Kinerja Usaha Terkini Rencana Kegiatan

e Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya. f Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi. g Menetapkan sistem rekrutmen karyawan h Menetapkan program peningkatan kesejahteraan i Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan j Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holders k Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan l Mengendalikan biaya pembinaan sumber daya manusia dan umum secara efisien m Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3

E. Kinerja Usaha Terkini

Perusahaan turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangnan Nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor perkebunan dalam arti seluas – luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat. Selain Kebun dan Unit, maka untuk mendukung bisnis utama perusahaan, PTPN III juga memiliki 5 anak Perusahaan. 1. PT. Sarana Argo Nusantara : Jasa Tangki Timbun 2. PT. Mitra Ogan di Sumatera Utara : Kebun Kelapa sawit 3. Indoham GMBH di Jerman : Jasa Pemasaran 4. PT. Argo Industri Nusantara : Industri Hilir CPO Karet 5. PT. Wana Tani Lestari : Hutan Tanaman Industri Universitas Sumatera Utara

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan – kegiatan oleh PTPN III adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan danmeningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkbunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri maupun ekspor, sekaligus dalam rangka meningkatkan ekspor non migas. 2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada khususnya. 3. Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air dan kesuburan tanah. Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kas Kas adalah segala sesuatu yang diterima bank untuk anda setorkan ke rekening bank anda. Misalkan, cek yang dibayarkan untuk anda biasanya dapat disetorkan ke bank dan karena itu dianggap sebagai kas. Fess, 2005:350. Karena sifat kasbank yang tidak memiliki identitas kepemilikan dan mudah diselewengkan, untuk itu perlu diadakan pengawasan terhadap kas dan bank agar terjadinya penyelewengan dapat dihindari. Kas yang ada diperusahaan dan di bank merupakan suatu kesatuan perkiraan yang ada pada laporan keuangan. Kas merupakan suatu perkiraan yang sangat penting pada laporan keuangan, karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berhubungan dengan kas. Hal ini dimungkinkan karena sifat transaksi perusahaan yang mencakup dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam media tukar. Kendatipun kas tidak secara langsung terlibat dalam suatu transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Perbedaan yang mendasar mengenai aktivitas kas adalah sifatnya yang tidak produktif karena kas mencakup ukuran nilai, kas tidak dapat meluas dan tumbuh kecuali jika dikonversikan ke dalam bentuk pemilikan lainnya. Jumlah kas yang berlebihan dalam perusahaan sering kali disebut kas menganggur. Manajemen yang baik mensyaratkan tersedianya kas yang terus bekerja secara kontiniu dalam salah satu dari beberapa cara misalnya sebagai bagian dari siklus operasi atau sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Universitas Sumatera Utara Kas tersusun dari simpanan komersil dan rekeningdeposito di bank atau di tempat lain serta pos – pos yang ada dalam perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai media tukar, atau yang dapat diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai yang tercantum padanya. Kas merupakan pos atau perkiraan yang paling likuid dalam laporan keuangan, sehingga pengawasan maupun pemeriksaan kas dianggap sangat penting karena beberapa hal berikut dibawah ini: 1. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut kas dan bank walaupun suatu transaksi semula tidak ada hubungannya dengan kas dan bank tetapi akhirnya pada saat dibayar akan mempengaruhi kas dan bank. 2. Kas dan bank merupakan sumber atau sasaran yang paling digemari untuk diselewengkan dan disalahgunakan. 3. Kesalahan pencatatan dalam kas dan bank akan mempengaruhi keseluruhan pada perkiraan lainnya. Kas merupakan bagian yang penting dalam perusahaan, untuk itu sangat diperlukan suatu pengelolaan yang lebih cermat dan teliti, guna mengefektifkan pemakaian dan pencarian sumebr kas, sehingga kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu. Untuk pengelolaan kas, manajemen dapat menggunakan alat – alat sebagai berikut : 1. Ramalan atau taksiran kas. 2. Manajemen arus kas yaitu pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas. 3. Investasi dana yang berlebihan. 4. Hubungan bank. 5. Pengendalian intern internal control Universitas Sumatera Utara Pimpinan perusahaan dapat mendayagunakan kas dengan efisien dengan cara memperlambat pembayaran hutang tanpa mengurangi reputasi perusahaan terhadap langganan; memanfaatkan cash discount dari pembelian; meningkatkan perputaran persediaan tanpa menimbulkan stagnansi produksi dan kehilangan pasar; pengumpulan secepat mungkin, tanpa menurunkan market share dan memberi discount kepada langganan. Untuk melindungi kas pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetorkan ke bank. Fess, 2005:351. Terdapat beberapa bentuk penyelewengan yang sering terjadi untuk kas dalam perusahaan, yakni : 1. Penerimaan yang tidak dicatat. 2. Merendahkan jumlah penerimaan. 3. Meningkatkan jumlah pembayaran. 4. Menunda pencatatn penerimaan piutang lapping 5. Check Kitting. Dari beberapa bentuk penyelewengan diatas yang paling sering terjadi adalah check kitting dan lapping. Check Kitting terjadi bila dilakukan transfer dana dari suatu bank ke bank lain untuk menutupi kekurangan kas. Namun ayat pembukuan untuk pengeluaran kas tidak dibuat sampai awal periode yang baru. Sedangkan bank kedua telah mencatat penerimaan kas,sementara bank pertama belum mengurangi kasnya, karena belum dinyatakan sebagai pembayaran. Lapping terjadi bila penerimaan kas dari kreditur diselewengkan. Untuk Universitas Sumatera Utara mengatasi penyelewengan tersebut diadakan suatu pengawasan intern yang dibentuk dalam perusahaan tersebut.

B. Pengertian dan Fungsi Pengawasan Intern