PEMBUATAN ANGGUR PEPAYA DENGAN PROSES FERMENTASI
urung
kulta s Te knik USU – Me d a n
kukan melalui proses fermentasi alkohol dari sari buah pepay
antuan mikroba yang mengubah karbohidrat atau gula menja
elitian ini adalah mikroba saccharomyces cerevisiae. e
ukan secara anaerobik, yaitu mula-mula dengan inokulasi ragi roti dengan nutrien a dalam proses pembuatan starter. Setelah diperoleh
buah pepaya steril yang telah mengandung NH42SO4 dan N
ai 4,5 digunakan HCl2N yang diteteskan ke dalam sari h p
, 3, 4, 5, 6, dan 7 hari, suhu fermentasi 250C, 300C, diperoleh anggur buah pepaya dilakukan analisis kadar
til al asam asetat. Dari hasil penelitian diperoleh lama fermentasi buah pepaya yang
inuman anggur adalah 3 hari dan dengan penambahan ohol sebesar 320. Minuman anggur buah pepaya yang
ihasil asuk golangan B kadar alkohol antara 5-20 dan yang
alkohol 1-5.
Kata k tr
ion of papaya wine by fermentation has been studied. The fermentation process was arried out in anaerobic condition by using saccharomyces cerevisiae and NH42SO4 , NH43PO4 as
utrient. Initially, making starter from papaya concentrate followed by fermentation process. HCl 2N is used to get pH 4,0 up to 4,5.
The variation of time are 1, 2, 3 , 4, 5, 6 and 7 days with variable of temperature which is conducted with variation are 25oC, 30oC anf 35oC. Meanwhile concentration of leavened which used are 1, 2 and 4. The
best condition for the largest product were found as result of this research. They are duration of process: 3 days, sugar added: 16 step up production of papaya wine about 320. Papaya wine which was obtained
classified in class B with concentration of alcohol about 5 to 20. Key words: Papaya Wine, fermentation process, starter.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Tanaman pepaya tergolong tanaman yang banyak diusahakan oleh petani Indonesia. Indonesia
termasuk penghasil pepaya carica papaya kedua terbesar di Asia. Perlakuan yang teliti akan
diproduksi hasil berkisar antara 6-12 tonhektar Baga Kalie, 1994. Kehilangan hasil buah pepaya
selama penyimpanan dan transportasi setelah panen tergolong masih tinggi mencapai 45,6-100 .
Kondisi ini disebabkan oleh daya kesegaran buah yang rendah 3-4 hari setelah panen. Buah makin
cepat rusak dan tidak layak dikonsumsi jika indeks panennya makin rendah. Disamping itu varietas-
varietas yang pupoler di masyarakat menunjukkan ciri tidak terus menerus berbuah, sehingga ditemukan
panen raya yang menyebabkan pasokan buah melebihi permintaan Efendy, 2002 sehingga
banyak buah pepaya terlalu matang dan rusak. Salah satu alternatif teknologi pengolahan buah pepaya
yang terlalu matang atau rusak yang potensial untuk dikembangkan adalah pembuatan anggur dari buah
pepaya yang diperoleh dengan cara fermentasi.
Produksi minuman anggur buah pepaya dapat dilakukan melalui proses fermentasi alkohol
dari sari buah pepaya. Proses fermentasi ini dapat berjalan dengan bantuan mikroba yang mengubah
karbohidrat atau gula menjadi alkohol. Mikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroba
saccharomyces cerevisiae. Fermentasi alkohol ini dilakukan secara anaerobik yaitu mula-mula dengan
inokulasi ragi roti dengan nutrien NH42SO4, NH43PO4, dan bahan baku sari buah pepaya dalam
proses pembuatan starter. Setelah diperoleh starter maka dilakukan proses fermentasi terhadap sari buah
pepaya steril yang telah mengandung NH42SO4 dan NH43PO4. Untuk mempertahankan pH 4,0
sampai 4,5 digunakan HCl 2 N yang diteteskan ke dalam sari buah pepaya.
Re nita Ma n
Pro g ra m Stud i Te knik Kim ia Fa
Abstrak: Produksi minuman anggur pepaya dapat dila a. Proses fermentasi ini dapat berjalan dengan b
di alkohol. Mikroba yang digunakan dalam pen ntasi alkohol ini dilak
Ferm NH42SO4, NH43PO4, dan bahan baku sari buah pepay
starter maka dilakukan proses fermentasi terhadap sari H43PO4. Untuk mempertahankan pH 4,0 samp
epaya. bua
Lingkup penelitiannya adalah dengan waktu fermentasi 1, 2 dan 350C, konsentrasi khamir 1, 2, dan 4. Setelah
kohol, metil alkohol, dan e
baik untuk setiap variasi khamir dalam menghasilkan m gula sampai 16 dapat meningkatkan produksi etil alk
kan dengan penambahan gula sampai 16 term d
tidak ditambahkan gula sampai 16 golongan A kadar
unci: Anggur pepaya, proses fermentasi, starter. act: The product
Abs c
n
69
70
1.2. Per
mana sari buah pepaya dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar minuman anggur dengan m
variasi terhadap lamanya waktu ferment dan konsentrasi ragi y
uah untuk memperoleh
.3. Ruang Lingkup Penelitian
1. Sebagai informasi awal bagi peneliti pengembangan
inuman anggur. si pada masyarakat
rusak Aquadest
um phosphat um sulfat
Larutan Gula 12 KOH 30
• Beaker glass
saring •
pH meter •
Piknometer
Labu suling
Pembuatan starter
Starter dibuat berdasarkan yang telah dilakukan oleh Muljohardjo 1984 yaitu ke dalam
1000 ml sari buah ditambahkan 1, 2, dan 4 ragi roti sesuai dengan perlakuan masing-masing,
nkee, Ough, 1
hemositometer dan ditutup
umusan Masalah
Yang menjadi permasalahan adalah sejauh Bahan baku buah pepaya matang atau
Ragi roti yeast instant
elakukan asi, suhu,
Amoni Amoni
ang ditambahkan ke dalam sari kualitas anggur yang baik.
HCl 2N NaOH 0,2 N
b 1
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variasi waktu fermentasi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 hari
2. Variasi suhu: 25 0C, 30 0C, 35 0C 3. Konsentrasi khamir: 1, 2, 4
2.2.2. Peralatan Peralatan pada penelitian ini adalah:
• Pisau
• Timbangan
• Blender
• Labu erlenmeyer
1.4. Parameter Uji 1.4.1.
Secara Kimia
Uji Kuantitatif • Kadar etil alkohol: Perbandingan berat jenis
destilat. •
Kadar metil alkohol: Dengan spektrofotometri
• Batang pengaduk
• Pipet tetes
• Timbangan digital
• Oven
• Termometer
• Gabus, lilin
• Kain
• Kadar asam asetat: Dengan metode titrasi
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui lamanya waktu
fermentasi yang optimum pada pembuatan anggur buah pepaya.
• Biuret
• Gelas ukur
• Corong
• 2. Untuk mengetahui suhu fermentasi yang
optimum pada pembuatan anggur buah pepaya.
3. Untuk mengetahui konsentrasi khamir yang optimum dalam proses fermentasi
buah pepaya. •
Spektrofotometer
2.3 Prosedur Percobaan Penelitian
2.3.1.
.6. Manfaat Penelitian 1
selanjutnya dalam pembuatan m
2. Memberikan informa tentang penggunaan buah pepaya busuk
atau rusak agar dapat bernilai lebih ekonomis.
I. METODOLOGI PENELITIAN 2.1.