Analisis Faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi Audit Delay

  Analisis Faktor Internal Perusahaan Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) a,* b

  Beda Trifortuna Kopong Libu , Moni W Muskanan a,b

  Universitas Nusa Cendana, Kupang, Indonesia (

  • Bedha31@gmail.com) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, didapatkan 6 perusahaan property dan real estate yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regersi linear berganda. Hasil pengujian signifikansi parameter individual (uji t) menunjukkan bahwa

  variabel laba/rugi berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak mempunyai pegaruh terhadap audit delay. Hasil pengujian signifikansi simultan (uji F) menunjukkan bahwa keempat variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015 Kata kunci: kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, audit delay

  PENDAHULUAN keuangan yang menjadi sumber Jumlah perusahaan go public informasi bagi para pemakai laporan di Indonesia mengalami keuangan juga semakin tinggi. perkembangan yang cukup signifikan. Masalah keterlambatan Tercatat sampai tahun 2015 penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar pada sering terjadi setiap tahunnya.

  Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak Persentasi keterlambatan laporan 525 perusahaan. Seiring pesatnya keuangan emiten yang terdaftar di perkembangan perusahaan- BEI dari tahun 2011-2015 disajikan perusahaan go public tersebut, pada tabel 1 berikut. permintaan atas audit laporan

  Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  Tabel

  1. Jumlah emiten yang terlambat menyampaikan laporan auditan

  No Tahun Jumlah Emiten yang Terlambat Total Persentasi

  1 2011 75 442 17% 2 2012 78 463 17% 3 2013 53 486 11% 4 2014 47 509 9% 5 2015 217 525 41%

  Sumber: www.idx.co.id (data diolah) Rentan waktu penyelesaian pelaksanaan audit atas laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan. Lamanya waktu penyelesaian audit dihitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit disebut audit delay (Dyer & McHugh dalam Sa’adah, 2013:2). Audit delay pada dasarnya akan mengurangi kepercayaan investor pada laporan keuangan perusahaan. Semakin lama audit delay mengindikasikan terdapat banyak permasalahan dalam perusahaan yang menyebabkan auditor memutuskan untuk memperpanjang masa auditnya.

  Menurut Asthon dalam Malinda (2015:4) menyatakan bahwa faktor-faktor yang berasal dari internal perusahaan yang memengaruhi audit delay diantaranya yaitu total pendapatan, tipe industri, kompleksitas laporan keuangan, kompleksitas data elektronik, laba/rugi dilihat dari total aset, umur perusahaan, pos-pos luar biasa, laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan dan juga ukuran perusahaan. Sedangkan faktor yang berasal dari eksternal perusahaan yang memengaruhi audit delay yaitu opini audit, reputasi auditor, dan kualitas auditor.

  Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Zulaikha (2016), yang meneliti mengenai Analisis Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Variabel independen yang diteliti kembali dalam penelitian ini yaitu laba/rugi, ukuran perusahaan, dan kompleksitas operasi perusahaan. Penelitian ini hanya meneliti faktor yang berhubungan dengan internal perusahaan, dikarenakan pada praktiknya lamanya penyelesaian audit dikarenakan masalah yang timbul dari dalam perusahaan sendiri. Hal ini berimplikasi pada luasnya audit yang dilakukan auditor.

  Pos-pos luar biasa tidak dimasukkan karena dalam PSAK No.1

  (revisi 2015) tentang penyajian laporan keuangan mengatur bahwa entitas tidak diperkenankan menyajikan pos-pos penghasilan dan beban sebagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif, laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), atau catatan atas laporan keuangan. Faktor internal lain yang ditambahkan dalam penelitian ini yaitu umur perusahaan dengan pertimbangan saran dari penelitian sebelumnya yaitu menambah variabel independen. METODE

  Berdasarkan pendekatannya penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Jenis penelitian ini menurut karakteristik masalahnya tergolong sebagai penelitian kausal komparatif, karena penelitian ini memiliki karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan jenis data yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan data berupa angka-angka.

  Sumber data dalam penelitian ini berupa data sekunder. Menurut Mudrajat dalam Sa’adah (2013) data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

  Data tersebut diperoleh dari perusahaan yang tergolong perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti tersedia dengan lengkap dalam laporan keuangan tahun 2011-2015.

  Variabel penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Berikut ini adalah pengukuran masing-masing variabel yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu variabel dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel dependen disini adalah audit delay. Variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini ada empat, yaitu laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan.

  Adapun populasi penelitian ini berjumlah 47 emiten, dengan sampel Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  yang diambil sebagaimana tertera pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Sampel Penelitian

  No Kode Nama Perusahaan

  1 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk

  2 ELTY Bakrieland Development Tbk

  3 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk

  4 KPIG MNC Land Tbk

  5 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk

  6 MTSM Metro Realty Tbk Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi.

  Metode dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan pengarsipan data-data dari sumber- sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh dari situs BEI www.idx.ac.id. Data tersebut berupa laporan keuangan. Selain itu, data sekunder lain yang digunakan berupa jurnal, artikel, dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

  Teknik analisis data

  a). Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel numeric dan grafik (Malinda,

  2015). Statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2013). Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer SPSS. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap audit delay maka dapat diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata dan standar deviasi (simpangan baku) dari setiap variabel.

  b

  ) Uji Asumsi Klasik Untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak untuk digunakan maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi.

  c). Uji Hipotesis Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunya) variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predikator dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2013). Persamaan regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

  • Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai statistic t/t hitung dengan titik kritis menurut table/t table (5%). Kriteria yang ditetapkan yaitu jika nilai t hitung>t table (5%) maka secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel independen. Sebaliknya jika nilai t hitung<t table (5%) maka secara parsial variabel

  Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 Keterangan: Y =variabel dependen yang diprediksi (audit delay) X1,X2,..X4 =variabel independen (laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, umur perusahaan) a =nilai konstanta b1,b2,…b4 =nilai koefisien regresi

  • Uji Koefisien Determininasi Koefisien determinasi ( )

  Bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefiseien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Bila terdapat nilai adjusted bernilai negatif, maka nilai adjusted dianggap bernilai nol.

  independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

  • Uji Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut table (5%). Bila nilai F hitung>F table (5%) maka secara
Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  bersama-sama atau simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai F hitung<F table (5%) maka secara simultan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia mengklasifikasikan kelompok industri perusahaan berdasarkan sektor- sektor yang dikelolanya yang terdiri dari tiga sektor utama yaitu sektor utama, sektor manufaktur dan sektor jasa. Sektor utama terbagi kedalam dua sektor yaitu sektor pertanian dan sektor pertambangan. Sektor manufaktur terbagi kedalam tiga sektor yaitu sektor industri bahan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Sedangkan sektor jasa dibagi kedalam empat sektor yaitu sektor property, real estate dan konstruksi bangunan, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor keuangan, dan sektor perdagangan, jasa dan investasi. Sektor property dan real estate merupakan sub sektor dari sektor sektor property, real esate dan konstruksi bangunan.

  Sektor peroperty dan real estate di Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian. Investasi dibidang property dan real estate menjadi tren tersendiri dalam menunjang perkembangan perekonomian. Berbagai jenis investasi di bidang property dan real estate yang secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu, residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, dan bangunan multi unit; commercial propety, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan bisnis misalnya gedung penyimpanan barang dan area parkir, tanah dan insustrial property, yaitu investasi di bidang properti yang dirancang untuk keperluan industri misalnya, bangunan-bangunan pabrik.

  Berikut ini adalah profil perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

  a). Bhuwanatala Indah Permai Tbk.

  (BIPP) Berdiri pada tanggal

  21 Desember 1981 dengan nama Bhuwanatala Indah Pemai Tbk dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1981. Sesuai dengan

  Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dibidang pembangunan dan pengelolaan properti seperti apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan dan perumahan, perdagangan dan pelayanan jasa. Sampai tahun 2015 Bhuwanatala Indah Pemai Tbk telah beroperasi selama 34 tahun dengan total aset sebesar 1.329.200.459.592 dan memiliki enam anak perusahaan yaitu BIP Holdings International Pte Ltd, PT BIP Lokakencana, PT. Putra Asih Laksana, PT BIP Sentosa, PT Asri Kecana Gemilang dan PT. Tri Daya Investindo. Perusahaan pada tahun 2015 memperoleh laba sebesar 125.181.521.808.

  (ELTY) Berdiri pada tanggal 12 Juni 1990 dengan nama PT Elang Reality

  Tbk dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1990. Perubahan nama perusahaan menjadi PT Bakrieland Development Tbk terjadi pada tahun 3 April 1997 dengan akta notaris Harun Kamil, SH., no 29. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Entitas Induk bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa, termasuk usaha jasa manajemen dan penyertaan pada entitas yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, serta dalam bidang infrastruktur. Sampai tahun 2015 PT Bakrieland Development Tbk telah beroperasi selama 25 tahun dengan total aset sebesar 14.688.816.418.463 dan memiliki 40 anak perusahaan serta perusahaan mencatat kerugian tahun 2015 sebesar 724.166.901.246

  c).

  Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) Berdiri pada tanggal 28 Mei 1987 dengan nama PT Perdana

  Gapura Mas dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1987. Perubahan nama perusahaan menjadi PT Perdana Gapuraprima Tbk terjadi pada tahun 1 Maret 1999 dengan Akta Notaris Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 33. Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Entitas Induk, Entitas Induk bergerak dalam bidang pemborongan bangunan (kontraktor) dengan memborong, melaksanakan, merencanakan, serta mengawasi pekerjaan pembangunan rumah- rumah dan gedung-gedung serta real estate, termasuk pembangunan perumahan, jual beli bangunan, dan hak atas tanahnya. Sampai tahun 2015 PT Perdana Gapuraprima Tbk telah beroperasi selama 28 tahun dengan total aset sebesar 1.574.174.572.164 dan memiliki 7 anak perusahaan yaitu PT Dinamika Karya Utama, PT Graha Azura, PT Gapura Pakuan Properti, PT Mandiri Bangun Konstruksi, PT Ciawi Megah Indah, PT Bella Indah Gapura dan PT Sumber Daya Nusaphala serta

b). Bakrieland Development Tbk

  Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  perusahaan mencatat laba tahun 2015 sebesar 72.893.324.167 d). MNC Land Tbk (KPIG)

  Berdiri pada tanggal

  11 September 1990 dengan nama PT Kridaperdana Indahgraha dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1995. Perubahan nama perusahaan menjadi MNC Land Tbk terjadi pada tahun 7 Mei 2012 dengan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H.,, M.Kn., No 47. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usaha pembangunan properti, perdagangan, industri, dan jasa.. Pada saat ini, kegiatan usaha yang dijalankan perusahaan meliputi persewaan ruang perkantoran, penyediaan jasa manajemen proyek, melakukan investasi pada entitas anak dan asosiasi. Sampai tahun 2015 MNC Land Tbk telah beroperasi selama 15 tahun dengan total aset sebesar 11.127.313.993.463 dan memiliki 12 anak perusahaan serta perusahaan mencatat laba tahun 2015 sebesar 239.690.468.140.

  e ). Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)

  Berdiri pada tanggal 17 Mei 2004 dengan nama PT Laguna Cipta Griya Tbk dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2004. Perubahan nama perusahaan menjadi Eureka Prima Jakarta Tbk terjadi pada tahun 21 Oktober 2013 dengan

  Akta Notaris H.Yunardi, S.H.., No 54. Pada saat ini kegiatan utama perusahaan adalah pembangunan perumahan yang berlokasi di Cilegon, Bante. Sampai tahun 2015 PT Eureka Prima Jakarta Tbk telah beroperasi selama 11 tahun dengan total aset sebesar 1.712.398.813.132 dan memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Dian Sakti dan PT Senopati Aryani Prima serta perusahaan mencatat rugi tahun 2015 sebesar 654.073.792.

  f ). Metro Realty Tbk (MTSM)

  Berdiri pada tanggal 7 Februari 1980 dengan nama PT Melawai Indah Plaza dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1982. Perubahan nama perusahaan menjadi Metro Realty Tbk terjadi pada tahun

  30 Juni 2009 dengan Akta Notaris Robert Purba, SH, No 179. Perusahaan bergerak di bidang perdagangan real estate dan furniture serta usaha pembangunan real estate. Sampai tahun 2015 Metro Realty Tbk telah beroperasi selama 35 tahun dengan total aset sebesar 88.172.596.470 dan memiliki 1 anak perusahaan yaitu PT Yakin Gloria serta perusahaan mencatat rugi tahun 2015 sebesar 4.678.222.844.

  2. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tahun penelitian 2011 sampai dengan tahun 2015.

  30 Berdasarkan kriteria yang telah

  Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay,

  6 MTSM Metro Realty Tbk 3 . Statistik Deskriptif

  5 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk

  4 KPIG MNC Land Tbk

  3 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk

  2 ELTY Bakrieland Development Tbk

  1 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk

  No Kode Nama Perusahaan

  ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu merupakan teknik pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu, maka pemilihan sampel diperoleh 6 perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang dijadikan sampel. Nama-nama perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian disajikan pada Tabel dibawah ini: Tabel 2. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

  5 Jumlah observasi (6 x 5 tahun)

  Pengumpulan data yaitu menggunakan teknik dokumentasi, yaitu dengan melihat dokumen yang sudah terjadi dan tanggal penerbitan laporan keuangan auditan. Adapun pemilihan sampel penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.1.

  6

  4 Jumlah perusahaan yang menjadi sampel

  3 Perusahaan property dan real estate yang menerbitkan laporan keuangannya secara tepat waktu atau <90 hari (34)

2. Deskripsi Data Penelitian

  (7) tahun 2011-2015

  2 Perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia yang tidak memberikan laporan keuangan secara berturut- turut dan tidak memiliki data lengkap penelitian secara konsisten pada

  47

  1 Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut pada tahun 2011-2015

  No Keterangan Jumlah

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tahun penelitian 2011 sampai dengan tahun 2015. Tabel 1. Pemilihan Sampel Penelitian

  Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  sedangkan variabel independen yaitu hari hingga 313 hari dengan rata-rata laba/rugi, kompleksitas operasi sebesar 122,83 hari dan standar perusahaan, ukuran perusahaan, dan deviasi sebesar 31,181. audit delay umur perusahaan. Penelitian ini tercepat senilai 91 hari diperoleh dilakukan dengan mengambil data Bhuwanatala Indah Permai Tbk pada laporan keuangan perusahaan tahun 2012, 2013, dan 2014, Eureka property dan real estate yang terdaftar Prima Jakarta Tbk tahun 2012, di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Perdana Gapuraprima Tbk tahun 2011-2015. Analisis statistik 2013, MNC Land Tbk tahun 2014 deskriptif dalam penelitian ini dan Metro Realty Tbk tahun 2014, meliputi nilai maksimum, nilai sedangkan audit delay terlama sebanyak 313 hari diperoleh minimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi menggunakan Bakrieland Development Tbk pada program IBM SPSS19. tahun 2015.

  Tabel juga menunjukkan Tabel 3. bahwa hasil analisis deskriptif Analisis Statistik Deskriptif variabel laba/rugi diperoleh nilai rata- Variabel Penelitian rata sebesar 0,40 dan standar deviasi Variabel N Mi Ma Mea Std. sebesar 0,498. Tabel

  4.4

  ni xi n Devi

  menggambarkan hasil analisis

  mu mu ation

  deskriptif variabel laba/rugi. Hasil

  m m Audit

  30

  91 31 122, 51,88

  penelitian ini menunjukkan bahwa

  Delay

  3

  83

  1

  40% dari perusahaan sampel

  Laba/

  30 1 ,40 ,498 Rugi

  mengalami kerugian dan 60%

  Kompl

  30 1 ,67 ,479 perusahaan sampel mengalami laba. eksitas Operas

  4. Asumsi Klasik

  i

  a). Uji Normalitas

  Perisa haan

  Uji normalitas bertujuan untuk

  Ukura

  30

  25 31 27,7 1,851

  mengetahui apakah variabel-variabel

  n

7 Perusa

  dalam penelitian memiliki sebaran

  haan

  distribusi normal atau tidak. Uji

  Umur

  30

  7 35 22,6 9,260

  normalitas ini menggunakan teknik

  Perusa

  7 haan

  Kolmogrov-Smirnov. Jika variabel residual tidak terdistribusi normal, Tabel menunjukkan bahwa maka uji statistik t dan F menjadi nilai audit delay adalah antara 91 tidak valid. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansi > 0,05. Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel

  4.6. Berdasarkan Tabel, dapat diketahui nilai signifikansinya sebesar 0,378 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

  0,24 4,20 0,6

  5 Tidak terjadi Multikolinierit as X4(Umur

  6 Tidak terjadi Multikolinierit as X3(Ukur an Perusah aan) 0,327 3,05

  0,360 2,77

  3 Tidak terjadi Multikolinierit as X2(Komp leksitas Operasi Perusah aan)

  VIF X1(Laba /Rugi) 0,811 1,23

  Variabel Perhitungan Keterangan Toleranc e

  6. Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas

  Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dengan menyelidiki besarnya interkolerasi antar variabel bebasnya. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance Value > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka, tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas disajikan pada Tabel

  Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Asymp. Sig.

  8 Linear X4(Umur Perusaha an)

  3 Tidak terjadi multikolinierit as

  1 Linear X2(Ukur an Perusaha an) 0,80 4,20 0,3

  0,25 4,20 0,6

  7 Linear X2(Komp leksitas Operasi Perusaha an)

  3,36 4,20 0,0

  Sig. Keteranga n X1(Laba/ Rugi)

  F- hitung F- tabel

  Variabel

  b). Uji Linearitas Tabel 5. Hasil Uji Linearitas

  (2-tailed) Keterangan 0,378 Berdistribusi Normal

  Perusah aan) 0,555 1,80

3 Linear

  Tabel menunjukkan semua variabel bebas mempunyai nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

  Berdasarkan Tabel, tampak nilai dari semua variabel X1 sampai dengan X4 memiliki F hitung yang lebih kecil dari F tabel dengan sig lebih besar dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa pola regresi linier. c). Uji Multikolinieritas

  • Variabel Audit delay (Y) tanpa dipengaruhi oleh variabel laba/rugi (X1), kompleksitas operasi perusahaan (X2), ukuran perusahaan (X3), dan umur perusahaan yaitu sebanyak -287 hari.

  8 Tidak terjadi heteroskedastisit as X3 (Ukuran

Tabel 4.11. Berdasarkan Tabel 4.11, maka persamaan garis regresi

  . Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menguji seberapa besar pengaruh laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan property dan real estate. Adapun hasil uji data regresi linear berganda disajikan pada

  5

  Tabel menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

  7 Tidak terjadi heteroskedastisit as

  Perusahaan) 0,87

  7 Tidak terjadi heteroskedastisit as X4 (Umur

  Perusahaan) 0,63

  0,86

  6 Tidak terjadi heteroskedastisit as X2 (KOP)

  Variabel Sig Keterangan X1 (Laba/Rugi) 0,36

  e). Uji Heterokedastisitas Tabel 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser

  Hasil uji autokorelasi pada Tabel menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson adalah 2,210 lebih besar dari nilai du 1,7386 pada tingkat signifikansi 0,05. Nilai DW 2,210 lebih besar dari batas atas du yakni 1,7386 dan nilai DW lebih kecil dari 4-du yaitu 2.261, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

  Durbin-Watson Keterangan 2,210 Tidak terjadi autokorelasi

  Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi

  d). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara residual periode t dengan residual pada periode t-1 (periode sebelumnya). Untuk melihat adanya autokorelasi digunakan uji Durbin Watson (DW). Nilai DW disajikan pada Tabel 7.

  Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  berganda dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: Y = -287 - 42X1 – 28X2 + 16X3 + 1X4 Keterangan:

  • Setiap kenaikan satu satuan laba (X1) maka, audit delay (Y) akan menurun sebanyak 42 hari dan sebaliknya setiap kenaikan satu satuan rugi (X1) maka, audit delay

  (Y) akan meningkat sebanyak 42 signifikansi 0,038 < 0.05 dan nilai hari. koefisien regresi sebesar -42,019

  Setiap kenaikan satu satuan maka, variabel laba/rugi

  • kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh secara signifikan (X2) maka, audit delay (Y) akan terhadap audit delay (Y). Hal ini menurun sebanyak 28 hari. juga menunjukkan bahwa Setiap kenaikan satu satuan hipotesis yang menyatakan
  • ukuran perusahaan (X3) maka, laba/rugi berpengaruh terhadap audit delay (Y) akan bertambah audit delay pada perusahaan sebanyak 16 hari. property dan real estate yang Setiap kenaikan satu tahun umur terdaftar di BEI pada tahun 2011-
  • perusahan (X4) maka, audit delay 2015 diterima. (Y) akan bertambah sebanyak 1 KOP (X2)
  • hari

  Nilai t-hitung (-0,880) < t-tabel Tabel 9. (2,005) dan didukung dengan nilai

  Hasil Analisis Linear Berganda signifikansi 0,387 > 0,05 dan nilai

  Variabel Koefisien

  koefisien regresi sebesar -28,198

  Regresi

Konstanta -287,016 maka, variabel KOP tidak

Laba/Rugi -42,019

  berpengaruh secara signifikan

  Kompleksistas Operasi -28,198

  terhadap audit delay (Y). Hal ini

  Perusahaan

Ukuran Perusahaan 15,552 juga menunjukkan bahwa

Umur Perusahaan 0,911 2

  hipotesis yang menyatakan

  Adj. R 0,230

  adanya pengaruh kompleksitas Nilai koefisien determinasi operasi perusahaan terhadap audit

  ( ) sebesar 0,230 yang berarti delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di perubahan pada variabel audit delay BEI pada tahun 2011-2015 dipengaruhi oleh variabel laba/rugi, ditolak. kompleksitas operasi perusahaan,

  Ukuran Perusahaan (X3) ukuran perusahaan dan umur

  • Nilai t-hitung (1,846) < t-tabel perusahaan sebesar 23% dan 77%

  (2,005) dan didukung dengan nilai dipengaruhi oleh faktor lain. signifikansi 0,077 > 0,05 dan nilai

a). Pengujian Secara Parsial

  koefisien regresi sebesar 15,552 Laba/Rugi (X1)

  • maka, variabel ukuran

  Nilai t-hitung (-2,194) > t-tabel perusahaan tidak berpengaruh (2,005) dan didukung dengan nilai secara signifikan terhadap audit

  Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  delay (Y). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015 ditolak.

  • Umur Perusahaan (X4)

  Nilai t-hitung (0,726) < t-tabel (2,005) dan didukung dengan nilai signifikansi 0,475 > 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,911 maka, variabel umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay (Y).

  Hal ini juga menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh umur perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015 ditolak.

  b). Pengujian Secara Simultan (Uji F) Pengujian signifikansi dengan uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba/rugi (X1), kompleksitas operasi perusahaan (X2), ukuran perusahaan (X3) dan umur perusahaan (X4) secara simultan terhadap audit delay (Y). Apabila F hitung lebih besar atau F tabel pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang diajukan diterima. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang diajukan ditolak. Uji F disajikan pada Tabel

  Uji signifikansi menggunakan uji F diperoleh hasil F hitung sebesar 3,166 lebih besar dari F tabel 2,76 pada taraf signifikansi 5%, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015 diterima. Tabel 10. Hasil Uji F

  Variabel

  F- hitung F- tabel

  Sig X1(Laba/Rugi), X2(Kompleksitas Operasi Perusahaan), X3(Ukuran Perusahan), X4(Umur Perusahaan)

  3,166 2,76 0,031

  6. Pembahasan Hasil Penelitian

  a). Pembahasan secara parsial

  • Pengaruh Laba/Rugi

  Terhadap Audit Delay Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa laba/rugi berpengaruh terhadap terhadap audit delay. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -42,019 dan nilai signifikansi sebesar 0,038 lebih kecil dari 0,05. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,194 lebih besar dari t tabel sebesar 2,055 hal ini berarti bahwa variabel laba/rugi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hal ini juga menunjukan apabila perusahaan property dan real estate mengalami laba maka jangka waktu audit delay akan semakin pendek dan apabila perusahaan mengalami rugi maka jangka waktu audit delay akan semakin panjang, konsep diatas dapat dijelaskan pada Grafik Grafik 1.

  Pengaruh Laba/Rugi Terhadap Audit Delay

  Laba/rugi (-) Laba Rugi

  • Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Delay Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap terhadap audit delay. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -28,198 dan nilai signifikansi sebesar 0,387 lebih besar dari 0,05. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 0,880 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,055 hal ini berarti bahwa variabel kompleksitas operasi perusahaan

  0 1

2 Audit

  Delay

  Ada dua alasan mengapa perusahaan perusahaan property dan real estate yang menderita kerugian cenderung mengalami audit delay yang lebih panjang. Pertama, ketika kerugian terjadi perusahaan ingin menunda bad news sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit. Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan atau kecurangan manajemen. Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Malinda (2015) dan Zulaikha (2016) yang meneliti pada perusahaan pertambangan. Mereka menemukan bahwa laba/rugi pada perusahaan pertambangan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Hal ini berlaku juga pada penelitian ini dengan objek perusahaan yang berbeda yaitu pada perusahaan property dan real estate. tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Semakin kompleks suatu perusahaan maka semakin panjang audit delay. Perusahaan yang mempuyai anak perusahaan cenderung mengalami audit delay lebih lama dikarenakan auditor akan menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan tugas audit pada perusahaan klien yang mengalami peningkatan kompleksitas operasi perusahaan. Bertolak belakang dengan pernyataan tersebut, penelitian ini menemukan bahwa kompleksitas operasi perusahaan pada perusahaan property dan real estate tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Kondisi kompleksitas operasi yang menggambarkan tingkat sumber audit pada perusahaan property dan real estate dalam hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak sumber-sumber audit dari anak cabang perusahaan akan memerlukan pemeriksaan audit cenderung lebih lama oleh auditor. Namun demikian perusahaan property dan real estate umumnya sudah mengantisipasinya dengan keberadaan sumberdaya yang lebih besar sehingga kompleksitas operasional bukan menjadi hal yang mengurangi waktu penyusunan laporan keuangan. Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Shinta (2012) yang meneliti pada perusahaan manufaktur. Ia menemukan bahwa kompleksitas operasi perusahaan pada perusahaan manufaktur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Temuan ini berlaku sama pada perusahaan property dan real estate yaitu sesuai dengan penelitian ini bahwa kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

  Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  • Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 15,552 dan nilai signifikansi sebesar 0,077 lebih besar dari 0,05. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 1,846 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,055 hal ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay.
Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin baik pula pengendalian internalnya sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan yang akan memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan atas laporan keuangan tersebut. Dengan kata lain bahwa semakin besar suatu perusahaan maka semakin pendek audit delay. Berlawanan dengan teori tersebut hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay karena semua perusahaan termasuk perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diawasi oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Oleh sebab itu, perusahaan dengan total aset besar maupun kecil mempunyai kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan atas penyampaian laporan keuangan. Selain itu, auditor juga menganggap bahwa dalam proses pengauditan berapapun jumlah aset yang dimiliki perusahaan akan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan prosedur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2010) yang meneliti pada perusahaan Consumer Goods. Ia menemukan bahwa ukuran perusahaan pada perusahaan Consumer Goods tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Temuan ini berlaku sama pada perusahaan property dan real estate yaitu sesuai dengan penelitian ini bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

  • Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap terhadap audit delay. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,911 dan nilai signifikansi sebesar 0,475 lebih besar dari 0,05. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 0,726 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,055, hal ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Semakin lama umur perusahaan maka audit delay akan semakin
Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  singkat. Semakin lama umur perusahaan, investor akan menilai bahwa perusahaan tersebut akan semakin efisien sehingga informasi yang relevan dapat disajikan tepat waktu. Bertentangan dengan teori tersebut penelitian ini menemukan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan property dan real estate yang telah beroperasi lama tidak menjamin penyelesaian audit akan semakin cepat karena perusahaan yang lebih besar memiliki kompleksitas laporan keuangan yang lebih besar. Tidak berpengaruhnya umur perusahaan terhadap audit delay juga dapat disebabkan karena manajemen yang kurang baik, walaupun perusahaan terhitung tua tidak menjamin manajemen juga semakin profesional karena pasti sewaktu-waktu pernah terjadi pergantian manajemen yang skill dan kemampuannya berbeda-beda. Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Witjaksono dan Silvia yang meneliti pada perusahaan Consumer Goods. Mereka menemukan bahwa umur perusahaan pada perusahaan Consumer Goods tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Temuan ini berlaku sama pada perusahaan property dan real estate yaitu sesuai dengan penelitian ini bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

  b). Pembahasan Secara Simultan Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa

  Laba/rugi, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap Audit Delay. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 3,17 lebih besar dari t tabel sebesar 2,74, hal ini didukung dengan nilai signifikansi sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05.

  Hal ini menunjukkan semakin meningkat nilai laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan secara bersama-sama, maka semakin lama juga audit delay.

  Melalui analisis regresi berganda ini juga dapat diketahui nilai Adj. R

  2

  atau koefisien determinasi, yaitu sebesar 0,23, yang dapat diartikan bahwa laba/rugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara simultan menyumbang 23% terhadap panjangnya audit delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2015. Sedangkan 77% dapat dipengaruhi oleh faktor internal lain dan faktor eksternal. Faktor internal lain yang dapat mempengaruhi audit delay yaitu pos-pos luar biasa, jenis industri, total pendapatan, kompleksitas laporan keuangan, kompleksitas data elektronik, laba/rugi dilihat dari total asset, sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi audit delay yaitu opini audit, reputasi auditor dan kualitas auditor. PENUTUP

  Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  a). Laba/Rugi berpengaruh terhadap

  Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -42,019 dan t hitung sebesar 2,194 lebih besar dari t tabel sebesar 2,055 serta nilai signifikansi sebesar 0,038 lebih kecil dari 0.05.

  b). Kompleksitas Operasi Perusahaan

  berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

  Indonesia Tahun 2011-2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -28,198 dan t hitung sebesar 0,880 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,055 serta nilai signifikansi sebesar 0,387 lebih besar dari 0.05.

  c). Ukuran Perusahaan berpengaruh

  terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 15,552 dan t hitung sebesar 1,846 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,055 serta nilai signifikansi sebesar 0,077 lebih besar dari 0.05.

  d ). Umur Perusahaan berpengaruh

  terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,911 dan t hitung 0,726 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,055 serta nilai signifikansi sebesar 0,475 lebih besar dari 0.05.

  e). Laba/rugi, Kompleksitas Operasi

  Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Libu, Muskanan – Analisis Faktor Internal Perusahaan…

  Indonesia Tahun 2011-2015. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 3,17 lebih besar dari t tabel sebesar 2,74 serta nilai signifikansi sebesar 0.31 lebih kecil dari 0.05.

  2. Saran

  a). Bagi Perusahaan Property dan Real Estate Perusahaan sebaiknya terus meningkatkan keprofesionalannya dan melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja masing-masing dalam kaitan dengan kinerja masing-masing unit operasi perusahaan, agar dapat mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi lamanya audit delay. Selain itu sebaiknya pihak perusahaan dapat menyediakan data-data yang dibutuhkan auditor dengan lengkap, serta memberikan kebebasan bagi auditor selama pemeriksaan, terutama pemeriksaan yang berhubungan dengan aset perusahaan dan laba/rugi perusahaan sehingga tidak menimbulkan keterlambatan pelaporan oleh auditor.

  Sebaiknya peneliti selanjutnya dalam bidang akuntansi, melakukan penelitian pada sektor industri yang lain, sehingga akan memperlengkap dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya, selain itu untuk variabel independennya sebaiknya lebih banyak lagi sehingga pembahasan bisa lebih mendalam.

  DAFTAR PUSTAKA Agoes Sukrisno. (2014). Auditing:

  Petujuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat Amani Althaf Fauziyah. (2016).

  Skripsi. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014). Yogyakarta

  Angruningrum Silvia dan Wirakusuma Gede Made.

  (2013). Jurnal. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi Kap Dan Komite Audit Pada Audit Delay. Bali Apriliane Dwi Malinda. (2015). Skripsi.

  Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 200 -2013). Yogyakarta

  Baridwan Zaki. (2011). Intermediate Accouting. Yogyakarta. BPFE

b). Bagi Peneliti Selanjutnya

  Boynton, Raymond N. Jhonson, dan Walter G. Kell. (2001). Modern Auditing, Edisi ke 7. Jakarta.

  Erlanggga Ghozali Imam. (2011). Aplikasi

  Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Indriani Wahyu Diana Tri. (2014).

  Skripsi. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri Dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay (Studi Kasus Pada Perusahaan Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010- 2013). Yogyakarta