Efektivitas Keterikatan Karyawan Dan Persepsi Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan Pt Pupuk Kujang Cikampek

EFEKTIVITAS KETERIKATAN KARYAWAN DAN
PERSEPSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
PERUSAHAAN PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

SELVIA DWI CAHYANI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Keterikatan
Karyawan dan Persepsi terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk
Kujang Cikampek adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015

Selvia Dwi Cahyani
NIM H24110031

ABSTRAK
SELVIA DWI CAHYANI. Efektivitas Keterikatan Karyawan dan Persepsi
terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek.
Dibimbing oleh ERLIN TRISYULIANTI.
PT Pupuk Kujang Cikampek adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia
lainnya dengan misinya menghasilkan produk bermutu dan melakukan
perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan mengutamakan kepuasan
pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi
karyawan mengenai keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan di PT Pupuk
Kujang Cikampek, serta mengidentifikasi efektivitas keterikatan karyawan dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini menggunakan alat analisis
deskriptif dan korelasi kanonikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan sudah
baik. Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan korelasi kanonikal
menunjukkan bahwa faktor keterikatan karyawan memiliki hubungan dengan
kinerja perusahaan, dimana nilai-nilai individu dengan keuangan dan pasar
memiliki nilai korelasi tertinggi.
Kata kunci: keterikatan karyawan, kinerja perusahaan, korelasi kanonikal

ABSTRACT
SELVIA DWI CAHYANI. The Effectiveness of Employee Engagement and
Perception Toward Increasing Performance of The Company PT Pupuk Kujang
Cikampek. Supervised by ERLIN TRISYULIANTI.
PT Pupuk Kujang Cikampek is a company engaged in the manufacture and
marketing of urea and other chemical industries with the mission to produce
quality products and conduct trade highly competitive with customer satisfaction.
The purpose of this study are to analyze the employees perception regarding
employee engagement and performance of the company at PT Pupuk Kujang
Cikampek, and identify the effectiveness of employee engagement increasing
performance of the company. This research use descriptive analysis and canonical
correlations. Results of this research indicate that employees perception regarding
employee engagement and company performance has been good. While the

results using canonical correlation analysis shows that employee engagement
factors linked to the performance of the company, which individual values and
finance and market has the highest correlation value.
Keywords: employee engagement, company performance, canonical correlations

EFEKTIVITAS KETERIKATAN KARYAWAN DAN
PERSEPSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
PERUSAHAAN PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

SELVIA DWI CAHYANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2015

Judul Skripsi : Efektivitas Keterikatan Karyawan dan Persepsi terhadap
Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek
Nama
: Selvia Dwi Cahyani
NIM
: H24110031

Disetujui oleh

Erlin Trisyulianti STP, M.Si
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 ini ialah
keterikatan karyawan, dengan judul Efektivitas Keterikatan Karyawan dan
Persepsi terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Erlin Trisyulianti, STP, MSi
selaku dosen pembimbing, Bapak Ir. Pramono D. Fewidarto, MS dan Ibu Dr. Ir.
Anggraini Sukmawati, MM selaku dosen penguji. Di samping itu, penghargaan
penulis sampaikan kepada Kak Devi Dwinda, Kak Wita, Bapak Khafidh, Bapak
Maulana serta Bapak Soni yang telah membimbing dan membantu di PT Pupuk
Kujang Cikampek selama pengumpulan data, serta kepada seluruh karyawan PT
Pupuk Kujang Cikampek berupa kerjasama yang baik sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang
tua tercinta (Ayah Tomtom Rustaman dan Ibu Koryati), seluruh keluarga, serta
para sahabat atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Juli 2015
Selvia Dwi Cahyani

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

3

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

Ruang Lingkup Penelitian

3


TINJAUAN PUSTAKA

4

Keterikatan Karyawan

4

Kinerja Perusahaan

5

Penelitian Terdahulu

5

METODE

6


Kerangka Penelitian

6

Lokasi dan Waktu Penelitian

8

Data dan Sumber Data

8

Metode Pengambilan Sampel

8

Metode Pengambilan Data

9


Metode Pengujian Kuesioner

9

Perumusan Hipotesis

9

Pengolahan dan Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN

10
11

Gambaran Umum

11

Profil Responden


12

Persepsi Karyawan terhadap Keterikatan Karyawan

13

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan

15

Analisis Korelasi Kanonikal

17

Implikasi Manajerial

22

SIMPULAN DAN SARAN

23

Simpulan

23

Saran

23

DAFTAR PUSTAKA

23

LAMPIRAN

25

RIWAYAT HIDUP

33

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Tingkat keterikatan karyawan tahun 2012-2013
Penelitian terdahulu
Populasi karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek
Bobot analisis deskriptif
Profil responden
Persepsi karyawan terhadap keterikatan
Persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang fokus
Persepsi karyawan terhadap dukungan interpersonal
Persepsi karyawan terhadap nilai-nilai individu
Persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan
Persepsi karyawan terhadap keuangan dan pasar
Persepsi karyawan terhadap fokus pelanggan
Persepsi karyawan terhadap efektivitas produk dan proses
Persepsi karyawan terhadap fokus tenaga kerja
Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan,tata kelola,tanggung jawab
sosial
Pengujian secara individu
Pengujian secara kelompok
Hasil perhitungan kanonikal weights untuk dependen dan independen
variat
Hasil perhitungan kanonikal loading dependen dan independen variat
Nilai korelasi keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan

2
5
8
10
12
13
14
14
14
15
15
16
16
17
17
18
19
20
20
21

DAFTAR GAMBAR
1 Kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek
2 Kerangka penelitian
3 Korelasi keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan

2
7
22

DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner Penelitian
2 Hasil uji validitas dan reliabilitas
3 Hasil uji normalitas
4 Hasil uji heteroskedastisitas

26
30
31
32

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara membentuk sebuah
kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di
kawasan Asia Tenggara. Jika dilihat dari aspek ketenagakerjaan, hal ini menjadi
peluang sekaligus tantangan baik bagi karyawan maupun perusahaan. Peluang
bagi karyawan karena tersedianya lapangan kerja yang luas dengan didukungnya
akses pergi keluar negeri untuk bekerja menjadi lebih mudah. Di lain pihak, hal
ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mempertahankan
karyawannya yang potensial agar tidak berpindah ke perusahaan lain. Penyebab
hengkangnya karyawan dari perusahaan dapat disebabkan oleh ketidakpuasan
karyawan akan kebijakan perusahaan atau adanya rasa tidak menyatu dengan
perusahaan.
Banyaknya karyawan yang keluar dapat mengakibatkan ketidakstabilan
perusahaan dalam menjalankan usahanya. Sehingga pengelolaan sumber daya
manusia menjadi sangat penting karena perusahaan dapat mencapai kinerja yang
diharapkan serta memiliki keunggulan kompetitif ketika orang di dalamnya
melakukan apa yang terbaik dari mereka, apa yang mereka senangi serta kuatnya
faktor kepemilikan secara psikologis dalam melaksanakan dan memberi hasil pada
pekerjaan mereka, kesemua hal tersebut menjadi faktor motivasi karyawan.
Menurut Markos dan Sridevi (2010) keterikatan (engagement) karyawan
merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja. Perusahaan dengan tingkat
engagement yang tinggi akan menghasilkan produktivitas, profitabilitas,
pertumbuhan dan kepuasan pelanggan. Sebaliknya perusahaan dengan
engagement karyawan yang rendah akan menderita karena terjadi penurunan
profitabilitas, laba bersih, dan turn over yang tinggi. Menumbuhkan rasa
keterikatan pada karyawan dapat dengan cara memberikan pelatihan, memberi
kesempatan karyawan untuk mengembangkan dirinya, atau memberikan reward.
Semakin karyawan memiliki rasa terikat dengan perusahaan maka semakin baik
karyawan tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Kinerja karyawan yang sudah
memadai secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
PT Pupuk Kujang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang
bergerak dalam industri pupuk dan kimia yang memiliki misi menghasilkan
produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan. Kinerja perusahaan memiliki peran yang
penting mengingat Pupuk Kujang Cikampek harus memenuhi kebutuhan akan
pupuk organik dan anorganik untuk wilayah Jawa Barat.
Gambar 1 menunjukkan kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek
dari tahun 2011-2013. Pada tahun 2011, kinerja perusahaan mencapai skor 108.7
dari target 100. Pada tahun 2012, mengalami kenaikan sebesar 4 poin dari tahun
2011. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan dan tidak tercapainya skor
yang ditargetkan sebesar 100. Hal ini terjadi karena penurunan produksi pada

2
beberapa segmen, yaitu produksi amoniak pada pabrik Kujang 1A, dan produksi
urea pada pabrik Kujang 1A dan 1B. Penurunan produksi disebabkan adanya
kegagalan kompresor udara, 101-J di pabrik amoniak Kujang 1A dan kebocoran
carbamate condenser di pabrik pupuk urea Kujang 1B sehingga menghambat
pencapaian produksi tahun 2013.

115
112.7
110

108.7

Realisasi

105
100
95.27

95
90
85
2011

2012
Tahun

2013

Gambar 1 Kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek
Selain terjadinya kerusakan pada mesin produksi, penurunan jumlah
produksi juga disebabkan oleh menurunnya tingkat keterikatan karyawan yang
terjadi di perusahaan. Pada Tabel 1 berikut adalah pemaparan tingkat keterikatan
karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek.
Tabel 1 Tingkat keterikatan karyawan tahun 2012-2013
Tahun

Nilai (%)

2012
2013

83
81

Sumber: PT Pupuk Kujang Cikampek 2013
Tingkat keterikatan karyawan pada tahun 2013 mengalami penurunan
sebesar 2% dari tahun 2012. Hal ini turut memberikan andil terhadap penurunan
kinerja perusahaan mengingat sumber daya manusia memiliki peranan sentral
dalam mengembangkan dan mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dimana
kinerja karyawan merupakan dasar bagi pencapaian kinerja dan prestasi
perusahaan, sehingga pengelolaan karyawan sebagai sumber daya yang potensial
merupakan tugas utama manajemen.
Pupuk Kujang Cikampek sebagai salah satu pabrik pupuk di Indonesia,
memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan usahanya sebagai suatu entitas
bisnis yang juga memiliki kewajiban pelayanan publik dalam mendukung
ketahanan pangan nasional. Perusahaan harus berupaya melakukan berbagai
inovasi untuk meningkatkan kekuatan internal guna menghadapi tantangan
eksternal yang semakin dinamis. Adanya keterikatan yang dirasakan karyawan

3
terhadap perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri yang akan
berdampak pada kinerja perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat
keterikatan karyawan maka akan semakin tinggi kinerja perusahaan.

Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, melihat penurunan kinerja
perusahaan yang disebabkan karena operasional pabrik kurang optimal yang
diiringi dengan penurunan keterikatan karyawan membuat Pupuk Kujang
mengalami penurunan kinerja dari tahun sebelumnya. Perusahaan dapat
meningkatkan kembali kinerja perusahaannya dengan asumsi pabrik beroperasi
pada kapasitas yang optimal dan diperlukannya karyawan yang bersungguhsungguh bekerja. Kesungguhan seorang karyawan dalam bekerja dapat
mengindikasikan terikat atau tidaknya karyawan. Maka peneliti ingin mengangkat
permasahan tentang seberapa besar pengaruh keterikatan karyawan terhadap
kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek. Berikut adalah rumusan
penelitian ini: 1) bagaimana persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan di
PT Pupuk Kujang Cikampek? 2) bagaimana persepsi karyawan terhadap kinerja
perusahaan di PT Pupuk Kujang Cikampek? 3) bagaimana hubungan keterikatan
karyawan terhadap kinerja perusahaan?

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1)
menganalisis persepsi karyawan terhadap keterikatan karyawan di PT Pupuk
Kujang Cikampek; 2) menganalisis persepsi karyawan terhadap kinerja
perusahaan di PT Pupuk Kujang Cikampek; 3) mengidentifikasi hubungan
keterikatan karyawan terhadap kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1) bagi
peneliti, untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama di
perkuliahan dan melatih kemampuan analisis pengaruh keterikatan karyawan
terhadap kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek; 2) bagi perusahaan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan dan
evaluasi dalam menjalankan usahanya; 3) bagi masyarakat, adanya penelitian ini
dapat memberikan pengetahuan baru.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada hubungan keterikatan karyawan terhadap
kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek yang berlokasi di Jalan Ahmad
Yani No.39 Cikampek 41373 Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Karyawan yang
dijadikan sampel yaitu karyawan organik dari 4 direktorat yang ada yaitu

4
Direktorat Utama, Direktorat SDM dan Umum, Direktorat Produksi, Teknik dan
Pengembangan serta Direktorat Komersil yang mana variabel-variabel yang akan
diteliti adalah keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan. Indikator untuk
keterikatan karyawan adalah pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal dan
nilai-nilai individu. Sedangkan indikator untuk kinerja perusahaan adalah
keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus tenaga
kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial.

TINJAUAN PUSTAKA
Keterikatan Karyawan
Menurut Watson (2012) engagement merupakan suatu intensitas hubungan
karyawan terhadap perusahaan yang ditandai dengan komitmen bekerja dalam
lingkungan yang mendukung dan memberikan energi untuk menghasilkan kinerja
terbaiknya. Sedangkan, Sundaray (2011) mengatakan bahwa keterikatan karyawan
adalah tingkat komitmen dan keterlibatan karyawan terhadap organisasi dan
nilainya. Seorang karyawan yang terikat menyadari konteks bisnis dan bekerja
dengan rekan kerjanya untuk meningkatkan kinerja dalam pekerjaan untuk
kepentingan organisasi. Keterikatan karyawan mengembangkan sikap positif
antara karyawan terhadap organisasi.
Definisi keterikatan karyawan menurut Development Dimensions
International (DDI), keterikatan karyawan adalah suatu komitmen karyawan
terhadap organisasi dan motivasinya untuk memberikan kontribusi pada
kesuksesan perusahaan. Karyawan yang memiliki keterikatan dengan perusahaan
adalah karyawan yang memiliki motivasi dan merasa pekerjaannya memiliki arti
personal, menerima dukungan interpersonal yang positif, dan bekerja dalam
lingkungan kerja yang efisien. Menurut Bernthal dalam Febriansyah (2010),
faktor keterikatan karyawan ada tiga yaitu:
1. Pekerjaan yang fokus. Faktor pekerjaan, dimana keterikatan karyawan
dipengaruhi oleh pekerjaannya. Karyawan akan merasa terikat bila mereka
memiliki arah yang jelas, pengukuran kinerja
yang dapat
dipertanggungjawabkan, dan lingkungan kerja yang efisien. Selain motivasi
personal untuk memberikan kotribusi , karyawan juga perlu memahami
dimana dia harus memfokuskan usaha-usahanya. Tanpa strategi dan arahan
dari pimpinan, karyawan akan menghabiskan waktu tanpa membuat
perbedaan terhadap kesuksesan perusahaan.
2. Dukungan interpersonal. Faktor lingkungan kerja, dimana karyawan merasa
lebih terikat saat mereka bekerja di lingkungan yang “aman” dan kooperatif.
“Aman” disini berarti masing-masing karyawan saling percaya dan dapat
mengatasi permasalahan/konflik yang timbul. Karyawan dapat saling
mengandalkan dan dapat bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.
3. Nilai-nilai individu. Faktor pribadi karyawan dimana keterikatannya
dipengaruhi oleh kesempatan individu dalam memberikan kontribusi yang
unik, pemberdayaan yang maksimal terhadap potensi dirinya, dan memiliki
peluang untuk mengembangkan diri.

5

Kinerja Perusahaan
Rivai dan Basri (2005) mengemukakan bahwa kinerja merupakan prestasi
yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya
sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu. Kinerja
mempunyai empat aspek yaitu kemampuan, penerimaan tujuan perusahaan,
tingkatan tujuan yang dicapai serta interaksi antara tujuan dan kemampuan para
karyawan dalam perusahaan, dimana masing-masing elemen tersebut berpengaruh
terhadap kinerja seseorang. Seorang karyawan tidak akan mampu bekerja dengan
baik jika tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Meskipun pekerjaan itu dapat selesai dikerjakan, namun tidak membuahkan hasil
yang memuaskan. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan kinerja karyawan,
pengetahuan bidang tugas pekerja yang bersangkutan sangat penting. Kinerja
karyawan yang tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi
kinerja perusahaan.
Pada penelitian ini, indikator kinerja perusahaan yang digunakan
menyesuaikan dengan indikator yang diterapkan di PT Pupuk Kujang Cikampek
yaitu berdasarkan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator).
Indikator Kinerja Utama adalah menjelaskan apa yang harus dilakukan agar
pencapaian kinerja tersebut dapat berlangsung secara berkesinambungan dramatis
dan spektakuler. Indikator Kinerja Utama banyak digunakan untuk membantu
perusahaan mengetahui tingkat perkembangan dan merumuskan langkah-langkah
pelaksanaan kegiatan di masa depan. Sebagai ukuran penting yang terukur, maka
Indikator Kinerja Utama dapat dipakai dalam membuat arah tujuan perusahaan
dan dapat digunakan untuk patokan duga Indikator Kinerja Utama, menentukan
target dan kerangka waktu (Moeheriono 2012). Indikator-indikator yang
digunakan adalah keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan
proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab
sosial.

Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan
oleh penulis disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Penelitian terdahulu
Peneliti
Lukman
Halimudin
(2014)

Judul Penelitian
Penurunan
Turnover
Intention
melalui
Peningkatan
Kepuasan Kerja
Karyawan Pia
Apple Pie Bogor

Metode Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
metode
korelasi
kanonikal

Hasil Penelitian
Faktor kepuasan kerja yang memiliki
korelasi terkuat dengan faktor turnover
intention adalah sikap pimpinan dalam
kepemimpinannya dengan suasana dan
lingkungan pekerjaan yang kurang
cocok, yang berarti faktor sikap
pimpinan dalam kepemimpinannya
memiliki peran penting terhadap
turnover intention karyawan Pia Apple

6
Lanjutan Tabel 2
Peneliti
Judul Penelitian
Annisa
Pengaruh
Putri
Employee
(2013)
Engagement
terhadap
Turnover
Karyawan
Organisasi XYZ

Lely
Lutfiyanti (2012)

Pengaruh
Employee
Engagement
terhadap Kinerja
Karyawan
Kantor Pusat PT
XYZ Jakarta

Metode Penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
metode
analisis
Structural Equation
Model (SEM).

Analisis
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah
analisis
deskriptif
dan
analisis
Structural Equation
Model (SEM).

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara
keseluruhan
employee
engagement menggambarkan hasil yang
baik, yang digambarkan oleh kepuasan.
Berdasarkan hasil analisis turnover
karyawan menunjukkan bahwa turnover
karyawan Organisasi XYZ pada tahun
2008-2012 sebesar 5.71% - 8.08%.
Hasil turnover tersebut lebih besar dari
batas ideal turnover yaitu sebesar 15%.
Berdasarkan hasil analisis SEM
menunjukkan bahwa
employee
engagement berpengaruh signifikan
terhadap turnover karyawan dimana
semakin tinggi engagement karyawan
akan menurunkan turnover karyawan
Organisasi XYZ.
Hasil penelitian menunjukkan secara
keseluruhan engagement karyawan dan
kinerja karyawan menggambarkan hasil
yang
baik,
dimana
satisfaction
merupakan indikator yang paling
berpengaruh
dalam
pembentukan
engagement karyawan dan pengalaman
karyawan memiliki pengaruh terbesar
dalam pembentukan kinerja karyawan.
Engagement memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu, dalam penelitian
ini indikator keterikatan karyawan yang digunakan yaitu pekerjaan yang fokus,
dukungan interpersonal dan nilai-nilai individu. Sedangkan indikator kinerja
perusahaan yang digunakan yaitu keuangan dan pasar, fokus pelanggan,
efektivitas produk dan proses, fokus tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola
dan tanggung jawab sosial.

METODE
Kerangka Penelitian
PT Pupuk Kujang Cikampek merupakan perusahaan yang melaksanakan
kegiatan pengolahan bahan organik dan anorganik melalui proses kimia, serta
berbagai kegiatan untuk mendukung pertanian yang terintegrasi dengan kegiatan
perdagangan. Visinya yaitu menjadi industri kimia dan pendukung pertanian yang
berdaya saing dalam skala nasional, dan misi menghasilkan produk bermutu dan
melakukan perdagangan yang berdaya saing tinggi dengan mengutamakan
kepuasan pelanggan. Karyawan yang berkontribusi dengan baik dapat membantu
perusahaan dalam mewujudkan visi misi.

7
Kerangka pemikiran (Gambar 2) dalam penelitian ini mengenai efektivitas
keterikatan karyawan dan persepsi terhadap kinerja perusahaan. Analisis pertama
dilakukan dengan menganalisis penerapan keterikatan karyawan yang terbagi
menjadi tiga indikator menurut Bernthal dalam Febriansyah (2010) yang terdiri
dari pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal, serta nilai-nilai individu.
Kemudian analisis kedua dilakukan pada lima indikator kinerja perusahaan yang
dijabarkan menurut KPI (Key Performance Indicator) manajemen yang
diterapkan PT Pupuk Kujang Cikampek. Lima indikator tersebut yaitu keuangan
dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus pelanggan, serta
kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial.
Penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif dan korelasi kanonikal.
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap
keterikatan karyawan dan kinerja perusahaan. Sedangkan untuk melihat hubungan
keterikatan karyawan dengan kinerja perusahaan menggunakan korelasi
kanonikal.
PT Pupuk Kujang Cikampek

Visi dan Misi PT Pupuk Kujang Cikampek

Karyawan PT Pupuk Kujang Cikampek

Keterikatan Karyawan:
1. Fokus pada Pekerjaan
2. Dukungan Interpersonal
3. Nilai-nilai Individu

Kinerja Perusahaan dalam Kontrak
Manajemen (KPI):
1. Keuangan dan Pasar
2. Fokus Pelanggan
3. Efektivitas Produk & Proses
4. Fokus Tenaga Kerja
5. Kepemimpinan, Tata Kelola,
dan Tanggung Jawab Sosial

Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif

Hubungan Keterikatan Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan

Program-program yang efektif untuk meningkatkan kinerja

Kinerja meningkat

Dampak yang diharapkan:
1. Peningkatan penjualan
2. Kesejahteraan karyawan

Gambar 2 Kerangka penelitian

8

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT Pupuk Kujang Cikampek kantor pusat
yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No.39 Cikampek 41373 Kabupaten
Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan mulai Februari 2015 hingga
Maret 2015.

Data dan Sumber Data
Dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan
data sekunder. Wiyono (2011) menyatakan bahwa data primer merupakan jenis
data yang diperoleh dan digali dari sumber utamanya, baik berupa data kualitatif
maupun data kuantitatif. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
wawancara dan kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah jenis data yang
diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua baik berupa data
kualitatif maupun kuantitatif. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi literatur yang berkaitan dengan obyek penelitian dan data dari
perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode Pengambilan Sampel
Populasi karyawan organik di Pupuk Kujang sebanyak 1178 karyawan.
Populasi karyawan berdasarkan jumlah direktorat dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Populasi karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek
Direktorat
Utama
Produksi, Teknik dan Pengembangan
SDM & Umum
Komersil
Total

Jumlah Karyawan
135
702
165
176
1178

Sumber: PT Pupuk Kujang Cikampek 2013
Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teori Slovin
dalam Riduwan dan Akdon (2010) dimana:

�=
(1 + �� 2 )

N adalah total populasi karyawan organik PT Pupuk Kujang Cikampek,
sedangkan e merupakan persen kelonggaran karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih ditolerir yaitu sebesar 10% dengan jumlah responden
pembulatan ke atas menjadi 100 responden. Pengambilan sampel ditentukan
berdasarkan metode Non-Probability Sampling dengan teknik convinience
sampling dimana pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang yang
kebetulan ada atau dijumpai (Usman dan Akbar 2008).

9

Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan 2009). Metode pengambilan
data dilakukan dengan wawancara dan membagikan kuesioner kepada karyawan.
Wawancara
Menurut Riduwan (2009) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data
yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Dalam
penelitian ini, peneliti mewawancarai Kepala Bagian Departemen Sistem
Manajemen dan Kepala Bagian Departemen SDM.
Kuesioner
Daftar pertanyaan atau kuesioner diartikan sebagai suatu daftar tertulis yang
berisikan rangkaian-rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal untuk dijawab
secara tertulis pula (Sumarsono 2004). Kuesioner dibagikan kepada 100 karyawan
organik PT Pupuk Kujang Cikampek, kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.
Instrumen lembar pernyataan berupa skala yaitu menggunakan skala semi Likert
dengan bobot 1 sampai 4. Menurut Riduwan dan Akdon (2010), skala Likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Metode Pengujian Kuesioner
Tujuan pengujian kuesioner yaitu untuk mengukur ketepatan instrumen
yang digunakan dalam suatu penelitian serta untuk mengukur kestabilan
responden dalam menjawab kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji validitas
dan reliabilitas. Santoso (2000) mengemukakan bahwa validitas adalah derajat
ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Taraf
nyata yang digunakan adalah sebesar 5%, nilai tabel yang didapat dengan jumlah
responden 30 adalahh 0.361.
Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi dan ketepatan suatu alat ukur
dalam melakukan pengukuran (Hartono dalam Jogiyanto 2011). Uji reliabilitas
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan Cronbach’s alpha.
Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini diperoleh nilai 0.890 untuk uji reliabilitas
secara keseluruhan. Nilai 0.890 menunjukkan bahwa seluruh pernyataan yang
digunakan dapat diandalkan sehingga seluruh pernyataan dapat dikatakan sangat
reliabel. Hasil uji validitas dan reliabilitas penelitian ini dapat dilihat pada
Lampiran 2.

Perumusan Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2011) merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta.
Hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut:

10
Ha: Adanya hubungan antara keterikatan karyawan dengan kinerja
perusahaan
H0: Tidak ada hubungan antara keterikatan karyawan dengan kinerja
perusahaan

Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif
dan korelasi kanonikal.
Analisis Deskriptif
Riduwan dan Akdon (2010), analisis deskriptif adalah analisis yang
menggambarkan suatu data yang akan dibuat sendiri maupun secara kelompok.
Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis data
yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki atau diteliti. Skala bobot paling tinggi pada penelitian ini adalah 4
dan yang paling rendah adalah 1, maka rentang kelasnya adalah 3 (skala tertinggi
– skala terendah), untuk mengetahui interval kelas maka digunakan rumus interval
sebagai berikut:
�=

keterangan:
R = Range (rentang kelas)
K = jumlah kelas
i = besar interval
sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
�=




3
= 0.75
4

berdasarkan perhitungan interval maka rentang skala yang digunakan dalam
analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4 dimana setiap kriteria/kelas memiliki
interval yang sama, yaitu 0.75.
Tabel 4 Bobot analisis deskriptif
Kriteria
Sangat Tidak Setuju/ Sangat Rendah/ Sangat Buruk
Tidak Setuju/ Rendah/ Buruk
Setuju/ Tinggi/ Baik
Sangat Setuju/ Sangat Tinggi/ Sangat Baik

Rentang Skala
1.0 < x ≤ 1.75
1.75 < x ≤ 2.5
2.5 < x ≤ 3.25
3.25 < x ≤ 4.0

Sumber: Data diolah (2015)
Analisis Korelasi Kanonilkal
Narimawati (2008), analisis korelasi kanonikal adalah suatu teknik statistik
yang digunakan untuk menentukan tingkatan asosiasi linier antara dua perangkat
variabel, di mana masing-masing perangkat terdiri dari beberapa variabel.
Sedangkan Ghozali (2006) mengemukakan bahwa analisis korelasi kanonikal

11
merupakan model statistik multivariat yang digunakan untuk menguji hubungan
(korelasi) antara lebih dari satu set variabel dependen dan lebih dari satu set
variabel independen. Tujuan dari analisis korelasi kanonikal dapat berupa
menentukan apakah dua set variabel tidak berhubungan satu sama lainnya
(independen) atau sebaliknya menentukan besarnya hubungan antara dua set
variabel tersebut, menentukan nilai tertimbang dari masing-masing set variabel
dependen dan independen, menjelaskan sifat hubungan bila ada antara set variabel
dependen dan set variabel independen.
Langkah pertama analisis korelasi kanonikal adalah mendapatkan satu atau
lebih fungsi kanonikal. Setiap fungsi kanonikal terdiri dari sepasang variate, yang
satu menggambarkan variabel independen dan lainnya menggambarkan variabel
dependen. Jumlah maksimum fungsi kanonikal yang dapat diturunkan dari suatu
set variabel sama dengan jumlah variabel dalam data set terkecil. Fungsi
kanonikal mana yang akan diinterpretasikan dilihat dari 3 kriteria, yaitu: 1) tingkat
signifikansi dari fungsi kanonikal, 2) besaran nilai korelasi kanonikal, 3)
redundancy ukuran untuk presentase variance yang dijelaskan oleh dua data set.
Interpretasi kanonikal variate dapat menggunakan 3 metode yaitu canonical
weight, canonical loading, dan canonical cross loading. Kanonikal weight
merupakan pendekatan tradisional untuk menginterpretasikan fungsi kanonikal
dengan melihat tanda dan besaran dari canonical weight untuk setiap variabel
dalam kanonikal variate. Canonical loading atau sering disebut canonical
structure mengukur korelasi linier sederhana antara variabel awal (original) dalam
variabel dependen atau independen dan set kanonikal variate. Canonical cross
loading dapat dianggap sebagai alternatif canonical loading. Prosedur canonical
cross loading meliputi mengkorelasikan setiap original variabel dependen secara
langsung dengan independen kanonikal variat dan sebaliknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum
PT Pupuk Kujang Cikampek adalah perusahaan yang melaksanakan
kegiatan pengolahan (proses transformasi) bahan organik dan anorganik melalui
proses kimia, serta berbagai kegiatan untuk mendukung pertanian yang
terintegrasi dengan kegiatan perdagangan, atau menghasilkan produk berupa
barang dan jasa yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi. PT
Pupuk Kujang Cikampek, berdiri pada 9 Juni 1975 yang berlokasi di bagian utara
Jawa Barat tepatnya di Desa Dawuan Cikampek, merupakan anak perusahaan dari
PT Pupuk Indonesia Holding Company. Bahan baku utama dalam pembuatan
pupuk urea adalah gas bumi, air dan udara. Ketiga bahan tersebut diolah sehingga
menghasilkan amoniak dan akhirnya menjadi pupuk urea. Pupuk Kujang
Cikampek mengemban tugas untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik maupun
anorganik di wilayah Jawa Barat. Sejalan dengan perkembangannya PT Pupuk
Kujang berupaya meningkatkan kemampuan dalam memasok kebutuhan pupuk di
Jawa Barat, maka pada tahun 2002 dibangunlah pabrik Kujang 1B yang

12
merupakan kelanjutan program pemerintah dalam pemulihan ekonomi jangka
menengah dan jangka panjang.
Visi
Menjadi industri kimia dan pendukung pertanian yang berdaya saing dalam
skala nasional
Misi
Menghasilkan produk bermutu dan melakukan perdagangan yang berdaya
saing tinggi dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.

Profil Responden
Responden dalam penelitian ini berasal dari karyawan organik PT Pupuk
Kujang Cikampek yang terdiri dari 4 direktorat. Responden yang diteliti sebanyak
100 orang. Profil responden terdiri dari direktorat, jabatan, masa kerja, usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan terakhir, serta status pernikahan. Profil responden
dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa responden
mayoritas berasal dari Direktorat SDM dan Umum sebanyak 36 karyawan.
Jumlah terbanyak karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini
adalah karyawan yang menjabat sebagai supervisor dan pelaksana yaitu masingmasing sebanyak 41 orang. Mayoritas karyawan telah bekerja selama 5 – 10 tahun
yaitu sebanyak 39 karyawan dan terbanyak dari Direktorat SDM dan Umum.
Responden dalam pennelitian ini didominasi oleh karyawan yang berusia 17 – 30
tahun, dan terbanyak karyawan laki-laki dengan jumlah sebanyak 70 karyawan.
Sedangkan dari pendidikan, mayoritas karyawan memiliki pendidikan terakhir S1
yang didominasi Direktorat Produksi dan Tekbang sebanyak 19 karyawan serta
karyawan yang menjadi responden mayoritas sudah menikah sebanyak 68 orang.
Tabel 5 Profil responden

Utama

Jabatan

Total

Komersil

Total

Manager

1

1

0

1

3

Superintendent

3

4

5

3

15

Supervisor

8

13

14

6

41

Pelaksana

7

10

17

7

41

19

28

36

17

100

≤ 1 tahun

1

8

3

1

13

1 - 5 tahun

8

10

12

8

38

5 - 10 tahun

5

7

19

8

39

≥ 10 tahun

5

3

2

0

10

19

28

36

17

100

Total
Masa
Kerja

Direktorat
Produksi,
SDM
Teknik dan
dan
Pengembangan Umum

13
Lanjutan Tabel 5

Utama

Usia

17

23

9

59

31-40 tahun

7

9

9

8

33

41-50 tahun

1

1

3

0

5

> 51 tahun

1

1

1

0

3

19

28

36

17

100

Laki-laki

9

20

28

13

70

Perempuan

10

8

8

4

30

19

28

36

17

100

S3

1

0

0

0

1

S2

1

0

0

3

4

S1

11

19

16

6

52

D3

3

2

7

4

16

SMA

3

7

13

4

27

19

28

36

17

100

14

15

26

13

68

5

13

10

4

32

19

28

36

17

100

Total
Status

Komersil

10

Total

Pendidikan

Total

17-30 tahun

Total
Jenis
Kelamin

Direktorat
Produksi,
SDM
Teknik dan
dan
Pengembangan Umum

Menikah
BelumMenikah

Total

Persepsi Karyawan terhadap Keterikatan Karyawan
Pada penelitian ini variabel yang termasuk ke dalam keterikatan karyawan
ada 3 sesuai dengan teori Bernthal dalam Febriansyah (2010) yaitu pekerjaan yang
fokus, dukungan interpersonal serta nilai-nilai individu. Penelitian ini
menunjukkan bagaimana persepsi karyawan terhadap keterikatan di PT Pupuk
Kujang Cikampek. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 6 diketahui
bahwa ketiga indikator memiliki skor yang sama yaitu 3.09. Sehingga dapat
dikatakan bahwa keterikatan karyawan di Pupuk Kujang dibentuk dan didukung
oleh ketiga faktor tersebut.
Tabel 6 Persepsi karyawan terhadap keterikatan
Keterikatan Karyawan
Pekerjaan yang fokus
Dukungan Interpersonal
Nilai-nilai Individu
Total

Nilai
3.09
3.09
3.09
3.09

Kriteria
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Tabel 7 menjelaskan hasil analisis deskriptif persepsi karyawan faktor
pekerjaan yang fokus yang memiliki rataan skor 3.09. Setiap karyawan fokus
terhadap pekerjaan yang diberikan sehingga karyawan bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan pekerjaannya. Karyawan akan merasa terikat apabila mereka
memiliki pemahaman yang baik mengenai arah pekerjaan, dan pekerjaan yang

14
dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan. Karyawan yang mendapat arahan dari
atasan akan mampu mencapai target kinerja yang sudah difokuskan. Fokus
pekerjaan juga timbul karena lingkungan kerja yang efisien yaitu dengan
disediakannya kursi kerja yang nyaman, meja kerja, telepon, serta lift.
Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang fokus
Indikator
Mempunyai pemahaman yang baik mengenai arah
pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan berkontribusi terhadap
tujuan perusahaan
Atasan memberikan bimbingan
Lingkungan kerja mengefisiensikan pekerjaan
Total

Rataan Skor
3.09

Keterangan
Setuju

3.12

Setuju

3.09
3.04
3.09

Setuju
Setuju
Setuju

Tabel 8 menjelaskan hasil analisis deskriptif persepsi karyawan terhadap
dukungan interpersonal dengan tingkat skor rataan yang dihasilkan berada pada
rentang setuju. Dukungan interpersonal merupakan faktor lingkungan kerja,
dimana karyawan akan merasa lebih terikat saat bekerja di lingkungan kerja yang
aman dan kooperatif. Aman diartikan sebagai hubungan yang baik dan saling
percaya antar masing-masing karyawan. Kooperatif diartikan setiap karyawan
dalam pencapaian tujuan perusahaan, antar unit kerja bekerja sama dan saling
mengandalkan serta bermusyawarah untuk mengatasi konflik dan permasalahan
yang timbul.
Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap dukungan interpersonal
Indikator
Memiliki hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja
Bekerja sama antar unit kerja
Mengatasi konflik dengan bermusyawarah
Tim kerja dapat saling mengandalkan
Total

Rataan Skor
3.07
3.11
3.10
3.06
3.09

Keterangan
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Hasil analisis deskriptif terkait persepsi karyawan terhadap nilai-nilai
individu dapat dilihat pada Tabel 9 yang menunjukkan rataan skor 3.09. Nilainilai individu merupakan faktor pribadi seperti memberikan kesempatan karyawan
dalam berkontribusi, pemberdayaan potensi yang dimiliki dan pengembangan diri.
Faktor individu di Pupuk Kujang Cikampek sudah terpenuhi dengan diberinya
kebebasan berinovasi dalam bekerja, penggunaan potensi secara maksimal dalam
menyelesaikan pekerjaan, serta menyediakan program pengembangan diri berupa
beasiswa lanjut studi dan pelatihan khusus.
Tabel 9 Persepsi karyawan terhadap nilai-nilai individu
Indikator
Kebebasan berinovasi dalam bekerja
Pengetahuan, keterampilan, serta kemampuan
digunakan maksimal
Adanya kesempatan untuk mengembangkan
potensi diri
Mempunyai hak untuk memilih cara kerja terbaik
Total

Rataan Skor
3.07
3.10

Keterangan
Setuju
Setuju

3.10

Setuju

3.09
3.09

Setuju
Setuju

15

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan
Pada penelitian ini variabel yang termasuk ke dalam kinerja perusahaan ada
5 yaitu keuangan dan pasar, fokus pelanggan, efektivitas produk dan proses, fokus
tenaga kerja, serta kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial. Variabel
kinerja perusahaan PT Pupuk Kujang Cikampek dijabarkan dengan KPI
manajemen yang diterapkan di perusahaan. Hasil persepsi karyawan terhadap
kinerja perusahaan dapat dilihat pada Tabel 10 dengan nilai rata-rata 3.15 dan
menunjukkan faktor fokus pelanggan memiliki nilai tertinggi sebesar 3.21. Fokus
pelanggan ini sejalan dengan misi Pupuk Kujang Cikampek yang mengutamakan
kepuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang berkualitas, hasil survei
perusahaan terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan bahwa pelanggan sangat
puas atas pelayanan yang diberikan.
Tabel 10 Persepsi karyawan terhadap kinerja perusahaan
Kinerja Perusahaan
Keuangan dan Pasar
Fokus Pelanggan
Efektivitas Produk dan Proses
Fokus Tenaga Kerja
Kepemimpinan,Tata Kelola, Tanggung Jawab Sosial
Total

Nilai
3.13
3.21
3.17
3.11
3.15
3.15

Keterangan
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Hasil analisis deskriptif terkait persepsi terhadap keuangan dan pasar dapat
dilihat pada Tabel 11 dengan skor rataan 3.13. Kategori keuangan dan pasar
menunjukkan bagaimana perusahaan berupaya untuk meningkatkan penjualan
dengan kepemilikan modal yang cukup, meningkatkan dan mengembangkan
pangsa pasar, tetap bertahan walau dengan adanya kompetitor yang kuat dari
perusahaan yang sejenis serta memaksimumkan hasil finansial yang didukung
oleh kelengkapan data yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil anaslisis,
pernyataan perusahaan mempunyai data keuangan yang jelas dan lengkap
memperoleh nilai terbesar yaitu 3.23. Hal ini ditunjukkan dengan Pupuk Kujang
yang memiliki data keuangan yang lengkap yang dapat dilihat di setiap annual
report perusahaan ini.
Tabel 11 Persepsi karyawan terhadap keuangan dan pasar
Indikator
Perusahaan mempunyai cukup modal
Segmen pasar yang dimasuki sudah sesuai
Adanya kompetitor yang kuat
Perusahaan mempunyai data keuangan yang jelas
dan lengkap
Total

Rataan Skor
3.11
3.09
3.10
3.23
3.13

Keterangan
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Fokus pelanggan menunjukkan bagaimana perusahaan membuat pelanggan
menjadi terikat secara emosional maupun rasional terhadap perusahaan dengan
mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan, melakukan inovasi produk untuk
keberhasilan pasar jangka panjang dengan mendengarkan suara pelanggannya,
membangun hubungan pelanggan, dan menggunakan informasi pelanggan untuk

16
melakukan perbaikan dan mengidentifikasi peluang inovasi serta
menindaklanjutinya ke dalam program pengembangan. Hasil analisis deskriptif
fokus pelanggan dapat dilihat pada Tabel 12 yang menunjukkan perusahaan
menjaga hubungan baik dengan pelanggan memperoleh nilai tertinggi sebesar
3.28. Pupuk Kujang Cikampek melakukan beberapa upaya untuk menjaga
hubungan dengan pelanggan seperti menyediakan pusat pelayanan pelanggan,
temu pelaku distribusi, dan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu.
Tabel 12 Persepsi karyawan terhadap fokus pelanggan
Indikator
Perusahaan mengetahui keinginan dan kebutuhan
pelanggan
Perusahaan berinovasi dalam membuat produk baru
Hasil evaluasi diimplementasikan ke dalam program
pengembangan
Perusahaan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan
Total

Rataan Skor
3.18

Keterangan
Setuju

3,23
3.14
3.28

Setuju
Setuju
Sangat Setuju

3.21

Setuju

Hasil penelitian analisis deskriptif persepsi terhadap efektivitas produk dan
proses dapat dilihat pada Tabel 13 yang menunjukkan rataan skor 3.17. Efektivitas
produk dan proses menunjukkan bagaimana perusahaan berupaya untuk
meningkatkan kualitas produk dengan penggunaan bahan baku yang berkualitas,
meningkatkan penyerahan tepat waktu terhadap pesanan pelanggan dengan
bantuan penggunaan teknologi yang sesuai, perusahaan membantu meningkatkan
kinerja pemasok, dan pupuk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang
telah ditetapkan. Pupuk yang dihasilkan berkualitas ini dibuktikkan dengan
perolehan sertifikat ISO 9001:2008 yang menunjukkan bahwa manajemen
kualitas yang diterapkan sudah sesuai dengan ISO 9001:2008, perolehan sertifikat
SNI Urea, SNI Amoniak dan SNI NPK yang menunjukkan bahwa urea, amoniak,
dan NPK yang dihasilkan sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang
dikeluarkan Kementerian Perindustrian.
Tabel 13 Persepsi karyawan terhadap efektivitas produk dan proses
Indikator
Teknologi yang digunakan sudah sesuai kebutuhan
Bahan baku berkualitas
Perusahaan membantu meningkatkan kinerja pemasok
Pupuk yang dihasilkan sudah sesuai mutu
Total

Rataan Skor
2.95
3.24
3.16
3.32
3.17

Keterangan
Setuju
Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Setuju

Tabel 14 menjelaskan hasil analisis deskriptif fokus tenaga kerja dengan
skor rataan 3.11, dimana perusahaan peduli terhadap kesehatan, keselamatan serta
keamanan karyawan memperoleh nilai tertinggi sebesar 3.27. Kategori fokus
terhadap tenaga kerja menunjukkan bagaimana perusahaan memberikan
penghargaan (reward) kepada karyawan untuk mencapai kinerja tinggi,
melibatkan, mengelola, dan mengembangkan karyawan untuk menggunakan
secara penuh potensial dalam menyeleraskan dengan visi, misi, nilai-nilai, strategi
dan rencana tindakan dari perusahaan secara keseluruhan, , menerapkan sistem
knowledge sharing yang tepat, serta perusahaan menyediakan berbagai fasilitas

17
bagi karyawan seperti tempat olahraga (lapangan bola, futsal, basket, kolam
renang, gym), menyediakan bus antar jemput karyawan, menyediakan tempat
tinggal bagi karyawan. Perusahaan peduli terhadap kesehatna, keselamatan dan
keamanan karyawan ini dibuktikan dengan diterapkannya SMK-3.
Tabel 14 Persepsi karyawan terhadap fokus tenaga kerja
Indikator
Perusahaan memberikan reward
Perusahaan
peduli
terhadap
kesehatan,
keselamatan dan keamanan karyawan
Knowledge sharing sudah tepat
Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas
Total

Rataan Skor
3.06
3.27
3.04
3.05
3.11

Keterangan
Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Setuju
Setuju

Hasil analisis deskriptif persepsi terhadap kepemimpinan, tata kelola, dan
tanggung jawab sosial yang dapat dilihat pada Tabel 15 memiliki skor rataan 3.15.
Kepemimpinan menunjukkan bagaimana pemimpin berkomunikasi dengan
karyawan. Tata kelola menunjukkan bagaimana perusahaan mengembangkan
sasaran hasil dan rencana yang strategis ke dalam visi misi perusahaan yang
berorientasi meningkatkan kinerja perusahaan. Tanggung jawab sosial mengacu
pada peningkatan kontribusi perusahaan kepada masyarakat sekitar dengan tujuan
membantu percepatan pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara
mendorong pelaku ekonomi pada skala kecil dan menengah, serta
memberdayakan kondisi sosial masyarakat di sekitar agar tidak terjadi
kesenjangan. Contoh tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan adalah
memberikan bantuan kepada warga sekitar yang terkena banjir,
menyelenggarakan sunatan massal.
Tabel 15 Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan,tata kelola,tanggung jawab
sosial
Indikator
Pemimpin mensosialisasikan visi, misi, tata nilai dan
tujuan
Visi, misi dan tujuan berorientasi peningkatan
kinerja perusahaan
Kebijakan tanggung jawab sudah mempertimbangkan
keadaan masyarakat sekitar
Langkah-langkah kinerja utama berdasarkan strategi
perusahaan
Total

Rataan Skor
3.09

Keterangan
Setuju

3.19

Setuju

3.14

Setuju

3.16

Setuju

3.15

Setuju

Analisis Korelasi Kanonikal
Sebelum melakukan korelasi kanonikal, uji asumsi perlu dilakukan untuk
memenuhi syarat dalam penggunaan data penelitian pada metode korelasi
kanonikal ini. Uji asumsi dilakukan dengan menggunkan taraf nyata 5 persen.
Adapun uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.

18
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal ataukah tidak (Wiyono 2011). Pada penelitian ini uji normalitas
menggunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov dan plot distibusi normal.
Berdasarkan plot distribusi normal (Lampiran 3), semua variabel terdistribusi
normal karena data menyebar di sekitar garis diagonal sehingga model memenuhi
asumsi normalitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2006). Deteksi dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada regression scatterplot. Hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 4, dimana terlihat adanya titik
yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model.
Setelah melakukan uji asumsi, maka dapat dilanjutkan dengan analisis
korelasi kanonikal. Narimawati (2008), analisis korelasi kanonikal merupakan
perpanjangan dari analisis regresi linier berganda yang berfokus pada hubungan
antara dua perangkat variabel yang berskala interval. Fungsi utama teknik ini
adalah untuk melihat hubungan linieritas antara variabel-variabel kriteria
(variabel-variabel tergantung) dengan beberapa variabel bebas yang berfungsi
sebagai prediktor. Peubah yang digunakan sebagai gugus peubah dependen terdiri
dari lima peubah kinerja perusahaan, yaitu keuangan dan pasar (Y1), fokus
pelanggan (Y2), efektivitas produk dan proses (Y3), fokus tenaga kerja (Y4), serta
kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial (Y5). Pada peubah
independen yang digunakan dalam penelitian ini mengenai keterikatan karyawan
terdiri dari tiga variabel, yaitu pekerjaan yang fokus (X1), dukungan interpersonal
(X2), dan nilai-nilai individu (X3).
Pengujian Secara Individu
Model penelitian ini terdapat lima variabel dependen dan tiga variabel
independen, maka akan terbentuk tiga fungsi kanonikal (jumlah terkecil variabel).
Tabel 16 menunjukkan tiga fungsi kanonikal yang terlihat pada Root No dengan
angka korelasi kanonikal (Canon Cor.) dan signifikansi (Sig. of F) untuk fungsi 1
adalah 0.68523 dengan signifikansi 0.000 , fungsi 2 korelasi kanonik sebesar
0.41613 dengan signifikansi 0.003 dan fungsi 3 korelasi kanonik sebesar 0.23527
dengan signifikansi 0.146.
Tabel 16 Pengujian secara individu
Eigenvalues and Canonical Correlations
Root
Eigenvalue
Pct.
No.
1
0.88515
76.75749
2
0.20944
18.16151
3
0.05859
5.08100
Dimention Reduction Analysis
Roots
Wilks L.
F
1 TO 3
0.41433
6.37616
2 TO 3
0.78107
3.05745
3 TO 3
0.94465
1.83592

Cum. Pct.

Canon Cor.

Sq. Cor