PA : Produksi Kemasan Tart and Bakery pada UKM "KTS".

(1)

PRODUKSI KEMASAN TART AND BAKERY

PADA UKM “KTS”

PROYEK AKHIR

Nama

: BAGUS INDRA ARIFIANTO

NIM

: 09.39090.0007

Nama

: BAYU GEDE SUKARNO

NIM

: 09.39090.0009

Nama

: MOKH. DEPRIANTO

NIM

: 09.39090.0016

Program Studi

: DIII Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2012

PRODUKSI KEMASAN TART AND BAKERY

PADA UKM “KTS”

PROYEK AKHIR

Nama

: BAGUS INDRA ARIFIANTO

NIM

: 09.39090.0007

Nama

: BAYU GEDE SUKARNO

NIM

: 09.39090.0009

Nama

: MOKH. DEPRIANTO

NIM

: 09.39090.0016

Program Studi

: DIII Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2012

PRODUKSI KEMASAN TART AND BAKERY

PADA UKM “KTS”

PROYEK AKHIR

Nama

: BAGUS INDRA ARIFIANTO

NIM

: 09.39090.0007

Nama

: BAYU GEDE SUKARNO

NIM

: 09.39090.0009

Nama

: MOKH. DEPRIANTO

NIM

: 09.39090.0016

Program Studi

: DIII Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

Halaman

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan... 4

1.5 Manfaat... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Desain ... 6

2.2 Kemasan UKM KTS ... 6

2.3 Kemasan ... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN ... 10

3.1 Studi Eksisting... 10

3.2 Ide dan Konsep ... 12

3.3 Analisa... 14

BAB IV IMPLEMENTASI DESAIN ... 26

4.1 Tahap Persiapan ... 26

4.2 Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain... 26

4.3 Proses Pembuatan Plat... 33

4.4 Proses Cetak ... 33

4.5 TahapFinishing... 36

4.6 Kalkulasi Pengeluaran ... 40

BAB V PENUTUP... 42

5.1 Kesimpulan... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43


(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Model Kemasan Kompetitor. ... 11

Gambar 3.2RoughDesain Kemasan Warna Dasar Kuning. ... 13

Gambar 3.3RoughDesain Kemasan Warna Dasar Cokelat. ... 13

Gambar 3.4RoughDesain Kemasan Warna Dasar Jingga. ... 14

Gambar 4.1 BentukDiecutHasil Komputerisasi... 27

Gambar 4.2 Hasil Komputerisasi Dengan Konsep WarnaBackgroundKuning. 27 Gambar 4.3 Hasil Komputerisasi Konsep WarnaBackgroundCokelat. ... 28

Gambar 4.4 Hasil Komputerisasi Dengan Konsep WarnaBackgroundJingga.... 28

Gambar 4.5 Desain Kemasan Kecil Yang Disetujui... 29

Gambar 4.6 Desain Hasil Komputerisasi Kemasan Besar ... 29

Gambar 4.7Effect Gaussian Blur... 31

Gambar 4.8Layer Mode Screen... 31

Gambar 4.9Effect Drop Shadow... 32

Gambar 4.10 TeknikOverprint Fill... 32

Gambar 4.11 UkuranDiecut... 39


(4)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah memperoleh informasi dan memudahkan dalam urusan bisnis membuat daya saing semakin meningkat. Berbagai upaya positif dan strategi yang dilakukan berbagai orang untuk memenangkan kompetisi. pemanfaatan teknologi yang berkembang pesat saat ini serta kemampuan yang dimiliki individu merupakan peran yang sangat penting.

Cara memuaskan konsumen merupakan salah satu cara untuk membangun bisnis. Kepuasan konsumen yang memberikan keuntungan lebih lanjut mengembangkan bisnis dari dalam, baik itu pengembangan dari produk atau jasa layanan yang diberikan. Pengembangan dari produk bisa dilakukan dengan penambahan unsur seni atau keindahan produk, baik berupa produk utama atau juga kemasan yang memikat.

Mungkin tidak tersadar bahwa kemasan yang membungkus produk merupakan bagian dari promosi produk yang dikemasnya. Kemasan memerankan sebagai promosi akan sesuatu yang ingin disampaikan untuk memikat konsumen, bahkan ciri dan ingatan produk bisa melekat pada kemasan dan diingat oleh konsumen. Kemasan yang mewadahi bisa diberikan kesan yang menarik dari pemberian desain dan juga bentuk kemasan.


(5)

2

Menurut slide presentasi dosen teknologi kemasan kaku STIKOM Surabaya bapak Theodorus Nugroho Purwosunu bahwa secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan adalah :

1. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran. 2. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar

ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. 3. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai

alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.

4. Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. 5. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari

produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.

6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik.


(6)

Kemasan yang bagus dari segi kenyaman, keindahan dan fungsi utamanya sebagai wadah bisa dimanfaatkan untuk menunjang penjualan produk. Konsumen memang melihat kualitas produk dari produk utamanya tetapi kemasan yang baik bisa memberikan nilai tambah dari penilain produk utamanya, atau bahkan saling melengkapi antara produk utama dan kemasan, sehingga akan lebih puas ketimbang hanya puas akan produk utama.

Kemasan bisa diproduksi dengan berbagai cara, salah satunya dengan teknologi cetak, percetakan kemasan merupakan industi yang memproduksi kemasan dari bahan baku berupa kertas atau bahan baku lainya, hingga menjadi kemasan dengan bentuk dan desain yang menarik. Tentu teknologi ini sangat bermanfaat bagi bisnis yang membutuhkan kemasan yang sesuai keinginan.

Berkenaan dengan tugas yang didapat, maka proyek akhir ini memanfaatkan kebutuhan dari usaha penjualan makanan yang membutuhkan kemasan. Dilihat dari kebutuhan akan kemasan yang diinginkan dari bisnis ini maka bisa dimanfaatkan teknologi cetak offset yang bisa memproduksi cetakan untuk memberikan desain yang sesuai keinginan untuk mencapai maksud peningkatan penjualan.

Pemberian kemasan oleh UKM mempunyai beberapa tujuan diantaranya : 1. Memberikan wadah bagi produk yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Memberikan identitas yang lebih tepat bagi produk yang dikemas.

3. Memberikan kesan yang baik bagi produk kue yang dikemas melalui tampilan kemasan.


(7)

4

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diambil rumusan masalah bahwa penulis akan memberikan konsep cerah pada pembuatan kemasan KTS yang baru dengan di berikan beberapa image yang menunjang sebagai identitas produk dan UKM yang bersangkutan. Dengan harapan kemasan yang penulis buat akan lebih menarik konsumen dan bersaing dengan kompetitor.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dimuat berdasarkan batas pengerjaan proyek akhir diantaranya:

1. Tidak menyangkut mesin plat CTCP (Computer To Conventional Plate). 2. Proses cetak tidak memuat penjelasan tentang mesin secara detail. 3. Proses finishing atau plong tidak menyangkut tentang peralatan secara detail.

4. Tidak menyangkut tentang pembuatan produk UKM KTS Tart and Bakery secara detail.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari proses pracetak kegiatan penyelesaian proyek akhir adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sarana pembelajaran lebih lanjut dari perkuliahan. 2. Menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan kemasan. 3. Menambah wawasan dunia bisnis percetakan.

4. Menambah pengetahuan tentang bagaimana konsumen memlih kemasan yang diinginkan.


(8)

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan proyek akhir ini adalah: a. Untuk pribadi/kelompok

1. Dapat mengerti tentang jalinan relasi antara perusahaan percetakan dan konsumenya.

2. Dapat menerapkan pembelajaran yang telah diperoleh.

3. Dapat menambah pengalaman dan pembelajaran tentang pemasaran. 4. Dapat menambah pengalaman bagaimana melihat pasar bisnis.

b. Untuk perusahaan

1. Dapat memberikan identitas yang lebih kuat untuk promosi produknya. 2. Dapat membandingkan situasi dimana kemasan yang dipakai mengalami


(9)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Desain

Arti desain Menurut Janner Simarmata “desainadalah bagaimana aplikasi yang dirancang menjadi sesuai dengan kebutuhan”. desain yang dirancang untuk memberikan kesan tertentu akan mempengaruhi seseorang yang melihat desain tersebut. ( http://carapedia.com/pengertian_definisi_desain_info2196.html)

2.2 UKM KTS

Desain yang dirancang untuk tampilan luar sebagai identitas usaha untuk mengenalkan produk kepada masyarakat, pengumpulan data untuk menghimpun informasi yang akan ditampilkan desain sangat dibutuhkan, usaha yang bernama KTS Tart and Bakery merupakan usaha pembuatan dan penjualan kue yang berniat mengembangkan desain kemasan tersebut.

Usaha pembuatan sekaligus penjualan produk berupa tart dan roti yang bernama KTS Tart and Bakery yang berada di jalan Kutisari Selatan nomor 97 Surabaya mempunyai produk berupa tart dan aneka kue yang dibuat dalam tempat yang sama dengan tempat penjualan. Produk yang dijual merupakan order atau atas permintaan konsumen dan ada juga produk yang dijual untuk sehari-hari tetapi produk ini tidak banyak, contohnya donat dan kue yang cukup mampu bertahan lama masa kadaluarsanya. Usaha ini bisa dikatakan industri rumahan, pemilik usaha adalah kepala keluarga yang mengolah usaha ini.


(10)

Produk yang dijual mempunyai ukuran yang berbeda dan jumlah yang dijual dalam kemasanpun berbeda-beda, ada yang dijual dalam kemasan berisi 1 produk dan ada yang berisi 2 atau lebih. Produk yang dijual diberikan kemasan menurut pemintaan dan banyaknya produk dalam kemasan, misalnya permintaan donat, 1 donat dikemas dalam 1 kemasan, ada juga permintaan beberapa kue dikemas dalam satu kemasan saja.

Penjualan produk masih memakai kemasan yang dijual dipasaran, contohnya kemasan putih polos dan kemasan berwarna cokelat dengan desain bunga yang umum dijumpai ditempat penjual kemasan. Kemasan yang dipakai tidak memiliki identitas jelas mengenai produk dan identitas usaha yang menjualnya. Kami diberikan kesempatan oleh pemilik KTS Tart And Bakery untuk mengembangkan desain kemasan baru yang berawal dari kemasan yang dijual dipasaran menjadi kemasan yang mempunyai identitas tersendiri.

Tidak semua kemasan yang digunakan dikembangkan, kemasan yang dikembangkan ada 2 kemasan yaitu merupakan kemasan donat dan kue roll. Kemasan yang dikembangkan mempunyai nilai kuantitas produk 1 donat dan 1 kemasan lagi bernilai kuantitas 2 donat dan juga cukup untuk 1 kue roll. Pemilihan jenis kemasan yang dikembangkan merupakan kemasan yang paling sering digunakan dan juga ukuranya cukup untuk dicetak pada mesin Heidelberg GTO-52 yang merupakan mesin yang digunakan untuk mencetak di SDPC STIKOM.


(11)

8

2.3 Kemasan

Menurut artikel pada website (http://klikkemasan.com/tentang_kemasan) “Packaging atau kemasan adalah llmu, Seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan dikirim”.. Kemasan selain sebagai tempat untuk mewadahi produk bisa juga digunakan untuk sarana promosi untuk mengenalkan produk kepada seseorang yang melihat. Kemasan yang dijual dipasaran mempunyai desain umum dan dikarenakan kemasan yang dijual tidak dimaksudkan untuk mempromosikan produk terntu.

Kemasan yang dirancang khusus untuk mengenalkan produk lebih baik dari pada kemasan yang umum, dikarenakan kemasan bisa mempromosikan produk yang dikemas guna memberikan pengenalan kepada konsumen yang bisa mempengaruhi nilai jual.

Kemasan yang digunakan oleh KTS Tart and Bakery merupakan kemasan dengan jenis kertas duplex yang mempunyai satu sisi putih dan satu sisi ke cokelatan. Bentuk dari kemasan ini adalah kotak persegi. Dilakukan pengembangan tampilan kemasan yang pada awalnya mempunyai tampilan umum berupa warna cokelat dan tidak mempunyai ciri khusus untuk mengetahui identitas, menjadi kemasan yang mempunyai tampilan khusus.


(12)

2.3.1 Spesifikasi

1. Ukuran kemasan besar jadi Tinggi : 5,3 cm Panjang : 19 cm Lebar : 9,5 cm

Ukuran kemasan kecil jadi Tinggi : 5,3 cm Panjang : 10 cm Lebar : 9,5 cm

2. Kertas

Produksi : PT. Pakerin Jenis : duplex Gramatur : 260 gram/m2 Ukuran asli : 79 cm x 109 cm


(13)

10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN & DESAIN

3.1 Studi Eksisting

Maksud dari studi eksisting ini adalah sebagai acuan atau tolak ukur bagi Proyek Akhir. Adapun pembelajaran dari wawancara pemilik usaha, kompetitor dan analisaS.W.O.T.

3.1.1 Wawancara Pemilik usaha

Wawancara dengan pemilik usaha KTS Tart and Bakery merupakan cara untuk mengetahui keinginan pemilik usaha mengenai kemasan yang diinginkan, dari wawancara dapat ditarik kesimpulan bahwa keinginan pemilik usaha terhadap kemasan adalah :

 Kemasan mempunyai desain warna yang cerah

 Kemasan mempunyai bentuk yang kokoh

 Harga yang bersaing

 Kemasan mempunyai identitas usaha KTS Tart and Bakery 3.1.2 Kompetitor

Banyak persaingan dalam dunia produksi kue, dari pemberian kualitas produk, harga jual produk dan juga dari segi tampilan produk berupa tampilan kemasan, dari pembelajaran yang dikumpulkan melalui pengambilan contoh kemasan kue yang diperoleh dengan mengambil kemasan bekas yang banyak yang diterima dari pemberian, maka bisa dipelajari mengenai kemasan dari kompetitor usaha kue diantaranya:


(14)

1. Kemasan ada yang mempunyai lipatan yang bagus dan ada yang tidak mempunyai garis tekuk yang baik, bisa dilihat dari bentuk kemasan yang tidak kokoh.

2. Kemasan terdiri dari 1 warna, 2 warna dan sampai 4 warna. 3. Harga kemasan yang bersaing.

4. Kemasan yang merupakan competitor dari kemasan yang penulis buat adalah kemasan roti suzana. Berikut adalah gamba kemasan yang merupakan competitor penulis :

Gambar 3.1 Model Kemasan Kompetitor.

3.1.3 AnalisaS.W.O.T

Strenght

Dari segi kekuatan desain kompetitir dirasa cukup baik dan untuk pembelelajaran agar lebih baik dan memberikan kesan yang cerah pada kemasan dikarenakan kemasan dari kompetitior terlihat cukup gelap warna yang


(15)

12

ditampilkan. Bentuk kemasan kompetitor yang tidak kokoh bisa dibuat pelajaran untuk membuat kemasan yang kokoh.

Weakness

Dari segi kelemahan kemasan yang hendak diproduksi akan menggunakan biaya yang tidak murah dikarenakan menggunakan proses plong untuk memberikan garis lipat yang baik supaya kemasan bisa terlihat tegak.

Opportunities

Dari segi peluang kemasan yang didesain dengan warnah cerah yaitu warna kuning dan bentuk yang kokoh bisa diterima oleh masyarakat dengan baik.

Threaths

Dari segi ancaman kemasan yang diproduksi akan menggunakan mesin GTO-52 yang masih manual dan membutuhkan keahlian yang baik untuk mencetak 4 warna. Jika tidak tepat penggunaan mesin akan menjadi masalah untuk kemasan.

3.2 Ide dan Konsep

Berdasarkan dari pembelajaran metodelogi penelitian maka dapat diambil manfaat untuk dibuat ide kemasan yang kokoh dan Ide dari pembuatan desain kemasan bersumber pada kemasan snack yang berwarna kuning, warna kuning yang cerah dan dominan memberikan kesan cerah. Kemasan yang dikembangkan dari kemasan sebelumnya tidak banyak hanya perwajaan desain. Pada gambar “3.2”, “3.3”, “3.4” di halaman 13 adalah rough baru yang penulis buat untuk kemasan UKM KTS.


(16)

Gambar 3.2RoughDesain Kemasan Warna Dasar Kuning.


(17)

14

Gambar 3.4RoughDesain Kemasan Warna Dasar Jingga.

Konsep yang dipakai merupakan hal yang umum yaitu menanmpilkan produk didepan dan menampilkan identitas berupa nama usaha dagang yaitu KTS Tart and Bakery. Konsep pada bentuk kemasan tidak dikembangkan dikarenakan bentuk kemasan yang dipakai sudah bagus, kemasan yang menggunakan kuncian berupa flip pengunci yang berada pada setiap sisi luar yang mengunci satu sama lain untuk membentuk persegi panjang.

3.3 Analisa

Analisa berikut merupakan penyesuaian dengan data yang dikumpulkan diantaranya terdapat analisa proses pracetak, analisa proses cetak, analisa proses akhir dan analisa biaya produksi.

3.3.1 Analisa Order

Dari data yang dikumpulkan yaitu order pembuatan kemasan dengan spesifikasi sebagai berikut :


(18)

 Jumlah order : 4.000 biji kemasan besar dan 4.000 biji kemasan kecil

 Harga jual produk donut : Rp.

2.500,- Harga jual produk roti gulung: Rp.

13.000,- Sistem warna : 4 warnaCMYK

 Ukuran kemasan besar : Tinggi : 5,3 cm Panjang : 19 cm Lebar : 9,5 cm

 Ukuran kemasan kecil : Tinggi : 5,3 cm : Panjang : 10 cm : Lebar : 9,5 cm

 Ukuran kertas cetak kemasan besar : Panjang 35,9 cm x lebar 33,25 cm.

 Ukuran kertas cetak kemasan kecil : Panjang 35,9 cm x lebar 24,25 cm. 3.3.2 Analisa Pracetak

Proses produksi kemasan KTS Tart and Bakery diproduksi melalui tahap ide dan konsep dan dilanjutkan dengan proses awal yang disebut proses pracetak atau sebelum cetak ada beberapa tahapan proses pracetak diantaranya:

 Proses pembuatan desain dengan peralatan : 1. Notebook Axioo Neon

2. Mouse E-blue

3. Sistem operasi windows 7

4. SoftwarepengolahimageAdobe Photoshop CS 3


(19)

16

 Pembuatan Kerangka kemasan menggunakan Adobe Illustrator CS 3.

 Pembuatan desain vektor dan penambahan atribut cetak serta teknik overleap dan over print untuk teks dengan Adobe Illustrator dan pengolahanimage dengan Adobe Photoshop utama disandingkan dengan desain lain sebagai perbandingan.

 Desain kemasan yang dipilih adalah desain yang dominan berwarna kuning, kemasan ini dipilih oleh pemilik usaha dikarenakan memiliki warna yang cerah.

 Warna Kemasan dengan dominan warna Kuning. Dengan adanya image. digunakan sistem warna separasi CMYK.

 Dilakukan konsultasi pada dosen pembimbing dan dilakukan beberapa revisi diantaranya penurunan kepekatan warna agar warna tidak terlalu gelap serta serta tata letak desain.

 Dilakukan cetak proofing menggunakan digital offset dimaksudkan untuk memperoleh hasil contoh warna yang standart dengan warna yang tampil dimonitor.

 Dilakukan pengecekan informasi kemasan dengan benar dan pengecekan ketepatan bentuk kemasan hingga benar.

 Pembelian kertas duplex 260 gram dengan jasa potong.

 Pembuatan plat CTCP (Computer To Convantional Plate) separasi 4 warnaCMYKdengan media plat GTO-52 dengan ukuran panjang 51 cm dan lebar 40 cm.


(20)

3.3.3 Analisa Proses Cetak

Setelah proses pracetak telah dilakuakan sampai dengan pembuatan plate CMYK.Maka proses selanjutnya adalah proses cetak.

 Pengumpulan bahan-bahan yang dibutuhkan diantaranya plat CMYK, kain majun, tinta cetak cyan, magenta, yellow dan black, plate cleaner,RWA, ketas.

 Proses cetak dengan mesin GTO-52.

Speedcetak 1 detik 1 kertas

 Penyesuain setelan mesin.

 Proses cetak awal hingga akhir untuk 3 hari.

 Cetakan kering dan sortir untk menuju proses plong.

 Order pisau plong. 3.3.4 Analisa Proses Plong

Proses plong merupakan proses tahap akhir dimana proses ini keadaan cetakan masi kotor atau masi ada kertas putih atau kertas yang tidak terpakai sebagai kemasan.

 Penyetoran cetakan ke jasa plong yang sekaligus tempat pembuatan pisau yang telah dipesan.

 Proses jasa plong pertama penyesuaian pisau dengan cetakan, proses ini membutuhkan waste, untuk proses selama 1 hari untuk 2 model.


(21)

18

3.3.5 Analisa Kebutuhan Kertas

Untuk mengetahui kebutuhan material yang akan digunakan memproduksi maka dilakukan analisa kebutuhan material menurut analisa order.

 Untuk mencetak dengan order 4000 biji kemasan maka disesuaikan dengan kertas duplex dipasaran dengan spesifikasi:

- Jenis kertas : Duplex

- Ukuran : 109 cm x 79 cm

- Arah serat : LG (Long Grain) arah 109

 Dengan luas kertas duplex dalam ukuran plano atau panjang 109 cm dan lebar 79 cm maka didapat pembagianupkertas seperti berikut:

- Untuk kemasan besar didapat jumlah 6up. - Untuk kemasan kecil didapat jumlah 9up.

 Dengan diperoleh jumlah up maka kebutuhan kertas plano dengan jumlah: - Order 4000 + waste 10% = 4400 biji / 6 up = 734 plano plano

untuk kemasan besar.

- Order 4000 + waste 10% = 4400 biji / 9 up = 489 plano plano untuk kemasan kecil.

3.3.6 Analisa Kebutuhan Tinta

Kebutuhan tinta yang diperlukan berdasarkan luas kertas cetak. Telah diketahui area luas kertas cetak berdasarkan analisa order yaitu :

 Luas kertas cetak kemasan besar : 35,9cm x 33,2 cm = 1193,675 cm2

 Ukuran kertas cetak kemasan kecil : 35,9cm x 24,25cm = 870,575 cm2

 Diketahui rumus tinta yang dipakai dengan standart blok warna raster 100% yaitu tinta 2gram/m2


(22)

 Rumus tinta diaplikasikan dengan luas kemasan besar 1193,675 cm2 x 2grm/m2

0,1193675 m2 x 2grm/m2 = 0,238735 grm/m2

 Rumus tinta diaplikasikan dengan luas kemasan kecil 870,575 cm2x 2grm/m2

0,0870575 m2x 2grm/m2 = 0,174115 grm/m2

 Hasil kebutuhan tinta kemasan besar dijumlah dengan total order

0,238735 grm/m2x 4400 biji = 1050.434 gram atau 1,050 kg tinta/warna

 Hasil kebutuhan tinta kemasan kecil dijumlah dengan total order

0,174115 grm/m2x 4400 biji = 766,106 gram atau 0,766 kg tinta/warna

3.3.7 Analisa Kebutuhan Plat Cetak

Kebutuhan plate CTCP (Computer To Conventional Plate) dianalisa berdasarkan analisa order

 Jumlah warna cetakan = 4 warna (CMYK)

 Jumlah plate yang dibutuhkan = 2 platCTCP cyan = 2 platCTCP magenta = 2 platCTCP yellow = 2 platCTCP black

3.3.8 Analisa Kebutuhan Plong

Kebutuhan plong berdasarkan kerangka kemasan. Pisau potong untuk memotong kertas dan pisau creasing untuk memberi garis tekuk.


(23)

20

 Kebutuhan pisau potong kemasan besar

14 cm x 2 = 28 cm

29,6 cm x 1 = 29,6 cm

6,5 cm x 6 = 39 cm

34,9 cm x 2 = 69,8 cm

5,3 cm x 8 = 42,4 cm

2,25 cm x 1 = 2,25 cm

2,13 cm x 6 = 12,78 cm

Total = 223,83 cm

 Kebutuhan pisaucreasingkemasan besar 19 cm x 4 biji = 76 cm

34,9 cm x 2 = 69,8 cm

Total = 145,8 cm

 Kebutuhan pisau potong kemasan kecil

21,1 cm x 1 = 21,1 cm

6,5 cm x 6 = 39 cm

9,8 cm x 2 = 19,6 cm

34,9 cm x 2 = 69,8 cm

5,5 cm x 8 = 44,4 cm

2,25 cm x 1 = 2,25 cm

2,13 cm x 6 = 12,78 cm


(24)

 Kebutuhan pisaucreasingkemasan kecil

10 cm x 4 = 40 cm

34,9 cm x 2 = 69,8 cm

Total = 109,8 cm

 Kebutuhan papan plong kemasan besar

Panjang 39,5 cm x 35,5 cm = 1.402,25 cm2

 Kebutuhan papan plong kemasan kecil

Panjang 39,5 cm x 27,1 cm = 1.070,45 cm2

 Jasa plong 2 model 3.3.9 Analisa Biaya

 Biaya Kertas

Harga kertas 79 x 109 LG = Rp. 1.950,-Kemasan besar 734 plano x Rp 1950 = Rp. 1.431.300,-Kemasan kecil 489 plano x Rp 1950 = Rp.

953.550,- Biaya potong kertas /model Rp.

3.000,-Total 2 model = 2 x Rp. 3.000,- = Rp.

6.000,- Ongkos Cetak

Speed = 1800 kertas/jam

Waktu kerja (4400 x 4 : 1800) = 9,8 jam

Ongkos/jam = 13000/jam

Total ongkos = 24 jam x Rp.


(25)

22

 Biaya Tinta kemasan besar

0,238735 g/m2x 4400 biji = 1.050,434 gram tinta/warna Harga tintan /kg = cyan esay Rp.

63.000,-Magenta cemani toka Rp. 82.000,-Yellow cemani toka Rp. 78.200,-Black esay Rp.

50.000,-Total harga tinta = cyan Rp.

66.150,-Magenta Rp.

86.100,-Yellow Rp.

82.110,-Black Rp.

52.500,-Total = Rp.

286.860,- Biaya Tinta kemasan kecil

0,174115 grm/m2x 4400 biji = 766,106 gram atau 0,766 kg tinta/warna

Harga tintan /kg = Cyan esay Rp. 63.000,-Magenta cemani toka Rp. 82.000,-Yellow cemani toka Rp. 78.200,-Black esay Rp.

50.000,-Total harga tinta = Cyan Rp.

48.258,-Magenta Rp.

62.812,-Yellow Rp.

59.901,2,-Black Rp.


(26)

209.271,2,- Biaya Plat

Harga/plat = Rp.

15.000,-Banyak plat kemasan besar = 4

Total = Rp.

60.000,-Banyak plat kemasan kecil = 4

Total = Rp.

60.000,- Biaya pisau plong kemasan besar

Total panjang pisau potong = 145,8 cm Total panjangcreasingkemasan besar = 223,83 cm Total panjangcreasing+ pisau potong = 369,63 cm Jasa buat plong tiap cm = Rp. 175,-Total biaya buat plong Rp 175 x 369,63 cm = Rp.

64.685,25,- Biaya pisau plong kemasan kecil

Total panjang pisau potong = 208,93 cm Toltal panjangcreasingkemasan kecil = 109,8 cm Totla panjang pisau potong + creasing = 318,73 cm Jasa buat plong tiap cm = Rp. 175,-Total biaya buat plong Rp 175 x = Rp.

55.777,75,- Biaya papan plong kemasan besar

Harga papan plong = Rp 50 cm2

Luas papan = 1402,25 cm2

Total, biaya harga papan plong x luas papan


(27)

70.000,-24

Biaya papan plong kemasan kecil Harga papan plong = Rp 50 cm2

Luas papan = 1070,45 cm2

Total biaya = harga papan plong x luas papan = Rp.

53.522,5,-Jasa plong/model = Rp.

60.000,-Tota model = 2

Total harga jasa = Rp.

120.000,-Total pemakaian bahan pembantu cetak (Gum, RWA, Corector Plate, Plate Cleaner, Developer, Majun) = /model Rp.

11.500,- Harga pokok produk (HPP)

Kemasan Besar = Kertas + potong + cetak + tinta + plat + buat plong + jasa plong + bahan pem bantu

Total = Rp. 2.114.745,25

Kemasan kecil = Kertas + potong + cetak + tinta + plat + buat plong + jasa plong + bahan pembantu


(28)

1.534.021,45,- Harga Jual/biji

Kemasan Besar = HPP + 15%

= Rp. 2.114.745,25 x 15% HPP = Rp. 2.431.957 : 4000 biji Tiap biji kemasan = Rp.

607,98,-Kemasan Besar = HPP + 15%

= Rp. 1.534.021,45 x 15% HPP = Rp. 1.764.124,6 : 4000 biji Tiap biji kemasan = Rp.

441,- Perbandingan harga kemasan dengan harga produk Kemasan besar dengan isi kue rol

Rp. 607,98 : Rp. 13.000 x 100 = 4,6 % Kemasan kecil dengan isi 1 donat


(29)

26

BAB IV

IMPLEMENTASI DESAIN

Dalam implementasi desain, kegiatan yang dilakukan terdiri dari tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Pesiapan,

2. Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain, 3. PembuatanPlatemenggunakan CTCP,

4. Tahap Mencetak, 5. TahapFinishing 6. Kalkulasi

4.1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah :

1. Pengumpulan data kemasan pada dari UKM.

2. Proses penyusunan data dari data UKM dan data yang dibutuhkan.

4.2 Tahap Implementasi Konsep ke Dalam Desain

1. Proses desain yang menyesuaikan hasil analisa yaitu kemasan yang

menggunakan desain berwarna dan bentuk yang kokoh. Maka dibuatlah ilustrasi 3 desain sebagai perbandingan desain desain. Bentuk die cut hasil. komputerisasi dapat dilihat pada gambar 4.1 pada halaman 27.


(30)

Gambar 4.1 BentukDiecutHasil Komputerisasi

2. Tahapan berikutnya adalah melakukan finishing dari tahap komprahensif finishing disesuaikan dengan ukuran kemasan yang telah dipakai. Hasil komputerisasi bisa dilihat pada gambar “4.2”, “4.3”, “4.4”.


(31)

28

Gambar 4.3 Hasil Komputerisasi Konsep WarnaBackgroundCokelat.

Gambar 4.4 Hasil Komputerisasi Dengan Konsep WarnaBackgroundJingga. 3. Berdasarkan beberapa desain grafis yang telah diselesaikan maka


(32)

beberapa permintaan dari pihak UKM bahwa pemilik memilih desain dengan konsepbackgroundwarna kuning.

Gambar 4.5 Desain Kemasan Kecil Yang Disetujui.


(33)

30

4. Diketahui beberapa alasan pemilik UKM memilih desain tersebut diantaranya:

- Warna kuning disukai karena warna yang cerah.

- Desain logo disukai karena warna biru mudah yang cerah. - Desain yang sederhana.

5. Dapat dijelaskan bahwa desain yang dipilih memiliki sedemikian rupa dengan maksud:

- Tampilan logo yang kuat bukan berarti kuat dalam segi makna tetapi kuat dalam arti tebal dan mudah diingat.

- Latar belakang ladang dengan maksud memberikan kesan padat atau tidak kosong.

- Gambar donat ditampilkan dengan maksud menunjukan bahwa yang ada dalam kemasan tersebut adalah produk roti.

- Tampilan gandum ditampilkan dengan maksud memperindah atau sebagai pemanis donat.

- Tampilan kata lezat dan ekonomis dimaksudkan untuk menunjukan rasa yang lezat dan harga yang cukup terjangkau.

6. Teknik pembuatan desain bisa dijelaskan sebagai berikut:

- Pada logo terdapat efekblurdibuat dengan menggunakansoftware Adobe Illustrator dengan perintah “Effect-Blur-Gaussian Blur”. Gambareffect-Blur-Gaussian Blurdapat dilihat pada gambar 4.7 pada halaman 31.


(34)

Gambar 4.7Effect Gaussian Blur

- Latar belakang bergambar ladang dikerjakan dengansoftware Adobe Photoshop. 2 layer dengan layer gambar ladang dibawah dan layer gradasi kunig ke jingga diatas dengan modellayer screen danopacityyang dikurangi menjadi 76 %, contoh bisa dilihat pada gambar 4.8.


(35)

32

- Gambar donat menggunakan efek Drop Shadow, dengan perintah “Effect-Stylize-Drop Shadow”. Effect ini dapat dilihat pada gambar 4.9 :

Gambar 4.9Effect Drop Shadow

- Teknik overprint fill digunakan pada teks berwarna hitam dimaksudkan agar warna di bawah warna hitam pada teks tetap tercetak untuk menghindari kesan lubang pada teks jika terjadi miss register.Teknikoverprintdapat dilihat pada gambar 4.10 :


(36)

7. CetakProofingdengan menggunakan digitaloffsetindigo.

8. Meminta persetujuan dari pihak UKM, lalu disetujui dan menuju proses selanjutnya.

4.3 Proses Pembuatan Plat

Untuk Proses pembuatan plat CTCP (Computer To Convenyional Plate) ini perlu diperhatikan agar file yang dibawah ke jasa pembuatan plate sudah melalui tahap koreksi yaitu:

 Pemeriksaan font sudah dalam bentuk curve agar tidak missing font, atau juga bisaembed font.

 Pemeriksaan gambar agar gambar embed agar tidak missing image, atau bisa juga mencantumkan gambar padafolderyang sama dengan desain.  Pemeriksaan format bitmap atau gambar lainya untuk menjadi format

CMYK.

 Pemeriksaan atribut cetak.

 Pemeriksaan area bebasobjectdiluar area cetak.

 Pemeriksaan permberianoverprintdanoverlappada area potong.

1.4 Proses Cetak

Dalam proses pengerjaan cetak dari kemasan KTS, proses cetak yang dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari penyetelan kompenen yang penting saat cetak hingga ketika terdapat masalah saat proses cetak dilakukan. Berikut adalah rincian penjelasan mengenai tahapan cetak yang penulis lakukan :


(37)

34

 Proses penyetelan sebelum dilakukan cetak :

- Menyetel mejafiderpada bagian depan mesin cetak. - Menyetelunleg

- MenyetelStopper

- Menyeteldouble sheet detector - Menyetel / memasangplatecetak - Menyetel mejadelivery

- Menyetelingzonetinta

 Langkah-langkah sebelum dilakukan cetak - Jalan kertas

- Tuas rol air di tempelkan pada silinderplatesupaya tidak kotor.

- Drugtinta ditempelkan - Pengeluaran padadelivery  Prinsip cetak

Round to Round( bundar ke bundar )

- Prinsip cetak menggunakan sistem cetak putar. - Baik pembawa materi cetak maupun bahan. - cetakannya di letakan di media silinder. - Plat yang digunakan positif terbaca.


(38)

 Masalah pada saat mencetak, penyebab dan penyelesaianya 1. Cetakan kotor

- Penyebab bisa karena kotoran kertas, plat oksidasi, rol tinta kotor, blanket kotor, pembasahan kurang.

- Penyelesaianya dengan mengambil kotoran yang menempel dan mencuci rol-rol yang kotor.

2. Kertasdouble

- Penyebabnya karena kertas saling menempel karena kurang udara pada sela-sela kertas,set-off.

- Kocok kertas hingga kertas terpisah sendiri-sendiri, cegah agar tidakset-off.

3. Tinta cepat kering pada rol

- Penyebab dikarenakan roll tinta tidak jalan sehingga mengering.

- Penyelesaianya dengan tidak meninggalkan mesin dengan tinta di roll terlalu lama.

4. Tinta terlalu tebal

- Penyebab dikarenakan tinta yang keluar dariinkzone terlalu banyak keluar

- Penyelesaian dengan menutupinkzonedari bak tinta / mengurangi dengan kertas melaliu rol penghantar tinta


(39)

36

5 Set off

- Penyebab Tinta terlalu tebal pada cetakan / kecepatan mesin terlalu cepat

- penyelesaian mengurangi kecepatan mesin

6 Scumming (terlalu banyak air pembasah)

- Penyebab dikarenakan air pembasah terlalu banyak - Penyelesaian mengurangi pembasah

7 Cetakan tidak register

- Penyebab dikarenakan setelan stoper, anleg tidak stabil - Penyelesaianya dengan stabilkan stoper dan anleg

4.5 TahapFinishing

Tahap finishing merupakan tahap akhir dimana pada tahap ini dilakukan tahap plong atau disebut die cut, proses ini memberikan garis lipatan dan plong kertas berdasarkan skema pisau.

 Pada proses plong KTS ini, menggunakan mesin degel sistem galey.  Degel sistem galey, sitem jenis ini menggerakkan degelnya dengan

poros kiri dan kanan, sebelum mencapai bidang cetaknya degel tersebut akan sejajar dan menempel pada bidang cetaknya dengan rata, tanpa ada bagian yang tiba lebih dulu. Ukurannya 48 x 65 cm.

 Bahan yang digunakan pada proses ini: - Pisau plong


(40)

- Karet - Papan kayu

 Papan kayu lokal.

Jenis ini digunakan sebagai papan plong jika order plong tidak terlau banyak dan bukan merupakan cetakan yang repeat order. Kemampuan dari papan jenis ini kurang lebih dapat di gunakan untuk memproses plong sebanyak kurang lebih 10000 pcs. Jika kayu jenis ini digunakan untuk order yang lebih banyak, dikhawatirkan pada saat proses dilakukan, kayu tidak kuat menahan tekanan yang berlebihan dan akan rusak.

 Papan atau kayu India.

Jenis ini lebih kuat dari jenis papan lokal. Bisa digunakan untuk plong lebih dari kapasitas papan plong lokal. Tetapi jika digunakan untuk repeat order,tidak di anjurkan untuk menggunakan papan jenis ini.

 Papan atau kayu finlandia.

Merupakan papan yang paling bagus diantara kedua jenis papan diatas. Bisa digunakan untuk plong dengan kapasitas yang jauh lebih banyak dari kedua jenis papan sebelumnya, dan kayu atau papan jenis ini sangat di anjurkan digunakan untuk order plong yang merupakan order panjang atau repeat order, melihat kualitas yang dimiliki dari papan jenis ini sangat baik.


(41)

38

 Karet

Penggunaan karet pada papan plong ditujukan untuk memberikan efek pentalan pada kertas ketika proses plong pisau menancap pada kertas dan fungis dari keret ini adalah memberikan efek dorongan pada kertas sehingga kertas terpental dan lepas dari pisau.

 Pisau

Secara umum pisau yang digunakan pada saat proses plong atau die cut di bedakan menjadi 2 jenis atau bentuk pisau. Dimana ketiga jenis tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah jenis atau bentuk pisau yang dimaksud :

- Model tumpul.

Pisau dengan model seperti ini digunakan sebagai pisau creasing yang berfungsi untuk membuat lipatan pada kemasan.

- Model runcing.

Pisau dengan model seperti ini digunakan sebagai pisau cuting yang berfungsi untuk memotong bagian pada kemasan yang dibuat putus.

 Dimensidiecutkemasan 35,9 x 33,25 cm, dimensidiecutbisa dilihat pada gambar 4.11 pada halaman 39 :


(42)

Gambar 4.11 UkuranDiecut

 Pembuatan kerangka pisau ini mengacu pada kerangka yang kami buat, hanya tinggal menempatkan pisau sesuai dengan tempat gariscreasingdan cutingnya. Pemberian karet dilakukan oleh pembuat kerangka sesuai dengan ilmu yang mereka miliki.


(43)

40

Berikut adalah gambar kerangka pisau yang siap dipakai :

Gambar 4.12Diecut Yang Telah Jadi

4.6 Kalkulasi Pengeluaran

Kalkulasi pengeluaran ini merupakan kalkulasi dari pengerjaan proyek akhir yang sesungguhnya didapat.

Order : 250 biji + 10 % waste = 275 biji Waktu penyelesaian desain : 2 minggu

Waktu penyelesaian cetak : 3 hari


(44)

Kemasan besar

Kertas duplex 260gr 79 x 109 LG = 46 plano x Rp. 1.950,- = Rp. 89.700,-Tinta = Rp.

11.000,-Plat = 4 biji x Rp. 20.000,- = Rp. 60.000,-Bahan pembantu = Rp.

11.000,-Buat plong = Rp. 64.000,-Papan plong = Rp. 70.000,-Jasa plong = Rp. 60.000,-Total = Rp.

365.700,-Kemasan kecil

Kertas duplex 260gr 79 x 109 LG = 31 plano x Rp. 1.950,- = Rp. 60.450,-Tinta = Rp.

11.000,-Plat = 4 biji x Rp. 20.000,- = Rp. 60.000,-Bahan pembantu = Rp.

11.000,-Buat plong =

--Papan plong =

--Jasa plong =

--Total = Rp.

142.450,-Pengeluaran biaya tinta didapatkan dari pembagian pengeluaran biaya kelompok. Untuk kemasan kecil pengeluaran biaya plong, papan plong dan jasa plong tidak ada dikarenakan proses tersebut tidak dilakukan karena cetakan yang tidak stabil.


(45)

42

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pengerjaan tugas akhir pembuatan kemasan UKM KTS Tart and Bakery didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemasan UKM KTS Tart and Bakery telah dibuat sesuai dengan konsep yang telah penulis tentukan sebelumnya. Yaitu berkonsep cerah dan untuk menunjang konsep tersebut, digunakanlah warna kuning.

2. Folding box yang penulis buat dengan yang sebelumnya, tidak mengalami perubahan secara ukuran, hanya berubah design dan warnanya saja.

5.2 Saran

Untuk menghasilkan kualitas yang baik dalam pembuatan kemasan sekunder dimasa mendatang penulis menyarankan :

1. Melakukan persiapan yang matang, baik dalam proses pengumpulan data hingga ke proses penyelesaian. .

2. Membuat kalkulasi biaya, manyangkut harga kemasan yg akan digunakan dan harga dengancompetitorlain.

3. Mock upmerupakanprototypedari kemasan yang akan dipakai. Jadi perlu diperhatikan pada saat pembuatan mock up, mock up yang baik akan menghasilkan kemasan yang baik pula.


(46)

Nugroho, Teodorus.P. 2010.Materi Kuliah Pracetak I, STIKOM. Surabaya. Wattimena, Kristian.S. 2009. Materi Kuliah Pengantar Teknologi Grafis dan Cetak, STIKOM. Surabaya.

Nugroho, Teodorus.S. 2010.Materi Kuliah Pracetak I, STIKOM. Surabaya.

Jayadi, Tegoh.A.Md.Graf. 2011.Materi Kuliah Pracetak II, STIKOM. Surabaya.

Kurniawan, Heri.A.Md.Graf.2011. Materi Teknik Cetak Kemasan, STIKOM

Surabaya.

Rahardjo, Budi. 2010.Materi Kuliah Teknik Cetak II, STIKOM. Surabaya.

Soendjaja, Onny. 2010.Manajemen Proses Produksi II, STIKOM. Surabaya.

Kipphan, Helmut. 2001.Handbook Of Print Media. Springer-Verlag. Berlin. http://carapedia.com/pengertian_definisi_desain_info2196.html


(1)

Penggunaan karet pada papan plong ditujukan untuk memberikan efek pentalan pada kertas ketika proses plong pisau menancap pada kertas dan fungis dari keret ini adalah memberikan efek dorongan pada kertas sehingga kertas terpental dan lepas dari pisau.

 Pisau

Secara umum pisau yang digunakan pada saat proses plong atau die cut di bedakan menjadi 2 jenis atau bentuk pisau. Dimana ketiga jenis tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah jenis atau bentuk pisau yang dimaksud :

- Model tumpul.

Pisau dengan model seperti ini digunakan sebagai pisau creasing yang berfungsi untuk membuat lipatan pada kemasan.

- Model runcing.

Pisau dengan model seperti ini digunakan sebagai pisau cuting yang berfungsi untuk memotong bagian pada kemasan yang dibuat putus.

 Dimensidiecutkemasan 35,9 x 33,25 cm, dimensidiecutbisa dilihat pada gambar 4.11 pada halaman 39 :


(2)

39

Gambar 4.11 UkuranDiecut

 Pembuatan kerangka pisau ini mengacu pada kerangka yang kami buat, hanya tinggal menempatkan pisau sesuai dengan tempat gariscreasingdan cutingnya. Pemberian karet dilakukan oleh pembuat kerangka sesuai dengan ilmu yang mereka miliki.


(3)

Gambar 4.12Diecut Yang Telah Jadi

4.6 Kalkulasi Pengeluaran

Kalkulasi pengeluaran ini merupakan kalkulasi dari pengerjaan proyek akhir yang sesungguhnya didapat.

Order : 250 biji + 10 % waste = 275 biji

Waktu penyelesaian desain : 2 minggu Waktu penyelesaian cetak : 3 hari


(4)

41

Kemasan besar

Kertas duplex 260gr 79 x 109 LG = 46 plano x Rp. 1.950,- = Rp.

89.700,-Tinta = Rp.

11.000,-Plat = 4 biji x Rp. 20.000,- = Rp.

60.000,-Bahan pembantu = Rp.

11.000,-Buat plong = Rp.

64.000,-Papan plong = Rp.

70.000,-Jasa plong = Rp.

60.000,-Total = Rp.

365.700,-Kemasan kecil

Kertas duplex 260gr 79 x 109 LG = 31 plano x Rp. 1.950,- = Rp.

60.450,-Tinta = Rp.

11.000,-Plat = 4 biji x Rp. 20.000,- = Rp.

60.000,-Bahan pembantu = Rp.

11.000,-Buat plong =

--Papan plong =

--Jasa plong =

--Total = Rp.

142.450,-Pengeluaran biaya tinta didapatkan dari pembagian pengeluaran biaya kelompok. Untuk kemasan kecil pengeluaran biaya plong, papan plong dan jasa plong tidak ada dikarenakan proses tersebut tidak dilakukan karena cetakan yang tidak stabil.


(5)

42 5.1 Kesimpulan

Dari pengerjaan tugas akhir pembuatan kemasan UKM KTS Tart and Bakery didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemasan UKM KTS Tart and Bakery telah dibuat sesuai dengan konsep yang telah penulis tentukan sebelumnya. Yaitu berkonsep cerah dan untuk menunjang konsep tersebut, digunakanlah warna kuning.

2. Folding box yang penulis buat dengan yang sebelumnya, tidak mengalami perubahan secara ukuran, hanya berubah design dan warnanya saja.

5.2 Saran

Untuk menghasilkan kualitas yang baik dalam pembuatan kemasan sekunder dimasa mendatang penulis menyarankan :

1. Melakukan persiapan yang matang, baik dalam proses pengumpulan data hingga ke proses penyelesaian. .

2. Membuat kalkulasi biaya, manyangkut harga kemasan yg akan digunakan dan harga dengancompetitorlain.

3. Mock upmerupakanprototypedari kemasan yang akan dipakai. Jadi perlu diperhatikan pada saat pembuatan mock up, mock up yang baik akan menghasilkan kemasan yang baik pula.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Teodorus.P. 2010.Materi Kuliah Pracetak I, STIKOM. Surabaya. Wattimena, Kristian.S. 2009. Materi Kuliah Pengantar Teknologi Grafis dan Cetak, STIKOM. Surabaya.

Nugroho, Teodorus.S. 2010.Materi Kuliah Pracetak I, STIKOM. Surabaya. Jayadi, Tegoh.A.Md.Graf. 2011.Materi Kuliah Pracetak II, STIKOM. Surabaya. Kurniawan, Heri.A.Md.Graf.2011. Materi Teknik Cetak Kemasan, STIKOM Surabaya.

Rahardjo, Budi. 2010.Materi Kuliah Teknik Cetak II, STIKOM. Surabaya. Soendjaja, Onny. 2010.Manajemen Proses Produksi II, STIKOM. Surabaya. Kipphan, Helmut. 2001.Handbook Of Print Media. Springer-Verlag. Berlin. http://carapedia.com/pengertian_definisi_desain_info2196.html