Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbaga
literatur dan juga data dari laporan tahunan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory ICMD, dan database
pojok BEI UNDIP.
3.5 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. analisis regresi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen untuk kinerja pada masing-masing perusahaan perusahaan high-IC intensive dan perusahaan low-IC intensive baik secara parsial
maupun secara simultan. Sebelum melakukan uji linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang terbaik Ghozali, 2005. Tujuan
pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias.
3.5.1 Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi atas variabel- variabel penelitian secara statistik. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai rata-rata mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi.
3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik
Sehubungan dengan penggunaan data sekunder dalam penelitian ini, maka untuk mendapatkan ketepatan model yang akan dianalisis perlu dilakukan pengujian atas beberapa
persyaratan asumsi klasik yang mendasari model regresi. Tahapan analisis awal untuk menguji model yang digunakan dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S yang dilakukan dengan membuat hipotesis nol H
untuk data berdistribusi normal dan hipotesis alternatif H
A
untuk data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali 2005 uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara varibel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari toleransi value dan
variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF
= 1 tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah yang terjadi Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali,2005. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dengan
menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dari tingkat
signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada di atas 5, berarti tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dan apabila dibawah 5 berarti terjadi gejala heteroskedastisitas.
3.5.3 Analisis Regresi Berganda