PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MODELCOOPERATIVE LEARNINGTIPEGROUP

INVESTIGATIONUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Linda Eni Kristanti

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh aktivitas dan hasil belajar siswa yang masih rendah di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat khususnya pada mata pelajaran IPS. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS dengan menggunakan modelcooperative learningtipegroup investigation.

Metodologi penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus dan masing-masing siklus melalui empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengambilan dilakukan dengan cara observasi dan tes hasil belajar, dengan menggunakan lembar observasi dan soal-soal tes, penelitian ini dianalisis menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan persentase aktivitas siswa dan rata-rata hasil belajar siswa tiap siklus. Persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 50%, meningkat pada siklus II menjadi 70,33%, dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 89,58%. Begitu pula rata-rata hasil belajar siswa yang selalu meningkat dari 56,28 pada siklus I, menjadi 63,16 pada siklus II, dan 73,34 pada siklus III. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan dari siklus I, siklus II, hingga siklus III dapat disimpulkan bahwa penggunaan cooperative learningtipegroup investigationdapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat.

Kata kunci:cooperative learning,group investigation, aktivitas belajar, hasil belajar


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang- Undang RI No. 20 Th. 2003 pasal 1.1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan merupakan upaya penting untuk perkembangan jasmani dan rohani peserta didik dalam pembangunan, dan bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan (Isjoni, 2007: 7). Sejak Tahun 2006 lalu pemerintah Indonesia memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP pada dasarnya merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi.

Kurikulum KTSP menekankan pada 5 mata pelajaran pokok, salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu


(3)

Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjiyo, dkk., 2009: 1.27).

Pembelajaran IPS di sekolah bertujuan, 1) untuk membentuk dan mengembangkan pribadi warga negara yang baik, 2) Pengajaran IPS bukan sekedar ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk keperluan di sekolah, juga di dalamnya termasuk komponen pengetahuan dan metode penyelidikan/metode ilmiah dari ilmu-ilmu sosial serta komponen pendidikan nilai atau etika yang kelak diperlukan sebagai warga negara dalam proses pengambilan keputusan, masalah-masalah yang menyangkut kepentingan pribadi dan kepentingan sosial (Engle, 1987; Branks dan Clegg, A.A.J.r. ,1997; KaltSounis, T., 1987) dalam (Sapriya, dkk, 2007: 8).

Apabila dikaji dari persepektif pendidikan, kunci utama dalam pembelajaran IPS adalah bagaimana membina kecerdasan sosial siswa yang mampu berpikir kritis, analitis, kreatif, inovatif, berwatak, dan berkepribadian luhur, bersikap ilmiah dalam cara memandang, menganalisa serta menelaah kehidupan nyata yang dihadapinya. Guru IPS dituntut untuk mampu merangsang dan merencanakan pembelajaran IPS sedemikian rupa dengan memperhatikan prinsip dan karakteristik IPS itu sendiri sehingga tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi IPS kelas IVA SDN 10 Metro Pusat mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa yang telah dicapai masih rendah dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada nilai mid semester Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu memperoleh nilai rata-rata 55. Dari 32 orang siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat terdapat 23 orang siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM, dan hanya 9 orang siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM.


(4)

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPS tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: 1) cara mengajar guru masih menggunakan pola mengajar lama seperti guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga membuat siswa merasa bosan, dan kurang menarik, 2) pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered), sehingga siswa cenderung ribut, mengganggu teman, dan mengobrol yang menyebabkan pembelajaran tidak kondusif, 3) aktivitas siswa dalam mengungkapkan pendapat atau bertanya cukup sedikit yang mengakibatkan siswa tidak dapat menyelesaikan soal.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan model yang cocok sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan serta siswa menjadi lebih aktif dari pada guru, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe group investigation. Model ini menekankan pada kerja sama siswa dalam kelompok, maksudnya: siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok-kelompoknya yang bersifat heterogen.Cooperative learningtipegroup investigationdapat menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan (Slavin, 2010: 215).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan Penelitian Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada mata Pelajaran IPS Kelas IVA SDN 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012.


(5)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan bahwa rendahnya aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dilihat dari hasil penilaian guru yang masih di bawah KKM (< 65).

2. Guru belum menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipegroup investigation.

3. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).

4. Siswa terlihat jenuh dan bosan terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga pembelajaran dirasakan kurang menyenangkan.

5. Aktivitas siswa dalam mengungkapkan pendapat atau bertanya cukup sedikit yang mengakibatkan siswa tidak dapat menyelesaikan soal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe group investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar


(6)

siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan modelcooperative learningtipegroup investigation. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat

Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan modelcooperative learningtipegroup investigation.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa yaitu dapat meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran IPS, khususnya di kelas IVA semester genap.

2. Guru yaitu dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan penguasaan penerapan model pembelajaran IPS sehingga menjadi guru yang profesional dan dapat memberikan manfaat bagi siswa.

3. Sekolah yaitu dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS melalui model cooperative learningtipegroup investigation.


(7)

4. Peneliti yaitu dapat menambah pengetahuan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), serta dapat meningkatkan pengetahuan dan penguasaan menggunakan model cooperative learning tipe group investigation pada pembelajaran IPS, guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.


(8)

(9)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru, (Gagne dalam Dimyati, 2002: 10). Selain itu, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, (Daryanto, 2009: 194). Anitah (2009: 5.38), menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau aktivitas. Siswa dapat dikatakan belajar jika terdapat aktivitas pada dirinya, baik secara fisik, mental (pikiran), maupun emosional (perasaan). Sedangkan menurut Bruner dalam Supriatna (2006: 38), menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang aktif serta proses sosial dimana para siswa mengkontruksi gagasan-gagasan atau konsep baru yang didasarkan atas pengetahuan yang telah dipelajarinya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas individu baik fisik, mental, maupun emosional melalui proses kognitif dan proses sosial berupa interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh suatu


(10)

perubahan tingkah laku secara keseluruhan serta mendapatkan kemampuan baru.

Menurut definisi di atas, terdapat berbagai teori belajar menjadi dasar dalam model-model pembelajaran. Salah satu teori yang mendukung pembelajaran cooperative Learning adalah teori kontruktivis (Nur dalam Asma, 2006: 37).

Isjoni (2007: 30), Kontruktivisme adalah satu pandangan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Dalam proses ini, siswa akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang ada untuk membina pengetahuan baru.

Menurut Kauchak (dalam Asma, 2006: 38) membagi empat karateristik kontruktivis yakni: 1) siswa mengkonstruksi sendiri pemahamannya, 2) belajar baru bergantung pada terjadinya pemahaman, dan belajar difasilitasi oleh interaksi sosial, dan 4) belajar bermakna terjadi di dalam tugas-tugas belajar otentik (belajar mandiri).

Peneliti menyimpulkan bahwa Kontruktivisme adalah membiasakan atau mengarahkan siswa untuk membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada untuk mendapatkan pengalaman baru.

2. Aktivitas Belajar

Menurut Poerwadarminta (2003: 23), aktivitas adalah kegiatan. Dalam hal kegiatan belajar, Rousseuau (dalam Sardiman 2004: 96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Selain itu, aktivitas juga merupakan segala kegiatan yang dilaksanakan baik


(11)

secara jasmani maupun rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar, Sriyono (id.shvoong.com). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 277) aktivitas adalah keterlibatan siswa dalam bersikap, pikiran, perbuatan dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan memperoleh manfaat. Aktivitas yang diharapkan muncul dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1) aktif mengajukan pertanyaan, 2) merespon aktif pertanyaan-pertanyaan lisan dari guru dan teman, 3) berpartisipasi aktif dalam kelompok untuk memecahkan masalah pembelajaran, 4) melaksanakan instruksi/perintah, dan 5) semanagat/antusias dalam mengikuti kegaiatan pembelajaran memberikan pendapat saat diskusi.

Terdapat dua aktivitas siswa dalam kegiatan cooperative learningtipegroup investigation, yaitu aktivitas yang diinginkan (on task), dan aktivitas yang tidak dikehendaki (off task). Aktivitas on task antara lain aktivitas siswa menyimak informasi yang disampaikan guru, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan dari teman, memberikan pendapat saat diskusi, dan ketepatan mengumpul tugas. Sedangkan aktivitasoff taskantara lain aktivitas siswa mengobrol, mengganggu teman, keluar masuk kelas, dan melamun/mengantuk, (Sunyono, 2009: 18).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah merupakan kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap individu dengan


(12)

kesadarannya untuk melakukan sesuatu hal baik jasmani maupun rohani dengan tujuan tertentu.

3. Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 3) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari siswa hasil belajar merupakan perolehan nilai dari proses evaluasi hasil belajar. Selanjutnya Gagne (dalam Angkowo dan Kosasih, 2007: 54) mengemukakan lima katagori tipe hasil belajar, yakni: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Sedangkan menurut Hamalik (2001: 30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak mengerti jadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan motoris. Sedangkan menurut Anitah (2009: 2.19), hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Jadi hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar yang kesemuanya itu dapat dinyatakan dengan adanya perubahan tingkah laku dan dapat dinyatakan dengan angka.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang standar isi mengemukakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberkan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang


(13)

berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi tentang Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi, melalui pelajaran IPS siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.

Menurut Wahab (2009: 1.9) IPS adalah membelajarkan siswa untuk memahami bahwa masyarakat merupakan suatu kesatuan (sistem) yang permasalahannya bersangkut paut dan pemecahannya memerlukan pendekatan interdisipliner yaitu pendekatan ilmu hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sosial lain seperti geografi, sejarah, antropologi, dan lainnya. Sedangkan menurut Sardjiyo, dkk. (2009: 1.27), IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan.

Menurut Supriatna, dkk. (2006: 4), fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sebagai mahluk sosial (homo socius). Sedangkan menurut Noris Herms (dalam Winatraputra,dkk,. 2008: 8.9) menyatakan bahwa tujuan pengembangan IPS di sekolah adalah sebagai berikut : a) IPS untuk memenuhi kebutuhan pribadi individu, b) IPS untuk memecahkan berbagai persoalan-persoalan kemasyarakatan masa kini, c) IPS membantu dalam memilih karir, dan d) IPS mempersiapkan studi lanjutan.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.


(14)

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global, (Kurikulum 2006)

Sapria, dkk., (2007: 22) mengemukakan bahwa tujuan mata pelajaran IPS SD secara umum menggambarkan penekanan sasaran akhir yang hendak dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses dan menyelesaikan pendidikan dalam program sekolah dasar. Tujuan ini disusun berdasarkan atas hakekat bahan kajian IPS SD/Pengetahuan Sosial dan Sejarah serta citra kemampuan lulusan yang diharapkan.

Fungsi mata pelajaran IPS SD adalah untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta wawasan tentang perkembangan masyarakat indonesia dan masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini, sedangkan tujuan mata pelajaran IPS di SD untuk kehidupan sehari-hari, serta mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat indonesia sejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa indonesia dan cinta tanah air (dalam Crisiyanto: 2011).

Berdasarkan beberapa pengertian IPS di atas, maka peneliti simpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan sosial yang ada di masyarakat.

C. Model Pembelajaran

1. Pengertian ModelCooperative Learning

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok tim (Isjoni, 2007: 15). Sedangkan menurut Slavin (dalam Isjoni, 2007: 12), model cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil


(15)

secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Menurut Isjoni (2007: 16), cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalah yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Dalam cooperative learning,para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan guru (Slavin, 2010: 8).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan model pembelajaran cooperative learning adalah pembelajaran yang diterapkan oleh guru kepada siswa, dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan beranggotakan 4-6 orang siswa sehingga setiap siswa dalam kelompoknya akan saling membantu dalam memecahkan atau menyelesaikan permasalahan terhadap materi yang diberikan oleh guru.

2. Unsur dan Ciri-ciri Model PembelajaranCooperative Learning Unsur-unsur pembelajaran cooperative learning yaitu: 1) siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka


(16)

sendiri, 3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memeiliki tujuan yang sama, 4) siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, 5) siswa akan diberikan hadiah atau penghargaan yang juga berlaku untuk semua anggota kelompok, 6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses pembelajaran, dan 7) siswa diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individu materi yang dipelajari dalam kelompoknya (Asma, 2006: 16-25).

Sedangkan ciri-ciri model cooperative learning menurut Johnson dan Johnson serta Hilke (dalam Asma, 2006: 25) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran cooperative learning adalah: 1) terdapat ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok, 2) dapat dipertanggungjawabkan secara individu, 3) heterogen, 4) berbagi kepemmpinan, 5) berbagi tanggung jawab, 6) menekankan pada tugas dan kebersamaan, 7) membentuk kelompok sosial, 8) peran guru mengamati proses belajar siswa, 9) efektifitas belajar bergantung pada kelompok. Proses belajar cooperative learning terjadi dalam kelompok-kelompok kecil (4-6 orang anggota) yang bersifat heterogen tanpa memperbesar perbedaan kemampuan akademik, jender, suku, maupun sejenisnya.

3. Kelebihan Model pembelajaranCooperative Learning

Menurut Arends (dalam Asma, 2006: 26) dalam penelitiannya menyatakan tidak satupun studi yang menunjukkan bahwa pembelajaran cooperative learning memberikan pengaruh negatif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model-model yang ada dalam pembelajaran cooperative learning terbukti lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model-model pembelajaran individual yang digunakan selama ini.


(17)

Menurut Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2007: 24), model cooperative learningmemiliki kelebihan, sebagai berikut : 1) saling ketergantungan yang positif, 2) adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu, 3) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, 4) suasana kelas yang kelas yang rileks dan menyenangkan, 5) terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dangan guru, dan 6) memiliki banyak kesempatan untuk mengekpresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Menurut Huda (2001: 33) Konsekuensi positif pembelajaran cooperative learning adalah siswa diberi kebebasan untuk terlihat secara aktif dalam kelompok mereka. Dalam lingkungan pembelajaran kooperatif, siswa harus menjadi partisi[an aktif dan melalui kelompoknya, dapat membangun komunitas pembelajaran (learning comunity) yang saling membangun antarsatu sama lain.

Keuntungan yang paling besar dari penerapan model pembelajaran cooperative learning terlihat ketika siswa menerapkannya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Keuntungan penerapan model pembelajaran cooperative learning juga dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran cooperative learning ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam (Davidson dalam Asma, 2006: 26)

4. Kekurangan Model PembelajaranCooperative Learning

Menurut Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2007: 25), model cooperative learning memiliki kekurang, sebagai berikut : 1) guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu, 2) agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai, 3) selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan


(18)

4) saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

Lebih lanjut Noornia (dalam Asma, 2006: 27) menyatakan bahwa menyelesaikan suatu materi pelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning akan memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Bahklan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman. Dari keterampilan guru memerlukan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan model pembelajaran cooperative learning.

Upaya untuk meminimalisir kelemahan tersebut adalah dengan cara guru harus menguasai materi dan mempersiapkan terlebih dahulu perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Selain itu guru juga harus lebih memperhatikan aktivitas siswa pada saat diskusi kelompok berlangsung dengan cara memberikan bimbingan kepada setiap kelompok secara intensif dan materi yang diberikan harus dibatasi, sehingga materi tidak meluas dan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam pembelajaran.

5. Model-modelCooperative Learning

Dalam cooperative learning terdapat lima variasi model yang telah dikembangkan dan diteliti secara ekstensif. Empat model yang dapat diterapkan pada sebagian besar mata pelajaran yaitu: Student Team Achievement Division (STAD), Team Games Tournament (TGT), Jigsaw dan GI (Group Investigation) . Dua


(19)

yang lain adalah model kooperatif yang digunakan untuk mata pelajaran tertentu, seperti Cooperative Integrated Reading Compotition (CIRC) untuk keterampilan mengarang dan membaca dalam mata pelajaran bahasa dan Team Accelerated Instruction (TAI) (Slavin, 2010: 11). Dari kelima model pembelajaran di atas, model cooperative learning tipe Group Investigation merupakan salah satu model alternatif yang dapat diterapkan, karena dalam proses pembelajarannya siswa diberi kontrol dan pilihan penuh untuk merencanakan apa yang ingin dipelajari dan diinvestigasi (Huda, 2011: 123).

6. ModelCooperative LearningTipeGroup Investigation

Group Investigation merupakan sebuah metode investigasi kooperatif dari pembelajaran yang dilakukan di kelas yang menyatakan bahwa baik domain sosial maupun intelektual proses pembelajaran sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya. Dalam metode ini akan dapat diimplementasikan apabila dalam lingkungan pendidikan mendukung dialog interpersonal atau yang memperlihatkan dimensi rasa sosial dari pembelajaran di dalam kelas. Sebagai bagian dari investigasi, para siswa mencari informasi dari berbagai sumber baik di dalam maupun di luar kelas. Sumber dapat diperoleh dari berbagai macam buku, institusi, orang yang menawarkan sederetan gagasan, opini, data, solusi, ataupun posisi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari. Para siswa


(20)

selanjutnya mengevaluasi dan mensintesiskan informasi supaya dapat menghasilkan buah karya kelompok yng dilanjutkkan dengan siswa menentukan apa yang akan diinvestigasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, sumber apa yang dibutuhkan, siapa melakukan apa, dan bagaimana siswa menampilkan proyek yang sudah selesai ke hadapan kelas. Peran guru adalah sebagai fasilitator belajar ( Thomas dan Bidwell dalam Hamalik, 2009: 45)

Dalam metode pembelajaran cooperative learning, guru berperan sebagai nara sumber dan fasilitator yang bertujuan untuk membelajarkan kepada siswa bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung. Sebagai contoh, guru dapat memodelkan berbagai keterampilan, seperti mendengarkan, menguraikan dengan kata-kata sendiri, memberi reaksi tanpa menghakimi, dan sebagainya.

Dalam pelaksanaan investigasi, topik yang dipilih dapat dikembangkan dengan pembelajaran langsung seluruh kelas, individu di pusat-pusat pembelajaran, atau kombinasi berbagai model. Pelajaran seperti ini dapat disajikan sebelum, setelah, atau selama waktu kelas tersebut sedang menjalani investigasi kelompok (Cohen dan Sharan dalam Asma, 2006: 63).

Menurut Sanjaya dalam Sumarno (2011) keunggulan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif learning tipe group investigationadalah :

1. Keunggulan : siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri; dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan; dapat membantu anak untuk merespon orang lain; dapat memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar; dapat meningkatkan prestasi akademik sekaligus


(21)

kemampuan social; dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata; dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

2. Kelemahan: dengan leluasanya pembelajaran maka apabila keleluasaan itu tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai; penilaian kelompok dapat membutakan penilaian secara individu apabila guru tidak jeli dalam pelaksanaannya; mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu yang panjang

Adapun kegiatan guru dalam pembelajaran group investigation adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kegiatan guru dalam pembelajarangroup investigation Langkah pembelajaran Kegiatan guru

PENDAHULUAN Menyampaikan tujuan/memotivasi

Menginformasikan SK, KD, serta Tujuan pembelajaran

Memunculkan rasa ingin tahu siswa 2. Menyampaikan informasi

awal

Mengekplorasi pengetahuan awal siswa Memberikan contoh kasus sebagai bahan investigasi

3. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar

Membimbing siswa ke kelompok belajar

Membagikan topik atau sub materi sebagai bahan investigasi kelompok KEGIATAN INTI

4. Membimbing, mengarahkan serta, membantu investigasi kelompok

5.

Membimbing siswa untuk

menginvestigasi topik

Mengajak siswa untuk berdiskusi di dalam kelompoknya

Mengamati setiap kelompok secara bergantian

Membimbing siswa agar meminta bantuan teman satu kelompok sebelum bertanya ke kelompok lain atau guru Mengatur presentasi

kelompok

Menentukan kelompok yang mempresentasikan hasil investigasi


(22)

Mengatur jalannya diskusi dalam presentasi

Membimbing agar semua siswa terlibat aktif dalam diskusi

1. Memberikan pembelajarn langsung

Mengondisikan siswa untuk menerima pembelajaran serta menyampaikan materi

Memberikan soal latihan

Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

PENUTUP

Menyimpukan dan evaluasi

Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan

Memberikan tes hasil belajar berupa tes formatif

Diadopsi dari Suyatna, (2008: 99)

8. Langkah- langkah Pembelajarn ModelCooperative Learningtipe Group Investigation

Slavin (2010: 218), menyatakan bahwa dalam pelaksanaan Group Investigationpada murid bekerja melalui tahap, yaitu:

Tahap 1 : Mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok

a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran. mengidentifikasikan topik

dan mengatur siswa ke dalam kelompok

merencanakan tugas yang akan dipelajari,

Menyiapkan Laporan akhir Melaksanakan Investigasi Mempresentasikan Laporan akhir Evaluasi


(23)

b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.

c. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen.

d. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan.

Tahap 2 : Merencanakan tugas yang akan dipelajari a. Apa yang kita pelajari ?

b. Bagaimana kita mempelajarinya ?

c. Siapa melakukan apa ? (pembagian tugas)

d. Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini ?

Tahap 3 : Melaksanakan investigasi

a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.

c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis semua gagasan. Tahap 4 : Menyiapkan laporan akhir

a. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.

b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana siswa akan membuat presentasi siswa.

c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.

Tahap 5 : Mempresentasikan laporan akhir

a. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.

b. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.

c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas.

Tahap 6 : Evaluasi

a. Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang siswa kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman siswa.

b. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.


(24)

c. Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan model pembelajaranCooperative LearningtipeGroup Investigationdengan memperhatikan langkah langkah secara tepat, maka aktivitas dan hasil belajar


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan berupa suatu siklus atau daur ulang berbentuk spiral (a spiral of steps) yang setiap langkahnya terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Kemmis dan Tagart dalam Wiraatmadja, 2006: 66).

Arikunto (2006: 2-3) mengemukakan bahwa, penelitian tindakan kelas atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Classroom Action Research(CAR) yaitu, sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, (3) kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Prosedur ini merupakan pedoman wajib dalam melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui hasil yang ingin dicapai peneliti guna evaluasi pembelajaran sehingga lebih optimal. Secara garis besar di dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) perencanaan (planning), (2)


(26)

pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi(reflecting) (Arikunto, 2006: 20).

Rencana penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar: Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (sumber: Arikunto, Suharsimi. 2006.Penelitian Tindakan Kelas.Bumi Aksara. Jakarta)

Perencanaan I

SIKLUS I

Pengamatan I

Perencanaan II

SIKLUS II

Pengamatan II

Perencanaan III

SIKLUS III

Pengamatan III

Pelaksanaan I Refleksi I

Pelaksanaan II Refleksi II

Pelaksanaan III Refleksi III


(27)

B. Setting Penelitian 1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran yang baru diterapkan penulis dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat. Jenis tindakan yang diteliti adalah partisipasi aktif siswa dan kerjasama antar siswa dalam mengomunikasikan hasil belajarnya serta tanggung jawab terhadap tugas dan keberhasilan kelompok belajar.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat. Jumlah siswa adalah 32 orang siswa, dengan rincian 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 dan 8 Maret 2012 pada siklus I, tanggal 13 dan 15 Maret 2012 pada siklus II, serta tanggal 20 dan 22 Maret 2012 pada siklus III. Tempat penelitian tindakan kelas ini yaitu di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat, jl. DR Sutomo No 108. Kelurahan Hadimulyo timur, Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.


(28)

1) Observasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dan lembar aktivitas belajar siswa, kemudian data yang diperoleh diberi kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya.

2) Tes hasil belajar menggunakan soal tes berdasarkan tujuan pembelajaran dan materi yang telah dipelajari.

D. Alat Pengumpul Data

1) Lembar observasi, instrumen ini dirancang sebagai alat kolaborasi penulis dengan guru. Lembar ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model cooperative learningtipegroup investigation.

2) Soal-soal tes, adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa khususnya terhadap materi yang telah diajarkan menggunakan model cooperative learning tipe group investigation.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa melalui tes dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang telah dipelajari siswa. Data kuantitatif berupa nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan rumus rata-rata hitung sebagai berikut.

N

i


(29)

Keterangan:

X = Rata-rata hitung nilai N=Banyaknya siswa Xi=Nilai siswa

(Herrhyanto, dkk., 2009: 4.2)

Analisis data kualitatif digunakan untuk memperoleh data selama proses pembelajaran sebagai acuan perbaikan pembelajaran pada rencana tindakan selanjutnya. Data kualitatif diperoleh dari proses pembelajaran yang terrangkum dalam lembar observasi guru dan siswa. Analisis data kualitatif dinyatakan dalam persen (%) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor yang diperoleh

Persentase aktivitas = x 100%

Skor maksimum

Untuk melihat kategori tingkat keberhasilan digunakan lima kategori sebagai berikut:

1. > 80% : sangat aktif 2. 70 79 % : aktif 3. 60 69 % : cukup aktif 4. 50 59 % : kurang aktif 5. < 49 % : sangat kurang aktif (Aqib dkk, 2009: 41)

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian yang dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat pada mata pelajaran IPS adalah :


(30)

1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada tiap siklus.

2. Adanya peningkatan nilai rata-rata pada hasil belajar siswa tiap siklus pembelajaran.

G. Prosedur Penelitian Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas, kemudian menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus I.

Langkah-langkah ini antara lain:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan modelcooperative learningtipegroup investigation. b. Membuat media pembelajaran.

c. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal-soal dan tes unjuk kerja beserta penilainnya, sedangkan instrumen non tes berupa panduan observasi.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada siklus I materi pembelajarannya adalah Perkembangan Teknologi Produksi. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain:

Pertemuan 1

a. Kegiatan Pendahuluan


(31)

2. Guru menyampaikan apersepsi (menghubungkan materi yang akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari). Dengan tujuan sebagai penjajakan kesiapan belajar.

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan tentang materi dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran IPS tentang Teknologi Produksi. 2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara

heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

3. Guru membagikan topik-topik yang akan di investigasi pada masing-masing kelompok.

4. Para siswa bergabung pada kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.

5. Masing-masing kelompok mengumpulkan informasi, yang dapat diperoleh dari sumber buku yang sesuai. Tiap anggota bekerja sesuai tugas yang disepakati oleh kelompok.

6. Setelah selesai melakukan tugas, anggota kelompok bergabung kembali dengan kelompoknya untuk saling berbagi pengetahuan. Salah satu anggota mencatat kesimpulan dari penemuan masing-masing.

7. Kelompok menyiapkan laporan akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas secara bergiliran.

c. Kegiatan Akhir

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.


(32)

2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari masing-masing topik yang telah diperoleh guna dipresentasikan pada pertemuan kedua.

Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan 1. Pengondisian kelas

2. Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya pada masing-masing kelompok.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa bergabung pada masing-masing kelompok.

2. Siswa kembali ke posisi kelas sebagai satu keseluruhan. Masing-masing kelompok melakukan presentasi secara bergiliran.

3. Guru menjelaskan kesimpulan hasil kerja kelompok dengan memberikan kesempatan siswa bertanya dan memberikan pendapat.

4. Guru membagikan kuis/soal. 5. Siswa mengerjakan soal.

6. Lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara bertukar lembar jawaban antar siswa.

7. Lembar jawaban dikumpulkan oleh guru untuk diperiksa kembali.

8. Guru menghitung skor individu.


(33)

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran

2. Penutup. 3) Observasi

Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai observer yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

4) Refleksi

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh penulis dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya.

Siklus II

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas pada siklus I, kemudian menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II. Langkah-langkah ini antara lain:

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan modelcooperative learningtipegroup investigation. 2. Membuat media pembelajaran.


(34)

3. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal-soal dan tes unjuk kerja beserta penilainnya, sedangkan instrumen non tes berupa panduan observasi.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada siklus II materi pembelajarannya adalah Perkembangan Teknologi Komunikasi. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain:

Pertemuan 1

a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengondisikan kelas.

2. Guru menyampaikan apersepsi (menghubungkan materi yang akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari). Dengan tujuan sebagai penjajakan kesiapan belajar.

b. Kegiatan Inti

1. Guru menyiapkan siswa dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah empat siswa tiap kelompok.

2. Guru membagikan topik-topik yang akan di investigasi pada masing-masing kelompok.

3. Para siswa bergabung pada kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.

4. Masing-masing kelompok mengumpulkan informasi, yang dapat diperoleh dari sumber buku yang sesuai. Tiap anggota bekerja sesuai tugas yang disepakati oleh kelompok.


(35)

5. Setelah selesai melakukan tugas, anggota kelompok bergabung kembali dengan kelompoknya untuk saling berbagi pengetahuan. Salah satu anggota mencatat kesimpulan dari penemuan masing-masing.

6. Kelompok menyiapkan laporan akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas secara bergiliran.

c. Kegiatan Akhir

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari masing-masing topik yang telah diperoleh guna dipresentasikan pada pertemuan kedua. Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan 1. Pengondisian kelas

2. Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya pada masing-masing kelompok.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa bergabung pada masing-masing kelompok.

2. Siswa kembali ke posisi kelas sebagai satu keseluruhan. Masing-masing kelompok melakukan presentasi secara bergiliran.

3. Guru menjelaskan kesimpulan hasil kerja kelompok dengan memberikan kesempatan siswa bertanya dan memberikan pendapat.

4. Guru membagikan kuis/soal. 5. Siswa mengerjakan soal.


(36)

6. Lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara bertukar lembar jawaban antar siswa.

7. Lembar jawaban dikumpulkan oleh guru untuk diperiksa kembali. 8. Guru menghitung skor individu

c. Kegiatan Penutup

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran 2. Penutup.

3) Observasi

Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai observer yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

4) Refleksi

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh penulis dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus selanjutnya.

Siklus III

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti bersama dengan guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di kelas pada siklus II, kemudian menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus III. Langkah-langkah ini antara lain:


(37)

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan modelcooperative learningtipegroup investigation. b. Membuat media pembelajaran.

c. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal-soal dan tes unjuk kerja beserta penilainnya, sedangkan instrumen non tes berupa panduan observasi.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada siklus III materi pembelajarannya adalah Perkembangan Teknologi Transportasi. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Kegiatan pembelajaran secara lebih rinci antara lain:

Pertemuan 1

a. Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengondisikan kelas.

2. Guru menyampaikan apersepsi (menghubungkan materi yang akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari). Dengan tujuan sebagai penjajakan kesiapan belajar.

b. Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa.

2. Guru membagikan topik-topik yang akan di investigasi pada masing-masing kelompok.

3. Para siswa bergabung pada kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.


(38)

4. Masing-masing kelompok mengumpulkan informasi, yang dapat diperoleh dari sumber buku yang sesuai. Tiap anggota bekerja sesuai tugas yang disepakati oleh kelompok.

5. Setelah selesai melakukan tugas, anggota kelompok bergabung kembali dengan kelompoknya untuk saling berbagi pengetahuan. Salah satu anggota mencatat kesimpulan dari penemuan masing-masing.

6. Kelompok menyiapkan laporan akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas secara bergiliran.

c. Kegiatan Akhir

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Siswa diberi tugas untuk mempelajari masing-masing topik yang telah diperoleh guna dipresentasikan pada pertemuan kedua.

Pertemuan 2

a. Kegiatan pendahuluan 1. Pengondisian kelas

2. Apersepsi : guru mengingatkan siswa tentang pembahasan pada pertemuan sebelumnya pada masing-masing kelompok. b. Kegiatan Inti


(39)

2. Siswa kembali ke posisi kelas sebagai satu keseluruhan. Masing-masing kelompok melakukan presentasi secara bergiliran.

3. Guru menjelaskan kesimpulan hasil kerja kelompok dengan memberikan kesempatan siswa bertanya dan memberikan pendapat.

4. Guru membagikan kuis/soal. 5. Siswa mengerjakan soal.

6. Lembar jawaban diperiksa oleh siswa dengan cara bertukar lembar jawaban antar siswa.

7. Lembar jawaban dikumpulkan oleh guru untuk diperiksa kembali.

8. Guru menghitung skor individu.

c. Kegiatan Penutup

1. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran

2. Penutup. 3) Observasi

Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai observer yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPS dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.


(40)

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh penulis dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran.


(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di kelas IVB SD Negeri 10 Metro Pusat, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan modelcooperative learning tipegoup investigationdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat. Hal ini sesuai dengan peningkatan persentase rata-rata aktivitas siswa pada tiap siklus, yaitu 50% pada siklus I, menjadi 70,33% pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 89,58% pada siklus III.

2. Penggunaan model cooperative learning tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat. Hal ini sesuai dengan hasil belajar siswa yang selalu meningkat pada tiap siklus, yaitu 56,28 pada siklus I, meningkat menjadi 63,16 pada siklus II, dan 73,34 pada siklus III.

Dengan demikian, penggunaan modelcooperative learningtipe group investigationdapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas IVA di SD Negeri 10 Metro Pusat.


(42)

2

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan p

embahasan maka peneliti menyarankan bagi:

1. Siswa diharapkan mampu mengikuti berbagai model pembelajaran yang digunakan oleh guru terutama model cooperative learning tipe group investigation, sehingga pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

2. Guru diharapkan dapat mencoba menggunakan model cooperative learning tipe group investigation dengan menggunakan materi yang sesuai dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sekolah diharapkan dapat mendukung keberhasilan kegiatan pembelajaran, baik secara moral dan materi.

4. Mahasiswa khususnya Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), hendaknya dapat memahami PTK lebih baik lagi, sehingga dapat dijadikan acuan sebagai calon guru dasar.


(43)

PENGGUNAAN MODELCOOPERATIVE LEARNINGTIPEGROUP INVESTIGATIONUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

Linda Eni Kristanti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(44)

PENGGUNAAN MODELCOOPERATIVE LEARNINGTIPEGROUP INVESTIGATIONUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Linda Eni Kristanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(45)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rencana Siklus Pembelajaran ... 24

2. Diagram rekapitulasi persentase aktivitason tasksiswa tiap siklus... 71

3. Diagram rekapitulasi persentase aktivitasoff tasksiswa tiap siklus... 72

4. Diagram pengelolaan pembelajaran tiap siklus ... 75

5. Diagram peningkatan rekapitulasi hasil belajar siswa tiap siklus... 77

6. Persiapan proses belajar mengajar ... 177

7. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran... 177

8. Siswa diskusi pada masing-masing kelompok... 178

9. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok... 178

10. Siswa mengerjakan soal tes ... 179

11. Guru menyimpulkan materi pembelajaran ... 179

12. Persiapan proses belajar mengajar ... 180

13. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran... 180

14. Siswa diskusi pada masing-masing kelompok... 181

15. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok... 181

16. Siswa mengerjakan soal tes ... 182

17. Guru menyimpulkan materi pembelajaran ... 182

18. Persiapan proses belajar mengajar ... 183

19. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran... 183

20. Siswa diskusi pada masing-masing kelompok... 184

21. Siswa mempresentasikan hasil kerja... 184

22. Siswa mengerjakan soal tes ... 185


(46)

DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN ABSTRAK JUDUL DALAM PERSETUJUAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN PERSEMBAHAN... i MOTTO ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 7

1. Pengertian Belajar ... 7

2. Aktivitas Belajar ... 8

3. Hasil belajar... ...10

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)... ...11

C. Model pembelajaran ... ...13


(47)

1. Pengertian ModelCooperative Learning...

...13

2. Unsur dan Ciri Model PembelajaranCooperative Learning.. ...14

3. Kelebihan Model pembelajaranCooperative Learning... ...15

4. Kekurangan Model PembelajaranCooperative Learning... ...16

5. Model-modelCooperative Learning... ...17

6. ModelCooperative LearningTipeGroup Investigation... ...18

7. Langkah Pembelajarn ModelCooperative Learningtipe GI . ...21

D. Hipotesis Tindakan... ...22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Setting Penelitian ... 25

1. Objek Penelitian... 25

2. Subjek Penelitian ... 25

3. Waktu dan Tempat Penelitian... 25

C. Teknik Pengumpulan Data... 26

D. Alat Pengumpul Data... 26

E. Teknik Analisis Data ... 26

F. Indikator Keberhasilan... 28

G. Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

1. Pelaksanaan siklus I ... 39

2. Pelaksanaan siklus II ... 50

3. Pelaksanaan siklus III... 60

B. Pembahasan ... 69

1. Deskripsi aktivitas siswa dalam pembelajaran... 69

2. Deskripsi pengelolaan pembelajaran... 73

3. Deskripsi hasil belajar siswa ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 77

B. Saran... 78 DAFTAR PUSTAKA


(48)

(49)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kegiatan guru dalam pembelajarangroup investigation... 18

2. Data aktivitasOn Tasksiswa siklus I... 44

3. Data aktivitasOff Tasksiswa siklus I ... 46

4. Kinerja guru dalam pembelajaran siklus I ... 48

5. Hasil belajar siswa siklus I... 49

6. Data aktivitasOn Tasksiswa siklus II ... 55

7. Data aktivitasOff Tasksiswa siklus II ... 57

8. Kinerja guru dalam pembelajaran siklus II ... 59

9. Hasil belajar siswa siklus II ... 59

10. Data aktivitasOn Tasksiswa siklus III ... 65

11. Data aktivitasOff Tasksiswa siklus III... 67

12. Kinerja guru dalam pembelajaran siklus III... 69

13. Hasil belajar siswa siklus III ... 69

14. Rekapitulasi persentase nilai aktivitason tasktiap siklus... 71

15. Rekapitulasi persentase nilai aktivitasoff tasktiap siklus ... 72

16. Rekapitulasi kinerja guru dalam pembelajaran tiap siklus... 74

17. Rekapitulasi hasil belajar siswa tiap siklus ... 76

18. Observasi aktivitasOn TaskSiklus I pertemuan 1... 156

19. Observasi aktivitasOn TaskSiklus I pertemuan 2 ... 157

20. Observasi aktivitasOn TaskSiklus II pertemuan 1 ... 158

21. Observasi aktivitasOn TaskSiklus II pertemuan 2 ... 159

22. Observasi aktivitasOn TaskSiklus III pertemuan 1... 160

23. Observasi aktivitasOn TaskSiklus III pertemuan 2... 161

24. Observasi aktivitasOff TaskSiklus I pertemuan 1 ... 162

25. Observasi aktivitasOff TaskSiklus I pertemuan 2 ... 163

26. Observasi aktivitasOff TaskSiklus II pertemuan 1 ... 164

27. Observasi aktivitasOff TaskSiklus II pertemuan 2 ... 165

28. Observasi aktivitasOff TaskSiklus III pertemuan 1... 166

29. Observasi aktivitasOff TaskSiklus III pertemuan 2... 167

30. Observasi penilaian kinerja guru siklus I pertemuan 1 ... 168

31. Observasi penilaian kinerja guru siklus I pertemuan 2 ... 169

32. Observasi penilaian kinerja guru siklus II pertemuan 1... 170

33. Observasi penilaian kinerja guru siklus II pertemuan 2... 171

34. Observasi penilaian kinerja guru siklus III pertemuan 1 ... 172

35. Observasi penilaian kinerja guru siklus III pertemuan 2 ... 173

36. Rekapitulasi tes formatif siswa siklus I ... 174


(50)

(51)

HALAMAN PERSETUJUAN Judul Skripsi Nama Mahasiswa NPM Program Studi Fakultas : : : : : :

Penggunaan ModelCooperative LearningTipe Group Investigationuntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012

Linda Eni Kristanti 0813053039

S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Metro, Oktober 2012

Linda Eni Kristanti NPM 0813053039 MENYETUJUI

Komisi Pembimbing

Dosen Pembimbing I

Dr. H. Darsono, M.Pd. NIP 195410161980031003

Dosen Pembimbing II

Drs. Siswantoro, M. Pd. NIP 195409291984031001 Dosen Penguji

Dra. Asmaul Khair, M.Pd. NIP 195209191978032002


(52)

Judul Skripsi

Nama Mahasiswa NPM

Program Studi Fakultas

:

: : : :

Penggunaan ModelCooperative LearningTipeGroup Investigationuntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012 Linda Eni Kristanti

0813053039

S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dosen pembimbing I

Dr. H. Darsono, M.Pd. NIP 195410161980031003

Dosen Pembimbing II

Drs. Siswantoro, M.Pd. NIP 195409291984031001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 195105071981031002


(53)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua

Sekretaris

Penguji Utama

:

Dr. H. Darsono, M.Pd.

Drs. Siswantoro, M. Pd.

Dra. Asmaul Khair, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003


(54)

KATA PENGANTAR

, Puji syukur penulis kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah serta nikmat sehat sehingga penulis dapat

Penggunaan Model Cooperative LearningTipeGroup Investigation untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 10 Metro

Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Selama penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Dengan demikian penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. H. Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD, yang juga menjadi Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Asmaul Khair, M. Pd., selaku Ketua UPP PGSD Metro yang juga

sebagai Dosen pembahas yang selalu ada dalam setiap kesempatan untuk membimbing dan memberikan saran.


(55)

5. Bapak Drs. Siswantoro, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang memberikan saran-saran yang cukup berarti dan motivasi untuk penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf PGSD UPP Metro yang tiada dapat saya lupakan jasa-jasanya terhadap mahasiswa.

7. Bapak Y. Puryono, S.Pd., Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 10 Metro Pusat, Dewan Guru beserta Staf yang telah membantu dalam kelancaran selama proses penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu Yurita, S.Pd., selaku teman sejawat yang telah bekerja sama dengan baik. 9. Siswa-siswi kelas IV A SD 10 Metro Pusat yang telah berpartisi aktif sehingga

penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

10. Untuk Mbak ku (purwaningsih) dan kakak ku (rahmat wahyudi) Terimasih telah membimbing ku dan memberikan perhatian lebih sampai aku seperti ini. 11. Kristian Anggoro Ningsih dan Melinda Widayati sahabat sekaligus saudara

seperjuangan yang selalu ada saat suka maupun duka.

12. Sahabat-sahabat, teman-teman, dan seluruh rekan-rekan mahasiswa PGSD terimakasih atas semua dukungan, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan.

Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Akan tetapi, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Metro, Mei 2012 Penulis,


(56)

MOTTO

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

Jangan pernah takut dengan kegagalan yang kita hadapi, karena itu semua adalah uji mental untuk kesuksesan masa depan. (Linda Eni Kristanti)


(57)

(58)

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulilah kupanjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan cinta kasihnya yang telah dilimpahkan kepadaku sehingga menjadikanku segala yang aku kerjakan dari yang susah menjadi mudah.

Saya persembahkan karya saya ini untuk:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Karbadi dan Ibu Dasiyati yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, memberikan dorongan dalam setiap langkahku untuk meraih cita-cita baik secara lahir maupun batin, dan tiada pernah terlewatkan untuk selalu mendoakanku.

2. Adikku, Bella Anggita Resti yang menjadi motivasi dan penyemangat ku dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Keluarga yang telah banyak turut andil mendukungku dalam menempuh pendidikan hingga saat ini.

4. Sahabat-sahabatku yang selalu ada dalam keadaan susah dan senang. 5. Almamater tercinta PGSD UPP Metro


(59)

RIWAYAT HIDUP

`

Penulis dilahirkan di Trimulyo Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 15 Mei 1990 sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Karbadi dan Ibu Dasiyati.

Penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Kabupaten Lampung Barat Pada Tahun 1994 dan selesai pada tahun 1996. Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Terang pada tahun 1996 dan selesai pada tahun 2002. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(60)

(61)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

nama mahasiswa : Linda Eni Kristanti

NPM : 0813053039

jurusan : Ilmu Pendidikan

program studi : S1 PGSD

fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul

Penggunaan ModelCooperative LearningTipeGroup Investigationuntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012

benar-benar hasil karya saya sendiri. Tercantumnya kutipan dalam skripsi ini sesuai dengan kode etik karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Apabila berdasarkan faktanya pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Metro, Mei 2012

Yang membuat pernyataan,

Linda Eni Kristanti NPM 0813053039


(1)

MOTTO

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

Jangan pernah takut dengan kegagalan yang kita hadapi, karena itu semua adalah uji mental untuk kesuksesan masa depan. (Linda Eni Kristanti)


(2)

(3)

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulilah kupanjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan cinta kasihnya yang telah dilimpahkan kepadaku sehingga menjadikanku segala yang aku kerjakan dari yang susah menjadi mudah.

Saya persembahkan karya saya ini untuk:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Karbadi dan Ibu Dasiyati yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, memberikan dorongan dalam setiap langkahku untuk meraih cita-cita baik secara lahir maupun batin, dan tiada pernah terlewatkan untuk selalu mendoakanku.

2. Adikku, Bella Anggita Resti yang menjadi motivasi dan penyemangat ku dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Keluarga yang telah banyak turut andil mendukungku dalam menempuh pendidikan hingga saat ini.

4. Sahabat-sahabatku yang selalu ada dalam keadaan susah dan senang. 5. Almamater tercinta PGSD UPP Metro


(4)

RIWAYAT HIDUP

`

Penulis dilahirkan di Trimulyo Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat pada tanggal 15 Mei 1990 sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Karbadi dan Ibu Dasiyati.

Penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Kabupaten Lampung Barat Pada Tahun 1994 dan selesai pada tahun 1996. Sekolah Dasar Negeri 2 Gunung Terang pada tahun 1996 dan selesai pada tahun 2002. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Way Tenong Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(5)

(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

nama mahasiswa : Linda Eni Kristanti

NPM : 0813053039

jurusan : Ilmu Pendidikan program studi : S1 PGSD

fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul

Penggunaan ModelCooperative LearningTipeGroup Investigationuntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 10 Metro Pusat Tahun Pelajaran 2011/2012

benar-benar hasil karya saya sendiri. Tercantumnya kutipan dalam skripsi ini sesuai dengan kode etik karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Apabila berdasarkan faktanya pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Metro, Mei 2012

Yang membuat pernyataan,

Linda Eni Kristanti NPM 0813053039


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 60

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VC SD NEGERI 06 METRO BARAT

0 6 65

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN AJARAN 2011/2012

0 5 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 2 42

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD NEGERI 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 65