Pengaruh oksigen Pengaruh hidrogen

Benny M. Sibarani : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Kuningan Dan Paduannya Dengan Kapasitas 50kg Untuk Keperluan Industri Sumah Tangga, 2008. USU Repository © 2009

2.2.1.1 Pengaruh oksigen

Gambar. 2.2 menunjukkan digram fasa untuk sistem Cu-O jumlah larutan padat maksimum dari O pada titik eutektik 1065 C, adalah 1,008. Tembaga ulet mengandung sampai 0,04 O terdiri dari struktur berfasa ganda dengan Cu dan Cu 2 O. Dalam coran, struktur eutektik dari Cu- Cu 2 O dapat dilihat, tetapi dengan pengerjaan berubah menjadi struktur dimana partikel-partikel Cu 2 O mengarah dalam arah pengerjaan. Cu 2 O merupakan fasa berbentuk piringan diharapkan memberikan pengaruh yang kurang buruk terhadap sifat-sifat mekanik, tetapi kalau jumlahnya banyak akan menyukarkan dalam pengerjaan dingin, jadi lebih baik mengontrol kadar oksigen agar rendah walaupun untuk tembaga ulet. Benny M. Sibarani : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Kuningan Dan Paduannya Dengan Kapasitas 50kg Untuk Keperluan Industri Sumah Tangga, 2008. USU Repository © 2009 Gambar 2.1 Hubungan antara laju pengurangan dan ketakmurnian dalam hantaran listrik Benny M. Sibarani : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Kuningan Dan Paduannya Dengan Kapasitas 50kg Untuk Keperluan Industri Sumah Tangga, 2008. USU Repository © 2009

2.2.1.2 Pengaruh hidrogen

Tembaga cair mengabsorb hidrogen bersama-sama oksigen. Banyak H 2 yang terkandung membentuk gas pada waktu pendinginan. Kalau pencairan tembaga dilakukan pada atmosfir yang lembab terjadi desosiasi H 2 O pada permukaan tembaga cair. Jumlah hidrogen yang larut di dalam tembaga cair sebanding lurus dengan akar 2 dari konsentrasi hidrigen, dan hidrigen masuk ke dalam tembaga dalam keadaan atom. Dalam keadaan padat kelarutan hidrogen menurun banyak, tetapi hidrigen dengan jumlah besar yang cukup dapat terlarut dalam keadaan padat di antara kisi atom. Menurut pengukuran yang sebenarnya dalam keadaan padat terkandung H sebanyak 12 – 13 dari O. Gambar. 2.2 Diagram fasa Cu – O. H dalam tembaga yang mengandung O bereaksi dengan Cu 2 O membentuk H 2 O, yang tidak bisa lagi tinggal di dalam kisi atom dan membentuk gelembung- Benny M. Sibarani : Rancangan Dapur Pelebur Untuk Melebur Kuningan Dan Paduannya Dengan Kapasitas 50kg Untuk Keperluan Industri Sumah Tangga, 2008. USU Repository © 2009 gelembung yang mengakibatkan berbagai cacat dalam batas butir. Jadi tembaga liat mengandung jumlah O yang cukup menjadi getas karena pemanasan dalam atmosfir tereduksi, hal ini sering dinamakan penyakit hidrogen. Untuk keadaan tersebut tidak dapat dipergunakan tembaga ulet kecuali tembaga deoksidasi, tembaga bebas hidrogen atau tembaga deoksidasi fosfor.

2.2.1.3 Tembaga deoksidasi