2. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan merupakan upaya nyata untuk membatasi individu lain, dalam mencapai
kemandirian serta
kematangan mentalnya
sehingga dapat
mempertahankan diri di dalam kompetisi kehidupannya. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai peorangan atau anggota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran
jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat
untuk membuat anak sibuk. Tetapi Pendidikan adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani yang diarahkan dengan baik, anak-anak
akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup
sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Beberapa Pendapat tentang pendidikan jasmani menurut para ahli yang dikemukakan Sukintaka 2004, hlm. 31-34 seperti berikut ini:
a. Pendapat Rijsdorp 1971 pendidikan jasmani merupakan bagian dari
Gymnologie,
yakni pengetahuan
wetenschap
tentang berlatih, dilatih, atau melatih yang terdiri dari tiga bagian besar: pendidikan jasmani,
olahraga dan rekreasi. b. Pendapat Wuest dan Bucher 1995 pendidikan jasmani merupakan
proses pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki kerja, dan peningkatan pengembangan manusia melalui aktivitas jasmani.
Meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-
mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang. Bila demikian seolah- olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran ”selingan”, tidak
berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk
mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajaran pendidikan jasmani tidak kalah penting dibandingkan dengan pelajaran lain seperti; Matematika,
Bahasa, IPS dan IPA, dan lain-lain. Namun demikian tidak semua guru pendidikan jasmani menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa
pendidikan jasmani boleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari berbagai gambaran negatif tentang pembelajaran pendidikan jasmani, mulai
dari kelemahan proses yang menetap misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajaran, seperti kebugaran jasmani yang
rendah. Kelemahan ini berpangkal pada ketidakpahaman guru tentang arti dan
tujuan pendidikan jasmani di sekolah, di samping ini mungkin dia kurang mencintai tugas itu dengan sepenuh hati.
Pendidikan Jasmani merupakan aktivitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi segenap potensi dirinya, sehingga terjadi proses perkembangan
kemanusiaannya agar mampu berkompetensi dalam lingkup kehidupannya Insan Cerdas dan Kompetitif. Namun pekerjaan yang paling susah adalah menyimak
proses apakah pengajaran sudah berhasil sehingga nampak pada siswa, guru pendidikan jasmani dapat mengatakan bahwa sudah mengajarkan pendidikan
jasmani, padahal pengajaran itu sama sekali tidak ada efeknya terhadap keterjadian belajar dan kebermaknaan belajar pendidikan jasmani itu sendiri. Hal
tersebut menunjukan bahwa diperlukan suatu kesiapan yang matang dari seorang guru. Aktivitas yang diberikan pengajaran harus diberikan sentuhan didaktik-
metodik, aktivitas yang dilakukan harus mencapai tujuan pengajaran. Lutan 2001, hlm. 38 berpendapat bahwa :
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani karena
gerak pada aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan
berkembangnya jaman. Selanjutnya Syarifudin 1992, hlm. 12 menyatakan bahwa :
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani,
kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas
jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh, namun memperoleh keterampilan dan perkembangan lain
yang bersifat jasmaniah itu juga sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani, siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan
berolahraga. Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila banyak yang meyakini dan mengatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari
pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik.
Dari pengertian-pengertian di atas memang benar bahwa pendidikan jasmani sangat penting terutama bagi anak di Sekolah Dasar. Hal tersebut
dikarenakan di sekolah anak mulai dikenalkan sekaligus diterapkan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
3. Tujuan Pendidikan Jasmani