Pengaruh Suhu Terhadap Benda

2.6.2.3 Regangan

ϵ Akibat tarikan, bagian panjang batang L mengalami ulur atau perpanjangan sebesar ΔL. Perpanjangan relatif yaitu pertambahan panjang persatuan panjang awal, didefinisikan sebagai regangan Strain normal dan dapat ditulis sebagai berikut : ϵ = Δ = – …………………………………………. .. 2.6 dimana: ϵ = Regangan ₒ = panjang batang uji mula-mula m L = panjang batang uji setelah menerima beban m

2.6.2.4 Modulus Elastisitac E

Modulus elastisitas adalah kemiringa kurva dari diagram tegangan dan regangan dalam daerah elastisitas linier. Modulus elastisitas dapat dihitung dengan membagi tegangan ᵤ dan regangan . E = є …………………………………………… 2.7 Di mana : E = modulus elastisitas N m² = kekuatan tarik N m² ϵ = Regangan.

2.7 Pengaruh Suhu Terhadap Benda

Suhu atau temperatur merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Benda mempeunyai suhu lebih tinggi dikatakan lebih panas. Benda mempunyai suhu lebih rendah dikatakan lebih dingin. Banyak sifat-sifat zat yang berubah terhadap perubahan suhunya. Sebagai contoh, sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan. Kecuali Universitas Sumatera Utara air bila dipanaskan dari 0ºC - 4ºC akan menyusut dan setelah 4ºC memuai. Gejala ini disebut anomali air. Sebatang besi akan lebih panjang ketika panas dari pada saat besi itu dingin Tim Fisika Dasar, 2002. Ada beberapa sifat zat yang berubah bila dipanaskan. Di antara sifat-sifatnya yang berubah itu adalah warnanya besi yang panas pijar, volumnya, tekanannya dan daya hantar listriknya atau hambatannya Kertiasa, 1994. Sifat-sifat zat yang berubah bila dipanaskan itu disebut sifat termometrik zat. Sifat termometrik ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengukuran suhu. Misalnya, pada besi menggunakan warna pijaran besi sebagai ukuran cukup atau tidak cukupnya suhu besi untuk ditempa. Sifat suatu bahan akan berubah apabila suhunya berubah. Perlakuan panas pada bahan akan meningkatkan kekerasan pada logam. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dangan cara mengubah ukuran dan bentuk butiran-butirannya. Bentuk butirannya dapat berubah dengan cara dipanaskan pada suhu di atas suhu pengkristalan kembali. Ukuran butiran dapat dikontrol melalui suhu dan lama pemanasannya. Tetapi pada perlakuan panas, adanya pemanasan tidak sampai pada inti bahan yang dipanaskan sehingga kekerasan yang diperoleh tidak maksimum. Penahanan suhu dilakukan untuk memperoleh kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses pengerasan dengan menahan pada temperatur pengerasan untuk memperoleh pemanasan yang homogen. Pemanasan yang homogen menghasilkan struktur austenit yang homogen sehingga dapat dicapai kekerasan yang maksimum pada bahan. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian