HASIL PENELITIAN
5.7 pengaruh langsung Idiosyncratic risk terhadap Harga saham
Hasil pengujian hipotesis 13 menunjukkan bahwa Idiosyncratic risk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Chen dan Chen (2012) menunjukkan bahwa manajer perusahaan dengan Idiosyncratic risktinggi menggabungkan informasi tentang harga saham kedalam keputusan investasi. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Nartea et al., (2011) menemukan hubungan positif volatilitas idiosinkratik terhadap return saham di pasar Asia Tenggara. Hasil positif juga dapat ditemukan dalam penelitian Cotter et al., (2015); Herskovic et al., (2015)
Teori prospek Kahneman dan Tversky (1979) menunjukkan bahwa orang akan memiliki kecenderungan irrasional untuk tidak mempertaruhkan keuntungan daripada kerugian. Dalam kondisi rugi, seseorang akan cenderung lebih berani menanggung risiko dibandingkan pada kondisi untung. Seseorang merasa seolaholah nilai kekalahan sejumlah uang tertentu dalam suatu taruhan lebih menyakitkan daripada nilai kemenangan atas sejumlah uang yang sama, sehingga dalam situasi rugi orang lebih berani untuk menanggung risiko Idiosyncratic risk adalah seluruh risiko surat berharga yang tidak berkaitan dengan berbagai faktor risiko yang tidak bias dideversifikasikan. Sebagian besar risiko saham dipengaruhi oleh idiosyncratic risk (Goyal dan SantaClara, 2003). Idiosyncratic risk merefleksikan informasi spesifik tentang perusahaan dan berfluktuasi sesuai dengan informasi itu sendiri.
Dalam perspektif prospek teori, dalam domain loss investor berperilaku risk seeking. Dalam domain loss bentuk kurva prospect theory utility function adalah convexity, sehingga permintaan akan saham dengan volatilitas idiosinkratik tinggi lebih besar. Dalam kondisi equilibrium, demand investor rasional adalah tidak elastis sempurna sehingga permintaan saham dengan volatilitas idiosinkratik tinggi akan lebih besar sehingga harga saham menjadi lebih tinggi. Untuk pengujian, saham dipisahkan dalam kelompok capital loss dan capital gain (nilai positif dan negatif CGO).
Idiosyncratic riskadalah seluruh risiko surat berharga yang tidak berkaitan dengan berbagai faktor risiko yang tidak bias dideversifikasikan. Sebagian besar risiko saham dipengaruhi oleh idiosyncratic risk(Goyal dan Santaclara, 2003). Idiosyncratic riskdisebut juga dengan nonfactor risk atau risiko tidak sistematik. Idiosyncratic riskmerefleksikan informasi spesifik tentang perusahaan dan berfluktuasi sesuai dengan informasi itu sendiri. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan diataranya pengumuman tentang informasi pendapatan, suplai dan permintaan yang bersifat musiman dan dinamika persaingan usaha. Dengan demikian secara alamia, risiko ini akan berubah sepanjang waktu tergantung pada perubahan informasi tersebut, pergerakannya independen terhadap pergerakan pasar, sehingga perlu dipelajari lebih lanjut bagaimana bentuk dan sifat perubahan (time series property).
Hasil penelitian (Sloan, 1996) adalah komponen arus kas memiliki kemampuan prediksi lebih baik untuk laba masa depan dibanding akrual atau bisa juga disebut komponen arus kas memiliki persistence yang lebih tinggi dibanding komponen akrual. Selain itu ditemukan juga bahwa investor tidak memperhitungkan tingkat persistence yang berbeda ini sehingga bisa terlalu optimis tentang prospek perusahaan yang memiliki akrual yang tinggi tetapi arus kas rendah. Sebaliknya investor bisa terlalu pesimis akan prospek perusahaan yang memiliki komponen akrual rendah tetapi memiliki komponen arus kas yang besar. Dari penjelasan yang ada, asumsi bahwa investor naïf benar adanya, yaitu investor hanya berpatokan pada laba agregat saja dan tidak mempertimbangkan komponenkomponen laba, yaitu arus kas dan akrual dalam membuat ekspektasi harga saham di masa depan. Sebagai hasilnya, akan terjadi kesalahan penetapan harga di pasar, di mana perusahaan yang memiliki akrual yang tinggi dan arus kas rendah akan dinilai lebih tinggi dari harga wajarnya (overvalued), sehingga akan mendapatkan return abnormal yang rendah. Sementara itu, perusahaan yang memiliki akrual yang rendah dan arus kas yang tinggi akan dinilai lebih rendah dari harga wajarnya (undervalued), sehingga mendapatkan return abnormal yang tinggi.
Idiosyncratic risk dapat disebabkan peraturan pemerintah yang berdampak langsung pada industri tertentu. Dengan demikian seharusnya secara alami, risiko ini akan berubah sepanjang waktu (time varying) tergantung perubahan informasi tersebut. Penelitian pada tingkat perusahaan didasarkan pada pasar Amerika Serikat. Durnev et al., (2003); Zhu et al., (2014); Durnev et al., (2016) menunjukkan bahwa idiosyncratic risk berkorelasi positif dengan keinformatifan harga saham. Perusahaanperusahaan yang menunjukkan harga saham yang lebih tinggi dari idiosyncratic riskcenderung menggunakan lebih pendanaan eksternal dan mengalokasikan modal yang lebih efisien. Seharusnya idiosyncratic riskmenjadi pertimbangan utama investor dalam membentuk harga saham .