HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN ETOS KERJA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 BINJAI.
HUBUNGAN MINAT KEJURUAN DAN ETOS KERJA
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA
KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
KONSTRUKSI BATU DAN BETON
SMK NEGERI 2 BINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh:
DENNI RD SIHOMBING
NIM. 5123311004
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
ABSTRAK
Denni RD Sihombing, Hubungan Minat Kejuruan dan Etos Kerja Terhadap
Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu
dan Beton SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat kejuruan dan etos
kerja terhadap minat berwirausaha.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Binjai jalan Bejomuna Binjai.
Populasi penelitian ini siswa kelas XI program keahlian teknik konstruksi batu dan
beton berjumlah 58 orang dan jumlah sampel 58 orang. Uji coba instrument
dilakukan tanggal 16 November 2016 di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Binjai pada tanggal 5 Desember 2016. Data
hasil minat kejuruan, etos kerja dan minat berwirausaha diperoleh dengan
menggunakan angket. Hasil uji validitas menunjukkan ada 23 dari 35 butir valid
untuk minat kejuruan, 21 dari 30 butir untuk etos kerja dan 24 dari 35 butir untuk
minat berwirausaha. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis digunakan analisis
korelasi sederhana, parsial dan ganda yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
analisis data menggunakan uji normalitas serta uji keberartian dan regresi.
Hasil analisis data menunjukkan: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara minat kejuruan dengan minat berwirausaha dengan koefisien korelasi rh (0,473)
> rt (0,266) dan Fh (8,395) > Ft (2,003), (2) Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara etos kerja dengan minat berwirausaha dengan koefisien korelasi rh
(0,450) > rt (0,266) dan Fh (8,193) > Ft (2,003), (3) Terdapat hubungan positif dan
signifikan antara minat kejuruan dan etos kerja secara bersama-sama dengan minat
berwirausaha dengan koefisien korelasi ganda rh (0,647) > rt (0,266) dan Fh (19,805)
> Ft (3,200), selanjutnya masing-masing variabel dalam penelitian ini secara
berurutan memberikan kontribusi sebesar 34 %, dan 31 % terhadap minat
berwirausaha. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa minat
berwirausaha dapat dijelaskan oleh minat kejuruan dan etos kerja sebesar 65 % dan
selebihnya 35 % dijelaskan faktor lain.
Kata Kunci: Minat Berwirausaha, Minat Kejuruan, Etos Kerja.
i
ABSTRACT
Denni RD Sihombing, Relations Vocational Interests and Work Ethics Against the
Interests of Entrepreneurship Student Class XI Skills Program Stone and Concrete
Construction Engineering SMK Negeri 2 Binjai. Essay. Faculty of Engineering,
University of Medan in 2017.
This study aims to determine the relationship of vocational interests and work ethic of
the interest in entrepreneurship.
The research was conducted at SMK Negeri 2 Binjai Binjai Bejomuna road. The
population of this research program class XI student of engineering construction
stone and concrete amounted to 58 and the number of samples of 58 people. Pilot
instrument was conducted on 16 November 2016 at SMK Negeri 1 Merdeka
Berastagi. The research was conducted at SMK Negeri 2 Binjai on December 5,
2016. Data from vocational interests, work ethic and entrepreneurship interest was
obtained using a questionnaire. Validity test results showed there was 23 of 35 points
valid for vocational interests, 21 of the 30 items on the work ethic, and 24 of 35
points to interest in entrepreneurship. Data analysis techniques to test the hypotheses
used simple correlation analysis, partial and double first tested using the data analysis
requirements normality test and significance tests and regression.
The result showed: (1) There is a relationship that is positive and significant
correlation between interest in vocational interest in entrepreneurship with correlation
coefficients rh (0.473)> rt (0.266) and Fh (8.395)> Ft (2.003), (2) There is a positive
relationship and significant correlation between the work ethic with interest in
entrepreneurship with correlation coefficients rh (0.450)> rt (0.266) and Fh (8.193)>
Ft (2.003), (3) There is a positive and significant relationship between interest in
vocational and work ethic together with interest in entrepreneurship with rh multiple
correlation coefficient (0.647)> rt (0.266) and Fh (19.805)> Ft (3.200), then each of
the variables in this study respectively contributed 34%, and 31% of the interest in
entrepreneurship. This study therefore shows that interest in entrepreneurship can be
explained by the vocational interests and work ethic by 65% and the rest 35%
explained other factors.
Keywords: Interests of Entrepreneurship, Vocational Interests, Work Ethics.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan judul
“Hubungan Minat Kejuruan dan Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat
kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Iskandar Tambunan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan
saran dalam penulisan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dekan Fakultas Teknik Unimed
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Unimed.
4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Unimed.
5. Drs. Nono Sebayang, ST, Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Unimed.
6. Drs. Edim Sinuraya ST, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
narasumber yang telah membimbing penulis.
7. Dr. Sarwa, MT, sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran untuk
perbaikan skripsi ini.
8. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
9. Keluarga besar SMKN 2 Binjai yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan observasi dan penelitian.
iii
10. Teristimewa buat ayah R. Sihombing dan ibu R.Sinaga, S.Pd untuk segala
bentuk dukungan baik materi dan doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Saudaraku Olivia Dewi Sihombing, SH., Jules Sihombing, Irma Cesilia
Syarifah Sihombing, Josua Balintang Sihombing, dan Gresia Oktauli
Sihombing yang selalu mendukung dan berdoa untuk penulis selama
menyelesaikan pendidikan S-1.
12. Teman-teman ”Kaos Oblong Enam Jari” (B’Harna, Pahlawan, Maria, Nia,
Vera) dan Tiar yang telah menjadi teman terbaik selama penulis
menempuh pendidikan S-1.
13. Keluarga besar UKMKP UP-FT terkhususnya untuk Kelompok Kecil
GO’S (B’Ricky, B’Roubin, Maria, Vera), adik-adikku di Kelompok Kecil
LOHTHUS (Putri dan Intan), Sadoku (Jhuamon dan Michael) dan temanteman koordinasi UP-FT 2016 (Monica, Novita, Riris, Delima, Elco,
Adven, Aman, Novan, dan Niko) yang menyemangati dan mendoakan
penulis selama ini.
14. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
2012 kelas Ekstensi (Bernata, Dharma, Dewi, Dina, Donny, Eco, Harna,
Holong, Jepri, Murdiono, Maria, Nia, Pahlawan, Petrus, Ridho, Robi, Roy,
Riris, Sam, Vera, Wahyu, Widya) dan teman-teman PPLT SMKN 1
Merdeka Berastagi 2015
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini. Kiranya isi proposal
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Medan,
Februari 2017
Penulis,
Denni RD Sihombing
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
vii
DAFTAR TABEL
...............................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah
.........................................................................
10
C. Batasan Masalah ...................................................................................
10
D. Rumusan Masalah ................................................................................
11
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
11
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................
12
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ..........................................................................
13
A. Kerangka Teoritis .................................................................................
13
1. Hakikat Minat Berwirausaha.............................................................
13
2. Hakikat Etos Kerja ...........................................................................
19
3. Hakikat Minat Kejuruan ....................................................................
24
4. Hasil Penelitian yang Relevan .........................................................
26
B. Kerangka Konseptual ............................................................................
27
1. Hubungan Minat Kejuruan Terhadap Minat Berwirausaha .............
27
2. Hubungan Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha .....................
28
3.Hubungan Minat Kejuruan dan
Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha ........................................
30
C. Pengajuan Hipotesis .............................................................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................
33
A. Tempat dan waktu Penelitian ...............................................................
33
B. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................
33
v
1. Populasi ............................................................................................
33
2. Sampel .............................................................................................
34
C. Desain Penelitian ....................................................................................
34
D. Variabel Penelitian .................................................................................
35
E. Defenisi Operasional ..............................................................................
36
F. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
37
G. Uji Coba Instrumen ................................................................................
39
H. Teknik Analisis Data ..............................................................................
44
I. Uji Persyaratan Analisis ...........................................................................
45
J. Pengujian Hipotesis .................................................................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
54
A. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................
54
1. Minat Kejuruan ..............................................................................
54
2. Etos Kerja .......................................................................................
55
3. Minat Berwirausaha ........................................................................
56
B. Uji Persyaratan Analisis .......................................................................
57
1. Uji Normalitas ................................................................................
57
2. Uji Lineritas dan Keberartian Regresi ............................................
58
C. Uji Hipotesis .......................................................................................
59
1. Korelasi Sederhana .........................................................................
59
2. Korelasi Parsial .............................................................................
60
3. Korelasi Ganda ...............................................................................
61
D. Sumbangan Relatif dan Efektif Antar Variabel. ..................................
61
F.Pembahasan Penelitian ..........................................................................
62
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................
66
A. Kesimpulan ..........................................................................................
66
B. Implikasi ............................................................................................
66
C. Saran ....................................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
69
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .................................................................................................... 32
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Minat Kejuruan ............................................................ 72
Lampiran 2 Angket Etos Kerja ..................................................................... 75
Lampiran 3 Angket Minat Berwirausaha ..................................................... 78
Lampiran 4 Perhitungan Validitas Instrumen Angket ................................. 81
Lampiran 5 Perhitungan Reabilitas Instrumen Angket ................................ 88
Lampiran 6 Data Hasil Penelitian Masing-Masing Variabel ........................ 95
Lampiran 7 Perhitungan Statistik Deskriptif ................................................ 97
Lampiran 8 Perhitungan Uji Normalitas ...................................................... 105
Lampiran 9 Uji Linieritas Regresi Dan Keberartian .................................... 109
Lampiran 10 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel dan Uji
Keberartian Koefisien Korelasi Sederhana ............................. 122
Lampiran 11 Perhitungan Korelasi Parsial Jenjang Pertama dan Uji
Keberartian Koefisien Korelasi Parsial .................................. 127
Lampiran 12 Perhitungan Analisis Korelasi Ganda dan Uji Keberartian
Persamaan Regresi Ganda Minat Kejuruan (X1), Etos
Kerja (X2), terhadap Minat Berwirausaha (Y) ......................... 130
Lampiran 13 Perhitungan sumbangan variabel bebas terhadap variabel
terikat
......................................................................... 135
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa.
Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju
peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan
satu
sistem
pendidikan,
maka
pendidikan
harus
diselenggarakan secara rata bagi seluruh bangsa dan peningkatan kualitas
pendidikan demi meningkatnya ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pasal 3
menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peningkatan kualitas pendidikan akan menuntun sumber daya manusia
(SDM) dapat berkompetisi di era globalisasi. Melalui pendidikan, setiap individu
dipersiapkan agar mampu menghadapi tantangan globalisasi dalam setiap
zamannya. Cita-cita luhur bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang
sejahtera belum tercapai seutuhnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka
tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2016 sebesar 5,5 persen.
1
2
Angka ini turun dibandingkan Februari 2015 yang mencapai 5,81 persen. Selain
itu, dari data Badan Pusat Statistik juga diketahui angkatan kerja Indonesia pada
Agustus 2014 mencapai angka 2.320.229 orang.
Salah satu jenis pendidikan sebagaimana tertuang dalam Pasal 15 UU
SISDIKNAS adalah Kejuruan. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. GBPP kurikulum SMK Teknologi dan Industri edisi 2004
menjelaskan bahwa tujuan utama SMK adalah (1) memasuki lapangan kerja serta
dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian teknik batu
beton, (2) mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri
dalam lingkup keahlian teknik batu beton, (3) menjadi tenaga kerja tingkat
menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini
maupun masa yang akan datang dalam ruang lingkup keahlian teknik batu beton,
(4) menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif. Sesuai dengan
tujuan SMK tersebut, bahwa lulusan SMK dipersiapkan menjadi tenaga kerja
tingkat menengah dan dapat mengembangkan sikap professional yang produktif
dan kreatif.
Ada empat misi pendidikan kejuruan yaitu: (1) Menghasilkan sumber
daya manusia yang dapat menjadi faktor keunggulan dalam berbagai sektor
pembangunan; (2) Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset
pembangunan yang produktif; (3) Menghasilkan tenaga kerja profesional untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan industrialisasi khususnya tuntutan pembangunan
3
pada umumnya dan (4) Membekali peserta didik untuk dapat mengembangkan
dirinya secara berkelanjutan.
Untuk mencapai hal yang demikian maka SMK dituntut mempersiapkan
peserta didik menjadi individu yang lebih memahami dan menguasai setiap
program diklat yang diterimanya di sekolah karena setiap program diklat saling
mendukung dan saling mempengaruhi pada peningkatan ilmu serta keterampilan,
perkembangan sikap dan kepribadiannya. Lulusan SMK diutamakan untuk
memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
Oleh sebab itu, siswa dibekali dengan materi pelajaran yang berkaitan langsung
dengan kebutuhan dunia industri. Untuk meningkatkan mutu setiap siswa serta
kemampuan dalam bidang teknologi dan kejuruan maka setiap siswa dituntut
untuk memiliki keahlian sehingga dapat diterapkan pada bidang pekerjaan yang
akan digeluti nantinya.
Dalam bidang pendidikan kejuruan telah banyak upaya pembaharuan
penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
dilakukan selama ini. Namun berdasarkan hasil-hasil kajian, pengamatan dan
penelitian, upaya pembaharuan tersebut banyak menghadapi kendala-kendala di
lapangan, yang perlu dicari alternatif pemecahannya.Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) menurut UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003
Pasal 15 dijelaskan bahwa: “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu”. Tujuan
penyelenggaraan pendidikan SMK adalah bahwa: “Pendidikan menengah
4
kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional.”
Dengan berpedoman kepada tujuan pendidikan menengah pada pasal 3
ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990, pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan: (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki
lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional; (2) Menyiapkan siswa
agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan
diri; (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industry pada saat ini maupun masa yang akan datang; (4)
Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang proaktif, santun, mandiri
dan kreatif.
Sitanggang (2014:18) menyatakan bahwa lembaga pendidikan di SMK
bertugas untuk menyiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah
yang terampil, terdidik, dan professional serta mampu mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
kompetensi lulusan SMK tergambar dalam bentuk unjuk kerja sebagai aktivitas
nyata maupun aktivitas tersembunyi, seperti memliki akhlak dan budi pekerti yang
luhur, menguasai pengetahuan, pengembangan keterampilan, dan kemampuan
nalar dan kompetensi inilah yang membedakan SMK dengan SMA. Dalam
blognya, Maya Harsasi menyatakan pendapatnya bahwa rasio SMK:SMA di tahun
2015
membuat
posisi
SMK
menjadi
sedemikian
diperhitungkan.
Membicarakannya sama saja membicarakan lebih dari 70 % angkatan kerja baru.
Pada tahun 2007 digulirkan kebijakan rasio 60:40 untuk target perbandingan
5
jumlah siswa SMK dengan SMA pada tahun 2010. Setelah target terpenuhi, rasio
meningkat menjadi 70:30 pada tahun 2015. Dengan kebijakan itu harapannya dari
bangku SMK siswa dapat memperoleh keterampilan untuk siap masuk ke dunia
kerja sehingga angka pengangguran dari tingkat pendidikan menengah bisa
ditekan. Kalaupun jumlah SMK ditambah tetapi jika tidak dibarengi dengan
perbaikan sistem pendidikan yang hanya akan tetap saja menghasilkan caloncalon pengangguran baru. Jika pertumbuhan lapangan pekerjaan yang tidak
sebanding dengan lulusan SMK baru, maka yang terjadi justru membludaknya
lulusan-lulusan SMK yang “katanya siap bekerja” di masa datang. Oleh karena itu
perlu ada upaya sistematis untuk mengubah pemikirant siswa SMK berubah dari
“lulus dan menjadi pekerja” menjadi “ lulus SMK menciptakan lapangan
pekerjaan” atau menjadi wirausaha. Data BPS juga menjelaskan bahwa SMK juga
belum mampu mencapai cita-cita luhurnya untuk menciptakan lulusan siap kerja.
Terlihat dari jumlah pengangguran lulusan SMK yang menjadi penyumbang
angka TPT tertinggi yang mencapai 9,84 persen. Disusul lulusan Diploma I-III
sebesar 7,22 persen. Lulusan SMA pun menjadi penyumbang pengangguran
terbesar ketiga. Angka TPT-nya sebesar 6,95 persen.
SMKN 2 Binjai merupakan salah satu Lembaga Pendidikan di Indonesia
yang sederajat dengan SMA (Sekolah Menengah Atas), yang mempersiapkan
siswa/siswi yang siap terjun ke dalam dunia kerja. Salah satu jurusan di sekolah
ini adalah Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Adapun tujuan
kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton adalah: (1) Mendidik
peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab; (2) Mendidik
6
peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan
dan seni; (3) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
kompetensi keahlian Tekik Konstruksi Batu dan Beton , agar dapat bekerja baik
secara mandiri atau mengisi pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah; (4) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang konstruksi
batu dan beton secara mandiri atau wirausaha; (5) Mengembangkan pelayanan
sebagai teknisi bidang konstruksi batu dan beton yang ada di dunia usaha dan
dunia industri; (6) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang konstruksi batu
dan beton yang profesional; (7) Mendidik peserta didik agar mampu memilih
karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional; (8) Membekali
peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang
berminat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Kegiatan praktek memang diberikan kepada siswa untuk membekali
lulusan SMK agar menjadi mandiri atau berusaha sendiri (berwirausaha).
Kompetensi keahlian Konstruksi Batu dan Beton menyiapkan peserta didik untuk
bekerja pada bidang pekerjaan jasa di dunia usaha/industri. Jadi siswa teknik
konstruksi batu dan beton diharapkan mampu untuk mengatur waktu, kegiatan,
bertanggang jawab terhadap apa yang dilakukannya dalam belajar seperti aktif
bertanya, menyimak, mendengarkan arahan dari guru serta menerapkan kembali
dalam praktek secara langsung apa yang sebelumnya di praktekkan guru.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar yang
dapat dilihat peneliti saat melakukan observasi di lapangan adalah siswa yang
kurang kondusif dan tertib saat proses belajar mengajar. Di saat guru menjelaskan
7
beberapa siswa dari kelas lain terlihat mondar-mandir di depan ruangan kelas dan
membuat suara-suara yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Hal itu
tentunya dapat mengakibatkan siswa kurang mendengarkan penjelasan yang
dijelaskan oleh guru.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan didapati siswa memilih masuk
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena kemauan sendiri serta memiliki
ketertarikan dalam bidang atau jurusan bangunan dan ada beberapa karena
dorongan dan arahan dari orang tua siswa. Beberapa siswa didapati yang kurang
dalam hal minat untuk belajar. Sebagian siswa lebih memilih untuk berada di luar
ruangan dibandingkan belajar di dalam kelas saat guru belum masuk ke ruangan
kelas, beberapa juga terlihat siswa yang kurang serius dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Hal itu dilihat dari adanya siswa yang masih bercanda dan
mengganggu temannya yang sedang belajar saat proses belajar mengajar sudah
dimulai. Hal utama yang menjadi penyebabnya adalah jurusan tersebut merupakan
pilihan kedua dari sebagian besar siswa sehingga minat untuk mengikuti proses
belajar mengajar menjadi kurang. Tentunya hal tersebut berdampak pada
kemampuan dan kompetensi siswa. Jika siswa tidak memiliki skill tertentu maka
peluang untuk menjadi seseorang yang sukses ataupun berwirausaha akan
tergolong kecil sebagaimana yang menjadi salah satu tujuan SMK untuk
mempersiapkan siswa-siswi siap bekerja nantinya setelah lulus. Jikalau pada diri
siswa ditemukan minat dan keinginan yang tinggi maka hal diatas akan bisa
diatasi karena tanpa diperintah pun siswa akan melakukan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan sesuatu yang mereka minati.
8
Hal diatas disimpulkan terjadi salah satunya adalah karena faktor minat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:744) minat adalah kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu. Maka minat adalah keadaan seseorang dimana
melakukan sesuatu yang muncul dari dalam diri orang tersebut tanpa ada unsur
paksaan. Dengan adanya minat maka siswa tidak akan malas untuk belajar dan
lebih memilih untuk tetap berada di kelas mengikuti proses belajar mengajar
dibanding keluar kelas. Kurangnya minat siswa juga menjadi salah satu penyebab
siswa tidak mengumpulkan tugas. Jika minat kejuruan siswa tinggi, maka siswa
tersebut akan belajar sesuai dengan jurusannya dengan sungguh-sungguh. Minat
kejuruan adalah bentuk kepribadian siswa dalam mata pelajaran di sekolah. Jika
siswa memiliki minat kejuruan di SMK maka siswa tersebut akan memiliki
perhatian terhadap pelajaran kejuruan tersebut. Hal ini tentu akan berdampak pada
kompetensi kejuruan yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang memiliki minat
kejuruan yang tinggi akan menguasai kompetensi kejuruan baik dan memiliki
kompetensi untuk berwirausaha sesuai dengan bidang yang ditekuninya.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat berwirausaha
siswa SMK adalah etos kerja yang kurang dari dalam diri siswa. Siswa sebagai
salah satu generasi masa depan, yang diharapkan akan mengubah perekonomian
yang akan datang memerlukan instrument yang dapat mendorong dan memacu
keinginan individu untuk dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan kata
lain siswa memerlukan etos kerja untuk menunjang tumbuhnya minat
berwirausaha pada diri masing-masing siswa. Pada dasarnya minat menjadi
indikator kekuatan seseorang pada bidang tertentu, sehingga seseorang akan
9
termotivasi untuk mempelajarinya. Siswa yang memiliki etos kerja rendah
biasanya kurang berminat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dan bahkan
tidak memiliki minat sama sekali sehingga menjadikan siswa tersebut kurang
berani untuk mengambil resiko. Sebaliknya untuk siswa yang memiliki etos kerja
yang tinggi akan lebih berfikir cemerlang untuk mengatasi resiko-resiko yang ada
dan tidak mengandalkan orang tua untuk memenuhi kebutuhannya. Etos kerja
yang tinggi akan mendorong siswa untuk berwirausaha ketika sudah lulus dari
SMK nantinya dan akan sadar bahwa siswa tersebut harus mandiri dan mampu
memenuhi kebutuhannya dan tidak selalu bergantung pada orang tua. Hal lain
yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa adalah tinggi rendahnya etos kerja
yang dimiliki oleh siswa. Etos kerja yang ada dalam diri siswa akan sangat
membantu siswa tersebut ketika akan berwirausaha, siswa tersebut akan percaya
diri dan bertanggung jawab serta pantang menyerah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan diatas,
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Minat
Kejuruan dan Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
Binjai”.
10
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Lulusan SMK memiliki minat berwirausaha yang rendah.
2. Minat belajar siswa yang rendah.
3. Kemampuan siswa yang tergolong rendah.
4. Etos kerja yang kurang dari dalam diri siswa.
5. Siswa yang kurang kondusif dan tertib saat proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Minat kejuruan siswa yang rendah.
7. Siswa kurang termotivasi untuk bekerja setelah lulus dari Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
8. Siswa yang belum mandiri dalam belajar ketika guru tidak masuk kelas.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu maka diperlukan
adanya pembatasan masalah. Maka agar hasil penelitian lebih terarah, ruang
penelitian ini hanya membahas permasalahan pada:
1. Penelitian dilakukan hanya untuk mengidentifikasi masalah minat
kejuruan dan etos kerja siswa.
2. Penelitian dilakukan hanya pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.
3. Penelitian dilakukan hanya untuk melihat hubungan minat kejuruan dan
etos kerja dengan minat berwirausaha siswa.
11
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah yang telah diuraikan maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara minat kejuruan terhadap minat berwirausaha
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai?
2. Apakah terdapat hubungan antara etos kerja terhadap minat berwirausaha
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai?
3. Apakah secara bersama-sama terdapat hubungan antara minat kejuruan dan
etos kerja dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan minat kejuruan terhadap minat berwirausaha
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai.
2. Untuk mengetahui hubungan etos kerja terhadap minat berwirausaha siswa
kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
Binjai.
12
3. Untuk mengetahui secara bersama-sama hubungan minat kejuruan dan etos
kerja dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hal yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Siswa semakin termotivasi untuk berwirausaha setelah lulus dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam
berwirausaha
3. Bagi Peneliti
a. Sebagai media untuk memperdalam pengetahuan yang diperoleh
penulis selama bangku perkuliahan
b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman penulis dalam proses pembinaan diri sebagai calon
pendidik
4. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya peningkatan minat
berwirausaha siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Armansyah, Wawang. (2015). Minat Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Munculnya Minat. Diakses tanggal 24 Januari 2017 dari
http://www.belajarbagus.net/2015/04/minat-belajar.html
Denny Bagus. (2010). Defenisi dan fungsi etos kerja. Diakses tanggal 10 Oktober
2016 dari http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/10/etos-kerja-definisifungsi-dan-cara.html
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hotman SB Sitinjak. 2012. Hubungan Bakat Keteknikan dan Kemampuan
Pemeliharaan Service Sistim Bahan Bakar Bensin dengan Minat
Berwirausaha pada Siswa Tingkat II Jurusan Mekanik Otomotif di SMK
YP Parulian 4 Porsea T.A 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan
Universitas Negeri Medan.
Ihsan Amri. 2013. Hubungan Motivasi Kerja dan Hasil Belajar Kewirausahaan
dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas II Program Keahlian Mekanik
Otomotif SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012-2013. Skripsi,
tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan.
Ika Puspita. (2009). Hubungan antara etos kerja dengan prestasi kerja karyawan
industry batik semarangan di kota Semarang. Diakses tanggal 10 Oktober
2016 dari
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/viewFile/256/285.
Mayaharsasi. 2016. “Dana Bergulir: Solusi Alternatif dalam Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan di Tingkat SMK”. Diakses pada 4 Mei 2016 dari
https://mayaharsasi.wordpress.com/2016/01/18/dana-bergulir-solusialternatif-dalam-menumbuhkan-jiwa-kewirausahaan-di-tingkat-smk/
69
70
Muhammad Zulkhairi. 2013. Hubungan Antara Minat Berwirausaha Dan
Kecenderungan Emosional Siswa Dengan Hasil Belajar Pada
Kompetensi Dasar Menjelaskan Proses Dasar Pengelasan Kelas XI
Teknik Permesinan SMK Negeri 3 Medan Tahun ajaran 2012-2013.
Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan
Mujib Ridwan. (2015). Pengertian Kerja Menurut Para Ahli. Diakses tanggal 25
Januari
2016
dari
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-kerja-menurutpara-ahli.html
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Ridwan Pulungan. 2016. Hubungan Antara Minat Kejuruan Teknik Dan Disiplin
Belajar Terhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Siswa
Tingkat I Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA
Medan 2014/2015. Skripsi, Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Medan.
Sardiman. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Sitanggang, Nathanael. 2014. Variabel Penentu, Kepemimpinan Pendidikan Dan
Kejuruan. Medan: Unimed Press
Sri Anita. (2013). Pengaruh etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Diakses tanggal 11 Oktober 2016 dari
http://www.unigal.ac.id/ejurnal/download/_Sri_Anita_S_K_8234091008
3_Universitas_Galuh.pdf
Sudjana, Nana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjiono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suryana. 2011. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju
Sukses. Bandung: Salemba Empat
Susila, Nyoman. (2012). Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Minat Belajar.
Diakses
tanggal
25
Januari
2017
dari
http://lipet-
71
susila.blogspot.co.id/2012/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhiminat.html
Uno, B Hamzah. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, B Hamzah.Dan Masri Kuadrat. 2014. Megelola Kecerdasan Dalam
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Urfy Damayanti. (2009). Kontribusi motivasi dan etos kerja terhadap komitmen
profesional serta dampaknya pada peningkatan kinerja auditor. Diakses
tanggal
10
Oktober
2016
dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15319/1/Urfy
%20Damayanti-FEIS
Wawan Ridwan. (2010). Pengaruh iklim organisasi, etos kerja dan disiplin kerja
terhadap efektifitas kinerja organisasi di politeknik kesehatan Surakarta.
Diakses
tanggal
10
Oktober
2016
dari
http://eprints.uns.ac.id/4361/1/134660908201012241.pdf
Wicaksono, Andri (2015). Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto). Diakses
tanggal
22
Januari
2017
dari
http://googleweblight.com/?lite_url=http://andriew.blogspot.com/2015_
05_01_archive.html
Yamin, Martinis. 2013. Kiat Membelajarkan Siswa. Ciputat: Referensi
Anna Probowati. (2013). Membangun Sikap Dan Etos Kerja . Diakses tangal 12
Oktober
2016
dari
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/viewFile/256/285
https://id.wikipedia.org/wiki/
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA
KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
KONSTRUKSI BATU DAN BETON
SMK NEGERI 2 BINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh:
DENNI RD SIHOMBING
NIM. 5123311004
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
ABSTRAK
Denni RD Sihombing, Hubungan Minat Kejuruan dan Etos Kerja Terhadap
Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu
dan Beton SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat kejuruan dan etos
kerja terhadap minat berwirausaha.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Binjai jalan Bejomuna Binjai.
Populasi penelitian ini siswa kelas XI program keahlian teknik konstruksi batu dan
beton berjumlah 58 orang dan jumlah sampel 58 orang. Uji coba instrument
dilakukan tanggal 16 November 2016 di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Binjai pada tanggal 5 Desember 2016. Data
hasil minat kejuruan, etos kerja dan minat berwirausaha diperoleh dengan
menggunakan angket. Hasil uji validitas menunjukkan ada 23 dari 35 butir valid
untuk minat kejuruan, 21 dari 30 butir untuk etos kerja dan 24 dari 35 butir untuk
minat berwirausaha. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis digunakan analisis
korelasi sederhana, parsial dan ganda yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
analisis data menggunakan uji normalitas serta uji keberartian dan regresi.
Hasil analisis data menunjukkan: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara minat kejuruan dengan minat berwirausaha dengan koefisien korelasi rh (0,473)
> rt (0,266) dan Fh (8,395) > Ft (2,003), (2) Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara etos kerja dengan minat berwirausaha dengan koefisien korelasi rh
(0,450) > rt (0,266) dan Fh (8,193) > Ft (2,003), (3) Terdapat hubungan positif dan
signifikan antara minat kejuruan dan etos kerja secara bersama-sama dengan minat
berwirausaha dengan koefisien korelasi ganda rh (0,647) > rt (0,266) dan Fh (19,805)
> Ft (3,200), selanjutnya masing-masing variabel dalam penelitian ini secara
berurutan memberikan kontribusi sebesar 34 %, dan 31 % terhadap minat
berwirausaha. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa minat
berwirausaha dapat dijelaskan oleh minat kejuruan dan etos kerja sebesar 65 % dan
selebihnya 35 % dijelaskan faktor lain.
Kata Kunci: Minat Berwirausaha, Minat Kejuruan, Etos Kerja.
i
ABSTRACT
Denni RD Sihombing, Relations Vocational Interests and Work Ethics Against the
Interests of Entrepreneurship Student Class XI Skills Program Stone and Concrete
Construction Engineering SMK Negeri 2 Binjai. Essay. Faculty of Engineering,
University of Medan in 2017.
This study aims to determine the relationship of vocational interests and work ethic of
the interest in entrepreneurship.
The research was conducted at SMK Negeri 2 Binjai Binjai Bejomuna road. The
population of this research program class XI student of engineering construction
stone and concrete amounted to 58 and the number of samples of 58 people. Pilot
instrument was conducted on 16 November 2016 at SMK Negeri 1 Merdeka
Berastagi. The research was conducted at SMK Negeri 2 Binjai on December 5,
2016. Data from vocational interests, work ethic and entrepreneurship interest was
obtained using a questionnaire. Validity test results showed there was 23 of 35 points
valid for vocational interests, 21 of the 30 items on the work ethic, and 24 of 35
points to interest in entrepreneurship. Data analysis techniques to test the hypotheses
used simple correlation analysis, partial and double first tested using the data analysis
requirements normality test and significance tests and regression.
The result showed: (1) There is a relationship that is positive and significant
correlation between interest in vocational interest in entrepreneurship with correlation
coefficients rh (0.473)> rt (0.266) and Fh (8.395)> Ft (2.003), (2) There is a positive
relationship and significant correlation between the work ethic with interest in
entrepreneurship with correlation coefficients rh (0.450)> rt (0.266) and Fh (8.193)>
Ft (2.003), (3) There is a positive and significant relationship between interest in
vocational and work ethic together with interest in entrepreneurship with rh multiple
correlation coefficient (0.647)> rt (0.266) and Fh (19.805)> Ft (3.200), then each of
the variables in this study respectively contributed 34%, and 31% of the interest in
entrepreneurship. This study therefore shows that interest in entrepreneurship can be
explained by the vocational interests and work ethic by 65% and the rest 35%
explained other factors.
Keywords: Interests of Entrepreneurship, Vocational Interests, Work Ethics.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan judul
“Hubungan Minat Kejuruan dan Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat
kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Iskandar Tambunan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan
saran dalam penulisan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku dekan Fakultas Teknik Unimed
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Unimed.
4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan Unimed.
5. Drs. Nono Sebayang, ST, Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Unimed.
6. Drs. Edim Sinuraya ST, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
narasumber yang telah membimbing penulis.
7. Dr. Sarwa, MT, sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran untuk
perbaikan skripsi ini.
8. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd, sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.
9. Keluarga besar SMKN 2 Binjai yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan observasi dan penelitian.
iii
10. Teristimewa buat ayah R. Sihombing dan ibu R.Sinaga, S.Pd untuk segala
bentuk dukungan baik materi dan doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Saudaraku Olivia Dewi Sihombing, SH., Jules Sihombing, Irma Cesilia
Syarifah Sihombing, Josua Balintang Sihombing, dan Gresia Oktauli
Sihombing yang selalu mendukung dan berdoa untuk penulis selama
menyelesaikan pendidikan S-1.
12. Teman-teman ”Kaos Oblong Enam Jari” (B’Harna, Pahlawan, Maria, Nia,
Vera) dan Tiar yang telah menjadi teman terbaik selama penulis
menempuh pendidikan S-1.
13. Keluarga besar UKMKP UP-FT terkhususnya untuk Kelompok Kecil
GO’S (B’Ricky, B’Roubin, Maria, Vera), adik-adikku di Kelompok Kecil
LOHTHUS (Putri dan Intan), Sadoku (Jhuamon dan Michael) dan temanteman koordinasi UP-FT 2016 (Monica, Novita, Riris, Delima, Elco,
Adven, Aman, Novan, dan Niko) yang menyemangati dan mendoakan
penulis selama ini.
14. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan
2012 kelas Ekstensi (Bernata, Dharma, Dewi, Dina, Donny, Eco, Harna,
Holong, Jepri, Murdiono, Maria, Nia, Pahlawan, Petrus, Ridho, Robi, Roy,
Riris, Sam, Vera, Wahyu, Widya) dan teman-teman PPLT SMKN 1
Merdeka Berastagi 2015
Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya proposal ini. Kiranya isi proposal
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Medan,
Februari 2017
Penulis,
Denni RD Sihombing
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
vii
DAFTAR TABEL
...............................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah
.........................................................................
10
C. Batasan Masalah ...................................................................................
10
D. Rumusan Masalah ................................................................................
11
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
11
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................
12
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ..........................................................................
13
A. Kerangka Teoritis .................................................................................
13
1. Hakikat Minat Berwirausaha.............................................................
13
2. Hakikat Etos Kerja ...........................................................................
19
3. Hakikat Minat Kejuruan ....................................................................
24
4. Hasil Penelitian yang Relevan .........................................................
26
B. Kerangka Konseptual ............................................................................
27
1. Hubungan Minat Kejuruan Terhadap Minat Berwirausaha .............
27
2. Hubungan Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha .....................
28
3.Hubungan Minat Kejuruan dan
Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha ........................................
30
C. Pengajuan Hipotesis .............................................................................
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................
33
A. Tempat dan waktu Penelitian ...............................................................
33
B. Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................
33
v
1. Populasi ............................................................................................
33
2. Sampel .............................................................................................
34
C. Desain Penelitian ....................................................................................
34
D. Variabel Penelitian .................................................................................
35
E. Defenisi Operasional ..............................................................................
36
F. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................
37
G. Uji Coba Instrumen ................................................................................
39
H. Teknik Analisis Data ..............................................................................
44
I. Uji Persyaratan Analisis ...........................................................................
45
J. Pengujian Hipotesis .................................................................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
54
A. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................
54
1. Minat Kejuruan ..............................................................................
54
2. Etos Kerja .......................................................................................
55
3. Minat Berwirausaha ........................................................................
56
B. Uji Persyaratan Analisis .......................................................................
57
1. Uji Normalitas ................................................................................
57
2. Uji Lineritas dan Keberartian Regresi ............................................
58
C. Uji Hipotesis .......................................................................................
59
1. Korelasi Sederhana .........................................................................
59
2. Korelasi Parsial .............................................................................
60
3. Korelasi Ganda ...............................................................................
61
D. Sumbangan Relatif dan Efektif Antar Variabel. ..................................
61
F.Pembahasan Penelitian ..........................................................................
62
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................
66
A. Kesimpulan ..........................................................................................
66
B. Implikasi ............................................................................................
66
C. Saran ....................................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
69
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .................................................................................................... 32
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Minat Kejuruan ............................................................ 72
Lampiran 2 Angket Etos Kerja ..................................................................... 75
Lampiran 3 Angket Minat Berwirausaha ..................................................... 78
Lampiran 4 Perhitungan Validitas Instrumen Angket ................................. 81
Lampiran 5 Perhitungan Reabilitas Instrumen Angket ................................ 88
Lampiran 6 Data Hasil Penelitian Masing-Masing Variabel ........................ 95
Lampiran 7 Perhitungan Statistik Deskriptif ................................................ 97
Lampiran 8 Perhitungan Uji Normalitas ...................................................... 105
Lampiran 9 Uji Linieritas Regresi Dan Keberartian .................................... 109
Lampiran 10 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel dan Uji
Keberartian Koefisien Korelasi Sederhana ............................. 122
Lampiran 11 Perhitungan Korelasi Parsial Jenjang Pertama dan Uji
Keberartian Koefisien Korelasi Parsial .................................. 127
Lampiran 12 Perhitungan Analisis Korelasi Ganda dan Uji Keberartian
Persamaan Regresi Ganda Minat Kejuruan (X1), Etos
Kerja (X2), terhadap Minat Berwirausaha (Y) ......................... 130
Lampiran 13 Perhitungan sumbangan variabel bebas terhadap variabel
terikat
......................................................................... 135
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa.
Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju
peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan
satu
sistem
pendidikan,
maka
pendidikan
harus
diselenggarakan secara rata bagi seluruh bangsa dan peningkatan kualitas
pendidikan demi meningkatnya ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pasal 3
menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peningkatan kualitas pendidikan akan menuntun sumber daya manusia
(SDM) dapat berkompetisi di era globalisasi. Melalui pendidikan, setiap individu
dipersiapkan agar mampu menghadapi tantangan globalisasi dalam setiap
zamannya. Cita-cita luhur bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang
sejahtera belum tercapai seutuhnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka
tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2016 sebesar 5,5 persen.
1
2
Angka ini turun dibandingkan Februari 2015 yang mencapai 5,81 persen. Selain
itu, dari data Badan Pusat Statistik juga diketahui angkatan kerja Indonesia pada
Agustus 2014 mencapai angka 2.320.229 orang.
Salah satu jenis pendidikan sebagaimana tertuang dalam Pasal 15 UU
SISDIKNAS adalah Kejuruan. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. GBPP kurikulum SMK Teknologi dan Industri edisi 2004
menjelaskan bahwa tujuan utama SMK adalah (1) memasuki lapangan kerja serta
dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian teknik batu
beton, (2) mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri
dalam lingkup keahlian teknik batu beton, (3) menjadi tenaga kerja tingkat
menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini
maupun masa yang akan datang dalam ruang lingkup keahlian teknik batu beton,
(4) menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif. Sesuai dengan
tujuan SMK tersebut, bahwa lulusan SMK dipersiapkan menjadi tenaga kerja
tingkat menengah dan dapat mengembangkan sikap professional yang produktif
dan kreatif.
Ada empat misi pendidikan kejuruan yaitu: (1) Menghasilkan sumber
daya manusia yang dapat menjadi faktor keunggulan dalam berbagai sektor
pembangunan; (2) Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset
pembangunan yang produktif; (3) Menghasilkan tenaga kerja profesional untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan industrialisasi khususnya tuntutan pembangunan
3
pada umumnya dan (4) Membekali peserta didik untuk dapat mengembangkan
dirinya secara berkelanjutan.
Untuk mencapai hal yang demikian maka SMK dituntut mempersiapkan
peserta didik menjadi individu yang lebih memahami dan menguasai setiap
program diklat yang diterimanya di sekolah karena setiap program diklat saling
mendukung dan saling mempengaruhi pada peningkatan ilmu serta keterampilan,
perkembangan sikap dan kepribadiannya. Lulusan SMK diutamakan untuk
memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
Oleh sebab itu, siswa dibekali dengan materi pelajaran yang berkaitan langsung
dengan kebutuhan dunia industri. Untuk meningkatkan mutu setiap siswa serta
kemampuan dalam bidang teknologi dan kejuruan maka setiap siswa dituntut
untuk memiliki keahlian sehingga dapat diterapkan pada bidang pekerjaan yang
akan digeluti nantinya.
Dalam bidang pendidikan kejuruan telah banyak upaya pembaharuan
penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
dilakukan selama ini. Namun berdasarkan hasil-hasil kajian, pengamatan dan
penelitian, upaya pembaharuan tersebut banyak menghadapi kendala-kendala di
lapangan, yang perlu dicari alternatif pemecahannya.Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) menurut UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003
Pasal 15 dijelaskan bahwa: “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu”. Tujuan
penyelenggaraan pendidikan SMK adalah bahwa: “Pendidikan menengah
4
kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional.”
Dengan berpedoman kepada tujuan pendidikan menengah pada pasal 3
ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990, pendidikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan: (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki
lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional; (2) Menyiapkan siswa
agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan
diri; (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industry pada saat ini maupun masa yang akan datang; (4)
Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang proaktif, santun, mandiri
dan kreatif.
Sitanggang (2014:18) menyatakan bahwa lembaga pendidikan di SMK
bertugas untuk menyiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja tingkat menengah
yang terampil, terdidik, dan professional serta mampu mengembangkan diri
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
kompetensi lulusan SMK tergambar dalam bentuk unjuk kerja sebagai aktivitas
nyata maupun aktivitas tersembunyi, seperti memliki akhlak dan budi pekerti yang
luhur, menguasai pengetahuan, pengembangan keterampilan, dan kemampuan
nalar dan kompetensi inilah yang membedakan SMK dengan SMA. Dalam
blognya, Maya Harsasi menyatakan pendapatnya bahwa rasio SMK:SMA di tahun
2015
membuat
posisi
SMK
menjadi
sedemikian
diperhitungkan.
Membicarakannya sama saja membicarakan lebih dari 70 % angkatan kerja baru.
Pada tahun 2007 digulirkan kebijakan rasio 60:40 untuk target perbandingan
5
jumlah siswa SMK dengan SMA pada tahun 2010. Setelah target terpenuhi, rasio
meningkat menjadi 70:30 pada tahun 2015. Dengan kebijakan itu harapannya dari
bangku SMK siswa dapat memperoleh keterampilan untuk siap masuk ke dunia
kerja sehingga angka pengangguran dari tingkat pendidikan menengah bisa
ditekan. Kalaupun jumlah SMK ditambah tetapi jika tidak dibarengi dengan
perbaikan sistem pendidikan yang hanya akan tetap saja menghasilkan caloncalon pengangguran baru. Jika pertumbuhan lapangan pekerjaan yang tidak
sebanding dengan lulusan SMK baru, maka yang terjadi justru membludaknya
lulusan-lulusan SMK yang “katanya siap bekerja” di masa datang. Oleh karena itu
perlu ada upaya sistematis untuk mengubah pemikirant siswa SMK berubah dari
“lulus dan menjadi pekerja” menjadi “ lulus SMK menciptakan lapangan
pekerjaan” atau menjadi wirausaha. Data BPS juga menjelaskan bahwa SMK juga
belum mampu mencapai cita-cita luhurnya untuk menciptakan lulusan siap kerja.
Terlihat dari jumlah pengangguran lulusan SMK yang menjadi penyumbang
angka TPT tertinggi yang mencapai 9,84 persen. Disusul lulusan Diploma I-III
sebesar 7,22 persen. Lulusan SMA pun menjadi penyumbang pengangguran
terbesar ketiga. Angka TPT-nya sebesar 6,95 persen.
SMKN 2 Binjai merupakan salah satu Lembaga Pendidikan di Indonesia
yang sederajat dengan SMA (Sekolah Menengah Atas), yang mempersiapkan
siswa/siswi yang siap terjun ke dalam dunia kerja. Salah satu jurusan di sekolah
ini adalah Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Adapun tujuan
kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton adalah: (1) Mendidik
peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab; (2) Mendidik
6
peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan
dan seni; (3) Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
kompetensi keahlian Tekik Konstruksi Batu dan Beton , agar dapat bekerja baik
secara mandiri atau mengisi pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
tingkat menengah; (4) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang konstruksi
batu dan beton secara mandiri atau wirausaha; (5) Mengembangkan pelayanan
sebagai teknisi bidang konstruksi batu dan beton yang ada di dunia usaha dan
dunia industri; (6) Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang konstruksi batu
dan beton yang profesional; (7) Mendidik peserta didik agar mampu memilih
karir, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional; (8) Membekali
peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang
berminat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Kegiatan praktek memang diberikan kepada siswa untuk membekali
lulusan SMK agar menjadi mandiri atau berusaha sendiri (berwirausaha).
Kompetensi keahlian Konstruksi Batu dan Beton menyiapkan peserta didik untuk
bekerja pada bidang pekerjaan jasa di dunia usaha/industri. Jadi siswa teknik
konstruksi batu dan beton diharapkan mampu untuk mengatur waktu, kegiatan,
bertanggang jawab terhadap apa yang dilakukannya dalam belajar seperti aktif
bertanya, menyimak, mendengarkan arahan dari guru serta menerapkan kembali
dalam praktek secara langsung apa yang sebelumnya di praktekkan guru.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar yang
dapat dilihat peneliti saat melakukan observasi di lapangan adalah siswa yang
kurang kondusif dan tertib saat proses belajar mengajar. Di saat guru menjelaskan
7
beberapa siswa dari kelas lain terlihat mondar-mandir di depan ruangan kelas dan
membuat suara-suara yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Hal itu
tentunya dapat mengakibatkan siswa kurang mendengarkan penjelasan yang
dijelaskan oleh guru.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan didapati siswa memilih masuk
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena kemauan sendiri serta memiliki
ketertarikan dalam bidang atau jurusan bangunan dan ada beberapa karena
dorongan dan arahan dari orang tua siswa. Beberapa siswa didapati yang kurang
dalam hal minat untuk belajar. Sebagian siswa lebih memilih untuk berada di luar
ruangan dibandingkan belajar di dalam kelas saat guru belum masuk ke ruangan
kelas, beberapa juga terlihat siswa yang kurang serius dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Hal itu dilihat dari adanya siswa yang masih bercanda dan
mengganggu temannya yang sedang belajar saat proses belajar mengajar sudah
dimulai. Hal utama yang menjadi penyebabnya adalah jurusan tersebut merupakan
pilihan kedua dari sebagian besar siswa sehingga minat untuk mengikuti proses
belajar mengajar menjadi kurang. Tentunya hal tersebut berdampak pada
kemampuan dan kompetensi siswa. Jika siswa tidak memiliki skill tertentu maka
peluang untuk menjadi seseorang yang sukses ataupun berwirausaha akan
tergolong kecil sebagaimana yang menjadi salah satu tujuan SMK untuk
mempersiapkan siswa-siswi siap bekerja nantinya setelah lulus. Jikalau pada diri
siswa ditemukan minat dan keinginan yang tinggi maka hal diatas akan bisa
diatasi karena tanpa diperintah pun siswa akan melakukan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan sesuatu yang mereka minati.
8
Hal diatas disimpulkan terjadi salah satunya adalah karena faktor minat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:744) minat adalah kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu. Maka minat adalah keadaan seseorang dimana
melakukan sesuatu yang muncul dari dalam diri orang tersebut tanpa ada unsur
paksaan. Dengan adanya minat maka siswa tidak akan malas untuk belajar dan
lebih memilih untuk tetap berada di kelas mengikuti proses belajar mengajar
dibanding keluar kelas. Kurangnya minat siswa juga menjadi salah satu penyebab
siswa tidak mengumpulkan tugas. Jika minat kejuruan siswa tinggi, maka siswa
tersebut akan belajar sesuai dengan jurusannya dengan sungguh-sungguh. Minat
kejuruan adalah bentuk kepribadian siswa dalam mata pelajaran di sekolah. Jika
siswa memiliki minat kejuruan di SMK maka siswa tersebut akan memiliki
perhatian terhadap pelajaran kejuruan tersebut. Hal ini tentu akan berdampak pada
kompetensi kejuruan yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang memiliki minat
kejuruan yang tinggi akan menguasai kompetensi kejuruan baik dan memiliki
kompetensi untuk berwirausaha sesuai dengan bidang yang ditekuninya.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat berwirausaha
siswa SMK adalah etos kerja yang kurang dari dalam diri siswa. Siswa sebagai
salah satu generasi masa depan, yang diharapkan akan mengubah perekonomian
yang akan datang memerlukan instrument yang dapat mendorong dan memacu
keinginan individu untuk dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan kata
lain siswa memerlukan etos kerja untuk menunjang tumbuhnya minat
berwirausaha pada diri masing-masing siswa. Pada dasarnya minat menjadi
indikator kekuatan seseorang pada bidang tertentu, sehingga seseorang akan
9
termotivasi untuk mempelajarinya. Siswa yang memiliki etos kerja rendah
biasanya kurang berminat untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dan bahkan
tidak memiliki minat sama sekali sehingga menjadikan siswa tersebut kurang
berani untuk mengambil resiko. Sebaliknya untuk siswa yang memiliki etos kerja
yang tinggi akan lebih berfikir cemerlang untuk mengatasi resiko-resiko yang ada
dan tidak mengandalkan orang tua untuk memenuhi kebutuhannya. Etos kerja
yang tinggi akan mendorong siswa untuk berwirausaha ketika sudah lulus dari
SMK nantinya dan akan sadar bahwa siswa tersebut harus mandiri dan mampu
memenuhi kebutuhannya dan tidak selalu bergantung pada orang tua. Hal lain
yang mempengaruhi minat berwirausaha siswa adalah tinggi rendahnya etos kerja
yang dimiliki oleh siswa. Etos kerja yang ada dalam diri siswa akan sangat
membantu siswa tersebut ketika akan berwirausaha, siswa tersebut akan percaya
diri dan bertanggung jawab serta pantang menyerah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan diatas,
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Minat
Kejuruan dan Etos Kerja Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
Binjai”.
10
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Lulusan SMK memiliki minat berwirausaha yang rendah.
2. Minat belajar siswa yang rendah.
3. Kemampuan siswa yang tergolong rendah.
4. Etos kerja yang kurang dari dalam diri siswa.
5. Siswa yang kurang kondusif dan tertib saat proses belajar mengajar
berlangsung.
6. Minat kejuruan siswa yang rendah.
7. Siswa kurang termotivasi untuk bekerja setelah lulus dari Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
8. Siswa yang belum mandiri dalam belajar ketika guru tidak masuk kelas.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dan terbatasnya waktu maka diperlukan
adanya pembatasan masalah. Maka agar hasil penelitian lebih terarah, ruang
penelitian ini hanya membahas permasalahan pada:
1. Penelitian dilakukan hanya untuk mengidentifikasi masalah minat
kejuruan dan etos kerja siswa.
2. Penelitian dilakukan hanya pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.
3. Penelitian dilakukan hanya untuk melihat hubungan minat kejuruan dan
etos kerja dengan minat berwirausaha siswa.
11
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah yang telah diuraikan maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara minat kejuruan terhadap minat berwirausaha
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai?
2. Apakah terdapat hubungan antara etos kerja terhadap minat berwirausaha
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai?
3. Apakah secara bersama-sama terdapat hubungan antara minat kejuruan dan
etos kerja dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan minat kejuruan terhadap minat berwirausaha
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 2 Binjai.
2. Untuk mengetahui hubungan etos kerja terhadap minat berwirausaha siswa
kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
Binjai.
12
3. Untuk mengetahui secara bersama-sama hubungan minat kejuruan dan etos
kerja dengan minat berwirausaha siswa kelas XI Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hal yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Siswa semakin termotivasi untuk berwirausaha setelah lulus dari Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam
berwirausaha
3. Bagi Peneliti
a. Sebagai media untuk memperdalam pengetahuan yang diperoleh
penulis selama bangku perkuliahan
b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman penulis dalam proses pembinaan diri sebagai calon
pendidik
4. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya peningkatan minat
berwirausaha siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Armansyah, Wawang. (2015). Minat Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Munculnya Minat. Diakses tanggal 24 Januari 2017 dari
http://www.belajarbagus.net/2015/04/minat-belajar.html
Denny Bagus. (2010). Defenisi dan fungsi etos kerja. Diakses tanggal 10 Oktober
2016 dari http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/10/etos-kerja-definisifungsi-dan-cara.html
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hotman SB Sitinjak. 2012. Hubungan Bakat Keteknikan dan Kemampuan
Pemeliharaan Service Sistim Bahan Bakar Bensin dengan Minat
Berwirausaha pada Siswa Tingkat II Jurusan Mekanik Otomotif di SMK
YP Parulian 4 Porsea T.A 2012/2013. Skripsi, tidak diterbitkan
Universitas Negeri Medan.
Ihsan Amri. 2013. Hubungan Motivasi Kerja dan Hasil Belajar Kewirausahaan
dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas II Program Keahlian Mekanik
Otomotif SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012-2013. Skripsi,
tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan.
Ika Puspita. (2009). Hubungan antara etos kerja dengan prestasi kerja karyawan
industry batik semarangan di kota Semarang. Diakses tanggal 10 Oktober
2016 dari
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/viewFile/256/285.
Mayaharsasi. 2016. “Dana Bergulir: Solusi Alternatif dalam Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan di Tingkat SMK”. Diakses pada 4 Mei 2016 dari
https://mayaharsasi.wordpress.com/2016/01/18/dana-bergulir-solusialternatif-dalam-menumbuhkan-jiwa-kewirausahaan-di-tingkat-smk/
69
70
Muhammad Zulkhairi. 2013. Hubungan Antara Minat Berwirausaha Dan
Kecenderungan Emosional Siswa Dengan Hasil Belajar Pada
Kompetensi Dasar Menjelaskan Proses Dasar Pengelasan Kelas XI
Teknik Permesinan SMK Negeri 3 Medan Tahun ajaran 2012-2013.
Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Medan
Mujib Ridwan. (2015). Pengertian Kerja Menurut Para Ahli. Diakses tanggal 25
Januari
2016
dari
http://walangkopo99.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-kerja-menurutpara-ahli.html
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Ridwan Pulungan. 2016. Hubungan Antara Minat Kejuruan Teknik Dan Disiplin
Belajar Terhadap Hasil Belajar Menggambar Teknik Mesin Siswa
Tingkat I Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta YWKA
Medan 2014/2015. Skripsi, Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Medan.
Sardiman. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada
Sitanggang, Nathanael. 2014. Variabel Penentu, Kepemimpinan Pendidikan Dan
Kejuruan. Medan: Unimed Press
Sri Anita. (2013). Pengaruh etos kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Diakses tanggal 11 Oktober 2016 dari
http://www.unigal.ac.id/ejurnal/download/_Sri_Anita_S_K_8234091008
3_Universitas_Galuh.pdf
Sudjana, Nana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjiono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suryana. 2011. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju
Sukses. Bandung: Salemba Empat
Susila, Nyoman. (2012). Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Minat Belajar.
Diakses
tanggal
25
Januari
2017
dari
http://lipet-
71
susila.blogspot.co.id/2012/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhiminat.html
Uno, B Hamzah. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, B Hamzah.Dan Masri Kuadrat. 2014. Megelola Kecerdasan Dalam
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Urfy Damayanti. (2009). Kontribusi motivasi dan etos kerja terhadap komitmen
profesional serta dampaknya pada peningkatan kinerja auditor. Diakses
tanggal
10
Oktober
2016
dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15319/1/Urfy
%20Damayanti-FEIS
Wawan Ridwan. (2010). Pengaruh iklim organisasi, etos kerja dan disiplin kerja
terhadap efektifitas kinerja organisasi di politeknik kesehatan Surakarta.
Diakses
tanggal
10
Oktober
2016
dari
http://eprints.uns.ac.id/4361/1/134660908201012241.pdf
Wicaksono, Andri (2015). Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto). Diakses
tanggal
22
Januari
2017
dari
http://googleweblight.com/?lite_url=http://andriew.blogspot.com/2015_
05_01_archive.html
Yamin, Martinis. 2013. Kiat Membelajarkan Siswa. Ciputat: Referensi
Anna Probowati. (2013). Membangun Sikap Dan Etos Kerja . Diakses tangal 12
Oktober
2016
dari
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/viewFile/256/285
https://id.wikipedia.org/wiki/