BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelapa Sawit
Indonesia kini memiliki 8,9 juta hektar perkebunan kelapa sawit, dari luas tanaman tersebut rakyat memiliki 3,7 hektar, BUMN 616.575 hektar dn
perkebunan swasta sebesar 4,5 juta hektar. Pada tahun 2011 Indonesia memproduksi 22,5 juta ton minyak kelapa sawit minyak kelapa sawit mentah
crude palm oilCPO. Tahun 2012 produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan sekitar 25,2 juta ton dan Malaysia sekitar 18,4 juta ton padahal kebutuhan minyak
sawit dunia akan mencapai 78 juta ton pada tahun 2020 Kontribusi Indonesia dan Malaysia dari seluruh pasokan minyak sawit dunia
masih sebesar 85. Tanaman asli dari Afrika Barat ini justru tumbuh lebih baik di Indonesia, terutama di Sumatera bagian utara merupakan kawasan terbaik
pertumbuhan kelapa sawit. Di daerah ini perkembangan kelapa sawit lebih maju dibandingkan di daerah-daerah lain. Pemilik kelompok usaha Indofood per
Desember 2011, memiliki sekitar 217 ribu hektar ditanami kelapa sawit. Eka Tjipta Widjaja memiliki imperium terbesar minyak sawit di Asia Tenggara.
termasuk Golden Agri, yang terkait dengan Singapura, induk dari perusahaan perkebunan terbesar Indonesia, SMART.
5
Universitas Sumatera Utara
2.2 Perkembangan Konsumsi Produk-Produk Minyak Sawit 2.2.1 Minyak Sawit sebagai Bahan Pangan
Minyak sawit telah digunakan sebagai minyak goreng sejak lama sekali, bahkan sebelum orang mengenal proses rafinasi. Setelah mengalami rafinasi,
pemucatan dan penghilangan bau, minyak sawit bisa digunakan untuk membuat berbagai produk yang lebih tinggi nilainya. Produk-produk pangan
yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku ataupun bahan suplemennya antara lain minyak goreng, margarine, produk-produk mie
termasuk mie instant, produk-produk snack extruded, keripik-keripik, produk- produk roti, pastiries cookies dan sebagainya.
Ada bermunculan issue-isue negative untuk produk-produk pangan asal minyak sawit antara lain kasus-kasus kolesterol, kasus asam lemak trans, tidak
efektifnya beta karoten dan sebagainya. Hal ini merupakan tantangan yang cukup berat karena sebenarnya issue negative ini tidak benar. Telah banyak
penelitian yang membuktikan bahwa minyak sawit sebagai salah satu jenis minyak nabati tidak mengandung kolesterol, yang ada adalah fitosterol yang
sebenarnya akan dapat menurunkan LDL Low Density Lipoprotein dan meningkatkan HDL High Density Lipoprotein. Demikian juga trans asam
lemak trans telah dinyatakan oleh sekelompok peneliti dan National Public Health Institute, Helsinkie, bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara
kadar asam lemak trans yang terdapat dalam jaringan lemak dengan resiko serangan jantung akut.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Industri Farmasi dan Kosmetika
Kadar karotennya yang tinggi dan merupakan sumber alami provitamin A jumlah provitamin A per gram minyak sawit setara dengan 900 IU vitamin A,
maka industri farmasi banyak memanfaatkan minyak sawit ini. Sebagai perbandingan, sumber alami vitamin A dalam minyak ikan yang dianggap
terkaya hanya setara 600 IU sedangkan ubi jalar dan wortel setara 35-37 IU pergramnya.
Selain digunakan untuk pembuatan obat-obatan, dalam industri kosmetika minyak sawit juga banyak digunakan, terutama karena minyak sawit sangat
mudah diserap oleh kulit manusia dibanding dengan minyak nabati atau hewani lainnya. Dalam hal ini minyak sawit dijadikan bahan penting dalam
pembuatan beauty cream, shampoo, lotion, campuran bahan pelembab kulit dan produk kosmetik lainnya.
2.3 Produk-produk Non Pangan