Peta Jaringan Air Bersih;
Peta Jaringan Air Limbah;
Peta Jaringan Telepon;
Peta Jaringan Irigasi dan sebagainya 2. Melihat kondisi dan perkembangan fisik Kota Medan, seperti: kondisi
topografi dan kemiringan lereng;kawasan yang sering terjadi genangan atau rawan banjir; kawasan lindung; kawasan konservasi dan
sebagainya. Data-data dan kondisi fisik lapangan tersebut sedapat mungkin dituangkan dalam peta eksisting dan dijadikan sebagai bahan
untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang wilayah Kota Medan;
3. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang wilayah Kota Medan;
4. Pengumpulan data primer dapat juga dilakukan dengan pembagian quiesionar, wawancaa terstruktur dan mendalamin-depth interview,
Forum Diskusi Kelompok Terarah Focus Group DiscussionFGD, diskusi dan sebagainya kepada berbagai sumber, seperti tokoh masyarakat,
kelompok pengusaha dan stakeholders lainnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dan menjaring aspirasi dari masyarakat dan
stakeholders lainnya, khususnya dari perasaan dan pendapat secara mendalam.
3. Minggu ke 3 :
Pada minggu ketiga hari kerja setelah dikeluarkannya SPMK, rencana kerja yang akan dilaksanakan lebih difokuskan pada penyerahan Laporan
Pendahuluan dan melakukan diskusi Laporan Pendahuluan. Hal-hal yang akan didiskusikan pada tahap tersebut antara lain: metoda dan rencana kerja
tim konsultan. Pada tahap ini, diharapkan terdapat beberapa kesepakatan dengan pemberi kerja, antara lain:
Tersepaktinya desain, metoda dan rencana kerja selanjutnya;
Universitas Sumatera Utara
Terpahaminya gambaran awal permasalahan dan isu fisik maupun non fisik wilayah serta keterkaitannya dengan wilayah sekitarnya
berdasarkan sintesa dan hipotesa;
Review terhadap produk-produk rencana tata ruang yang sudah disusun sebelumnya RTRWK Medan 2006-2016 dan rencana tata ruang wilayah
terkait Mebidang;
Tersedianya data-data untuk analisis awal antara lain, kondisi fisik kawasan, keadaan sosial dan kependudukan, keadaan fasilitas dan
utilitas kota, kegiatan perekonomian dan sistem transportasi;
Terwujudnya identifikasi potensi dan permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang wilayah.
Sosialisasi dan PembahasanDiskusi Laporan Pendahuluan tersebut dilakukan dengan mengundang seluruh Dinas terkait, Pakar, Akademis,
BUMN, Ahli Profesi, Camat dan Lurah, Pemerhati Kota dan stakeholders lainnya. Dan setelah PembahasanDiskusi Laporan Pendahuluan tersebut
dapat dilakukan survei lanjutan untuk melengkapi data berdasarkan masukan-masukan dari forum diskusi. Lebih jelasnya mengenai rencana kerja
dan tahapan kegiatan pengumpulan data, dapat dilihat pada Gambar 5.1.
4. Minggu Ke 4 sampai Minggu ke 6 :
Pada minggu ke empat sampai dengan minggu ke enam atau 1,5 satu setengahbulan setelah dikeluarkannya SPMK, rencana kerja yang akan
dilaksanakan lebih difokuskan pada tahap analisis. Tahap analisis adalah merupakan tahap lanjutan dari pengumpulan data. Data-data yang telah
dikumpulkan pada tahap pengumpulan data, ditabulasi dan sedapat mungkin dipetakan untuk mempermudah analisis. Selanjutnya dilakukan identifikasi
dan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Analisis regional dilakukan untuk memahami kedudukan dan keterkaitan Kota Medan dalam sistem regional yang lebih luasdalam aspek sosial,
ekonomi, lingkungan, dan budaya;
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis ekonomi dilakukan untuk mewujudkan ekonomi wilayah yang sustainable melalui keterkaitan ekonomi lokal dalam sistem ekonomi
wilayah yang lebih luas;
GAMBAR 5.1 RENCANA KERJA DAN TAHAP KEGIATAN PENGUMPULAN DATA
PADA PENYUSUNAN PENYEMPURNAAN RTRW KOTA MEDAN TAHUN 2008-2028
c. Analisis sumberdaya manusia dilakukan untuk memahami aspek-aspek kependudukan terutama yang memiliki pengaruh timbal balik dengan
pertumbuhan perkembangan sosial dan ekonomi;
Menyamakan Persepsi
TAHAPAN KEGIATAN
KEGIATAN PENDUKUNG
KEGIATAN PENYUSUNAN
PENYEMPURNA AN RTRW KOTA
MEDAN 2008- 2028
KEGIATAN PENJARINGAN
ASPIRASI
TAHAP PENGUMPULAN DATA IDENTIFIKASI POTENSI DAN
PERMASALAHAN RUANG
Kajian Literatur
Persiapan Survei
Pelaksanaan Survei Lapangan
dan Pemetaan Identifikasi Data
Survei lapangan
Tabulasi dan Analisa Data:
•
Kondisi fisik;
•
Sosial dan kependudukan;
•
Fasilitas dan utilitas kota
•
Kegiatan perekonomian
•
Sistem transportasi
Identifikasi potensi dan Permasalahan
Pembangunan dan Perwujudan Ruang
Perkiraan Kebutuhan Pelaksanaan Pembangunan
•
Pengembangan penduduk;
•
Ekonomi perkotaan;
•
Fasilitas sosial ekonomi;
•
Lahan perkotaan;
•
Sarana dan prasarana kota Perumusan
permasalahan rinci pengembangan
wilayah Penentuan prioritas
penanganan permasalahan
pengembangan
Fasilitasi Pembentukkan
Tim Teknis Koordinasi
Lapangan Diskusi Laporan Pendahuluan dengan Stakeholder Terkait
Mobilisasi T. Ahli
Universitas Sumatera Utara
d. Analisis sistem prasarana transportasi untuk memperoleh gambaran mengenai :
•
Keterkaitan fungsional dan ekonomi antar kota, antar kawasan baik dalam wilayah maupun antar wilayah Kota, dengan melihat pengumpul
hasil produksi, pusat kegiatan transportasi, dan pusat distribusi barang dan jasa;
•
Kecenderungan perkembangan prasarana transportasi yang ada;
•
Aksesibilitas lokasi-lokasi kegiatan di wilayah Kota. e. Analisis sistem permukiman dilakukan untuk memahami kondisi, jumlah,
jenis, letak, ukuran, dan keterkaitan antar pusat-pusat permukiman di wilayah Kota yang digambarkan dengan sistem hirarki dan fungsi
kawasan permukiman. f.
Analisis penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk penguasaan, penggunaan, dan kesesuaian pemanfaatan lahan untuk
kegiatan budidaya dan lindung; g. Analisis pembiayaan pembangunan dilakukan untuk mengidentifikasi
sumber-sumber pembiayaan pembangunan dan besaran biaya pembangunan baik dari Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi
Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, bantuan dan pinjaman luar negeri, perkiraan sumber-sumber pembiayaan masyarakat, dan sumber-
sumber pembiayaan lainnya. Pada prinsipnya tahap ini akan dilaksanakan secara parallel dengan tahap
surveipengumpulan data, dimana data-data yang sudah diperoleh langsung diolahanalisis. Maksud pelaksanaan secara parallel adalah untuk lebih
mengefektifkan waktu pelaksanaan pekerjaan, dengan kata lain ketika data lapangan telah diperoleh walaupun proses keseluruhan survai belum tuntas
dengan segera pentabulasian dan penstrukturan data akan dilaksanakan, terutama pemetaan situasi dan kondisi lapangan.
Pada tahapan pelaksanaan pekerjaan ini akan menghasilkan perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan atas hasil
Universitas Sumatera Utara
analisis kependudukan, sektorkegiatan potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan
kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi pelayanan. Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup:
1. Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan; 2. Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi kota;
3. Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi kota; 4. Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan kota;
•
kebutuhan ekstensifikasi;
•
kebutuhan intensifikasi;
•
perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan. 5. Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana kota.
Hasil dari analisis di atas selanjutnya akan dituangkan dalam sebuah laporan, yang disebut dengan istilah Laporan AntaraAnalisis. Setelah laporan tersebut
diserahkan pada pemberi kerja maka selanjutnya akan dilaksanakan Seminar Laporan Antara dengan mengundang seluruh Dinas terkait dan Tim Teknis
untuk memperoleh masukan dan tanggapan. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana kerja dan tahapan kegiatan analisis
pada pekerjaan penyusunan Penyempurnaan RTRW Kota Medan, dapat dilihat pada diagram berikut:
Universitas Sumatera Utara
GAMBAR 5.2 RENCANA KERJA DAN TAHAP KEGIATAN ANALISIS
PADA PENYUSUNAN PENYEMPURNAAN RTRW KOTA MEDAN
4. Minggu Ke 7 sampai Minggu ke 10 :