PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD NEGERI 101789 MARINDAL TAHUN AJARAN 2015/2016.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEBAK KATA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PKN KELAS IV
SD NEGERI 101789 MARINDAL
T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
ARIMBI SURA PRAMUKTI
NIM 1123111006
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama
: ARIMBI SURA PRAMUKTI
Tempat/ Tanggallahir
: Beringin/ 19 Juni 1994
Alamat
: Jln . Medan KM 10 Gg.Minapadi No 80 Sinaksak
JenisKelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Mahasiswi
Agama
: Islam
Nama Orang Tua
Ayah
: Rajali
Ibu
: Sulasih
Pekerjaan orang tua
: Wiraswasta
Alamat orang tua
: Jln . Medan KM 10 Gg.Minapadi No 80 Sinaksak
No.
1
NamaSekolah
Tempat
Tahun
SD Negeri No.091608
Sinaksak
SMP Negeri 2
TapianDolok
Jalan Medan KM 10 ,Sinaksak.
Kabupaten Simalungun.
Jalan Medan KM 10 ,Sinaksak.
Kabupaten Simalungun.
2006
3
SMA Negeri 1
DolokBatuNanggar
2012
4
PGSD S-1 UNIMED
Jalan Sisingamangaraja No 1
Serbelawan .
KabupatenSimalungun.
Jln. WiliamIskandarPasar V
Medan.
2
2009
2016
ABSTRAK
ARIMBI SURA PRAMUKTI, 1123111006. Penggunaan Model
Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789 Marindal Tahun Ajaran
2015/2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan yang ditemukan di SD pada pembelajaran PKn adalah
rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru kurang variatif dalam
menggunakan model pembelajaran dan lebih banyak menggunakan metode
ceramah, mencatat di papan tulis sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru
saja dan menjadi monoton serta membosankan. Ini juga menyebabkan siswa
menjadi kurang termotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri
101789 Marindal T.A 2015/2016.
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Tebak Kata berpedoman
dari beberapa teori yang diberikan oleh para ahli diantaranya adalah pendapat dari
Istarani, Mel Silberman dan agus Suprijono. Dengan menggunakan ketiga
pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Tebak Kata adalah
menggunakan kartu yang berisi berbagai pertanyaan atau pernyataan yang
membutuhkan satu jawaban yang mewakili seluruh pertanyaan yang ada. yang
cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang
telah diberikan sebelumnya atau dapat juga digunakan untuk mempelajari materi
yang baru.
Penelitian ini menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran
model Tebak Kata. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SDN 101789 Marindal T.A. 2015/2016 yang berjumlah 28 orang. Data
dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Data dianalisis dengan
menggunakan persentase dan analisis kualitatif.
Berdasarkan analisis data, pada tes awal diperoleh tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal yaitu 3 orang siswa (10,71%). Setelah pelaksanaan
siklus I, diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 12
orang siswa (42,85%). Selanjutnya pada siklus II, diperoleh tingkat ketuntasan
hasil belajar siswa lebih meningkat yaitu sebanyak 25 orang siswa (89,29%).
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKN materi sistem pemerintahan pusat kelas IV SDN 101789 Marindal
T.A. 2015/2016. Dan disarankan kepada pembaca agar menggunakan model
pembelajaran Tebak Kata sebagai alternatif untuk memperbaiki proses
pembelajaran khususnya pada pelajaran PKN. Kepada Kepala Sekolah agar
mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model tebak
kata untuk meningkatkan hasil belajar. Dan kepada peneliti selanjutnya agar
melakukan penelitian yang sejenis secara tuntas dengan menggunakan model
tebak kata.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT Karena atas hidayah
dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Penggunaan Model Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789
Marindal Tahun Ajaran 2015/2016.” Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda
serta Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang,
perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal
menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang
dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari
berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran
atas kekurangan penulis dalam masalah penelitian.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, dan
Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan,
serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD, Ibu Dr.
Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd, Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan,
pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd , Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd, dan
Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd selaku penyelaras skripsi.
7. Seluruh Dosen dan pegawai administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
yang telah banyak membantu penulis selama ini.
8. Ayahanda Rajali dan Ibunda Sulasih yang telah dengan sabar mendengarkan
keluh kesah penulis, memberikan dukungan, dan tak henti-hentinya berdoa
untuk keberhasilan penulis serta kakak Arini Sura Pratiwi , abang Andika
Sura Prasetia dan adik Aditya Sura Prawira
tercinta yang telah ikut
membantu, memberikan motivasi, dan doa bagi penulis.
9. Terkhusus teman-teman seperjuangan kelas A reguler angkatan 2012 yang
telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti
perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan skripsi ini.
10. Dan terkhusus kepada sahabat-sahabat tercinta Aisyah Tohar Nasution, Silvia
Nirwana Manik, Nur’aqlia Sibuea, Tria Anggiani Situmorang, Betti Minati,
Suryana Mentari Hrp, Rahayu Syahfitri dan Atika Khairani Putri. yang telah
banyak membantu dan memberikan motivasi serta doa demi terselesaikannya
skripsi ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah. Penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran
dalam dunia pendidikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.
Medan, 22 Maret 2016
Penulis
Arimbi Sura Pramukti
NIM. 1123111006
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………...
i
KATA PENGANTAR……………………………………………….
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL……………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………
ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................
6
1.3 Batasan Masalah ......................................................................
7
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................
7
1.5 Tujuan Penelitian .....................................................................
7
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Kajian Teori .............................................................................
9
2.1.1 Hakikat Belajar ..............................................................
9
2.1.2 Prinsip Belajar ..............................................................
10
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar ................................................
13
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................
14
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran ....................................
15
2.1.6 Jenis-jenis Model Pembelajaran ....................................
16
2.1.7 Model Pembelajaran Tebak Kata .................................
18
2.1.8 Langkah-langkah Model Tebak Kata ............................
20
2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Tebak Kata ............
21
2.1.10 Pendidikan Kewarganegaraan di SD ...........................
23
2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................
35
2.3 Hipotesis Penelitian ................................................................
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................
39
3.2 Subyek/Obyek Penelitian.........................................................
39
3.3 Lokasi Penelitian .....................................................................
39
3.4 Operasional Variabel Penelitian ..............................................
40
3.5 Desain Penelitian .....................................................................
40
3.6 Prosedur Penelitian ..................................................................
41
3.7 Tekhnik Pengumpulan data .....................................................
46
3.8 Tekhnik Analisis data ..............................................................
47
3.9 Jadwal Penelitian .....................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………..
52
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………….
52
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………….. 52
4.2.1 Deskripsi Tes Awal……………………………………… 53
4.2.2 Deskripsi Siklus I………………………………………..
54
4.2.3 Deskripsi Siklus II………………………………………..
68
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………..
85
5.1 Kesimpulan……………………………………………………
85
5.2 Saran…………………………………………………………..
86
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
87
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ..............
49
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Perubahan Hasil Observasi ..........................
50
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.........................................................................
51
Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pretest ................................................................
54
Tabel 4.2 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Pada post test ..............................................................................
54
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I ..................................
63
Tabel 4.4 Distribusi Nilai Post Test I ..........................................................
64
Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Pada Siklus I (Pos Tes I) .............................................................
65
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ....................................
66
Tabel 4.7 Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II ................................
74
Tabel 4.8 Distribusi Nilai Post Test II .......................................................
75
Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
pada Siklus II (Pos Tes II) ...........................................................
76
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II .................................
77
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Saat
Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II ...............................................
81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Soal Pre Tes
Lampiran 4 Soal Pos Tes I dan II
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pre Tes, Pos Tes I dan II
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus I
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus II
Lampiran 8 Nama – nama Siswa
Lampiran 9 Tabel Item Soal Nilai Pre Tes Siswa
Lampiran 10 Tabel Item Soal Nilai Pos Tes Siklus I Siswa
Lampiran 11 Tabel Item Soal Nilai Pos Tes Siklus II Siswa
DAFTAR GAMBAR
Grafik Histogram 3.1 Skema Kemmis dan Taggart ....................................
41
Grafik Histogram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I .........
64
Grafik Histogram 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada
Siklus I .....................................................................
64
Grafik Histogram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II........
77
Grafik Histogram 4.4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada
Siklus II ....................................................................
77
Grafik Histogram 4.5 Perbandingan Perolehan Nilai Rata-Rata Secara
Klasikal ....................................................................
85
Grafik Histogram 4.6 Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Secara Klasikal ...............................................
85
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya melalui proses pembelajaran yang berlangsung sejak
manusia dilahirkan sampai manusia meninggal. Pendidikan sangat penting bagi
kehidupan manusia, sehingga setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan
pendidikan. Melalui pendidikan manusia dapat melangsungkan hidupnya.
Dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
Pada era globalisasi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu
pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek dapat mengikuti
perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang untuk meniru budaya bangsa lain dan cenderung meninggalkan
kebudayaan bangsanya sendiri. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),
siswa diajarkan untuk mencintai kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring
budaya-budaya luar yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945. Disamping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan
sebagai usaha untuk membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara sesama warga negara
maupun antar warga negara dengan negara serta pendidikan bela negara agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan bangsa.
Selanjutnya, Subhan Sofhian dan Asep Sahid Gatara (2011:6) menjelaskan
bahwa pendidikan
kewarganegaraan
dapat
didefinisikan
sebagai
proses
pendewasaan bagi warga negara dengan usaha sadar dan terencana melalui
pengajaran sehingga terjadi perubahan pada warga negara tersebut dalam hal
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bersifat kritis serta emansipatoris.
Pembelajaran PKn menuntut terlibatnya emosional, intelektual dan sosial
dari siswa maupun guru, karena niali-nilai yang ada dalam pembelajaran PKn
tidak hanya bersifat kognitif atau untuk dipahami saja, tetapi harus dihayati,
dipahami dan dilaksanakan pada kegiatan sehari-hari. Komponen materi dalam
PKn bersifat hafalan dan konsep-konsep. Untuk itu seorang guru harus memiliki
wawasan
yang
baru
untuk
memajukan
kualitas
pembelajaran
dengan
menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran yang tepat
dalam membelajarkan PKn.
Menurut Faturrohman (2010: 7) Tujuan utama pembelajaran PKn adalah
“untuk memberikan kompetensi-kompetensi berikut : (1) Berfikir secara kritis,
rasional, dan kreatif, dalam menanggapi isu kewarganegaraan; Berpartisipasi
secara bermutu dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara; (2) Berkembang secara positif dan
demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain; (3) Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; (4) Serta mampu
berpartisipasi aktif dan berkembang secara positif untuk membentuk diri
berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup sejajar dengan
bangsa lain.”
Sesuai dengan perkembangan jaman dan dalam rangka mengimbangi
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, maka kualitas pembelajaran PKn
perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Guru mengajar harus menggunakan
strategi yang dapat mentransfer ilmu secara tepat kepada siswa sesuai dengan
tujuan, sehingga guru harus menguasai berbagai strategi salah satunya dengan
menguasai model dan metode pembelajaran yang inovatif.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas IV-b SD Negeri
101789 Marindal T.A. 2015/2016 pada semester ganjil, masih banyak
permasalahan
pelaksanaan
standar
isi
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam kegiatan pembelajaran guru terlihat mendominasi kelas
dengan hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi
pelajaran. Guru juga tidak memanfaatkan fasilitas sekolah seperti media dan
sumber belajar terkait materi yang diajarkan. Guru kurang variatif dalam
menggunakan model pembelajaran dan lebih menekankan pada hafalan, mencatat
di papan tulis dan mengerjakan latihan dari buku pegangan tanpa ada klarifikasi
materi yang jelas.
Hal
ini
menyebabkan
keaktifan
siswa
seperti
bertanya
jawab,
bereksperimen, diskusi, praktek, serta menanggapi saran atau ide dalam
pembelajaran dan yang lainnya masih belum optimal. Kegiatan yang dilakukan
didominasi oleh guru, sedangkan siswa hanya sebatas duduk, diam dan
mendengarkan ceramah. Sedikit sekali siswa yang mau bertanya dan mencatat
pelajaran. Sehingga pelajaran PKn menjadi pelajaran yang tidak menarik bagi
siswa. Dampaknya sebagian besar siswa merasa bosan dan kurang bersemangat,
mengantuk bahkan ada yang mengganggu temannya serta melakukan kegiatan
yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Dan dampak dari keseluruhan
adalah hasil belajar tergolong rendah. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata Ujian
Tengah Semester (UTS) siswa kelas IV-b SD Negeri 101789 Marindal T.A.
2015/2016 pada mata pelajaran PKN yang tergolong rendah. Dari 28 siswa hanya
7 siswa (25%) saja yang mencapai nilai di atas KKM sedangkan 21 orang lainnya
memiliki nilai di bawah KKM.
Jika guru tidak dapat mengakomodir pembelajaran baik dari segi model
pembelajaran maupun media dan sumber belajar, maka tujuan pembelajaran tidak
akan tercapai secara optimal. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar yang
meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor sisw a. Oleh karena itu
guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang variatif agar aktivitas
belajar jauh lebih menarik sehingga motivasi dan minat belajar siswa tetap tinggi
dan pada akhirnya siswa akan memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Menurut Suprijono (2012:54) “Model pembelajaran kooperatif atau
berbasis sosial adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru”.
Model ini baik diterapkan dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar
karena mampu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang
merupakan ciri dari paradigma baru PKn. Model pembelajaran kooperatif lebih
menekankan pada pembelajaran kelompok dimana siswa digabungkan dalam satu
tim yang terdiri dari dua siswa atau lebih yang bertujuan meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan sosial siswa. Dari sekian banyak model
cooperative learning yang berkembang, model tebak kata merupakan salah satu
model pembelajaran cooperative learning yang dianggap paling efektif untuk
diterapkan pada materi komponen pemerintahan pusat di Indonesia. Model tebak
kata merupakan model pembelajaran yang berbasis permainan yang sesuai dengan
karakter siswa SD yang senang bermain dan berkompetisi, selain itu model ini
sangat sesuai dengan materi komponen pemerintahan pusat di Indonesia yang
berisi tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab lembaga yang ada didalam
pemerintahan pusat,
Dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata pada pembelajaran
akan menjadikan pembelajaran lebih menarik sebab model Tebak Kata merupakan
penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk
kartu permainan sehingga peserta didik dapat menerima pesan pembelajaran
melalui kartu tersebut. Guru membuat kartu yang didalamnya mengandung
berbagai pertanyaaan atau clue yang membutuhkan satu kata jawaban yang dapat
mewakili dari keseluruhan pertanyaan atau pernyataan yang ada. Dalam kegiatan
model ini, siswa diarahkan untuk memahami dan mengetahui pesan-pesan yang
terkandung didalam materi. Jadi, dengan mampunya siswa menebak kata berarti
mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai dan memahami materi yang
ada. Dalam kegiatan model ini melibatkan seluruh anggota tubuh dalam proses
pembelajaran, seperti : berdiri,duduk dan mencari pasangan dan lain-lain sehingga
siswa tidak merasa jenuh dan bosan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat masih rendahnya hasil belajar siswa
pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan dikelas IV Negeri 101789 Marindal
, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Penggunaan Model Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789
Marindal Tahun Ajaran 2015/2016.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih banyak menggunakan metode
ceramah, mencatat di papan tulis, dan pemberian tugas sehingga
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.
2. Rendahnya hasil belajar siswa
3. Pemanfaatan media dan sumber belajar tidak maksimal
4. Kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru atau berpusat pada guru
5. Guru kurang memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan variatif
dalam pembelajaran Pedidikan Kewarganegaraan (PKn)
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar masalah yang diteliti tidak terlalu
meluas. Masalah tersebut dibatasi pada penggunaan model pembelajaran Tebak
Kata untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV
SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas
maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan
menggunakan model pembelajaran Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi
pokok Sistem
Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101789 Marindal T.A.
2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model Tebak Kata
pada materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri
101789 Marindal T.A. 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model pembelajaran
Tebak Kata.
2. Bagi guru
a. Sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tebak Kata
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
3. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan untuk menginformasikan kepada guru-guru tentang
model pembelajaran Tebak Kata.
b. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah baik dalam proses belajar
mengajar maupun hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
Tebak Kata.
4. Bagi peneliti
a. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir guna
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Tebak Kata
pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
5. Bagi lembaga PGSD khususnya S1 (Peneliti lain)
a. Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian
menggunakan model Tebak Kata pada pelajaran PKN.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil data-data penelitian ini, maka
diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran tebak kata dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan perolehan nilai pada tiap
siklus . Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti. Dimana pada saat pretes ketuntasan belajar siswa secara
klasikal hanya sebanyak 3 orang siswa (10,71%), namun setelah
dilaksanakannya siklus I dengan menggunakan model pembelajaran tebak
kata ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan
sebesar 32,14% yaitu menjadi (42,85 %) atau sebanyak 12 orang siswa.
Pada siklus II juga terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara
klasikal sebesar 46,44% yaitu menjadi (89,29%) atau sebanyak 25 orang
siswa karena guru telah melakukan tindakan siklus I dan siklus II sehingga
siswa sudah dapat menyelesaikan soal-soal dari pos tes yang telah
diberikan pada siklus I dan siklus II.
2. Dengan demikian, model Tebak Kata merupakan salah satu alternatif yang
dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan
beberapa hal, sebagai berikut :
1. Peneliti mengharapkan model pembelajaran Tebak Kata dapat menjadi
salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran
PKn untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode
ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan
penerapan metode ataupun model pembelajaran yang bervariasi.
Dengan
demikian
diharapkan
guru
dapat
menguasai
model
pembelajaran yakni dengan menggunakan model Tebak Kata sehingga
siswa termotivasi untuk melakukan aktivitas belajar.
3. Kepada kepala sekolah SD Negeri No.101789 Marindal , agar
mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model Tebak Kata untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti yang melakukan penelitian tindakan, diharapkan dapat
menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran Tebak Kata
secara
menyeluruh
dengan
cara
mengkombinasikan
model
pembelejaran dengan memperhatikan materi yang diajarkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yramma Widya
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Medan: Depdiknas
Hamalik, Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarata : Bumi Aksara.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nuryani, Sri dan Lina. 2009. BSE PKn untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusata
Perbukuan Depdiknas.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rusman, M.Pd. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta
: Rajawali Pers.
Rasyidin, Al. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sadiman, Sri dan Sutrisno. 2009. BSE PKn Jilid 4 untuk Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV SD. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silberman, M. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subhan Sofhian dan Sahid Gatara. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education). Bandung: Focusmedia.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Turniasih. 2013. Model-Model dan Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PKN KELAS IV
SD NEGERI 101789 MARINDAL
T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
ARIMBI SURA PRAMUKTI
NIM 1123111006
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama
: ARIMBI SURA PRAMUKTI
Tempat/ Tanggallahir
: Beringin/ 19 Juni 1994
Alamat
: Jln . Medan KM 10 Gg.Minapadi No 80 Sinaksak
JenisKelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Mahasiswi
Agama
: Islam
Nama Orang Tua
Ayah
: Rajali
Ibu
: Sulasih
Pekerjaan orang tua
: Wiraswasta
Alamat orang tua
: Jln . Medan KM 10 Gg.Minapadi No 80 Sinaksak
No.
1
NamaSekolah
Tempat
Tahun
SD Negeri No.091608
Sinaksak
SMP Negeri 2
TapianDolok
Jalan Medan KM 10 ,Sinaksak.
Kabupaten Simalungun.
Jalan Medan KM 10 ,Sinaksak.
Kabupaten Simalungun.
2006
3
SMA Negeri 1
DolokBatuNanggar
2012
4
PGSD S-1 UNIMED
Jalan Sisingamangaraja No 1
Serbelawan .
KabupatenSimalungun.
Jln. WiliamIskandarPasar V
Medan.
2
2009
2016
ABSTRAK
ARIMBI SURA PRAMUKTI, 1123111006. Penggunaan Model
Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789 Marindal Tahun Ajaran
2015/2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Medan, 2016.
Permasalahan yang ditemukan di SD pada pembelajaran PKn adalah
rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru kurang variatif dalam
menggunakan model pembelajaran dan lebih banyak menggunakan metode
ceramah, mencatat di papan tulis sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru
saja dan menjadi monoton serta membosankan. Ini juga menyebabkan siswa
menjadi kurang termotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri
101789 Marindal T.A 2015/2016.
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Tebak Kata berpedoman
dari beberapa teori yang diberikan oleh para ahli diantaranya adalah pendapat dari
Istarani, Mel Silberman dan agus Suprijono. Dengan menggunakan ketiga
pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Tebak Kata adalah
menggunakan kartu yang berisi berbagai pertanyaan atau pernyataan yang
membutuhkan satu jawaban yang mewakili seluruh pertanyaan yang ada. yang
cukup menyenangkan digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang
telah diberikan sebelumnya atau dapat juga digunakan untuk mempelajari materi
yang baru.
Penelitian ini menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran
model Tebak Kata. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SDN 101789 Marindal T.A. 2015/2016 yang berjumlah 28 orang. Data
dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Data dianalisis dengan
menggunakan persentase dan analisis kualitatif.
Berdasarkan analisis data, pada tes awal diperoleh tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal yaitu 3 orang siswa (10,71%). Setelah pelaksanaan
siklus I, diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu 12
orang siswa (42,85%). Selanjutnya pada siklus II, diperoleh tingkat ketuntasan
hasil belajar siswa lebih meningkat yaitu sebanyak 25 orang siswa (89,29%).
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKN materi sistem pemerintahan pusat kelas IV SDN 101789 Marindal
T.A. 2015/2016. Dan disarankan kepada pembaca agar menggunakan model
pembelajaran Tebak Kata sebagai alternatif untuk memperbaiki proses
pembelajaran khususnya pada pelajaran PKN. Kepada Kepala Sekolah agar
mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model tebak
kata untuk meningkatkan hasil belajar. Dan kepada peneliti selanjutnya agar
melakukan penelitian yang sejenis secara tuntas dengan menggunakan model
tebak kata.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT Karena atas hidayah
dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Penggunaan Model Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789
Marindal Tahun Ajaran 2015/2016.” Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan PGSD S1 pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda
serta Ibunda dan segenap keluarga tercinta yang dengan penuh kasih sayang,
perhatian, dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal
menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.
Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang
dihadapi penulis namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari
berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing yang penuh perhatian dan kesabaran
atas kekurangan penulis dalam masalah penelitian.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, dan
Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan,
serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD, Ibu Dr.
Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd, Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan,
pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd , Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd, dan
Ibu Dra. Sorta Simanjuntak, M.Pd selaku penyelaras skripsi.
7. Seluruh Dosen dan pegawai administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed
yang telah banyak membantu penulis selama ini.
8. Ayahanda Rajali dan Ibunda Sulasih yang telah dengan sabar mendengarkan
keluh kesah penulis, memberikan dukungan, dan tak henti-hentinya berdoa
untuk keberhasilan penulis serta kakak Arini Sura Pratiwi , abang Andika
Sura Prasetia dan adik Aditya Sura Prawira
tercinta yang telah ikut
membantu, memberikan motivasi, dan doa bagi penulis.
9. Terkhusus teman-teman seperjuangan kelas A reguler angkatan 2012 yang
telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti
perkuliahan bahkan sampai pada penyusunan skripsi ini.
10. Dan terkhusus kepada sahabat-sahabat tercinta Aisyah Tohar Nasution, Silvia
Nirwana Manik, Nur’aqlia Sibuea, Tria Anggiani Situmorang, Betti Minati,
Suryana Mentari Hrp, Rahayu Syahfitri dan Atika Khairani Putri. yang telah
banyak membantu dan memberikan motivasi serta doa demi terselesaikannya
skripsi ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya dengan kebaikan yang berlimpah. Penulis berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran
dalam dunia pendidikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.
Medan, 22 Maret 2016
Penulis
Arimbi Sura Pramukti
NIM. 1123111006
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………...
i
KATA PENGANTAR……………………………………………….
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………
v
DAFTAR TABEL……………………………………………………
viii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………
ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................
6
1.3 Batasan Masalah ......................................................................
7
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................
7
1.5 Tujuan Penelitian .....................................................................
7
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................
8
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Kajian Teori .............................................................................
9
2.1.1 Hakikat Belajar ..............................................................
9
2.1.2 Prinsip Belajar ..............................................................
10
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar ................................................
13
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ....................
14
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran ....................................
15
2.1.6 Jenis-jenis Model Pembelajaran ....................................
16
2.1.7 Model Pembelajaran Tebak Kata .................................
18
2.1.8 Langkah-langkah Model Tebak Kata ............................
20
2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Tebak Kata ............
21
2.1.10 Pendidikan Kewarganegaraan di SD ...........................
23
2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................
35
2.3 Hipotesis Penelitian ................................................................
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................
39
3.2 Subyek/Obyek Penelitian.........................................................
39
3.3 Lokasi Penelitian .....................................................................
39
3.4 Operasional Variabel Penelitian ..............................................
40
3.5 Desain Penelitian .....................................................................
40
3.6 Prosedur Penelitian ..................................................................
41
3.7 Tekhnik Pengumpulan data .....................................................
46
3.8 Tekhnik Analisis data ..............................................................
47
3.9 Jadwal Penelitian .....................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………..
52
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………….
52
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………….. 52
4.2.1 Deskripsi Tes Awal……………………………………… 53
4.2.2 Deskripsi Siklus I………………………………………..
54
4.2.3 Deskripsi Siklus II………………………………………..
68
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………..
85
5.1 Kesimpulan……………………………………………………
85
5.2 Saran…………………………………………………………..
86
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
87
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ..............
49
Tabel 3.2 Kriteria Persentase Perubahan Hasil Observasi ..........................
50
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.........................................................................
51
Tabel 4.1 Distribusi Nilai Pretest ................................................................
54
Tabel 4.2 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Pada post test ..............................................................................
54
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Siklus I ..................................
63
Tabel 4.4 Distribusi Nilai Post Test I ..........................................................
64
Tabel 4.5 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
Pada Siklus I (Pos Tes I) .............................................................
65
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ....................................
66
Tabel 4.7 Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II ................................
74
Tabel 4.8 Distribusi Nilai Post Test II .......................................................
75
Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal
pada Siklus II (Pos Tes II) ...........................................................
76
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II .................................
77
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Saat
Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II ...............................................
81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Soal Pre Tes
Lampiran 4 Soal Pos Tes I dan II
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pre Tes, Pos Tes I dan II
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus I
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus II
Lampiran 8 Nama – nama Siswa
Lampiran 9 Tabel Item Soal Nilai Pre Tes Siswa
Lampiran 10 Tabel Item Soal Nilai Pos Tes Siklus I Siswa
Lampiran 11 Tabel Item Soal Nilai Pos Tes Siklus II Siswa
DAFTAR GAMBAR
Grafik Histogram 3.1 Skema Kemmis dan Taggart ....................................
41
Grafik Histogram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I .........
64
Grafik Histogram 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada
Siklus I .....................................................................
64
Grafik Histogram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II........
77
Grafik Histogram 4.4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada
Siklus II ....................................................................
77
Grafik Histogram 4.5 Perbandingan Perolehan Nilai Rata-Rata Secara
Klasikal ....................................................................
85
Grafik Histogram 4.6 Perbandingan Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Secara Klasikal ...............................................
85
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi yang dimilikinya melalui proses pembelajaran yang berlangsung sejak
manusia dilahirkan sampai manusia meninggal. Pendidikan sangat penting bagi
kehidupan manusia, sehingga setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan
pendidikan. Melalui pendidikan manusia dapat melangsungkan hidupnya.
Dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan, ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.
Pada era globalisasi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu
pendidikan yang lebih modern agar siswa sebagai subjek dapat mengikuti
perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup
seseorang untuk meniru budaya bangsa lain dan cenderung meninggalkan
kebudayaan bangsanya sendiri. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),
siswa diajarkan untuk mencintai kebudayaan bangsa Indonesia serta menyaring
budaya-budaya luar yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945. Disamping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan
sebagai usaha untuk membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara sesama warga negara
maupun antar warga negara dengan negara serta pendidikan bela negara agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan bangsa.
Selanjutnya, Subhan Sofhian dan Asep Sahid Gatara (2011:6) menjelaskan
bahwa pendidikan
kewarganegaraan
dapat
didefinisikan
sebagai
proses
pendewasaan bagi warga negara dengan usaha sadar dan terencana melalui
pengajaran sehingga terjadi perubahan pada warga negara tersebut dalam hal
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bersifat kritis serta emansipatoris.
Pembelajaran PKn menuntut terlibatnya emosional, intelektual dan sosial
dari siswa maupun guru, karena niali-nilai yang ada dalam pembelajaran PKn
tidak hanya bersifat kognitif atau untuk dipahami saja, tetapi harus dihayati,
dipahami dan dilaksanakan pada kegiatan sehari-hari. Komponen materi dalam
PKn bersifat hafalan dan konsep-konsep. Untuk itu seorang guru harus memiliki
wawasan
yang
baru
untuk
memajukan
kualitas
pembelajaran
dengan
menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran yang tepat
dalam membelajarkan PKn.
Menurut Faturrohman (2010: 7) Tujuan utama pembelajaran PKn adalah
“untuk memberikan kompetensi-kompetensi berikut : (1) Berfikir secara kritis,
rasional, dan kreatif, dalam menanggapi isu kewarganegaraan; Berpartisipasi
secara bermutu dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara; (2) Berkembang secara positif dan
demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain; (3) Berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; (4) Serta mampu
berpartisipasi aktif dan berkembang secara positif untuk membentuk diri
berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup sejajar dengan
bangsa lain.”
Sesuai dengan perkembangan jaman dan dalam rangka mengimbangi
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, maka kualitas pembelajaran PKn
perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. Guru mengajar harus menggunakan
strategi yang dapat mentransfer ilmu secara tepat kepada siswa sesuai dengan
tujuan, sehingga guru harus menguasai berbagai strategi salah satunya dengan
menguasai model dan metode pembelajaran yang inovatif.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas IV-b SD Negeri
101789 Marindal T.A. 2015/2016 pada semester ganjil, masih banyak
permasalahan
pelaksanaan
standar
isi
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam kegiatan pembelajaran guru terlihat mendominasi kelas
dengan hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi
pelajaran. Guru juga tidak memanfaatkan fasilitas sekolah seperti media dan
sumber belajar terkait materi yang diajarkan. Guru kurang variatif dalam
menggunakan model pembelajaran dan lebih menekankan pada hafalan, mencatat
di papan tulis dan mengerjakan latihan dari buku pegangan tanpa ada klarifikasi
materi yang jelas.
Hal
ini
menyebabkan
keaktifan
siswa
seperti
bertanya
jawab,
bereksperimen, diskusi, praktek, serta menanggapi saran atau ide dalam
pembelajaran dan yang lainnya masih belum optimal. Kegiatan yang dilakukan
didominasi oleh guru, sedangkan siswa hanya sebatas duduk, diam dan
mendengarkan ceramah. Sedikit sekali siswa yang mau bertanya dan mencatat
pelajaran. Sehingga pelajaran PKn menjadi pelajaran yang tidak menarik bagi
siswa. Dampaknya sebagian besar siswa merasa bosan dan kurang bersemangat,
mengantuk bahkan ada yang mengganggu temannya serta melakukan kegiatan
yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Dan dampak dari keseluruhan
adalah hasil belajar tergolong rendah. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata Ujian
Tengah Semester (UTS) siswa kelas IV-b SD Negeri 101789 Marindal T.A.
2015/2016 pada mata pelajaran PKN yang tergolong rendah. Dari 28 siswa hanya
7 siswa (25%) saja yang mencapai nilai di atas KKM sedangkan 21 orang lainnya
memiliki nilai di bawah KKM.
Jika guru tidak dapat mengakomodir pembelajaran baik dari segi model
pembelajaran maupun media dan sumber belajar, maka tujuan pembelajaran tidak
akan tercapai secara optimal. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar yang
meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor sisw a. Oleh karena itu
guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang variatif agar aktivitas
belajar jauh lebih menarik sehingga motivasi dan minat belajar siswa tetap tinggi
dan pada akhirnya siswa akan memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Menurut Suprijono (2012:54) “Model pembelajaran kooperatif atau
berbasis sosial adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru”.
Model ini baik diterapkan dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar
karena mampu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang
merupakan ciri dari paradigma baru PKn. Model pembelajaran kooperatif lebih
menekankan pada pembelajaran kelompok dimana siswa digabungkan dalam satu
tim yang terdiri dari dua siswa atau lebih yang bertujuan meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan sosial siswa. Dari sekian banyak model
cooperative learning yang berkembang, model tebak kata merupakan salah satu
model pembelajaran cooperative learning yang dianggap paling efektif untuk
diterapkan pada materi komponen pemerintahan pusat di Indonesia. Model tebak
kata merupakan model pembelajaran yang berbasis permainan yang sesuai dengan
karakter siswa SD yang senang bermain dan berkompetisi, selain itu model ini
sangat sesuai dengan materi komponen pemerintahan pusat di Indonesia yang
berisi tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab lembaga yang ada didalam
pemerintahan pusat,
Dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata pada pembelajaran
akan menjadikan pembelajaran lebih menarik sebab model Tebak Kata merupakan
penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk
kartu permainan sehingga peserta didik dapat menerima pesan pembelajaran
melalui kartu tersebut. Guru membuat kartu yang didalamnya mengandung
berbagai pertanyaaan atau clue yang membutuhkan satu kata jawaban yang dapat
mewakili dari keseluruhan pertanyaan atau pernyataan yang ada. Dalam kegiatan
model ini, siswa diarahkan untuk memahami dan mengetahui pesan-pesan yang
terkandung didalam materi. Jadi, dengan mampunya siswa menebak kata berarti
mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai dan memahami materi yang
ada. Dalam kegiatan model ini melibatkan seluruh anggota tubuh dalam proses
pembelajaran, seperti : berdiri,duduk dan mencari pasangan dan lain-lain sehingga
siswa tidak merasa jenuh dan bosan.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat masih rendahnya hasil belajar siswa
pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraaan dikelas IV Negeri 101789 Marindal
, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Penggunaan Model Pembelajaran Tebak Kata untuk Meningkatkan hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 101789
Marindal Tahun Ajaran 2015/2016.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih banyak menggunakan metode
ceramah, mencatat di papan tulis, dan pemberian tugas sehingga
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan.
2. Rendahnya hasil belajar siswa
3. Pemanfaatan media dan sumber belajar tidak maksimal
4. Kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru atau berpusat pada guru
5. Guru kurang memperhatikan model pembelajaran yang tepat dan variatif
dalam pembelajaran Pedidikan Kewarganegaraan (PKn)
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar masalah yang diteliti tidak terlalu
meluas. Masalah tersebut dibatasi pada penggunaan model pembelajaran Tebak
Kata untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV
SD Negeri 101789 Marindal T.A. 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas
maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : “Apakah dengan
menggunakan model pembelajaran Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi
pokok Sistem
Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri 101789 Marindal T.A.
2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model Tebak Kata
pada materi pokok Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat di kelas IV SD Negeri
101789 Marindal T.A. 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) dengan menggunakan model pembelajaran
Tebak Kata.
2. Bagi guru
a. Sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Tebak Kata
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
3. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan untuk menginformasikan kepada guru-guru tentang
model pembelajaran Tebak Kata.
b. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah baik dalam proses belajar
mengajar maupun hasil belajar siswa dengan model pembelajaran
Tebak Kata.
4. Bagi peneliti
a. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir guna
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Tebak Kata
pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
5. Bagi lembaga PGSD khususnya S1 (Peneliti lain)
a. Sebagai referensi bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian
menggunakan model Tebak Kata pada pelajaran PKN.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil data-data penelitian ini, maka
diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut :
1. Penggunaan model pembelajaran tebak kata dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan perolehan nilai pada tiap
siklus . Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti. Dimana pada saat pretes ketuntasan belajar siswa secara
klasikal hanya sebanyak 3 orang siswa (10,71%), namun setelah
dilaksanakannya siklus I dengan menggunakan model pembelajaran tebak
kata ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan
sebesar 32,14% yaitu menjadi (42,85 %) atau sebanyak 12 orang siswa.
Pada siklus II juga terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara
klasikal sebesar 46,44% yaitu menjadi (89,29%) atau sebanyak 25 orang
siswa karena guru telah melakukan tindakan siklus I dan siklus II sehingga
siswa sudah dapat menyelesaikan soal-soal dari pos tes yang telah
diberikan pada siklus I dan siklus II.
2. Dengan demikian, model Tebak Kata merupakan salah satu alternatif yang
dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan
beberapa hal, sebagai berikut :
1. Peneliti mengharapkan model pembelajaran Tebak Kata dapat menjadi
salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran
PKn untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pola pembelajaran guru hendaknya tidak monoton dengan metode
ceramah dan pemberian tugas saja, tetapi bisa dikembangkan dengan
penerapan metode ataupun model pembelajaran yang bervariasi.
Dengan
demikian
diharapkan
guru
dapat
menguasai
model
pembelajaran yakni dengan menggunakan model Tebak Kata sehingga
siswa termotivasi untuk melakukan aktivitas belajar.
3. Kepada kepala sekolah SD Negeri No.101789 Marindal , agar
mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model Tebak Kata untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi peneliti yang melakukan penelitian tindakan, diharapkan dapat
menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran Tebak Kata
secara
menyeluruh
dengan
cara
mengkombinasikan
model
pembelejaran dengan memperhatikan materi yang diajarkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yramma Widya
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Medan: Depdiknas
Hamalik, Oemar.2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarata : Bumi Aksara.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nuryani, Sri dan Lina. 2009. BSE PKn untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusata
Perbukuan Depdiknas.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Rusman, M.Pd. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model
Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta
: Rajawali Pers.
Rasyidin, Al. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sadiman, Sri dan Sutrisno. 2009. BSE PKn Jilid 4 untuk Sekolah Dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV SD. Jakarta: Pusata Perbukuan Depdiknas.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silberman, M. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subhan Sofhian dan Sahid Gatara. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic
Education). Bandung: Focusmedia.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Turniasih. 2013. Model-Model dan Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.