Penelitian Bjerklin dan Kurol 1982 melaporkan erupsi ektopik gigi molar pertama permanen lebih sering dijumpai diantara saudara kandung dengan prevalensi
19,8 dibandingkan pada populasi umum 4,3. Ini menunjukkan bahwa faktor herediter dapat dikaitkan dalam kasus ini.
6,12,15
Penelitian Hsin-Huei Tu dkk. 2002 dari Taiwan juga menunjukkan bahwa faktor herediter turut berperan dalam terjadinya erupsi ektopik berdasarkan laporan
kasus terhadap 3 anak perempuan saudara kandung mengalami erupsi ektopik gigi molar pertama permanen.
6
3.2 Gambaran Klinis
Gambaran klinis erupsi ektopik dapat diketahui berdasarkan pemeriksaan subjektif dan objektif.
Pemeriksaan subjektif dapat dilakukan berdasarkan keluhan pasien terhadap gigi yang mengalami erupsi ektopik, dengan gejala ada atau tidak ada keluhan.
Biasanya pasien tidak merasa sakit atau rasa tidak nyaman pada gigi tersebut.
7,9
Mc Donald dan Avery 1978, menyatakan bahwa erupsi ektopik kadang-kadang dapat
ditemukan pada regio yang menjadi keluhan rasa kurang nyaman oleh pasien. Pemeriksaan klinik dan Rontgen pada keadaan ini menunjukkan gigi molar dua
desidui mengalami resorpsi pada bagian akar distal akibat tekanan dari molar pertama permanen disebelahnya.
3,5
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan objektif erupsi ektopik gigi molar pertama permanen dapat dilakukan dengan pemeriksaan visual rongga mulut dan ditegaskan melalui
pemeriksaan foto Rontgen. Pemeriksaan visual memperlihatkan posisi dari erupsi ektopik gigi molar pertama permanen miring ke mesial Gambar 1 dan 2.
Erupsi ektopik biasanya terjadi sekitar usia 6 tahun, sebaiknya anak usia 5-7 tahun dianjurkan untuk melakukan foto Rontgen untuk mendapatkan diagnosa sedini
mungkin.
1,3,5
Pemeriksaan dengan foto Rontgen sangat membantu untuk mendeteksi erupsi ektopik sebelum erupsi molar pertama permanen.
Dari foto bite wing dan peri apikal dapat dilihat dengan jelas permukaan distal dari gigi molar dua desidui.
5
Melalui foto Rontgen dapat di observasi posisi yang tinggi dari gigi molar pertama permanen yang dekat ke akar bagian distobukal gigi molar dua desidui atau
inklinasi ke mesial dari gigi molar yang merupakan indikasi erupsi ektopik yang mungkin terjadi. Seringkali gigi molar satu permanen mempunyai oklusi yang normal,
Gambar 1 : Erupsi ektopik gigi molar pertama yang terlihat
secara visual pandangan oklusal.
11
Gambar 2 : Erupsi ektopik gigi molar pertama yang terlihat
secara visual pandangan lateral.
11
Universitas Sumatera Utara
tetapi posisinya mungkin terlalu ke mesial sehingga menyebabkan resorpsi gigi molar dua desidui.
3,5
Pemeriksaan foto phanex Rontgen Gambar 3 memperlihatkan resorpsi pada permukaan distal akar gigi molar dua desidui, permukaan mesial molar pertama
permanen yang terkunci dibawah permukaan distal gigi molar dua desidui.
1,6
Diagnosa dapat membantu dalam menentukan jenis atau klasifikasi erupsi ektopik yang terjadi. Young 1957 telah mengklasifikasikan erupsi ektopik menjadi
dua tipe, yaitu tipe irreversible hold dan tipe reversible jump.
3,5,11
Tipe irreversible Gambar 4 menunjukkan gigi molar pertama permanen berkontak dengan bagian distal gigi molar dua desidui pada daerah servikal sehingga
gigi molar pertama permanen tidak dapat erupsi ke posisi normal di lengkung rahang sehingga diperlukan perawatan. Gigi mungkin terkunci setengah atau kurang dari
lebar marginal ridge molar dua desidui. Tipe reversible Gambar 5 menunjukkan
Gambar 3 : Resorpsi pada permukaan distal akar gigi molar dua desidui akibat gigi molar pertama permanen
kanan maksila erupsi ektopik.
10
Universitas Sumatera Utara
gigi molar pertama permanen berkontak dengan gigi molar dua desidui tetapi tidak terkunci, sehingga gigi molar pertama permanen ini dapat membebaskan diri atau
kembali erupsi ke posisi normal di dalam lengkung rahang.
1,4,5
Keadaan ini jika terus berlanjut dapat mengakibatkan atipikal dan resorpsi dini akar distal gigi molar dua desidui, kehilangan dini gigi molar dua desidui, karies,
gigi berjejal, berkurangnya panjang lengkung dan pembentukan abses. Kehilangan dini gigi molar dua desidui menyebabkan bergesernya gigi molar pertama permanen
ke mesial sehingga menempati seluruh atau sebagian ruangan yang seharusnya ditempati oleh gigi premolar kedua. Ini mengakibatkan berkurangnya panjang
lengkung dan memperlambat erupsi gigi premolar kedua.
1,6
Gambar 4 : Erupsi ektopik gigi molar pertama permanen tipe
irreversibel. Gigi molar pertama permanen dalam
posisi terkunci.
1
Gambar 5 :Erupsi ektopik gigi molar pertama permanen tipe
reversibel.
1
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PERAWATAN