Pemantauan dan Evaluasi Bidang TRP melalui Forum Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) 2013
Pemantauan dan Evaluasi Bidang TRP melalui Forum Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) 2013
Kementerian PPN/Bappenas melalui Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan melaksanakan kegiatan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) 2013 di 33 Provinsi. Dalam kegiatan ini, Kementerian PPN/ Bappenas bekerja sama dengan 33 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk mengevaluasi pelaksanaan RPJMN 2010 – 2014 di 33 Provinsi. Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan mendapatkan materi yang cukup lengkap dari forum ini untuk melengkapi data Pemantauan dan Evaluasi Bidang TRP Tahun 2013.
EKPD bertujuan untuk mengevaluasi capaian indikator-indikator Terkait dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH), RTH Kota Denpasar terpilih dari 11 prioritas nasional dan 3 prioritas lainnya dalam
mencapai luasan 38.5 persen dari luasan total kota yang artinya RPJMN 2010 – 2014 dengan fokus utama pada:
melebihi dari ketentuan minimal proporsi RTH pada wilayah kota
1. Analisis capaian kinerja pada tahun 2010, 2011, 2012 dan yaitu 30 persen (UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang). kemajuan pelaksanaan 2013;
Provinsi Bali bekomitmen untuk mempertahankan RTH minimal
2. Penentuan isu strategis prioritas nasional;
30 persen dengan menertibkan pembangunan yang kurang
3. Penentuan isu strategis provinsi; dan memperhatikan fungsi ekologis, sosial, ekonomi, arsitektural, dan
4. Proyeksi target capaian kinerja daerah. nilai estetika serta kelangsungan kehidupan terutama di kawasan Berdasarkan hasil evaluasi dan identifikasi isu strategis yang
perkotaan.
dilakukan, Tim Evaluasi Provinsi menyampaikan rekomendasi Provinsi Jawa Tengah. Prioritas lingkungan hidup dan sampai pada level kegiatan yang akan bermanfaat sebagai
penanggulangan bencana di Jawa tengah terus dilakukan masukan untuk perencanaan berikutnya.
mengingat:
Secara umum, permasalahan yang muncul ketika melakukan
a. Masih tingginya lahan kritis pada DAS dan kawasan lindung; evaluasi di daerah adalah:
b. Masih rendahnya produktivitas sumberdaya hutan;
c. Masih tingginya potensi gangguan terhadap hutan, dan sama lain, hal ini salah satunya disebabkan oleh perbedaan
1. Data yang dibutuhkan tidak tersedia atau berbeda satu
d. Belum optimalnya pemberdayaan dan distribusi manfaat bagi indikator yang dibuat oleh Kementerian PPN/Bappenas dan
masyarakat sekitar hutan.
Kementerian Dalam Negeri, juga perbedaan ren-tang RPJMD Selain itu juga peningkatan dan perbaikan infrastruktur jalan masih yang digunakan; dan perlu diperhatikan untuk infrasktruktur perhubungan lainnya seperti
2. Tidak adanya definisi operasional dari Kementerian PPN/
pelabuhan, bandara, terminal [sy].
Bappenas terhadap indikator yang ditentukan sehingga dapat menimbulkan perbedaan interpretasi dan hasil evaluasi antar wilayah.
Untuk melengkapi kegiatan pemantauan dan evaluasi TRP telah diamati pencapaian untuk beberapa provinsi yang permasalahan
.id
terkait dengan Bidang TRP: Provinsi Aceh. Pertumbuhan ekonomi Aceh masih cenderung
rendah. Masalah yang terkait dengan Bidang TRP di Aceh adalah
.trp.or
belum adanya kepastian ruang untuk lahan peternakan sehingga pengembangannya masih terbatas. Sampai dengan sekarang RTRW
www
Aceh belum diperdakan sehingga dikhawatirkan akan menghambat masuknya investasi ke daerah dengan status otonomi khusus tersebut.Dalam hal infrastruktur terutama jalan dalam kondisi baik karena selalu diperbaiki dan saat ini terdapat banyak pelabuhan bebas yang dibuka untuk impor.
Provinsi Bangka Belitung. Kebutuhan Babel yang bergantung pada impor (wilayah lain) berakibat pada tingginya inflasi. Sampai dengan saat ini RTRWP dan RTRWK belum diperdakan. Rencana akan segera terealisasi dalam waktu deka adalah pembangunan bandara dan pelabuhan baru dengan kapasitas yang 5 kali lebih besar dari kapasitas pelabuhan yang ada saat ini. Banyaknya timah di provinsi ini menjadi lahan pekerjaan temporer bagi penduduknya.
Provinsi Provinsi Bali. Produksi pertanian Bali termasuk di dalamnya padi, kedelai, dan jagung) dari Tahun 2009 ke Tahun 2012 cenderung menurun. Penyebab utamanya adalah alih fungsi lahan pertanian, terutama sawah, yang umumnya disebabkan karena cuaca tidak mendukung, hama penyakit, serangan tikus.
Diharapkan pemerintah menegakkan RTRW untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan dan menjaga kemampuan produksi daerah dalam rangka ketersediaan bahan pangan secara lokal.
buletin tata ruang & pertanahan 35
Rapat Koordinasi Kegiatan Reforma Agraria Tingkat Eselon II
Dalam rangka pelaksanaan Koordinasi Reforma Agraria Nasional (RAN), Tim Koordinasi RAN mengadakan rapat pembahasan kegiatan Reforma Agraria pada 30 Oktober 2013. Kegiatan Reforma Agraria dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan tanah. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perumahan Rakyat, Badan Pertanahan Nasional, Kementerian PPN/Bappenas serta Bappeda Provinsi Jawa Tengah.
Rapat Koordinasi ini dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan: Namun demikian tidak tertutup kemungkinan pelaksanaan Skema II (1) koordinasi lintas sektor dalam bentuk grand design reforma
yaitu redistribusi asset oleh BPN mengikuti kegiatan access reform agraria; dan (2) skema dan lokasi pilot project yang dilakukan untuk
yang dilakukan oleh K/L. Khusus untuk pelaksanaan Skema II, tanah penyusunan grand design.
yang akan dilegalkan telah berstatus clean and clear sesuai dengan definisi yang telah ditetapkan oleh BPN. Tindak lanjut rapat adalah
Dalam rapat tersebut disepakati pelaksanaan reforma agrarian verifikasi data dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Skema I sebagai skema utama: access reform oleh K/L Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung dan Provinsi Jawa Tengah mengikuti kegiatan asset reform yang dilaksanakan oleh BPN. sebagai upaya koordinasi lebih lanjut dengan daerah [gn].
Gambar 1 Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP. Direktur TRP-Bappenas memaparkan Gambar 2 Rapat Koordinasi dihadiri oleh Bappenas, BPN, dan Kementerian/ hasil Background Study RPJMN Bidang Pertanahan
Lembaga terkait.