Perilaku penggunaan internet mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor

(1)

ELFI KUSUMAARDHIATI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Maret 2011

Elfi Kusumaardhiati NIM I24051656


(3)

Elfi Kusumaardhiati. Internet Usage Behavior of Strata-1 Students Bogor Agricultural Institute. Under the supervision: Ujang Sumarwan and MD Djamaludin.

The research was conducted to analyze the internet usage behavior of Strata-1 Students Bogor Agriculture Institute. Data was collected in May 2010. The samples were 100 institute students. The objectives of study were analyzed the internet usage behavior of men and woman respondences; analyzed the correlation between demographics (gender, pocket money per month and semester) and internal factors (subscribe of internet and ownership of computer, laptop and cellular phone which connect to internet) with internet usage behavior (intensity and duration access) of men and woman respondences; and analyzed the influence of demographics (gender, pocket money per month and semester) and internal factors (subscribe of internet and ownership of computer, laptop and cellular phone which connect to internet) to internet usage behavior (intensity and duration access) of men and woman respondences.The data were analyzed by descriptive analysis method, crosstabs, chi-square correlation, multi linear regression and dummy variables regression test.The result showed that intensity of internet access per weeks had correlation with semester degree and subscribe of internet per month. It also influenced by pocket money per month, subscribe of internet and computer ownership. Duration internet access had correlation with gender and subscribe of internet. It also influenced by gender and semester. Intensity of web, personal website and email access had correlation with semester. It also influenced by semester and gender. Intensity of social network access had no correlation with and not influenced by gender, semester, pocket money per month, subscribe of internet and ownership of notebook and cellular phone which connect to internet. But it influenced by computer ownership. Intensity of agriculture sites, lecture substance through internet, government sites, corporate sites, foods sites, avocation sites and internet banking access had no correlation with gender, semester, pocket money per month, subscribe of internet, and ownership of notebook and cellular phone which connect to internet. But it was influenced by gender.

Keywords: consumer behavior, motivation, lifestyle, internet usage, social web network, intensity of internet access, duration internet access


(4)

ELFI KUSUMAARDHIATI. Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan: UJANG SUMARWAN dan M. D. DJAMALUDIN.

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengindentifikasi faktor internal (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet dan biaya akses internet) mahasiswa/i S1 IPB, (2) mengidentifikasi faktor eksternal (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet) pada mahasiwa/i S1 IPB, (3) mengidentifikasi perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet, durasi akses internet, tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan website) pada mahasiswa/i S1 IPB, (4) menganalisis hubungan antara karakteristik (jenis kelamin, uang saku dan semester) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet) mahasiswa/i S1 IPB, serta (5) menganalisis pengaruh karakteristik (jenis kelamin, uang saku, dan semester) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet) mahasiswa/i S1 IPB.

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampus IPB Dramaga pada Desember 2009 sampai dengan Januari 2011. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2010. Jumlah contoh sebanyak 100 orang dari seluruh fakultas. Adapun proporsi setiap fakultas adalah 13 orang contoh dari Fakultas Pertanian, lima orang contoh dari Fakultas Kedokteran Hewan, 12 orang contoh dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, tujuh orang contoh dari Fakultas Peternakan, sebelas orang contoh dari Fakultas Kehutanan, 12 orang contoh dari Fakultas Teknologi Pertanian, 20 orang contoh dari Fakultas Matematika dan IPA, 12 orang contoh dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta delapan orang contoh dari Fakultas Ekologi Manusia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Crosstabs, uji korelasi Chi-Square, analisis regresi linear berganda dan regresi variabel dummy.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari dua per tiga contoh (68,0%) adalah perempuan. Hampir tiga per empat contoh (72,0%) berusia 20-21 tahun. Hampir seperempat contoh (20,0%) memiliki uang saku Rp 800.000,00 per bulan. Lebih dari separuh contoh (57,0%) telah menempuh perkuliahan hingga semester enam. Lebih dari sepertiga contoh (36,0%) berasal dari Provinsi Jawa Barat dan memiliki hobi membaca (40,0%).

Seperempat contoh (25,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (15,0%) laki-laki memiliki komputer/PC. Lebih dari separuh contoh (57,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh laki-laki (20,0%) memiliki laptop. Handphone yang dapat mengakses internet dimiliki oleh lebih separuh contoh (56,0%) perempuan dan lebih dari seperempat contoh (27,0%) laki-laki. Empat persen contoh perempuan dan lima persen contoh laki-laki memiliki website pribadi. Lebih dari sepertiga contoh (38,0%) perempuan dan


(5)

delapan persen contoh laki-laki memiliki dua alamat e-mail. Lebih dari dua pertiga contoh (68,0%) perempuan dan hampir sepertiga contoh (31,0%) laki-laki memiliki account di situs jejaring sosial. Hampir separuh contoh (42,0%) berjenis kelamin perempuan tidak berlangganan internet setiap bulannya. Speedy merupakan layanan yang digunakan hampir separuh contoh (42,9%) untuk berlangganan internet. Hampir dua pertiga contoh (65,7%) yang berjenis kelamin perempuan mengeluarkan biaya sekitar Rp 8.400,00 hingga Rp 172.267,00 per bulan. Seluruh contoh mengaku terdapat jaringan telepon di sekitar tempat tinggalnya. Hampir seluruh contoh (98,0%) mengaku bahwa terdapat jaringan internet di sekitar tempat tinggalnya. Lebih dari dua pertiga contoh (67,0%) berjenis kelamin perempuan dan hampir sepertiga contoh (30,0%) laki-laki mengaku terdapat fasilitas internet berupa warnet di sekitar tempat tinggalnya. Kepentingan tugas kuliah merupakan permintaan pihak lain untuk mengakses internet yang diungkapkan oleh hampir dua pertiga contoh (65,0%) perempuan dan lebih dari seperempat contoh (27,0%) laki-laki.

Intensitas pada saat minggu perkuliahan hingga minggu tenang dan saat liburan lebih tinggi daripada intensitas pada saat ujian semester berlangsung. Hampir separuh contoh (45,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (15,0%) laki-laki memakan waktu satu hingga dua jam dalam setiap akses internet. Hampir seperempat contoh (24,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (14,0%) laki-laki yang umumnya mengakses internet di warnet. Sosial merupakan motif penggunaan internet yang dikemukakan oleh lebih dari sepertiga contoh (37,0%) perempuan dan kurang dari seperempat (15,0%) contoh laki-laki. Google sering diakses oleh sebanyak 33,0% contoh berjenis kelamin perempuan dan delapan persen contoh berjenis kelamin laki-laki. Hampir seluruh contoh (97,9%) mengaku telah memiliki account Facebook dimana jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Berdasarkan uji korelasi Chi-Square, intensitas penggunaan internet dalam satu minggu berhubungan dengan semester (p=0,018) dan berlangganan internet setiap bulan (p=0,019). Durasi akses internet berhubungan dengan jenis kelamin (p=0,017) dan berlangganan internet setiap bulan (p=0,033). Intensitas akses website, website pribadi dan e-mail berhubungan dengan semester (p=0,030).

Uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa uang saku berpengaruh nyata dan positif terhadap intensitas penggunaan internet pada satu minggu (p<0,05). Durasi akses internet serta intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail dipengaruhi secara nyata positif oleh jenis kelamin (p<0,01) dan semester (p<0,01). Intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking dipengaruhi secara nyata positif oleh jenis kelamin (p<0.05). Uji regresi variabel dummy menunjukkan bahwa intensitas penggunaan internet pada satu minggu dipengaruhi secara nyata dan positif oleh berlangganan internet setiap bulan (p<0,01) serta dipengaruhi secara negatif oleh kepemilikan komputer/PC (p<0,05). Intensitas akses situs jejaring sosial dipengaruhi secara nyata dan positif oleh berlangganan internet setiap bulan (p<0,05).

Kata kunci:perilaku konsumen, motivasi, gaya hidup, penggunaan internet, situs jejaring sosial, intensitas akses internet, durasi akses internet


(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB


(7)

ELFI KUSUMAARDHIATI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(8)

NIM : I24051656

Disetujui, Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Pembimbing I

Ir. M. D. Djamaludin, M. Sc Pembimbing II

Diketahui,

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

Dr.Ir. Hartoyo, M.Sc.

     


(9)

Penulis dilahirkan di Kalibata, Jakarta Selatan pada tanggal 26 Januari 1987 dari pasangan Marwan Kussumarwoto dan Sriyati. Penulis merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

Penulis memulai pendidikan di TK Gembira pada tahun 1992, setelah itu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Kemang Raya, Pondok Gede, Bekasi pada tahun 1993 dan lulus pada tahun 1999. Setelah penulis melanjutkan ke SMP Negeri 255 Jakarta Timur pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 71 Jakarta Timur sampai berhasil lulus pada tahun 2005. Setelah lulus SMU, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2005. Setelah mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama satu tahun, penulis diterima di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menjadi Koordinator Divisi Creative Design Creaker’s 2006-2007, Ketua English Club HIMAIKO 2007-2008, anggota Divisi PBOS BEM FEMA IPB 2007-2008. Selain itu penulis juga cukup aktif di berbagai kegiatan mahasiswa di IPB. Pada tahun 2007 penulis menjadi anggota Divisi PDD Cookies IPB dan anggota Divisi Acara FUTNAS 2007 yang diselenggarakan oleh BEM-KM IPB. Pada bulan Agustus 2007 penulis menjadi Koordinator PDD MENTARI 43. Kemudian di tahun 2008 penulis menjadi Koordinator Acara E’SPENT serta Koordinator PDD CRESO dan FAM NITE yang diselenggarakan oleh BEM FEMA IPB. Pada November 2008 penulis menjadi Koordinator PDD FAMILY AND CONSUMER EXPO 2008 yang diselenggarakan oleh HIMAIKO. Kemudian pada Februari 2009 penulis menjadi anggota Divisi Acara SEROJA yang diselenggarakan oleh Departemen IKK.


(10)

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor dengan limpahan kemudahan dan nikmat-Nya. Satu hal yang disadari penulis, bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan moril dan materiil berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan dan Ir. M. D. Djamaludin selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian, motivasi, dan bantuan selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Dwi Hastuti, M. Sc selaku pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian, motivasi, dukungan, dan bantuan selama penulis menempuh pendidikan di IPB.

3. Irni Rahmayani Johan, SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan skripsi.

4. Tin Herawati, SP, M.Si selaku dosen pemandu dalam seminar hasil penelitian.

5. Seluruh dosen, staf, dan karyawan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor atas kerjasama dan bantuannya selama melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi.

6. Seluruh mahasiswa Program Strara-1 IPB yang telah bersedia menjadi responden dan secara langsung maupun tidak langsung telah membantu menyelesaikan penelitian ini.

7. Keluargaku tersayang (Ibu, Bapak, Mbak Een dan Mbak Ika), adik sepupuku Dian, tante-tanteku (Bulik Tin, Bulik Anik, Uwe Yuli, Bulik Anik dan almh Uwe Peni) atas doa, dukungan, motivasi, nasihat selama menyusun skripsi. 8. Dede, Lusi, Nisa, Radut, Equ dan Mpit yang selalu setia mendengar segala

cerita dan keluh-kesah selama ini. Feboy, Vina, Epoy, Dindut, Ary, dan Endah yang sudah membantu dalam penelitian. Asro, Rani dan Ticeu yang menjadi teman diskusi selama pengerjaan skripsi. Nisun dan Indri yang sudah bersedia datang di seminar hasil penelitian. Serta teman-teman IKK42 lainnya (Openk, T’Mpus, Ina, Dayat, Esti, WL, Ane, Sri, Wulan, Dini, Dina,


(11)

Ana, Chiezt, Vivi, Riri, Suhe dan Nci) yang memberikan motivasi dan semangat selama penelitian.

9. Teman-teman IKK angkatan 43-44 khususnya kepada Udin, Vivi, Suci dan Fetty atas bantuannya selama pengerjaan skripsi serta Panda dan Tira atas pemberian semangatnya.

10. Teman-teman asrama (Nodut, Mamsgit, Eka), The Soup (Ijup, Ditol, Iceu, Fatman, Fichu, Nda, Aditse, Pramsky, Bray, Fuad, Konde), kost Zulfa (Ticil, Okti, Tata, Iqi, Congki, Tata, Anind, Ipeh, Yuli, Gege, Mpeb, Euis, Rini, Wira, Mba Ari, dll), Gizi 42, KPM 42 serta angkatan 42 lainnya atas dukungan, semangat dan inspirasinya.

11. Teman-teman dekat lainnya (Ana, Siesie, Pi’e, Eno, Lita, Chacha) yang selalu mendukung pengerjaan skripsi ini.

12. Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi, namun tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga Allah Membalas kebaikan semuanya dengan hal yang lebih baik lagi.

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga hasil karya ini bermanfaat luas bagi masyarakat, institusi pendidikan, dan dapat memberikan masukan kepada pemerintah. Amin.

Bogor, Maret 2011


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

Perumusan Masalah ... 2

Tujuan Penelitian ... 3

Manfaat Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku ... 7

Perilaku Konsumen ... 7

Motivasi ... 8

Kebutuhan ... 8

Pola Penggunaan Internet ... 9

Motif Penggunaan Internet ... 6

Durasi ... 10

Frekuensi ... 10

Internet ... ... 10

Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Internet ... 13

KERANGKA PEMIKIRAN ... 17

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu ... . 21

Cara Pengambilan Contoh ... .. 21

Jenis dan Cara Pengambilan Data ... ... 23

Pengolahan dan Analisis data ... 24

Definisi Operasional ... 30

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh ... 33

Faktor Internal Contoh ... 36

Faktor Eksternal Contoh ... 45

Perilaku Contoh dalam Penggunaan Internet ... 47

Hubungan Antara Karakteristik dan Faktor Internal dengan Perilaku Penggunaan Internet ... 62


(13)

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet Pada Contoh ... 67 KESIMPULAN DAN SARAN ... 81 DAFTAR PUSTAKA ... 85


(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jumlah pengguna internet dunia tahun 2000 dan 2009 ... 11

2. Jumlah pengguna internet Asia tahun 2000 dan 2009 ... 12

3. Jumlah contoh yang akan diambil berdasarkan persentase setiap fakultas ... 21

4. Pengukuran penelitian ... 23

5. Sebaran contoh berdasarkan usia ... 33

6. Sebaran contoh berdasarkan uang saku ... 34

7. Sebaran contoh berdasarkan fakultas ... 34

8. Sebaran contoh berdasarkan semester ... 35

9. Sebaran contoh berdasarkan asal daerah ... 35

10. Sebaran contoh berdasarkan hobi ... 36

11. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan perangkat akses internet ... 38

12. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan website pribadi ... 38

13. Sebaran contoh berdasarkan jumlah alamat e-mail ... 39

14. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan account situs jejaring sosial ... 40

15. Sebaran contoh berdasarkan jumlah situs jejaring sosial yang diikuti ... 40

16. Sebaran contoh berdasarkan perilaku berlangganan internet setiap bulan ... 41

17. Sebaran contoh berdasarkan produk berlangganan internet ... 41

18. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan internet ... 42

19. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Fastnet ... 43

20. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Telkom Speedy ... 43

21. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan hotspot di kost ... 44

22. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Flexi, IM2, Smart, Flash dan XL ... 44

23. Sebaran contoh berdasarkan biaya per akses (tidak berlangganan) ... 45

24. Sebaran contoh berdasarkan jaringan internet di sekitar tempat tinggal ... 46

25. Sebaran contoh berdasarkan fasilitas internet di sekitar tempat tinggalnya ... 46


(15)

26. Sebaran contoh berdasarkan permintaan pihak lain untuk

menggunakan internet ... 47

27. Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet dalam satu minggu ... 48

28. Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet ... 49

29. Sebaran contoh berdasarkan durasi setiap mengakses internet ... 50

30. Sebaran contoh berdasarkan tempat mengakses internet ... 51

31. Sebaran contoh berdasarkan motif penggunaan internet ... 51

32. Sebaran contoh berdasarkan website yang paling sering diakses ... 52

33. Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs google ... 53

34. Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs facebook ... 54

35. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses website pribadi ... 55

36. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses e-mail ... 56

37. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pertanian ... 56

38. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pemerintah ... 57

39. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs perusahaan ... 57

40. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs yang berkaitan dengan makanan ... 58

41. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet banking ... 59

42. Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang diikutinya ... 60

43. Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang paling sering diaksesnya ... 61

44. Sebaran contoh berdasarkan intensitas akses situs jejaring sosial ... 61

45. Hubungan karakteristik dan faktor internal contoh dengan perilaku penggunaan internet ... 63

46. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas penggunaan internet dalam satu minggu ... 68

47. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap durasi akses internet ... 69


(16)

48. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail ... 70 49. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas

akses situs jejaring sosial ... 71 50. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas

mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking ... 72 51. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas

mengakses internet dalam satu minggu ... 74 52. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap durasi akses

internet ... 75 53. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas

mengakses website umum, website pribadi dan e-mail ... 76 54. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses

situs jejaring sosial... 77 55. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses

mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking ... 78


(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini. Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi kehidupan. Umumnya inovasi-inovasi yang diciptakan manusia digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Kepraktisan merupakan salah satu hal yang paling diinginkan masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang ingin melakukan suatu pekerjaan dengan praktis, cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu bentuk inovasi yang diciptakan manusia.

Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian dan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) sebagai protokol pertukaran paketnya. Pada sekitar tahun 1990-an internet mulai marak digunakan di berbagai penjuru dunia (www.id.wikipedia.org). Penggunaan internet di dunia mengalami peningkatan dari 153,5 juta pengguna pada bulan Februari 1999 menjadi 248,6 juta pengguna pada awal tahun 2000. Jumlah pengguna di Indonesia juga mengalami peningkatan dari satu juta pengguna pada tahun 1999 menjadi 1,45 juta pengguna di tahun 2000 (Febrian 2001). Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terdapat 27 juta pengguna internet di tahun 2007 (www.techno.okezone.com).

Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Indonesia. Beberapa fasilitas yang terdapat di IPB telah menggunakan internet, antara lain adanya pustaka online yang menyediakan jurnal-jurnal penelitian dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dengan sistem online yang dapat mempermudah mahasiswa untuk mengaksesnya. Selain itu IPB juga memiliki fasilitas yang menyediakan jasa layanan internet bagi mahasiswa, antara lain beberapa lokasi hotspot dengan penggunaan Wi-Fi dan beberapa ruangan khusus mengakses internet yang lebih dikenal dengan Cyber. Area hotspot tersebar di beberapa tempat di dalam kampus IPB Dramaga. Begitu pula dengan Cyber di dalam kampus IPB Dramaga. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat dengan mudah membantu mahasiswa untuk melakukan pembelajaran, antara lain mencari literatur terkait tugas kuliah ataupun penelitian, mengirim tugas kuliah kepada dosen ataupun asisten dosen serta mengakses materi perkuliahan.


(18)

Perumusan Masalah

Internet menjadi suatu kebutuhan di era modern seperti saat ini. Pengguna dapat mencari berbagai informasi yang diinginkan dan dibutuhkan, misalnya informasi seputar karir, informasi terkait dengan pemerintahan, informasi perbankan, informasi mengenai kuliner, informasi terkait dengan hobi, informasi terbaru tentang ilmu pengetahuan dan lain-lain. Tidak hanya pencarian informasi, banyak hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan internet antara lain mengunduh gambar, video dan/atau lagu yang disukai, mengirimkan pesan dalam bentuk e-mail, mengobrol dengan teman yang berbeda lokasi, berbagi informasi dengan orang lain serta membuka peluang usaha. Dengan semakin meningkatnya IPTEK juga dapat menambah kegiatan yang dapat dilakukan di internet. Begitu pula dengan penggunaan internet di kalangan mahasiswa. Penggunaan internet yang dapat dilakukan mahasiswa tidak hanya untuk kepentingan akademik tetapi juga untuk bersosialisasi ataupun berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan tidak jarang mahasiswa menggunakan internet sebagai media hiburan, antara lain bermain games online serta mengunduh lagu ataupun film yang disukainya.

Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Indonesia. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa IPB memiliki fasilitas-fasilitas internet yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah. Adanya area hotspot dan Cyber yang tersebar di dalam kampus IPB Dramaga mempermudah mahasiswa dalam mengakses internet. Di luar kampus IPB Dramaga pun terdapat warung internet (warnet). Semakin menjamurnya warung internet (warnet) di lingkungan sekitar kampus IPB Dramaga dapat mengindikasikan bahwa tidak sedikit mahasiswa yang mengakses internet setiap harinya. Berikut perumusan beberapa permasalahan yang akan diteliti.

1) Bagaimana gambaran faktor internal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet dan biaya akses internet)?

2) Bagaimana gambaran faktor eksternal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di


(19)

sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet)?

3) Bagaimana gambaran perilaku penggunaan internet oleh contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (intensitas akses internet, durasi akses internet, tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan website)?

4) Apakah karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) berhubungan dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet)?

5) Apakah karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet)?

Tujuan Tujuan Umum

Mengetahui perilaku penggunaan internet mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor.

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor internal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet dan biaya akses internet).

2. Mengidentifikasi faktor eksternal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet).

3. Menganalisis perilaku penggunaan internet oleh contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (intensitas akses internet, durasi akses internet,


(20)

tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan website).

4. Menganalisis hubungan antara karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet). 5. Menganalisis pengaruh karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan

semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet).

Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada beberapa pihak mengenai penggunaan internet. Informasi ini diharapkan dapat berguna antara lain bagi penulis, kelembagaan keilmuan, pemerintah, masyarakat dan kalangan masyarakat pebisnis.

1. Bagi penulis penelitian ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan berfikir logis dan sistematik, meningkatkan kemampuan menganalisa suatu permasalahan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki penulis, selain itu dapat memperkaya akan wawasan dan studi kepustakaan mengenai internet.

2. Bagi kelembagaan keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur di bidang ilmu konsumen yang khususnya terkait dengan analisis perilaku penggunaan internet dan dapat digunakan sebagai referensi literatur untuk penelitian selanjutnya.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menginformasikan pada pemerintah akan perkembangan IPTEK pada media elektronik khususnya penggunaan internet di Indonesia yang nantinya dapat juga membantu pemerintah dalam memperkenalkan dan mempublikasikan program-program yang akan maupun yang sedang dilaksanakan.

4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi akan pengguna internet pada mahasiswa IPB, Kampus IPB


(21)

Dramaga. Wawasan dan informasi tersebut diharapkan dapat dipergunakan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

5. Bagi kalangan pebisnis, hasil penelitian ini dapat memberi informasi mengenai pengguna internet dan dapat pula digunakan untuk memasarkan produk (baik barang maupun jasa) yang mereka tawarkan.


(22)

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku

Perilaku menunjukkan tindakan atau reaksi sebuah objek atau organisme, biasanya dalam kaitannya dengan lingkungan. Perilaku bisa dilakukan secara sadar atau tidak sadar, secara jelas atau samar-samar, secara sukarela atau terpaksa (Hadi 2006). Tingkat penerimaan sebuah perilaku dievaluasi menurut norma sosial dan diatur melalui beberapa macam kontrol sosial. Menurut Davis & Newstorm (1996) diacu dalam Hadi (2006), perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, yaitu perilaku seseorang umumnya dimotivasi oleh keinginan mendapatkan sesuatu. Satuan utama dari perilaku adalah aktivitas seseorang. Davis & Newstorm menjelaskan bahwa penyebab akan perilaku dapat berkaitan dengan kebutuhan seseorang dan/atau konsekuensi atas suatu tindakan. Dalam hal kebutuhan, individu tidak termotivasi oleh hal-hal yang dianggap orang lain sebagai hal yang harus ia miliki, tetapi ia termotivasi oleh hal-hal yang diinginkannya.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk (barang dan jasa), termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Perilaku konsumen memiliki beberapa kepentingan bagi mereka yang berkeinginan mempengaruhi atau mengubah suatu perilaku, termasuk kepentingan pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta peraturan mengenai konsumen (Engel, Blackwell dan Winiard 1994). Sumarwan (2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai keseluruhan tindakan atau kegiatan konsumen ketika sebelum membeli, saat membeli, menggunakan produk, menghabiskan produk (barang dan jasa) dan mengevaluasi produk. Perilaku konsumen ini penting untuk dipelajari untuk kepentingan kepentingan antara lain kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen (perusahaan), pendidikan dan perlindungan bagi konsumen, serta bagi pembentukan akan peraturan dan UU perlindungan konsumen. Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta menempatkan produk dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan mereka.


(23)

Sedangkan Kotler (2003) menyebutkan perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, personal dan psikologi.

Motivasi

Motivasi merupakan bentuk perilaku yang diarahkan pada tujuan pokok tertentu. Motivasi dapat diukur berdasarkan perbedaan perilaku dan kepentingan seseorang (Bernard, Mills, Swenson & Walsh 2006). Menurut Widjaja (2009) motivasi adalah dorongan individu dalam berperilaku dan berbelanja jasa untuk pemenuhan kebutuhan termasuk kebutuhan psikologisnya. Menurut Robbin & Judge (2007) motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi dimana tingkat motivasi berbeda-beda antara setiap individu serta antara individu dengan situasi. Tiga elemen utama definisi motivasi menurut Robin & Judge adalah arah (upaya yang diarahkan ke suatu kondisi yang menguntungkan organisasi), intensitas (seberapa giat seseorang berusaha) dan ketekunan (seberapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya). Sedangkan menurut Simamora (2008) motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Dalam bukunya Simamora memaparkan dua teori motivasi Freud dan Maslow. Sigmund Freud menyatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan psikologis nyata yang membentuk perilaku dan seseorang tidak dapat memahami motivasi tersebut secara pasti. Sedangkan Abraham Maslow menyatakan bahwa motivasi seseorang dapat dihubungkan dengan kebutuhannya (Simamora 2008).

Kebutuhan

Kebutuhan tidak terlepas dari motivasi. Motivasi diperlukan untuk mendorong seseorang mencapai kebutuhannya. Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang dimana kebutuhan yang paling penting dipenuhi terlebih dahulu baru kemudian kebutuhan berikutnya (Simamora 2009). Berdasarkan urutan kepentingannya, jenjang kebutuhan Maslow adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri (Simamora 2009).

Teori kebutuhan McClelland berfokus pada kebutuhan akan pencapaian, kekuatan dan hubungan (Robin & Judge 2007). Kebutuhan pencapaian (need for achievement) terkait dengan dorongan untuk melebihi dan mencapai standar-standar dalam hidup serta berusaha untuk berhasil dan sukses. Seseorang yang


(24)

memiliki kebutuhan ini akan senang menentukan tujuan-tujuan tertentu yang mengharuskannya berjuang untuk berhasil mencapai tujuan tersebut. Kebutuhan kekuatan (need for power) merupakan kebutuhan untuk memiliki pengaruh dan mengendalikan orang lain dalam berperilaku. Seseorang dengan tingkat kebutuhan kekuatan yang tinggi akan berusaha untuk mempengaruhi orang lain. Sedangkan kebutuhan hubungan (need for affiliation) merupakan kebutuhan untuk menjalin hubungan yang ramah dan akrab dengan orang lain dimana seseorang lebih menyukai situasi kooperatif daripada situasi kompetitif.

Pola Penggunaan Internet

Perilaku dalam menggunakan internet dapat ditunjukkan dari aspek yang mendukungnya. Djohari membagi aspek-aspek tersebut menjadi tiga, yaitu motif yang menjadi latar belakang penggunaan, durasi penggunaan dan frekuensi penggunaan (Andina 2006).

Motif Penggunaan Internet

Motif seseorang dalam menggunakan internet dibagi menjadi tiga yaitu motif hiburan, sosial dan pengetahuan (Andina 2006). Motif hiburan memungkinkan pengguna untuk mencari kesenangannya di dunia maya misalnya mendengarkan musik dan melihat cuplikan (trailer) film layar lebar. Motif sosial mengacu pada hubungan sosial. Pengguna dapat mengembangkan pergaulannya tidak hanya dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia dengan menggunakan fasilitas e-mail dan chatting di internet. Menurut Hall & Parsons (2001), individu menjadi kecanduan internet lebih kepada alasan sosial daripada intelektual. Sedangkan motif pengetahuan mengacu pada kegiatan mencari informasi untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan yang diinginkan/dibutuhkan pengguna. Menurut Febrian (2001) dengan adanya search engine (alat pencari halaman web) pengguna dapat mencari berbagai informasi di halaman web manapun.

Internet digunakan tidak hanya sekedar mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Seseorang dapat menggunakan internet untuk mengkonsumsi produk barang atau jasa maupun untuk kepentingan sosial. Cheung & Lee (2005) mengatakan bahwa internet telah menguasai konsumen dalam berperilaku. Konsumen dapat mencari suatu merek ataupun produk baru dengan cepat melalui internet. Bahkan Cheung & Lee menyebutkan bahwa konsumen


(25)

yang sangat puas dalam berbelanja online, 80 persen di antaranya akan berbelanja kembali dalam dua bulan dan 90 persen di antaranya akan merekomendasikan penjual online tersebut pada orang lain. Teknologi informasi baru, khususnya web, telah membantu konsumen mengurangi waktu dan biaya dalam pencarian informasi, produk atau jasa (Guest 2002).

Durasi

Miyazaki and Fernandez (2001) menggunakan salah satu experiential elements ini untuk mengevaluasi perilaku berbelanja online pada penelitiannya di Amerika. Durasi penggunaan internet mengacu pada lamanya seseorang menggunakan internet. Durasi diduga juga dipengaruhi oleh motif seseorang dalam menggunakan internet, jaringan hubungan internet (internet network), dan biaya penggunaan internet. Motif mengacu pada tujuan mengakses internet. Apabila motif terpenuhi, maka durasi penggunaan internet pun akan lebih lama. Jaringan internet mengacu pada lamanya proses pada internet untuk mengakses informasi yang diinginkan/dibutuhkan pengguna. Dalam hal biaya, penggunaan internet di rumah atau di warung internet (warnet) memerlukan biaya yang tidak sedikit. Semakin besar durasi penggunaan, maka semakin besar pula biaya penggunaan internet (Andina 2006).

Frekuensi

Salah satu variabel yang mempengaruhi akses internet adalah frekuensi (Stylianou & Jackson 2007). Frekuensi mengacu pada pengertian seberapa sering atau berapa kali seseorang menggunakan internet. Frekuensi terkait dengan penggunaan internet dalam suatu periode tertentu. Tidak begitu berbeda dengan durasi, frekuensi pun juga diduga dipengaruhi oleh motif menggunakan internet, jaringan hubungan internet dan biaya penggunaan internet. Seperti halnya durasi, frekuensi juga merupakan experiental elements dalam penggunaan internet (Miyazaki and Fernandez 2001).

Internet

Secara harfiah, kata ‘internet’ adalah kependekan dari ‘interconnected-networking’ yang berarti rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian dan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) sebagai protokol pertukaran paketnya. Protokol lain yang sering


(26)

digunakan adalah UDP (User Datagram Protocol), DNS (Domain Name System), PPP (Point-to-Point Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol), POP3 (Post Office Protocol version 3), IMAP (Internet Message Access Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), HTTPS (Hypertext Transfer Protocol – Save version), SSH (Secure Shell), Telnet (Telecommunication network), FTP (File Transfer Protocol), LDAP (Lightweight Directory Access Protocol), SSL (Secure Socket Layer) dan SLIP. Beberapa layanan yang menggunakan protokol-protokol tersebut adalah e-mail (surat elektronik), Usenet, Newsgroup, File Sharing, WWW, Ghoper, Session Access, WAIS, finger, IRC (Internet Relay Chat), MUD dan MUSH. E-mail dan WWW merupakan layanan yang paling sering digunakan (www.id.wikipedia.org).

Bentuk akses internet yang umumnya digunakan adalah dial-up dan Broadband. Dial-up merupakan cara mengakses internet dengan menggunakan jalur telepon. Broadband merupakan cara mengakses internet dengan menggunakan transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua macam Broadband, yaitu DLS (Digital Subscriber Line) dan kabel modem. DLS adalah satu set perangkat yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel dari jaringan telepon setempat dan memiliki kecepatan download dari 128 kbit/d sampai 24000kbit/d. Sedangkan kabel modem mampu mentransfer 512 kbps (www.id.wikipedia.org).

Pengguna internet sudah meluas di dunia. Tak sedikit orang telah menggunakan internet untuk berbagai keperluan seperti mencari informasi, memasang iklan, atau pun bisnis online yang marak belakangan ini. Berdasarkan data NUA Survey, jumlah pengguna internet dunia pada bulan Februari 1999 mencapai 153.500.000 orang dan pada awal tahun 2000 mencapai 248.600.000 pengguna (Febrian 2001).

Tabel 1 Jumlah pengguna internet dunia tahun 2000 dan 2009 Wilayah Desember 2000

(orang)

September 2009 (orang)

Peningkatan (%)

Australia 7.620.480 20.970.490 175,2

Afrika 4.514.400 67.371.700 1.392,4

Asia 114.304.000 738.257.230 545,9

Eropa 105.096.093 418.029.796 297,8

Timur Tengah 3.284.800 57.425.046 1.648,2

Amerika Utara 108.096.800 252.908.000 134,0

Amerika Latin 18.068.919 179.031.479 890,8

Seluruh Dunia 360.985.492 1.733.993.741 380,3


(27)

Penduduk Asia juga banyak yang menggunakan internet. Negara-negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, Malaysia dan Brunei Darrusalam telah mencapai 40 pengguna internet per 100 penduduk (www.tikometer.co.id). Pada tahun 2007, sebanyak 155 juta pengguna internet di Cina mengandalkan web untuk membaca berita (www.bbc.co.uk). Pengguna internet terbesar di Asia berada di negara Cina dan pertumbuhan yang paling besar ditempati oleh negara Afganistan. Indonesia sendiri masih berada di bawah Korea Selatan, India dan Jepang (www.internetworldstats.com). Jumlah pengguna internet di beberapa negara di Asia dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah pengguna internet Asia tahun 2000 dan 2009

Wilayah Desember 2000

(orang)

September 2009 (orang)

Peningkatan (%)

Afganistan 1.000 500.000 49.900,0

Cina 22.500.000 360.000.000 1.500,0

Hongkong 2.283.000 4.878.713 113,7

India 5.000.000 81.000.000 1.520,0

Indonesia 2.000.000 30.000.000 1.150,0

Jepang 47.080.000 95.979.000 103,9

Korea Selatan 19.040.000 37.475.800 96,8

Malaysia 3.700.000 16.902.600 356,8

Filipina 2.000.000 24.000.000 1.100,0

Singapura 1.200.000 3.370.000 180,8

Taiwan 6.260.000 15.143.000 141,9

Thailand 2.300.000 16.100.000 600,0

Vietnam 200.000 21.963.117 10.881,6

Seluruh Asia 114.304.000 738.257.230 545,9

Sumber : //www.internetworldstats.com/stats.htm

Adapun jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJIII) sebanyak 1.450.000 orang (Febrian 2001). Shoulen (1999) diacu dalam Hadi (2006) membagi pengguna internet di Indonesia menjadi empat kelompok, yaitu :

1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun; 2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria;

3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal menempuh program Strata-1;

4. Pendapatan rata-rata per tahun dari pengguna internet cukup tinggi. Sebagian besar golongan menengah ke atas yang mendominasi penggunaan internet di Indonesia.


(28)

Dalam penggunaannya, internet menggunakan bahasa Inggris sebagai keterangan petunjuk. Bahasa Inggris pada internet acap kali berbeda dengan bahasa percakapan sehari-hari. Febrian (2001) mengartikan beberapa istilah pada internet. Istilah-istilah tersebut antara lain:

a. Online = terhubung atau terkoneksi. Aktif dan siap untuk melakukan operasi; dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer

b. E-mail = singkatan dari Electronic Mail. Pesan, berupa teks atau gambar yang dikirimkan ke satu alamat ke alamat lain pada jaringan internet

c. Homepage = halaman depan dari sebuah situs web; halaman yang diatur untuk sebuah browser

d. Hosting = layanan untuk penempatan beberapa informasi baik untuk halaman-halaman web, penyimpanan e-mail, database dan lain-lain agar selalu online

e. Browser = perangkat lunak agar dapat mengakses ke berbagai situs web f. Web = sistem di internet yang memungkinkan pengguna untuk menyediakan

berbagai informasi. Informasi tersebut dapat diakses selama 24 jam dan dikelola oleh mesin

g. Surfing = ‘berselancar’ di dunia maya melalui halaman-halaman web dengan menggunakan browser

h. E-commerce = perdagangan di internet; proses perdagangan dan transaksi bisnis di internet

i. Network = jaringan antar komputer yang dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya

j. Account = identifikasi yang didaftarkan ke penyelenggara penyedia jasa akses, atau yang sering dikenal dengan ISP (Internet Service Provider). Dengan begitu maka pendaftar mendapatkan identitas untuk mengakses internet melalui server yang disediakan.

Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Internet

Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2006) dengan judul Perilaku Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Peternakan (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor) bertujuan untuk mengetahui keterdedahan mahasiswa terhadap internet, mengetahui hubungan karakteristik dan lingkungan komunikasi mahasiswa dengan keterdedahannya terhadap internet serta mengetahui hubungan keterdedahan mahasiswa


(29)

terhadap internet dengan perilaku penggunaannya sebagai sebagai informasi peternakan. Responden dari penelitian ini adalah 89 mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan korelasi untuk mengolah data. Uji Chi Square dan Uji Rank Spearman digunakan untuk melihat korelasi antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut :

1. Lebih dari separuh (52,8%) responden menghabiskan 2,5 hingga tiga jam setiap akses internet.

2. Lebih dari tiga per empat (87,6%) responden memiliki sikap positif terhadap internet.

3. Adanya hubungan yang nyata antara keterdedahan terhadap internet dengan variabel-variabel seperti lama studi, partisipasi dalam organisasi, pengalaman penggunaan internet dan lingkungan komunikasi.

4. Adanya hubungan yang nyata antara keterdedahan terhadap internet dengan perilaku penggunaan internet sebagai sumber informasi peternakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Andina (2006) dengan judul Pola Penggunaan Internet dan Dampaknya Terhadap Remaja (Kasus SMU Negeri 48, Pinang Ranti, Jakarta Timur, DKI Jakarta) bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan internet oleh remaja, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan internet dan dampak penggunaan internet pada diri remaja. Responden dari penelitian ini adalah 60 siswa kelas II (30 siswa IPA dan 30 siswa IPS) SMU 48 Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut :

1. Hampir tiga per empat (71,9%) responden menghabiskan satu hingga dua jam dalam mengakses internet.

2. Hampir dua per tiga (62,5%) responden menggunakan internet satu hingga tiga kali dalam sebulan.

3. Hampir dua per tiga (60,9%) responden menggunakan internet dengan motif untuk mendapatkan pengetahuan.

4. Variabel-variabel seperti penghasilan ayah, jarak ke internet, koneksi internet, biaya mengakses internet, dan media masa lain memiliki hubungan nyata dengan durasi (lamanya akses internet).

5. Variabel jenis kelamin memiliki hubungan nyata dengan frekuensi (banyaknya penggunaan internet dalam satu bulan).


(30)

6. Variabel fasilitas warung internet (warnet) memiliki hubungan yang nyata dengan durasi dan frekuensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarita (2008) dengan judul Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus pada Mahasiswa Strata-1 Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor) bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan internet oleh mahasiswa, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan internet, dan dampak penggunaan internet pada diri mahasiswa. Responden dari penelitian ini adalah 120 mahasiswa S1 Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian antara lain :

1. Lebih dari dua per tiga (68,3%) responden menggunakan internet dengan motif untuk mencari informasi akademik.

2. Lebih dari separuh (57,0%) responden mendapat dorongan menggunakan internet dari teman.

3. Hampir seluruh (95,0%) responden mendapat dorongan menggunakan internet dari dosen/asisten dosen.

4. Lebih dari separuh (52,5%) responden mengakses internet hanya satu atau dua kali seminggu saat awal semester.

5. Hampir dua per tiga (65,8%) responden tidak mengakses internet saat menghadapi ujian.

6. Hampir separuh (43,3%) responden mengakses internet hanya satu atau dua kali seminggu saat liburan.

7. Lebih dari separuh (59,2%) responden menggunakan warung internet (warnet).

Ketiga penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner oleh responden dan data sekunder yang diperoleh dari beberapa literatur terkait dengan topik penelitian.


(31)

KERANGKA PEMIKIRAN

Perguruan tinggi merupakan salah satu tempat untuk menempuh pendidikan. Tempat ini terdiri dari orang-orang intelektual dalam barbagai aktivitas akademiknya. Mahasiswa adalah salah satu contoh orang-orang intelektual di perguruan tinggi. Mahasiswa sudah tentu haus akan ilmu pengetahuan dan informasi. Dengan jiwa muda yang dimiliki, mahasiswa akan mencari segala informasi dan pengetahuan mengenai sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam pengetahuan dan teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting bagi para mahasiswa. Salah satu media untuk mendapatkan informasi adalah internet. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia. Internet sudah tidak asing lagi di kalangan civitas akademik khususnya mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media informasi tanpa batas ini. Berdasarkan penelitian Shoule, Shell & Kleen (2003), dari sekelompok orang yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per minggu untuk mengakses internet 51,0 persen merupakan mahasiswa. Motif dari diri sendiri dan adanya permintaan dari pihak lain untuk mengakses internet dapat menjadi alasan menggunakan internet.

Untuk mengakses informasi yang tersedia di internet, seseorang harus memiliki komputer atau laptop, modem (alat untuk mengubah sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Akses untuk menggunakan internet bagi mahasiswa tidaklah sulit. Mahasiswa dapat menggunakan ponsel yang didukung oleh layanan GPRS (General Packet Radio Service), menggunakan fasilitas umum seperti warung internet (warnet) yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kampus, menggunakan fasilitas Wi-fi di beberapa titik area dalam kampus (umumnya lebih dikenal dengan istilah hotspot), ataupun menggunakan modem baik nirkabel ataupun wireless yang tersambung di komputer atau laptop yang dimiliki. Beberapa provider telepon selular di Indonesia pun telah menyediakan layanan internet bagi konsumennya, antara lain GPRS dan modem wireless (umumnya berbentuk USB). Beberapa contoh modem wireless dari provider telepon selular antara lain Smart (dari perusahaan provider kartu GSM Smart), IM2 (dari perusahaan Indosat) dan Flash (dari perusahaan Telkomsel). Layanan akses


(32)

internet menggunakan modem nirkabel juga telah disediakan oleh beberapa perusahaan antara lain yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Speedy dan TelkomNet) serta PT First Media (FastNet).

Dalam penelitian ini, jaringan telepon, jaringan internet, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal dan adanya permintaan pihak lain untuk menggunakan internet yang dikategorikan sebagai faktor eksternal yang akan mempengaruhi perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa. Sedangkan untuk faktor internal terdiri dari kepemilikan alat untuk mengakses internet, berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan web pribadi, jumlah alamat e-mail yang dimiliki dan kepemilikan account situs jejaring sosial. Karakteristik individu terdiri dari usia, jenis kelamin, uang saku, fakultas/departemen, semester, asal daerah dan hobi. Perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa diduga akan dipengaruhi juga oleh faktor-faktor internal tersebut. Dengan adanya variabel-variabel yang telah ditulis sebelumnya, maka faktor eksternal dan internal akan berhubungan dengan perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa. Secara umum, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa Program S-1 Institut Pertanian Bogor serta mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perilaku penggunaan internet tersebut. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.


(33)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor

Karakteristik: 1. Jenis kelamin 2. Usia

3. Uang saku 4. Fakultas 5. Semester 6. Asal daerah 7. Hobi

Faktor internal: 1. Kepemilikan alat

untuk mengakses internet

2. Kepemilikan web pribadi

3. Jumlah e-mail yang dimiliki 4. Kepemilikan account situs jejaring sosial 5. Berlangganan internet setiap bulan Faktor eksternal: 1. Jaringan telepon

di sekitar tempat tinggal

2. Jaringan internet di sekitar tempat tinggal

3. Fasilitas internet di sekitar tempat tinggal

4. Permintaan pihak lain untuk menggunakan internet

Perilaku penggunaan internet :

1. Intensitas akses internet dalam satu minggu 2. Durasi akses internet

3. Tempat mengakses internet 4. Motif penggunaan internet 5. Intensitas akses website umum 6. Intensitas akses website pribadi 7. Intensitas akses e-mail

8. Intensitas akses situs jejaring sosial 9. Intensitas akses internet untuk

mendapatkan bahan kuliah

10. Intensitas akses situs yang berkaitan dengan pertanian

11. Intensitas akses situs pemerintah 12. Intensitas akses situs perusahaan 13. Intensitas akses situs yang berkaitan

dengan makanan

14. Intensitas akses situs yang berkaitan dengan hobi


(34)

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat dan Waktu

Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampus IPB Dramaga. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja, berdasarkan pertimbangan akan keterbatasan biaya penelitian, jarak peneliti dengan tempat penelitian dan kemudahan peneliti dalam menjangkau contoh. Selain itu Insitut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia dengan jumlah mahasiswa yang tidak sedikit yaitu 14.338 orang. Mahasiswa Intitut Pertanian Bogor banyak menggunakan internet untuk mencari informasi sebagai bahan pengerjaan tugas akademik. Terdapat beberapa tempat yang menyediakan fasilitas internet di dalam dan sekitar kampus. Di dalam kampus terdapat hotspot di beberapa lokasi yang menyediakan Wi-Fi (wireless fidelity) dengan menggunakan proxy tertentu dan warnet resmi kampus (lebih dikenal dengan sebutan cyber) yang juga tersebar di dalam kampus IPB. Di sekitar kampus banyak terdapat warnet. Selain itu kost/kontrakan di sekitar kampus juga telah memiliki fasilitas internet. Waktu penelitian termasuk persiapan, pencarian data sekunder, pengumpulan data primer, pengolahan dan analisis data serta penulisan laporan dilaksanakan dari bulan Desember 2009 hingga Januari 2011. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2010.

Cara Pengambilan Contoh

Contoh adalah mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor yang masih aktif baik tingkat I, II, III dan IV dari seluruh fakultas yang ada pada saat penelitian berlangsung, yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokeran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Matematika dan IPA, Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta Fakultas Ekologi Manusia.

Populasi penelitian berjumlah 14.338 orang. Data tersebut diperoleh berdasarkan data Akademik dan Jaminan Mutu (AJMP) IPB. Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian adalah 100 orang. Jumlah ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengambilan contoh disesuaikan dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Jumlah contoh dibagi menjadi sembilan kelompok sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas. Berikut adalah rumus


(35)

Slovin (Umar 2003) yang digunakan untuk menentukan jumlah contoh. Sedangkan jumlah contoh yang akan diambil dari masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 3.

Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian sebagai berkut:

n .. ,

n .,

n ,

n

Tabel 3 Jumlah contoh yang diambil berdasarkan persentase setiap fakultas No. Fakultas

Jumlah Mahasiswa

(orang)

Persentase (%)

Jumlah Contoh (orang)

1 Pertanian 1.888 13,2 13

2 Kedokteran Hewan 677 4,7 5

3 Perikanan dan Ilmu Kelautan 1.637 11,4 12

4 Peternakan 975 6,8 7

5 Kehutanan 1.632 11,4 11

6 Teknologi Pertanian 1.756 12,2 12

7 Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

2.864 20,0 20

8 Ekonomi dan Manajemen 1.768 12,3 12

9 Ekologi Manusia 1.141 8,0 8

Total 14.338 100,0 100

Metode pengambilan contoh dilakukan dengan non-probability sampling berupa convenience sampling, yaitu dengan cara memilih responden yang ditemui dan menanyakan kesediaannya untuk mengisi kuisioner. Responden yang dijadikan contoh pada penelitian ini ditemui di beberapa lokasi dalam lingkungan kampus IPB Dramaga, antara lain kantin GMSK, kantin Sapta, kantin Blue Corner dan Gymnasium IPB. Selain itu responden juga ditemui di lokasi kost sekitar kampus IPB Dramaga, antara lain Babakan Raya, Babakan Tengah, Babakan Lebak dan Perwira.

n

N

Ne²

Keterangan :

n = Jumlah contoh yang diambil N = Jumlah populasi


(36)

Jenis dan Cara Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa kuisioner. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada contoh yang merupakan mahasiswa Program S1 IPB yang jumlahnya ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Secara rinci peubah, skala, contoh, alat dan cara pengukuran penelitian disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Pengukuran penelitian

No Variabel Skala Alat dan Cara

Pengukuran

1 Demografi contoh

- Jenis kelamin Nominal Kuisioner/wawancara

- Usia Rasio Kuisioner/wawancara

- Uang saku (Rp/bulan) Rasio Kuisioner/wawancara

- Fakultas Nominal Kuisioner/wawancara

- Semester Rasio Kuisioner/wawancara

- Asal daerah Nominal Kuisioner/wawancara

- Hobi Nominal Kuisioner/wawancara

2 Kepemilikan alat untuk akses internet Rasio Kuisioner/wawancara

3 Berlangganan internet setiap bulan Nominal Kuisioner/wawancara

4 Kepemilikan web pribadi Rasio Kuisioner/wawancara

5 Jumlah e-mail yang dimiliki Rasio Kuisioner/wawancara

6 Kepemilikan account situs jejaring sosial Rasio Kuisioner/wawancara

7 Biaya akses internet Rasio Kuisioner/wawancara

8 Jaringan telepon di sekitar tempat tinggal Rasio Kuisioner/wawancara

9 Jaringan internet di sekitar tempat tinggal Rasio Kuisioner/wawancara 10 Fasilitas internet di sekitar tempat tinggal Rasio Kuisioner/wawancara 11 Permintaan pihak lain untuk

menggunakan internet

Rasio Kuisioner/wawancara 12 Intensitas mengakses internet dalam

satu minggu

Interval Kuisioner/wawancara

13 Durasi akses Rasio Kuisioner/wawancara

14 Tempat mengakses internet Nominal Kuisioner/wawancara

15 Motif penggunaan internet Nominal Kuisioner/wawancara

16 Intensitas akses website umum Interval Kuisioner/wawancara

17 Intensitas akses website pribadi Interval Kuisioner/wawancara

18 Intensitas akses e-mail Interval Kuisioner/wawancara

19 Intensitas akses situs jejaring sosial Interval Kuisioner/wawancara

20 Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan kuliah

Interval Kuisioner/wawancara 21 Intensitas akses situs yang berkaitan

dengan pertanian

Interval Kuisioner/wawancara

22 Intensitas akses situs pemerintah Interval Kuisioner/wawancara

23 Intensitas akses situs perusahaan Interval Kuisioner/wawancara

24 Intensitas akses situs yang berkaitan dengan makanan

Interval Kuisioner/wawancara 25 Intensitas akses situs yang berkaitan

dengan hobi

Interval Kuisioner/wawancara


(37)

Data primer digunakan untuk mengetahui beberapa informasi antara lain demografi contoh, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal contoh, kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan account di beberapa situs web, serta perilaku pengaksesan internet oleh contoh. Sedangkan data sekunder merupakan pelengkap dari data primer yang diperoleh melalui artikel-artikel dan jurnal-jurnal publikasi internet, serta studi pustaka dari berbagai literatur lain yang terkait dengan penelitian ini. Pengumpulan data sekunder ini bertujuan untuk lebih memahami permasalahan yang diteliti lebih mendalam.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh akan dilakukan editing terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke dalam lembar tabulasi. Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, entrying, cleaning, serta analyzing dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan SPSS for Windows 16. Data variabel usia dan biaya pengeluaran akses internet memiliki beberapa kategori dimana setiap kategori diperoleh dari perhitungan rentang skala. Berikut rumus perhitungan rentang skala:

Untuk menganalisis data dalam peneltian ini akan digunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut:

1. Deskriptif

Tujuan menggunakan analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir 2003). Informasi yang didapat kemudian dikelompokkan lalu diproses untuk melihat nilai rata-rata, nilai terbesar dan nilai terkecilnya. Metode ini digunakan untuk melihat sejumlah informasi mengenai demografi contoh, faktor internal, faktor eksternal, dan perilaku penggunaan internet oleh contoh. Demografi contoh berupa jenis kelamin, usia, uang saku, fakultas, semester, asal daerah dan hobi. Faktor internal berupa kepemilikan alat untuk mengakses internet, berlangganan internet setiap bulan, biaya akses internet, kepemilikan web pribadi, jumlah alamat e-mail yang dimiliki dan kepemilikan account situs jejaring sosial. Faktor

Kelas interval =

banyak kelas


(38)

eksternal berupa jaringan ketersediaan jaringan telepon dan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas akses internet di sekitar tempat tinggal serta permintaan pihak lain untuk menggunakan internet. Sedangkan informasi perilaku penggunaan internet berupa intensitas akses, durasi akses, tempat mengakses, motif penggunaan, serta perilaku menggunakan/mengakses web pribadi, e-mail, account situs jejaring sosial, situs pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan pengaksesan internet banking.

2. Crosstabs

Crosstabs digunakan untuk menyajikan deskripsi data dalam bentuk tabel silang (crosstab) yang terdiri atas baris dan kolom. Crosstab dapat menampilkan hubungan antara dua atau lebih variabel serta menghitung ada-tidaknya hubungan antara sebuah variabel dalam baris dengan sebuah variabel lain dalam kolom. Ciri penggunaan crosstab adalah data input yang berupa nominal dan ordinal (Santoso 2008). Variabel yang dianalisis hubungannya menggunakan crosstabs adalah karakteristik (jenis kelamin, semester dan uang saku) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet. Variabel yang diletakkan pada kolom crosstab adalah (variabel terikat). Setiap variabel terikat ( , , , , dan ) dihubungkan dengan seluruh variabel bebas ( , , ,

, , dan ).

Pada terdapat empat sub-variabel yaitu saat minggu perkuliahan, saat minggu Ujian Tengah Semester, saat minggu Ujian Akhir Semester dan saat liburan. Jawaban “tidak mengakses” diberi skor nol (0), “satu sampai dua kali” diberi skor satu (1), “tiga sampai empat kali” diberi skor dua (2) dan “lebih dari empat kali” diberi skor tiga (3). Dengan demikian skor terendah pada adalah nol (0), sedangkan skor tertinggi adalah 12.

Pada (durasi) tidak terdapat sub-variabel. Jawaban “kurang dari satu jam” diberi skor satu (1), “satu sampai dua jam” diberi skor dua (2) dan “lebih dari dua jam” diberi skor tiga (3). Sehingga skor terendah pada adalah satu (1) dan skor tertinggi adalah tiga (3).

Pada terdapat tiga sub-variabel yaitu mengakses website umum, mengakses website pribadi dan mengakses e-mail. Jawaban “tidak pernah”


(39)

diberi skor nol (0), “jarang” diberi skor satu (1), “kadang-kadang” diberi skor dua (2), “sering” diberi skor tiga (3) dan “selalu” diberi skor empat (4). Dengan demikian nilai terendah pada adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 12.

Nama sub-variabel pada adalah nama dari situs jejaring sosial yang diikuti contoh. Peneliti hanya melihat jumlah variabel saja tidak melihat nama sub-variabel. Hal ini dikarenakan jawaban akan nama situs jejaring sosial yang diikuti setiap contoh tidak selalu sama. Jumlah sub-variabel yang didapat dari hasil penelitian adalah tiga. Jawaban akan intensitas mengakses situs jejaring sosial sama seperti , yaitu “tidak pernah” (skor nol), “jarang” (skor satu), “kadang-kadang” (skor dua), “sering” (skor tiga) dan “selalu” (skor empat). Dengan demikian, nilai terendah pada adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 12.

Adapun pada terdapat tujuh (7) sub-variabel, yaitu mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, mengakses situs yang berkaitan dengan pertanian, mengakses situs pemerintah, mengakses situs perusahaan, mengakses situs yang berhubungan dengan makanan, mengakses situs yang berkaitan dengan hobi dan mengakses internet banking. Jawaban pada pun sama seperti , yaitu “tidak pernah” (skor nol), “jarang” (skor satu), “kadang-kadang” (skor dua), “sering” (skor tiga) dan “selalu” (skor empat). Dengan demikian, nilai terendah adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 28.

3. Chi-Square

Uji korelasi Chi-Square dipergunakan untuk mengukur asosiasi antar tabel dan kolom pada Crosstabs (Santoso 2008). Rumus untuk menghitung besarnya nilai Chi-Square adalah sebagai berikut (Santosa & Hamdani 2007).

Keterangan:

= nilai Chi-Square

= frekuensi sesungguhnya pada kolom dan baris tertentu = frekuensi yang diharapkan pada kolom dan tertentu


(40)

4. Regresi Linear Berganda

Regresi linear mengukur pengaruh satu variabel terhadap satu variabel lainnya. Menurut Sarwono (2006), regresi linear memperkirakan besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan linear, yang melibatkan satu variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel tergantung. Sarwono juga menyatakan bahwa syarat variabel bebas dan variabel tergantung harus berskala interval. Analisis regresi ini akan digunakan untuk melihat variabel-variabel karakteristik yang berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet. Berikut adalah persamaan regresi linear berganda (Siregar 2004).

(regresi Y atas X) Keterangan:

a, b = koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data

Persamaan regresi ditentukan berdasarkan nilai optimal dari varian regresi yang terjadi. Berdasarkan matematika, nilai ini dicapai apabila turunan pertama varian regresi teradap parameter yang ditaksir adalah nol (0). Varian regresi didefinisikan dalam rumus berikut (Siregar 2004).

Keterangan:

= variabel terikat

= intensitas akses internet selama satu minggu = durasi akses internet

= intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail = intensitas akses account situs jejaring sosial

= intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking

= variabel bebas

.  

∑ ² 


(41)

= jenis kelamin = semester

= uang saku setiap bulan

a, b = koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data = jumlah sampel

Turunan terhadap parameter a, adalah (Siregar 2004):

Pertanyaan mengenai frekuensi akses internet dalam satu minggu selama minggu perkuliahan sampai dengan minggu tenang memiliki empat pilihan jawaban, yaitu lebih dari empat kali (diberi skor 3), tiga sampai empat kali (diberi skor 2), satu sampai dua kali (diberi skor 1) dan tidak mengakses (diberi skor 0). Begitu pula dengan pertanyaan mengenai frekuensi akses internet dalam satu minggu selama Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan liburan. Skor dari keempat pertanyaan tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh nilai variabel dengan ukuran skala interval. Variabel diperoleh dari skor jawaban pertanyaan mengenai durasi mengakses internet. Pertanyaan tersebut memiliki tiga pilihan jawaban yaitu lebih dari dua jam (diberi skor 3), satu sampai dua jam (diberi skor 2) dan kurang dari satu jam (diberi skor 1).

Pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website umum memiliki lima pilihan jawaban yaitu tidak pernah (diberi skor 0), jarang (diberi skor 1), kadang-kadang (diberi skor 2), sering (diberi skor 3) dan selalu (diberi skor 4). Begitu pula dengan pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website pribadi, e-mail, situs jejaring sosial, bahan kuliah melalui internet, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Untuk variabel

, skor dari pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website umum, website pribadi dan e-mail dijumlahkan sehingga diperoleh ukuran skala interval. Untuk variabel , skor jawaban dari masing-masing nama situs jejaring sosial yang diungkapkan contoh kemudian dijumlahkan. Jenis pertanyaan nama situs jejaring sosial yang diikuti contoh adalah pertanyaan terbuka dimana contoh dapat menulis lebih dari satu nama situs jejaring sosial. Sedangkan variabel sama


(42)

seperti variabel . Skor dari pertanyaan mengenai frekuensi mengakses bahan kuliah melalui internet, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking dijumlahkan sehingga diperoleh nilai variabel

dengan ukuran skala interval.

5. Regresi Variabel Dummy

Menurut Santoso (2006), dummy variabel adalah variabel adalah yang digunakan untuk membuat kategori data yang bersifat kuantitatif (nominal). Regresi variabel dummy menggunakan variabel bebas yang mempunyai skala nominal dan digunakan untuk memprediksi variabel tergantung yang mempunyai skala interval (Sarwono 2006). Analisis regresi variabel dummy ini akan digunakan untuk melihat variabel-variabel faktor internal yang berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet. Persamaan regresi variabel dummy pada prinsipnya hanya menambah variabel dalam regresi linear (Asnawi & Wijaya 2005), yaitu :

(regresi atas )

= variabel terikat

= intensitas akses internet selama satu minggu = durasi akses internet

= intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail = intensitas akses account situs jejaring sosial

= intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking

= variabel bebas

= berlangganan internet setiap bulan = kepemilikan komputer/PC

= kepemilikan laptop

= kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet


(43)

Definisi Operasional

Contoh adalah mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor semester ganjil tahun ajaran 2009/2010.

Jenis kelamin adalah ciri biologis dari contoh yang dikategorikan menjadi laki-laki dan perempuan.

Usia adalah jumlah tahun yang sudah dilewati contoh dalam hidupnya.

Uang saku adalah jumlah nilai uang dalam satuan rupiah yang diterima contoh per bulan yang bersumber dari orangtua, saudara, beasiswa dan/atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai mahasiswa. Semester adalah tingkat pendidikan yang sedang ditempuh contoh selama

penelitian ini berlangsung yang dihitung dari pertama kali contoh masuk IPB.

Asal daerah adalah wilayah yang menjadi tempat tinggal tetap contoh.

Motif penggunaan adalah alasan dari diri sendiri yang mendorong contoh untuk menggunakan internet.

Kepemilikan alat untuk mengakses internet adalah ketersediaan alat yang dimiliki oleh contoh dalam menggunakan internet, dimana alat tersebut terdiri dari komputer, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet.

Jaringan internetadalah ketersediaan jaringan internet di tempat tinggal contoh. Jaringan telepon adalah ketersediaan jaringan telepon di tempat tinggal contoh. Keberadaan warnet/hotspot adalah kemudahan jarak dan biaya pada contoh

dalam menjangkau warung internet ataupun hotspot di sekitar kampus dan tempat tinggal contoh.

Permintaan pihak lain untuk menggunakan internet adalah adanya faktor bukan dari diri contoh, yang menyebabkan contoh menggunakan internet. Intensitas akses dalam waktu satu minggu adalah banyaknya jumlah

penggunaan internet oleh contoh dalam kurun waktu tujuh hari. Intensitas dikategorikan menjadi empat yaitu tidak pernah, satu sampai dua kali, tiga sampai empat kali dan lebih dari empat kali.

Intensitas akses internet adalah banyaknya jumlah penggunaan internet oleh contoh untuk mengakses beberapa macam situs/web. Intensitas akses internet ini dikategorikan menjadi lima yaitu tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan selalu.


(44)

Durasi adalah lamanya contoh menggunakan internet per tiap akses dan dibedakan menjadi tiga ketegori, yaitu kurang dari satu jam, satu sampai dua jam dan lebih dari dua jam.

Tempat mengakses adalah lokasi yang biasanya digunakan contoh untuk menggunakan internet, antara lain di kampus dengan menggunakan wi-fi, di cyber kampus, di warnet dan di rumah/kost.

Web adalah halaman pada internet yang pernah diakses ataupun dimiliki oleh contoh.

E-mail adalah salah satu layanan internet yang dimiliki contoh serta memungkinkan untuk mengirimkan dan/atau menerima pesan dari/ke pemilik e-mail lain berupa tulisan, gambar dan/atau video.

Situs jejaring sosial adalah sebuah layanan di internet yang diikuti oleh contoh yang dapat memperluas pergaulan.

Situs pertanian adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan pertanian dan/atau produk pertanian.

Situs pemerintah adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun badan-badan yang dibentuk oleh pemerintah.

Situs perusahaan adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan komersil baik perusahaan dalam negeri ataupun perusahaan luar negeri. Situs makanan adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang

berbagai informasi yang berkaitan dengan kuliner dalam negeri maupun luar negeri. Informasi yang tersampaikan antara lain proses pembuatan makanan, bahan pembuat makanan, makanan olahan, asal wilayah dari suatu makanan dan variasi makanan terbaru.

Situs yang berkaitan dengan hobi adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan kegemaran responden.


(45)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Contoh Jenis Kelamin

Manusia dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis kelamin (seksual) yaitu laki-laki dan perempuan. Jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan dalam penelitian ini adalah 68 orang (68,0%) mahasiswi. Sedangkan selebihnya (32,0%) berjenis kelamin laki-laki.

Usia

Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir tiga per empat contoh (72,0%) berusia antara 20 hingga 21 tahun. Sebaran contoh berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 5. Rentang usia contoh dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu 1) 18 sampai 19 tahun; 2) 20 sampai 21 tahun; dan 3) 22 sampai dengan 23 tahun. Kategori diperoleh dari perhitungan rentang skala. Skor umur terendah adalah 18 tahun dan skor umur tertinggi adalah 23 tahun.

Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan usia

No Kategori Jumlah contoh

n %

1 18 – 19 tahun 16 16,0

2 20 – 21 tahun 72 72,0

3 22 – 23 tahun 12 12,0

Total 100 100,0

Uang saku

Uang saku contoh pada penelitian ini merupakan jumlah uang setiap bulan yang diterima contoh baik dari orangtua, saudara, beasiswa maupun keuntungan dalam berbisnis. Uang saku terkecil adalah Rp 235.000,00 (satu persen) dan uang saku terbesar adalah Rp 1.800.000,00 (satu persen). Uang saku Rp 800.000,00 merupakan uang saku yang paling banyak dimiliki contoh (20,0%). Sebaran contoh berdasarkan uang saku ini dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.


(46)

Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan uang saku

No Uang saku per bulan Jumlah contoh

n %

1 Rp 235.000,00 1 1,0

2 Rp 250.000,00 1 1,0

3 Rp 300.000,00 3 3,0

4 Rp 400.000,00 4 4,0

5 Rp 500.000,00 14 14,0

6 Rp 600.000,00 12 12,0

7 Rp 675.000,00 1 1,0

8 Rp 690.000,00 1 1,0

9 Rp 700.000,00 9 9,0

10 Rp 750.000,00 2 2,0

11 Rp 800.000,00 20 20,0

12 Rp 850.000,00 1 1,0

13 Rp 900.000,00 6 6,0

14 Rp 950.000,00 3 3,0

15 Rp 1.000.000,00 14 14,0

16 Rp 1.110.000,00 1 1,0

17 Rp 1.150.000,00 1 1,0

18 Rp 1.200.000,00 1 1,0

19 Rp 1.250.000,00 1 1,0

20 Rp 1.260.000,00 1 1,0

21 Rp 1.500.000,00 2 2,0

22 Rp 1.800.000,00 1 1,0

Total 100 100.0

Fakultas

Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini adalah 100 orang. Perhitungan akan jumlah contoh menggunakan Rumus Slovin. Pengambilan contoh disesuaikan dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Institut Pertanian Bogor memiliki sembilan fakultas. Jumlah contoh dibagi menjadi sembilan kelompok sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas. Sebaran contoh berdasarkan fakultas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7Sebaran contoh berdasarkan fakultas

No. Fakultas Jumlah contoh

n %

1. Pertanian 13 13,0

2. Kedokteran Hewan 5 5,0

3. Perikanan dan Ilmu Kelautan 12 12,0

4. Peternakan 7 7,0

5. Kehutanan 11 11,0

6. Teknologi Pertanian 12 12,0

7. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 20 20,0

8. Ekonomi dan Manajemen 12 12,0

9. Ekologi Manusia 8 8,0


(1)

83

content akan informasi yang menarik sehingga motivasi untuk mengakses situs IPB juga meningkat.

Penelitian-penelitian lanjutan mengenai perilaku penggunaan internet juga dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk melihat variabel-variabel lain yang berpengaruh dan berhubungan dengan penggunaan internet. Mengingat penggunaan internet sangat luas, disarankan agar penelitian selanjutnya lebih membahas hal-hal yang lebih spesifik.


(2)

ELFI KUSUMAARDHIATI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(3)

85

DAFTAR PUSTAKA

Agus M. 2010. 2500 Situs Paling Populer di Indonesia dan Dunia. Jakarta: Dunia Komputer.

Andina HP. 2006. Pola Penggunaan Internet dan Dampaknya Terhadap Remaja [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Anonimous. 2007. Statistik APJII. Updates Desember 2007 [terhubung berkala]. http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php [24 Agustus 2010].

_________. 2008a. Apa dan Bagaimana Sejarah Blog. [terhubung berkala]. http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Apa%20dan%20Bagaimana %20Sejarah%20Blog&&nomorurut_artikel=145 [23 Agustus 2010].

_________. 2008b. Densitas Pengguna Internet Asia Pasifik. [terhubung berkala].

http://tikometer.or.id/index.php?option=com_content&task=category&sectio nid=1&id=13&Itemed=46 [22 Desember 2009].

_________. 2009a. Active Users. [terhubung berkala]. http://statistics.allfacebook.com/page [13 November 2009].

_________. 2009b. Asia Internet Usage and Population. [terhubung berkala]. http://www.internetworldstats.com/stats3.htm#asia [22 Desember 2009].

_________. 2009c. FirstMedia. [terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki/First_Media [Desember 2010].

_________. 2009d. Global Audience: 316,406,480. [terhubung berkala]. www.checkfacebook.com 23 November 2009].

_________. 2009e. InGO! Bidik 25 Juta Pengguna Internet Indonesia. [terhubung berkala]. http://techno.okezone.com/ingo-bidik-25-juta-pengguna-internet-indonesia.htm [12 November 2009].

_________. 2009f. Internet. [terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki/Internet [12 November 2009].

_________. 2009g. Internet 2008 in Numbers. [terhubung berkala]. http://royal.pingdom.com/2009/01/22/internet-2008-in-numbers/ [23 Agustus 2010].

_________. 2009h. Jalurlebar. [terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki/Jalurlebar [12 November 2009].


(4)

_________. 2009i. Sejarah Internet/Pengertian Internet/Manfaat Internet. [terhubung berkala]. http://www.sejarah-internet.com/htm [12 November 2009].

_________. 2009j. Surat Elektronik. [terhubung berkala]. http://id.wikipedia.org/wiki/E-mail [02 Januari 2011].

_________. 2009k. Surge of Internet Users in China. [terhubung berkala]. http://news.bbc.co.uk/page [22 Desember 2009].

_________. 2009l. Top 20 Sites and Engines. [terhubung berkala]. http://www.hitwise.com/us/datacenter/main/dashboard-10133.html [25 November 2009].

Asnawi SK, Wijaya C. 2005. Riset Keuangan: Pengujian-pengujian Empiris. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bernard LC, Mills M, Swenson L, Walsh RP. 2006. An evolutionary theory of human motivation. Genetic, Social and General Psychology Monograf. 131(2): 129-184.

Boyd DM, Ellison NB. Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication. 13(1).

Cheung C.M.K., Lee M.K.O. 2005. Research Framework for Consumer Satisfaction with Internet Shopping. City University of Hong Kong: China . Sprouts:Working Papers on Information Systems, 5(26).

Febrian J. 2001. Menggunakan Internet: Dilengkapi Situs yang Menarik untuk Dikunjungi. Bandung: Informatika Bandung.

Firman M, Adiati HF . 2009. 58% Pengguna Jejaring Sosial Pilih Facebook. [terhubung berkala]. http://teknologi.vivanews.com/read/97112-58__pengguna_jejaring_sosial_pilih_facebook.htm [23 November 2009]. Gao L. 2001. On inferring autonomous system relationships in the internet.

IEEE/ACM Transactions on Networking, 9(6):733.

Guest J. 2002. Consumers and consumerism in America today. Journal of Consumer Affairs. 36:139-149.

Hadi S. 2006. Perilaku Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Peternakan (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor) [skripsi]. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Hall AS, Parsons J. 2001. Internet addiction: college student case study using

best practices in cognitive behaviour therapy. Journal of Mental Health Counselling 23(4):312-327.


(5)

87

Harmadi A, Hermana B. 2005. Analisis Karakteristik Individu dan Perilaku Pengguana Internet Banking: Reliabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran. Magister Manajemen, Universitas Gunadarma.

Hasugian J. 2005. Pola pemanfaatan internet. Studi kasus tentang pola, manfaat dan tujuan penggunaan internet oleh mahasiswa pada perpustakaan universitas sumatera utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. 1(1):15.

Hermawan L. 2009. Sejarah Laptop Komputer. [terhubung berkala]. http://gugling.com/sejarah-laptop-komputer.html [23 Agustus 2010]

Indra D. 2009. Mbah Surip Mangkat, Trafik Twitter Meningkat. [terhubung berkala]. http://teknologi.vivanews.com/news/read/80314-mbah_surip_mangkat__trafik_twitter_meningkat [23 November 2009]. Kotler P. 2003. Marketing Management. Analysis, Planning, Implementation, and

Control. 11th Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Kulzer T. 2007. 10 Ten Email Domains of 2006. [terhubung berkala] http://www.aweber.com/blog/email-deliverability/top-10-email-domains-of-2006.htm [23 Agustus 2010]

Miyazaki AD, Fernandez A. 2001. Consumer perceptions of privacy and security risks for online shopping. The Journal of Consumer Affairs 35(1):1-7.

Nawala. 2009. Kutipan Taksiran Jumlah Pengguna PC dan Pengguna yang Terhubung ke Internet di Indonesia. [terhubung berkala]. http://osdir.com/ml/kpli-bogor/2009-11/msg00178.html [20 Oktober 2010]. Robin SP, Judge TA. 2007. Organizational Behavior. 12th Ed. New Jersey:

Pearson Education Inc.

Santoso S. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santoso S. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santosa PB, Hamdani M. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Surabaya : Penerbit Erlangga.

Sarita S. 2008. Pola Penggunaan dan Dampak Internet Di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekologi Manusia) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Sarwono J. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V Andi Offset.


(6)

Schiffman L.G, Kanuk LL. 1994. Consumer Behaviour. Ed ke-5. New Jersey: Prentice Hall.

Sifry D. 2006. State of the Blogosphere, April 2006 Part 1: On Blogosphere Growth. http://www.sifry.com/alerts/archives/000432.html [23 Agustus 2010] Simamora B. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Siregar S. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Soule LC, Shell LW, Kleen BA. 2003. Exploring internet addiction: demographic characteristics and stereotypes of heavy internet users. Journal of Computer Information Systems. 44(1):64-73.

Stephani N. 2010. Karakteristik Pengguna Laptop sebagai Aplikasi Teknologi Komunikasi Modern. http://www.waena.org [23 Agustus 2010]

Stylianou AC, Jackson PJ. 2007. A comparative examination of individual differences and beliefs on technology usage: gauging the role of it. Journal of Computer Information Systems. 47(4):11-18.

Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Widjaja BT. 2009. Lifestyle Marketing. Servlist: Paradigma Baru Pemasaran Bisnis Jasa dan Lifestyle. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.