– Memasang dan Mengakui Pemecahan dan Perubahan

AI 7 – Memasang dan Mengakui Pemecahan dan Perubahan

1 Training

Melatih staff dari bagian user dan operasi kelompok fungsi IT sesuai degan training yang ditentukan dan perencanaan penerapan dan yang terkait bahan, sebagai bahan dari setiap pengembangan sistem informasi, penerapan atau modifikasi proyek.

2 Perencanaan test

Membuat perencanaan test dan mendapat persetujuan dari kelompok yang sesuai. perencanaan test berdasar standard seluruh organisasi dan menentukan peran, tanggung jawab dan kriteria keberhasilan. Perencanaan mempertimbangkan test persiapan, kebutuhan training, pemasangan atau perbaharuan dari keadaan test yang ditentukan, perencanaan/kinerja/dokumentasi, penanganan error, koreksi, dan persetujuan formal.

3 Perencanaan penerapan

Membuat perencanaan penerapan dan mendapat persetujuan dari kelompok yang sesuai. Perencanaan menentukan rancangan, membuat peket keluaran, membuat prosedur instalasi, penanganan insiden, kontrol distribusi (mencakup tools), penyimpanan software, tinjauan dokumentasi perubahan.

4 Keadaan test

Membuat keadaan test terpisah untuk testing. Keadaan ini harus mencerminkan keadaan operasi yang akan datang (misal, keamanan yang sama, kontrol internal, dan beban kerja) untuk memungkinkan testing.

5 Perubahan data dan sistem

Memastikan bahwa metode pengembangan organisasi diberikan untuk semua bagian, penerapan atau modifikasi proyek, yang mana perlu elemen-elemen seperti hardware, software, transaksi data, master file, backup dan arsip, interface dengan sistem lain, prosedur, dokumentasi sistem, dll, dirubah dari sistem lama ke baru menurut perencanaan yang sebelumnya diterapkan.

6 Testing perubahan

Memastikan bahwa perubahan diuji yang sesuai perencanaan penerimaan yang ditetapkan dan berdasar pada dampak dan penaksiran sumber daya yang mencakup perekat kinerja dalam keadaan test terpisah dengan tanpa ketergantungan kelompok test sebelum penggunaan dalam keadaan operasional regular mulai.

7 Test penerimaan akhir

Memastikan bahwa prosedur diberikan, sebagai bagian penerimaan akhir atau testing jaminan mutu dari sistem informasi yang baru atau yang dimodifikasi, penilaian formal dan persetujuan hasil test oleh manajemen dari bagian user dan fungsi IT.

8 Promosi pada produksi

Menerapkan prosedur formal untuk mengawasi penyerahan sistem dari pengembangan pada testing operasi sejalan dengan perencanaan penerapan.

9 Mengeluarkan software

Memastikan bahwa software dikelola oleh prosedur formal yang menjamin penghentian, pembungkusan, testing regresi, distribusi, penyerahan, dan notifikasi user.

10 Distribusi software

Membuat prosedur kontrol untuk memastikan tepat waktu dan distribusi benar Membuat prosedur kontrol untuk memastikan tepat waktu dan distribusi benar

11 Merekam dan mengikuti perubahan

Mengautomatiskan sistem yang digunakan untuk mengawasi perubahan pada sistem aplikasi untuk mendukung perekaman dan pengikutan perubahan yang dibuat pada aplikasi, prosedur, proses, sistem dan parameter service, dan dasar platform.

12 Tinjauan setelah penerapan

Membuat prosedur sejalan dengan pengembangan perusahaan dan standard perubahan yang memerlukan tinjauan setelah penerapan dari oprasional sistem informasi untuk menaksir dan melaporkan apakah perubahan memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan keuntungan yang diharapkan dengan cara hemat biaya.

Daftar Pustaka [1]

IT Governance Institute, www.itgi.org , 2003 [2]

Van Grembergen, Wim, et al, Structures, Processes and Relational Mechanisms for IT Governance” in Strategies for Information Technology

Governance, Idea Group Publishing, 2004 [3]

Weill, P. and Vitale, M., “What IT infrastructural capabilities are needed to implement e-business model s”, MIS Quarterly Executive, 1 (1): 17-34,

Sambamurthy, V. and Zmud, R.W., “Research commentary. The organizing logic for an enter prise‟s IT activities in the digital era: A prognosis of practice and a call for Research, Information Systems Resear ch”. 11 (2): 105-114, 2000.

[5] Sambamurthy, V. and Zmud, R.W., “Arrangements for Information Technology Governance: a theory of multiple contingencies”, MIS Quarterly, 23 (2): 261-290, 1999

[6] Luftman, J., Competing in the Information Age: Practical Applications of the Strategic Alignment Model, New York: Oxford University Press, 1996.

[7] Brown, C.V. and Magill, S.L., “Alignment of the IS function with the enterprise: Toward a model of antecedents” MIS Quarterly, 8 (4) : 371-

Fitroh, “Tingkat Kematangan Tata Kelola pada SIM@K menggunakan Framework COBIT 4.0 domain PO dan AI, Tesis Universitas Budi Luhur, 2009

Tentang Penulis

Penulis adalah Dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengajar dalam bidang Audit Sistem Informasi, Analisis Proses Bisnis sejak tahun 2009. Aktif menulis jurnal dan mengikuti beberapa seminar sebagai pemakalah di SNATI UII Yogyakarta tahun 2012, KNSI Universitas Bumigora Lombok tahun 2013, menjadi tim konsultan IT Master Plan pada PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Desember 2012 sd Februari 2013) bidang tata kelola TI.

Aktif dalam penelitian terkait manajemen dan tata kelola TI dimulai dengan penelitian tesis dan Alhamdulilah penulis juga mendapatkan dana bantuan penelitian dari Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010 dan Fakultas Sains dan Teknologi dalam rangka penelitian terkait dengan Tata Kelola TI studi kasus pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga melakukan penelitian terkait dengan manajemen dalam bidang akademika, dan saat ini telah dan sedang aktif membimbing mahasiswa terkait bidang tata kelola TI COBIT Versi 4.0 maupun Versi 4.1. maupun framework yang lain.