TAHAPAN KEGIATAN UNTUK MENDAPATKAN ISOLAT CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA
A. Persiapan Persiapan Media Tumbuh
Batuan zeolit ukuran 1-2 mm dicuci sampai bersih guna menghilangkan serbuk halus zeolit dan kotoran yang ada. Batuan zeolit yang tidak bersih dapat
berdampak negatif terhadap perkembangan CMA. Kemudian disterilisasi dengan autoclave pada tekanan 15 atm selama 15 menit untuk menghilangkan kemungkinan
patogen yang ada. Setelah itu batuan zeolit direndam dalam larutan NaCl 5.000 ppm selama 24 jam.
Persiapan Tanaman Inang
Benih-benih P. javanica
yang digunakan sebagai tanaman inang terlebih dahulu direndam dalam larutan Chlorox 5 selama 5-10 menit sebagai upaya
sterilisasi permukaan. Kemudian direndam dalam air hangat selama ± 24 jam
untuk memecahkan dormansi yang mungkin terjadi. Selanjutnya benih-benih tersebut disemaikan dalam bak persemaian selama
± 10 hari atau telah muncul dua helai daun. Setelah itu dapat langsung dilakukan penanaman.
B. Pemerangkapan Trapping
Teknik trapping yang digunakan mengikuti metoda Brundrett et al
. 1994 dengan menggunakan pot kultur terbuka. Media tanam yang digunakan berupa
campuran contoh tanah sebanyak ± 50 gram dan batuan zeolit sebanyak ± 150
Delvian: Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskula , 2006
USU Repository ©2006
gram. Teknik pengisian media tanam dalam pot kultur adalah pot kultur diisi dengan zeolit sampai setengah volume pot, kemudian dimasukkan contoh tanah dan
terakhir ditutup dengan zeolit sehingga media tanam tersusun atas zeolit-contoh tanah-zeolit.
Gambar 1. Skematis teknis pembuatan kultur trapping CMA
Delvian: Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskula , 2006
USU Repository ©2006
Dari setiap contoh tanah dibuat 3 pot kultur sehingga terdapat 150 pot kultur. Disamping itu diberikan perlakuan pemberian asam humik dan tanpa asam
humik untuk setiap contoh tanah. Dengan demikian terdapat 300 pot kultur, masing- masing 150 pot kultur dengan pemberian asam humik dan 150 pot kultur tanpa
pemberian asam humik. Perlakuan asam humik HUMEGA
TM
6 diberikan dengan konsentrasi 2,5 sebanyak 20 ml tiap pot. Frekuensi pemberian asam humik adalah 3 x 1
minggu selama satu bulan pertama dan 1 x 1 minggu selama 1 bulan kedua. Penambahan asam humik ini diharapkan berpengaruh terhadap sporulasi cendawan
mikoriza. Untuk menjaga supaya tidak terjadi penurunan salinitas tanah yang drastis
maka dilakukan pemberian larutan NaCl dengan konsentrasi 5.000 ppm dan frekuensi pemberian 1 x 1 minggu. Perlakuan ini diharapkan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya perubahan sifat kimia tanah dibandingkan dengan ekosistem asalnya. Penetapan konsentrasi NaCl yang diberikan didasarkan pada
konsentrasi NaCl yang terdapat pada tingkat salinitas tanah tertinggi. Pemeliharaan kultur meliputi kegiatan penyiraman, pemberian hara dan
pengendalian hama secara manual. Larutan hara yang digunakan adalah Hyponex merah 25-5-20 dengan konsentrasi 1 gr. l
-1
. Pemberian larutan hara dilakuan setiap minggu sebanyak 20 ml tiap pot kultur.
Pemanenan dilakukan setelah pembentukan spora-spora baru cukup baik yang diketahui dengan melakukan pengecekan kultur setiap satu bulan. Variabel-
variabel yang diamati adalah perubahan tingkat salinitas tanah selama pemeliharaan dan jumlah spora per 50 gram media tanam dan jenis spora.
Delvian: Koleksi Isolat Cendawan Mikoriza Arbuskula , 2006
USU Repository ©2006
Selanjutnya spora-spora yang diperoleh dari kultur ini digunakan untuk kegiatan tahap berikutnya, yaitu pembuatan kultur spora tunggal.
C. Kultur Spora Tunggal Persiapan Media Kultur