Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Artinya:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah.. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia
”.
4
Pada ayat tersebut sudah jelas. bahwa Allah tidak akan mengubah hamba-hambanya, kecuali hambanya yang berusaha.
Dengan meningkatnya kemiskinan dan kesenjangan masyarakat yang semakin signifikan, pemerintah mulai melakukan pergeseran paradigma pada
tata pengelolaan pemerintah, yaitu perubahan, yaitu perubahan goverment menjadi governence. Dimana dalam menentukan sebuah kebijakan,
pemerintah lebih menekankan dan meluaskan partisipatif, ini biasanya disebut organisasi pemerintah. Tapi itu saja tidak cukup, karena pada
realitanya, hal itu berbenturan dengan prosedur-prosedur pemerintah yang kenyataannya menjadi penghambat program yang akan dilakukan kepada
masyarakat sasaran. Oleh karena itu pemerintah melakukan peran pengembangan masyarakat melalui P2KS, PNPM Mandiri, PPMK dll.
4
Surah Arra”ad ayat 11
Dalam Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosial Pasal 1 ayat 10 yang berbunyi: Pemberdayaan sosial adalah semua
upaya yang diarahkan untuk menjadikan warganegara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya.
5
Tetapi program pemerintah tersebut belum mampu menurunkan angka kemiskinan. Maka dari hal tersebut, banyak para cendekiawan, aktifis, dan
stake holder yang mulai resah akan perubahan yang terjadi pada realita masyarakat tersebut, maka muncul formulasi baru dari para pemikir-pemikir
tersebut, yaitu dengan pengembangan masyarakat. Mereka yang biasa disebut organisasi non pemerintah, atau biasa disebut Non Goverment Organitation
NGO atau Lembaga Swadaya Masyarakat. LSM. Pengembangan masyarakat comunity development mempunyai arti diantara dua istilah
social welfare Kesejahteraan sosial dan social work pekerjaan sosial. Kesejahteraan sosial merujuk kepada upaya untuk meningkatkan kehidupan
layak, sementara pekerjaan sosial lebih merujuk kepada profesi dalam membantu
masyarakat untuk
melakukan perubahan,
memperbaiki kehidupannya atau memecahkan permasalahan hidup dan hubungan manusia
untuk meningkatkan kehidupan mereka, keberadaan hidup yang lebih baik ini pulalah yang menjadi perhatian pengembangan masyarakat
6
.
5
Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosial Pasal 1 ayat 10
6
Kusmana, Bunga Rampai Islam dan Kesejahteraan sosial, IAIN Indonesia Social Equety Project 2006, h 88
Hal ini menyebabkan banyak bermunculan NGO yang salah satu tujuannya yaitu untuk membantu masyarakat tidak mampu keluar dari
permasalahannya. Salah satunya adalah Masyarakat Mandiri MM yang subur merupakan LSM yang bergerak dibidang Pemberdayaan masyarakat
yang berada dibawah naungan Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa masuk ke Desa Tanjung Pasir adalah bentuk kerjasama dari Yayasan Rumah Sakit
Indonesia YARSI untuk memberikan program pemberdayaan nelayan di desa binaan SIKIB Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu ini.
Berdasarkan aspek geografis, Desa Tanjung Pasir merupakan daerah pesisir, yang masyarakatnya tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir.
Masyarakat ini bergantung hidup dengan mengelola sumber daya alam yang tersedia di lingkungannya yaitu kawasan perairan dan pulau-pulau kecil.
Secara umum sumber ekonomi mereka ialah sumber daya perikanan tangkap dan budidaya menjadi sumber daya yang sangat penting dan sumber daya ini
menjadi penggerak dinamika ekonomi lokal di desa-desa pesisiran. Bentuk kerjasama dengan YARSI berupa penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh
mahasiswanya kepada para mitra Ikhtiar Swadaya Mitra ISM dan masyarakat Desa Tanjung Pasir. ISM Usaha Jaya Mandiri merupakan
lembaga lokal rintisan Universitas YARSI dan Dompet Dhuafa Melalui program Pemberdayaan Ekonomi Nelayan. ISM terbentuk pada tanggal 16
Januari 2013 di Rumah Pintar, Desa Tanjung Pasir, RT01RW01 yang dihadiri 20 mitra dampingan program.
7
Dengan dasar inilah penulis terdorong untuk melakukan penelitian dan kajian
ilmiah yang
mendalam mengenai
bagaimana pelaksanaan
pemberdayaan pada lembaga Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa dalam mencapai tujuannya, memberdayakan masyarakat berbasis kewirausahaan
sosial secara terintegrasi dan berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut
penulis menuangkannya dalam skripsi dengan judul Pemberdayaan Ekonomi Nelayan oleh PT. Karya Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa
di Desa Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang.