22 audit merupakan aktivitas yang membutuhkan waktu dimana auditor harus
memenuhi standar auditing seperti standar umum ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian, dan
standar pekerjaan lapangan menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan pengumpulan bukti audit yang
memadai. Dengan adanya standar inilah yang memungkinkan auditor dapat menunda mempublikasikan laporan keuangan auditan, apabila dirasakan perlu
memperpanjang waktu audit ketika menemukan berbagai peristiwa yang menimbulkan keraguan di dalam proses audit Panjaitan, 2010.
6. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan pengukur yang menunjukkan besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran dapat diukur berdasarkan total aset,
jumlah penjualan, rata-rata total penjualan, rata-rata total aset, dan ekuitas Almilia dan Devi, 2007. Menurut Dyer dan McHugh 1975, manajemen
perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi audit delay dan penundaan laporan keuangan yang disebabkan karena perusahan besar
senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan, dan regulator. Sehingga, perusahaan yang memiliki aset lebih besar cenderung
akan menerbitkan laporan keuangannya secara tepat waktu, agar para pemegang kepentingan lebih cepat dan tepat dalam pengambilan keputusan.
23
7. Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset atau ekuitas dalam menghasilkan laba bagi
perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu rasio saja untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dalam industri keuangan yang
terdaftar di BEI, yaitu return on assets ROA. ROA adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian perusahaan didalam
operasional bisnisnya dengan memanfaatkan sumber daya asetnya. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi keuntungan yang
diperoleh perusahaan dari hasil investasi pada asetnya dan begitu pula sebaliknya.
Menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe 2005, return on assets ROA dirumuskan sebagai berikut:
ROA=
8. Leverage
Rasio leverage atau rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang. Menurut
Kasmir 2009, rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan
24 perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Menurut Brigham dan Houston 2009, rasio leverage memiliki tiga
implikasi penting yaitu: a Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat
mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan.
b Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri, sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi
dari jumlah modal yang diberikan oleh pemegang saham, maka semakin kecil risiko yang harus dihadapi kreditor.
c Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan,
maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar, atau “diungkit” leveraged.
9. Ukuran KAP