Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI CV. GUYUB SANTOSO PEMBINA PENGAWAS KETUA SEKRETARIS BENDAHARA
3.9 Titik Leleh (melting point)
Pelelehan adalah konversi dari keadaan padat ke cair. Titik leleh normal suatu padatan ialah suhu pada saat padatan dan cairan berada dalam kesetimbangan di bawah
tekanan 1 atm. Titik leleh normal es ialah 0.00 o
C, sehingga air cair dan es berada bersama- sama dalam waktu tak berhingga (dalam kesetimbangannya) pada suhu ini dan tekanan 1 atm. Jika suhu diturunkan sedikit saja, semua es akhirnya meleleh. Istilah normal sering ditiadakan dalam pembicaraan tentang titik leleh sebab titik leleh kurang bergantung pada tekanan.
Kadang-kadang dimungkinkan untuk melintasi batas fase, artinya ada penundaan munculnya fase baru. Contohnya ialah pelewat didihan cairan. Contohnya, air cair dapat
mencapai suhu sedikit di atas 100 o C jika dipanaskan dengan cepat. Bila penguapan cairan lewat didih ini memang terjadi, kejadiannya dapat sangat keras, cairan dapat melompat dari
Gapoktan GUYUB SANTOSO
wadahnya. Untuk mencegah pelewat didihan ini di laboratorium, batu didih (potongan porselen yang berpori) dapat ditambahkan pada cairan (Oxtoby,2001).
Banyak materi bereaksi secara kimia bila dipanaskan, sebelum materi ini berkesempatan meleleh atau membeku. Zat yang berubah identitas kimianya sebelum keadaannya berubah tidak memiliki titik leleh atau titik didih normal. Contohnya sukrosa (gula pasir) meleleh tetapi dengan cepat menghitam dan akhirnya mengering. Suhu yang cukup panas untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dalam gula juga cukup untuk memecah-mecah molekul gula tersebut (Oxtoby,2001).
Gaya antarmolekul menimbulkan pengaruh kuat pada transisi fase. Titik didih normal dalam sederet cairan meningkat dengan menguatnya gaya antarmolekul dalam cairan, semakin kuat tarikan antarmolekul dalam cairan maka akan semakin rendah tekanan uap pada suhu apapun, dan tinggi suhu harus ditingkatkan untuk menghasilkan tekanan uap sama dengan 1 atm. Dibandingkan titik didih, titik leleh lebih bergantung pada bentuk molekul dan pada rincian interaksi molekul (Oxtoby,2001).
3.10 Titik Leleh Lemak Cokelat
Titik leleh dan tingkat kekerasan pada produk kakao erat kaitannya dengan komponen penyusun asam lemaknya. Sehingga bagi produk-produk makanan cokelat, titik leleh lemaknya yang baik adalah mendekati suhu badan manusia dan memiliki tingkat kekerasan minimum pada suhu kamar. Kakao adalah hasil pertanian yang kaya akan lemak. Walaupun kandungan lemak yang relatif tinggi pada kakao, namun lemaknya tidak mudah tengik karena kakao mengandung polifenol 6% sebagai antioksidan pencegah ketengikan (Ketaren, 1986).
Lemak cokelat tersusun atas senyawa gliserol dan tiga asam lemak dalam bentuk trigliserida, dimana hampir 70% dari gliserida mengandung senyawa tidak jenuh tunggal yaitu oleodipalmitin (POP), oleodistearin (SOS), dan oleopalmistearin (POS). Trigliserida ester dari gliserol dengan asam-asam lemak rantai panjang mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berbau (odorless) dan tidak ada rasa (tasteless).
Gapoktan GUYUB SANTOSO
Gambar 3. 8 Struktur Trigliserida (Lemak) (Indarti, E., dkk, 2013) Tabel 3. 7 Komposisi Gliserida Lemak Cokelat Murni
Nama Gliserida
Gliserida Jenuh
Gapoktan GUYUB SANTOSO
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat
Kuliah kerja lapang ini akan dilaksanakan pada : Waktu
: 30 Juni 2014 - 26 Juli 2014 Tempat
: CV. Guyub Santoso Jl. Banteng Blorok No. 18 Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar
4.2 Metodologi
Dalam menyusun laporan Kuliah Kerja Lapang ini, penyusun mengumpulkan materi dengan beberapa metode, yaitu :
a. Metode observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan materi terkait dengan pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap obyek yang diamati, yaitu pengaruh penggunaan minyak sebagai bahan baku pembuatan cokelat batangan (Chocolate block ).
b. Metode wawancara Pada metode ini penyusun bertanya langsung kepada pembimbing lapangan untuk mendapatkan penjelasan tentang materi yang diperoleh. Pelaksanaan metode ini dengan menggunakan dialog secara langsung.
c. Metode studi literatur Metode ini penyusun menggunakan referensi materi dan bacaan dari pembimbing lapangan untuk penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapang.
Gapoktan GUYUB SANTOSO
BAB V PEMBAHASAN