Bahan dan Peralatan P 1.

70

1.2. Per

mana sari buah pepaya dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar minuman anggur dengan m variasi terhadap lamanya waktu ferment dan konsentrasi ragi y uah untuk memperoleh .3. Ruang Lingkup Penelitian 1. Sebagai informasi awal bagi peneliti pengembangan inuman anggur. si pada masyarakat rusak Aquadest um phosphat um sulfat Larutan Gula 12 KOH 30 • Beaker glass saring • pH meter • Piknometer Labu suling Pembuatan starter Starter dibuat berdasarkan yang telah dilakukan oleh Muljohardjo 1984 yaitu ke dalam 1000 ml sari buah ditambahkan 1, 2, dan 4 ragi roti sesuai dengan perlakuan masing-masing, nkee, Ough, 1 hemositometer dan ditutup umusan Masalah Yang menjadi permasalahan adalah sejauh Bahan baku buah pepaya matang atau Ragi roti yeast instant elakukan asi, suhu, Amoni Amoni ang ditambahkan ke dalam sari kualitas anggur yang baik. HCl 2N NaOH 0,2 N b 1 Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variasi waktu fermentasi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 hari 2. Variasi suhu: 25 0C, 30 0C, 35 0C 3. Konsentrasi khamir: 1, 2, 4

2.2.2. Peralatan Peralatan pada penelitian ini adalah:

• Pisau • Timbangan • Blender • Labu erlenmeyer 1.4. Parameter Uji 1.4.1. Secara Kimia Uji Kuantitatif • Kadar etil alkohol: Perbandingan berat jenis destilat. • Kadar metil alkohol: Dengan spektrofotometri • Batang pengaduk • Pipet tetes • Timbangan digital • Oven • Termometer • Gabus, lilin • Kain • Kadar asam asetat: Dengan metode titrasi

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui lamanya waktu fermentasi yang optimum pada pembuatan anggur buah pepaya. • Biuret • Gelas ukur • Corong • 2. Untuk mengetahui suhu fermentasi yang optimum pada pembuatan anggur buah pepaya. 3. Untuk mengetahui konsentrasi khamir yang optimum dalam proses fermentasi buah pepaya. • Spektrofotometer

2.3 Prosedur Percobaan Penelitian

2.3.1. .6. Manfaat Penelitian 1 selanjutnya dalam pembuatan m 2. Memberikan informa tentang penggunaan buah pepaya busuk atau rusak agar dapat bernilai lebih ekonomis.

I. METODOLOGI PENELITIAN 2.1.

Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan. Sedangkan sumber bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pasar Sei Sikambing dengan pengambilan sampel secara random sembarang.

2.2. Bahan dan Peralatan

2.2.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: kemudian dimasukkan aktivator 0,33 gram NH 4 SO 4 dan 0,05 gram NH 4 3 PO 4 . Setelah itu diinkubasi selama 24 jam atau kalau jumlah selnya sudah mencapai 10 6 -10 8 ml Amerine, Berg, Ku 982. 2.3.2. Penentuan berat ragi Saccharomyces cerevisiae yang digunakan. Berat ragi yang dibutuhkan dalam tiap variasi konsentrasi ditentukan dengan cara: Berat ragi roti = ragi roti x berat sampel 100 - ragi roti 2.3.3. Pengamatan jumlah sel khamir Jumlah sel khamir ditentukan pada awal dan setiap hari fermentasi dengan menggunakan hemositometer. Sebelum sel-sel khamir dihitung, maka terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampai konsentrasi 10 -4 . Suspensi dengan konsentrasi 10 -4 ini diteteskan pada alat dengan gelas penutup, kemudian diamati di bawah mikrosko mir dalam 1 ml 2.3.4. sangat matan s s dan ihanc an air disaring dan diambil sarinya. dipaste Kemu dan s fermen starter l ada si ri sesuai dengan perlakuan. 2.4. P 2.4.1. K distilasi 10 Campuran si. Distilat, ditampung dengan pikno piknomete menit, m sampai garis tanda dan iangkat lalu didiamkan selama 15 menit kemudian rat kosong piknometer dan berat BJ etil alk 2.4.2. A H n sebanyak 50 ml ditambahak ai indikator. 0,1 N sampai i p. Untuk menentukan jumlah sel khamir saccharomyces cerevisiae dalam 1 ml sampel dipakai rumus seperti yang dikemukakan oleh Hadioetomo 1985 yaitu: Y = X 50 p 10 3 Y = Jumlah sel kha sampel. X = Jumlah sel khamir yang dihitung pada lima buah petak ruang kecil. P = Pengenceran. Penyediaan sampel untuk fermentasi Buah pepaya dipilih yang sudah pa gru ak atau hampir busuk, lalu diku urkan diblender dengan penambah d sebanyak 40 , lalu Kemudian diatur pHnya 4,0-4,5 lalu ditambahkan amoniu ebanyak 0,25 gl, terus m fosfat s urisasi pada suhu 80 C selama 15 menit. dian didinginkan suhu sekitar 20 C-25 C ecara aseptis dimasukkan ke dalam botol tasi sebanyak 100 ml. Lalu ditambahkan saccharomyces cerevisiae sebanyak 10 m masing-masing botol fermentasi. Fermenta p dilakukan sampai tujuh ha rosedur Analisis Hasil adar etil alkohol Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam labu 00 ml, lalu ditambahkan 150 ml air suling. didistila meter sampai garis tanda. Kemudian r didinginkan pada suhu 20 C selama 15 iniskus diatur d ditimbang. Lalu hitung be air pada 20 C sebagai pembanding. ohol 2020 C = Berat etil alkohol sulingan pada 20 C Berat air pada 20 C nalisis Kadar Asam Asetat asil sulinga n phenolfthalen 2-3 tetes sebag udian dititrasi dengan NaOH Kem terjad perubahan warna menjadi merah jambu pink. Kadar Asam Asetat dihitung dengan menggunakan rumus: Asam Asetat = 1000 sam 100 x asetat Asam BM H 2.4.3. tri 2.4.3.1 panjang gelombang ml metanol absolut 99 kemud n ke dalam kotak kuvet sampai garis resapannya absorbansi pada 250-300 nm dan dibuat kurv r da λ maksimum adalah nilai ari metanol absolut 99 yang 2.4.3.2 kurva kalibrasi metanol ml metanol absolut 99 lam labu ukur 100 ml standar dengan aquadest aka diperoleh metanol baku induk II dipipet sebanyak ke dalam labu ukur 100 kan sampai garis standar dengan sampai larut. Maka diperoleh duk III. ku induk III dipipet sebanyak asukkan ke dalam labu ukur 100 sampai garis standar dengan kocok sampai larut. Maka diperoleh duk IV. rutan baku induk IV masing- 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 ml dalam labu ukur 100 ml standar dengan aquadest . Maka akan 005 , 0,01 0,05 , 0,06 , 0,07 , , erevisiae h: .1. Fase permula cerevisiae NaO N NaOH Volume pel Volume Kadar metanol dengan menggunakan metode Spektrofotome . Penentuan λ maksimum. il 50 Diamb ian dimasukka standar lalu diukur ombang panjang gel esapannya. Lam a puncak resapan d paling tinggi. . Pembuatan 50,5 Dipipet kemudian dimasukkan ke da lalu di ad-kan sampai garis dan dikocok sampai larut. M 50 baku induk II. Dari larutan 20 ml kemudian dimasukkan ml lalu di ad- aquadest dan dikocok metanol 10 baku in Dari larutan ba 10 ml kemudian dim ml lalu di ad-kan aquadest dan di metanol 1 baku in ari la Dipipet d masing 0,5, 1, 2, 3, kemudian dimasukkan ke a i ad-kan sampai garis l lu d dan masing-masing dikocok sampai larut iperoleh metanol dengan konsentrasi 0, d , 0,02 , 0,03 , 0,04 , 0,08 0,09 , dan 0,1 . Metanol dengan konsentrasi masing-masing 0,005 , 0,01 , 0,02 , 0,03 , 0,04 , 0,05 , 0,06 , 0,07 , 0,08 , 0,09 , dan 0,1 kemudian diukur resapannya absorbansi pada panjang gelombang λ maksimum. Pembuatan kurva kalibrasi antara absorbansi Abs VS konsentrasi agar diperoleh persamaan garis regresi standar metanol.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN