1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah peralatan yaitu display running text yang sesuai dengan
uraian dalam latar belakang di atas, yaitu dapat membuat alat yang dapat mengganti tampilan pada running text tersebut tanpa harus menghubungkannya dengan komputer
melainkan cukup dengan menekan tombol yang terdapat pada keyboard PC yang terhubung dengan rangkaian driver.
Pada rangkaian penerima terdapat sebuah IC penerima AT89C2051 yang dihubungkan dengan display running text. Jika ada data yang dikirimkan oleh
pemancar, maka IC penerima akan menerima datanya, kemudian data akan diolah dan dibandingkan oleh mikrokontroler. Selanjutnya mikrokontroler akan menampilkan
kata sesuai dengan perintah dari penerima.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah membuat sebuah display running text yang dapat dikendalikan oleh keyboard PC yang dirancang sendiri.
1.4 Batasan masalah
Penulisan tugas akhir ini dibatasi pada : 1. Studi cara kerja rangkaian yang meliputi diagram blok dan menguraikan
secara umum fungsi dari masing-masing komponen utama dalam blok tersebut.
2. Tombol yang digunakan untuk menampilkan karakter pada display running text adalah sebuah keyboard PC.
3. Mikrokontroler yang digunakan yaitu AT89S8253, jadi hanya mikrokontroler ini yang akan diuaraikan cara kerjanya dan cara
pemrogramannya.
I.5 Sistematika penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat Pengendalian
Running text dengan menggunakan keyboard decoder berbasis mikrokontroler AT89S8253, maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB I. Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II. Landasan teori
Landasan teori dalam bab ini menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian. Teori
pendukung antara lain tentang mikrokontroler AT89S8253 hardware dan software, bahasa program yang digunakan.
BAB III. Perancangan alat
Pada bab ini akan dibicarakan secara singkat mengenai proses pembuatan proyek Tugas Akhir dan penjelasan analisa tiap rangkaian
yang digunakan.
BAB IV. Pembahasan
Bab ini meliputi tentang pembahasan program mikrokontroler dan prinsip kerja.
BAB IV. Kesimpulan dan saran
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah
rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja
yang sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 PERANGKAT KERAS
2.2 Arsitektur mikrokontroler AT89S8253
Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontoler dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar market need dan teknologi baru. Sebagai teknologi
baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat diproduksi secara missal dalam
jumlah banyak sehingga harga menjadi lebih murah dibandingkan mikroprosesor. Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontelor hadir untuk memenuhi selera industri dan
para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu dan mainan yang lebih canggih.
Universitas Sumatera Utara
Ilustrasi yang mungkin bisa memberikan gambaran yang jelas dalam penggunaan mikrokontroler adalah aplikasi mesin tiket dalam arena permainan yang
saat ini terkenal di Indonesia. Jika kita sudah selesai bermain, maka akan diberikan suatu nilai, nilai inilah yang menentukan berapa jumlah tiket yang bisa diperoleh dan
jika dikumpulkan dapat ditukar dengan berbagai macam hadiah. Sistem tiket ini ditangani dengan mikrokontroler, karena tidak mungkin menggunakan komputer PC
yang harus dipasang disamping atau di belakang mesin permainan yang bersangkutan.
Selain sistem tiket, kita juga dapat menjumpai aplikasi mikrokontroler dalam bidang pengukuran jarak jauh atau yang dikenal dengan sistem telemetri. Misalnya
pengukuran disuatu tempat yang membahayakan manusia, maka akan lebih nyaman jika dipasang suatu sistem pengukuran yang bisa mengirimkan data lewat pemancar
dan diterima oleh stasiun pengamatan dari jarak yang cukup aman dari sumbernya. Sistem pengukuran jarak jauh ini jelas membutuhkan suatu sistem akuisisi data
sekaligus sistem pengiriman data secara serial melalui pemancar, yang semuanya itu bisa diperoleh dari mikrokontroler yang digunakan.
Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya,
mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM-nya dan ROM. Pada sistem komputer
perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka
perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar artinya program
Universitas Sumatera Utara
control disimpan dalam ROM bisa Masked ROM atau Flash PEROM yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat
penyimpanan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.
2.2.1 Pin-Pin pada Microcontroller AT89C2051
Deskripsi pin-pin pada Microcontroller AT89C2051
Gambar 2.1 IC Mikrokontroler AT89C2051
Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler AT89C2051 :
VCC Pin 40
Suplai tegangan
GND Pin 20
Ground
20 19
18 17
16 15
14 13
12 11
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
RST P3.0
P3.1 XTAL 2
XTAL 1 P3.2
P3.3 P3.4
P3.5 GND
VCC P1.7
P1.6 P1.5
P1.4 P1.3
P1.2 P1.1
P1.0 P3.7
Universitas Sumatera Utara
Port 0 Pin 39-Pin 32
Port 0 dapat berfungsi sebagai IO biasa, low order multiplex addressdata ataupun penerima kode byte pada saat flash progamming. Pada fungsi sebagai IO biasa port
ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut.
Pada fungsi sebagai low order multiplex addressdata, por ini akan mempunyai internal pull up.
Pada saat flash progamming diperlukan eksternal pull up, terutama pada saat verifikasi program.
Port 2 Pin 21 – pin 28
Port 2 berfungsi sebagai IO biasa atau high order address pada saat mengaksememori secara 16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini akan mengeluarkan isi dari
P2 special function register. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1. Sebagai output, port ini dapat memberikan output
sink keempat buah input TTL.
Port 3 Pin 10 – pin 17
Port 3 merupakan 8 bit port IO dua arah dengan internal pullup. Port 3 juga mempunyai fungsi pin masing-masing yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Nama pin Fungsi
P3.0 pin 10 RXD Port input serial
P3.1 pin 11 TXD Port output serial
P3.2 pin 12 INTO interrupt 0 eksternal
P3.3 pin 13 INT1 interrupt 1 eksternal
P3.4 pin 14 T0 input eksternal timer 0
P3.5 pin 15 T1 input eksternal timer 1
P3.6 pin 16 WR menulis untuk eksternal data memori
P3.7 pin 17 RD untuk membaca eksternal data memori
Tabel 2.1 fungsi pin pada port 3
RST pin 9
Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle.
ALEPROG pin 30
Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari alamat selama mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input progam PROG
selama memprogam Flash.
PSEN pin 29
Progam store enable digunakan untuk mengakses memori progam eksternal.
EA pin 31
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika
kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan progam yang ada pada
Universitas Sumatera Utara
memori internal. Pada saat flash progamming, pin ini akan mendapat tegangan 12
Volt. XTAL1 pin 19
Input untuk clock internal.
XTAL2 pin 18
Output dari osilator.
2.3 Resistor