Akademi Musik Medan ( Arsitektur Simbolisme )

(1)

AKADEMI MUSIK MEDAN

( ARSITEKTUR SIMBOLISME )

LAPORAN PERANCANGAN

TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

EVA KENNY TAMBUNAN 060406015

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A 2010


(2)

AKADEMI MUSIK MEDAN

(ARSITEKTUR SIMBOLISME)

O L E H

EVA KENNY TAMBUNAN 06 0406 015

Medan, Desember 2010 Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Morida Siagian, MURP Hajar Suwantoro, ST, MT

(NIP: 196008021986012004) (NIP: 197902032005011001)

(Ketua Departemen Arsitektur FT- USU)

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho,MT (NIP: 196307161998021001 )


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR ( SHP2A )

Nama : Eva Kenny Tambunan

NIM : 060406015

Judul Proyek Akhir : Akademi Musik Medan Tema Proyek Akhir : Arsitektur Simbolisme

Rekapitulasi Nilai :

Nilai akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No Status Waktu

Pengumpulan Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing

II

Koordinator TKA-490

1 LULUS LANGSUNG 2 LULUS

MELENGKAPI 3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG 4 PERBAIKAN

DENGAN SIDANG 5 TIDAK LULUS

Medan, Desember 2010

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TGA – 490

IR. DWI LINDARTO H, MT IR. DWI LINDARTO H, MT (NIP : 196307161998021001) (NIP : 196307161998021001)


(4)

KATA PENGANTAR

Bukan dengan kekuatanku Ku dapat jalani hidupku Tanpa Tuhan yang di sampingku

Ku tak mampu sendiri

Engkaulah kuatku yang menopangku....

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih yang berkelimpahan, penyertaan dan hikmat yang diberikan-Nya dalam memulai dan menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun 2010 ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucap syukur untuk setiap hal, baik kesukaan maupun kesukaran dalam menjalani langkah demi langkah dengan penyertaan-Nya.

Banyak suka dan duka yang penulis rasakan selama proses Tugas Akhir ini, dan penulis tidak menjalaninya sendiri karena Tuhan memberikan orang- orang yang mengasihi dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Papa Tercinta, Hanaekan Tambunan (lelaki terhebat yang aku miliki, sumber inspirasi, panutanku, dan penyemangatku, I Love u Dad) dan Mama tercinta, Nelly Bethesda br.Barus (you’re the best mom in the world, I Love You, Mom) untuk cinta kasih, doa, dukungan, kesabaran, perhatian, semangat, dan juga materi kepada saya. Juga kepada satu-satunya kaka terbaik yang aku miliki serta kedua adikku yang lucu: Kak Astri Favoritta Tambunan (makasih karena bisa menjadi kaka yang paling baik dan paling menyayangi aku, meskipun sering dicerewetin kalau aku malas makan, makasih karena selalu ada di sampingku saat aku merasa tak sanggup lagi mengerjakan skripsi ini, makasih karena selalu ada di saat aku butuh tempat curhat untuk setiap masalahku, makasih buat kebersamaan di kamar kost selama 4 tahun ini, makasih buat pengorbanannya sampai gak tidur alias lembur untuk ngeprint skripsiku menjelang sidang sampai rangkap lima, buat setrikaan bajunya, buat makanan dan pudingnya), Vinta Marito Tambunan, dan Widya Sari Tambunan untuk setiap doa dan dukungan yang sangat berarti. Terima kasih karena telah menjadi keluarga yang terbaik. Still be my best family. I Love You All.


(5)

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ir. Morida Siagian, MURP sebagai Dosen Pembimbing I sekaligus pimpinan sidang dan Bapak Hajar Suwantoro, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II, untuk semua waktu, dedikasi, dan bimbingan yang sangat berarti, dukungan moral dan konsistensi, membuka wawasan berpikir, dan memberi yang terbaik sejak awal sampai akhir.

2. Bapak Ir. Samsul Bahri, MT, Bapak Achmad Delianur Nasution, ST, MT, dan Ibu Andalucia ST, MT sebagai Dosen Penguji, untuk semua saran dan kritik yang berguna, serta bimbingan yang sangat berarti sejak awal sampai akhir. 3. Bapak Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT selaku Ketua Jurusan Program Studi

Departemen Arsitektur, juga sebagai Koordinator Tugas Akhir, terimakasih buat bimbingan proyek tugas akhirnya.

4. Para staf dosen pengajar dan pegawai tata usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen Arsitektur untuk semua kerja sama yang baik.

5. Terimakasih buat semua keluarga besar Tambunan, khusunya Oppung Doli, Pak Uda Meon dan keluarga, Bou dan Amangboru Marihot dan keluarga, Bou Ivana dan keluarga, Bou dan Amangboru Pantun dan keluarga.

6. Terimakasih buat semua keluarga besar Barus, khusunya Mama Tua Alex dan keluarga, Mama Tengah Erwin, Mama Uda Cakra dan keluarga, serta Bi Uda July dan keluarga.

7. Terimakasih buat someone special “my d’one&only” Van Der Hans, makasih buat waktu, doa, semangat, dan kasih sayang yang kau beri untukku. Makasih buat setiap kesabaranmu mendengar semua keluhan dan masalahku. Maaf kalau aku selalu merepotkanmu dengan segala urusanku. Still be my lovely brother.

8. Terimakasih buat sahabat terbaik saya, Henny P. Togatorop untuk setiap doa, perhatian, semangat, kekuatan, dan pengertian yang begitu luar biasa. Terimakasih untuk setiap waktu yang kau beri untuk menjadi pendengar yang baik sekaligus pemberi solusi terbaik bagiku.

9. Teman-teman terbaik saya: Mariani Hutapea, Laura Umboh, Rosalynn Wilona, Catlin Therecia, dan Ria Afriana, Andrey Gerardy Damanik dan Ricardo Sitompul (thanks for amazing 3D), Dicky Andrea (makasih buat tebengan mobilnya ya), M.Taufik Ridho, Indra Kurniadi, untuk dukungan, semangat, tenaga, dan kebersamaan yang telah dilalui. Kepada teman-teman seperjuangan Tugas Akhir angkatan XXIX,khususnya Bang Andi Fabrori (2005) dan Kak Ratih Kuntari


(6)

(2005) makasih buat waktu asistensi serta perjuangan yang telah kita jalani bersama-sama selama satu tahun ini. Juga buat semua teman-temanku di angkatan 2006 yang tidak bisa aku sebutkan namanya satu persatu.

10.Terimakasih juga saya ucapkan kepada Bang Coco (2005) dan Bulsem (2008) yang bersedia membantu saya membuat maket.

11.Teman-teman B’20 khusunya Diety Lucia, Renita, Windy, Elida, Maya, dan K’Renta, Indra Ferry, K’Asri, B’Beny, makasih buat doa, semangat, dan thanks for being my new family. Juga buat geng D’JAIL (Diana, Pesta, Valentina, dan Ira), makasih buat refreshingnya.

12.Teman-teman seperjuangan di kantor PT.Pangripta Cons (B’Joseph, B’Franky, B’Jaka, Pak Joni (my team leader), buat pengertiannya ketika penulis harus bolos di jam-jam kerja hanya untuk asistensi dan mengurus berkas di kampus.

Akhir kata Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penulisan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya di Departemen Arsitektur USU.

Medan, Desember 2010 Penulis

Eva Kenny Tambunan NIM. 060406015


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI... i

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL. ... vi

DAFTAR SKEMA ... ... vii

BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG ... 1

I. 2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

I. 3 PERUMUSAN MASALAH ... 3

I. 4 PENDEKATAN MASALAH. ... 4

I. 5 LINGKUP DAN BATASAN MASALAH. ... 5

I. 6 KERANGKA BERPIKIR. ... 6

I. 7 SISTEMATIKA LAPORAN. ... 7

BAB II. DESKRIPSI PROYEK II. 1 TERMINOLOGI JUDUL ... 8

II. 2 TINJAUAN UMUM ... 9

II. 2.1 Tinjauan terhadap Akademi Musik. ... 9

II. 2.2 Tinjauan terhadap Musik... 14

II. 3 LOKASI ... 26

II. 3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi. ... 26

II. 3.2 Pemilihan Lokasi. ... 28

II. 3.3 Analisa dan Penetapan Lokasi Proyek. ... 29

II. 4 TINJAUAN FUNGSI. ... 35

II. 4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan. ... 35

II. 4.2 Deskripsi Perilaku. ... 37

II. 4.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang. ... 39

II. 4.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang. ... 45

II. 4.5 Studi Banding Fungsi Sejenis... 46

BAB III. ELABORASI TEMA III. 1 PENGERTIAN ARSITEKTUR SIMBOLIS... 69

III. 1.1 Arsitektur. ... 69

III. 1.2 Simbolisme... 69

III. 1.3 Arsitektur Simbolis. ... 72

III. 2 INTERPRETASI TEMA. ... 76

III. 3 KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL. ... 77

III. 4 STUDI BANDING TEMA SEJENIS. ... 77

BAB IV. ANALISA . ... 83

IV. 1 ANALISA EKSISTING. ... 83

IV. 1.1 Analisa Lokasi. ... 83

IV. 1.2 Kondisi Eksisting Lahan. ... 84

IV. 1.3 Tata Guna Lahan. ... 86

IV. 1.4 Batas-batas Site. ... 87

IV. 1.5 Sky Line. ... 89


(8)

IV. 2. ANALISA POTENSI DAN KONDISI SITE. ... 91

IV. 2.1 Analisa Sirkulasi. ... 91

IV. 2.2 Analisa Pencapaian. ... 94

IV. 2.3 Analisa Pencapaian terhadap Inti Kota... 95

IV. 2.4 Analisa View. ... 97

IV. 2.5 Analisa Kebisingan. ... 99

IV. 2.6 Analisa Vegetasi... 101

IV. 2.7 Analisa Matahari. ... 102

IV. 3 ANALISA FUNGSIONAL. ... 103

IV. 3.1 Analisa Kegiatan. ... 103

IV. 3.2 Analisa Perilaku/Aktifitas. ... 104

IV. 3.3 Analisa Besaran Ruang... 105

IV. 3.4 Program Ruang ... 110

IV. 4 ANALISA BANGUNAN ... 117

IV. 4.1 Analisa Bentuk ... 117

IV. 4.2 Orientasi dan View ... 119

IV. 4.3 Sirkulasi dan Penzoningan ... 119

IV. 4.4 Struktur ... 121

IV. 4.5 Utilitas ... 124

IV. 4.6 Sistem Akustik ... 129

BAB V KONSEP PERANCANGAN. ... 133

V.1 KONSEP ENTRANCE ... 133

V.2 KONSEP SIRKULASI ... 133

V.3. KONSEP TAPAK ... 135

V. 3.1 Tata Ruang Luar ... 135

V. 3.2 Tata Ruang Dalam ... 136

V.4 KONSEP MASSA... 138

BAB VI HASIL PERANCANGAN... 139

VI.1 GAMBAR ARSITEKTURAL... 139

VI.2 GAMBAR EKSTERIOR DAN INTERIOR ... 163


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Sejarah Musik Dunia. ... 18

Gambar 2.2 Wilayah Pengebangan Pembangunan Kota ... 31

Gambar 2.3 Lokasi Alternatif I . ... 31

Gambar 2.4 Lokasi Alternatif II . ... 31

Gambar 2.5 Lokasi Alternatif III . ... 32

Gambar 2.6 Ruang Konser Musik Institut Musik Indonesia. ... 50

Gambar 2.7 Aktifitas/ Kegiatan sehari-hari pada Kampus IMI. ... 51

Gambar 2.8 STIMB. ... 51

Gambar 2.9 Pengolahan Ruang Luar STIMB. ... 51

Gambar 2.10 Rencana Pengembangan Gedung STIMB . ... 52

Gambar 2.11 Ruang Praktek S1 . ... 52

Gambar 2.12 Ruang Praktek S1 Piano & Cello.. ... 52

Gambar 2.13 Ruang Praktek D3 . ... 52

Gambar 2.14 Denah AMHERST College’s Music Building. ... 53

Gambar 2.15 Fasilitas pada Amhters College... 54

Gambar 2.16 Gedung Jurusan Music . ... 55

Gambar 2.17 Suasana Lobby . ... 55

Gambar 2.18 Ruang Kelas. ... 56

Gambar 2.19 Ruang Kelas Praktek . ... 56

Gambar 2.20 Perpustakaan ... 56

Gambar 2.21 Ruang Kelas Latihan Vocal . ... 56

Gambar 2.22 Skema Denah . ... 56

Gambar 2.23 Berklee College of Music . ... 57

Gambar 2.24 Berklee Performance Center, Berklee College of Music .. ... 59

Gambar 2.25 Classroom Berklee of Music. ... 59

Gambar 2.26 Film Scoring Labs Berklee College of Music ... 60

Gambar 2.27 Learning Center Berklee College of Music . ... 60

Gambar 2.28 Music Synthesis Labs Berklee college of Music . ... 61

Gambar 2.29 Practice Room Berklee College of Music……….61

Gambar 2.30 Professional Performance Midi lab ... 62

Gambar 2.31 Proffesional Education technologi Lab . ... 62

Gambar 2.32 Recording Studio Berklee College of Music. ... 62

Gambar 2.33 Stan Getz Media Center and Library . ... 63

Gambar 2.34 The Professional Writing MIDI Lab Berklee College of Music... 63

Gambar 2.35 Classroom Berklee college of Music . ... 64

Gambar 2.36 Concert hall Berklee Collegge of Music . ... 64

Gambar 2.37 Bagian Dalam Bangunan Berklee college of Music . ... 65

Gambar 2.38 Pengkondisian Akustik R. Lat. Privat . ... 65

Gambar 2.39 Suasana Koridor . ... 66

Gambar 2.40 Ruang Kelas Teori . ... 66

Gambar 2.41 Denah Departemen Music . ... 66

Gambar 2.42 Ramp Utama ... 67

Gambar 2.43 R. Operator . ... 67

Gambar 3.1 Segitiga Semiotik Charles Jenck . ... 71

Gambar 3.2 Site Mall di Washington DC . ... 74

Gambar 3.3 Obelisik, dan Eifel . ... 74

Gambar 3.4 Pentagon . ... 74


(10)

Gambar 3.6 Eksterior Notre Dome du Haut . ... 78

Gambar 3.7 Interior Noter Dame du Haut . ... 78

Gambar 3.8 Exterior Clyde Auditorium . ... 79

Gambar 3.9 Sketsa Clyde Auditorium ... 79

Gambar 3.10 Sydney Opera House Main entrance . ... 80

Gambar 3.11 Sydney Opera House From Ship. ... 80

Gambar 3.12 Sydney Opera House . ... 80

Gambar 3.13 Exterior Museum Guggenheim, Bilbao . ... 81

Gambar 3.14 Exterior Museum Guggenheim, Bilbao . ... 81

Gambar 3.15 Tampak bangunan Guggenheim . ... 81

Gambar 3.16 Potongan Bangunan Guggenheim . ... 81

Gambar 3.17 Denah Museum Guggenheim, Bilbao . ... 82

Gambar 3.18 Interior Atrium Museum Guggenheim, Bilbao . ... 82

Gambar 4.1 Analisa Lokasi ... 84

Gambar 4.2 Eksisting Lahan Sekitar ... 85

Gambar 4.3 Tata Guna Lahan Radius 500 m... 86

Gambar 4.4 Massa bangunan potensial sekitar site ... 87

Gambar 4.5 Batas-batas site ... 88

Gambar 4.6 Batas Site sebelah timur ... 88

Gambar 4.7 Batas Site sebelah barat ... 89

Gambar 4.8 Batas Site sebelah utara ... 89

Gambar 4.9 Batas Site sebelah Selatan ... 89

Gambar 4.10 Skyline ... 90

Gambar 4.11 Peta Eksisting bangunan sekitar ... 91

Gambar 4.12 Peta Analisa sirkulasi kendaraan... 92

Gambar 4.13 Jalur sirkulasi di sekitar site ... 93

Gambar 4.14 Analisa sirkulasi Pejalan kaki ... 94

Gambar 4.15 Analisa Pencapaian ... 95

Gambar 4.16 Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian ... 97

Gambar 4.17 Analisa View keluar dan ke dalam site ... 98

Gambar 4.18 Analisa kebisingan ... 100

Gambar 4.19 Penangan Kebisingan ... 101

Gambar 4.20 Analisa Vegetasi ... 102

Gambar 4.21 Analisa Matahari ... 103

Gambar 4.22 Penggunaan Shading sebagai tanggapan atas analisa matahari ... 104

Gambar 4.23 Sistem dinding ganda pada auditorium ... 118

Gambar 4.24 Sistem dinding belakang panggung... 119

Gambar 4.25 Sistem Plafon Bertrap ... 119

Gambar 6.1 Site Plan ... 139

Gambar 6.2 Ground Plan ... 140

Gambar 6.3 Denah Lantai 2 ... 141

Gambar 6.4 Denah Lantai 3 dan Lantai 4 ... 142

Gambar 6.5 Denah Basement ... 143

Gambar 6.6 Tampak bangunan ... 144

Gambar 6.7 Potongan Bangunan ... 145

Gambar 6.8 Rencana Pondasi ... 146

Gambar 6.9 Denah Pembalokan Lt-1 ... 147

Gambar 6.10 Denah Pembalokan Lt-2 ... 148

Gambar 6.11 Denah Pembalokan Lt-3 dan Lt-4 ... 149


(11)

Gambar 6.13 Rencana Elektrikal Lt-1 ... 151

Gambar 6.14 Rencana Elektrikal Lt-2 ... 152

Gambar 6.15 Rencana Elektrikal Lt-3 dan Lt-4 ... 153

Gambar 6.16 Rencana Elektrikal Basement ... 154

Gambar 6.17 Rencana Sanitasi Lt-1 ... 155

Gambar 6.18 Rencana Sanitasi Lt-2 ... 156

Gambar 6.19 Rencana Sanitasi Lt-3 dan Lt-4 ... 157

Gambar 6.20 Rencana Sanitasi Basement ... 158

Gambar 6.21 Rencana Proteksi Kebakaran Lt-1 ... 159

Gambar 6.22 Rencana Proteksi Kebakaran Lt-2 ... 160

Gambar 6.23 Rencana Proteksi Kebakaran Lt-3 dan Lt-4... 161


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pencinta Seni di Medan ... 1

Tabel 2.1 Rancangan Kurikulum Nasional 2000 untuk Program studi Seni Musik ... 12

Tabel 2.2 Kriteria Lahan untuk Menentukan Lokasi ... 27

Tabel 2.3 Wilayah Pengembangan Pembangunan ... 28

Tabel 2.4 Penilaian Alternatif Lokasi... 33

Tabel 2.5 Luasan Ruang Kuliah dan Praktek ... 39

Tabel 2.6 Luasan Ruang Umum ... 40

Tabel 2.7 Luasan Fasilitas Pertunjukan ... 41

Tabel 2.8 Luasan Fasilitas Kantor ... 41

Tabel 2.9 Luasan Fasilitas Perpustakaan ... 42

Tabel 2.10 Luasan Fasilitas Laboratorium ... 43

Tabel 2.11 Luasan Ruang ME ... 43

Tabel 2.12 Luasan Ruang Mushalla ... 44

Tabel 2.13 Luasan Fasilitas Pengunjung Kantin ... 44

Tabel 2.14 Hasil Perbandingan Studi Banding ... 68

Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Bangunan dengan Tema Sejenis ... 82

Tabel 4.1 Bangunan Eksisting ... 91

Tabel 4.2 Analisa Pencapaian Terhadap Inti kota ... 96

Tabel 4.3 Trayek Angkutan Umum Sekitar Lokasi ... 97

Tabel 4.4 Analisa Kebisingan ... 101

Tabel 4.5 Analisa Vegetasi ... 103

Tabel 4.6 Persentase Minat Alat Musik ... 107

Tabel 4.7 Jumlah Kelas Berdasarkan Kurikulum ... 107

Tabel 4.8 Jumlah Ruang Teori ... 108

Tabel 4.9 Persentase Kuliah Praktek ... 109

Tabel 4.10 Luasan Ruang Kuliah Dan Praktek ... 111

Tabel 4.11 Luasan Ruang Umum... 112

Tabel 4.12 Luasan Fasilitas Pertunjukan ... 112

Tabel 4.13 Luasan Fasilitas Kantor ... 113

Tabel 4.14 Luasan Fasilitas Perpustakaan ... 114

Tabel 4.15 Luasan Fasilitas Laboratorium ... 114

Tabel 4.16 Luasan Ruang ME ... 115

Tabel 4.17 Luasan Ruang Mushalla ... 115

Tabel 4.18 Luasan Fasilitas Penunjang Kantin ... 116


(13)

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1 Kerangka berfikir ... 6

Skema 2.1 Kegiatan Mahasiswa ... 38

Skema 2.2 Kegiatan Dosen / Staff Pengajar ... 38

Skema 2.3 Kegiatan Pengunjung ... 39

Skema 4.1 Analisa Aktivitas Mahasiswa ... 105

Skema 4.2 Analisa Aktivitas Dosen / Staff ... 105


(14)

BAB I PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG

Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase penduduk 10 tahun ke atas yang menonton pertunjukkan kesenian menurut propinsi dan jenis kesenian di daerah perkotaan adalah seni tari (31,30%), seni musik/seni suara (51,96%). Jika dilihat dari golongan umur rata-rata dan pengeluaran rumah tangga sebulan di daerah perkotaan, jenis kegiatan musik dan seni suara merupakan jenis kegiatan yang paling diminati.

Gol. Umur

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan

Jumlah Seni Musik Seni Tari Seni Teater Seni Pahat Seni Lukis Seni Wayang Seni Lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10-14 37.98 53.62 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100% 15-19 40.23 44.83 6.90 2.30 1.15 1.15 3.45 100% 20-24 53.62 33.33 5.80 0.00 0.00 0.00 7.25 100% 25-29 59.32 25.42 5.08 0.00 0.00 0.00 10.17 100% 30-64 60.12 17.34 6.36 0.00 0.58 6.94 8.67 100% 65+ 66.67 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 33.33 100%

Jumlah 51.96 31.30 5.22 0.43 0.43 3.04 7.31 100% Sumber : RUTRK Kotamadya Medan rancangan tahun 2005 hal 111-7

Perkembangan musik di Medan ditunjukkan dengan semakin meningkatnya animo masyarakat terutama kalangan remaja terhadap kegiatan musical. Kegiatan musik yang berkembang bersifat pendidikan dan pertunjukkan/ hiburan, yaitu bermunculnya group-group musik baru di kalangan remaja dan pelajar, sering diadakannya festival seni musik dan seni suara, diadakannya konser musik (dengan mendatangkan artis ibukota maupun artis mancanegara), dan umumnya diselenggarakan oleh mahasiswa, pelajar, dan kelompok-kelompok organisasi yang bergerak di dunia hiburan. Kegiatan-kegiatan tersebut memberi masukan yang positif bagi perkembangan dunia hiburan, selain dapat digunakan sebagai alat untuk menyalurkan minat dan bakat, digunakan juga sebagai ajang mengasah dan meningkatkan daya kreativitas pemusik.


(15)

Medan memiliki beberapa sarana kegiatan musik yang bersifat pendidikan dan pertunjukkan/ hiburan. Pendidikan musik dapat diperoleh dari sekolah-sekolah non-formal seperti Era Musika Indah dan Medan Musik. Fasilitas yang diberikan berupa kelas-kelas teori dan praktek serta showroom alat-alat musik (instrument musik). Selain itu terdapat pendidikan formal yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Musik Negeri 11, yang merupakan satu-satunya Sekolah Musik di Medan. Sedangkan kegiatan pertunjukkan/ hiburan biasa dilakukan pada aula perguruan tinggi tertentu (Pardede Hall) dan aula hotel tertentu (Hotel Tiara dan Emerald) ataupun sering dilakukan di cafe-cafe tertentu (The Rock Caffee).

Pasar musik di Medan sangat besar sekali, hal ini terlihat dari banyaknya peminat musik yang terdapat pada sekolah atau kursus musik di Medan serta seringnya dilakukan konser-konser musik di Medan yang banyak diminati masyarakat khususnya anak muda. Peminat sekolah musik di Era Musica mencapai 1500 siswa dan pada Medan Music mencapai 1300 siswa, ditambah lagi Sekolah Menengah Musik (SMK11) jumlah siswanya 300 siswa. Inilah yang menjadi salah satu dirancangnya proyek ini, dikarenakan pasar terhadap musik sangat besar namun belum tersedianya wadah/ sarana yang menampung peminat musik.

Perkembangan industri musik dalam akhir decade ini sangat cepat peningkatannya. Jika kita melihat kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Medan, masing-masing memiliki banyak musisi handal yang bisa membawa nama daerahnya dan mengangkat industri musik nasional pada umumnya. Oleh karena itulah, diperlukannya/ dibutuhkannya sarana pendidikan formal untuk mewadahi animo masyarakat terhadap seni musik.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari proyek ini antara lain :

- Menyediakan suatu fasilitas pendidikan formal bagi para remaja pada umumnya di bidang seni musik yang ideal dengan memiliki fasilitas belajar mengajar dengan kualitas yang baik sehingga dapat menghasilkan musisi yang memiliki skill di bidang musik yang tidak hanya menguasai instrument musik saja tetapi juga memiliki kemampuan dalam berkreatifitas hingga mengorganizer suatu pertunjukan musik, penguasaan software musik yang berguna dalam proses produksi musik.


(16)

- Sebagai sarana untuk mewujudkan kreativitas bagi para calon seniman dalam mensosialisasikan karya-karya musiknya.

- Menciptakan suatu rancangan Akademi Musik Medan dengan memperhatikan faktor- faktor kenyamanan akustik pada ruangan-ruangan musiknya.

- Menciptakan suatu rancangan fasilitas untuk menyampaikan informasi-informasi positif untuk membentuk kepribadian sebagai salah satu aset sumber daya manusia yang mandiri dan bisa mengidentifikasikan peluang usaha bagi diri mereka sendiri.

- Menciptakan suatu rancangan yang dapat menjadi wadah untuk menggali potensi-potensi seni musik agar dapat menjadi nilai positif bagi dunia seni di Medan, serta mengakomodasi kegiatan rekreasi, eksplorasi, dan elaborasi kreatif pecinta seni.

Tujuan yang diharapkan dari proyek ini adalah :

- Dengan adanya Akademik Musik di Medan, maka dapat mewadahi kebutuhan masyarakat khususnya di kalangan anak muda dalam mengekspresikan diri dan minat mereka dalam bermusik sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

- Menciptakan fasilitas yang benar-benar ideal bagi masyarakat, baik secara visual, keruangan, maupun sesuai dengan sifat-sifat dan kebutuhan peminat musik di Medan.

I.3 PERUMUSAN MASALAH

Secara umum, masalah yang timbul dari proses perancangan yaitu bagaimana mendesain/ menerapkan bangunan Akademi Musik Medan yang berfungsi sebagai sarana pendidikan formal dan pertunjukan seni yang mampu mewadahi kebutuhan dan aktivitas sesuai dengan fungsi serta tema yang diterapkan.

Secara khusus, masalah perancangan yang timbul yaitu:

1. Bagaimana merancang suatu lingkungan kampus yang kondusif, menarik

minat mahasiswa dan mahasiswi untuk berekspresi dan merangsang kreatifitas.

2. Bagaimana menyediakan sarana yang memadai untuk kelancaran jalannya

pendidikan, ruang-ruang yang sesuai dengan persyaratan dan dapat memberikan kenyamanan belajar dan bersekpresi.


(17)

3. Pengolahan ruang dan sirkulasi yang bersahabat, seirama dengan jiwa dan

perilaku musisi yang selalu bergaul tanpa ada perbedaan kasta bagi mahasiwa dan mahasiswi di Akademi Musik Medan.

4. Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas

yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada mahasiswa dan mahasiswi sebagai pengguna utamanya.

5. Pengkondisian akustik pada ruangan sehingga meminimalisir terjadi

kebocoran suara (menggunakan alat peredam suara).

I.4 PENDEKATAN MASALAH

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :

• Studi literatur

Mempelajari persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam merancang sebuah bangunan yang digunakan sebagai Pusat Musik , terutama kaitan antara kecintaan masyarakat terhadap seni musik, karakter, dan ciri khas seni musik tersebut dengan jenis dan jumlah ruang yang harus di sediakan.

• Studi banding

Melakukan pendekatan permasalahan dan fungsi bangunan yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber-sumber yang dianggap penting.

• Survey lapangan

Menganalisa potensi-potensi yang ada pada lokasi proyek dan lingkungan sekitarnya.

• Wawancara

Mendapatkan informasi langsung dari kepala sekolah dan guru Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik 11 Medan terkait untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai mendukung kelayakan studi proyek.


(18)

I.5 LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Hal-hal yang menjadi batasan dalam perancangan Akademi Musik Medan adalah pembahasan kepada hal-hal yang mendukung kegiatan, terutama pada penambahan fasilitas-fasilitas yang diperlukan seperti ruang teori/belajar, ruang praktek, gedung pertunjukan lengkap dengan penggunaan akustik pada setiap ruangannya sehingga tidak mengganggu aktifitas dan kegiatan yang lainnya di sekitar bangunan.

Akademik Musik Medan tersebut dirancang dengan konsep bangunan tunggal (single building) dan lebih ditekankan pada konsep pendidikan formal saja, tidak terdapat pendidikan informal yang memungkinkan ditujukan untuk umum. Untuk gedung pertunjukkannya didesain di dalam bangunan, sehingga masyarakat umum tidak terlalu leluasa terhadap kondisi tersebut. Akan tetapi gedung pertunjukan ini tetap bisa dipergunakan untuk umum jika ada pertunjukan-pertunjukan band yang dilakukan maupun acara-acara audisi musik lainnya, sehingga bangunan ini tetap bisa berfungsi sebagai komersial.


(19)

I.6 KERANGKA BERFIKIR

Tujuan dan Manfaat

1. Menyediakan suatu fasilitas pendidikan formal di bidang seni musik yang ideal dengan memiliki fasilitas belajar mengajar dengan kualitas yang baik secara akustik ruangan dan visual. 2. Menciptakan fasilitas yang benar-benar ideal bagi mahasiswa,

baik secara visual, keruangan, maupun sesuai dengan sifat-sifat dan kebutuhan mahasiswa sebagai pengguna utamanya.

Latar Belakang

Kurang memadainya fasilitas Akademi Musik di Medan yang dapat dilihat dari kondisi ruang-ruang yang tidak memenuhi syarat secara akustik seperti studio musik, gedung pertunjukan sebagai sarana siswa berekspresi dan menampilkan apa yang telah mereka pelajari selama ini dalam bentuk solo, duet, trio, choir, maupun band.

Judul :

Akademi Musik Medan

Tema Perancangan :

Arsitektur Simbolis

Perumusan Masalah

1. Bagaimana merancang suatu lingkungan kampus yang kondusif, menarik minat mahasiswa dan mahasiswi untuk berekspresi dan merangsang kreatifitas.

2. Bagaimana menyediakan sarana yang memadai untuk kelancaran jalannya pendidikan, ruang-ruang yang sesuai dengan persyaratan dan dapat memberikan kenyamanan belajar dan bersekpresi.

3. Pengolahan ruang dan sirkulasi yang bersahabat, seirama dengan jiwa dan perilaku musisi yang selalu bergaul tanpa ada perbedaan kasta bagi mahasiwa dan mahasiswi di Akademi Musik Medan.

4. Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada mahasiswa dan mahasiswi sebagai pengguna utamanya.

5. Pengkondisian akustik pada ruangan sehingga meminimalisir terjadi kebocoran suara

Data Perencanaan − Data Tapak

− Studi Literatur

− Studi Banding

− Survei Lapangan

− Wawancara

Analisa Tapak (Analisa Fisik)

View, sirkulasi, orientasi, dll.

Analisa Fungsional (Analisa Nonfisik)

Pengguna, alur kegiatan, dll

Programming

Program ruang dalam dan ruang luar

Hubungan Antar ruang

Konsep Perancangan

Konsep ruang luar, ruang dalam, massa, tema, struktur, dan utilitas.

Desain Perancangan


(20)

I.7 SISTEMATIKA LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Pendahuluan berisi kajian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, pendekatan masalah, lingkup dan batasan, dan kerangka berpikir serta sistematika pembahasan.

Bab 2 Deskripsi Proyek

Deskripsi Proyek berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab 3 Elaborasi Tema

Elaborasi Tema menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. Bab 4 Analisa Perancangan

Analisa perancangan menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan dari keseluruhan analisa yang sudah ada.

Bab 5 Konsep Perancangan

Konsep Perancangan menjelaskan tentang konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Bab 6 Hasil Perancangan


(21)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1 TERMINOLOGI JUDUL

Judul dari proyek ini adalah Akademi Musik Medan. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

• Akademi

Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan professional dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni tertentu.

• Pendidikan Akademi

Pendidikan Akademi adalah pendidikan tertinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni tertentu yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, diploma.

• Musik

Musik secara etimologi, kata musik berasal dari bahasa Yunani ”mousike” yang berarti segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa Latin ”musica” pada abad ke V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis (yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakannya dalam ukuran, angka, dan berat) ; musica humana (mendesain daripada proporsi tubuh manusia) ; dan musica instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan). (musik-wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Musik adalah salah satu cabang seni pertunjukkan yang menghasilkan karya-karya seni suara/ melodi.

Musik adalah seni menyusun nada dan suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal yang menghasilkan komposisi yang mempunyai hamonisasi, kesatuan, dan kesinambungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Musik sebagai sebuah aktivitas dapat diartikan sebagai berikut: ”hal mengaktualisasikan diri (atau kelompok) melalui komposisi suara yang terorganisasi untuk menyampaikan suatu pesan kepada pendengar atau mengekspresikan dirinya.(http: en.wikipedia.com)


(22)

• Medan

Medan adalah merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.

Jadi, dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

”Akademi Musik Medan” adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pendidikan professional yang menghasilkan karya-karya seni musik/ suara bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya kota Medan.

II.2 TINJAUAN UMUM

II.2.1 Tinjauan Terhadap Akademi Musik

Akademi Musik yaitu lembaga pendidikan tinggi yang mendidik tenaga profesional dalam bidang ilmu atau seni musik dimana obyek tidak hanya berfungsi sebagai wadah kegiatan seni musik namun juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan tinggi musik dimana pendidikan bersifat formal dan mengarah pada penciptaan tenaga-tenaga profesional di bidang musik.

II.2.1.1 Kurikulum Pendidikan

Pendidikan Seni Musik senantiasa berupaya menyediakan sumber daya manusia terdidik di bidang Pendidikan Musik yang memiliki kemampuan akademik dan profesional baik dalam jalur akademi maupun luar akademi. Oleh sebab itu kurikulum program studi dikembangkan dengan mengacu pada kondisi, tuntutan, dan kebutuhan serta perkembangan lapangan.

Sistem pengajarannya adalah sistem teori dan praktek dengan perbandingan 60% teori dan 40% praktek. Sistem pendidikannya menggunakan sistem SKS. Sistem SKS digunakan untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

Ciri-ciri dasar sistem kredit adalah:


(23)

b. Nilai kredit setiap mata kuliah ditentukan oleh frekuensi jam yang dipergunakan. c. Nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas besarnya usaha untuk

menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam proses perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, serta tugas-tugas lain.

Untuk penyelesaian program studi Seni Musik yang diikuti, besarnya nilai kredit adalah sebagai berikut :

Jenjang Program D3 (Diploma 3) :110 -120 SKS termasuk tugas akhir. Jenjang Program S1 (Strata 1) :144-160 SKS termasuk tugas akhir.

Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 16 minggu perkuliahan termasuk UTS dan UAS, ditambah dengan 2 sampai 3 minggu kegiatan penyelesaian penilaian. Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6 - 8 jam selama 6 hari berturut-turut. Seorang mahasiswa di lain pihak dituntut bekerja lebih lama, sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari, tetapi juga pada malam hari. Dalam keadaan normal, mahasiswa dapat bekerja rata-rata siang hari 6- 8 jam dan malam hari 2 jam selama 6 hari berturut-turut. Untuk itu seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8-10 jam per hari atau 48-60 jam per minggu. Oleh karena itu, satu nilai kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 6-22 satuan kredit semester.

Dalam menentukan beban studi satu semester perlu diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang lalu, dan diukur dengan indeks prestasi (IP). Pada semester pertama mahasiswa hanya dapat mengambil maksimum satuan program semester awal tersebut. Pada awal semester selanjutnya mahasiswa dapat mengontrak beban studi sesuai dengan keinginan dan kemampuan.

Bagi mahasiswa yang memperoleh IP <_ 2,0 hanya dapat mengontrak beban studi maksimal 16 SKS, sedangkan bagi mahasiswa yang memperoleh IP >_ 3,2 dapat mengontrak beban studi sampai dengan 24 SKS melalui konsultasi dengan pejabat yang diberi tugas, yaitu penasehat akademik (PA).

Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan, kerja


(24)

lapangan, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Nilai satu kredit semester ditentukan sebagai berikut:

a. Bagi mahasiswa, satu kredit semester adalah beban studi untuk mengikuti tiga acara per minggu, yaitu:.

- 50 menit mata kuliah teori dan 100 menit untuk mata kuliah praktik, acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk mata kuliah

- 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi mahasiswa yang tidak terjadwal, tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk penyelesaian tugas-tugas pekerjaan rumah

- 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan, atau tujuan lain suatu tugas, misalnya dalam bentuk membaca buku referensi, diskusi di luar kuliah dalam rangka mendalami materi kuliah.

b. Bagi tenaga pengajar, satu kredit semester adalah beban penyelenggaraan pendidikan untuk menyelenggarakan tiga acara per minggu, yaitu :

- 50 menit untuk mata kuliah teori dan 100 menit untuk mata kuliah praktik, acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa

- 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur - 60 menitpengembangan materi mata kuliah

Penerapan Sistem Kredit pada Akademi Musik Medan ini adalah agar lembaga dimungkinkan dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan bidang seni budaya, karena di dalam sistem kredit dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel. Dengan demikian mahasiswa dapat memiliki kemungkinan yang lebih luas untuk memilihnya.

Secara khusus penerapan sistem kredit semester ini bertujuan untuk: 1. Mernberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang berprestasi agar dapat menyelesaikan studinya dalarn waktu yang sesingkat-singkatnya.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam merencanakan pengambilan mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

3. Memberikan kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan output jamak dapat dilaksanakan.

4. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.


(25)

5. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan sebaik-baiknya.

6. Memungkinkan pengalihan kredit antarjurusan ataupun antarprogram dalam suatu perguruan tinggi.

7. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari Akademi Musik ini ke perguruan tinggi seni yang lain, ataupun sebaliknya.

Sesuai dengan rancangan kurikulum Nasional tahun 2000, Mata kuliah untuk Program Studi Seni Musik terdiri dari mata kuliah yang termasuk kompetensi utama, kompetensi pendukung, atau penunjang lainnya.

Kelompok mata kuliah terdiri dari:

1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 2. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)

4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 5. Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB)

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

No. Mata Kuliah SKS

1. Pendidikan Pancasila 2 2. Pendidikan Agama 2 3. Pendidikan Kewarganegaraan 2 4. Bahasa Indonesia 2 Jumlah 8 Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan

No. Mata Kuliah SKS

1. Filsafat Musik 2

2. Sejarah Kebudayaan Indonesia 2

3. Musik Nusantara 2

4. Musik Dunia 2

5. Seminar Musik 2

6. Sejarah Musik Barat 2 7. Pengetahuan Musik 2 8. Teori dan Ilmu Harmoni Musik 2 Jumlah 16 Tabel 2.1 Rancangan Kurikulum Nasional 2000 untuk


(26)

Mata Kuliah Keahlian Berkarya

No. Mata Kuliah SKS

1. Tugas Akhir/Recitall 2

2. Solfeggio 2

3. Analisis Struktur Musikal 2 4. Ilmu Harmoni dan Keyboard Harmoni 2 5. Kontrapung Schenkerian 2 6. Instrumen Pilihan Utama 2

7. Piano wajib 2

Jumlah 14 Mata Kuliah Perilaku Berkarya

No. Mata Kuliah SKS

1. Pengetahuan Hak Cipta Musik 2

2. Kritik Musik 2

3. Estetika Musik 2

Jumlah 6 Mata Kuliah Berkehidupan Bersama

No. Mata Kuliah SKS

1. Recital 2

2. Manajemen Konser 2

3. Paduan Suara 2

4. Kondakting 2

5. Ansamble Musik 2

Jumlah 10 Total 54

Sumber: Laporan Tahunan Jurusan Musik ISI, Yogyakarta

Dalam sebuah Institusi pendidikan, sudah seharusnya memiliki kurikulum sebagai acuan kegiatan belajar mengajar dalam institusi tesebut. Penyusunan kurikulum tidak boleh disusun sembarangan, tetapi harus mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan. Selain itu, mata kuliah yang telah ditentukan di dalam rancangan kurikulum tersebut, ditambahkan juga mata kuliah-kuliah lain yang menunjang sesuai dengan bidangnya.

Kurikulum juga disusun sedemikian rupa sehingga sistem pengajarannya berstandar Internasional. Untuk itu, diperlukan juga studi banding kurikulum dengan


(27)

institusi pendidikan yang lain di Indonesia juga di luar negeri, sehingga kurikulum yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan dan menghasilkan siswa yang kompeten dan diakui oleh asosiasi musik internasional.

II.2.2 Tinjauan Terhadap Musik

Tinjauan terhadap musik meliputi pengertian musik, sejarah musik, Jenis-jenis alat musik , dan jenis-jenis musik.

II.2.2.1 Pengertian Musik

Musik secara etimologi, kata musik berasal dari bahasa Yunani “mousike” yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa latin “musica” pada abad ke V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis (yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakannya dalam ukuran, angka, dan berat) ; musica humana (mendesain daripada proporsi tubuh manusia); dan musica instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan).1

Pada awal mulanya , musik merupakan sebuah penyertaan terhadap ritual yang memulai suatu usaha ilmiah. Musik dapat memiliki arti yang special menurut waktu dan tempat tertentu. “Music is the noblest arts to be used only for the glorification of God“ ( Andreas Werckmeister,c.1690), “ Music is an entertainment … an innocent luxury“ ( Charles Burney, c.1776 ). Dari kedua pernyataan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada abad XVII, Music digunakan sebagai alat untuk mengagungkan Tuhan , Sedangkan pada abad XVIII , dimana masa revolusi industri bermula , terlihat bahwa musik merupakan sarana hiburan . Pada zaman sekarang , musik merupakan sebuah seni suara dalam waktu tertentu yang mana mengekspresikan ide dan emosi didalam bentuk yang signifikan melalui elemen-elemen dari ritme , melodi , harmoni , dan warna .

Musik, dalam buku kamus besar bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan.

2

1

www.wikipedia.com

2

Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach , Second Edition , New York :Harper & Row


(28)

Terdapat beberapa definisi dari musik menurut beberapa ahli dalam bidang musik3

Thomas Clifton menyatakan musik sebagai : "an ordered arrangement of sounds and silences whose meaning is

, diantaranya :

definition distinguishes music, as an end in itself, from compositional technique, and from sounds as purely physical objects." Hal ini menyebutkan bahwa musik merupakan susunan suara dan keheningan , yang mana memiliki makna presentatif .4

Jean Molino menyatakan :”Music , often an art/entertainment , is a total social fact whose definitions vary according to era and culture .” Dalam hal ini menyatakan bahwa musik merupakan fakta sosial yang memiliki arti yang berbeda tergantung zaman dan budaya.

Jean-Jacques Nattiez menyatakan : “The border between music and noise is always culturally defined—which implies that, even within a single society, this border does not always pass through the same place; in short, there is rarely a consensus.... By all accounts there is no single and intercultural universal concept defining what music might be" 5

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa musik merupakan suatu susunan yang terorganisasi antara suara dan keheningan yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi, memiliki nilai estetis, diterima oleh masyarakat sebagai musik dimana tergantung kepada latar belakang kebudayaan masyarakat tersebut, dan terdapat unsur manusia didalam musik, sebagai pencipta, maupun sebagai bagiannya.

Material dasar pembentuk musik adalah suara dan waktu. Waktu menawarkan dimensi daripada kegiatan musik yang terorganisasi. Suara merupakan seluruh lawan dari kesunyian, termasuk suara ribut, suara alam ( ombak laut, suara burung, dsb), dan juga suara musik. Hal ini telah di teliti dan dimaksudkan dalam ilmu pengetahuan gabungan yang bernama akustik .

Dalam Hal ini menyatakan bahwa batasan antara musik dan suara ribut tergantung terhadap kebudayaan . Batasan tersebut tidaklah selalu sama.

3

www.wikipedia.com

4

(Clifton 1983, 1).

5


(29)

Dalam komposisi musik, terdapat dua aspek waktu yang penting bagi orang yang mempelajari musik. Dimensi musik yang direncanakan dalam waktu harus melibatkan suara dan keheningan.Waktu menjadi begitu berarti, ataupun penting dalam hubungan terhadap guideline yang dapat diamati, seperti : Silence-sound-event-climax-sound-silence.

Terdapat dua jenis waktu, yaitu real time (waktu yang sebenarnya) dan phychological time ( waktu psikologis). Real time merupakan waktu yang dapat diukur, seperti menit, jam, detik, dsb.Phychological time merupakan waktu yang dirasakan oleh pendengar, kadangkala waktu dapat terasa lebih cepat ataupun lebih lambat.

Bentuk adalah bidang dari teori musik yang mengeksplor konsep daripada ilmu musik, didalam tingkat lokal maupun global. Didalam musik klasik dan musik populer, terdapat beberapa bentuk, dan desain yang abstrak. Bentuk musik klasik pada umumnya terbagi atas bagian-bagian, seperti : Intro, Exposition, Verse, Chorus, Bridge (Pre Chorus ), Interlude Break, Conclusion, dan Fadeout. Susunan ini dapat berbeda-beda tanpa ada suatu susunan yang pasti. Akan tetapi Susunan ini dipastikan berawal dari Intro, dan berakhir pada Fadeout.

Suara secara sistematis dijabarkan dalam ilmu pengetahuan terhadap akustik. Terdapat beberapa hal yang penting dalam suara , diantaranya :

Frekwensi merupakan jumlah getaran per detik yang dialami bidang elastis

ketika titik keseimbangan bidang tersebut mengalamim gangguan .

Amplitudo merupakan jumlah energi yang mempengaruhi getaran , yang mana mempengaruhi keras lembutnya suara .

Timbre merupakan kualitas , ataupun warna dari suara yang dihasilkan . Timbre

alat musik yang satu pasti berbeda dari yang lain walaupun alat musik tersebut sama-sama menghasilkan pitch yang sama .

Consonance dan dissonance adalah istilah yang menunjukkan efek dari dua jenis

suara yang dihasilkan secara bersamaan .

Resonance merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan transmisi suara

dari suatu sumber ke yang lain.

Element musik merupakan komponen yang luas daripada sebuah suara yang terorganisasi, terdiri dari ritme, melodi, harmoni, dan warna. Beberapa penulis juga


(30)

mengikut sertakan textur dan bentuk sebagai elemen musik. Elemen musik diantaranya :

Rhythm ( ritme) merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan qualitas temporal (durasi ) daripada suara.

Bagian-bagian dari rhythm adalah:

- Beat, merupakan bunyi teratur yang datangnya berulang-ulang yang

menempatkan musik ke dalam unit-unit yang sama dalam suatu satuan waktu. - Accent, merupakan satu atau sekelompok nada yang dibunyikan lebih keras

dan agak ditekan.

- Syncopation, merupakan nada yang tiba-tiba berbunyi pada tempat yang

tidak terduga

- Meter, merupakan organisasi dari beat-beat dalam kelompok yang teratur

yang menghasilkan beat yang kuat dan beat yang lemah. - Tempo, merupakan kecepatan beat.

Melody ( Melodi ) merupakan turunan dari pitches, yang merupakan rangkaian nada-nada yang berbunyi secara berurutan dengan ketinggian yang berbeda-beda. Melodi tidak dapat dipisahkan dari ritme. Bagian-bagian dari ritme adalah: - Gerakan atau berjalan (tempo)

- Keras dan lembut - Perasaan

- Tanda Fermate

Harmony ( Harmoni ) merupakan resultan dari gabungan simultan dari dua atau lebih suara musik sehingga menghasilkan sebuah chord yang harmonis, yang dibedakan atas:

- Konsonan : kombinasi nada-nada yang stabil - Dissonan : kombinasi nada-nada yang tidak stabil.

Color ( Warna ) merupakan istilah yang digunakn untuk mengidentifikasi kualitas suara yang diproduksi oleh suara maupun instrumen musik .

Texture ( textur ) menunjuk pada disposisi terhadap pitch dan timbre , dan merupakan dimensi horizontal dan vertikal dari suara .

Form ( Bentuk ) merupakan arsitektur dari suara ,peletakan dan penyelangan dari event-event musik , merupakan desain suara terhadap waktu.


(31)

II.2.2.2 Sejarah Musik

Sejarah musik terdiri dari sejarah musik dunia , sejarah musik Indonesia , dan pengaruh Medan terhadap sejarah musik Indonesia.

II.2.2.2.1 Sejarah Musik Dunia

Secara garis besar, sejarah musik dunia dapat dibagi seperti tabel berikut:

Prehistoric & Ancient ( sebelum 500 SM)

Musik kuno ( Ancient music ) merupakan musik yang berkembang dalam kebudayaan, dan menggantikan musik prasejarah. Musik kuno mengarah kepada sistem musik yang beragam yang berkembang melalui berbagai wilayah geografis seperti India, Cina, Persia, Yunani, Romawi, Mesir, dan Mesopotamia. Musik kuno, didesain melalui suara dasar, dan pada umumnya disebarkan secara oral ,maupun tulisan. Istilah musik kuno juga diberikan untuk musik traditional, maupun musik rakyat, seperti musik adat yang ada di asia, dan sebagainya.

Masa Awal ( 500 M-1600 M )

Medieval (500M-1400M)

Istilah musik Medieval merupakan musik eropa yang ditulis pada masa abad pertengahan. Masa ini bermula dari masa jatuhnya kekaisaran Romawi ( 476 M ) dan berakhir pada pertengahan abad ke XV. Pada permulaan masa ini, musik yang dihasilkan merupakan musik monophonic, dan homorhythmic, dimana hanya terdapat catatan tulisan lagu tanpa ada catatan untuk alat musik .Instrumen musik yang digunakan masih berupa seruling yang terbuat dari kayu, recorder, gemshorn, lute, mandora, gittern, dan psaltery . Pada masa ini juga terdapat alat musik serupa organ, trombone, dsb . Pada zaman ini, musik sangatlah bersifat sakral, dan sekuler.


(32)

Renaissance ( 1400 M -1600 M )

Musik Renaissance merupakan musik eropa yang ditulis pada masa Renaissance yang bermula antara 1400M hingga 1600 M. Pergerakan humanis bangsa Italia untuk mengaplikasikan kembali estetiak bangsa Yunani kuno, dan bangsa Romawi kuno, memberi pengaruh terhadap gaya musik pada zaman ini. Instrumen musik cukup berkembang pada zaman ini. Kebanyakan alat musik ini digunakan untuk musik sekuler , yang sering juga disebut sebagai musik untuk para pekerja, dan untuk gereja katolik. Instrumen musik pada zaman ini terbagi atas empat kategori, yaitu : Brass(sejenis terompet), strings ( alat musik senar ), percussion ( alat musik perkusi), dan alat musik tiup ( sejenis seruling ). Jenis musik pada zaman ini pada umumnya hanya digunakan untuk upacara keagamaan, dan upacara di gereja, serta muncul musik-musik opera .

Masa Common Practice (1600M – 1910M )

Baroque ( 1600M-1760M)

Musik Baroque mendeskribsikan musik klasik eropa yang berkembang pada masa antara 1600M hingga 1750 M . Masa ini bermula setelah masa Raenaissance , dan sebelum masa musik kasik .Pada masa ini , teori musik , diatonic tonality, dan counterpoint imitative mulai berkembang.Notasi musik mulai betambah baik, penggunaan alat musik lebih maju. Pertunjukan musik menjadi semakin kompleks , dan munculnya opera sebagai pertunjukan musik mulai dilakukan. Karakteristik yang umum pada zaman ini adalah emosi musik yang lebih menyatu, ornamentasi, dan ritme yang kontras dengan improvisasi. Melodinya pada umumnya memiliki gerakan garis yang berlanjut .Pada masa ini , jenis musik yang berkembang pesat pada masa ini adalah musik opera yang merupakan musik yang berkembang pada masa Reinassance. Pada masa ini juga berkembang instrumental sonata, dan mulai diperkenalkan penggunaan pakaian menari di musik opera. Pada masa ini muncul seorang tokoh musik dunia yang mendapat sebutan sebagai bapak musik dunia, yakni Johann Sebastian Bach.

Classical (1730M – 1820M)

Masa klasik di dunia barat muncul antara tahun 1750 M hingga 1820 M . Komposer lagu yang paling terkenal pada masa ini adalah Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Ludwig Van Beethoven. Era ini seringkali disebut juga sebagai masa Classicism. Pada masa ini musik terpengaruh oleh masa revolusi industri,


(33)

dimana struktur harus memiliki axis yang jelas , tersusun , dan terartikulasi . Oleh karena itu , musik pada zaman ini memiliki gaya musik yang merupakan kombinasi dari melody dan harmony yang disebut juga sebagai homophony .Oleh karena itu struktur nada pada zaman ini lebih mudah untuk didengar. Karakteristik utama musik pada zaman ini adalah musik yang lebih ringan, texture yang lebih bersih dari musik Baroque , dan lebih sederhana .Pada masa ini terdapat tekanan yang lebih kuat pada keanggunan , dan keindahan dari melody dan bentuk , proporsi, balance , moderasi , kontrol , lebih elegan dalam karakter dengan lebih expresive , dan bentuk yang formal dan seimbang . Variasi dan kontras dalam musik lebih tampak . Pada masa ini muncul alat musik piano. Hal penting yang muncul pada musik instrumental adalah munculnya Sonata , Trio , String Quartet , Symphony , concerto , serenade , dan divertimento .

Romantic ( 1815M – 1910M)

Romantic music , dalam hal ini merupakan istilah teknis yang digunakan untuk periode musik klasik eropa pada masa 1820M hingga 1910M . Romantic music memiliki hubungan dengan Romantisisme dalam literatur , seni visual, dan filosofi . Pada gerakan Romantisisme ,telah muncul kesadaran bahwa tidak semua kebenaran dapat diperoleh melalui axioma , akan tetapi pada kenyataanya kebenaran hanya dapat tercapai dengan emosi , perasaan , dan intuisi. Pada masa ini , musik lebih banyak menggunakan expresi emosional untuk mendeskripsikan kebenaran , akan tetapi juga menjaga dan mengembangkan struktur formal dari musik yang dikembangkan di masa Classical .Pada masa ini kontribusi piano dalam symphony Orchestra semakin bertambah . Pada masa ini juga muncul lagu-lagu yang bersifat nationalis.

Masa Modern dan Kontemporer (1900M – sekarang)

20th century classical ( 1900M – sekarang)

Kebanyakan pengarang lagu pada masa ini merupakan kelanjutan dari masa Romantic. Akan tetapi dampak dari modernisasi terhadap musik semakin bertambah . Ada beberapa pengarang modernist pertama yang meninggalkan konsep traditional daripada melody dan harmony . Beberapa impresionist melihat textur baru dan meninggalkan bentuk tradisional musik . Pada awal abad ke XX, komposer musik klasik banyak menggunakan lagu rakyat sebagai tema lagu . Pada tahun 1950an ,


(34)

muncul musik aleatoric. Musik Aleatoric lebih mementingkan musik sewaktu performa , daripada komposisi musik . Pada masa ini juga muncul genre rock Opera . Pada masa ini juga telah mulai diperkenalkan penggunaan alat musik elektronik dalam suatu opera . Pada tahun 1960an hingga sekarang merupan masa musik minimalist, dimana tema musik mulai di sederhanakan, dan perkembangan dengan motif, yang mana berulang kali digunakan .

Contemporary music ( sekarang)

Pada masa ini , sering disebut juga sebagai popular music , dan merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua gaya(genre) musik yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal , dan di sebarkan melalui radio , dan media yang sejenis . Dengan kata lain merupakan musik yang menjadi bentuk dari bagian dari budaya populer ( popular culture ) .

II.2.2.2.2 Sejarah Musik Indonesia

Sejarah musik Indonesia dimulai dari musik traditional, dan datangnya pengaruh musik barat (diatonis) melalui gereja-gereja pada kebudayaan Batak dan Maluku . Pengaruh musik diatonis terus berkembang hingga saat ini yang kita kenal sebagai musik pop, seriosa, keroncong, musik nationalis ( perjuangan ), dan lain-lain.

Pada zaman dahulu( Pra-modern) , peran musik dalam masyarakat traditional adalah sebagai bagian dari upacara keagamaan , dan upacara adat . Musik pada masyarakat traditional tidak digunakan sebagai sarana rekreasi . Musik sebagai sarana rekreasi mulai diperkenalkan oleh bangsa Belanda, dan menjadi sarana rekreasi hingga zaman sekarang.

Perkembangan industri musik modern Indonesia dimulai pada masa tahun 1950an dimana merupakan massa sesudah kemerdekaan ,dan setelah agresi militer Belanda selesai. Perkembangan musik Indonesia pada umumnya dipengaruhi oleh industri musik negara barat . Hal ini terlihat ketika musik hard rock sedang berjaya, di Indonesia lahir kelompok musik God Bless, lalu ketika The Beatles muncul ke permukaan, di Indonesia pun lahir Koes Plus, ketika ada Nirvana, maka di Indonesia Pupen.

Terdapat beberapa tonggak penting dalam perkembangan musik Indonesia, bermula dari tahun 70 an oleh The Mercy’s , God Bless dan Koes Plus, tahun 80-an dengan Krakatau, Karimata, dan Fariz RM, sedangkan pada 80-an ditandai dengan lahirnya Iwan Fals yang melambung lewat album Sarjana Muda, era 90-an muncul


(35)

grup Dewa 19, Sheila on 7, Slank, Kantata Takwa, atau Swami, pada era 2000-an lahir Peterpan, Pas Band, Humania, dan pada era 2006 lahir grup Sore, Homicide, Superman Is Dead, dan lainnya. Selain itu juga terdapat album-album yang kurang terkenal, akan tetapi memberikan pengaruh terhadap musik Indonesia, seperti Guruh Gypsy yang amat ciamik memadukan unsur musik modern dengan musik tradisional dari Bali. Juga album Benny Soebardjo ketika masih bergabung dalam grup Shark Move atau sebelum ia membentuk grup Giant Step. Atau ada kelompok musik Arista Birawa.

Selain musik populer , juga terdapat musik nationalis yang muncul pada masa kemerdekaan. Pada masa ini, musik digunakan sebagai alat untuk menambah semangat kemerdekaan dan jiwa nationalisasi bangsa .Contoh musik nationalis adalah lagu Indonesia Raya, Maju Tak Gentar, Garuda Pancasila, dan sebagainya.

II.2.2.2.3 Pengaruh Medan Dalam Sejarah Musik Indonesia

Medan sebagai kota ketiga terbesar dan ibukota propinsi Sumatera Utara memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam sejarah musik Indonesia . Pada masa kemerdekaan , terdapat salah satu komposer lagu wajib national yang berasal dari Sumatera Utara , yakni L . Simanjuntak pengarang lagu Maju Tak Gentar . Selain itu juga terdapat seorang tokoh pemain biola yang terkenal di Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara yang bernama Lily Suhairy . Di dalam bidang musik piano terdapat seorang tokoh yang bernama Amir Pasaribu.6

Pengaruh Medan terhadap musik modern adalah band kota Medan merupakan pioneer yang muncul pada tahun 1970an berupa grup band The Mercy’s , yang sangat terkenal di masa itu dan menjadi panutan di dunia musik populer masa itu . Di bidang musik Jazz , terdapat tokoh yang bernama Dian Pramana Poetra yang cukup berpengaruh . Selain itu juga terdapat pengaruh musik melayu pada musik Dangdut yang merupakan musik paling populer di kalangan masyarakat pekerja 7

II.2.2.3 Jenis-jenis Alat Musik

.

Selain pengaruh Medan sebagai akar dari musik modern , Medan jga memiliki peran yang cukup signifikan dalam dunia musik zaman sekarang . Hal ini terlihat dari peran Medan dalam kontes musik yang bersifat nasional , seperti Indonesian Idol ,dsb.

6

www.wikipedia.com

7


(36)

Berdasarkan klasifikasi Mahlion , Sachsdan V. Hornbostel , alat musik dibagi menjadi 5 golongan ,yaitu :

Idiofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari badan alat

musik itu sendiri .

Aerofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari udara yang

berada didalam alat musik.

Membrafon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari selaput

tipis , ataupun kulit.

Kardofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang

ditegangkan.

Elektrofon merupakan alat musik yang ragam bunyi , ataupun penguat bunyinya

dibantu , ataupun disebabkan adanya daya listrik .

II.2.2.4 Jenis-jenis Musik ( Genre Musik )

Secara umum , Musik dapat dikategorikan dalam dua bagian, yakni :

Musik Gerejawi (gospel) : Musik yang digunakan dalam upacara keagamaan gereja berupa kebaktian . Jenis musik ini pada umumnya adalah vokal dengan iringan organ yang dimaksudkansebagai pemujaan kepada Tuhan .

Musik Duniawi : Musik yang berkembang diluar musik Gerejawi , Musik pada kateori ini dibagi atas beberapa jenis , yakni Musik Klasik , Musik Popuer , Musik Opera .

Jenis musik dapat dibagi menjadi tiga jenis , yakni :

Art Music (Musik seni) : Merupakan musik yang serius , dimana didalamnya termasuk musik klasik , musik klasik kontemporer , dan beberapa lagu Jazz.

Popular Music (Musik populer): Merupakan musik yang didalamnya terdiri dari semua gaya(genre) musik yang secara luas populer , ataupun dimaksudkan untuk konsumsi massal , dan di sebarkan melalui radio , dan media yang sejenis.

Traditional Music (Musik traditional ) : Merupakan istilah yang digunakan untuk menamakan musik rakyat . Pada umumnya musik traditional diturunkan melalui oral transmission ( mulut ke mulut ) , dan memiliki landasan kebudayaan tertentu .


(37)

Musik Populer yang sering kita kenal dengan musik Pop merupakan istilah yang digunakan untuk musik zaman sekarang8

Blues merupakan bentuk musik instrumental dan vokal yang berkembang dari

African American spirituals , jeritan , lagu bekerja , dan chants , yang memiliki akar di afrika barat . Musik Blues memiliki pengaruh di musik populer lainnya seperti ragtime , Jazz , Big Bands , Rhythm and Blues ( R&B ) , Rock and Roll , dan musik country , begitu juga dengan lagu pop , dan musik klasik modern .

. Musik populer pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Jenis-jenis musik populer diantaranya :\

Country Merupakan musik populer yang berkembang dari bagian selatan

Amerika Serikat , dimana berakar dari musik rakyat ( folk music ), spiritual , dan musik Blues .

Jazz merupakan seni musik yang terbentuk dari karakter blue notes , Syncopation,

swing , call and response , polyrhythms , dan improvisasi . Musik Jazz juga mendapat sebutan sebagai seni original pertama yang terbentuk untuk berkembang di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari musik klasik , dan musik populer .

Rock and Roll merupakan musik yang berkembang di Amerika Serikat pada era

1950an . Rock and Roll merupakan gabungan dari elemen blues , boogie woogie , jazz , rhythm and blues (R&B), dan juga mendapatpengaruh dari musik rakyat Appalachian , gospel , dan country .

Progressive Rock merupakan gerakan untuk mempersatukan musik jazz, dan

musik klasik kedalam musik Rock and Roll .Progressive Rock merupakan musik yang berkembang di Eropa dan terkenal pada era 1970an . Ciri khas Progressive Rock adalah komposisinya yang panjang , lirik yang kompleks , jenis instrumen yang banyak , dsb .

Punk Rock merupakan gaya dari hard rock yang dimainkan dengan kecepatan

tinggi dengan lirik simpel yang kurang dari tiga chord . Alat musik yang digunakan pada umumnya adalah gitar elektrik , gitar bass elektrik , dan drum .

Heavy Metal merupakan bentuk musik yang memiliki karakter agresive , ritme

yang driving , dan memiliki gitar yang terdistorsi sangat tinggi . Heavy Metal merupakan perkembangan dari musik blues , blues rock , dan rock .

Soul merupakan rhythm and blues (R&B) yang fundamental , yang mana

berkembang dari musik gospel bangsa african-american , dan dari musik blues .

8


(38)

Funk merupakan gaya musik yang diciptakan oleh James Brown . Musik funk

dapat dikenal dari ritmenya yang syncopated , garis bass yang tipis , ritme gitar yang tajam , vokal yang chanted , kuat , terorientasi pada ritme pada bagian terompet , perkusi yang utama , dan attitude yang upbeat .

Salsa merupakan ritme karibian yang populer pada negara latin . Kata Salsa

memiliki arti yang sama dengan nama saus .

Disco merupakan musik dengan gaya up-tempo yang bermula pada awal era

1970an . Merupakan turunan dari musik funk , salsa , dan soul .

Hip Hop merupakan musik yang terdiri dari dua elemen utama yakni rapping ,

dan Djing. Muncul saat seorang DJ mulai mengulang-ulang bagian percussion break tertentu dari funk ataupun disco.

Electronic music erupakan musik yang diproduksi oleh alat elektronik seperti

Theremin , dimana alat ini memproduksi suara dari gesekan medan magnet.

Electronic music terbagi atas beberapa sub-genre yakni : Techno, Trance, Goa, House, Drum and Bass, Jungle, Break Beats, IDM, Trip Hop, Ambient, Dark Wave, dan Experimental.

World music merupakan istilah yang digunakan untuk musik yang dibuat dengan

cara traditional dan dibuat di luar dunia Anglo-Saxon . Yang termasuk World music diantaranya : reggae, crossover Bhangra , musik cretan , dan sebagainya .

New Age merupakan musik yang berkembang dari gabungan berbagai jenis

musik seperti jazz , rock ,klasik , dan sebagainya . Jenis musik ini juga merupakan musik yang tercipta melalui coba-coba . Contoh musikini diantaranya merupakan musik Indie .

Selain berbagai jenis musik diatas, Indonesia mengenal jenis musik Dangdut yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur music India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer.


(39)

Sebagai music popular, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk music lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house musik.

II.2.2.5 Fungsi Musik Fungsi musik adalah: 1. Penghayatan Estetis 2. Sebagai alat hiburan 3. pengungkap perasaan 4. Bentuk komunikasi

5. Pengintegrasian masyarakat 6. Pengesahan Lembaga Sosial 7. Kesinambunggan kebudayaan 8. Sebagai perlambang

9. Reaksi jasmani

II.3 LOKASI

II.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Tinjauan kriteria pemilihan kota Medan

Pemilihan lokasi Kota Medan untuk Akademi Musik Medan :

1. Medan merupakan kota metropolitan ke-3 di Indonesia, dan merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara sekaligus sebagai pusat kegiatan di Sumatera Utara.

2. Tingkat sosial budaya dan ekonomi yang cukup tinggi. 3. Diharapkan menjadi pusat kegiatan seni di Sumatera. 4. Adanya transportasi darat yang baik menuju kota Medan

5. Adanya fasilitas bandara taraf Internasional sehingga menyebabkan seringnya dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

Kondisi Lingkungan

Letak geografis kota Medan berada pada 2o27’-2o47’ lintang utara dan 98o 35’-98o44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan suhu maksimum antara 30.7oC-33.2oC.


(40)

Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk mendirikan Akademi Musik Medan yang baik, sebaiknya diawali dengan kegiatan studi kelayakan. Bila hasil studi kelayakan tersebut ternyata layak untuk mendirikan Akademi Musik Medan, maka perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebagai bahan perencanaan pembangunan tersebut:

- Lokasinya harus strategis. Strategis di sini bukan harus berada di pusat kota atau daerah kota yang ramai, melainkan lokasi yang mudah dijangkau oleh umum dengan moda transportasi apapun dan pejalan kaki.

- Lokasinya harus sehat yang berarti:

1. Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan polusi udara.

2. Lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi yaitu terkait kelembaban udara, kelembaban udara harus mencapai kenetralan antara 55-65%.

Tabel 2.2 Kriteria Lahan Untuk Menentukan Lokasi

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil, pameran dan pendidikan.

2. Wilayah Pengembangan Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk dalam wilayah pengembangan kota Medan.

3. Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan. 4. Pencapaian atau aksesibilitas Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik

angkutan umum ,pribadi mapun pribadi.

5. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.


(41)

6. Utilitas kota / lingkungan Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site ( listrik, air, telefon, drainase, dll )

7. Status kepemilikian Ada status hak milik

8. Nilai lahan Sebaiknya nilai lahan diusahakan seminimum

mungkin

9. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan

10. View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site.

11. Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilits-fasilitas yang direncanakan. ( > 1 Ha )

12. Kontur tapak / topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan bangunan.

Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data

II.3.2 Pemilihan Lokasi

Untuk mencapai target yang diharapkan, maka acuan yang hendaknya dipakai dalam menentukan lokasi site adalah WPP yang terdapat dalam RUTRK pemerintah kota Medan. Berikut merupakan tabel Wilayah Pengembangan Pembangunan beserta peruntukan wilayahnya.

Tabel 2.3 Wilayah Pengembangan Pembangunan

W P P

KECAMATAN PUSAT

PENGEMBANGAN PERUNTUKAN WILAYAH PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN

A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan

Belawan Pelabuhan Industri Permukiman

Rekreasi Maritim

Jalan baru, jaringan air minum, septic

tank, sarana pendidikan dan

permukiman.

B M. Deli Tanjung Mulia Perkantoran Perdagangan Rekreasi

Indoor Permukiman

Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, sarana


(42)

C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

Aksara Permukiman Perdagangan

Rekreasi

Sambungan air minum, septic tank,

jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan

kesehatan.

D M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon M. Polonia

Pusat Kota Pusat bisnis (CBD) Pusat pemerintahan Perumahan Hutan kota Pusat pendidikan Pusat komersial Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan.

E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan

Sei Sikambing Permukiman Perkantoran Perdagangan Konservasi Rekreasi Lapangan Golf Hutan Kota Sambungan air minum, septic tank,

jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan

kesehatan.

Sumber : RUTRK Kota Medan

II.3.3 Analisa dan Penetapan Lokasi Proyek II.3.3.1 Analisa dan Penetapan Lokasi Proyek

“Akademi Musik Medan” ini mendapatkan apresiasi tentunya dari masyarakat seni pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Sehingga peletakkannya sebaiknya berada di pusat kota agar dapat dilihat oleh semua kalangan. Diharapkan dengan adanya “Akademi Musik Medan” ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni. Akademi Musik ini merupakan pusat pendidikan seni musik yang mewadahi fasilitas pendidikan musik setara dengan perguruan tinggi.

Dengan melihat fungsi bangunan tersebut dan acuan dari RUTRK pemerintah kota Medan maka lokasi yang dipilih adalah Jl. Sarana yang terletak di kawasan Medan Timur, dimana kawasan ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan pendidikan dan permukiman.

Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi bagi Akademi Musik Medan, yaitu :

• Peruntukan lahan untuk fungsi Akademi Musik Medan harus sesuai dengan Master Plan RUTRK Kota Medan.


(43)

• Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis, lingkungan dengan imej yang bagus dan berbudaya dan sesuai fungsinya dengan lingkungan sekitarnya yang medukung fungsi bangunan yang akan dibangun.

• Seni musik yang merupakan bagian seni yang paling diminati oleh semua kalangan usia terutama remaja, sehingga diutamakan terletak dekat dengan fasilitas pendidikan seperti sekolah, permukiman penduduk, dan juga perkantoran.

• Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan.

• Pertimbangan lokasi yang memiliki lahan yang cukup luas yang dapat menampung seluruh kebutuhan ruang dan kebutuhan parkir yang tidak menganggu kegiatan lalu lintas sekitarnya.

• Dekat dengan jalan utama ke/dari pemukiman.

• Akademi Musik Medan diharapkan dapat membangkitkan minat masyarakat akan seni sehingga diusahakan lokasinya terletak di pusat kota.

• Mampu mewadahi kegiatan secara optimal, baik masa kini maupun masa yang akan datang.

• Mudah dicapai karena tersedianya sarana angkutan umum dan merupakan jalan utama kota.

• Berdekatan dengan aksesbilitas keamanan.

• Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dan lain-lain.

• Berada di zona pendidikan dengan tujuan menciptakan kondisi yang mudah bagi kalangan pelajar untuk mengakses fasilitas dan informasi mengenai musik. • Lokasi tapak tidak rawan bencana dan bebas banjir, serta dapat memberikan ruang gerak yang leluasa.


(44)

II.3.3.2 Alternatif Lokasi Proyek

Adapun beberapa alternatif lokasi yang direncanakan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

WPP D

Pusat Bisnis(CBD), pusat pemerintahan, perumahan, hutan kota dan pusat

didik

WPP E

Perumahan, perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota.

WPP A

Merupakan Kawasan

Pelabuhan, industri, pergudangan dan

WPP B

Merupakan kawasan perkantoran dan

WPP C

Merupakan kawasan pemukiman dan perdagangan

Gambar 2.2 Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota

SIT


(45)

Alternatif I

Akademi Musik Medan merupakan sarana pendidikan yang khususnya di bidang pendidikan seni musik. Untuk itu lokasi direncanakan di wilayah kawasan pendidikan. Untuk alternative I, Jl. Sarana Kecamatan Medan Timur dipilih sebagai alternative lokasi proyek dengan luas tapak 1,1 Ha. Hal ini sehubung dengan potensi kawasan sebagai wilayah kawasan pendidikan serta permukiman dan juga terdapat factor penunjang lainnya yang sangat mendukung didirikannya proyek tersebut. Dengan demikian kawasan ini diharapkan dapat menunjang pendirian Akademi Musik. Pemilihan Lokasi pada Jl. Sarana dengan pertimbangan yaitu terletak di pusat kota, yang mana pusat sasaranya yaitu memajukan seni, mudah dalam pencapaian, baik dengan kenderaan pribadi maupun kenderaan umum serta pejalan kaki, berdekatan dengan Taman Budaya Sumatera Utara yang merupakan komunitas seni kota Medan, berdekatan dengan Universitas Nommensen yang mempunyai fungsi sama, dan berdekatan dengan sekolah Musik SMK 11 yang menjadi salah satu faktor utama pemilihan lokasi site.

Alternatif II

Untuk alternatif II dipilih kawasan kecamatan Medan Baru, yaitu di jl. Dr. Mansyur dengan luas tapak 4 Ha. Di kecamatan ini terdapat area pendidikan, pemukiman, kantor, hotel, restoran dsb. Selain itu lokasi ini merupakan kawasan pusat kota yang mana merupakan kawasan pusat bisnis (CBD), di mana terdapat banyak bangunan komersil, seperti showroom, pertokoan, pusat perbelanjaan serta jasa berupa perkantoran. Namun alasan utama pemilihan lokasi ini adalah kawasan


(46)

yang berdekatan dengan area kampus USU serta area pendidikan Sekolah Menengah Atas.

Pemilihan Lokasi pada Jl. Dr.Mansyur dengan beberapa pertimbangan yaitu terletak pada kawasan WPP D, yang mana merupakan kawasan pendidikan sesuai RUTRK, mudah dalam pencapaian, baik dengan kenderaan pribadi maupun kenderaan umum serta pejalan kaki, dan berdekatan dengan Universitas Sumatera Utara yang sama-sama mempunyai fungsi pendidikan.

Alternatif III

Akademi Musik Medan merupakan sarana pendidikan yang khususnya di bidang pendidikan seni musik. Untuk itu lokasi direncanakan di wilayah kawasan pendidikan. Untuk alternative III, Jl. Pangkalan Mansyur Kecamatan Medan Johor dipilih sebagai alternative lokasi proyek dengan luas tapak 1,1 Ha. Hal ini sehubung dengan potensi kawasan sebagai wilayah kawasan pendidikan serta permukiman dan juga terdapat factor penunjang lainnya yang sangat mendukung didirikannya proyek tersebut. Dengan demikian kawasan ini diharapkan dapat menunjang pendirian Akademi Musik Medan.

Pemilihan Lokasi pada persimpangan Jl. Pangkalan Mansyur dengan pertimbangan yaitu cukup banyak fasilitas pendidikan di kawasan ini, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, mudah dalam pencapaian, baik dengan kenderaan pribadi maupun kenderaan umum serta pejalan kaki, merupakan rencana pengembangan Universitas Sumatera Utara kawasan Bekala, berdekatan dengan AMIK Binanika yang sama-sama mempunyai fungsi pendidikan, rencana pengembangan kawasan CBD Polonia.

II.3.3.3 Penilaian Pemilihan Lokasi Alternatif

Pada Penilaian Alternatif, menggunakan sistem penilaian dari angka 1-5.

LOKASI A LOKASI B LOKASI C

Lokasi

Nilai

Jl. Sarana, Kecamatan Medan Timur

5

Jl. Dr. Mansyur, USU Kecamatan Medan Baru

2

Jl. Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor

3


(47)

Potensi

Nilai

Berada di pusat kota dan merupakan kawasan pendidikan.

4

Berada di pusat kota, CBD baru

2

Berada di kawasan pendidikan dan perkantoran, serta merupakan kawasan pengembangan. 3 Aksesibiltas Nilai

Berada di jalan yang tidak terlalu padat arus lalu lintasnya dan mudah dalam pencapaian, serta terasa tenang sebagai lokasi pendidikan

4

Berada di sepanjang jl. Dr. Mansur dan menghubungkan dengan CBD baru.

2

Berada di jalan besar yang menghubungkan dengan jaln ring-roud yang memudahkan pencapaian.

3

Kondisi Jalan

Nilai

Lebar jalan 5 m. Kondisi tidak terlalu padat dan cocok jika digunakan sebagai fungsi pendidikan karena kawasannya terasa tenang untuk pendidikan.

2

Lebar jalan 12 m. kondisi jalan tidak cukup padat dan lebih teratur.

2

Lebar jalan 15 m. kondisi jalan cukup padat namun teratur 4 KDB Nilai 60% 3 60% 2 60% 4 Target pasar Nilai

- Siswa SMK 11

- Mahasiswa Nommensen

- Pengunjung Taman Budaya

- Kawasan setempat merupakan

kawasan pemukiman .

4

-Mahasiswa USU

-Siswa sekolah yang berada pada kawasan tersebut.

-Masyarakat kalangan menengah ke atas di sekitar wilayah.

2

-Penduduk/ masyarakatdi sekitar kawasan

-Siswa sekolah tang berada pada kawasan tersebut.

-Mahasiswa Binanika yan berada di dekat kawasan tersebut.

3

Tata guna lahan

Nilai Merupakan kawasan permukiman dan perdagangan 3 Merupakan kawasan pendidikan 2 Merupakan kawasan pendidikan 3 Kondisi Site Nilai Sangat baik 3 Cukup Baik 2 Cukup baik 3

Tingkat Hunian - Hunian menengah ke atas

- Kawasan pendidikan

perkantoran dan kawasan eksklusif

- Hunian sedang

- Kawasan pendidikan

- Hunian sedang

- Kawasan pendidikan, dan perkantoran


(48)

Nilai 4 2 4

View lingkungan sekitar

Nilai

Dekat dengan hotel, perumahan, taman budaya, SMK 11, dan dekat dengan kampus

Nommensen.

4

- Dekat dengan kampus USU serta berada pada kawasan pendidikan dimana banyak terdapat sekolah disekitar kawasan tersebut

2

- Dekat dengan sekolah primbana dan AMIK Binanika

3

Total 37 20 33

Dari penilaian di atas disimpulkan bahwa lokasi di Jalan Sarana Kecamatan Medan Timur adalah merupakan lokasi yang terbaik dari 3 alternatif lokasi yang ada. Sehubungan dengan fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan, maka lokasi di Jalan Sarana yang juga merupakan kawasan pendidikan dipilih sebagai lokasi pilihan untuk proyek Akademi Musik Medan. Site tersebut disebelah utara berbatasan dengan Jalan Kemuning, sebelah selatan berbatasan dengan Gedung Telkom, sebelah timur berbatasan dengan Jalan Timor dan sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gaharu.

II. 4. TINJAUAN FUNGSI

II. 4. 1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Adapun Program Kegiatan pada Akademi Musik Medan ini secara umum mengacu pada IMI (Institut Musik Indonesia). Terdiri dari delapan jurusan, yaitu Jurusan Gitar, Jurusan Bass, Jurusan Keyboard, Jurusan Drum/ Perkusi, Jurusan Vocal, Jurusan Recording & Sound Engineering, Jurusan Biola, dan Jurusan Piano. Pengguna Akademi Musik Medan ini yaitu; Mahasiswa, Dosen/ Staff karyawan, Pengunjung.

Adapun kegiatan yang berlangsung pada Institut Musik ini yang disesuaikan dengan fungsi ruangannya, yaitu sebagai berikut yaitu ruang kuliah teori, ruang praktek bersama, ruang praktek Individu, laboratorium sequencing, laboratorium ear training, ruang latihan personal, studio rehearsal, ruang konser, music mart, studio recording, live workshop, open conseling, arranging dan basic songwriting.

Ruang Kuliah Teori merupakan ruang utama Akademi Musik. Disini mahasiswa dilatih dan diajarkan teori-teori dasar tentang musik yang merupakan


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. De Chiara.Joseph,and John Calender.1981.Time Saver Standart for Building Types.Mcgraw Hill Book Company.New York.

2. Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach , Second Edition , New York :Harper & Row.

3.

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

4.

Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Snyder, James C.& Catanese, Anthony J. (1989) Pengantar Arsitektur, Jakarta: Erlangga,

6. WJS Poerwadarminta, (1976) Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

7. Engel, Heinrich, (1981), Structure System, Van Nostrand Reinhold Company, New York.

8. Dober, Richard. Planning Campus Design, John Wiley & Sons, Inc, 1992 9. Antoniades, Anthony C, Poetic of Architecture, Theory of Design, New York.

10.

Badan Pusat Statistik Medan (2008)

Medan Dalam Angka

11.