Solusi Persamaan Diferensial Persamaan Homogen dengan Koefisien Konstan

19 Dimana Px, Qx,Rx dan gx adalah fungsi-fungsi kontinu pada suatu interval, dan dimana dx dy y  . Hal yang sangat berbeda dengan persamaan diferensial orde satu adalah keunikan solusi dari persamaan diferensial orde dua disyaratkan dengan dua kondisi awal yang harus dipenuhi yakni y x y  dan y x y  .

2.5.1. Solusi Persamaan Diferensial

Sebuah solusi dari persamaan 2.5.1 dan 2.5 .2 pada interval α x β dengan α dan β adalah bilangan riil adalah suatu fungsi yx sedemikian sehingga x y dan x y ada dan memenuhi persamaan 2.5.1 dan 2.5.2. Yang dimaksud dengan suatu fungsi yx ada adalah jika kita ambil x di α x β maka yx ada nilainya bukan ∞.

2.5.2. Persamaan Homogen dengan Koefisien Konstan

Bentuk umum dari persamaan homogen dengan koefisien konstan adalah    cy by ay a, b, dan c adalah konstanta sembarang dan gx = 0, maka kita akan dapatkan persamaan kuadrat dalam λ yang nantinya akan kita namakan persamaan karakteristik untuk λ, yakni 2    c b a   maka a ac b b 2 4 2       20 Jadi solusi kita dapatkan adalah x e y    1 , dan x e y    2 , dan solusi umumnya adalah dapat dinyatakan sebagai berikut x x e c e c y c y c y         2 1 2 2 1 1 Contoh 2.5.2.1. menyelesaiakan 6 5    y y y dengan y0 = 2 dan 3  y Penyelesaian: misalkan solusi kita dalam bentuk x e y   , dari persamaan diferensial diatas diperoleh persamaan karakteristik 6 5 2      , didapatlah λ = -2 dan λ = -3. Jadi solusi umumnya menjadi 3 2 2 1 x x e c e c y     dan 3 2 2 1 3 2 x x e c e c y      Dengan kondisi awal yang diberikan maka kita peroleh 2 2 1 2 1      c c e c e c y dan 3 3 2 3 2 2 1 2 1        c c e c e c y Dari kedua relasi itu, kita peroleh c 1 = 9 dan c 2 = -7, sehingga solusi khususnya adalah 3 2 7 9 x x e e y     Dalam hal ini akan dijelaskan bentuk yang lebih formal, dengan memperkenalkan notasi 21 qy py y y L    ] [ Dimana p dan q adalah fungsi yang kontinu pada suatu interval I artinya α x β dengan α dan β adalah bilangan riil. Disini akan membuktikan bahwa jika L[y] = 0 persamaan homogen dengan y x y  dan y x y  maka terdapat sebuah solusi yang tunggal. Dalam persamaan diferensial orde dua ini kita selalu mendapatkan dua solusi, kita gabungkan kedua solusi tersebut sehingga menjadi solusi umumnya. Perhatikan  Jika y 1 adalah sebuah solusi maka L[y 1 ] = 0,  Jika y 2 adalah sebuah solusi maka L[y 2 ] = 0, Kemudian kita bertanya apakah 2 2 1 1 y c y c y   juga solusi? Jawabannya adalah iya, karena, L[y] = 2 2 1 1 y c y c  + 2 2 1 1 y c y c p  + 2 2 1 1 y c y c q  = 2 2 2 2 1 1 1 1 qy py y c qy py y c      = ] [ ] [ 2 2 1 1 y L c y L c  = . . 2 1 c c  = 0 + 0 = 0 22 Jika kita punya kondisi awal y x y  dan y x y  maka kita akan peroleh 2 2 1 1 x y c x y c y   dan 2 2 1 1 x y c x y c y   Kedua persamaan diatas memuat dua konstanta yang belum diketahui c 1 dan c 2 , yang jika kita selesaikan akan kita dapatkan 2 1 2 1 2 2 1 x y x y x y x y x y y x y y c    2 1 2 1 1 1 1 x y x y x y x y x y y x y y c     Dimana 2 1 2 1 x y x y x y x y  ≠ 0, atau Wy 1 , y 2 ≠ 0. Maka dari penjelasan diatas timbul suatu teorema yaitu sebagai berikut Teorema 2.5.2.1 [5] Jika y 1 dan y 2 adalah solusi-solusi dan L[y] = 0 dan Wy 1 , y 2 ≠ 0, Untuk suatu x , maka 2 2 1 1 x y c x y c y   Adalah solusi umum, dimana konstanta-konstanta sebarang c 1 dan c 2 diperoleh dari semua kemungkinan solusi dari L[y] = 0. 23

2.6. Solusi dengan Deret Pangkat