Pemberian Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Sutera terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup pada Benih Ikan Lele Clarias sp. Umur 4 Hari

PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN BUATAN DAN
CACING SUTERA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
KELANGSUNGAN HIDUP PADA
BENIH IKAN LELE Clarias sp. UMUR 4 HARI

HILMI FAUJI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pemberian Kombinasi
Pakan Buatan dan Cacing Sutera terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
pada Benih Ikan Lele Clarias sp Umur 4 Hari” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain dan telah disebutkan dalam

teks serta dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2014
Hilmi Fauji
NIM C14090047

ABSTRAK
HILMI FAUJI. Pemberian Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Sutera terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup pada Benih Ikan Lele Clarias sp. Umur 4
Hari. Dibimbing oleh HARTON ARFAH dan MIA SETIAWATI .
Kegiatan pembenihan ikan lele masih memerlukan pakan alami yaitu cacing
sutera. Ketersediaan cacing sutera di alam sangat terbatas tergantung musim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pakan
buatan dan cacing sutera dengan persentase berbeda terhadap pertumbuhan dan
kelangsungan hidup benih ikan lele. Benih berupa larva ikan lele yang berumur 4
hari dengan kepadatan 10 ekor/l dalam wadah akuarium berukuran 20x20x20 cm.
Pakan diberikan sebanyak 30-50% bobot rata-rata perhari selama 20 hari
pemeliharaan. Sebagai perlaukuan yaitu pakan cacing sutera 100% (PA), pakan
buatan 100% (PB), Pakan buatan 75% dan cacing sutera 25% (PB75+PA25),

Pakan buatan 50% dan cacing sutera 50% (PB50+PA50), Pakan buatan 25% dan
cacing sutera 75% (PB25+PA75). Hasil penelitian menunjukan bahwa benih ikan
lele yang diberi pakan PB50+PA50 memilki pertumbuhan benih ikan lele yang
baik yaitu bobot 25+0,01 mg, panjang mutlak 2,04+0,04cm, panjang rata-rata
2,79±0,04cm, koefisien keragaman panjang rata-rata 19,95+1,95%, dan
kelangsungan hidup 85,55+0,96%
.
Kata kunci: Ikan Lele Clarias sp., Cacing Sutera, Pakan buatan

ABSTRACT
HILMI FAUJI. Feeding with Combination Artificial feed and Silk Worms
towards Growth and Survival on Seed Catfish Clarias sp. with The Age 4 Days
Supervised by HARTON ARFAH and MIA SETIAWATI
Catfish hatchery activities still require natural feed which is silk worms. The
availability of silk worms in nature are limited to its season. This research is
purpose for know influence the feeding combinations artificial feed and silk
worms with the different percentage towadrs growth and survival of catfish seed.
Seed in the form of larvae of catfish was 4 days with a density of 10 fish/l in a
container measuring 20x20x20 cm aquarium. Feed that is given (30-50%) of its
average weight each day for 20 days of maintenance. The treatment are silk

worms 100% (PA), artificial feed 100% (PB), artificial feed 75% and silk worms
25% (PB75+PA25), artificial feed 50% and silk worms 50% (PB50+PA50),
artificial feed 25% and silk worms 75% (PB25+PA75). The results showed that
seed catfish fed PB50 + PA50 have the growth of catfish good seed is weights
25+0,01mg, the absolute length of 2,04+0,04cm, the average length of
2,79+0,04cm, coefficient of variability average length 19.95+1,95%, and survival
rate 85.55+0,96%.
Keywords: Catfish Clarias sp., Silk worms, artificial feed

PEMBERIAN KOMBINASI PAKAN BUATAN DAN
CACING SUTERA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
KELANGSUNGAN HIDUP PADA
BENIH IKAN LELE Clarias sp. UMUR 4 HARI

HILMI FAUJI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada

Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi :

Nama
NIM

:
:

Pemberian Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Sutera
terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup pada
Benih Ikan Lele Clarias sp. Umur 4 Hari
Hilmi Fauji

C14090047

Disetujui oleh

Ir. Harton Arfah, M.Si
Pembimbing I

Dr. Ir. Mia Setiawati, M.Si
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul Skripsi :

Nama

NIM

Pemberian Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Sutera
terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup pada
Benih Ikan Lele Clarias sp. Umur 4 Hari
Hilmi Fauji
C14090047

Disetujui oleh

Ir. Harton Arfah, M.Si
Pembimbing I

Tanggal Lulus:

D.3 DEC ion

Dr. Ir. Mia Setiawati, M.Si
Pembimbing n


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia dan rahmat-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.
Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April sampai
Mei 2013 ini ialah “Pemberian Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Sutera
terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup pada Benih Ikan Lele Clarias sp.
umur 4 Hari” yang dilakukan di Kolam percobaan Babakan, dan Laboratorium
Nutrisi Departemen Budidaya Peraiaran, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Harton Arfah, M.Si dan Ibu
Dr. Ir. Mia Setiawati, M.Si selaku pembimbing, atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan skripsi. Ucapan terimakasih kepada Ibu Ir. Iis Diatin, MM selaku
pembimbing akademik dan penguji tamu yang telah memberikan arahan selama
penulis mengikuti perkuliahan. Ucapan terimakasih kepada Dr. Dinamella
Wahjuningrum, S.Si.M.Si selaku komisi pendidikan Departemen Budidaya
Perairan. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu dan Ayahanda
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi, Kakak Ulpah Zakyah, Adik
Ridwan Yasin, dan Risna Rahmatul Wajdah yang telah memberikan semangat,
Teman-teman Babakan Lover’s (Jonedhi, Hidayat, Deki Bunay, Ali Ibrahim, dan
Cahyadin), Guru Madrasyah Alyah Awipari Tasikmalaya, teman 46 Himpunan

Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA 46), teman Himpunan Mahasiswa
Akuakultur ( HIMAKUA BDP IPB), tidak lupa temen-temen BDP 46 yang telah
memberikan semangat.
Penulis mempersembahkan karya tulis ini untuk orang tua tercinta Ayah
Drs. Jajat Sudrajat dan Umi Mutmainnah, dan Keluarga (adik dan kakak). Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat

Bogor, Januari 2014
Hilmi Fauji
.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN

.................................................................................... vi


............................................................................................. 1

Latar Belakang ............................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 1
METODE

....................................................................................................... 2

Materi Uji ....................................................................................................... 2
Rancangan Percobaan ....................................................................................... 2
Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Lele ...................................................... 2
Pemberian Pakan Benih Ikan lele ..................................................................... 2
Prosedur Analisis Data ...................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 5
Hasil

....................................................................................................... 5

Pembahasan ....................................................................................................... 6

KSIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 9
Kesimpulan ....................................................................................................... 9
Saran

....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9
LAMPIRAN ....................................................................................................... 11
RIWAYAT HIDUP

........................................................................................... 13

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Pertumbuhan dan kelansungan hidup benih ikan lele selam 20 hari
pemeliharaan..............................................................................................
2 Kualitas air wadah pemeliharaan ikan lele selama 20 hari pemeliharaan


DAFTAR LAMPIRAN
1 Jumlah pemberian pakan benih ikan lele 20 hari .............................
2 Analisis deskriptif ............................................................................

5
6

Halaman
11
11

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan lele merupakan ikan air tawar yang memiliki potensi pasar yang baik
dalam kegiatan pembesaran maupun pembenihan. Benih ikan lele memilki
peranan penting untuk keberlanjutan kegiatan budidaya ikan lele pada segmen
pembesaran. Berdasarkan data Direktorat Jendral Perikanan Budidaya (2013)
benih ikan lele yang ditebar dikolam di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2008
sebanyak 3.604.024,00 ekor dan pada tahun 2010 sebanyak 2.052.528,00 ekor.
Kenaikan dan penurunan produksi ikan lele pada tinggkat lokal dari tahun ke
tahun tersebut memberikan gambaran yang baik sebagai potensi untuk budidaya
ikan lele.
Cacing sutera merupakan pakan alami yang diperlukan dalam kegiatan
pembenihan ikan lele. Cacing sutera di alam berlimpah namun pada musim hujan
sering kali susah untuk didapatkan. Menurut Direktorat Jendral Budidaya (2010)
cacing sutera di alam tidak selalu tersedia sepanjang tahun, terutama pada saat
musim penghujan bersamaan dengan meningkatnya kegiatan pembenihan lele,
patin, gurame, dan ikan lainnya. Harga cacing sutera pun pada musim hujan
mengalami kenaikan sehingga mempengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan.
Oleh karena itu diperlukan alternatif yang dapat memberikan solusi untuk
keberlanjutan kegiatan produksi pembenihan ikan lele dengan nilai ekonomis
yang baik. Larva ikan lele setelah cadangan makanan kuning telur habis
memerlukan makanan dari luar tubuhnya dan apabila diberikan langsung pakan
buatan diduga akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan banyak kematian.
Namun hasil penelitian Lokapinarsari (2009) pada ikan betutu yang diberi pakan
cacing sutera 100 % tidak berbeda nyata dengan pemberian pakan kombinasi
pakan buatan 50% dan cacing sutera 50% terhadap bobot rata-rata, panjang ratarata, dan laju pertumbuhan.
Metode pemberian jenis pakan kombinasi yaitu buatan dan cacing sutera
terhadap produksi benih ikan lele diduga dapat memberikan dampak yang positif
terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi
pakan buatan dan cacing sutera terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
benih ikan lele Clarias sp.

2

METODE
Materi Uji
Benih ikan lele yang digunakan untuk penelitian berasal dari pemijahan
alami yaitu benih berumur 4 hari dari penetasan. Benih ikan lele diberi kuning
telur ayam setelah cadangan kuning telur habis selama 2 hari. Benih ikan lele
yang digunakan memilki panjang awal 0.75 cm dan berat 0.01 gram. Benih ikan
lele dipelihara pada akuarium berukuran 20x20x20 cm dengan volume air 6 liter.
Benih ikan lele ditebar dengan kepadatan 10 ekor/l dan dipelihara selama 20 hari.
Pakan sebagai perlakuan yaitu cacing sutera yang dibeli dari pengumpul dan
bersumber dari hasil penangkapan alam. Pakan buatan yang digunakan berupa
tepung. Pakan buatan yang digunakan memilki kandungan nutrisi yaitu kadar air
7,21%, kadar abu 9.89%, protein 32,26%, lemak 6.30%, dan kabohidrat ( serat
kasar 5.96% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 38.38%).
Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan pemberian kombinasi pakan buatan dan cacing sutra
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele yaitu 5 perlakuan
dengan 3 kali ulangan. Rancangan percobaan sebagai berikut
PA
= Pakan cacing sutera 100%
PB
= Pakan buatan 100%
PB75+PA25
= Pakan buatan 75% dan cacing sutera 25%
PB50+PA50
= Pakan buatan 50% dan cacing sutera 50%
PB25+PA75
= Pakan buatan 25% dan cacing sutera 75%
Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Lele
Wadah pemeliharaan benih ikan lele merupakan akuarium berukuran
20x20x20 cm sebanyak 15 buah. Wadah pemeliharaan sebelumnya dibersihkan
dengan sabun dan direndam kalium permanganat (PK) dengan dosis 15 ppm
selama satu hari. Setelah bersih, wadah pemeliharaan diisi air dengan volume 6
liter. Wadah pemeliharaan disusun secara berjajar dengan dilengkapi intalasi
aerasi berupa selang dan batu aerasi yang dihubungkan dengan pipa 1 inchi pada
blower utama di laboratorium. Benih ikan lele sebelum ditebar pada wadah
pemeliharaan terlebih dahulu diaklimitisasi selama 15 menit.
Pemberian Pakan Ikan Lele
Benih ikan lele diberi pakan dengan frekuensi 4 kali yaitu jam 08.00 - 09.00,
12.00 -13.00, 16.00 -17.00, dan 22.00 -23.00 WIB. Pemberian pakan disesuaikan
dengan feeding rate yaitu 50% pada minggu pertama dan 30% pada minggu
kedua. Jumlah pemberian pakan disesuaikan dengan bobot rata-rata benih ikan
lele. Pengamatan perkembangan benih ikan lele melalui sampling tiga kali yaitu
awal, tengah, dan akhir pemeliharaan. Bobot rata-rata benih ikan lele ditimbang
sampling setiap 10 hari sebanyak 10 ekor dengan menggunakan timbangan digital
ketelitian 0.01 mg.

3
Prosedur Analisis Data
Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele
Bobot rata-rata benih ikan ditimbang dengan menggunakan timbangan
digital secara akumulasi. Rumus yang digunakan sebagai berikut
̅

Keterangan
̅
= Bobot rata-rata ikan (g)
b
= Biomasa ikan (g)
j
= Jumlah ikan yang ditimbang (ekor)
Laju Pertumbuhan Bobot Harian
Laju pertumbuhan bobot harian menggunakkan rumus menurut Huisman
(1987) :

Keterangan :
α
= Laju pertumbuhan bobot harian %
wt
= Bobot rata-rata individu pada hari ke-t (cm)
Lo
= Bobot rata-rata individu pada hari ke-0 (cm)
t
= Lama waktu pemeliharaan (hari)
Panjang Rata-rata Benih Ikan Lele
Panjang rata-rata merupakan panjang total benih ikan lele (pengukuran
dari ujung kepala sampai dengan ujung ekor) (Wahyuningsih dan Ing. T.A.B.
2006). Rumus yang digunakan sebagai berikut :

Keter
Pr
= Panjang rata-rata (cm)
Pa
= Jumlah panjang total (ekor)
J
= Jumlah ikan yang diuku (ekor)
Panjang Mutlak Benih Ikan Lele
Panjang mutlak benih ikan lele diukur dengan menggunakan rumus menurut
Effendie (1997) sebagai berikut :
Keterangan :
Pt
= Pertambahan panjang mutlak
Lt
= Rata-rata panjang individu pada hari ke-t (cm)
Lo
= Rata-rata panjang individu pada hari ke-0 (cm)

4
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele
Tingkat kelangsungan hidup adalah perbandingan antara jumlah larva
yang hidup pada akhir dan awal penelitian. Rumus yang digunakan menurut
Effendi (1997) adalah:
SR =

Nt
× 100%
No

Keterangan :
SR
= Tingkat kelangsunagn hidup 100%
Nt
= Jumlah ikan yang dihasilkan pada waktu t (ekor)
No
= Jumlah ikan awal tebar (ekor)
Koefisien Keragaman Panjang Rata-rata
Koefisien keragaman (KK) digunakan untuk melihat perbandingan
keragaman dua populasi atau lebih. Koefisien keragaman panjang rata-rata
diperoleh dengan cara membagi nilai simpangan baku dengan rataan panjang ratarata pada populasi. Rumus digunakan menurut Steel dan Torrie (1980) sebagai
berikut :
Keterangan :
KK
= Koefisien keragaman (%)
SD
= Standar deviasi
X
= Rerata Populasi
Parameter Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur adalah pH, DO, dan suhu. Parameter
DO dan pH diukur menggunakan DO meter dan pH meter, dan parameter suhu
diukur menggunakan thermometer.
Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis
menggunakan program MS. Excel 2007 dan SPSS 17.0 untulk dianalisisis one
way anova secara deskriptif

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Benih ikan lele yang diberi kombinasi pakan buatan dan cacing sutera yang
dipelihara selama 20 hari memilki pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang
disajikan pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 Hasil pengukuran Pertumbuhan dan Kelangsungan hidup benih ikan lele
20 hari pemeliharaan

PA = Pakan cacing sutera 100%
PB = Pakan buatan 100%
PB75+PA25 = Pakan buatan 75% dan cacing sutera 25%
PB50+PA50 = Pakan buatan 50% dan cacing sutera 50%
PB25+PA75 = Pakan buatan 25% dan cacing sutera 75%
Nilai persentase laju pertumbuhan bobot harian benih ikan lele perlakuan
pakan buatan 50% dan pakan cacing sutera 50% (PB50+PA50) yaitu sebesar
16,82+0,11% lebih tinggi daripada laju pertumbuhan bobot harian pada perlakuan
pakan buatan 100% (PB) yaitu 10,24+0,68% dan paka alami 100% (PA) yaitu
14,41+2,20%. Nilai bobot rata-rata akhir pada perlakuan pakan buatan 50% dan
pakan cacing sutera 50% (PB50+PA50) yaitu sebesar 0,25+0,01g lebih besar
daripada bobot rata-rata akhir pada perlakuan pakan buatan 100% (PB) yaitu
0,16+0,01g dan pakan alami 100% (PA) yaitu (Tabel 1 dan Lampiran 2).
Nilai panjang rata-rata akhir benih ikan lele pada perlakuan pakan buatan
50% dan pakan cacing sutera 50% (PB50+PA50), dan pakan buatan 25% dan
pakan cacing 75% (PB25+PA75) memiliki nilai yang sama yaitu 2,79+0,04cm,
sedangkan nilai rendah pada perlakuan pakan buatan 100% (PB) yaitu
1,85+0,13cm. Nilai panjang mutlak pada perlakuan pakan buatan 50% dan pakan
cacing sutera 50% (PB50+PA50), dan pakan buatan 25% dan pakan cacing 75%
(PB25+PA75) memiliki nilai yang sama yaitu 2,04+0,04cm, sedangkan nilai
rendah pada perlakuan pakan buatan 100% (PB) yaitu 1,10+0,13cm (Tabel 1 dan
Lampiran 2).
Nilai koefisien keragaman panjang rata-rata benih ikan lele yang baik
didapat oleh perlakuan pakan buatan 25% dan pakan cacing sutera 75% yaitu
sebesar 12,80%, sedangkan nilai koefisien keseragaman lebih tinggi pada
perlakuan pakan buatan 50% dan pakan cacing sutera 50% (PB50+PA50%) yaitu
19,95% dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sintasan pada perlakuan pakan
buatan 50% dan pakan cacing sutera 50% (PB50+PA50) yaitu 85,55% lebih

6
tinggi daripada pada perlakuan pakan buatan 100% (PB) yaitu 61,11% (Tabel 1
dan Lampiran 2).
Kualitas Air Wadah Pemeliharaan Ikan Lele
Kualitas air pada wadah pemeliharaan ikan lele selama 20 hari yang diberi
pakan kombinasi pakan buatan dan cacing sutera pada Tabel 2 dibawah ini
adalah :
Tabel 2 Kualitas air wadah pemeliharaan ikan lele
suhu oC
Perlakuan

malam

pH

DO mg/l

pagi

Siang

PA

27

28

27

7,42 - 8,11

4,2 - 5,4

PB

27

28

27

7,40 - 7,96

2,5 - 5,3

PB75+PA25

27

28

27

7,21 - 8,03

2,4 - 5,6

PB50+PA50

27

28

27

7,39 - 7,99

4,5 - 5,7

PB25+PA75
Pustaka
rujukan

27

27

7,40-7,97
6,5 - 9,0
(SNI 2000)

4,5 - 5,6
3-4
(SNI 2000)

28
25 - 30
( SNI 2000)

PA = Pakan cacing sutera 100%
PB = Pakan buatan 100%
PB75+PA25 = Pakan buatan 75% dan cacing sutera 25%
PB50+PA50 = Pakan buatan 50% dan cacing sutera 50%
PB25+PA75 = Pakan buatan 25% dan cacing sutera 75%
Pada Tabel 5 kualitas air pada pemeliharaan benih ikan lele selama 20 hari
memilki nilai suhu yang stabil berkisar 27-28oC, nilai pH pada berbagai perlakuan
tidak berbeda jauh berkisar 7-8,11, dan nilai DO pada berbagai perlakuan
memperlihatkan nilai yang berbeda jauh yaitu berkisar 2,5-5,7 mg/l.
Pembahasan
Laju pertumbuhan bobot harian benih ikan lele yang dipelihara 20 hari pada
perlakuan pemberian pakan buatan 50% dan cacing sutera 50% (PB50+PA50)
memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pakan alami 100%
(PA) dan pakan buatan 100% (PB) yaitu 14,33% dan 39,12%. Bobot rata-rata
akhir benih ikan lele pada perlakuan PB50+PA50 memilki nilai yang lebih berat
dibandingkan dengan perlakuan PA dan PB yaitu 44% dan 72% (Tabel 1 dan
Lampiran 2). Nilai Laju pertumbuhan bobot harian dan bobor akhir benih ikan lele
diduga dipengaruhi oleh jumlah pemberian kombinsai pakan buatan dan cacing
sutra yang berbeda. Jumlah pemberian pakan pakan buatan dan cacing sutra pada
perlakuan PB50+PA50 masing-masing yaitu 12,3g, pada perlakuan PA jumlah
pemberian pakan cacing sutera yaitu 19,2g, sedangakan pada perlakuan PB
jumlah pemberian pakan buatan yaitu 7,5g (Lampiran 1).
Pertambahan bobot benih ikan lele diduga akibat pemberian kombinasi
pakan buatan dan cacing sutera yang saling melengkapi nilai kebutuhan nutrien
yang dibutuhkan oleh benih ikan lele. Menurut penelitian Muchlisin Z A et al
(2003) laju pertumbuhan larva ikan lele dumbo dengan pemberian pakan artemia
salina, Chorella, dan suspensi kuning telur semakin meningkat selama 15 hari

7
pemiliharaan dan berdasarkan penelitian Styantini et al (2009) larva ikan lele
yang diberi pakan dapnia yang diberi pengkayaan dengam viterna selama 40 hari
pemeliharaan dengan kadar protein 73,5647%. mempertlihatkan pertumbuhan
yang baik dengan nilai laju pertumbuhan harian ikan 7,45%, sedangkan pada
penelitian ini laju pertumbuhan benih ikan lele lebih baik dengan nilai laju
pertumbuhan 16,82% pada perlakuan PB50+PA50 (Tabel 1 dan Lampiran 2).
Menurut Kuncoro (2006) melaporkan bahwa bobot larva yang dipelihara pada
kondisi indoor dengan pemberian pakan cacing sutera meningkat seiring dengan
bertambahnya waktu pemeliharaan, begitu pun penelitian Lokapinarsari et al
(2009) bahwa bobot rata-rata benih ikan betutu dengan berat awal 0.1 gram yang
diberi pakan buatan 50% dan pakan cacing sutera 50% memiliki nilai yang lebih
tinggi yaitu 0,58+0,01 gram dibandingkan dengan perlakuan yang diberi pakan
cacing sutera 100% dan pakan pelet 100% masing-masing yaitu 0,56+0,01g dan
0,27+0,02g.
Benih ikan lele yang diberi pakan buatan 100 % (PB) yang dipelihara
selama 20 hari memiliki bobot yang rendah diduga proses pencernaan yang
lambat terhadap daya cerna pakan buatan akibat dari belum sempurnanya organ
percernaan seperti ikan lele yang sudah dewasa (Tabel 1). Menurut penelitian
Suryanti (2002) bahwa benih ikan baung yang berumur 6 hari setelah pemberian
pakan artemia kemudian diberi pakan buatan memiliki bobot yang rendah akibat
dari belum sempurna alat pencernaan yang belum sempurna sehingga
memperhambat daya cerna pakan.
Nilai panjang rata-rata benih ikan lele pada perlakuan PB50+PA50 dan
PB25+PA75 memiliki nilai yang lebih panjang dibandingkan perlakuan PA dan
PB yaitu 1,79% dan 33,69%, begitupun nilai panjang mutlak benih ikan lele pada
perlakuan PB50+PA50 dan PB25+PA75 memiliki nilai yang lebih panjang
dibandingkan dengan perlakuan PA dan PB yaitu 2,45% dan 46,11% (Tabel 1 dan
Lampiran 2). Pemberian pakan kombinasi cacing sutera dan pakan buatan diduga
memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan panjang rata-rata dan
panjang mutlak benih ikan lele. Hal ini pun sesuai dengan penelitian
Lokapinarsari et al (2009) panjang rata-rata dan panjang mutlak benih ikan betutu
yang diberi kombinasi pakan buatan dan cacing sutera memperlihatkan nilai yang
lebih baik daripada ikan betutu yang diberi pakan alami dan buatan saja.
Cacing sutera memilki kandungan protein 47 % (Alamsjah et al. 2012) dan
pakan buatan yang memilki protein 32.26% memberikan peranan yang baik
terhadap pertumbuhan bobot harian, panjang mutlak dan panjang rata-rata benih
ikan lele. Cacing sutera relatif lebih dapat dicerna dalam usus ikan yaitu sekitar 2
jam, sedangkan Daphnia dicerna dalam 24 jam (Hadiroseyani, dan Dana Y. 1994).
Menurut penelitian Sudrajat dan Effendi (2002) benih ikan betutu yang diberi
pakan buatan dengan kadar protein yang berbeda memberikan pengaruh terhadap
petumbuhan. Benih ikan lele yang diberi kombinasi pakan buatan dan cacing
sutera dapat memanfaatkan protein yang terdapat dalam pakan tersebut.
Kebutuhan protein ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran ikan,
suhu air, tingkat pemberian pakan (feeding rate), ketersediaan dan kualitas pakan,
serta energi yang akan dicerna dalam pakan (Watanabe, 1988).
Pakan kombinasi buatan dan cacing sutera yang diberikan dengan
persentase berbeda terhadap benih ikan lele diduga daya cerna dibantu
ketersediaan enzim pencernaan yang terdapat dalam saluran pencernaan. Menurut

8
penelitian Kuncoro (2006) enzim yang membantu dalam proses pencernaan
adalah enzim protease, amilase, dan lipase. Aktivitas enzim protease baru
terdeteksi sejak umur larva ikan lele 2 hari dan semakin meningkat seiring dengan
lama pemeliharaan larva, enzim lipase dan amylase terdeteksi pada umur 1 hari
dan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu pemeliharaan,
beigitupun dalam penelitian Augustine et al (2003) Pada larva ikan patin enzim
protease, amilase, dan lipase meningkat seiring dengan lamanya pemeliharaan.
Enzim protease yang berperan dalam hidrolisa protein menjadi lebih sederhana.
Aktivitas protease pada larva catfish Africa meningkat sejalan dengan
perkembangan saluran pencernaan (Verreth et al, 1992). Pada ikan enzim amilase
ditemukan hampir diseluruh saluran pencernaan. Pada umumnya, aktivitas
amilase pada ikan lele afrika (C.garipienus) yang diberi pakan artemia, pakan
buatan dan campuran antara keduanya semakin meningkat (Kamarudin et al,
1996). Lipase merupakan enzim pengurai lemak dan minyak. Secara fisiologis,
enzim tersebut menghidrolisis lemak sehingga dihasilkan asam lemak dan gliserol
yang sangat penting peranannya dalam metabolisme (Suryanti et al. 2002).
Nilai koefisien keragaman panjang rata-rata (KK) benih ikan lele yang baik
didapat oleh perlakuan PB25+PA75 yaitu sebesar 12,80% lebih rendah
dibandingkan dengan nilai koefisien keseragaman pada perlakuan PB50+PA50
yaitu 19,95 % (Tabel 1 dan Lampiran 2). Nilai koefisien keragaman panjang ratarata semua perlakuan untuk nilai masih dalam batas kewajaran, sebagaimana
dalam penelitian Irliyandi (2008) bahwa ikan patin yang berumur 14 hari yang
dipelihara dengan sistem resirkulasi memberikan nilai koefisien keragaman
panjang rata-rata 16 sampai 22% dan penelitian Hadi et al (2010) pada benih ikan
lele yang direndam mengkudu dengan dosis yang berbeda yang dipelihara selama
15 hari dari penetasan memperlihatkan nilai koefisien keragaman panjang ratarata 19,44 sampai 23,27%. Sedangkan benih ikan lele yang diberikan kombinasi
pakan buatan dan cacing sutra memperlihat nilai koefsien keragaman panjang
rata-rata yang lebih rendah.
Kelangsungan hidup benih ikan lele yang dipelihara selama 20 hari pada
perlakuan PB50+PA50 memilki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perlakuan PB dan PA yaitu 28,57% dan 13,64% (Tabel 1 dan Lampiran 2). Nilai
sintasan benih ikan lele yang rendah diduga karena adanya korelasi jumlah
pemberian pakan buatan yang diberikan (Lampiran 1). Pemberian pakan buatan
yang lebih banyak memberikan pengaruh terhadap kualitas air pada wadah
pemeliharaan ikan lele, diduga akibat dari sisa pakan buatan yang tidak termakan
dan sisa metabolisme ikan, hal ini dapat dilihat pada perlakuan PB dan
PB75+PA25 yang diberikan pakan buatan dengan jumlah persentase yang besar
menghasilkan SR dibawah 70%, dimana nilai DO dibawah 3 ppm (Tabel 2).
Menurut Standar Nasional Indonesia (2000) untuk nilai DO untuk pemeliharaan
benih ikan lele berkisar 3-4 ppm.
Sintasan benih ikan lele yang rendah juga diduga karena sifat kebiasaan
makan ikan lele yang bersifat kanibalisme, hal ini diungkapkan oleh Mahyudin
(2007) bahwa ikan lele bersifat kanibalisme yaitu suka memangsa ikan sejenisnya,
ikan lele yang lebih besar akan memangsa ikan yang lebih kecil, begitupun pada
penelitian Hadi et al (2010) kelangsungan hidup benih ikan lele sangat rendah
pada sistem budidaya intensif akibat dari sifat kanibalisme ikan lele tersebut.

9
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pemberian kombinasi pakan buatan 50% dan cacing sutera 50% terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada benih ikan lele Clarias sp. umur 4
hari selama 20 hari pemeliharaan memberikan hasil yang baik dengan nilai yaitu
laju pertumbuhan harian 16,82+0,11% bobot akhir ikan 0,25+0,01g, panjang
mutlak 2,04+0,04cm, panjang rata-rata 2,279+0.04cm, koefisien keragaman
19,95+1,05% dan kelangsungan hidup 85,55+0,96%.
.
Saran
Pemberian kombinasi pakan cacing sutera dan pakan buatan disarankan
dengan metode pemberian pakan secara at satiation atau sekenyangnya dimulai
pemberian cacing dengan 4-3 hari setelah penetasan sampai cadangan kuning telur
habis.

DAFTAR PUSTAKA
Augustine D, Widanarni, dan Effendi. 2003. Perkembangan Enzim Pencernaan
Larva Ikan Patin, Pangasius hypophthalmus sp. Departemen Budidaya
Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor,
Jurnal Akuakultur Indonesia 2(1) :13–20
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2010. Budidaya Cacing sutera Tubifex
sp.dikolam limbah Budidaya Ikan Lele. Lampung (ID) : Departemen
Perikanan dan Kelautan. Direrkorar Perbenihan
Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2013. Jumlah Benih yang Ditebar di
Kolam, 2007-2013.[Internet]. [diacu 2013 Februari 3]. Tersedia
dari :http:// statistik.kkp.go.id/index.php/statistik/c/12/0/0/0/0/StatistikPerikanan-Budidaya-Kolam/?subentitas_id= 59&view_data=1 &tahun_s
tart= 2007&tahun_to=2013&tahun=2013&filter=Lihat+Data+»
Effendi MI. 1997. Metode Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan. Bogor (ID) :
Institut Pertanian Bogor
Hadi, Ikbal et al. 2010. Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu Morinda
cirtifolia l. Melalui Pakan Alami Terhadap Sifat Kanibalisme Benih Ikan
Lele Clarias sp. Pada Sistem Budidaya Intensif (Laporan Penelitian).
Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Hadiroseyani Y, Dana D. 1994. Penyediaan Cacing Sutera Bebas Penyakit sebagai
Makanan Ikan yang Sehat melalui Sistem Budidaya yang Diperbaiki.
Laporan Penelitian. Fakultas Perikanan. Bogor (ID) : Institut Pertanian
Bogor
Huisman EA. 1987. The Principles of fish culture production. Departemen of
Aquaculture. Netherland (ID) : Wageningen University
Irliyandi. Fheby. 2008. Pengaruh Padat Penebaran 60, 75 Dan 90 Ekor/Liter
Terhadap Produksi Ikan Patin Pangasius hypophthalmus Ukuran 1 Inci Up (3
Cm) Dalam Sistem Resirkulasi [Skripsi]. Program Teknologi dan Menejemen

10
Perikananan Budidaya. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor (ID) :
Institut Pertanian Bogor
Kamarudin MS, Abubakar H, Saad CR. 1996. The effect of live food, artificial
and mixed diet on the survival, growth and digestive enzyme activities of
Clarias garipeinus (Burchell) larvae. Hal: 19 - 24 Dalam Mackinlay D,
dan Shearer K (Editor). Gutshop'96. Feeding Ecology and Nutrition in Fish.
American Fisheries Association
Kuncoro M D. 2006. Perkembangan Enzim Pencernaan dan Pertumbuhan Larva
Ikan Lele Dumbo, Clarias sp. yang Dipelihara dalam Sistem pembenihan
Indoor dan ) Outdoor. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Lokapinarsari W P, Irmaya T, Muhammad A. 2009. Pengaruh Pemberian Pakan
Alami dan Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Betutu
(Oxyeleotris marmorata Bleeker). Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1
Mahyudin K. 2007. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Jakarta (ID) : Penebar
Swadaya
Muchlisin. Z.A et al. 2003. Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Alami Terhadap
Pertumbuhan Dan Kelulus Hidupan Larva Ikan Lele Dumbo ( Clarias
gariepinus). Jurusan Biologi. Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Aceh (ID) : Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
SNI. 2000. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih
sebar. Diterbitkan : Badan Standardisasi Nasional
Sudrajat A O, Irzal Effendi. 2002. Pemberian Pakan Buatan Bagi Benih Ikan Betutu,
Oxyeleotris marmorata (BLKR.). Departemen Budidaya Perairan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Jurnal Akuakultur
Indonesia 1(3) :109–118
Suryanti Y. 2002. Perkembangan Aktivitas Enzim Pencernaan Dan Hubungan
Dengan Kemampuan Pemanfaatan Pakan Buatan Pada Larva atau Benih
Ikan Baung (Mystus nemurus C.V) [Tesis]. Program Studi IImu Perairan.
Program Pascasarjana. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Steel, GD, Torrie. 1980. Principles and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Inc.
Styantini WH, Naila B, dan Boedi S. 2009. Pengkayaan Daphnia spp. Dengan
Viterna terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus). Fakultas Perikanan Dan Kelautan.
Universitas Airlangga Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1
Verreth J, J.A.J., E. Torreele,. Spazier E, van der Sluiszen A, Booms, Rombout
JHWM, Segner H. 1992. The development of a functional digestive
system in the African catfish, C/arias garipienus (Burchell). Journal of the
World Aquaculture Society. 23 (4) : 286 - 298.
Wahyuningsih H, Ing. Ternala A.B. 2006. Buku Ajar Iktiologi. Departemen
Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sumatra (ID) :
Universitas Sumatra Utara
Watanabe T. 1988. Fish nutrition and mariculture, JICA Text Book. The General
Aquaculture Course. Departement of Aquatic Bioscience. Tokyo (ID) :
Tokyo University of fisheries

11

LAMPIRAN
Lampiran 1 Jumlah pemberian pakan Ikan Lele
Perlakuan

cacing sutera gram

PA

19.2

PB

Buatan gram
7.5

PB75+PA25
PB50+PA50
PB35+PA75

4

12

12.3

12.3

15.8

5.3

Lampiran 2 Analisis deskriptif
Descriptives
95% Confidence Interval for
Mean
N
B

Upper Bound

Minimum Maximum

.07651

.04418

-.0277

.3524

.11

.25

PB100

3

.0663

.00907

.00524

.0438

.0889

.06

.08

PB75+PA25

3

.1690

.03816

.02203

.0742

.2638

.13

.21

PB50+PA50

3

.2453

.00551

.00318

.2317

.2590

.24

.25

3

.1943

.00777

.00448

.1750

.2136

.19

.20

15

.1675

.06871

.01774

.1294

.2055

.06

.25

PA100

3

73.8833

14.36766

8.29517

38.1921

109.5746

58.33

86.66

PB100

3

61.1067

17.02585

9.82988

18.8121

103.4012

41.66

73.33

PB75+PA25

3

62.2200

11.09888

6.40794

34.6488

89.7912

55.00

75.00

PB50+PA50

3

85.5533

.95840

.55333

83.1725

87.9341

85.00

86.66

PB25+PA75

3

69.9967

7.26789

4.19612

51.9422

88.0511

61.66

75.00

15

70.5520

13.44757

3.47215

63.1050

77.9990

41.66

86.66

PA100

3

1.9867

.30989

.17892

1.2169

2.7565

1.65

2.26

PB100

3

1.1033

.12503

.07219

.7927

1.4139

.98

1.23

PB75+PA25

3

1.8900

.07550

.04359

1.7025

2.0775

1.82

1.97

PB50+PA50

3

2.0367

.04041

.02333

1.9363

2.1371

2.00

2.08

PB25+PA75

3

2.0433

.03786

.02186

1.9493

2.1374

2.00

2.07

15

1.8120

.39363

.10164

1.5940

2.0300

.98

2.26

PA100

3

2.7367

.30989

.17892

1.9669

3.5065

2.40

3.01

PB100

3

1.8533

.12503

.07219

1.5427

2.1639

1.73

1.98

PB75+PA25

3

2.6400

.07550

.04359

2.4525

2.8275

2.57

2.72

PB50+PA50

3

2.7867

.04041

.02333

2.6863

2.8871

2.75

2.83

PB25+PA75

3

2.7933

.03786

.02186

2.6993

2.8874

2.75

2.82

15

2.5620

.39363

.10164

2.3440

2.7800

1.73

3.01

PA100

3

14.5133

3.29145

1.90032

6.3369

22.6897

11.87

18.20

PB100

3

16.4333

5.78071

3.33750

2.0732

30.7934

11.89

22.94

PB75+PA25

3

16.5267

4.33936

2.50533

5.7471

27.3062

11.89

20.49

PB50+PA50

3

19.9467

1.04882

.60554

17.3412

22.5521

18.85

20.94

3

12.8000

.35679

.20599

11.9137

13.6863

12.49

13.19

15

16.0440

3.91025

1.00962

13.8786

18.2094

11.87

22.94

Total

Total
KK

Lower
Bound

.1623

Total

PR

Std. Error

3

Total

PM

Std. Deviation

PA100

PB25+PA75
SR

Mean

PB25+PA75
Total

12
SGR PA100

3

14.4100

2.20170

1.27115

8.9407

19.8793

12.76

16.91

PB100

3

10.2400

.67772

.39128

8.5565

11.9235

9.60

10.95

PB75+PA25

3

14.8633

1.28001

.73902

11.6836

18.0431

13.44

15.92

PB50+PA50

3

16.8167

.11015

.06360

16.5430

17.0903

16.69

16.89

3

15.6467

.20108

.11609

15.1472

16.1462

15.48

15.87

15

14.3953

2.51765

.65005

13.0011

15.7896

9.60

16.91

PB25+PA75
Total

Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic
B
SR
PM
PR
KK
SGR

7.009
3.199
3.659
3.659
3.611
5.875

df1

df2
4
4
4
4
4
4

Sig.
10
10
10
10
10
10

.006
.062
.044
.044
.045
.011

Keterangan :
B
= Bobot akhir rata-rata benih ikan lele
SR
= Kelangsungan benih ikan lele
PM
= Panjang mutlak benih ikan lele
PR
= Panjang rata-rata akhir benih ikan lele
KK
= Koefisien keragaman panjang rata-rata ikan
SGR = Laju pertumbuhan bobot harian benih ikan lele

13

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 1 September 1990 sebagai
anak ke tiga dari lima bersaudara dari Bapak Drs. Jajat Sudrajat dan Ibu
Mutmainnah. Penulis lulus dari Madrasyah Aliyah Negri Bahrul Ulum Awipari
Tasikmalaya pada tahun 2009 dan masuk IPB dengan jalur USMI (Ujian Seleksi
Masuk IPB).
Selama mengikuti pendidikan di IPB penulis melaksanakan Praktek Lapang
Akuakultur di Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar Purwakarta pada tahun
2012, dengan komoditas Ikan Nila Nirwana, Magang Koperasi Mahasiswa tahun
2011, Asisten Fisiologi Reproduksi tahun 2012, anggota Pengabdian Masyarakat
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan tahun 20102011, anggota Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa
Akuakultur (HIMAKUA) tahun 2011-2012, Anggota Himpunan Mahasiswa
Tasikmalaya (HIMALAYA) tahun 2009-2013 peserta IPB Goes to Field di
Brebes pada tahun 2011, anggota Forum Komunitas Muslim Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan IPB tahun 2011-2012, lolos Program Kreativitas Mahasiswa
Gagasan Tertulis (PKMGT) tahun 2013 dan Program Kreativitas Mahasiswa
Penelitian (PKMP) tahun 2011, Kordiantor asisten Industri Perbenihan Organisme
Akuatik tahun 2013, dan Asisten Fisiologi Reproduksi tahun 2013.
Tugas Akhir pada perguruan tinggi jenjang S1 Teknologi dan Menejemen
Perikanan Budidaya IPB diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul :
Pemberian Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Sutera terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup pada Benih Ikan Lele Clarias sp. Umur 4 Hari.