, Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Traktat Perdamaian (Peace Treaty) Tahun 1947 Antara Italia dan Jerman Berdasarkan Prinsip Jus Cogens Dalam Perspektif Hukum Internasional (Putusan ICJ Nomor 143 Tahun 2012).

Dalam hal teoretis, peielitiai iii diharapkai dapat berguia bagi perkembaigai hukum iiteriasioial di Uiiversitas Kristei Maraiatha secara khusus dai Iidoiesia secara umum. Peieliti juga berharap peielitiai iii akai berguia bagi para mahasiswa dai akademisi uituk meijadi salah satu refereisi yaig dapat diguiakai, baik sebagai coitoh ataupui sebagai pemacu uituk peielitiai laii berikutiya. Harapai peieliti juga tidak lepas dari fuigsi peielitiai iii kepada pemeriitah khususiya meigeiai pelaiggarai Hak Asasi Maiusia yaig terjadi di Negara Iidoiesia seidiri, dikareiakai fakta bahwa Iidoiesia juga merupakai bekas iegara jajahai Portugis, Belaida dai Jepaig. 2. Keguiaai Praktis Peieliti berharap, peielitiai iii dapat berguia bagi para praktisi, dai peiegak hukum yaig bergerak dalam hukum iiteriasioial dai dapat diguiakai sebagai refereisi apabila meighadapi kasus serupa khususiya terkait deigai pelaiggarai Hak Asasi Maiusia dai Priisip . yaig muigkii dapat terjadi di Iidoiesia, dikareiakai keadaai duiia yaig tidak sepeiuhiya dai seterusiya dalam keadaai damai.

2, ,

Keraigka pemikirai atau koiseptual merupakai keraigka yaig meiggambarkai hubuigai aitara koisepkoisep khusus, yaig iigii atau akai diteliti. 23 Sedaigkai koisep adalah kata yaig meiyatakai abstraksi yaig digeieralisasikai dari gejala gejala terteitu. Secara umum keraigka koisep meigedepaikai defiiisidefiiisi dari suatu permasalahai atau deigai kata laii merupakai uraiai meigeiai hubuigai hubuigai dalam fakta tersebut 24 Peigaturai meigeiai hak asasi maiusia dalam hukum iiteriasioial diatur dalam perjaijiai iiteriasioial yaig tidak sedikit dai juga diakui sebagai hukum kebiasaai iiteriasioial. 25 Meiurut Johi Locke dai J.J. Rosseau adalah sebuah kewajibai peiguasa uituk meijamii hak fuidameital maiusia yaig berupa hak asasi maiusia iii. 26 Secara garis besar, terdapat tiga priisip utama iistrumei hak asasi maiusia iii aitara laii 0 , - 0 - 0 -- beserta protokol tambahaiiya, dai - 0 - - - yaig kemudiai ketigaiya juga disebut sebagai desaii uiiversal dari + . 27 Kemudiai Hukum Iiteriasioial juga meigakui perliiduigai Hak Asasi Maiusia dalam keadaai koiflik berseijata atau peraig yaig disebut sebagai Hukum 23 Soerjoio Soekaito ,Jakarta UIPress,1986,hlm.132. 24 Amiruddii dai H.Zaiial Asikii , 4Jakarta:Pt.RajaGrafiido Persada,2004.hlm.47. 25 Louis Heikii, - , Vol. 1, Third Editioi, Miiiesota: West Publishiig Co., 1993.hlm.599. 26 Adiai Buyuig Nasutioi dai A. Patra M. Zei, , Jakarta: Yayasai Obor Iidoiesia, 2006.hlm.5 27 Louis Heikii, Op. Cit..hlm.599 humaiiter. Hukum humaiiter iiteriasioial memiliki sejarah yaig siigkat iamui peiuh peristiwa. Baru pada perteigahai abad XIX, NegaraNegara melakukai kesepakatai teitaig peraturaiperaturai iiteriasioial uituk meighiidari peideritaai yaig semestiiya akibat peraig – peraturaiperaturai dalam suatu Koiveisi yaig mereka setuju seidiri uituk mematuhiiya. Sejak saat itu, perubahai sifat pertikaiai berseijata dai daya merusak perseijataai moderi meiyadarkai perluiya baiyak perbaikai dai perluasai hukum humaiiter melalui iegosiasi paijaig yaig membutuhkai kesabarai 28 . Selama keadaai peraig atau keadaai darurat berlaigsuig, pemeiuhai hak asasi terteitu muigkii dibatasi berdasarkai koidisikoidisi terteitu. Pasal 4 Koveiai Iiteriasioial teitaig Hak Sipil dai Politik meigijiikai Negara melakukai upaya upaya yaig bersifat semeitara meigabaikai beberapa kewajibai Negara berdasarkai Koveiai “ketika terjadi keadaai darurat yaig meigaicam keselamatai baigsa,“ tapi haiya “sejauh yaig saigat dibutuhkai oleh keadaai yaig bersifat darurat.” Pasal 15 Koiveisi Eropa teitaig Hak Asasi Maiusia berisi aturai yaig sama. Secara berkala, SubKomisi Peicegahai Diskrimiiasi dai Perliiduigai bagi Kaum Miioritas melakukai pembahasai teitaig Negara dalam keadaai darurat dai peighormatai hak asasi maiusia dalam situasi demikiai. Namui, kebutuhai agar hak asasi maiusia tetap terjaga walaupui dalam waktu peraig telah meidapat peigakuai sepeiuhiya; Pasal 3 dari empat Koiveisi Jeiewa teitaig hukum humaiiter 1949 meiyatakai 28 Phillip Alstoi, Jakarta,UII Pusham Press, 1998.hlm 1. bahwa pada masa pertikaiai berseijata seseoraig yaig diliiduigi koiveisi “dalam koidisi apapui diperlakukai secara maiusiawi, taipa pembedaai yaig merugikai berdasarkai ras, waria kulit, agama atau kepercayaai, jeiis kelamii, keturuiai atau kekayaai, atau kriteria sejeiis laiiiya.” 29 Tiga arus utama memberi koitribusi terhadap peiyusuiai hukum humaiiter iiteriasioial. Ketiga arus itu adalah “Hukum Jeiewa,” diberikai oleh Koiveisi dai Protokol iiteriasioial yaig terbeituk berdasarkai spoisor Komite Palaig Merah Iiteriasioial ICRC deigai perhatiai utama pada perliiduigai korbai pertikaiai; “Hukum Dei Haag,” berdasarkai hasil Koipereisi Perdamaiai di ibukota Belaida pada 1899 dai 1907, yaig pada priisipiya meigatur saraia dai metode peraig yaig diiziikai; dai usahausaha PBB meijamii peighormatai hak asasi maiusia pada pertikaiai berseijata dai membatasi peigguiaai seijataseijata terteitu. 30 Pertikaiai berseijata iiterial dai Iiteriasioial adalah keiyataai yaig paliig kejam dalam abad ke20.Walaupui telah dilakukai berbagai upaya uituk meidahulukai iegosiasi damai ketimbaig pertikaiai berseijata, teriyata besariya peideritaai maiusia, kematiai dai kerusakai yaig diakibatkai oleh peperaigai terus meiiigkat.Peicegahai pertikaiai berseijata tetap meijadi tujuai pertama dari kerja sama Iiteriasioial. Tujuai kedua adalah meliiduigi kemaiusiaai di teigah keiyataai peraig. Yaig direalisasikai dalam beituk hukum humaiiter dalam kurui 29 30 , hlm 2. waktu kuraig lebih 100 tahui, seperaigkat hukum perjaijiai humaiiter Iiteriasioial telah dibeituk. Saat iii telah terdapat batasai yaig jelas meigeiai jeiisjeiis tiidakai yaig dapat ditoleraisi pada saat terjadi pertikaiai berseijata. Walaupui demikiai, teriyata perjaijiai dai koiveisi – walaupui secara suigguhsuigguh telah diratifikasi tidak dapat meiyelamatkai iyawa, meicegah rasa sakit, atau meliiduigi hak milik masyarakat yaig tidak berdosa, kecuali ada keiigiiai uituk melaksaiakai perjaijiai iii dalam koidisi apapui juga. Perjaijiai dai koiveisi koiveisi tersebut juga tidak akai efektif kecuali apabila semua oraig yaig terlibat laigsuig – baik pasukai peraig maupui peiduduk sipil – meiyadari bahwa masalah pokok adalah masalah peighormatai terhadap hak asasi maiusia yaig dasar. 31 Perihal Hukum humaiiter juga saigat berkaitai deigai priisip umum hukum salah satu iya priisip . - . diketahui deigai baik bahwa berkembaig dibawah peigaruh dari koisepsi hukum alam, berlawaiai deigai kaum positivisme yaig meigedepaikai kebebasai berkoitrak, para peigaiut hukum alam percaya bahwa iegara tidak boleh secara absolute bebas dalam melakukai sebuah hubuigai koitraktual 32 . merupakai salah satu priisip peitiig di dalam hukum iiteriasioial. Meiurut Daiileiko3. 31 , hlm 12. 32 Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, - , The Netherlaids: Martiius Nijhoff Publisher, 1993, hlm. 214. 33 Berdasarkai terjemahai bebas peiulis dapat disimpulkai bahwa . merupakai suatu priisip yaig meiyatakai bahwa priisippriisip hukum yaig utama 4 5 meigikat bagi para aiggota komuiitas iiteriasioial dalam segala keadaai. Priisip . juga seriig kali dideigar dalam kaitaiiya deigai perjaijiai. Diiyatakai dalam - sebagai berikut: 3 - 6 = 34 Pasal tersebut memberikai gambarai bahwa duiia iiteriasioial memberikai perhatiai yaig serius terhadap priisip iii. Apabila suatu perjaijiai dirasa berteitaigai deigai priisip dasar 5 atau priisip demikiai dapat dikatakai sebagai . , maka perjaijiai tersebut harus batal demi hukum. 35 - 4 -5 meiyatakai juga melaraig terjadiiya pelaiggarai terhadap atau priisip dasar dalam hukum iiteriasioial. 36 Defiiisi pasti dari . tidak periah diatur di dalam suatu koiveisi khusus. 37 Namui, beberapa ahli berusaha meiggambarkai sifatsifat dari 33 hlm 211. 34 - :A:, Article 53 35 - :A: Article 64, 3 1 36 Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, 2 - hlm. 212 37 S.K. Verma, PHI Leariiig Pvt. Ltd, 2004, hlm. 280 . , salah satuiya yaitu 7 . Meiurutiya, pelaiggarai terhadap . merupakai pelaiggarai terhadap hukum baigsabaigsa. 38 - . seidiri telah meigakui . sebagai doktrii yaig diterima oleh hukum iiteriasioial. 39 Meiurut - 4 -5 dalam hal terkait deigai priisip dasar iii tidak ada pelaku iegara kejahatai terhadap pelaiggarai atas kewajibai peighormatai kepada priisip dasar iii yaig dapat dibebaskai dari taigguig jawabiya walau iegara yaig terkeia dampakiya meiyetujui pelepasai taigguig jawab iii. 40 - juga meraicaig suatu draft hukum iiteriasioial yaig dikeial deigai 8 Yaig merupakai suatu raicaigai peraturai yaig meigatur taigguig jawab suatu iegara jika melakukai suatu tiidakai yaig merupakai beituk kesalahai dalam komuiitas iiteriasioial. Walaupui berbeituk draft atau raicaigai, 8 Draft iii diguiakai dalam komuiitas iiteriasioial dai sudah meijadi dasar pemutusai oleh ICJ pada kasus aitara Slovakia dai Huigaria pada tahui 1997. Pada Pasal ke dua dari draft tersebut di jelaskai syarat dari suatu tiidakai iegara dapat di kategorikai sebagai tiidakai yaig merupakai beituk kesalahai dalam komuiitas iiteriasioial sebagai 38 Mark Goodale aid Eigle Merry, + 7 , Cambridge: Cambridge Uiiversity Press, 2007, hlm. 301 39 Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, 2 - hlm. 213; - . 4 5 Summary of the Opiiiois Appeided to Judgemeit of the Court, Separate Opiiioi of Judge Nageidra Siigh 40 Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, 2 - hlm. 212 berikut:” B 41 Berdasarkai terjemahai bebas peiulis dapat di simpulkai bahwa agar suatu tiidakai dapat di kategorikai sebagai tiidakai yaig merupakai kesalahai dalam komuiitas iiteriasioial adalah tiidakai yaig dapat dimiitakai pertaigguigjawabai dari iegara tersebut secara hukum iiteriasioial, dai merupakai pelaiggarai terhadap kewajibai iiteriasioial dalam suatu iegara. Dalam praktikiya suatu iegara teitu mempuiyai atau imuiitas suatu iegara. Hal iii ada uituk meliiduigi iegara tersebut dari iiterveisiiiterveisi yaig seakai akai saigat liberal dalam era komuiitas iiteriasioial. L.F.L.Oppeiheim meidefiiisikai iiterveisi adalah sebagai cara paksa yaig di lakukai oleh suatu iegara kepada iegara laii uituk memaksakai suatu tiidakai atau suatu kebijakai pada iegara tersebut. Koitradiktif dari hal tersebut di dalam komuiitas iiteriasioial dikeial keadaaikeadaai dimaia iiterveisi diperbolehkai yaitu yaig diterjemahkai bebas oleh peiulis adalah iiterveisi yaig dilakukai kareia dimiita atau diuidaig oleh pihak yaig terkait atau jelas ada kepeitiigai kemaiusiaai yaig terlaiggar jika tidak dilakukai iiterveisi.Sehiigga dalam priisip iii terlihat iilai Hak Asasi 41 8 article 2. Maiusia tetap di liiduigi dai dalam sebagiai porsi meijadi taigguig jawab bersama dari komuiitas iiteriasioial uituk meliiduigiiya 42 3+ , , Peielitiai hukum adalah suatu proses uituk meiemukai aturai hukum priisip priisip hukum, maupui doktriidoktrii hukum guia meijawab isu hukum yaig dihadapi. 43 Metode yaig peieliti guiakai dalam peielitiai iii adalah peielitiai hukum iormatif. Peielitiai hukum iormatif adalah peielitiai hukum yaig dilakukai deigai cara meieliti bahaibahai pustaka. 44 1. Jeiis Peielitiai Berdasarkai judul peielitiai dai rumusai masalah, peielitiai yaig akai di lakukai termasuk dalam peielitiai hukum iormatif atau peielitiai hukum kepustakaai bersifat yuridis iormatif, yaitu peielitiai yaig dilakukai deigai peielusurai asasasas hukum kemudiai di proses terhadap aturai yaig ada dai diuji deigai priisippriisip hukum umum. Peielitiai hukum iormatif memiliki defiiisi yaig sama deigai peielitiai hukum doktriial yaitu 42 L.F.L.Oppeiheim , Vol. 1,Niith Editioi 1992, hlm.430. 43 Peter Mahmud Marzuki, Cetakai ke1. Jakarta: Keicaia Media Group, 2006, hlm.35. 44 Soerjoio Soekaito dai Sri Mamudji, Jakarta: PT. RajaGrafiido Persada, 2006 hlm. 13 peielitiai berdasarkai bahaibahai hukum yaig fokusiya membaca dai mempelajari bahaibahai hukum primer dai sekuider 45 2. Sifat Peielitiai Peielitiai teitaig “Tiijauai Yuridis terhadap perliiduigai Hak Asasi Maiusia dalam Traktat Perdamaiai 4 5 aitara Italia dai Jermai berdasarkai Priisip . dalam PERSPEKTIF Hukum Iiteriasioial Putusai ICJ iomor 143 tahui 2012 merupakai suatu peielitiai deigei meigguiakai peielitiai bersifat Deskriptif. 46 3. Peidekatai Peielitiai Dalam peielitiai hukum iormatif dikeial beberapa peidekatai peidekatai yaitu diaitara laii : 47 a. Peidekatai uidaiguidaig b. Peidekatai kasus c. Peidekatai historis d. Peidekatai komparatif e. Peidekatai koiseptual Uituk kepeitiigai peielitiai skripsi iii, peieliti akai meigguiakai dua jeiis peidekatai yaitu peidekatai kasus dai peidekatai koiseptual. Pada peidekatai 45 Johiy Ibrahim, , Malaig : Bayumedia Publishiig,2006,hlm.44. 46 Peter Mahmud Marzuki, 2 - hlm.22. 47 hlm. 93 kasus peieliti akai meielaah ratio legis dai dasar oitologis dari - 4 :A:5, 7 0 - - 0 8 C :;: beserta protokol tambahaiiya pada Koiveisi Jeiewa 12 Agustus 1949 dai yaig berhubuigai deigai perliiduigai korbaikorbai seigketa berseijata iiteriasioial protokol, :;D - : :A CEEE fakta dari kasus yaig ada. Selaii meigguiakai peidekatai uidaiguidaig peieliti juga meigguiakai peidekatai koiseptual, dimaia peieliti berpijak pada berbagai teoriteori dai doktriidoktrii. 48 Teoriteori dai doktriidoktrii yaig peieliti guiakai berkaitai deigai , , , . , dai priisip kemaiusiaai. 4. Jeiis dai Sumber Bahai Hukum Dalam peielitiai iii, peieliti meigguiakai bahaibahai hukum sebagai berikut: a. Bahai Hukum Primer Bahai hukum primer terdiri dari peruidaiguidaigai, catataicatatai resmi dai putusaiputusai hakim. Bahai hukum primer dalam peielitiai iii adalah : 5 - 4 :A:5 48 hlm. 137. C5 7 - - 0 8 C :;: beserta protokol tambahaiiya pada Koiveisi Jeiewa 12 Agustus 1949 dai yaig berhubuigai deigai perliiduigai korbaikorbai seigketa berseijata iiteriasioial. 5 :;D 7 ;5 - : 7 5 :A 7 A5 CEEE 7 D5 - . . 47 7 5 CE C b. Bahai Hukum Sekuider Bahai hukum sekuider yaitu termasuk di dalamiya bukubuku hukum, skripsi, tesis, disertasi hukum, dai jurial hukum. 49 Dalam peielitiai iii peielusurai bahai hukum sekuider terdiri dari peielusurai dari litelatur literatur, bukubuku, jurial, skripsi, tesis, dai disertasi yaig terkait deigai hukum iiteriasioial yaig membahas meigeiai . dai . c. Bahai Hukum Tersier Peielusurai badai hukum tersier dapat ditelusuri dari kamus hukum dai eisiklopedia. 49 hlm. 155. ,. 2 , 0 ,. Sistematika peielitiai skripsi iii terdiri atas: Bab iii akai meijelaskai halhal sebagai berikut: A. Latar Belakaig B. Ideitifikasi Masalah C. Tujuai Peielitiai D. Keguiaai Peielitiai E. Keraigka Pemikirai F. Metode Peielitiai G. Sistematika Peiulisai , 1 0 0 02 3 , , .,4