Teknik dan Strategi Penelusuran Referensi Ilmiah

7.2 Teknik dan Strategi Penelusuran Referensi Ilmiah

Penelusuran informasi melalui kamus dan ensiklopedia merupakan sumber awal sebelum peneliti mencarinya lebih dalam dalam suatu pustaka ilmiah. Kamus biasanya digunakan untuk mencari informasi singkat tentang ejaan, etimologi, batasan/definisi, pengucapan, padanan kata, pembagian suku kata, dan informasi gramatika. Kamus ini lazimnya disusun secara abjad sehingga memudahkan pemakai menelusuri informasi yang diinginkan. Ensiklopedia merupakan alat telusur yang sejenis dengan kamus tetapi memuat informasi yang lebih lengkap. Tidak hanya memberikan arti, padanan, maupun ejaan, ensiklopedia juga membahas lebih dalam lagi seperti sejarah dan keterangan lainnnya.

Beberapa kamus saat ini sudah tersedia secara daring seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dapat diakses melalui alamat http://kbbi.web.id/ . Kamus Bahasa Inggris Oxford juga dapat diakses melalui http://www.oxforddictionaries.com/ . Ensiklopedia pun sudah tersedia secara daring, seperti ensiklopedia dengan alamat URL http://www.britannica.com/ , ensiklopedia bidang kesehatan yang tersedia di http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/encyclopedia.html ,

dan http://www.nhs.uk/Conditions/Pages/hub.aspx .

Penelusuran informasi melalui komputer dan media internet telah membawa orang untuk menembus batasan-batasan yang semula ada pada teknik penelusuran informasi secara manual/konvensional. Melalui Online Public Acces Cataloguing (OPAC), Search Engine, Database Online, dan fasilitas lainnya pengguna akan lebih mudah mendapat informasi yang dikehendaki, dengan jenis dan cakupan yang lebih luas lagi.

The World Wide Web adalah suatu kumpulan dokumen yang terhubung bersama yang dikenal sebagai Hypermedia. Tersedia web browser, yaitu Mozila, Internet

Eksplorer, Chrome, Netscape Navigator, dan Microsoft Explorer. WEB menggunakan

3 standar, yaitu  URLs (uniform resources locators),  HTTP (hypertext transfer protocol), dan  HTML (hypertext markup languge).

Dalam dunia sistem informasi, cara yang paling efektif untuk menguji keandalan sebuah mesin pencari (search engine) adalah dengan meneliti tingkat precision (ketepatan) dan recall (ketepatan)nya. Temu kembali informasi adalah menemukan dokumen melalui sekumpulan teks yang tidak tersusun dari suatu koleksi pangkalan data yang tersimpan dalam komputer. Teknik temu kembali informasi dapat dilakukan dengan  Teknik operator Boolean (AND, OR, NOT):

“And” menemukan semua topik yang ada dalam kalimat penelusuran “Or” mencari dokumen dengan kata kunci lebih dari satu yang sinonim. “Not” menemukan topik dengan batasan tertentu. “truncation” pemenggalan

 Teknik dengan system berbasis hiperteks.

Search engine adalah teknik temu kembali dalam menemukan dokumen dan sekaligus mengeksekusi algoritma peringkat dalam menampilkan dokumen. Sistem temu kembali informasi adalah suatu sistem sederhana dari suatu kumpulan dokumen, dimulai dengan pemakai terlebih dahulu memformulasikan sebuah pertanyaan, selanjutnya jawaban dari pertanyaan tersebut. Berikut ini adalah sejumlah langkah penelusuran, 

Menentukan topik yang kita cari, 

Menentukan kata kunci, 

Menentukan batasan penelusuran, 

Penggunaan hasil penelusuran, 

Rentang waktu yang diinginkan, 

Bahasa yang dipakai, 

Cakupan geografis, 

Bahasa yang digunakan dalam literatur, 

Jenis dokumen, 

Memilih sarana penelusuran, 

Mencatat hasil penelusuran, dan 

Menemukan lokasi informasi yang telah ditelusur.

Dalam menelusur referensi sebaiknya lakukan menggunakan teknik pencarian lanjut/canggih (advanced search) untuk mempercepat pencarian dan lebih fokus pada informasi yang dicari. Berikut ini diberikan contoh penelusuran referensi terkait dengan tumbuhan Hibiscus terhadap insulin. Pada Gambar 6.12 ditunjukkan teknik penelusuran pencarian canggih dari portal e-resources PNRI dengan memasukkan kata kunci “insulin” “Hibiscus” dalam all field. Hasil pencariannya adalah 100 artikel. Untuk mempersempit penelusuran, strategi diubah dengan memasukkan “Hibiscus” di all field dan “insulin” dalam title. Hasilnya adalah 3 artikel yang sesuai, seperti ditunjukkan di Gambar 6.13

Gambar 6. 12 Tampilan penelusuran dengan kata kunci “insulin” “Hibiscus” di e-

resources PNRI

Gambar 6. 13 Tampilan penelusuran dengan kata kunci “Hibiscus” di “allfield” dan

“insulin” di “title”

Pada Gambar 5.14 ditunjukkan teknik penelusuran dari Directory Open Acces Journal (DOAJ) dengan memasukkan kata kunci “insulin” “hibiscus” dalam “allfield”, diperoleh 4 hasil pencarian artikel yang relevan.

Gambar 6. 14 Tampilan penelusuran “Hibiscus” “insulin” dalam Directory Open Access Journal

Pada Gambar 6.15 ditunjukkan teknik penelusuran dengan advanced search pada portal Google dengan memasukkan kata kunci “insulin” “Hibiscus” dalam “title” dan berbahasa Inggris, 5 tahun terakhir, kemudian kita bisa memilih format dalam bentuk pdf, karena referensi yang sudah diterbitkan dalam bentuk pdf. Dengan teknik yang sama, kita bisa menelusuri melalui Google Scholar (Google Cendekia) agar lebih fokus pada karya ilmiah dan tidak bercampur dengan materi lain seperti iklan dan berita (Gambar 6.16). .

Gambar 6. 15 Tampilan penelusuran di Google

Gambar 6. 16 Tampilan penelusuran di Google Scholar

Gambar 6.17 menunjukkan teknik penelusuran advanced search dari pangkalan data ScienceDirect, dengan mmasukkan kata kunci “insulin” dan “Hibiscus” dalam “abstract title” and “keyword”. Diperoleh 6 artikel hasil pencarian.

Gambar 6. 17 Tampilan Penelusuran dengan database Science Direct

Pada Gambar 6.18 diperlihatkan teknik penelusuran advanced search dari pangkalan data Pubmet dengan memasukkan kata kunci “cancer” di title dan “Indonesia” di title/abstract. Diperoleh 103 artikel hasil pencarian.

Gambar 6. 18 Tampilan penelusuran dengan pangkalan data ScienceDirect