Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem Resirkulasi

KINERJA PRODUKSI GLASS EEL
IKAN SIDAT Anguilla bicolor bicolor DENGAN PADAT TEBAR 1,5 g/L,
2,0 g/L, DAN 2,5 g/L PADA SISTEM RESIRKULASI

ABDUL AZIZ

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat
Anguilla bicolor bicolor dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada
Sistem Resirkulasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014
Abdul Aziz
NIM C14100039

ABSTRAK
ABDUL AZIZ. Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor
dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem Resirkulasi.
Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan YANI HADIROSEYANI.
Produksi ikan sidat belum optimal dilakukan karena benih masih
mengandalkan hasil tangkapan alam dan teknologi pendederan belum banyak
dikembangkan. Upaya meningkatkan produksi benih ikan sidat dapat dilakukan
dengan meningkatkan padat tebar. Ikan sidat yang digunakan memiliki bobot awal
0,102±0,017 g/ekor, dipelihara dalam wadah akuarium dengan sistem resirkulasi.
Pakan yang diberikan adalah Artemia sp., Daphnia sp., dan pasta. Hasil penelitian
menunjukkan derajat kelangsungan hidup rata-rata tertinggi terdapat pada
perlakuan padat tebar 1,5 g/L yaitu 60,84% yang tidak berbeda nyata dengan
perlakuan padat tebar 2,0 g/L yaitu 51,08%, sedangkan yang paling rendah
terdapat pada perlakuan padat tebar 2,5 g/L yaitu 44,42%. Ikan sidat mengalami

pertumbuhan pada semua perlakuan, namun demikian perlakuan padat tebar tidak
berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik,
koefisien keragaman, dan konversi pakan. Laju pertumbuhan mutlak berkisar
antara 0,0012-0,0020 gram per hari, laju pertumbuhan spesifik 0,87-1,33% per
hari, konversi pakan 1,28-1,38, dan koefisien keragaman 34,85-36,08%. Padat
tebar terbaik untuk pendederan glass eel ikan sidat adalah 2,0 g/L.
Kata kunci: glass eel, ikan sidat, padat tebar, resirkulasi

ABSTRACT
ABDUL AZIZ. Performance Production of Glass Eel Anguilla bicolor bicolor at
Different Stocking Densities 1.5 g/L, 2.0 g/L, and 2.5 g/L in Recirculating
System. Supervised by TATAG BUDIARDI and YANI HADIROSEYANI.
Eel production is still limited by the seeds source which is on natural
capture and nursery technology has not been developed. Efforts to increase seed
production eel can be done by increasing the stocking density. We used seeds in
average weight of 0.102±0.017 g/fish, kept in a container with a recirculation
system. Artemia sp. nauply, Daphnia sp., and pasta were feed sources. The results
showed the highest survival rate was fishes stocked at density of 1.5 g/L (60.84%)
however this was not significantly different compared to fishes stocked in density
of 2.0 g/L (51.08%). The lowest survival rate was shown by stocking density of

2.5 g/L (44.42%). The values of absolute growth rate, specific growth rate,
coefficient of variance, and feed conversion were not significantly different
among all treatment. The growth rate was ranging from 0.0012 to 0.0020 g/day,
specific growth rate was ranging from 0.87 to 1.33% per day, feed conversion was
ranging from 1.28 to 1.38, and the coefficient of variance was ranging from 34.85
to 36.08%. The best stocking density for nursery glass eel eel is 2.0 g/L.
Keyword: eel, glass eel, resirculation, stocking density

KINERJA PRODUKSI GLASS EEL
IKAN SIDAT Anguilla bicolor bicolor DENGAN PADAT TEBAR 1,5 g/L,
2,0 g/L, DAN 2,5 g/L PADA SISTEM RESIRKULASI

ABDUL AZIZ

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan


DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi

Nama
NIM

: Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat Anguilla bicolor bicolor
dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem
Resirkulasi
: Abdul Aziz
: C14100039

Disetujui oleh

Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si.

Pembimbing I

Ir. Yani Hadiroseyani, M.M.
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc.
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2013 ini adalah
padat tebar, dengan judul Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem Resirkulasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Tatag Budidardi,
M.Si. dan Ibu Ir. Yani Hadiroseyani, M.M. selaku pembimbing, serta Bapak Deni

Firmansyah dan Bapak Farid Wiyardi selaku pemilik CV Mitra Bina Usaha yang
telah memberikan izin penggunaan tempat dan fasilitas sehingga penelitian ini
bisa berjalan. Selain itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Jajang dan
Bapak Abe dari Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor yang telah
membantu selama pengumpulan data. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2014
Abdul Aziz

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………..……………. vi
PENDAHULUAN ………………………………………….…………………..

1

Latar Belakang …………………………………………………….………… 1

Perumusan Masalah …………………………………………………..……… 2
Tujuan Penelitian ……………………………………………………..……… 2
METODE …………………………………………………………………..…... 2
Waktu dan Tempat …………………………………………………….…….. 2
Rancangan Percobaan ………………………………………………..………. 2
Prosedur Penelitian …………………………………………………..………. 3
Parameter Pengamatan ………………………………………………..……… 4
Analisis Data ………………………………………………………..………... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………..…….. 6
Hasil …………………………………………………………………..……… 5
Pembahasan ……………………………………………………………….….. 7
KESIMPULAN ………………………………………………………………..... 8
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….…………..… 9
LAMPIRAN ………………...………………………………………….………. 11
RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………….. 17

DAFTAR TABEL
1 Parameter kualitas air, satuan, dan alat ukur …………………………… …. 5
2 Parameter produksi ikan sidat Anguilla bicolor bicolor …………………… 6
3 Kualitas air media pemeliharaan ikan sidat Anguilla bicolor bicolor

dengan padat tebar1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada sistem
resirkulasi………………………………………………………………. ….. 6

DAFTAR LAMPIRAN
1 Skema dan tata letak akuarium sistem resirkulasi pemeliharaan ikan sidat
Anguilla bicolor bicolor dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5
g/L…………………………………….………………………….……….
2 Analisis statistik kelangsungan hidup ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L dalam sistem
resirkulasi
………………………………………………………………
3 Analisis statistik laju pertumbuhan mutlak ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L dalam sistem
resirkulasi…… …………………………………………………………
4 Analisis statistik laju pertumbuhan spesifik ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L dalam sistem
resirkulasi …………………………………………………………………
5 Analisis statistik konversi pakan ikan sidat Anguilla bicolor bicolor
dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L dalam sistem
resirkulasi ..……………………………………………………….………

6 Analisis statistik koefisien keragaman ikan sidat Anguilla bicolor
bicolor dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L dalam sistem
resirkulasi ...………………………………………………………………

11

12

13

14

15

16

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Ikan sidat Anguilla bicolor bicolor merupakan ikan katadromus, yaitu ikan
yang memijah di laut, tumbuh berkembang di air tawar dan setelah dewasa
kembali ke laut untuk memijah (Tesch 1977). Ikan sidat merupakan salah satu
komoditas perikanan yang memiliki nilai jual tinggi. Permintaan terhadap ikan
sidat juga sangat tinggi, baik pasar lokal maupun internasional. Permintaan untuk
daerah Jakarta mencapai 3 ton per bulan (Subiakto 2012) dan jepang 150 ribu ton
per tahunnya (Aji 2010).
Ikan sidat memiliki beberapa stadia dalam hidupnya, yaitu telur, larva
(leptochepalus), glass eel , elver, yellow eel, dan silver eel. Telur sidat berbentuk
bulat dan bersifat planktonis. Telur akan menetas dalam waktu 1-10 hari dan
berubah menjadi larva sidat. Leptocephalus akan berubah menjadi glass eel. Glass
eel merupakan sebutan untuk tahap perkembangan dari akhir metamorphosis
leptocephalus sampai dimulainya pigmentasi. Glass eel akan berubah menjadi
elver, yaitu periode sidat muda berpigmen. Bila pigmentasi telah sempurna maka
elver akan masuk ke tahap yellow eel. Perubahan terakhir menjadi silver eel
dengan ciri tubuh berwarna coklat di bagian atas (punggung), dan metalik atau
silver tanpa pigmen hitam (xanthochromatism) pada bagian bawah (perut). Waktu
untuk membesarkan ikan sidat dari ukuran glass eel hingga mencapai ukuran
konsumsi (150-180 g) adalah 8-15 bulan (Tesch 1977). Indonesia memiliki
potensi glass eel ikan sidat yang melimpah, tetapi sampai saat ini pemanfaatannya

untuk budidaya masih sangat rendah. Hal ini terjadi karena teknologi
pemeliharaan glass eel belum banyak dikembangkan. Kegagalan produksi menjadi
salah satu faktor penghambat dalam pemanfaatan glass eel ini. Oleh karena itu
teknologi pemeliharaan glass eel ikan sidat perlu dikembangkan.
Tingginya nilai jual ikan sidat, besarnya permintaan pasar ikan sidat, dan
banyaknya potensi glass eel ikan sidat yang terdapat di Indonesia menjadi alasan
upaya peningkatan produktivitas ikan sidat dan pengembangan teknologi
pemeliharaan glass eel ikan sidat ini penting dilakukan. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas ikan sidat ini adalah
dengan meningkatkan padat tebar. Peningkatan padat tebar akan meningkatkan
produksi pada kondisi lingkungan optimal dan pakan yang mencukupi.
Peningkatan padat tebar harus sesuai dengan daya dukung (carrying capacity).
Kualitas air, pakan, dan ukuran ikan dapat mempengaruhi daya dukung.
Pemberian pakan yang tepat, oksigen yang mencukupi, serta pemeliharaan pada
media suhu yang optimal akan mendapatkan performa produksi yang maksimal
(Huisman 1987). Namun Hepher dan Pruginin (1981) juga menyatakan,
peningkatan padat tebar akan diikuti dengan penurunan pertumbuhan (critical
standing crop) dan pertumbuhan akan berhenti pada padat tebar tertentu. Oleh
karenanya dalam rangka mengatasi penurunan daya dukung wadah pemeliharaan
akibat peningkatan padat tebar ini digunakanlah teknologi resirkualasi.
Menurut Hutchinson et al. (2004) sistem resirkulasi merupakan penerapan
teknologi akuakultur yang terdiri atas sistem pengaliran air, penyaringan secara
mekanik dan biologi, penggunaan pompa dalam pengairan air, aerasi, oksigenasi
air, dan komponen pengelolaan air lain yang menghasilkan kualitas air yang

2
optimum untuk pertumbuhan ikan di dalam wadah pemeliharaan. Keuntungan dari
sistem resirkulasi adalah tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dibuat di
daerah-daerah pemukiman penduduk, efektif dalam pemanfaatan air dan lebih
ramah lingkungan, karena kondisi air yang digunakan dapat dikontrol dengan
baik. Sementara itu kelemahan dari sistem ini yaitu mahalnya biaya yang harus
dikeluarkan, karena memerlukan kondisi yang teratur agar berjalan dengan baik
dan membutuhkan energi lebih (Saptoprabowo 2000).

Perumusan Masalah
Produksi ikan sidat belum optimal karena benih masih mengandalkan hasil
tangkapan alam dan teknologi pendederan belum banyak dikembangkan. Upaya
meningkatkan ketersediaan benih ikan sidat sangat diperlukan untuk menunjang
proses pembesaran dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan benih adalah dengan
meningkatkan padat tebar. Produksi ikan sidat akan meningkat seiring dengan
meningkatnya padat tebar pada kondisi lingkungan optimal dan pakan yang
mencukupi.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi glass eel ikan
sidat Anguilla bicolor bicolor dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L
pada sistem resirkulasi melalui kajian kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan pada tanggal 13 September 2013 sampai 6 November
2013, bertempat di CV Mitra Bina Usaha Bogor. Analisis kualitas air dilakukan di
Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (Steel dan Torrie 1981)
dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah perlakuan
dengan padat tebar glass eel 1,5 g/l, 2,0 g/l, dan 2,5 g/l.

3
Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah akuarium berukuran 100
cm x 40 cm x 40 cm sebanyak 9 unit menggunakan sistem resirkulasi (Lampiran
1). Persiapan penelitian meliputi persiapan akuarium sistem resirkulasi,
pembersihan komponen akuarium sistem resirkulasi, pengisian air, dan stabilisasi
sistem. Bahan filter yang digunakan terdiri dari busa, karang jahe, karbon aktif,
zeolit, dan bioball. Pada akuarium sistem resirkulasi, air dari bagian pemeliharaan
masuk ke dalam filter melalui pipa pengeluaran yang didesain bejana
berhubungan, kemudian dipompakan kembali ke dalam bagian pemeliharaan
setelah melewati bahan-bahan filter yang ada.
Sterilisasi akuarium sistem resirkulasi dilakukan dengan menambahkan
methylene blue dengan dosis 10-20 mg/L pada saat akuarium sudah terisi air.
Pompa dinyalakan dan sistem resirkulasi dibiarkan berjalan selama 24 jam.
Setelah pompa dimatikan, air diganti 100%, kemudian ditambahkan garam
sebanyak 2 g/L. Akuarium dibiarkan selama 48 jam sebelum dilakukan penebaran
ikan.
Penebaran Benih
Benih ikan sidat yang digunakan memiliki bobot 0,102±0,017 gram/ekor.
Benih berasal dari pengumpul glass eel ikan sidat yang terdapat di Palabuhanratu,
Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum ditebar benih diaklimatisasi terlebih dahulu
selama ±1 jam. Penebaran pada masing-masing akuarium dilakukan sesuai dengan
rancangan percobaan (Lampiran 1). Ikan dipelihara selama 54 hari.
Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa pakan alami Artemia sp., Daphnia sp beku,
dan pakan buatan dalam bentuk pasta. Pakan diberikan secara restricted dengan
FR 3%, diberikan 4 kali dalam sehari yaitu pukul 07.00, 12.00, 16.00, dan 21.00
WIB. Pakan Artemia sp. diberikan pada hari ke-1 sampai hari ke-3, pakan
Daphnia sp. beku diberikan pada hari ke-4 sampai hari ke 10, dan pakan buatan
dalam bentuk pasta diberikan pada hari ke-11 sampai akhir pemeliharaan.
Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pengambilan sisa pakan dan
kotoran setiap hari setiap satu jam setelah pemberian pakan, pergantian air
sebanyak 20% setiap hari, pencucian filter setiap lima hari sekali, dan
penambahan probiotik serta daun ketapang setiap satu minggu sekali. Probiotik
diberikan dalam bentuk cair dengan dosis 2 ml/L dan daun ketapang sebanyak 1
lembar/10 L.
Pengambilan Contoh
Pengambilan contoh berupa ikan dan air dilakukan setiap empat belas hari
untuk ikan dan tujuh hari untuk air selama periode penelitian. Contoh ikan
diambil untuk diukur bobot per individu ikan guna mendapatkan hasil parameter
pertumbuhan. Pengambilan contoh ikan sebanyak 30 ekor pada setiap ulangan dan
perlakuan.

4
Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati selama proses penelitian meliputi bobot, jumlah
ikan, jumlah pakan, dan kualitas air. Parameter tersebut digunakan untuk
menghitung derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan mutlak, laju
pertumbuhan spesifik, konversi pakan, dan koefisien keragaman.
Derajat Kelangsungan Hidup
Derajat kelangsungan hidup (survival rate, SR) adalah perbandingan jumlah
ikan yang hidup sampai akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal
pemeliharaan. Derajat kelangsungan hidup dihitung menggunakan rumus dari
Goddard (1996) yaitu:
N 
SR   t  x 100%
 N0 
Keterangan: SR
= Derajat kelangsungan hidup (%)
N0
= Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)
Nt
= Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)
Laju Pertumbuhan Mutlak
Laju pertumbuhan mutlak (growth rate, GR) adalah perubahan bobot ratarata individu dari awal sampai akhir pemeliharaan. Pertumbuhan bobot mutlak
dihitung dengan menggunakan rumus dari Goddard (1996):
t  o
LPM =
t
Keterangan: LPM = Laju pertumbuhan mutlak (gram/ekor/hari)
= Bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (cm)
t
o
= Bobot rata-rata pada awal pemeliharaan (cm)
t
= Periode pemeliharaan (hari)
Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju pertumbuhan spesifik (specific growth rate, SGR) adalah laju
pertumbuhan harian atau persentase pertambahan bobot ikan setiap harinya, yang
dihitung dengan rumus Busacker et al. (1990):

ln(t )  ln(o)
100%
t
Laju pertumbuhan harian individu (%)
Bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (gram/ekor)
Bobot rata-rata pada awal pemeliharaan (gram/ekor)
Periode pemeliharaan (hari)

 =

Keterangan : 
t
o
t

=
=
=
=

Konversi Pakan
Pada penelitian ini perhitungan konversi pakan (feed conversion ratio, FCR)
menggunakan rumus dari Goddard (1996):


F
FCR  

 Wt  Wd   W0 

5
Keterangan : FCR
Wt

= Konversi pakan
= Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan (gram)

Wd

= Biomassa ikan mati selama pemeliharaan (gram)

W0

= Biomassa ikan pada awal pemeliharaan (gram)
= Jumlah total pakan selama pemeliharaan (gram)

F

Koefisien Keragaman Bobot
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi bobot ikan yang
dinyatakan dalam koefisien keragaman (KK), yang dihitung menggunakan rumus
Steel dan Torrie (1981):

Keterangan:

KK
S
Y

( )

= Koefisien keragaman (%)
= Simpangan baku
= Rata-rata contoh

Kualitas air
Pengukuran parameter kualitas air dilakukan dari awal sampai akhir
pemeliharaan yang meliputi parameter suhu, pH, kandungan oksigen terlarut
(DO), nitrit, nitrat, amoniak, dan alkalinitas (Tabel 1).
Tabel 1 Parameter kualitas air, satuan, dan alat ukur
Parameter
Satuan
Alat ukur
o
C
Suhu
Termometer digital
Oksigen terlarut
mg/L
DO-meter
pH
pH-meter/lakmus
Nitrit
mg/L
Spektrofotometer
TAN
mg/L
Spektrofotometer
Alkalinitas
mg/L
Titrimetrik
Analisis Data
Data produksi dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada
selang kepercayaan 95%. Analisis ini digunakan untuk menentukan apakah
perlakuan berpengaruh nyata atau tidak terhadap parameter yang diamati. Apabila
berpengaruh nyata, data akan diuji lanjut menggunakan uji Tukey. Kualitas air
dianalisis secara deskriptif dengan menampilkan tabel. Analisis data
menggunakan bantuan perangkat lunak Misrosoft Excel dan SPSS 16.0.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan data parameter produksi
berupa SR,GR, SGR, FCR, dan KK serta parameter kualitas air yang meliputi
suhu, pH, DO, nitrit, amoniak dan alkalinitas (Tabel 2 dan 3).

6
Tabel 2 Parameter produksi ikan sidat Anguilla bicolor bicolor dengan padat
tebar1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada sistem resirkulasi
Perlakuan

Parameter
1,5 g/L

2,0 g/L

2,5 g/L

Derajat kelangsungan hidup (%)
Laju pertumbuhan mutlak
(g/hari)

60,84±0,84a
0,0016±
0,00043a

51,08±6,62a
0,0020±
0,00044a

44,42±8,35b
0,0012±
0,00058a

Laju pertumbuhan spesifik (%)

1,10±0,23a

1,33±0,21a

0,87±0,33a

Konversi pakan

1,89±0,44a

1,28±0,36a

2,38±0,89a

Koefisien keragaman (%)

35,73±2,52a

34,85±7,68a

36,07±4,06a

Angka-angka dalam baris yang sama dan diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf uji 5%

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa padat tebar ikan sidat berpengaruh
nyata terhadap derajat kelangsungan hidup (P0,05),
sedangkan yang paling rendah terdapat pada perlakuan padat tebar 2,5% yaitu
44,42%.
Ikan sidat selama 56 hari pemeliharaan mengalami pertumbuhan pada
semua perlakuan. Koefisien keragaman bobot ikan sidat cenderung meningkat
dengan meningkatnya kepadatan. Namun demikian, perbedaan padat tebar tidak
berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik,
konversi pakan, dan koefisien keragaman ikan sidat (P>0,05).
Parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian adalah suhu, pH, DO,
amoniak, nitrit, dan alkalinitas (Tabel 3).
Tabel 3 Kualitas air media pemeliharaan ikan sidat Anguilla bicolor bicolor
dengan padat tebar1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada sistem resirkulasi
Perlakuan

Parameter
1,5 g/L
o

Suhu ( C)

2,0 g/L

Kisaran Optimal
2,5 g/L

25,4-26,4

25,9-26,8

25,8-26,7

pH

5,6-7,2

5,2-6,9

5,1-7,6

DO (mg/L)

5,4-7,3
0,00010,0051
0,0060,0669

5,2-7,7
0,00010,0068
0,0060,0744

4,4-7,8
0,00010,0059
0,0060,456

0-26,7

0-26,7

0-32,0

Amoniak (mg/L)
Nitrit (mg/L)
Alkalinitas
(mg/L)

29-31 (Hasbullah
1996)
6,0-8,0 (Ritonga
2014)
>3 (Bieniarz et al.
1978)
0,05) (Lampiran 5). Ini terjadi
karena peningkatan padat tebar hingga 2,5 g/L tidak berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan sehingga ikan tetap tumbuh seragam antar perlakuan.
Perlakuan 2,0 g/L dianggap sebagai perlakuan terbaik karena memiliki nilai
laju pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi
dibandingkan perlakuan lainnya, juga memiliki nilai konversi pakan dan koefisien
keragaman yang lebih rendah dibanding perlakuan lainnya. Walaupun nilai derajat
kelangsungan hidup perlakuan 1,5 g/L lebih besar dibandingkan perlakuan 2,0
g/L, tapi keduanya masih tidak berbeda nyata.
Kandungan oksigen terlarut, amoniak, dan nitrit berada dalam kisaran
optimal. Kandungan oksigen terlarut yang optimal untuk pemeliharaan ikan
adalah >3 mg/L (Bieniarz et al. 1978). Kandungan oksigen terlarut membantu
oksidasi bahan buangan dan pembakaran makanan untuk menghasilkan energi
bagi kehidupan dan pertumbuhan ikan sidat. Kisaran optimal amoniak untuk
pemeliharaan ikan sidat yaitu 0,05, berarti perlakuan padat tebar
pertumbuhan bobot spesifik ikan sidat

KT

F

P

2
0,156
2,187
0,193
6
0,072
8
tidak berpengaruh nyata terhadap laju

15

Lampiran 5 Analisis statistik konversi pakan ikan sidat Anguilla bicolor bicolor
dengan padat tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L yang dipelihara
dalam sistem resirkulasi
a. Anova
Sumber Keragaman

JK

DB

KT

F

P

Perlakuan

1,812

2

0,906

2,425

0,169

Sisa

2,241

6

0,373

Total
4,052
8
P0,05)

17

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi tanggal 05 September 1992 dari bapak Ocim
Rosmullah dan ibu Sobariah. Penulis merupakan anak kelima dari delapan
bersaudara.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah MIN Sampora (1998-2004),
MTs Amal Islami (2004-2007), dan SMAN 1 Cisarua (2007-2010). Penulis
diterima menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan
Budidaya, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian
Bogor (USMI) pada tahun 2010.
Selama masa perkuliahan, penulis aktif menjadi ketua Forum Dewan
Mushola Asrama TPB IPB (2010-2011), ketua Lembaga Pengajaran Qur’an Al
Hurriyyah IPB (2011-2012), ketua Islamic Student Center Al Hurriyyah IPB
(2012-2013), Badan Pengawas Himpunan Mahasiswa Profesi Akuakultur (20122013), asisten praktikum mata kuliah Dasar-dasar Akuakultur (2011/2012 dan
2012/2013), kordinator asisten mata kuliah Pendidikan Agama Islam (2013-2014),
ketua divisi Acara OMBAK 2012 dan ketua divisi Humas PORIKAN 2013.
Selama kuliah, penulis mendapatkan beasiswa dari BIDIK MISI.
Penulis juga memperoleh beberapa prestasi selama perkuliahan, diantaranya
Juara I MTQ Mahasiswa IPB cabang Hifdzhil Qur’an 2011, Juara I MTQ
Mahasiswa IPB cabang Hifdzhil Qur’an 2013, pendanaan PKMP DIKTI 2011,
pendanaan PKMM DIKTI 2013, peserta MTQ Mahasiswa Nasional cabang
Hifdzhil Qur’an di Makassar 2011, peserta PIMNAS di Jogjakarta 2012 dan
peserta MTQ Mahasiswa Nasional cabang Hifdzhil Qur’an di Padang 2013.
Penulis melaksanakan Praktik Lapangan Akuakultur pada tahun 2013 di CV Mitra
Bina Usaha Cimanggu, Bogor dengan judul “Pendederan Ikan Sidat Anguilla
bicolor bicolor di CV Mitra Bina Usaha Cimanggu, Bogor”.
Tugas Akhir dalam pendidikan tinggi sarjana diselesaikan oleh penulis
dengan menyusun skripsi yang berjudul “Kinerja Produksi Glass Eel Ikan
Sidat Anguilla bicolor bicolor dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5
g/L pada Sistem Resirkulasi”.