Respons Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) terhadap Derajat Keasaman (pH)

RESPONS BENIH IKAN SIDAT (Anguilla bicolor bicolor)
TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH)

TAMIMI PUTRI TB RITONGA

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

2

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Respons Benih Ikan
Sidat (Anguilla bicolor bicolor) terhadap Derajat Keasaman (pH)” adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skrisi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014
Tamimi Putri TB Ritonga
NRP C24090024

ABSTRAK
TAMIMI PUTRI TB RITONGA. Respons Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor
bicolor) terhadap Derajat Keasaman (pH). Dibimbing oleh RIDWAN AFFANDI
dan SIGID HARIYADI.
Ikan sidat banyak dikonsumsi karena memiliki kandungan zat gizi yang
tinggi terutama vitamin A, EPA dan DHA. Permintaan ikan sidat di dunia sangat
tinggi sehingga perlu dikembangkan budidayanya. Produksi pada budidaya sidat
dapat dikembangkan antara lain melalui perbaikan media budidayanya, salah satu
parameter pada budidaya sidat adalah pH air. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan pH optimum agar dapat mendukung pertumbuhan pada pemeliharaan
benih ikan sidat. Perlakuan pH yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari pH
6, 7 dan 8. Benih sidat yang digunakan berukuran ± 3 g. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pH media optimum untuk menumbuhkan benih ikan sidat
elver (3 g) adalah pH 7.1.
Kata kunci: ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor), pertumbuhan benih sidat , pH

ABSTRACT
TAMIMI PUTRI TB RITONGA. RESPONSE OF EEL SEED (Anguillabicolor
bicolor) TO THE DEGREE OF ACIDITY (pH) Supervised by RIDWAN
AFFANDI and SIGID HARIYADI.
Eels are consumed because it has high content of nutrients, especially
vitamin A, EPA and DHA. Demand for eels in the world is very high, therefore
the cultivation need to be developed. One of the parameters in eel farming is the
pH of the water. This study aims to determine the optimum pH in order to support
growth in the maintenance of eels seed. The pH treatment used in this study are
pH 6, 7 and 8. Seed sized used 3 g. Results show that the optimum pH for growth
of medium eels seed (elver) is pH 7.1.
Keywords : Eels, Eels seed growth, pH

RESPONS BENIH IKAN SIDAT (Anguilla bicolor bicolor)
TERHADAP DERAJAT KEASAMAN (pH)


TAMIMI PUTRI TB RITONGA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan
di
Medan
padatanggal

22
Februari
1992daripasanganBapakTapusBatangHariRitongadanIbuErminaBustami.Penulis
merupakananakke-tigadariempatbersaudara.Pendidikan
formal
yang
dijalanidiawali
di
TK
Muzdalifa
Medandanlulusditahun
1998.
Setelahitupenulismelanjutkanpendidikan di SD NegeriSwastaEria Medandan lulus
di tahun 2003.Padatahun 2003-2006 penulismeneruskanpendidikan di SMP
Swasta
Al-Ulum
Medan.Berikutnyapadatahun
20062009.penulismenempuhpendidikan di SMA Negeri 10 Medan.
Padatahun 2009 penulismasukInstitutPertanian Bogor (IPB) melaluijalur
USMI

danditerimasebagaimahasiswiFakultasPerikanandanIlmuKelautan,
DepartemenManajemenSumberDayaPerairan.Selamamengikutiperkuliahan,
penulisaktif
di
HimpunanMahasiswaManajemenSumberDayaPerairan
(HIMASPER) sebagai staff divisiinformasidankomunikasiperiode 20102012.Selainitu,
penulisaktifmengikutikegiatankepanitiaansepertiPORIKAN
2011dan
Festival
Air
2011
serta
2012.PenulisjugaberkesempatanmenjadiasistenmatakuliahSumberDayaPerikanan.
Penelitiandanpenyusunanskripsidenganjudul“ResponsBenihIkanSidat
(Anguila
bicolor
bicolor)
TerhadapDerajatKeasaman
(pH)”
penulisdibimbingolehDrIrRidwanAffandidanDrIrSigidHariyadi, M Sc.


2

Judul Skripsi
Nama Mahasiswa
NRP

:Respons Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor)
terhadap Derajat Keasaman (pH)
:Tamimi Putri TB Ritonga
:C24090024

Disetujui oleh

Dr Ir H Ridwan Affandi,DEA
Pembimbing I

Dr Ir Sigid Hariyadi, MSc
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr Ir M Mukhlis Kamal, M Sc
Ketua Departemen

Tanggal lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Respons Benih Ikan Sidat
(Anguilla bicolor bicolor) Terhadap Derajat Keasaman (pH)” sebagai salah
satu syarat untuk melakukan penelitian di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimaksih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam menulis skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr Ir H Ridwan Affandi, DEA serta Bapak Dr Ir Sigid Hariyadi,
Msc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, nasehat
dan saran untuk penulis.
2. Bapak Charles P.H Simanjuntak, S Pi, M Si selaku pembimbing
akademik yang telah memberikan motivasi dalam perkuliahan
3. Bapak Dr Tatag Budiardi selaku penguji tamu dan Ibu Dr Ir Yunizar

Ernawati, MS selaku perwakilan program studi.
4. Tim Sidat ( Janty dan Fatkur) atas kerjasama selama penelitian.
5. Keluarga penulis Bapak Tapus Batang Hari Ritonga SE, Ibu Ermina
Bustami SE, Kakak Syadzwina Putri TB Ritonga SP, Ahmad Putra TB
Ritonga SE, Ammar Afif Abdul Azhim S Hut, Adik Rasis Putra TB
Ritonga dan Qabila Anindhita Rangkuti beserta keluarga besar Penulis
yang telah memberikan banyak motivasi, doa dan dukungan kepada
Penulis.
6. Mba Widar dan Mba Ani atas segala bantuan dan dukungan kepada
Penulis.
7. Fawzan Bhakti Soffa S Pi atas doa dan motivasi kepada Penulis.
8. Teman seperjuangan (Putri, Made, Kun, Ayu, Gentha, Anggia, Zia,
Nanda, Novita, Selvia, Dudi, Syarif, Adam, Aziz, Nola, Cumil, Panji,
Asyanto, Allsay, Arinta dan seluruh keluarga MSP 46)
9. Sahabat Penulis (Hesti, Risa, Debby, Diena, Nce, Diego, Bagus, Ratu,
Ica, Ardi, Elisadina, Eby, Selvi, Tika, Mardi, Ismet, Wira, Kak Ica, Kak
Uul, Nadia, Ade, Elfira, Dina, Dini, Faisal, Faiza dan Iin) atas semangat,
dukungan dan doa kepada penulis.
10. Seluruh teman MSP 46, 45 dan MSP 47 yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu atas semangat yang diberikan.

Demikian skripsi ini disususn, semoga bermanfaat.
Bogor, Februari 2014
Tamimi Putri TB Ritonga

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
VIII
DAFTAR GAMBAR
VIII
DAFTAR LAMPIRAN
VIII
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
1
Tujuan Penelitian
2

Manfaat
2
METODE PENELITIAN
2
Waktu dan Lokasi penelitian
2
Bahan dan Alat
3
Metode Penelitian
3
Penelitian Pendahuluan : Penentuan Kisaran Toleransi BenihIkan Sidat
(Anguilla sp) Terhadap Derajat Keasaman (pH)
4
Penelitian Utama : Respons Benih Ikan Sidat (Anguilla sp) Terhadap
Derajat Keasaman (pH)
4
Analisis Data
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
8

Hasil
8
Pembahasan
12
SIMPULAN DAN SARAN
15
Simpulan
15
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
18

VIII

viii

DAFTAR TABEL
1 Kelangsungan hidup benih ikan sidat (%) pada berbagai tingkat derajat
keasaman (pH) selama percobaan.
2 Nilai SR, pertumbuhan bobot negatif, SGR, dan konsumsi oksigen
3 Kelangsungan hidup benih ikan sidat (%) pada berbagai derajat keasaman
(pH) selama percobaan.
4 Kisaran rata-rata parameter fisika-kimia air selama pemeliharaan

8
8
9
11

DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pendekatan masalah
2 Penurunan bobot rata-rata benih ikan sidat pada setiap perlakuan
selama percobaan.
3 Hubungan antara pH dengan laju pertumbuhan spesifik pada benih
ikan sidat.
4 Konsumsi oksigen benih ikan sidat (mgO2/g/jam) pada tingkat
berbagai derajat keasaman (pH) selama percobaan

2
9
10
11

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Analisis Pengukuran Kualitas Air [Metode APHA 2012]Error! Bookmark not defined.
Data survival rate (SR)
18
Analisis Ragam survival rate SR
19
Data bobt awal dan akhir (g)
19
Analisis ragam bobot (g)
19
Data specific growth rate (SGR)
20
Analisis Ragam specific growth rate (SGR)
20
Hasil rata-rata konsumsi oksigen
20
Analisis ragam konsumsi oksigen
21
Data parameter fisika – kimia air
22

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu daerah penyebaran ikan sidat. Di perairan
Indonesia paling sedikit terdapat 8 spesies ikan sidat dari total 19 spesies yang
hidup di dunia. Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang laku dipasar
internasional (Jepang, Hongkong, Jerman, Italia, dan beberapa negara lain)
sehingga ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor (Affandi 2005). Di
negara-negara tertentu ikan sidat diyakini sebagai sumber energi yang sangat
diperlukan pada musim dingin.
Permintaan terhadap ikan sidat terus meningkat, di dunia ikan sidat
dikonsumsi sekitar 60.000 ton/tahun (Haryono 2004). Namun, di Indonesia
sumberdaya ikan sidat ini belum banyak dimanfaatkan, hal ini terlihat dari data
tingkat pemanfaatan ikan sidat secara lokal yang masih sangat rendah (Affandi
2005). Produksi ikan sidat secara global mengalami penurunan antara lain
disebabkan oleh keterbatasan benih karena pasokan benih sepenuhnya masih
bergantung pada hasil penangkapan di alam yang keberadaannya sangat
dipengaruhi oleh musim (Sutrisno 2008). Menurunnya kualitas air di habitat ikan
sidat dan penangkapan berlebih yang dilakukan nelayan maupun masyarakat di
sekitar habitat sidat juga mempengaruhi penurunan produksi ikan sidat di alam.
Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi ikan sidat yaitu dengan cara
meningkatkan kegiatan pembudidayaan. Di Indonesia teknik pembudidayaan ikan
sidat masih sangat terbatas terutama tentang pemeliharaan benih.
Dalam usaha pemeliharaan benih sidat perlu memperhatikan beberapa
faktor lingkungan. Faktor lingkungan pH perairan yang secara langsung
mempengaruhi organ pernapasan (insang). Derajat Keasaman (pH) perairan akan
mempengaruhi aktivitas enzim-enzim yang bekerja pada organ insang misalnya,
ATP-ase, karbonie anhidrase dan Na-K ATP-ase, aktivitas enzim pada insang
tersebut berkaitan dengan laju respirasi, osmoregulasi dan ekskresi (Affandi dan
Tang 2002). Dengan demikian apabila pH lingkungan tidak optimal maka prosesproses tersebut akan terhambat dan pada akhirnya akan mempengaruhi
pertumbuhan. Sehubungan dengan banyaknya peran pH pada kehidupan ikan,
maka kajian tentang pH perlu dilakukan.
Perumusan Masalah
Salah satu parameter lingkungan yang mempengaruhi laju pertumbuhan
adalah pH lingkungan. pH perairan dapat mempengaruhi struktur insang. Jika pH
perairan ideal maka struktur insang dan aktivitas enzim akan normal. Apabila
struktur insang rusak akan berpengaruh terhadap proses laju respirasi. Proses laju
respirasi yang normal maka ketersediaan oksigen dalam tubuh akan normal dan
dapat mempengaruhi laju katabolisme. Laju katabolisme akan menghasilkan
energi untuk proses anabolisme. Apabila anabolisme normal maka pertumbuhan
akan baik. Katabolisme juga digunakan untuk proses osmoregulasi dan ekskresi.
Apabila tidak teratur akan mempengaruhi laju anabolisme sehingga pertumbuhan
akan terhambat.

2

Struktur insang
pH
lingkunga
n

Laju respirasi
oksigen

Ketersediaan O2
tubuh

Osmoregulasi
dan ekskresi

Laju katabolisme

Aktivitas enzim
pada organ insang

Laju anabolisme
(biosintesa)

Pertumbuhan

Gambar 1 Kerangka pendekatan masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kisaran toleransi dan pH
optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan sidat (Anguilla bicolor
bicolor).
Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
manajemen kualitas air pada kegiatan pemeliharaan ikan sidat.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi penelitian
Penelitian respons benih ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) terhadap
derajat keasaman (pH) dilaksanakan mulai bulan Oktober2013 selama 3 minggu
di Laboratorium Fisiologi Hewan Air, Departemen Manajemen Sumber Daya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor,
Kampus Darmaga Bogor.

3

Bahan dan Alat
Ikan Uji
Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini yaitu benih ikan sidat (Anguilla
bicolor bicolor) dengan bobot ± 3 gram yang diperoleh dari Palabuhan Ratu,
Kabupaten Sukabumi yang sudah diaklimatisasikan dalam akuarium di
Laboratorium Fisiologi Hewan Air, Departemen Manajemen Sumber Daya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor,
Kampus Darmaga Bogor.
Media Percobaan
Media yang digunakan adalah air tawar yang bersumber dari pusat
penjernihan air IPB. Air yang digunakan untuk media perlakuan terlebih dahulu
disaring menggunakan filter dan diendapkan selama dua hari untuk menurunkan
kadar kekeruhan. Proses aerasi diperlukan juga untuk meningkatkan kadar
oksigen terlarut serta menghilangkan klorin nya. Selain sebagai media kontrol, air
tawar juga digunakan untuk mendapatkan air media yang memiliki kadar
keasaman (pH) yang dikehendaki sebagai uji perlakuan pembeda terhadap benih
ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor).
Wadah Percobaan
Wadah yang digunakan adalah akuarium kaca sebanyak 12 buah sebagai
wadah percobaan dengan ukuran 50 x 35 x 30 cm. Setiap akuarium dilengkapi
dengan aerator untuk meningkatkan oksigen terlarut dan filter sebagai penyaring
air. Volume airpada masing-masing wadah adalah20 liter.
Alat
1)
2)
3)
4)
5)
6)

7)

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
Aerator yang digunakan sebagai alat aerasi.
Termometer maxmin (maksimum – minimum) yang digunakan untuk
mengukur suhu air.
Filter yang digunkan untuk menyaring air dalam akuarium.
Perangkat pH meter yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman (pH)
air media.
Perangkat DO meter yang digunakan untuk mengukur oksigen terlarut.
Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram dan perlengkapan untuk
menimbang berupa saringan, sendok dan toples sebagai pengangkut dan
wadah penimbangan benih ikan.
Spektofotometer untuk mengukur absorbsi pada pengukuran nitrit (NO2),
amonia (NH3) dan alkalinitas.
Metode Penelitian

Penelitian respons benih ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) terhadap
derajat keasaman (pH) terdiri atas 2 tahap yaitu, penelitian pendahuluan dan
penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk memberikan informasi

4

kisaran pH yang dapat ditolerir sedangkan penelitian utama bertujuan untuk
mendapatkan pH optimum pada pemeliharaan benih ikan sidat (Anguilla bicolor
bicolor).
Penelitian Pendahuluan : Penentuan Kisaran Toleransi Benih Ikan Sidat
(Anguilla bicolor bicolor) Terhadap Derajat Keasaman (pH)
Tujuan
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
informasi mengenai kisaran pH yang dapat di tolerir benih ikan sebagai media
pemeliharaan yang selanjutnya akan digunakan pada penelitian utama.
Prosedur Percobaan
Pada penelitian pendahuluan, derajat keasaman (pH) yang diuji adalah pH 4,
6, 8 dan 10 dimana setiap perlakuan memiliki 3 ulangan. Jumlah ikan yang
digunakan pada penelitian pendahuluan sebanyak 5 ekor per akuarium. Percobaan
akan dilaksanakan selama 4x24 jam. Selama percobaan benih ikan tidak diberi
makan (puasa).
Parameter yang Diukur
Pada penelitian pendahuluan, parameter yang diukur adalah derajat
kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor)
yang ditentukan berdasarkan data jumlah ikan yang mati selama masa
pemeliharaan. Derajat kelangsungan hidup (SR) menggambarkan respons ikan
terhadap kondisi lingkungannya. Jika kondisi lingkungan tidak sesuai maka ikan
akan mengalami kematian.
Derajat kelangsungan hidup benih ikan sidat dihitung berdasarkan pada
rumus Effendie (2002), yaitu:
; (Effendie 1997)
SR =
Keterangan :
SR = Tingkat kelangsungan hidup (Survival rate)
Nt = Jumlah benih ikan sidat yang hidup pada akhir penelitian (ekor)
No = Jumlah benih ikan sidat yang hidup pada awal penelitian (ekor)
Penelitian Utama : Respons Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor)
Terhadap Derajat Keasaman (pH)
Tujuan
Penelitian utama bertujuan untuk mendapatkan pH optimum pada
pemeliharaan benih ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor).
Rancangan Percobaan
Hasil penelitian pendahuluan, menunjukkan bahwa pH 4 hingga pH 8 dapat
ditolerir oleh benih ikan sidat. Namun, untuk pH 4 benih ikan sidat hanya

5

bertahan dalam waktu 7 hari. Berdasarkan data pada penelitian pendahuluan
tersebut ditetapkan bahwa pH perlakuan yang diterapkan pada penelitian utama
adalah pH 6, 7 dan 8 dimana masing-masing perlakuan memiliki 4 ulangan. Data
yang diperoleh selanjutnya akan diuji mengikuti model Rancangan Acak Lengkap
(RAL) Steel dan Torrie (1993).
Prosedur Percobaan
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan adalah akuarium kaca sebanyak 9 buah dengan
ukuran 50 x 35 x 30 cm. Akuarium yang digunakan dicuci bersih dan dikeringkan
selama satu hari. Hal ini dilakukan agar akuarium yang digunakan bebas dari bibit
penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi benih ikan. Setiap akuarium
dilengkapi dengan peralatan aerator untuk meningkatkan oksigen terlarut dan
filter sebagai penyaring air akuarium agar kondisi air tetap bersih.
Penyiapan media percobaan
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersumber dari pusat penjernihan
air IPB. Air yang digunkan untuk media percobaan terlebih dahulu disaring
menggunkan filter dan diendapkan selama dua hari untuk menurunkan kadar
kekeruhan dan di aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut serta
menghilangkan klorin nya. Air yang telah diendapkan dimasukan kedalam wadah
yang telah bersih dan kering dengan volume air masing-masing wadah sebesar 20
liter.
Air baku untuk media percobaan diambil sebanyak 1 liter air dari masingmasing akuarium percobaan. Setiap air baku diberikan perlakuan berbeda sesuai
dengan pH yang diinginkan. Untuk membuat pH 6 menggunakan larutan 10 ml
HCL yang diencerkan dengan 100 ml akuades, sedangkan untuk membuat pH 7
dan 8 menggunakan larutan 10 gram NaOH yang diencerkan dengan 100 ml
akuades. Dalam pembuatan pH perlakuan, terlebih dahulu pH air pada wadah
percobaan dan wadah air baku diukur. Jika nilai pH pada setiap wadah diketahui,
maka untuk membuat kisaran pH perlakuan pada air baku dengan memberikan
HCL dan NaOH yang konsentarsinya dikonversikan terlebih dahulu. Jika air baku
sudah memiliki pH yang sesuai maka air baku yang sudah disiapkan diteteskan ke
dalam akuarium dengan debit tertentu secara gradual melalui selang infus
sehingga pada akhir pemberian air baku diperoleh volume dan pH yang sesuai.
Penebaran ikan
Ikan uji yang digunakan pada penelitian ini yaitu benih ikan sidat (Anguilla
bicolor bicolor) dengan bobot ±3 gram yang diperoleh dari Palabuhan Ratu,
Kabupaten Sukabumi.
Pemeliharaan Hewan Uji
Pemberian pakan
Selama penelitian benih ikan sidat tidak diberi makan (dipuasakan). Hal ini
dilakukan untuk tujan praktis dan menjaga agar kualitas air media percobaan tidak
banyak mengalami penurunan.

6

Pengamatan dan Pengukuran
Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia Air
Parameter fisika-kimia air yang diamati meliputi pH, suhu, DO, amonia,
nitrit dan alkalinitas (Lampiran 1).
1. Nilai pH air diukur dengan menggunakan pH meter digital, dilakukan
setiap pagi pada pukul 10.00
2. Suhu air media diukur dengan menggunakan termometer maxmin,
dilakukan setiap pagi pada pukul 10.00.
3. DO air diukur dengan menggunakan DO meter, dilakukan 1 kali seminggu
sebelum penyiponan
4. Amonia dan nitrit diukur dengan menggunakan spektrofotometer,
dilakukan 1 kali seminggu sebelum penyiponan
5. Alkalinitas diukur dengan menggunakan metode titrasi, dilakukan 1 kali
seminggu sebelum penyiponan.
Pendataan jumlah ikan yang hidup
Pengamatan terhadap benih yang hidup dilakukan dengan menghitung
jumlah benih pada awal dengan membandingkan jumlah benih ikan sidat yang
hidup diakhir selama percobaan.
Pengukuran Bobot Ikan (Awal dan Akhir)
Percobaan terhadap benih ikan sidat dilakukan selama 3 minggu.
Pengukuran bobot ikan dilakukan pada awal dan akhir percobaan dengan
menggunakan timbangan digital pada masing-masing ikan.
Pengukuran Tingkat Konsumsi Oksigen
Untuk mengukur tingkat konsumsi oksigen (TKO) dilakukan pada akhir
pemeliharaan dengan menggunakan DO meter. Volume akuarium untuk
mengukur tingkat konsumsi oksigen benih ikan berukuran 7 liter. Untuk
pengukuran TKO DO diukur pada saat sebelum penebaran ikan (DOawal) dan
setelah 1 jam penebaran ikan (DOakhir). DO diukur pada masing-masing wadah
yang telah diberi perlakuan. Setiap perlakuan memiliki 2 kali ulangan.
Analisis Data
Derajat Kelangsungan Hidup
Derajat kelangsungan hidup (SR) ditentukan berdasarkan jumlah ikan yang
mati selama masa pemeliharaan dan dihitung berdasarkan persamaan rumus :
SR =

Keterangan:
SR = survival rate
Nt = jumlah ikan yang hidup
No = jumlah ikan yang ditebar

(Effendi 1997)

7

Laju Penurunan Bobot
Laju penurunan bobot ikan uji dianalisis menggunakan rumus berdasarkan:
( Huisman 1987)

Keterangan :
α
= Laju pertambahan bobot
Wt
= Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t (gram)
W0
= Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 (gram)
t
= waktu (hari)
Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)
Pertumbuhan individu benih ikan sidat selama pemeliharaan dihitung
berdasarkan model laju pertumbuhan harian individu dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
SGRi = {(ln Wt – lnWo)/t} x 100% (Busacker 1990)
Keterangan:
SGRi = laju pertumbuhan bobot individu ikan harian
Wt
= bobot individu ikan pada hari ke-t (g/ekor)
Wo
= bobot individu ikan pada hari ke-0 (g/ekor)
t
= selang waktu pemeliharaan
Tingkat Konsumsi Oksigen
Tingkat konsumsi oksigen diukur saat kondisi ikan dalam keadaan
dipuasakan pada akhir penelitian. Tingkat konsumsi oksigen dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
OC =

( Ricker 1979)

Keterangan:
OC
= Tingkat konsumsi oksigen (mg O2/g/jam)
V
= Volume air dalam wadah
DOto = Konsentrasi oksigen terlarut pada awal pengamatan (mg/l)
DOtn = Konsentrasi oksigen terlarut pada waktu ke-n (mg/l)
W
= Bobot ikan uji (g)
T
= Periode pengamatan (jam)
Data yang diperoleh selanjutnya akan diuji mengikuti model Rancangan
Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui perbedaan nyata setiap perlakuan
terhadap parameter yang diuji dengan model sebagai berikut:
Yij = U + ti + eij (Steel dan Torrie 1993)

8

Keterangan:
Yij
= nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j
U
= nilai rata-rata harapan
ti
= pengaruh perlakuan ke-i
eij
= kesalahan percobaan dari perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian Pendahuluan: Penentuan Kisaran Toleransi Benih Ikan Sidat
(Anguilla bicolor bicolor) Terhadap Derajat Keasaman (pH)
Data hasil pengamatan tentang kisaran pH yang dapat ditolerir benih ikan
sidat disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Kelangsungan hidup benih ikan sidat (%) pada berbagai tingkat derajat
keasaman (pH) selama percobaan.
Perlakuan

Derajat Keasaman (pH)
4

6

8

10

1

100

100

100

0

2

100

100

80

0

3

100

100

80

0

Rata-rata

100

100

87

0

Ulangan

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai survival rate (SR) pada
pH 4, 6 dan pH 8 berkisar antara 87-100% dan pada pH 10 semua hewan uji mati
(SR = 0%), hal ini membuktikan bahwa benih ikan sidat tidak dapat mentolerir
kondisi pH 10.
Penelitian Utama: Penentuan pH optimum pada pemeliharaan benih ikan
sidat (Anguilla bicolor bicolor)
Berdasarkan pengumpulan data selama percobaan telah diperoleh data
tentang survival rate, pertumbuhan bobot negatif, laju pertumbuhan spesifik
(SGR), tingkat konsumsi oksigen dan parameter fisika-kimia air. Hasil percobaan
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Nilai SR, laju penurunan bobot, SGR, dan konsumsi oksigen
Perlakuan
Parameter
Survival rate (%)
Laju Penurunan Bobot
(g)
Laju Pertumbuhan
spesifik (%)
Konsumsi Oksigen
(mg/O2/g/jam)

6

7

8

Hasil Percobaan

100

100

86.67

signifikan

0.53

0.45

0.57

tidak signifikan

-1.31

-0.83

-1.67

tidak signifikan

0.76

0.38

1.43

tidak signifikan

9

Dari Tabel 2dapat di ketahui bahwa nilai survival rate signifikan atau dapat
dikatakan pH dapat mempengaruhi survival rate. Namun, untuk parameter laju
penurunan bobot, laju pertumbuhan spesifik dan konsumsi oksigen tidak
signifikan atau dapat dikatakan perlakuan pH tidak berpengaruh terhadap
parameter tersebut. Hal ini dapat terjadi karena pH perlakuan yang digunakan
sudah merupakan pH yang dapat ditoleransi oleh benih ikan sidat (elver).
Survival Rate (SR)
Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan selama percobaan
didapatkan nilai SR pada setiap perlakuan pH (Tabel 3 dan Lampiran 2). Analisis
ragam SR terdapat pada Lampiran 4.
Tabel 3 Kelangsungan hidup benih ikan sidat (%) pada berbagai derajat keasaman
(pH) selama percobaan.
SR Pada Perlakuan pH
6
7
8
100
100
80
100
100
100
100
100
80
100
100
87

Ulangan
1
2
3
Rata-rata

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai kelangsungan hidup (SR)
pada pH 6 dan 7 sebesar 100% sedangkan pada pH 8 sebesar 87%. Hal ini
membuktikan bahwa benih ikan sidat cocok hidup pada pH mendekati netral ( pH
6–7). Berdasarkan uji ANOVA diketahui bahwa perlakuan pH berpengaruh
terhadap SR.
Laju Penurunan Bobot
Data tentang penurunan bobot ikan pada setiap perlakuan disajikan pada
Gambar 2 dan Lampiran 4. Hasil uji ANOVA penurunan bobot tubuh dapat
dilihat pada Lampiran 5.
0.60
0.53

Bobot (gram)

0.55

y = 0.1x2 - 1.38x + 5.21
R² = 1
0.57

0.50
0.45
0.45

0.40
0.35
0.30
5

6

7
Perlakuan (pH)

8

9

Gambar 2Penurunan bobot rata-rata benih ikan sidat pada setiap perlakuan selama
percobaan.

10

Berdasarkan Gambar 2, dari persamaan y = 0.1x2- 1.38x + 5.21
menghasilkan tingkat konsumsi oksigen pada pH 6 sebesar0.53 g, pada pH 7
sebesar 0.45 g dan pada pH 8 sebesar 0.57 g. Berdasarkan hasil uji ANOVA
menunjukan bahwa pH tidak berpengaruh terhadap bobot ikan.
Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)
Berdasarkan nilai SGR yang diperoleh selama pemeliharaan (Lampiran 6)
dapat diperjelas dengan grafik untuk melihat nilai pertumbuhan optimum dan nilai
pertumbuhan maksimum yang disajikan dalam Gambar 3.

SGR (%)

pH
0.00
-0.20 5
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00
-1.20
-1.40
-1.60
-1.80

6

7
8
2
y = -0.4649x + 6.1301x - 20.962
R² = 1

9

-0.83
-1.31
-1.67

Gambar 3Hubungan antara pH dengan laju pertumbuhan spesifik pada benih ikan
sidat.
Gambar 3 memperlihatkan SGR pada pH 6 sebesar -1.31%, -0.83%pada pH
7 dan pada pH 8 sebesar -1.67%. Berdasarkan uji ANOVA (Lampiran 7)
diketahui bahwafhit