TA : Rancang Bangun Aplikasi Keuangan Siswa Pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.
RANCANG BANGUN APLIKASI KEUANGAN SISWA
PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 3 PORONG
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
GUSTIANITA DETIKA NDOILI
13.41010.0242
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
xxi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xxv
DAFTAR TABEL ... xxi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah... 4
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Manfaat ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Pengertian Uang ... 8
2.2 Pengertian Keuangan ... 8
2.3 Pengertian dan Konsep Biaya Satuan Pendidikan ... 9
2.4 Aplikasi WEB ... 13
2.5 Perl Hypertext Prepocessor (PHP) ... 14
2.6 Framework Codeigniter ... 15
2.7 Bootstrap ... 16
2.8 My SQL ... 17
2.9 Gammu ... 17
(3)
xxii
2.11 Konsep Basis Data ... 19
2.11.1 Sistem Basis Data ... 19
2.11.2 Database ... 21
2.11.3 Database Management System (DBMS) ... 21
2.11.4 Desain Sistem ... 21
2.11.5 Diagram Alir (Flowchart) ... 22
2.11.6 Data Flow Diagram (DFD) ... 24
2.12 Systems Development Life Cycle (SDLC) ... 26
2.13 Testing Software dan Black Box Testing ... 27
BAB IIIANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 30
3.1Perencanaan... 30
3.1.1 Studi Literatur ... 30
3.1.2 Survey (Hasil Wawancaradan Observasi) ... 31
3.2 Analisis Sistem ... 33
3.2.1 Identifikasi Permasalahan ... 33
3.2.2Kebutuhan User... 41
3.2.3 Kebutuhan Fungsional ... 41
3.3 Perancangan Sistem... 43
3.3.1 Desain Arsitektur ... 43
3.3.2 Blok Diagram ... 45
3.3.3 System Flow (Alir Sistem) ... 50
3.3.4 Context Diagram ... 77
3.3.5 Diagram Jenjang Aplikasi Keuangan Siswa ... 78
(4)
xxiii
3.3.7 Entity Relationship Diagram(ERD) ... 84
3.3.8 Desain Database ... 87
3.3.9 Desain InputOutput ... 93
3.4 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem ... 120
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 129
4.1 Implementasi Sistem ... 129
4.1.1 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras) ... 129
4.1.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak)... 130
4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 130
4.2.1 Halaman Dashboard ... 131
4.2.2 Maintenance Data User ... 133
4.2.3 Maintenance Data Jurusan... 136
4.2.4 Maintenance Data Siswa ... 138
4.2.5 Maintenance Data Tahun Ajaran ... 140
4.2.6 Maintenance Data Jenis Pembayaran ... 142
4.2.7 HalamanSetting Pembayaran ... 144
4.2.8 Halaman SettingDenda ... 146
4.2.9 Halaman Pencatatan Siswa ... 151
4.2.11 Halaman Pembayaran Siswa ... 152
4.2.12 Halaman Rekapitulasi Pembayaran ... 154
4.2.13 Halaman Verifikasi Pembayaran ... 155
4.2.14 Halaman Approval Pembayaran ... 156
4.2.15 Halaman History Pembayaran Siswa ... 156 4.2.16 Halaman Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran 158
(5)
xxiv
4.2.17 Halaman Informasi SMS Gateway ... 158
4.3 Uji Coba Perangkat Lunak ... 160
4.3.1 Uji Coba Halaman Login Aplikasi ... 161
4.3.2 Uji Coba Maintenance Data User ... 162
4.3.3 Uji Coba Maintenance Data Jurusan ... 165
4.3.4 Uji Coba Maintenance Data Siswa ... 166
4.3.5 Uji Coba Maintenance Data Tahun Ajaran ... 167
4.3.6 Uji Coba MaintenanceJenis Pembayaran ... 167
4.3.6 Uji Coba SettingPembayaran ... 168
4.3.7 Uji Coba Setting Denda ... 169
4.3.8 Uji Coba Pencatatan Siswa Baru ... 171
4.3.9 Uji Coba Generate Pembayaran ... 172
4.3.10Uji Coba Pembayaran Siswa ... 175
4.3.11Uji Coba Rekapitulasi Pembayaran... 175
4.3.12Uji Coba Verifikasi danApprovalPembayaran ... 178
4.3.13 Uji Coba History Pembayaran Siswa ... 181
4.3.14 Uji Coba Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa... 182
4.3.15 Uji Coba SMS Gateway ... 182
BAB V PENUTUP ... 185
5.1 Kesimpulan ... 185
5.2 Saran ... 186 DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
(6)
1 1.1 Latar Belakang Masalah
SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong merupakan salah satu SMA swasta di Kecamatan Porong Sidoarjo, dibawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari Ranting Pusdik Sabhara Porong yang beralamat di Jalan Bhayangkari 36-C Porong Sidoarjo. Jumlah siswa untuk tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 1576 siswa yang terdiri dari 31 kelas, yaitu siswa kelas X IPA, X IPS, XI IPA, XI IPS, XII IPA, dan XII IPS. Tujuan dari SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong adalah menuju sekolah yang disiplin dan tertib dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan, dan meningkatkan kinerja guru dan karyawan.
Keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari meliputi;
1. Biaya Registrasi Siswa Baru, biaya ini dilunasi setelah dinyatakan diterima sebagai siswa baru.
2. Biaya Partisipasi bulanan/SPP, biaya ini dilunasi setiap bulan sebelum tanggal yang sudah ditentukan.
3. Biaya Partisipasi Pembangunan/ SP/ Uang Gedung, biaya ini dibayar di awal tahun ajaran dan bisa diangsur sebanyak 3 kali sebelum kenaikan kelas.
4. Biaya Buku, biaya buku pada masing-masing kelas tidak sama karena dibedakan menurut lintas minat dan kelas.
5. Biaya Daftar Ulang, siswa harus melakukan pembayaran daftar ulang setelah kenaikan kelas.
(7)
6. Biaya Ujian Akhir Semester (UAS). Biaya ini harus dilunasi sebelum mengikuti ujian, karena menjadi syarat pengambilan Kartu Peserta Ujian.
Pengelolaan keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong dilakukan oleh Kasir sekolah dan Tata Usaha (Bagian Keuangan). Untuk Biaya Partisipasi bulanan/SPP dan Partisipasi Pembangunan dikelola oleh Yayasan Kemala Bhayangkari sedangkan Biaya Buku, Daftar Ulang, Biaya Ujian, dsb dikelola sendiri oleh pihak sekolah. Berikut adalah diagram alir Gambaran umum proses keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong saat ini.
(8)
Dari sistem yang ada saat ini, ditemukan beberapa kendala proses keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari antara lain sebagai berikut:
1. Bagian Kasir kesulitan dalam mencari informasi mengenai keuangan masing-masing siswa.
2. Banyaknya jenis pembayaran, sehingga menyulitkan pihak Kasir untuk mengelola data keuangan siswa.
3. Bagian Kasir masih harus melakukan beberapa kali proses pencatatan dalam setiap transaksi pembayaran, masing-masing transaksi dicatat secara manual ke dalam buku besar dan buku tersebut dibedakan menurut tiap-tiap kelas. 4. Keterlambatan pembayaran siswa juga sering terjadi, jika siswa terlambat
membayar maka siswa tersebut akan diberitahu melalui Wali Kelas. Namun, pemberitahuan secara lisan ini seringkali tidak disampaikan siswa kepada orang tua mereka.
5. Proses perhitungan untuk laporan keuangan siswa secara manual membutuhkan ketelitian serta waktu yang lama.
6. Tata Usaha (Bagian Keuangan) kesulitan dalam mengecek dan menyusun rekap laporan keuangan siswa, yang mengakibatkan keterlambatan dalam menyelesaikan laporan yang harus diserahkan kepada Kepala Sekolah dan Pihak Yayasan Kemala Bhayangkari.
Untuk mengatasi permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka diharapkan dengan adanya Aplikasi tersebut dapat meningkatkan kinerja bagian Kasir, karena Aplikasi tersebut dapat mempermudah bagian Kasir dalam mengelola keuangan siswa dengan lebih cepat, dapat melakukan perhitungan keuangan siswa dengan lebih akurat, dapat memudahkan dalam mencari informasi
(9)
keuangan siswa, dan bagian Tata Usaha (Bagian Keuangan) tidak perlu melakukan rekap laporan keuangan siswa satu-persatu karena dilakukan secara otomasi. Aplikasi ini juga dapat membantu pihak sekolah dalam memberikan pelayanan yang optimal dalam proses pembayaran keuangan siswa kepada orang tua/wali murid. Orang tua/wali murid akan memperoleh notifikasi berupa Short
Message Service (SMS) peringatan sebelum jatuh tempo pembayaran dari pihak
sekolah, jika anak mereka belum melakukan pembayaran dari tanggal yang sudah ditetapkan, sehingga mampu mencegah keterlambatan pembayaran. Selain itu dengan aplikasi keuangan siswa ini dapat mempercepat proses ACC laporan keuangan siswa oleh Kepala Sekolah, karena laporan keuangan siswa dapat disajikan dalam bentuk yang lebih informatif dan real time untuk Kepala Sekolah dan pihak Yayasan Kemala Bhayangkari.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam Tugas Akhir ini adalah “Bagaimana Merancang
dan Membangun Aplikasi Keuangan Siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3
Porong”.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut:
Dalam pembuatan Tugas Akhir Rancang Bangun Aplikasi Keuangan Siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada :
(10)
2. Apikasi ini tidak menangani Tabungan Siswa. 3. Aplikasi ini tidak menangani Cash flow.
4. Aplikasi ini tidak menangani Pembayaran formulir pendaftaran calon siswa baru.
1.4 Tujuan
Dengan melihat perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah menghasilkan Aplikasi Keuangan Siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari aplikasi yang akan dibangun nantinya adalah: 1. Membantu pihak Kasir dalam hal:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.
b. Mempersingkat proses pengolahan dan perhitungan laporan keuangan siswa dengan dilakukannya otomasi.
c. Mengurangi potensi adanya kesalahan (human error) dalam melakukan perekapan dan perhitungan laporan keuangan siswa dengan dilakukannya otomasi.
d. Meningkatkan efisiensi penyampaian informasi pembayaran di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong
2. Membantu pihak Tata Usaha (Bagian Keuangan) dalam hal:
Meningkatkan kinerja pihak Tata Usaha (Bagian Keuangan) dalam mengelola data yang berhubungan dengan keuangan siswa.
(11)
3. Membantu pihak Yayasan Kemala Bhayangkari dalam hal:
Mengetahui laporan keuangan siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong dengan cepat dan akurat.
4. Membantu pihak Kepala Sekolah dalam hal:
a. Mempersingkat proses Persetujuan laporan keuangan siswa dengan dilakukannya otomasi.
b. Mengetahui laporan keuangan siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong dengan cepat dan akurat.
5. Membantu Orang Tua/ Wali Murid dalam hal:
Mengetahui tentang informasi keuangan anak mereka secara berkala.
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah, pembatasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari penelitian, dan manfaat serta sistematika penulisan tugas akhir ini
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang terkait dengan laporan ini, yaitu: konsep biaya satuan pendidikan, SMS
(12)
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini diuraikan mengenai perancangan sistem yang terdiri atas penjelasan dari analisa permasalahan, perancangan sistem,
data flow diagram, entity relationship diagram, struktur basis data
serta desain input dan output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat, proses implementasi dari perangkat lunak yang telah melalui tahap evaluasi.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan.
(13)
8 2.1 Pengertian Uang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2008:1766) uang diartikan :(1) Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan Gambar tertentu; (2) harta; kekayaan.
2.2 Pengertian Keuangan
Keuangan dalam KBBI (2008:1767) diartikan : (1) segala sesuatu yang bertalian dengan uang; (2) seluk beluk uang; (3) urusan uang; (4) keadaan uang. Contoh dalam kalimat: biaya rumah sakit tidak terjangkau oleh keuanganku. (artinya: kondisi uang/harta/kekayaanku tidak bisa menjangkau biaya rumah sakit) Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, keuangan adalah mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti: (1) Ilmu keuangan dan asset lainnya; (2) Manajemen asset tersebut; (3) Menghitung dan mengatur risiko proyek (Ridwan dan Inge, 2003). Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.
(14)
2.3 Pengertian dan Konsep Biaya Satuan Pendidikan
Menurut Biaya pendidikan didefinisikan sebagai nilai rupiah dari seluruh sumber daya (input) baik dalam bentuk natura (barang), pengorbanan peluang, maupun uang, yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatan pendidikan. Untuk kepentingan analisis, biaya pendidikan diukur sebagai biaya satuan (unit cost), yaitu biaya pendidikan per tahun per siswa dan biaya siklus (cycle cost), yaitu biaya yang dibutuhkan oleh setiap siswa untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Cycle cost adalah unit cost dikalikan dengan waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Biaya pendidikan menurut (Supriadi, 2010) merupakan salah satu komponen instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di sekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang dapat dihargakan uang).
(Fattah, 2009) menambahkan biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa seperti pembelian alat-alat pembelajaran, penyediaan sarana pembelajaran, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar, contohnya, uang jajan siswa, pembelian peralatan sekolah (pulpen, tas, buku
(15)
tulis,dll). Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan mengklasifikasikan biaya pendidikan menjadi tiga kelompok yaitu biaya penyelenggaraan dan/ atau pengelolaan pendidikan, biaya pribadi peserta didik, dan biaya satuan pendidikan. Biaya satuan pendidikan sediri meliputi: 1) biaya investasi; 2) biaya operasional; 3) bantuan pendidikan; dan 4) beasiswa.
Dalam konsep pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya satuan per siswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan
agregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah,
orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan permurid merupakan ukuran yang mengGambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam menempuh pedidikan.
Konsep biaya pendidikan sifatnya lebih kompleks dari keuntungan, karena komponen biaya terdiri dari lembaga jenis dan sifatnya. Biaya pendidikan bukan hanya berbentuk uang dan rupiah, tetapi juga dalam bentuk biaya kesempatan
(Opportunity Cost). Biaya kesempatan ini sering disebut “Income Forgone”
yaitu potensi pendapatan bagi seorang siswa selama ia mengikuti pelajaran atau mengikuti study. Sebagai contoh, seorang lulusan SMP yang tidak diterima untuk melanjutkan pendidikan SMU, jika ia bekerja tentu memproleh penghasilan dan jika ia melanjutkan besarnya pendapatan (upah, gaji) selama tiga tahun belajar di SMU harus diperhitungkan. Oleh karena itu, biaya pendidikan akan terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung atau biaya kesempatan.
(16)
Kompleksitas isu tentang pembiayaan pendidikan semakin bertambah manakala variabel-variabel lokasi geografis, status sekolah, status sosial-ekonomi masyarakat, ciri khas sekolah, isu tentang pemerataan (equity), kualitas dan relevansi, dan faktor-faktor sosial budaya lainnya diperhitungkan (Dedi Supriadi, 2010:44). Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan Gambaran karakteristik keuangan sekolah. Analisis efesiensi keuangan sekolah dalam pemanfataan sumber-sumber keuangan sekolah dan hasil (output) sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisa biaya satuan (unit cost) per siswa. Biaya satuan persiswa adalah biaya rata-rata persiswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi seluruh siswa yang ada di sekolah dalam kurun waktu tertentu. Dengan mengetahui besarnya biaya satuan persiswa menurut jenjang dan jenis pendidikan berguna untuk menilai berbagai alternatif kebijakan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional lebih lanjut telah mengatur beberapa pasal yang menjelaskan pendanaan pendidikan yaitu pada Pasal 11 Ayat 2 Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun. Lebih lanjut pada Pasal 12, Ayat (1) disebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya dan mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Di samping itu disebutkan pula bahwa setiap peserta didik berkewajiban ikut menanggung biaya penyelenggaraan
(17)
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Partisipasi masyarakat dalam pendidikan berbasis masyarakat adalah dengan berperan serta dalam pengembangan, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanaannya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.
Pada Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan terdapat kerancuan antara Bab I Pasal 1 Ayat (10) dan Bab IX Pasal 62 Ayat (1) s/d (5) tentang ruang lingkup standar pembiayaan. Ketentuan Umum tentang Standar Pembiayaan pada Pasal 1 tampak lebih sempit dari Pasal 62 yaitu standar pembiayaan pada Pasal 1 adalah mencakup standar yang mengatur komponen dan besarnya “biaya operasi” satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pada Pasal 62 mencakup “biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal”. Pada Bab IX: Standar Pembiayaan, Pasal 62 disebutkan bahwa:
Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
1. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
(18)
2. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
3. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi:
a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.
b) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
c) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
2.4 Aplikasi WEB
(Janner, 2010), Aplikasi Web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi user melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hipermedia dan sistem informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses bisnis. Sedangkan menurut teknologinya, web dibagi menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis.
Web statis adalah website dimana informasi yang terkandung di dalamnya tidak bisa diperbarui melalui aplikasi website tersebut melainkan harus merubah
(19)
informasi yang terkandung di dalamnya dapat diperbarui melalui aplikasi website tersebut.
Interaksi Web dibagi ke dalam tiga langkah yaitu: 1. Permintaan
User mengirimkan permintaan ke server web, via halaman web yang ditampilkan pada browserweb.
2. Pemrosesan
Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh user kemudian memproses permintaan tersebut.
3. Jawaban
Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.
Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dan multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus, menggunakan manipulasi langsung dan editor WYSIWYG.
2.5 Perl Hypertext Prepocessor (PHP)
Menurut (Arief, 2011) “Perl Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa
server-side-scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web
yang dinamis”. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis.
Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:
1. PHP merupakan sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunannya.
2. PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft, seperti IIS atau PWS juga pada apache yang bersifat open source.
(20)
3. Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan perkembangan
interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena banyak milis-milis dan
developer yang siap membantu pengembangan.
4. Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang begitu banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami.
5. PHP dapat berjalan pada 3 operating sistem, yaitu: linux, unix, dan windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada suatu console.
2.6 Framework Codeigniter
Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application
Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk
bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis. Pemrogram tidak perlu membat program dari awal (from scracth), karena CI menyediakan sekumpulan library yang banyak yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang umum, dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika yang sederhana untuk mengakses librarinya. Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Beberapa fitur yang ada di dalam CI, diantaranya: sistem berbasis
Model-View-Controller, merupakan framework yang ringan, memiliki fitur class
database yang mendukung beberapa platform, dukungan Database dengan active
record, class untuk pengiriman email yang mendukung lampiran (attachment),
email dengan HTML atau Teks, menggunakan berbagai protocol (sendmail, SMTP, dan Mail), class untuk upload file dan class FTP.
(21)
2.7 Bootstrap
Bootstrap adalah platform baru yang dikembangkan tim twitter. Pertama
kali muncul pada ajang hackweek dan saat ini sedang dikembangkan. Platform ini menggunakan sedikit coding CSS dan Javascript namun website tetap powerfull sesuai dengan perkembangan browser. Website yang menggunakan bootstrap akan menjadi lebih responsive, nyaman dan cepat.
2.8 My SQL
My SQL merupakan software RDBMS (Relational Database Management
System) yang mengelola Database dengan sangat cepat, dapat menampung data
dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak User (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded). Beberapa alasan mengapa menggunakan My SQL sebagai server database:
a) Fleksibel
My SQL dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi desktop maupun
aplikasi web dengan menggunakan teknologi yang bervariasi. b) Performa Tinggi
My SQL memiliki mesin query dengan performa tinggi, dengan demikian
proses transaksional dapat dilakukan dengan sangat cepat. Hal ini terbukti dengan digunakannya My SQL sebagai Database dari beberapa aplikasi web yang memiliki traffic (lalu lintas) sangat tinggi.
c) Lintas Platform
My SQL dapat digunakan pada platform atau lingkungan (dalam hal ini
(22)
d) Gratis
My SQL dapat digunakan secara gratis, meskipun ada software MYSQL
yang bersifat komersial. e) Proteksi Data yang Handal
My SQL menyediakan mekanisme yang powerfull untuk menangani hal
tersebut, yaitu dengan menyediakan fasilitas manajemen User, enkrispsi data, dan lain sebagainya.
f) Komunitas Luas
Karena banyaknya user My SQL, maka kita dapat mengikuti salah satu komunitas My SQL. Hal ini dapat membantu sesama user My SQL dalam memecahkan masalah.
2.9 Gammu
Gammu adalah salah satu aplikasi pengelola berbagai fungsi pada
handphone, modem dan perangkat sejenis lainnya. Manfaat gammu adalah
mampu mengirimkan sms dalam jumlah banyak melalui komputer. Salah satu fungsi yang dikelola oleh gammu adalah SMS (Short Message Service). Beberapa keunggulan gammu adalah :
a) Gammu mampu berjalan di windows maupun linux
b) Gammu menggunakan DatabaseMYSQL
c) Gammu adalah aplikasi open source
2.10 Short Message Service (SMS) dan SMS Gateway
Short Message Service atau SMS (Talukder, 2005) merupakan sebuah
(23)
memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile Communication), TDMA (Time
Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple Access) yang berbasis
pada telepon seluler yang saat ini banyak digunakan. SMS (Short Message
Service) adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan
distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European
Telecommunication Standards Institute) sebagian dari pengembangan GSM
(Global System for Mobile Communication) Phase 2, yang terdapat pada
dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel) untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM.
Keuntungan menggunakan SMS antara lain (Carina, 2010): 1) Menerima dan mengirim pesan.
2) Mampu mengirim pesan ke banyak nomor telepon.
3) Merupakan sebuah mekanisme yang tergolong membutuhkan biaya yang sangat murah.
4) Memiliki kemungkinan besar pesan langsung terkirim, sehingga tingkat kegagalan kecil.
Cara kerja SMS yaitu mengirim pesan dari handphone pengirim ke
handphone tujuan, tetapi pengiriman pesan tidak langsung terkirim ke handphone
tujuan melainkan harus melewati SMS Center, barulah pesan tersebut terkirim ke handphone tujuan. SMS Center (Wiharto, 2011) merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Di dalamnya
(24)
termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari short message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangzani short message dari berbagai sumberseperti Voice Mail System (VMS), Web-based messaging, Email
Integration, External Short Message Entities (ESME), dan lain-lain.
SMS Gateway (Tarigan, 2013) merupakan pintu gerbang bagi penyebaran
dengan menggunakan SMS. Manfaat dari SMS gateway adalah mengirim pesan secara gratis, dapat diakses melalui internet maupun handphone. Selain itu, SMS
Gateway dapat mengelola nomor yang ada di Database, sehingga tidak perlu
memasukkan nomor ketika hendak mengirim pesan. Cara kerja SMS Gateway adalah sebagai berikut seperti yang dikutip pada buku yang di tulis oleh Daud Edison Tarigan.
Gambar 2.1 Model SMS Gateway
2.11 Konsep Basis Data
2.11.1 Sistem Basis Data
Menurut (Linda, 2004) sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengolah record-record mengunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi atau
(25)
perusahan sehingga mampu menyedikan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data
(database), sistem (perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai
(user), aplikasi lain (bersifat operasional). Keuntungan sistem basis data adalah :
a. Mengurangi redudansi data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda senhingga pembaruan dilakukan berulang-ulang.
b. Menjaga konsistensi data. c. Keamanan data dapat tejaga. d. Integritas dapat dipertahankan. e. Data dapat digunakan bersama-sama. f. Menyediakan recovery.
g. Memudahkan penerapan standarisasi. h. Data bersifat mandiri (data independence).
i. Keterpaduan data terjaga, memelihara data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pendidikan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah :
a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. c. Perangkat lunaknya relatif mahal.
(26)
Kerusakan sitem basis data yang dapat mempengaruhi departemen/ bagian yang terkait.
2.11.2 Database
Menurut (Linda, 2004), Database adalah suatu susunan atau kumpulan data oparasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan mengunakan metode tertentu mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redudansi dan inkosistensi data, kesulitan pengaksesan data, isoalasi data untuk standarisasi, multile user (banyak pemakai), dan masalah keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).
2.11.3 Database Management System (DBMS)
Menurut (Linda, 2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data., menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
2.11.4 Desain Sistem
Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan Gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut (Jogiyanto, 2006) desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:
(27)
b. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional. c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
e. Berupa gambaran, perencnaan dan pembuatn sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
f. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
2.11.5 Diagram Alir (Flowchart)
Menurut (Jogiyanto, 2001) bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan tentang urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak seperti pada tabel 2.1:
(28)
Tabel 2.1 Simbol Flowchart
a. Diagram Alur Dokumen (Document Flow)
Document flow adalah bagan alir dokumen atau bisa disebut juga sebagai
bagan alir formulir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Dalam pembuatannya, document flow memiliki
Simbol Keterangan Simbol Keterangan
Dokumen Menunjukkan
dokumen input
dan output baik
untuk proses manual, mekanik atau komputer
Display Menunjukkan
output yang
ditampilkan di monitor
Proses Manual Menunjukkan pekerjaan manual yang tidak
dilakukan oleh system
Proses Menunjukkan
kegiatan proses dari operasi program komputer
Alur Data Menunjukkan alur dari setiap proses
Keyboard Menunjukkan
input yang
menggunakan keyboard atau papan ketik
Database Menunjukkan
Database dalam
suatu sistem
External Data (Tabel) Menunjukkan tabel yang terdapat dalam Database On-Page Reference Konektor yang digunakan untuk menghubungkan Gambar dalam satu halaman Off-Page Reference Konektor yang digunakan untuk menghubungkan Gambar yang bukan satu halaman
(29)
ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah notasi-notasi yang ada di dalamnya (Jogiyanto, 2006).
Tabel 2.2 Simbol yang terdapat di Document Flow
2.11.6 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut (Kendall, 2003), Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem
No. Simbol Fungsi
1. Terminator Merupakan bentuk dari terminator simbol yang digunakan pada awal pembuatan
document flow sebagai awal (Start) dan
akhir (End)
2. Manual Process Merupakan notasi dari proses manual
yang ada pada document flow. Dinyatakan sebagai proses manual karena dalam notasi document flow segala bentuk proses masih belum dilakukan oleh komputer.
3. Document Merupakan notasi dari dokumen pada
document flow. Notasi dokumen ini
umumnya digambarkan sebagai bentuk lain dari arsip, laporan atau dokumen lainnya yang berbentuk kertas.
4. Decision
(Keputusan)
Merupakan notasi dari suatu keputusan dalam pengerjaan document flow. Dalam penggambaran notasi decision ini selalu menghasilkan dengan keputusan ya atau tidak.
(30)
yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data-data terstruktur yang disebut DFD, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall, 2003), dalam memetakan DFD, terdapat beberapa simbol yang digunakan yaitu:
1. External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 2.2 Simbol External Entity 2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran
data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
(31)
Gambar 2.3 Simbol Data Flow 3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 2.4 Simbol Process 4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data.
Gambar 2.5 Simbol Data Store
2.12 Systems Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Dennis, Wixom dan Roth (2013), dalam membangun sistem dengan menggunakan SDLC memiliki empat fase dasar yaitu perencanaan, analisis, desain, dan implementasi. Setiap fase itu sendiri terdiri atas serangkaian langkah dengan mengandalkan teknik sehingga menghasilkan produk.
Flow_1
Flow_1
1 Stor_2
Idea Planning Analysis Design Impleme
ntasi
System Succes
(32)
a. Perencanaan
Fase perencanaan ini adalah proses dasar dalam memahami mengapa sistem informasi harus dibuat dan menjelaskan bagaimana tim proyek akan melakukannya.
b. Analisis
Fase analisis ini menjelaskan pertanyaan tentang siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan sistem, dimana dan kapan sistem tersebut digunakan. Di dalam fase ini tim proyek melakukan investigasi sistem saat ini, mengidentifikasi adanya perbaikan, dan mengembangkan konsep untuk sistem yang baru.
c. Desain
Fase desain ini menentukan bagaimana sistem akan beroperasi dengan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang ada. Fase ini juga termasuk menentukan tampilan antarmuka, formulir, laporan yang akan digunakan, spesifikasi program, basis data, dan bahan-bahan yang dibutuhkan. d. Implementasi
Fase akhir di dalam SDLC adalah fase implementasi, dimana sistem ini sudah benar-benar dibangun. Ini adalah fase yang biasanya paling diperhatikan, karena ini adalah bagian yang terpanjang dan termahal di dalam proses pengembangan.
2.13 Testing Software dan Black Box Testing
Menurut (Romeo, 2003), pengujian perangkat lunak adalah proses mengoperasikan perangkat lunak dalam suatu kondisi yang dikendalikan, untuk
(33)
verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), mendeteksi error, dan validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari user yang sebenarnya. verifikasi adalah adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk perangkat lunak, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi adalah melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah dilakukan adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh user. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengujian merupakan tiap-tiap aktifitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi atau mengukur suatu atribut dari perangkat lunak.
Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan informasi reliable terhadap perangkat lunak dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain:
a. Apakah perangkat lunak telah siap digunakan? b. Apa saja resikonya?
c. Apa saja kemampuannya? d. Apa saja keterbatasannya? e. Apa saja masalahnya?
f. Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan?
Black box testing, dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari
sistem atau komponen yang diuji, juga disebut sebagai behavioral testing,
specification-based testing, input/output testing atau functional testing. Black box
(34)
pada spesifikasi kebutuhan dari perangkat lunak. Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing adalah sebagai berikut:
a) Fungsi yang hilang atau tidak benar.
b) Error dari antar muka.
c) Error dari struktur data atau akses eksternal database.
d) Error dari kinerja atau tingkah laku.
e) Error dari inisialisasi dan terminasi.
Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: a) Bagaimana validasi fungsi yang akan diuji?
b) Bagaimana tingkah laku kinerja dari sistem yang akan diuji? c) Kategori masukan apa saja yang bagus digunakan untuk test case? d) Apakah sebagian sistem sensitif terhadap suatu nilai masukan tertentu? e) Bagaimana batasan suatu kategori masukan ditetapkan?
f) Sistem mempunyai toleransi jenjang dan volume data apa saja?
g) Apa saja akibat dari kombinasi data tertentu yang akan terjadi pada operasi dari sistem?
(35)
30 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan membahas detail mengenai analisis dan perancangan sistem menggunakan model System Development Life Cycle (SDLC) waterfall dengan tahapan sebagai berikut:
3.1 Perencanaan
Tahapan pertama untuk metode system development life cycle (SDLC) adalah tahap perencanaan, dalam tahapan ini dilakukan survey ke lokasi SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong dan wawancara ke salah satu staf Tata Usaha (Bagian Keuangan) dan Kasir di SMA tersebut.
3.1.1Studi Literatur
Studi literatur yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini adalah dengan mencari sumber ilmu melalui buku, web dan jurnal dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai merancang dan membangun sebuah aplikasi, sehingga aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan harapan dan tidak keluar dari tujuan. Studi literatur yang dilakukan meliputi:
a) Mencari literatur yang berhubungan dengan keuangan siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong
b) Mengenai biaya pendidikan atau keuangan siswa c) Tahapan Software Development Life Cycle (SDLC) d) Mengenai pemrograman web dan database
(36)
e) Mengenai SMS Gateway
3.1.2 Survey (Hasil Wawancaradan Observasi)
Pada tahap ini dilakukan survei tentang sistem atau proses bisnis yang sudah ada. Survei ke sekolah ini dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dan observasi. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan, didapatkan beberapa informasi sebagai berikut:
1. Saat ini SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong memiliki 31 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 1576 siswa, dengan rincian sebagai berikut:
3.1 Tabel Jumlah Siswa Periode 2015/2016
2. Jenis pembayaran siswa di SMA Kemala Bhayangkari, antara lain;
a) Biaya Registrasi Siswa Baru (sudah termasuk biaya Partisipasi bulanan atau SPP, Partisipasi Pembangunan, Kegiatan MOS, Seragam 4 stel dan atribut, dan biaya Sarana Prasarana).
No. Kelas Jumlah Kelas
Jumlah Siswa
1 X-IPA 5 kelas 261 siswa
2 X-IPS 6 kelas 307 siswa
3 XI-IPA 5 kelas 269 siswa
4 XI-IPS 5 kelas 245 siswa
5 XII-IPA 5 kelas 249 siswa 6 XII-IPS 5 kelas 245 siswa Total 31 kelas 1576 siswa
(37)
b) Biaya Partisipasi bulanan atau SPP dibayar setiap bulan sebelum tanggal yang sudah ditentukan, dan akan dikenakan denda apabila terlambat dalam melakukan pembayaran.
c) Biaya Pembangunan/ SP/ Uang Gedung, biaya ini bisa diangsur sebanyak 3 kali sebelum kenaikan kelas.
d) Biaya Buku, biaya bisa diangsur sebanyak 2 kali selama satu semester. e) Biaya Daftar Ulang, siswa harus melakukan daftar ulang setelah
kenaikan kelas. Biaya daftar ulang tersebut antara lain meliputi; Biaya Partisipasi bulanan/SPP, Komputer, PIB, OSIS, Pramuka, PMR, Alat/ Pemeliharaan Sarana, Bapor Seni/ MKKS, Laboratorium, Majalah Student Day, Dana Sehat/ PMI.
f) Biaya Ujian Akhir Semester (UAS). Biaya ini harus dilunasi sebelum mengikuti ujian, karena menjadi syarat pengambilan Kartu Peserta Ujian.
3. Di dalam proses bisNIS keuangan siswa tersebut melibatkan empat entitas, yakni, Tata Usaha (bagian keuangan), Kasir, Kepala Sekolah dan Yayasan Kemala Bhayangkari.
4. Tata Usaha (bagian keuangan) bertugas untuk mengecek, merekap dan membuat laporan pembayaran siswa, Kasir bertugas untuk melayani pembayaran siswa, Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, dan Yayasan sebagai pengelola keuangan sekolah.
5. Pada saat transaksi pembayaran Kasir melakukan pencatatan secara manual dan dilakukan pencatatan berulang, dan untuk menghitung keseluruhan pembayaran Kasir juga menghitung secara manual,selanjutnya Tata Usaha
(38)
(bagian keuangan) membuat rekap pembayaran siswa dan laporan akhir pembayaran dengan menggunakan microsoft excel, dan proses-proses tersebut cukup menyita waktu
6. Saat ini denda hanya diberlakukan untuk pembayaran SPP yaitu batas pembayaran setiap tanggal 10, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pembayaran SPP lebih dari tanggal 10 s/d 20 dikenakan denda sebesar Rp. 20.000
b) Pembayaran SPP tanggal 21 s/d 30 dikenakan denda sebesar Rp. 30.000 7. Apabila terjadi tunggakan pihak sekolah hanya memberitahu secara lisan kepada siswa, atau disampaikan oleh Wali Kelas kepada Orang Tua Wali Murid pada waktu pertemuan atau penerimaan rapor.
3.2 Analisis Sistem
3.2.1 Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan dilakukan pada saat maupun setelah proses wawancara pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. Permasalahan yang muncul dengan menggunakan sistem saat ini antara lain sebagai berikut:
1. Bagian Kasir kesulitan dalam mencari informasi mengenai keuangan masing-masing siswa dilihat dari banyaknya jumlah siswa di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.
2. Banyaknya jenis pembayaran, sehingga menyulitkan pihak Kasir untuk mengelola data keuangan siswa.
3. Bagian Kasir masih harus melakukan beberapa kali proses pencatatan dalam setiap transaksi pembayaran, masing-masing transaksi dicatat secara manual ke dalam buku besar dan buku tersebut dibedakan menurut tiap-tiap kelas.
(39)
4. Keterlambatan pembayaran siswa juga sering terjadi, jika siswa terlambat membayar maka siswa tersebut akan diberitahu melalui Wali Kelas. Namun, pemberitahuan secara lisan ini seringkali tidak disampaikan siswa kepada orang tua mereka.
5. Proses perhitungan untuk laporan keuangan siswa secara manual membutuhkan ketelitian serta waktu yang lama.
6. Tata Usaha (Bagian Keuangan) kesulitan dalam mengecek dan menyusun rekap laporan keuangan siswa, baik laporan pembayaran maupun laporan tunggakan, yang mengakibatkan keterlambatan dalam menyelesaikan laporan yang harus diserahkan kepada Kepala Sekolah dan Pihak Yayasan Kemala Bhayangkari.
Document Flow merupakan bagan yang menunjukkan aliran atau arus
dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika.
Document flow juga menggambarkan tiap-tiap bagian organisasi yang terlibat
dalam pengolahan dokumen di dalam tiap-tiap proses. Namun, proses yang digambarkan dalam document flow adalah proses manual atau proses yang selama ini dikerjakan SMA Kemala Bhayangkari tanpa adanya sebuah sistem yang membantu menangani proses tersebut. Proses bisnis tersebut akan dijelaskan pada
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
1.2.2.1Kebutuhan User
Kebutuhan user pada tabel 3.2 di bawah ini adalah kebutuhan yang telah disesuaikan dan menunjang tugas–tugas user terkait dengan aplikasi keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. Tugas–tugas user dapat dilihat pada tabel 3.2.
3.2 Tabel Kebutuhan User No. User Kebutuhan User 1. Tata Usaha
(Bagian Keuangan)
1.1 Mengelola menu data master 1.2 Mengelola menu setting
1.3 Mengelola menu pencatatan siswa tiap kelas 1.4 Mengelola menu Generate pembayaran siswa 1.5 Mengelola menu Verifikasi pembayaran siswa 1.6 Mengelola Rekapitulasi Pembayaran
1.7 Mengelola History Pembayaran siswa 2. Kasir 2.1 Mengelola menu input data pembayaran
2.2 Mengelola perhitungan denda 2.3 Mengelola SMS gateway
2.4 Mengelola Rekapitulasi Pembayaran 2.5 Mengelola History Pembayaran siswa 3. Kepala
Sekolah SMA Kemala
Bhayangkari 3 Porong
3.1 Mengelola menu approval laporan pembayaran siswa 3.2 Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
3.3 Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
4. Yayasan SMA Kemala Bhayangkari
4.1 Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
4.2 Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
1.2.3 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional pada tabel 3.3 adalah kebutuhan fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan user yang tercantum pada tabel 3.3.
(47)
Tabel 3.3 Kebutuhan Fungsional
No User Kebutuhan User Kebutuhan Fungsioanl 1. Tata Usaha
(Bagian Keuangan)
1.1 Mengelola Menu Data Master
1. Menginputkan Data User 2. Menginputkan Data Siswa 3. Menginputkan Data Jurusan
4. Menginputkan Data Tahun Ajaran 5.Menginputkan Data Jenis Pembayaran 1.2 Mengelola Menu
Setting
1. Menginputkan Setting Pembayaran 2. Menginputkan Setting Denda SPP 1.3 Mengelola Menu
Pencatatan Siswa
Menginputkan Data Pencatatan Siswa
1.4 Mengelola Menu
Generate Pembayaran
Melakukan Generate Pembayaran 1.5 Mengelola Verifikasi
Pembayaran
Melakukan Verifikasi Pembayaran 1.6 Mengelola
Rekapitulasi Pembayaran
Melakukan Rekap Pembayaran 1.7 Mengelola History
pembayaran siswa
Melakukan History pembayaran siswa 2. Kasir 2.1 Mengelola Menu
Input Data Pembayaran
Menginputkan Data Pembayaran
2.2 Mengelola Menu Perhitungan Denda
Perhitungan Denda Otomatis 2.3 Mengelola Menu
SMS Gateway
Pengiriman sms otomatis setiap kali transaksi pembayaran siswa
2.4 Mengelola
Rekapitulasi Pembayaran
Melakukan rekap pembayaran 2.5 Mengelola History
pembayaran siswa
Melakukan History pembayaran siswa 3. Kepala
Sekolah
3.1 Mengelola Menu
Approval laporan
pembayaran siswa
Melakukan approval laporan pembayaran siswa
3.2 Tampil laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
3.3 Tampil grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
4 Yayasan Kemala Bhayangkari
4.1 Tampil laporan penerimaan dan
tunggakan pembayaran siswa
Dapat melihat laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
(48)
4.2 Tampil grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
Dapat melihat grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa
3.3 Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis dalam tahapan model System Development Life Cycle (SDLC)frameworkwaterfalll selanjutnya adalah pembuatan desain. Pembuatan desain disini berupa desain solusi system yang diusulkan guna mengatasi masalah yang ada di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong berupa desain arsitektur, context diagram, diagram jenjang, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur tabel database, desain input output, dan desain ujicoba sistem.
3.3.1 Desain Arsitektur
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, tahap selanjutnya adalah membuat desain aritektur. Pada desain arsitektur sistem yang baru tersebut dijelaskan secara garis besar bagaimana jalannya proses bisnis dengan interaksi dari beberapa komponen dan user pada sistem.
(49)
44 Gambar 3.7 Desain Arsitektur Aplikasi Keuangan Siswa SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong
(50)
Pada Gambar 3.7 menjelaskan tentang desain arsitektur aplikasi keuangan siswa, yang membagi user menjadi 4 yaitu Tata Usaha (bagian keuangan) yang mempunyai hak akses untuk entri data master, setting pembayaran, setting denda, pencatatan siswa tiap kelas, generate pembayaran, verifikasi pembayaran siswa, rekapitulasi pembayaran, dan history pembayaran siswa. Kasir memiliki hak akses untuk melakukan input transaksi pembayaran, rekapitulasi pembayaran, history pembayaran siswa dan mengelola sms gateway. Kepala Sekolah memiliki hak akses approval pembayaran siswa dan melihat laporan pembayaran siswa begitupun juga dengan Yayasan Kemala Bhayangkari yang mempunyai hak akses untuk dapat melihat laporan pembayaran siswa. Berdasarkan arsitektur aplikasi, maka detil masukan, proses, dan keluaran dapat dilihat pada Gambar 3.8.
3.3.2 Blok Diagram
Pada Gambar 3.8 menjelaskan bagaimana proses yang terdapat aplikasi keuangan siswa yaitu maintenance data master, setting pembayaran, setting denda SPP, pencatatan siswa, generate pembayaran siswa, inputan pembayaran siswa, perhitungan denda, rekapitulasi pembayaran siswa, verifikasi pembayaran siswa,
(51)
(52)
a. Input
1) Data Jenis Pembayaran
Data jenis pembayaran adalah data yang berisi macam-macam jenis pembayaran siswa. Data ini diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini digunakan untuk setting pembayaran, setting denda SPP dan rekapitulasi pembayaran.
2) Data Siswa
Data siswa adalah data yang berisi identitas siswa. Data ini diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini digunakan untuk proses pencatatan siswa tiap kelas.
3) Data Jurusan
Data jurusan adalah data bidang studi yang ada di SMA Kemala Bhayangkari. Data ini diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini digunakan untuk proses setting pembayaran dan rekapitulasi pembayaran.
4) Data Tahun Ajaran
Data tahun ajaran adalah data yang berisi periode tahun ajaran. Data ini
diinput oleh Tata Usaha (bagian keuangan). Data ini digunakan untuk proses
pencatatan siswa tiap kelas, setting denda, dan rekapitulasi pembayaran. b. Proses
1) Setting Pembayaran
Proses Setting pembayaran digunakan untuk menetapkan berapa kali pembayaran dilakukan, dan menetapkan berapa jumlah rupiah yang harus dibayar berdasarkan jenis pembayaran. Output dari setting pembayaran ini digunakan
(53)
untuk melakukan generate pembayaran. Setting pembayaran ini dikelola oleh Tata Usaha (bagian keuangan)
2) Setting Denda
Proses setting denda digunakan untuk menetapkan range tanggal denda, dan jumlah denda yang harus dibayar. Output dari Setting denda ini digunakan untuk melakukan perhitungan denda. Setting denda ini dikelola oleh Tata Usaha (bagian keuangan).
3) Pencatatan siswa tiap kelas
Proses Pencatatan siswa tiap kelas digunakan untuka mengelola siswa berdasarkan kelas, proses pencatatan siswa ini dikelola oleh Tata Usaha (bagian keuangan) dan dilakukan setiap kenaikan siswa atau apabila ada perpindahan siswa.
4) Generate Pembayaran Siswa
Proses generate pembayaran siswa digunakan untuk mengenerate pembayaran masing-masing siswa secara otomatis, dimana masing-masing siswa memiliki jumlah pembayaran yang berbeda-beda. Proses generate pembayaran ini dikelola oleh Tata Usaha (bagian keuangan).
5) Input Pembayaran Siswa
Proses input pembayaran siswa digunakan untuk menginputkan pembayaran siswa. Proses input pembayaran siswa ini dikelola oleh Kasir.
6) Perhitungan Denda
Proses perhitungan denda ini digunakan untuk menghitung secara otomatis besarnya jumlah denda yang dikenakan pada siswa, apabila siswa melakukan transaksi pembayaran lebih dari tanggal yang sudah ditentukan.
(54)
7) Verifikasi Pembayaran Siswa
Proses verifikasi pembayaran siswa yaitu melakukan Verifikasi hasil rekap pembayaran siswa dengan jumlah uang yang diterima, sebelum dilakukan approve oleh Kepala Sekolah. Proses verifikasi ini dikelola oleh Tata Usaha (Bagian Keuangan).
8) Approval Pembayaran Siswa
Proses approval pembayaran siswa ini digunakan untuk menyetujui laporan pembayaran siswa. Proses approval pembayaran siswa ini dikelola oleh Kepala Sekolah.
9) SMS Gateway
Proses SMS Gateway ini digunakan sebagai proses penyampaian informasi peringatan sebelum jatuh tempo kepada orang tua/ wali murid, apabila siswa tersebut belum melakukan pembayaran sebelum tanggal batas pembayaran berupa notifikasi SMS
Output
1) Rekapitulasi Pembayaran
Proses rekapitulasi pembayaran siswa yaitu hasil rekap pembayaran per-kelas. Proses rekapitulasi pembayaran ini dikelola oleh Tata Usaha (Bagian Keuangan) dan Kasir.
2) Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa
Laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa ini menampilkan rincian jumlah nominal peneriman dan tunggakan pembayaran seluruh siswa. Dalam laporan ini ditujukan untuk Kepala Sekolah dan pihak Yayasan.
(55)
3) SMS Sebelum Jatuh Tempo
SMS sebelum jatuh tempoini berisi peringatan pemberitahuan sebelum jatuh tempo kepada siswa yang belum melakukan transaksi pembayaran kepada orang tua/ wali murid.
3.3.3 System Flow (Alir Sistem)
Pada sub-bab ini akan dijelaskan tentang alur yang ada di dalam sistem sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah dibuat sebelumnya. Pada alir sistem ini (System Flow) terdapat data masukkan, proses, serta output yang akan dihasilkan pada setiap fungsi. Untuk membuat aplikasi keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong dibutuhkan system flow yang sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. Berikut penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi keuangan siswa ini.
A. System Flow Mengelola Login
Pada System flow mengelola login berfungsi untuk membagi hak akses tiap user. User dibagi menjadi 4 yaitu Tata Usaha (Bagian Keuangan), Kasir, Kepala Sekolah, dan Yayasan Kemala Bhayangkari. Setiap user diharuskan memasukkan
id user dan Password untuk dapat mengakses aplikasi. Id user dan Password yang
telah dimasukkan akan dicocokkan oleh sistem dengan tabel User. Desain sistem flow mengelola login dapat dilihat pada Gambar 3.9.
(56)
B. System Flow Mengelola Data Master User
Pada system flow mengelola data user dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data siswa maka diperlukan proses memasukkan data secara manual yaitu input id user, password, jabatan, aktif user. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel data user. Sistem juga dapat menampilkan data user yang diambil dari tabel data user. Desain system flow mengolah data user dapat dilihat pada Gambar 3.10.
C. System Flow Mengelola Data Master Siswa
Pada system flow mengelola data siswa dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data siswa maka diperlukan proses memasukkan data secara manual yaitu NIS, nama siswa, jenis kelamin, jurusan, telpon orang tua/wali murid dan status. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel siswa. Sistem juga dapat menampilkan data siswa yang diambil dari tabel siswa. Desain system flow mengolah data siswa dapat dilihat pada Gambar 3.11.
(57)
(58)
(59)
(60)
D. System Flow Mengelola Data Master Jurusan
Pada system flow mengelola data jurusan dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data jurusan maka diperlukan proses memasukkan data secara manual yaitu nama jurusan dan status. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel jurusan. Sistem juga dapat menampilkan data jurusan yang diambil dari tabel jurusan. Desain system flow mengolah data jurusan dapat dilihat pada Gambar 3.12.
E. System Flow Mengelola Data Master Tahun Ajaran
Pada system flow mengelola data tahun ajaran dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data tahun ajaran maka diperlukan proses memasukkan data secara manual yaitu input tahun ajaran, semester dan status. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel tahun ajaran. Sistem juga dapat menampilkan data tahun ajaran yang diambil dari tabel tahun ajaran. Desain
system flow mengolah data tahun ajaran dapat dilihat pada Gambar 3.13.
F. System Flow Mengelola Data Master Jenis Pembayaran
Pada system flow mengelola data jenis pembayaran dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola data jenis pembayaran maka diperlukan proses memasukkan data secara manual yaitu input nama jenis pembayaran. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel jenis pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data jenis pembayaran yang diambil dari tabel jenis pembayaran. Desain system flow mengelola jenis pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.14.
(61)
(62)
(63)
(64)
G. System Flow Setting Pembayaran
System flow setting pembayaran dimulai dari Tata Usaha (Bagian
Keuangan) memilih menu Setting pembayaran, lalu sistem akan menampilkan data setting pembayaran. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data setting pembayaran baru atau mengubah Setting pembayaran yang sudah ada. Pada system flow setting pembayaran dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola
setting pembayaran diperlukan beberapa proses yaitu pilih tahun ajaran, jurusan,
jenis pembayaran, grade, dan input nominal. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel setting pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data setting pembayaran yang diambil dari tabel setting pembayaran. Desain system flow Setting pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.15.
H. System Flow Detil Setting Pembayaran
System flow detil setting pembayaran dimulai dari Tata Usaha (Bagian
Keuangan) memilih menu tab detil setting pembayaran, lalu sistem akan menampilkan data detil setting pembayaran. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data detil setting pembayaran baru atau mengubah detil
setting pembayaran yang sudah ada. Pada system flow detil setting pembayaran
dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola detil setting pembayaran diperlukan beberapa proses yaitu input termin, dan tanggal batas pembayaran. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel detil setting pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data detil Setting pembayaran yang diambil dari tabel detil setting pembayaran. Desain system flow Setting pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.16.
(65)
I. System Flow Setting Denda
System flowsetting denda dimulai dari Tata Usaha (Bagian Keuangan)
memilih menu Setting denda, lalu sistem akan menampilkan data setting denda. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data setting denda baru atau mengubah setting denda yang sudah ada. Pada system flow Setting denda dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola setting denda diperlukan beberapa proses yaitu pilih jenis pembayaran, tahun ajaran, dan grade. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel setting denda. Sistem juga dapat menampilkan data setting denda yang diambil dari tabel settingdenda. Desain
system flow setting denda dapat dilihat pada Gambar 3.17.
J. System Flow Detil Setting Denda
System flow detil setting denda dimulai dari Tata Usaha (Bagian
Keuangan) memilih menu tab detil Setting denda, lalu sistem akan menampilkan data detil setting denda. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data detil setting denda baru atau mengubah detil setting denda yang sudah ada. Pada
system flow Setting denda dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola detil setting
denda diperlukan beberapa proses yaitu input periode denda, dan nilai denda. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel detil
setting denda. Sistem juga dapat menampilkan data detil setting denda yang
diambil dari tabel detil settingdenda. Desain system flow detil setting denda dapat dilihat pada Gambar 3.18.
(66)
K. System Flow Pencatatan Siswa
System flow pencatatan siswa kelas dimulai dari Tata Usaha (Bagian
Keuangan) memilih menu pencatatan siswa kelas, lalu sistem akan menampilkan data pencatatan siswa tiap kelas. Tata Usaha (Bagian Keuangan) dapat menambahkan data pencatatan siswa kelas baru atau mengubah pencatatan siswa tiap kelas yang sudah ada. Pada system flow pencatatan siswa kelas dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola pencatatan siswa kelas diperlukan beberapa proses yaitu pilih tahun ajaran, jurusan, kelas, dan dilanjutkan dengan memilih siswa. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke dalam tabel anggota kelas. Sistem juga dapat menampilkan data anggota kelas yang diambil dari tabel anggota kelas. Desain system flow pencatatan siswa tiap kelas dapat dilihat pada Gambar 3.19.
L. System Flow Generate Pembayaran
System flow Generate pembayaran siswa dimulai dari Tata Usaha (Bagian
Keuangan) memilih menu Generate pembayaran siswa, lalu sistem akan menampilkan form Generate pembayaran siswa. Pada system flow Generate pembayaran siswa dijelaskan bahwa untuk dapat melakukan Generate pembayaran maka terlebih dahulu memilih tahun ajaran, jurusan dan kelas maka akan secara otomatis melakukan Generate dan disimpan ke dalam tabel pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data pembayaran yang diambil dari tabel pembayaran. Desain system flow Generate pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.20.
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
M. System Flow Pembayaran Siswa
System flow pembayaran siswa dimulai dari Kasir memilih menu
pembayaran siswa, lalu sistem akan menampilkan form pembayaran siswa. Pada
system flow pembayaran siswa dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola transaksi
pembayaran siswa dilakukan beberapa proses yaitu menginputkan NIS, dan memilih jenis pembayaran. Maka sistem akan melakukan akumulasi denda secara otomatis, lalu user memilih telah dibayar. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke tabel pembayaran. Sistem juga secara otomatis mengirim notifikasi sms apabila siswa sudah melakukan pembayaran. Desain system flow transaksi pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.21.
N. System Flow Rekapitulasi Pembayaran
System flow rekapitulasi pembayaran dimulai dari Tata Usaha (Bagian
Keuangan) atau Kasir memilih menu rekapitulasi pembayaran, lalu sistem akan menampilkan form rekapitulasi pembayaran. Pada system flow rekapitulasi pembayaran dijelaskan bahwa untuk dapat mengelola rekapitulasi pembayaran dilakukan beberapa proses yaitu memilih tahun ajaran, dan jenis pembayaran. Setelah itu, sistem akan melakukan proses penyimpanan ke tabel rekapitulasi pembayaran. Sistem juga dapat menampilkan data rekapitulasi pembayaran yang diambil dari tabel rekap. Desain system flow mengelola rekapitulasi pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.22.
O. System Flow Verifikasi dan Approval Laporan Pembayaran Siswa
System flow verifikasi pembayaran siswa dikelola oleh Tata Usaha (bagian
(74)
Tata Usaha (Bagian Keuangan) memilih menu verifikasi pembayaran siswa, lalu sistem akan menampilkan data rekap. Selanjutnya Tata Usaha (Bagian Keuangan) mengecek apakah data rekap pembayaran siswa tersebut sudah sesuai. Setelah itu, Tata Usaha (Bagian Keuangan) melakukan verifikasi bahwa data rekap tersebut sudah valid sehingga selanjutnya akan dilakukan proses approval pembayaran siswa oleh Kepala Sekolah. Desain system flow verifikasi dan approval laporan pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.23.
(75)
(76)
(77)
(78)
P. System Flow History Pembayaran Siswa
System flow history pembayaran siswa dikelola oleh Tata Usaha (Bagian
Keuangan) dan Kasir. Dimulai dari user memilih menu history pembayaran siswa, lalu sistem akan menampilkan form menu history pembayaran siswa. Selanjutnya user memilih jenis pembayaran dan menginputkan NIS. Desain
system flow history pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.24.
Q. System Flow Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa
System flow mengelola laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran
siswa dimulai dari Kepala Sekolah dan Yayasan Kemala Bhayangkari memilih tahun ajaran, jenis pembayaran, dan bulan, lalu sistem akan menampilkan data penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa berdasarkan tahun ajaran, jenis pembayaran, dan bulan yang dipilih. Desain system flow mengelola laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.25.
R. System Flow Grafik Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa
System flow grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa dikelola
oleh Kepala Sekolah dan Yayasan Kemala Bhayangkari. User hanya perlu memilih menu dashboard, lalu sistem akan secara otomatis menampilkan grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa. Desain system flow grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa dapat dilihat pada Gambar 3.26.
(79)
(80)
Gambar 3.25 System Flow Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa
(81)
(82)
3.3.4 Context Diagram
Context Diagram adalah Gambaran keseluruhan dari DFD. Di dalam
Context Diagram terdapat empat (4) External Entitiy yaitu Tata Usaha (bagian
keuangan), Kasir, Kepala Sekolah, dan Yayasan Kemala Bhayangkari. Context
Diagram dapat dilihat pada Gambar 3.27.
Gambar 3.27 Context Diagram Aplikasi Keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong
(83)
3.3.5 Diagram Jenjang Aplikasi Keuangan Siswa
Diagram jenjang digunakan untuk menjabarkan breakdown detil proses aplikasi keuangan siswa. Dalam diagram jenjang di breakdown berdasarkan sub-sub prosesnya.
Gambar 3.28 Diagram Jenjang Aplikasi Keuangan siswa
Pada Gambar 3.28 menggambarkan subproses dari proses – proses besar yang ada pada aplikasi, yaitu proses pengelolaan data master, setting, pengelolaan
(84)
keuangan siswa, pengelolaan laporan, dan grafik dan summary. Pengelolaan data master terdiri dari data user, data siswa, data jurusan, data tahun ajaran, dan data jenis pembayaraan, kemudian setting terdiri dari setting pembayaran dan setting denda, pengelolaan keuangan siswa terdiri dari pencatatan siswa tiap kelas,
generate pembayaran siswa, transaksi pembayaran siswa dan history pembayaran
siswa. Transaksi pembayaran siswa dibagi lagi menjadi beberapa subproses yaitu
input data pembayaran siswa, perhitungan denda, verifikasi pembayaran siswa,
approval laporan pembayaran siswa dan SMS gateway. Pengelolaan Laporan
terdiri dari rekapitulasi pembayaran siswa, laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa. Kemudian grafik dan summary yang terdiri dari grafik penerimaan dan tunggakan pembayaran siswa.
3.3.6 Data Flow Diagram (DFD)
Setelah membuat diagram jenjang, maka proses yang ada pada Context
Diagram dapat digunakan untuk membuat Data Flow Diagram (DFD) Level 0.
(85)
Gambar 3.29 DFD Level 0 Aplikasi Keuangan Siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong.
(86)
a. Pengelolaan Data Master
Pada Gambar 3.30 adalah rincian proses decompose dari pengelolaan data master. Dalam proses utama dibagi menjadi 5 proses, yaitu proses mengelola data user, mengelola data siswa, mengelola tahun ajaran, mengelola jenis pembayaran, dan mengelola jurusan.
Gambar 3.30 DFD Level 1 Pengelolaan Data Master
b. Setting
Pada Gambar 3.31 adalah rincian proses decompose dari setting. Dalam proses utama terbagi menjadi 2 bagian, yaitu setting pembayaran dan setting denda.
(87)
Gambar 3.31 DFD Level 1 Setting
c. Pengelolaan Keuangan Siswa
Pada Gambar 3.32 adalah rincian proses decompose dari pengelolaan transaksi. Dalam proses pengelolaan transaksi ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu proses pencatatan siswa tiap kelas, generate pembayaran siswa, dan transaksi pembayaran siswa.
(88)
Gambar 3.32 DFD Level 1 Pengelolaan Keuangan siswa
d. DFD Level 2 Transaksi Pembayaran Siswa
Pada Gambar 3.33 adalah rincian proses decompose dari transaksi pembayaran siswa. Dalam proses utama terbagi menjadi 5 proses, yaitu proses
input data pembayaran siswa, perhitungan denda, verifikasi pembayaran
(89)
Gambar 3.33 DFD Level 2 Transaksi Pembayaran Siswa
3.3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD menggambarkan tabel – tabel yang digunakan dalam pembuatan aplikasi keuangan siswa pada SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong. PadaEntity
Relationship Diagram ERD dibagi menjadi 2 yaitu Conceptual Data Model
(PDM)dan Physical Data Model (PDM). Berikut penjelasannya pada Gambar 3.34 dan 3.35.
(90)
a. Conceptual Data Model (CDM)
CDM dari aplikasi keuangan siswa terdapat 11 tabel yaitu user, tahun ajaran, jurusan, siswa, jenis pembayaran, Setting pembayaran, detil Setting pembayaran,
Setting denda, detil Setting denda, pembayaran, rekap. CDM sistem ini dapat
dilihat pada Gambar 3.34.
(91)
b. Physical Data Model (PDM)
PDM dari aplikasi keuangan siswa terdapat 12 tabel yaitu user, tahun ajaran, jurusan, siswa, jenis pembayaran, setting pembayaran, detil setting pembayaran, setting denda, detil setting denda, pembayaran, rekap dan anggota kelas. PDM sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.35.
(1)
4.3.14 Uji Coba Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran Siswa
4.17 Tabel Uji Coba Laporan Penerimaan dan Tunggakan Nama Test Test
case ID Proses
Output yang
diharapkan Hasil Dokumentasi
Uji Coba Laporan Penerimaan dan
Tunggakan Pembayaran
O.1 Tampil Rincian Laporan
Tampil hasil rincian laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran berdasarkan tahun ajaran, jenis
pembayaran dan bulan yang dipilih
Sesuai
(2)
O.2 Cetak Laporan Penerimaan dan Tunggakan Pembayaran
Tampil laporan penerimaan dan tunggakan pembayaran dan siap untuk dicetak
Sesuai
(3)
4.3.15 Uji Coba SMS Gateway
4.18 Tabel Uji Coba SMS Gateway
Nama Test Test
case ID Proses
Output yang
diharapkan Hasil Dokumentasi
Uji Coba SMS
Gateway
P.1 SMS Broadcast
Jatuh Tempo
Dapat mengirim
broadcast SMS
peringatan pembayaran siswa sebelum jatuh tempo.
Sesuai
(4)
184 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi dan menjawab dari permasalahan di SMA Kemala Bhayangkari 3 Porong pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Sistem yang dibuat dapat melakukan Generate pembayaran, karena masing-masing siswa memiliki jumlah pembayaran berbeda-beda berdasarkan grade, tahun ajaran, dan jurusan.
2. Sistem yang dibuat dapat menyajikan history pembayaran masing-masing siswa mulai dari awal masuk tahun ajaran baru.
3. Sistem dapat menyajikan grafik penerimaan dan tunggakan semua jenis pembayaran setiap grades elama satu semester.
4. Sistem dapat mengirim peringatan SMS pembayaran siswa sebelum jatuh tempo kepada orang tua/ wali murid, sehingga mampu mencegah terjadinya keterlambatan pembayaran.
(5)
185
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah :
1. Sistem ini dapat dikembangkan menjadi sistem yang terintegrasi dengan sistem bagian-bagian yang terkait keuangan siswa, seperti bagian akademik, bendahara sekolah, dll.
2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan cara pembayaran secara online melalui bank yang sudah ditentukan, sehingga siswa dapat melakukan transaksi pembayaran dimanapun dan kapanpun tanpa harus datang langsung ke sekolah.
(6)
186
Carina, V. (2010). Pemanfaatan Teknologi SMS Gateway dalam pembuatan Aplikasi Layanan Pelanggan pada Travel BEJEU menggunakan Java2SE
dan MySQL 5 Database.skripsi. Universitas Dian Nuswantoro.
DenNIS, Alan, Wixom, Barbara Haley, Roth, Roberta M, (2013). System Analysis
and Design 5th edition. New Jersey: John Willey dan Sons, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional, (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Indonesia
Fattah, N. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hartono, J. (2001). Analisis dan Design Sistem Informasi: pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi.
Hartono, J. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hartono, J. (2006). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi BisNIS. Yogyakarta: Andi.
Janner, S. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
Kendall, K. (2003). Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo.
Linda, M. (2004). Sistem Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
http://kpmu.unila.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/pp-no-19-2005.pdf. [6 Oktober 2010].
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan.
Ridwan Sundjaja.,Inge Barlian (2003). Manajemen Keuangan 2, Edisi kelima.
Jakarta: Literata Lintas Media.
Romeo. (2003). Testing dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama. Surabaya: STIKOM.
Supriadi Dedi. (2010). Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, PT. Remaja Rosdkarya, Bandung.