Hasil pengukuran diameter zona bening aktivitas antibakteri ekstrak metanol bunga Rosella terhadap bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus dapat dilihat pada tabel
4.1 berikut ini :
Tabel 4.1 Rataaan diameter zona bening ekstrak metanol bunga Rosella terhadap bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus
Konsentrasi ekstrak Diameter Zona Bening bening mm
vv Escherichia coli
Stapylococcus aureus Kontrol
10 20
30 40
50 0,00
2,00 3,67
5,00 8,00
10,00 0,00
0,00 2,83
4,17 5,50
6,83
4.2 Pembahasan
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ekstrak metanol bunga Rosella mulai efektif membunuh koloni bakteri Stapylococcus aureus pada konsentrasi 20 sedangkan bakteri Escherichia
coli dapat dibunuh mulai konsentrasi 10. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol bunga Rosella lebih aktif membunuh koloni bakteri Escherichia coli dibandingkan koloni
Stapylococcus aureus.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan sifat sensitivitas dari bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus terhadap ekstrak metanol bunga Rosella. Ekstrak metanol bunga
Rosella memiliki kemampuan dalam membunuh bakteri mungkin dikarenakan keberadaan senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak metanol bunga Rosella seperti : gossypetin
dan antosianin yang merupakan senyawa flavonoid. http: wikipedia.orgwikiGossypetin Ajizah et al 2007 menyatakan flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat
bersifat sebagai koagulator protein. Protein yang menggumpal tidak dapat berfungsi lagi sehingga akan mengganggu pembentukan dinding sel bakteri. Selain itu flavonoid juga
bersifat lipofilik yang akan merusak dinding sel bakteri.
Universitas Sumatera Utara
Adanya perbedaan daya bunuh ekstrak metanol bunga Rosella terhadap bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus disebabkan perbedaan komponen penyusun
dinding sel antara bakteri gram negatif dan gram positif. Dinding sel bakteri gram negatif seperti Escherichia coli memiliki lapisan dinding sel yang lebih tipis yaitu sekitar 10-15 nm
yang terdiri atas satu atau sangat sedikit lapisan petidoglikan sehingga komponen- komponen ekstrak lebih mudah masuk ke dalam sel bakteri dengan jalan merusak lapisan
luar dinding sel. Sedangkan bakteri gram positif seperti Stapylococcus aureus yang terdiri atas beberapa lapisan peptidoglikan yang membentuk suatu struktur yang tebal dan kaku
dengan ketebalan dinding sel 15-23 nm lebih sukar dirusak oleh komponen aktif pada ekstrak.Gupta,1990
Lay,W B 1994 menyatakan bahwa beberapa senyawa antibakteri tidak membunuh tetapi hanya menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Bahan antibakteri bersifat
menghambat bila digunakan dalam konsentrasi kecil namun bila digunakan dalam konsentrasi tinggi dapat membunuh mikroorganisme. Bakteri dikatakan mati apabila
terdapat daerah bening disekitar kertas cakram pada media yang telah ditanamkan bakteri sedangkan bakteri dihambat pertumbuhannya apabila disekitar cakram pada media yang
telah ditanamkan bakteri, penyebarannya tidak sebanyak pada daerah yang tidak diletakkan kertas cakram.
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat juga bahwa pemberian konsentrasi juga mempengaruhi ekstrak dalam menghentikan pertumbuhan bakteri. Perbandingan diameter
zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak metanol bunga Rosella berbanding lurus dengan penambahan konsentrasi ekstrak metanol bunga.
Menurut Atlas,R.M 1984 bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi timbulnya zona hambat adalah kemampuan difusi bahan
antimikroba ke dalam media dan interaksinya dengan mikroba yang diuji, jumlah mikroba yang diinokulasikan, kecepatan tumbuh mikroba yang diujikan, dan tingkat sensitifitas
mikroba terhadap bahan antimikroba yang bersangkutan. Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan mikroorganisme yang membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya Lay,W.B,1994.
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 4.2 Hasil Uji Aktivitas Antibiotik Pembanding kloramfenicol terhadap Bakteri a Escherichia coli dan b Stapylococcus aureus
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa diameter zona bening yang dihasilkan oleh ekstrak metanol bunga Rosella terhadap bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus bila
dibandingkan dengan diameter zona bening yang dihasilkan oleh antibiotik pembanding terhadap bakteri Escherichia coli dan zona hambat terhadap bakteri Stapylococcus aureus
menunjukkan aktivitas yang lebih rendah. Ekstrak metanol bunga Rosella dengan konsentrasi 50 menunjukkan aktivitas yang lebih rendah daripada antibiotik
kloramfenicol.
Gambar 4.3 Histogram Diameter Zona Bening Ekstrak Metanol Bunga Rosella terhadap Bakteri a Escherichia coli dan b Stapylococcus aureus
a b
2 4
6 8
10 12
14 16
18
D ia
m e
te r
Z o
n a
B e
n in
g m
m
Konsentrasi Ekstrak vv
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
D ia
m e
te r
Z o
n a
B e
n in
g m
m
Konsentrasi ekstrak vv
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa ekstrak metanol bunga Rosella pada konsentrasi 50 memberikan zona bening sebesar 10 mm untuk bakteri Escherichia coli
dan 6,83 mm untuk bakteri Stapylococcus aureus sedangkan bila dibandingkan dengan pemakaian antibiotik kloramfenicol menunjukkan hasil yang masih jauh yaitu sebesar 18
mm untuk bakteri Escherichia coli dan 17 mm untuk bakteri Stapylococcus aureus. Antibiotik memiliki kemampuan yang besar untuk membunuh bakteri. Hal ini
disebabkan karena sifatnya yang bakterisid yaitu dapat mematikan bakteri dengan jalan mengganggu sintesis dinding sel, fungsi membran, sintesis protein dan juga merusak
metabolisme asam nukleat pada sel bakteri.Staf Pengajar FK UI,1994.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan