Tahap Perencanaan Pembangunan Posyandu

4. Tahap Perencanaan Pembangunan Posyandu

a. Denah Bangunan Denah bangunan sebaiknya dibuat sederhana, simetris dan tidak terlalu panjang.

Panduan Teknis Penyusunan Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (DED/RAB) Panduan Teknis Penyusunan Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (DED/RAB)

c.

b. Pondasi 1)

Sebaiknya tanah dasar pondasi merupakan tanah kering, padat, dan merata kekerasannya. Dasar pondasi sebaiknya lebih dalam dari 45 cm.

2) Pondasi sebaiknya dibuat menerus keliling bangunan tanpa terputus.

80 Panduan Teknis Penyusunan Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (DED/RAB)

Pondasi dinding penyekat juga dibuat menerus. Bila pondasi terdiri dari batu kali maka perlu dipasang balok pengikat/sloof sepanjang pondasi tersebut.

3) Pondasi setempat perlu diikat kuat satu sama lain dengan memakai balok pondasi.

c. Atap Bangunan Konstruksi atap harus menggunakan bahan yang ringan dan sederhana

d. Sistim Dinding sebagai pemikul (Pasangan Batu Bata)

1) Bangunan sebaiknya tidak dibuat bertingkat;

2) Besar lubang pintu dan jendela dibatasi. Jumlah lebar lubang-lubang dalam satu bidang dinding tidak melebihi ½ panjang dinding. Letak lubang pintu/jendela tidak terlalu dekat dengan sudut-sudut dinding, misalnya minimum 2 kali tebal dinding. Jarak antara dua lubang sebaiknya tidak kurang dari 2 kali tebal dinding. Ukuran bidang dinding juga dibatasi, misalnya tinggi maksimum 12 kali tebal dinding, dan panjangnya diantara dinding-dinding penyekat tidak melebihi 15 kali tebalnya.

3) Apabila bidang dinding diantara dinding penyekat lebih besar daripada aturan nomor 2 diatas, maka dipasang pilaster/tiang tembok. Balok lintel dibuat horisontal. Balok lintel tersebut perlu diikat kuat dengan menerus keliling bangunan dan sekaligus berfungsi sebagai pengaku pilaster.

4) Pilaster diperkuat dengan angkur. Angkur dapat terdiri dari kawat anyaman ataupun seng tebal yang diberi lubang-lubang paku seperti parutan.

5) Pada bagian atas dinding dipasang balok pengikat keliling/ring balok. Ring balok dipasang angkur dengan baik ke pilaster.

6) Pada sudut-sudut pertemuan dinding, hubungan antara balok-balok pengikat keliling (ring balok) perlu dibuat kokoh.

7) Hubungan antara bidang-bidang dinding pada pertemuan dan sudut- sudut dinding perlu diperkuat dengan memasang angkur, yang dapat berupa plat besi untuk konstruksi beton.

Panduan Teknis Penyusunan Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (DED/RAB)

8) Hubungan antara bidang-bidang dinding pada pertemuan dan sudut- sudut dinding perlu diperkuat dengan memasang angkur, yang dapat berupa plat besi untuk konstruksi kayu atau memasang kawat anyaman pada sambungan (50 cm).

9) Di sekeliling lubang pintu dan jendela dapat dipasang perkuatan.

™ Ikatan Kolom Struktur dengan Pondasi

e. Ketentuan untuk Rangka Pemikul Beton Beton ¾

Perkuatan dengan rangka perkuatan Balok Pondasi, Kolom Praktis dan Ring Balok

Bangunan tembok sangat dianjurkan untuk daerah rawan gempa, untuk dinding tembok sebaiknya memakai kolom prktis, balok pondasi dan ring balok, ini biasa disebut rangka bangunan yang dapat dibuat dari beton bertulang.

82 Panduan Teknis Penyusunan Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (DED/RAB)

Ikatan Kolom Struktur dan balok, Ring balok

™ Ikatan Ring Balok pada Sudut Pertemuan Dinding

f. Persyaratan bahan utama dan pengerjaannya ¾

Batu yang permukaannya kasar dan keras dengan ukuran 15 – 20 cm ¾

Pasir Tempat penimbunan pasir harus dibersihkan, pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah liat, zat alkali, bahan organik dan kotoran lain yang merusak. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %, apabila kadar lumpur melampaui 5 %, maka pasir tersebut harus dicuci.

¾ Semen

Panduan Teknis Penyusunan Teknis dan Rencana Anggaran Biaya (DED/RAB)