Untuk orang yang aku cintai SHTUntuk orang yang aku cintai SHTUntuk orang yang aku cintai SHTUntuk orang yang aku cintai SHT
48
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang diperlukan,
yang selanjutnya dianalisa
41
. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara :
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari pihak-pihak
terkait seperti wajib pajak penanggung pajak atau pejabat kantor pajak. Selanjutnya data primer dalam penelitian tesis tersebut diperoleh dengan :
a.
wawancara, interview, yaitu cara memperoleh informasi dengan bertanya
langsung pada pihak-pihak terkait, terutama orang-orang yang berwenang dan mengetahui keberadaan lembaga gijzeling khususnya di Kanwil
Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta dan Kantor Pelayanan Pajak Sub Direktorat Penagihan Badan Orang Asing Dua di Jakarta. Wawancara
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin yaitu teknik wawancara yang daftar pertanyaannya telah
dipersiapkan terlebih dahulu oleh penulis, namun tetap masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi
dan kondisi pada saat wawancara
42
. b.
Menggunakan kuestioner, secara tertutup karena telah disiapkan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih maupun kuestioner
41
Soetrisno Hadi, Metodolog Research, Jilid II, Yayasan Penerbit Fakultas Hukum Psikologi
UGM,Yogyakarta, 1985, hal: 26
42
Ibid, hal: 28
Untuk orang yang aku cintai SHTUntuk orang yang aku cintai SHTUntuk orang yang aku cintai SHTUntuk orang yang aku cintai SHT
49 langsung, yaitu guna mendapatkan data dari beberapa wajib pajak
penanggung pajak yang menjawab pertanyaan untuk diri sendiri.
43
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang berfungsi mendukung keterangan
atau menunjang kelengkapan data primer. Data sekunder terdiri dari : a.
Bahan-bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang terdiri atas :
1. Peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan;
2. Yurisprudensi;
3. Keputusan atau Surat Edaran .
b. Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya
dengan bahan hukum primer yang berfungsi menjelaskan bahan-bahan hukum primer, antara lain terdiri dari :
1. Rancangan-rancangan peraturan perundang-undangan;
2.
Buku-buku atau karya ilmiah para sarjana; Hasil penelitian
3.
Hasil penelitian.
E. Pengolahan Data dan Analisis Data E.1. Pengolahan Data