Sejarah Algoritma Genetika Karakteristik Algoritma Genetika

kromosom yang lainnya sehingga ukuran populasi jumlah kromosom dalam suatu populasi konstan. Setelah melalui beberapa generasi, maka Algoritma Genetika akan konvergen ke kromosom yang terbaik.

2.1.1 Sejarah Algoritma Genetika

Algoritma Genetika merupakan metode pencarian yang disesuaikan dengan proses genetika dari organisme-organisme biologi yang berdasar pada teori evolusi Charles Darwin. Algoritma Genetika pertama kali ditemukan oleh John Holland di dalam bukunya yang berjudul Adaption in Natural and Artificial Systems pada tahun 1960-an dan kemudian dikembangkan bersama murid-murid dan rekan kerjanya di Universitas Michigan pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Tujuan Holland mengembangkan Algoritma Genetika saat itu bukan untuk mendesain suatu algoritma yang dapat memecahkan suatu masalah, namun lebih mengarah ke studi mengenai fenomena adaptasi di alam dan mencoba menerapkan mekanisme adaptasi alam tersebut ke dalam sistem komputer. Algoritma Genetika yang dibuat Holland merupakan sebuah metode untuk memisahkan satu populasi kromosom terdiri dari bit-bit 1 dan 0 ke populasi baru dengan menggunakan “seleksi alam” dan operator genetik seperti crossover, mutation mutasi dan inversion. Crossover menukar bagian kecil dari dua kromosom, mutasi mengganti secara acak nilai gen beberapa lokasi pada kromosom dan inversion membalikkan urutan beberapa gen yang berurutan dalam kromosom. Dasar teori inilah yang menjadi dasar kebanyakan program yang menggunakan Algoritma Genetika saat ini.

2.1.2 Karakteristik Algoritma Genetika

Algoritma Genetika memeberikan suatu pilihan bagi penentuan nilai parameter dengan meniru cara reproduksi genetika, pembentukan kromosom baru serta seleksi alam seperti yang terjadi pada makhluk hidup. Algoritma Genetika mempunyai Universitas Sumatera Utara karakteristik-karakteristik yang perlu diketahui sehingga dapat terbedakan dari prosedur pencarian atau optimasi yang lainnya. Karakteristiknya dapat kita asumsikan sebagai berikut : 1. Algoritma Genetika bekerja dengan pengkodean dari himpunan solusi permasalahan berdasarkan parameter yang telah ditetapkan dan bukan parameter itu sendiri. 2. Algoritma Genetika malakukan pencarian pada sebuah populasi dari sejumlah individu-individu yang merupakan solusi permasalahan bukan hanya dari sebuah individu. 3. Algoritma Genetika merupakan informasi fungsi objektif fitness, sebagai cara untuk mengevaluasi individu yang mempunyai solusi terbaik, bukan turunan dari suatu fungsi. 4. Algoritma Genetika aturan-aturan transisi peluang, bukan aturan-aturan deterministik.

2.1.3 Kelebihan Algoritma Genetika