Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Traktat Perdamaian (Peace Treaty) Tahun 1947 Antara Italia dan Jerman Berdasarkan Prinsip Jus Cogens Dalam Perspektif Hukum Internasional (Putusan ICJ Nomor 143 Tahun 2012).
! "#$% !& "$' ()"( * + , "#$#
,
-. ! "#$%
, , , !
!& /
,
, ,
(2)
-$
, +
,
, , , +
+ ,
, + , ,
, , , 1
, , , (
, ,
. , , + . ,
, "#$% , ! 1 !&
"$'2()"( 3 + "#$#
, "#$%
, ! 1
4 ! , 1
, , ( ,
!& +
5 1
+ , , (
, +
+
(3)
9 ====================
* =================
9 =================
/ =============== +
* ==================== +
============ +
- ====================== +
! ====================== +
=============== "
- 9 < ============== "
< ! ================ %
& . ================== :
* ================ #
8 * ================ ")
================= "%
(4)
< . . - > = '?
=========== $'
- / ! ================ $'
< . ; . - ! = $%
& * ================ ?)
&
============= ?@
-9 - .
! "#$%
?@
< *
!
(5)
& ======================= %(
- * ========================= %(
< / ============================ %'
========================== %?
9 ============================ :)
& 3 A
(6)
1
kewajibai iegara5,yaig telah dieksteisi, tidak haiya terlimitasi
(koidisi dimaia haiya iegara sebagai subyek), melaiikai juga eititas laiiiya yaig memiliki “ 6Eksteisi iii memiliki (peigaruh) bertambahiya subyek hukum iiteriasioial yaig duluiya haiya dikeial sebagai iegara (teori traisformasi).7Hukum iiteriasioial moderi memberikai eksteisi subyek iiteriasioial aitara laii iegara, Takhta Suci
1
Adolf Berger, , Vol. 43, Part 2, (New Jersey: Lawbook
Exchaige Ltd., 2004), hlm. 588; Briai Tieriey, ! , (Uiited States of America: Wm. B. Eerdmais Publishiig Co., 2001), hlm. 136
2
Theo Huijbers, " # $ % & , (Yogyakarta: Kaiisius, 2011), hlm. 58;Mochtar Kusumaatmadja dai Etty R. Agoes, ' # $ , Edisi Kedua, (Baiduig: P.T. Alumii, 2003), hlm. 5; Dariji Darmodiharjo dai Shidarta, ' $ $ ' $ $ " # $ , (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 92
3
Huala Adolf, .( $ ( $ ! # $ Cetakai ke>3. (Jakarta: PT. Raja Grafiido Persada, 2002),hlm 2.
4
Michael Akehurst, ( ) , Fourth Editioi, (Loidoi: George
Allei & Uiwii Ltd.,1982), hlm. 1; Chairul Aiwar, # $ * ' # $ + + , (Jakarta: Djambatai, 1989), hlm. 1 ;C.S.T. Kaisil,Christiie S.T. Kaisil,) # $
, (Jakarta: Djambatai, 2002), hlm. 1
5
J.G. Starke, ' # $ , Vol. I, Edisi Kesepuluh, (Jakarta: Siiar Grafika, 2000), hlm. 3
6
G. Schwarzeiberger, , Vol. I, Third Editioi, (Loidoi: Steveis aid Sois Ltd., 1957, hlm. 3
7
J.G. Strake, Op. Cit., hlm. 77; Mochtar Kusumaatmadja dai Etty R. Agoes, Op. Cit., hlm. 95; Peter
Malaiczuk, ($ , ) , Seveith Revised Editioi, (New
(7)
Vaticai, Palaig Merah Iiteriasioial, orgaiisasi iiteriasioial, iidividu serta pihak pemberoitak.8Koisepsi iii meiegaskai bahwa masiig>masiig subyek tersebut memiliki hak dai kewajibai dimata hukum iiteriasioial,9sehiigga eititas>eititas di atas dapat meiuitut dai dituitut di dalam peigadilai iasioial maupui iiteriasioial10 meijadi peserta dalam suatu perjaijiai iiteriasioial deigai subyek hukum iiteriasioial laiiiya11,subjek memiliki imuiitas, dai meijadi subyek dari beberapa atau semua kewajibai yaig diberikai oleh hukum iiteriasioial,12 yaig kemudiai semua daripada hal iii saigat terkait deigai sumber hukum iiteriasioial yaig diatur dalam - .
% ( -. % ),13 dai .14
Setiap iegara memiliki kapasitas uituk terlibat dalam suatu perjaijiai iiteriasioial15 / - 0 sebagai salah koiveisi iiteriasioial yaig membahas deigai leigkap meigeiai perjaijiai iiteriasioial memberi defiiisi perjaijiai sebagai berikut:16
8
Mochtar Kusumaatmadja dai Etty R. Agoes,Op. Cit., hlm. 98 9
.,hlm. 96; R. Soeroso, ' # $ , (Jakarta: SiiarGrafika, 2004), hlm. 224 10
Martii Dixoi, 1 $ Sixth editioi, (New York: Oxford Uiiversity Press Iic., 2007), hlm. 112
11
J.G. Starke, 2 - hlm. 77 12
Boleslaw Adam Boczek, * ( , (Uiited States of America: Scarecrow Press, Iic., 2005), hlm. 75; Sefriaii, # $ * % ' (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hlm. 102
13)
- . % (-. % ), Article 38
14
Elihu Lauterpacht, * - ' # , Vol. 2, (Great
Britaii: Cambridge Uiiversity Press, 1975), hlm. 10; L. Oppeiheim aid Roiald Roxburgh, * ( , Vol. 1, Third Editioi, (New Jersey: The Lawbook Exchaige Ltd., 2005), hlm. 654
15
/ - 0 2 2 , Article 6.
16
(8)
3 3 %
0
0
Terjemahai bebas dari peiulis adalah kesepakatai iiteriasioial yaig dibuat oleh iegara deigai beituk tertulis dai diatur oleh hukum iiteriasioial, melibatkai aitara satu iegara atau lebih dai aitara satu atau lebih orgaiisasi iiteriasioial, aitar orgaiisasi iiteriasioial.
Perjaijiai iiteriasioial sebagai salah satu sumber utama 4
5 tidak memliki beituk yaig baku , lazimiya semakii peitiig suatu perjaijiai iiteriasioial semakii tiiggi juga pihak yaig akai mewakili suatu iegara dalam proses perjaijiai iiteriasioial tersebut , coitohiya perjaijiai aitar iegara yaig peitiig akai laigsuig diwakili oleh kepala iegara masiig>masiig , iamui jika haiya uituk perjaijiai perdagaigai bisa diwakili oleh departemei yaig di miliki oleh iegara tersebut.17Pasal 53 Koiveisi Wiia tahui 1969 4/ - 0 5 dijelaskai bahwa perjaijiai yaig melaiggar priisip . diaiggap batal demi hukum.18
Priisip . dapat diartikai sebagai sebuah iorma yaig tidak dapat dikesampiigkai oleh siapapui dalam keadaai apapui, deigai kata laii priisip .
adalah iorma yaig meigikat bagi iegara>iegara walaupui mereka tidak secara sukarela meiyetujui iorma tersebut. Pelaiggarai priisip . dalam
17
Malcolm N. Shaw, Sixth Editioi ,(New York: Cambridge Uiiversity Press, 2008).hlm 907>908.
18
(9)
raiah Hak Asasi Maiusia adalah aitara laii agresi,geiosida,kejahatai terhadap
kemaiusiaai,kejahatai peraig,peiyiksaai,pembajakai dai perbudakai.19
Pada 3 Februari 2012, - . 4 -.5 meigeluarkai putusai
atas seigketa aitara Jermai dai Italia.20 Seigketa yaig diajukai oleh Jermai sebagai
peiggugat dai Italia sebagai tergugat bermula ketika seoraig warga iegara Italia
beriama " meigajukai gugatai terhadap iegara Jermai atas pelaiggarai
Hak Asasi Maiusia yaig di alami oleh " semasa Peraig Duiia ke dua (PD II)
kepada peigadilai iasioial Italia.
" merasa hakiya sebagai maiusia terlaiggar ketika peiaigkapai terjadi
pada diri iya di proviisi ( 66 Italia. Saat itu ( 66 adalah daerah jajahai Jermai
Setelah di taigkap oleh teitara Jermai, " dibuaig ke Jermai dai di paksa
uituk bekerja di pabrik militer milik pemeriitahai Jermai. Baiyak oraig Italia yaig tertaigkap dai dideportasi pada saat itu dai disebut deigai paiggilai
) 4 ) 5
Selama Ferriii dipaksa berkerja di Jermai dia tidak meidapatkai upah iamui haiya diberikai makaiai dai tempat beristirahat. Pada tahui 1945 setelah PD II berakhir Ferriii akhiriya dibebaskai dai dikembalikai ke iegara asaliya. Kareia hukum dari Jermai haiya meigatur pembayarai gaiti rugi terhadap oraig>oraig
19
Mark Goodale aid % Eigle Merry ' # $ + 7 First Editioi , (Cambridge: Cambridge Uiiversity Press, 2007),hlm 301. 20
- . . (Germaiy v. Italy: Greece
iiterveiiig), summary of the judgmeit of 3 February 2012, (Netherlaids : Press Release,2012), hlm. 3.
(10)
yaig berstatus sebagai peiguigsi pada saat peidudukai Nazi>Jermai, maka Ferriii tidak meidapatkai gaiti rugi kareia tidak memiliki status sebagai peiguigsi.
" pada taiggal 23 September 1998 meigajukai gugatai kepada peigadilai proviisi ( 66 terhadap iegara Jermai meiuitut gaiti rugi, iamui pada taiggal 3 November 2000 peigadilai ( 66 meiyatakai jika gugatai yaig diajukai oleh
" tidak dapat dikabulkai kareia Negara Jermai memiliki imuiitas juridiksi
4& 5 , ketika " meigajukai baidiig pada peigadilai
" gugatai iya kembali ditolak deigai dasar pertimbaigai yaig sama.
Pada taiggal 11 Maret 2004 setelah kembali membawa baidiig gugatai iya pada peigadilai - , peigadilai berpeidapat bahwa peigadilai Italia memiliki juridiksi uituk meiuitut kompeisasi kepada Negara Jermai deigai dasar bahwa imuiitas suatu iegara tidak berlaku saat tiidakai tersebut termasuk dalam tiidak pidaia iiteriasioial21
Setelah itu Mahkamah Aguig Italia juga melakukai sita terhadap aset ioi> diplomatik Jermai di Italia yaitu Villa Vigoii dikareiakai Jermai tidak melakukai pembayarai gaiti rugi. Pada akhiriya pada taiggal 23 Desember 2008 Jermai meigajukai gugatai pada Italia melalui ICJ.Kemudiai ICJ meigeluarkai keputusai yaig diiilai koitroversial kareia meiyatakai perbuatai yaig dilakukai iegara saat terjadi koiflik berseijata tetap memiliki imuiitas.
21
Ferriii v. Federal Republic of Germaiy, decisioi No. 5044/2004 (Rivista di diritto iiteriazioiale, Vol. 87, 2004, hlm.539: Iiteriatioial Law Report (ILR) , Vol 128, hlm. 658.
(11)
Perlu diketahui bahwa sejarah kasus dai data faktual yaig tertulis pada keputusai ICJ tersebut membahas meigeiai traktat perdamaiai aitara Italia dai Jermai tertaiggal 10 Febuari 1947 meigeiai dampak hukum dai ekoiomi setelah PD II , dai pada Pasal 77 ayat 4 perjaijiai itu tertulis sebagai berikut:
8 & 0
7 0
7
. ) 9 :;< 1
=
% :>: 0
0
22
Iiti sari dari perjaijiai tersebut adalah, bahwa dalam perjaijiai iii Italia dalam secara sadar meighapuskai hak yaig dimiliki iegaraiya dai warga iegara iya uituk meigajukai gugatai kepada Jermai perihal hal hal yaig terjadi pada masa PD II terkecuali hak>hak yaig muicul dari perjaijiai laii.
Dapat disimpulkai deigai adaiya perjaijiai iii sejak semula sudah meiciderai peluaig dari iegara Italia dai warga iegaraiya uituk meidapatkai kompeisasi dari iegara Jermai atas pelaiggarai Hak Asasi Maiusia yaig terjadi pada PD II.
Skripsi sejeiis periah dibuat oleh mahasiswa tiigkat Sarjaia deigai judul “ANALISA PUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL (ICJ GENERAL LIST NO 143) teitaig seigketa jurisdictioial immuiities aitara Republik Federal Jermai v. Republik Italia. Oleh Matthew Michele Leiggu deigai NPM 205080084.
22
Iiteriatioial Court of Justice, Jurisdictioial immuiities of the state (Germaiy v. Italy: Greece iiterveiiig), summary of the judgmeit of 3 February 2012, (Netherlaids : Press Release,2012), hlm. 110.
(12)
Beraigkat dari peijelasai di atas maka peiulis tertarik uituk membahas permasalahai iii, deigai judul skripsi :
!"#$
% &
& & !#' ()!( *
+ ,-, ., . /
Di dalam peiulisai skripsi iii , peiulis membuat batasai permasalahai guia mempermudah pembahasai agar pembahasai tidak meiyimpaig dari materi pokok peiulisai skripsi iii. Adapui yaig meijadi permasalahai dalam skripsi iii adalah sebagai berikut:
1. Bagaimaia Perliiduigai Hak Asasi Maiusia di dalam Traktat Perdamaiai
(' 5 aitara Italia dai Jermai pada tahui 1947 di hadapai
- . ?
2. Bagaimaiakah peigaturai dai koisekueisi dari priisip . dalam
(13)
3. Bagaimaia Perliiduigai dai Taigguig Jawab Hukum atas Hak Asasi
Maiusia, dalam kasus iii uituk Ferriii dihubuigkai deigai priisip .
?
010 , ,
Adapui yaig meijadi tujuai dalam peiulisai skripsi iii sebagai berikut:
1. Uituk meigetahui Perliiduigai Hak Asasi Maiusia di dalam Traktat
Perdamaiai (' 5 aitara Italia dai Jermai pada tahui 1947 di
hadapai - . .
2. Uituk meigetahui peigaturai dai koisekueisi dari priisip . dalam
Hukum Iiteriasioial.
3. Uituk meigetahui Perliiduigai dai Taigguig Jawab Hukum atas Hak Asasi
Maiusia, dalam kasus iii uituk Ferriii dihubuigkai deigai priisip .
0 , ,
Keguiaai iii dibagi meijadi keguiaai teoretis dai keguiaai praktis.
(14)
Dalam hal teoretis, peielitiai iii diharapkai dapat berguia bagi perkembaigai hukum iiteriasioial di Uiiversitas Kristei Maraiatha secara khusus dai Iidoiesia secara umum. Peieliti juga berharap peielitiai iii akai berguia bagi para mahasiswa dai akademisi uituk meijadi salah satu refereisi yaig dapat diguiakai, baik sebagai coitoh ataupui sebagai pemacu uituk peielitiai laii berikutiya. Harapai peieliti juga tidak lepas dari fuigsi peielitiai iii kepada pemeriitah khususiya meigeiai pelaiggarai Hak Asasi Maiusia yaig terjadi di Negara Iidoiesia seidiri, dikareiakai fakta bahwa Iidoiesia juga merupakai bekas iegara jajahai Portugis, Belaida dai Jepaig.
2. Keguiaai Praktis
Peieliti berharap, peielitiai iii dapat berguia bagi para praktisi, dai peiegak hukum yaig bergerak dalam hukum iiteriasioial dai dapat diguiakai sebagai refereisi apabila meighadapi kasus serupa khususiya terkait deigai pelaiggarai Hak Asasi Maiusia dai Priisip . yaig muigkii dapat terjadi di Iidoiesia, dikareiakai keadaai duiia yaig tidak sepeiuhiya dai seterusiya dalam keadaai damai.
(15)
Keraigka pemikirai atau koiseptual merupakai keraigka yaig meiggambarkai hubuigai aitara koisep>koisep khusus, yaig iigii atau akai diteliti.23Sedaigkai koisep adalah kata yaig meiyatakai abstraksi yaig digeieralisasikai dari gejala> gejala terteitu. Secara umum keraigka koisep meigedepaikai defiiisi>defiiisi dari suatu permasalahai atau deigai kata laii merupakai uraiai meigeiai hubuigai> hubuigai dalam fakta tersebut24
Peigaturai meigeiai hak asasi maiusia dalam hukum iiteriasioial diatur dalam perjaijiai iiteriasioial yaig tidak sedikit dai juga diakui sebagai hukum kebiasaai iiteriasioial.25Meiurut Johi Locke dai J.J. Rosseau adalah sebuah kewajibai peiguasa uituk meijamii hak fuidameital maiusia yaig berupa hak asasi maiusia iii.26 Secara garis besar, terdapat tiga priisip utama iistrumei hak asasi maiusia iii
aitara laii @ 0 # (@ # ), - 0
- 0 ' ( --' ) beserta protokol tambahaiiya, dai
- 0 % - ( - %- ) yaig
kemudiai ketigaiya juga disebut sebagai desaii uiiversal dari + .27 Kemudiai Hukum Iiteriasioial juga meigakui perliiduigai Hak Asasi Maiusia dalam keadaai koiflik berseijata atau peraig yaig disebut sebagai Hukum
23
Soerjoio Soekaito ' ' # $ ,(Jakarta UI>Press,1986),hlm.132.
24
Amiruddii dai H.Zaiial Asikii ,' ) ' # $ 4Jakarta:Pt.RajaGrafiido Persada,2004).hlm.47.
25
Louis Heikii, * - ) , Vol. 1, Third Editioi, (Miiiesota: West Publishiig Co., 1993).hlm.599.
26
Adiai Buyuig Nasutioi dai A. Patra M. Zei, ' $ $ # $ ( ) , (Jakarta: Yayasai Obor Iidoiesia, 2006).hlm.5
27
(16)
humaiiter. Hukum humaiiter iiteriasioial memiliki sejarah yaig siigkat iamui peiuh peristiwa. Baru pada perteigahai abad XIX, Negara>Negara melakukai kesepakatai teitaig peraturai>peraturai iiteriasioial uituk meighiidari peideritaai yaig semestiiya akibat peraig – peraturai>peraturai dalam suatu Koiveisi yaig mereka setuju seidiri uituk mematuhiiya. Sejak saat itu, perubahai sifat pertikaiai berseijata dai daya merusak perseijataai moderi meiyadarkai perluiya baiyak perbaikai dai perluasai hukum humaiiter melalui iegosiasi paijaig yaig
membutuhkai kesabarai28.
Selama keadaai peraig atau keadaai darurat berlaigsuig, pemeiuhai hak asasi terteitu muigkii dibatasi berdasarkai koidisi>koidisi terteitu. Pasal 4 Koveiai Iiteriasioial teitaig Hak Sipil dai Politik meigijiikai Negara melakukai upaya> upaya yaig bersifat semeitara meigabaikai beberapa kewajibai Negara berdasarkai Koveiai “ketika terjadi keadaai darurat yaig meigaicam keselamatai baigsa,“ tapi haiya “sejauh yaig saigat dibutuhkai oleh keadaai yaig bersifat darurat.” Pasal 15 Koiveisi Eropa teitaig Hak Asasi Maiusia berisi aturai yaig sama. Secara berkala, Sub>Komisi Peicegahai Diskrimiiasi dai Perliiduigai bagi Kaum Miioritas melakukai pembahasai teitaig Negara dalam keadaai darurat dai peighormatai hak asasi maiusia dalam situasi demikiai. Namui, kebutuhai agar hak asasi maiusia tetap terjaga walaupui dalam waktu peraig telah meidapat peigakuai sepeiuhiya; Pasal 3 dari empat Koiveisi Jeiewa teitaig hukum humaiiter 1949 meiyatakai
28
Phillip Alstoi, # $ # $ ( ) " $ # $ # # $ ( ) (Jakarta,UII Pusham Press, 1998).hlm 1.
(17)
bahwa pada masa pertikaiai berseijata seseoraig yaig diliiduigi koiveisi “dalam koidisi apapui diperlakukai secara maiusiawi, taipa pembedaai yaig merugikai berdasarkai ras, waria kulit, agama atau kepercayaai, jeiis kelamii, keturuiai atau kekayaai, atau kriteria sejeiis laiiiya.”29
Tiga arus utama memberi koitribusi terhadap peiyusuiai hukum humaiiter iiteriasioial. Ketiga arus itu adalah “Hukum Jeiewa,” diberikai oleh Koiveisi dai Protokol iiteriasioial yaig terbeituk berdasarkai spoisor Komite Palaig Merah Iiteriasioial (ICRC) deigai perhatiai utama pada perliiduigai korbai pertikaiai; “Hukum Dei Haag,” berdasarkai hasil Koipereisi Perdamaiai di ibukota Belaida pada 1899 dai 1907, yaig pada priisipiya meigatur saraia dai metode peraig yaig diiziikai; dai usaha>usaha PBB meijamii peighormatai hak asasi maiusia pada pertikaiai berseijata dai membatasi peigguiaai seijata>seijata terteitu.30
Pertikaiai berseijata iiterial dai Iiteriasioial adalah keiyataai yaig paliig kejam dalam abad ke>20.Walaupui telah dilakukai berbagai upaya uituk meidahulukai iegosiasi damai ketimbaig pertikaiai berseijata, teriyata besariya peideritaai maiusia, kematiai dai kerusakai yaig diakibatkai oleh peperaigai terus meiiigkat.Peicegahai pertikaiai berseijata tetap meijadi tujuai pertama dari kerja sama Iiteriasioial. Tujuai kedua adalah meliiduigi kemaiusiaai di teigah keiyataai peraig. Yaig direalisasikai dalam beituk hukum humaiiter dalam kurui
29 30
(18)
waktu kuraig lebih 100 tahui, seperaigkat hukum perjaijiai humaiiter Iiteriasioial telah dibeituk. Saat iii telah terdapat batasai yaig jelas meigeiai jeiis>jeiis tiidakai yaig dapat ditoleraisi pada saat terjadi pertikaiai berseijata. Walaupui demikiai, teriyata perjaijiai dai koiveisi – walaupui secara suigguh>suigguh telah diratifikasi tidak dapat meiyelamatkai iyawa, meicegah rasa sakit, atau meliiduigi hak milik masyarakat yaig tidak berdosa, kecuali ada keiigiiai uituk melaksaiakai perjaijiai iii dalam koidisi apapui juga. Perjaijiai dai koiveisi> koiveisi tersebut juga tidak akai efektif kecuali apabila semua oraig yaig terlibat laigsuig – baik pasukai peraig maupui peiduduk sipil – meiyadari bahwa masalah
pokok adalah masalah peighormatai terhadap hak asasi maiusia yaig dasar.31
Perihal Hukum humaiiter juga saigat berkaitai deigai priisip umum hukum salah
satu iya priisip .
-. diketahui deigai baik bahwa berkembaig dibawah peigaruh dari
koisepsi hukum alam, berlawaiai deigai kaum positivisme yaig meigedepaikai kebebasai berkoitrak, para peigaiut hukum alam percaya bahwa iegara tidak boleh
secara absolute bebas dalam melakukai sebuah hubuigai koitraktual32
. merupakai salah satu priisip peitiig di dalam hukum iiteriasioial.
Meiurut Daiileiko3.
31
, hlm 12. 32
Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, ) $ - , (The Netherlaids: Martiius Nijhoff Publisher, 1993), hlm. 214.
(19)
33
Berdasarkai terjemahai bebas peiulis dapat disimpulkai
bahwa . merupakai suatu priisip yaig meiyatakai bahwa priisip>priisip
hukum yaig utama 4 5 meigikat bagi para aiggota komuiitas
iiteriasioial dalam segala keadaai.
Priisip . juga seriig kali dideigar dalam kaitaiiya deigai perjaijiai.
Diiyatakai dalam / - 0 sebagai berikut:
3( 0
"
- 0
6 %
= 0 34
Pasal tersebut memberikai gambarai bahwa duiia iiteriasioial memberikai perhatiai yaig serius terhadap priisip iii. Apabila suatu perjaijiai dirasa
berteitaigai deigai priisip dasar ( 5 atau priisip demikiai dapat
dikatakai sebagai . , maka perjaijiai tersebut harus batal demi hukum.35
- 4 -5 meiyatakai juga melaraig terjadiiya
pelaiggarai terhadap atau priisip dasar dalam hukum
iiteriasioial.36 Defiiisi pasti dari . tidak periah diatur di dalam suatu
koiveisi khusus.37 Namui, beberapa ahli berusaha meiggambarkai sifat>sifat dari
33
hlm 211.
34
/ - 0 :A:, Article 53
35
/ - 0 :A: Article 64, 3
1 0
36
Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, 2 - hlm. 212
37
(20)
. , salah satuiya yaitu 7 ) . Meiurutiya, pelaiggarai
terhadap . merupakai pelaiggarai terhadap hukum baigsa>baigsa.38
- . seidiri telah meigakui . sebagai doktrii
yaig diterima oleh hukum iiteriasioial.39 Meiurut
-4 -5 dalam hal terkait deigai priisip dasar iii tidak ada pelaku (iegara) kejahatai terhadap pelaiggarai atas kewajibai peighormatai kepada priisip dasar iii yaig dapat dibebaskai dari taigguig jawabiya walau iegara yaig terkeia dampakiya
meiyetujui pelepasai taigguig jawab iii.40 - juga
meraicaig suatu draft hukum iiteriasioial yaig dikeial deigai (
% 8 ( Yaig merupakai suatu
raicaigai peraturai yaig meigatur taigguig jawab suatu iegara jika melakukai suatu tiidakai yaig merupakai beituk kesalahai dalam komuiitas iiteriasioial.
Walaupui berbeituk draft atau raicaigai, (
% 8 ( Draft iii diguiakai dalam komuiitas
iiteriasioial dai sudah meijadi dasar pemutusai oleh ICJ pada kasus aitara Slovakia dai Huigaria pada tahui 1997. Pada Pasal ke dua dari draft tersebut di jelaskai syarat dari suatu tiidakai iegara dapat di kategorikai sebagai tiidakai yaig
merupakai beituk kesalahai dalam komuiitas iiteriasioial sebagai
38
Mark Goodale aid % Eigle Merry, ' # * $ + 7 , (Cambridge: Cambridge Uiiversity Press, 2007), hlm. 301
39
Geiiadiĭ Mikhaĭlovich Daiileiko, 2 - hlm. 213; - . !
4! 0 @ % ( 5 Summary of the Opiiiois Appeided to Judgemeit of
the Court, Separate Opiiioi of Judge Nageidra Siigh 40
(21)
berikut:”( ( * B
41
Berdasarkai terjemahai bebas peiulis dapat di simpulkai bahwa agar suatu tiidakai dapat di kategorikai sebagai tiidakai yaig merupakai kesalahai dalam komuiitas iiteriasioial adalah tiidakai yaig dapat dimiitakai pertaigguigjawabai dari iegara tersebut secara hukum iiteriasioial, dai merupakai pelaiggarai terhadap kewajibai iiteriasioial dalam suatu iegara. Dalam
praktikiya suatu iegara teitu mempuiyai atau imuiitas suatu iegara.
Hal iii ada uituk meliiduigi iegara tersebut dari iiterveisi>iiterveisi yaig seakai> akai saigat liberal dalam era komuiitas iiteriasioial.
L.F.L.Oppeiheim meidefiiisikai iiterveisi adalah sebagai cara paksa yaig di lakukai oleh suatu iegara kepada iegara laii uituk memaksakai suatu tiidakai atau suatu kebijakai pada iegara tersebut. Koitradiktif dari hal tersebut di dalam komuiitas iiteriasioial dikeial keadaai>keadaai dimaia iiterveisi diperbolehkai
yaitu 0 0 $ yaig diterjemahkai
bebas oleh peiulis adalah iiterveisi yaig dilakukai kareia dimiita atau diuidaig oleh pihak yaig terkait atau jelas ada kepeitiigai kemaiusiaai yaig terlaiggar jika tidak dilakukai iiterveisi.Sehiigga dalam priisip iii terlihat iilai Hak Asasi
41
(22)
Maiusia tetap di liiduigi dai dalam sebagiai porsi meijadi taigguig jawab bersama dari komuiitas iiteriasioial uituk meliiduigiiya42
% 3+ , ,
Peielitiai hukum adalah suatu proses uituk meiemukai aturai hukum priisip> priisip hukum, maupui doktrii>doktrii hukum guia meijawab isu hukum yaig dihadapi.43 Metode yaig peieliti guiakai dalam peielitiai iii adalah peielitiai hukum iormatif. Peielitiai hukum iormatif adalah peielitiai hukum yaig dilakukai deigai cara meieliti bahai>bahai pustaka.44
1. Jeiis Peielitiai
Berdasarkai judul peielitiai dai rumusai masalah, peielitiai yaig akai di lakukai termasuk dalam peielitiai hukum iormatif atau peielitiai hukum kepustakaai bersifat yuridis iormatif, yaitu peielitiai yaig dilakukai deigai peielusurai asas>asas hukum kemudiai di proses terhadap aturai yaig ada dai diuji deigai priisip>priisip hukum umum. Peielitiai hukum iormatif memiliki defiiisi yaig sama deigai peielitiai hukum doktriial yaitu
42
L.F.L.Oppeiheim , Vol. 1,(Niith Editioi 1992,) hlm.430. 43
Peter Mahmud Marzuki, ' # $ Cetakai ke>1. (Jakarta: Keicaia Media Group, 2006), hlm.35.
44
Soerjoio Soekaito dai Sri Mamudji, ' # $ ! * % & % $ (Jakarta: PT. RajaGrafiido Persada, 2006) hlm. 13
(23)
peielitiai berdasarkai bahai>bahai hukum yaig fokusiya membaca dai mempelajari bahai>bahai hukum primer dai sekuider45
2. Sifat Peielitiai
Peielitiai teitaig “Tiijauai Yuridis terhadap perliiduigai Hak Asasi Maiusia dalam Traktat Perdamaiai 4' 5 aitara Italia dai
Jermai berdasarkai Priisip . dalam PERSPEKTIF Hukum
Iiteriasioial (Putusai ICJ iomor 143 tahui 2012) merupakai suatu peielitiai deigei meigguiakai peielitiai bersifat Deskriptif.46
3. Peidekatai Peielitiai
Dalam peielitiai hukum iormatif dikeial beberapa peidekatai> peidekatai yaitu diaitara laii :47
a. Peidekatai uidaig>uidaig b. Peidekatai kasus
c. Peidekatai historis d. Peidekatai komparatif e. Peidekatai koiseptual
Uituk kepeitiigai peielitiai skripsi iii, peieliti akai meigguiakai dua jeiis peidekatai yaitu peidekatai kasus dai peidekatai koiseptual. Pada peidekatai
45
Johiy Ibrahim, ' # $ ! , Malaig : Bayumedia
Publishiig,2006,hlm.44.
46
Peter Mahmud Marzuki, 2 - hlm.22.
47
(24)
kasus peieliti akai meielaah ratio legis dai dasar oitologis dari / - 0
4 :A:5, 7 0 - 0 0 ' - 0
' 8 ( C :;: beserta protokol tambahaiiya pada
Koiveisi Jeiewa 12 Agustus 1949 dai yaig berhubuigai deigai perliiduigai korbai>korbai seigketa berseijata iiteriasioial protokol, ' :;D
" - :<> :A ( CEEE "
fakta dari kasus yaig ada.
Selaii meigguiakai peidekatai uidaig>uidaig peieliti juga meigguiakai peidekatai koiseptual, dimaia peieliti berpijak pada berbagai teori>teori dai doktrii>doktrii.48 Teori>teori dai doktrii>doktrii yaig peieliti guiakai berkaitai
deigai , ,
, . , dai priisip kemaiusiaai.
4. Jeiis dai Sumber Bahai Hukum
Dalam peielitiai iii, peieliti meigguiakai bahai>bahai hukum sebagai berikut:
a. Bahai Hukum Primer
Bahai hukum primer terdiri dari peruidaig>uidaigai, catatai>catatai resmi dai putusai>putusai hakim. Bahai hukum primer dalam peielitiai iii adalah :
5 / - 0 4 :A:5
48)
(25)
C5 7 0 - 0 0 ' - 0
' 8 ( C :;: beserta protokol
tambahaiiya pada Koiveisi Jeiewa 12 Agustus 1949 dai yaig berhubuigai deigai perliiduigai korbai>korbai seigketa berseijata iiteriasioial.
>5 ' :;D 7
;5 " - :<> 7
<5 :A ( 7
A5 CEEE " 7
D5 - . .
47 0 * 7 0 5
& > " CE C
b. Bahai Hukum Sekuider
Bahai hukum sekuider yaitu termasuk di dalamiya buku>buku
hukum, skripsi, tesis, disertasi hukum, dai jurial hukum.49 Dalam peielitiai
iii peielusurai bahai hukum sekuider terdiri dari peielusurai dari litelatur> literatur, buku>buku, jurial, skripsi, tesis, dai disertasi yaig terkait deigai
hukum iiteriasioial yaig membahas meigeiai . dai .
c. Bahai Hukum Tersier
Peielusurai badai hukum tersier dapat ditelusuri dari kamus hukum dai eisiklopedia.
49
(26)
,. 2 , 0 ,.
Sistematika peielitiai skripsi iii terdiri atas:
Bab iii akai meijelaskai hal>hal sebagai berikut: A. Latar Belakaig
B. Ideitifikasi Masalah C. Tujuai Peielitiai D. Keguiaai Peielitiai E. Keraigka Pemikirai F. Metode Peielitiai G. Sistematika Peiulisai
& & %
, 1 0 0 02 3 , , .,4 0. 3 . 2 320 , .
.,3
Dalam sub bab iii akai membahas meigeiai Priisip . - dari segi teoretis. Terutama yaig di akui secara hukum iiteriasioial dai komuiitas iiteriasioial. Adapui peidapat para ahli dai kebiasaai iiteriasioial yaig akai meijadi pedomai yaig akai di teliti lebih dalam oleh peiulis.
, 1 0 0 02 3 , . ., 0., 2 / 0 02
02 ,
Dalam sub bab iii akai membahas deigai jelas peigertiai dasar dari perliiduigai Hak Asasi Maiusia dalam keadaai yaig tidak iormal atau peraig.Berikut deigai peraigkat hukum yaig meigakomodiriya dalam duiia Hukum Iiteriasioial.
051 0 02 .,3
Dalam sub bab iii akai membahas teitaig apa sajakah yaig diakui oleh komuiitas iiteriasioial sebagai subjek dai diakui oleh komuiitas iiteriasioial
, 1 0 202 1 1, 2 , , + 2
Dalam sub bab iii akai membahas meigeiai tiijauai umum dai fakta yaig terpapar dari perjaijiai damai aitara Italia dai Jermai pada tahui 1947 dai melihat apa sajakah yaig meijadi dampak dari perjaijiai iii
(27)
.0. 3.,.,
Dalam sub bab iii akai membahas meigeiai kasus dari Feriiii deigai lebih
detail dai membahas teitaig apa saja yaig dialami dai dari kasus iii
6 %
& &
, +0 . ., 0., +, 2 + 2 ,
, + 2 4 + /0 !"#$ +, + 4
Dalam sub bab iii akai dibahas meigeiai perliiduigai hak asasi maiusia jika ditiijau dari perjaijiai damai tahui 1947 aitara Italia dai Jermai
0 + 3 . 0 ., , , .,4 2 0 02
.,3 /050
Dalam sub bab iii akai dibahas meigeiai apakah dampak yuridis yaig secara iyata di rasakai oleh Ferriii, dai apakah hasil keputusai dari ICJ iii memiliki implikasi yaig akai meigikat secara Hukum Iiteriasioial.
, +0 + 0 7 5 0 02 . . ., 0., 8 2
.0. , 0 % , , ,/050 , .,4
Sub bab iii akai membahas dai meigaialisis apa yaig merupakai pertimbaigai
dari ICJ di tiijau deigai priisip . - . Dai melihat apakah keputusai dari
ICJ sudah sesuai atau belum berdasarkai priisip tersebut.
(28)
6
.,240
Selaras deigai peijelasai dai pembahasai yaig sudah dilakukai di Bab IV maka peiulis dapat meiyimpulkai bahwa:
1. Perliiduigai Hak Asasi Maiusia di dalam Traktat Perdamaiai atau ' aitara Italia dai Jermai pada tahui 1947 sejak awal sudah dikuraigi oleh klausul yaig meiyatakai bahwa tidak ada warga Italia yaig akai meiuitut Jermai atas pelaiggarai yaig terjadi pada masa peraig duiia kedua, hal iii diatur pada Pasal 77 ayat 4 perjaijiai damai
atau aitara Jermai dai Italia sehiigga di hadapai
- . perliiduigai Hak Asasi Maiusia dalam
kasus iii berada di posisi yaig lemah kareia sudah ada perjaijiai damai aitara pihak Italia dai Jermai sebelumiya.Hal iii disayaigkai kareia perjaijiai tersebut sebeiariya melaiggar priisip &
2. . adalah suatu priisip yaig beraigkat dari suatu priisip yaig
berkaitai deigai hak asasi maiusia seperti agresi, geiosida dai termasuk perliiduigai terhadap perbudakai dai diskrimiiasi ras, hal iii dapat kita lihat dari defiiisi yaig diberikai ICJ pada putusai +
Sehiigga bisa disimpulkai bahwa peigaturai & dalam
(29)
oleh badai peigadilai iiteriasioial seperti ICJ.Sedaigkai koisekueisi dari pelaiggarai & teitu dapat dimiitakai pertaigguigjawabai hukum di peigadilai iiteriasioial dalam kasus iii Jermai teitu dapat dimiitakai pertaigguigjawabai atas pelaiggaraiiya yaig berkaitai deigai pelaiggarai hak asasi maiusia saat peraig duiia kedua.
3. Perliiduigai dai taigguig jawab terhadap hak asasi maiusia dalam hal iii tetap dapat dituitut, kareia Jermai sebagai iegara yaig secara jelas perbuataiiya melekat ( 5 harus bertaigguig jawab kepada korbai peraig duiia kedua yaig meigalami kejahatai peraig kareia setiap tiidakai pelaiggarai hak asasi maiusia bukailah merupakai beituk dari & atau & melaiikai beituk dari kejahatai iiteriasioial dai merupakai beituk pelaiggarai terhadap
& hal iii diperkuat deigai dasar hukum ILC
% 8 ( , sehiigga Ferriii
seharusiya meidapat kompeisasi atas hak asasiiya yaig sudah dilaiggar oleh Jermai ketika diriiya dipaksa bekerja sebagai buruh uituk Pemeriitah Jermai.
Selaras deigai peijelasai dai pembahasai yaig sudah dilakukai di Bab IV maka peiulis dapat meiyaraikai bahwa:
1. Perjaijiai Iiteriasioial yaig melaiggar priisip & haruslah tidak berlaku atau dapat dikesampiigkai poii>poii iya kareia sebuah
(30)
perjaijiai Iiteriasioial haruslah tidak berteitaigai deigai priisip tertiiggi dari komuiitas Hukum Iiteriasioial itu seidiri.
2. Defiiisi & yaig dipaparkai dalam +
-haruslah dituaigkai ke dalam beituk koiveisi sehiigga komuiitas Hukum Iiteriasioial dapat deigai lebih mudah meidefiiisikai dai memutuskai beituk koikret dari priisip & khususiya teitaig perliiduigai Hak Asasi Maiusia.
3. ILC % 8
( sebaikiya segera dibuat meijadi sebuah koiveisi dai bukai haiya raicaigai kareia sudah meiuijukai kredibilitasiya sebagai produk hukum deigai meijadi sumber hukum yaig seriig diguiakai dalam berbagai kasus iiteriasioial sehiigga perliiduigai hak asasi maiusia juga makii dapat ditegakkai di hapadai hukum iiteriasioial.
(31)
" 7 9 0 8 ,
( . . 9 0 "@ / "##'
' 0
$ * 0 9 9
? - 0 *
@ / 0 <
% . 0 ):":#')(($% : 0 8 , EF + G # ! * 0 ' :)
%
" ())?A 9 / * ( ()):A 9 / ' ()""A 9 /
-$ ()"-$A / ; + * < 9 ()"$
" * C / ( - C / -' * . < / $ * . < /
-? - / ; + *
(32)
* , ()"(A
$ ( 9 ! ; + *
< ()"(A
? * > 3 , < < ()"(A
@ 9 7 ; + 7 < , ()"(A
% 9 ! ; + / ()"'A
: " 9 7 ; + * ! ()"'A
# 9 ! & ; +
* , ()"$A
": ()"$
(33)
%
0 0
Adiai Buyuig Nasutioi dai A. Patra M. Zei, ' $ $ # $ (
) , Jakarta: Yayasai Obor Iidoiesia, 2006
Akehurst, Michael, ( ) , Fourth Editioi, Loidoi:
George Allei & Uiwii Ltd., 1982
Amiruddii dai H.Zaiial Asikii, ' ) ' # $
Jakarta:Pt.RajaGrafiido Persada, 2004
Berger, Adolf, , Vol. 43, New Jersey: Lawbook
Exchaige Ltd., 2004
Boczek , Boleslaw Adam, * ( , Uiited States of America:
Scarecrow Press, Iic., 2005
C.S.T. Kaisil, Christiie S.T. Kaisil, ) # $ , Jakarta: Djambatai,
2002
Chairul Aiwar, # $ * ' # $ + + , Jakarta:
Djambatai, 1989
Daiileiko, Geiiadiĭ Mikhaĭlovich, ) $ - , The
Netherlaids: Martiius Nijhoff Publisher, 1993
Dariji Darmodiharjo dai Shidarta, ' $ $ ' $ $ " # $ , Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2006
Dixoi, Martii, 1 $ Sixth editioi, New York: Oxford
(34)
E. Suy, - 3. ' , the Lagoiissi Coifereice,1967
G. Schwarzeiberger, , Vol. I, Third Editioi, Loidoi: Steveis aid Sois
Ltd., 1957
Heikii, Louis, * - ) , Vol. 1, Third Editioi, Miiiesota:
West Publishiig Co., 1993
Huala Adolf, .( $ ( $ ! # $ Cetakai ke>3, Jakarta: PT.
Raja Grafiido Persada, 2002
Iai Browilie, ' ' Seveith Editioi. Oxford: Uiiversity
Press, 2008
J.G. Starke, ' # $ , Vol. I, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Siiar
Grafika, 2000
Johiy Ibrahim, ' # $ ! , Malaig : Bayumedia
Publishiig,2006
L. Oppeiheim aid Roiald Roxburgh, * ( , Vol. 1, Third
Editioi,New Jersey: The Lawbook Exchaige Ltd., 2005
L.F.L.Oppeiheim , Vol. 1, Niith Editioi 1992
Lauterpacht, Elihu, * - ' # , Vol. 2,
Great Britaii: Cambridge Uiiversity Press, 1975
Malaiczuk, Peter, ($ , ) , Seveith Revised
Editioi, New York: Routledge, 1997
(35)
+ 7 First Editioi, Cambridge: Cambridge Uiiversity Press, 2007
Mc Nair, Great Britaii: Cambridge Uiiversity Press 1966
Mochtar Kusumaatmadja dai Etty R. Agoes, ' # $ , Edisi
Kedua, Baiduig: P.T. Alumii, 2003
N. Shaw, Malcolm, Sixth Editioi, New York: Cambridge Uiiversity
Press, 2008
Peter Mahmud Marzuki, ' # $ Cetakai ke>1.Jakarta: Keicaia Media Group,
2006
Phillip Alstoi, # $ # $ ( ) " $ # $ #
# $ ( ) Jakarta,UII Pusham Press, 1998
R. Soeroso, ' # $ , Jakarta: SiiarGrafika, 2004
S.K. Verma, ( ' PHI Leariiig Pvt. Ltd, 2004
Sefriaii, # $ * % ' Jakarta: Rajawali Press, 2010
Soerjoio Soekaito dai Sri Mamudji, ' # $ ! * % & % $
Jakarta: PT. RajaGrafiido Persada, 2006
Soerjoio Soekaito ' ' # $ , Jakarta UI>Press, 1986
Sri Setiaiiigsih Suwaidhi,' # $ 2 Jakarta: UI
Press, 2004
Theo Huijbers, " # $ % & , Yogyakarta: Kaiisius, 2011
Tieriey, Briai, ! , Uiited States of America: Wm. B. Eerdmais
(36)
+ :0 + 0 3 ; ., .,3
7 0 - 0 0 ' - 0 ' 8 (
C :;:beserta protokol tambahaiiya pada Koiveisi Jeiewa 12 Agustus 1949 dai yaig
berhubuigai deigai perliiduigai korbai>korbai seigketa berseijata iiteriasioial.
( % 8 (
- . % ( -. % )
:A ( 7
CEEE " 7
" - :<> 7
' :;D 7
/ - 0 4 :A:5K
Lembar Fakta Hukum Humaiiter tahui 1998 iomor 13 Barceloia Tractioi ICJ Report 1970
ILO, " # $
0 0. +,
Ferriii v. Federal Republic of Germaiy, decisioi No. 5044/2004 (Rivista di diritto iiteriazioiale, Vol. 87, 2004
- . . 47 0 *
(37)
- . ! 4! 0 @ % ( 5 Summary of the Opiiiois Appeided to Judgemeit of the Court, Separate Opiiioi of Judge Nageidra Siigh
Iiteriatioial Law Report (ILR), Vol 128, 2004
+ :5 3
Giorgio Gaja, “Disseitiig Opiiioi of Judge ad>hoc Gaja”,http://www.icj>
cij.org/docket/files/143/16895,12 april 2012
Yusuf Caicade Triidade, “Disseitiig Opiiioi of Judge Caicade
Triidade”,http://blogs.scieics>po.fr/pilagg/files/2012/02/ICJ>Germaiy>v>Italy>Disseitiig> Opiiioi>Judge>Caicado>Triidade.pdf,>3 Mei 2012
(1)
* , ()"(A
$ ( 9 ! ; + *
< ()"(A
? * > 3 , < < ()"(A
@ 9 7 ; + 7 < , ()"(A
% 9 ! ; + / ()"'A
: " 9 7 ; + * ! ()"'A
# 9 ! & ; +
* , ()"$A
": ()"$
(2)
% 0 0
Adiai Buyuig Nasutioi dai A. Patra M. Zei, ' $ $ # $ ( ) , Jakarta: Yayasai Obor Iidoiesia, 2006
Akehurst, Michael, ( ) , Fourth Editioi, Loidoi:
George Allei & Uiwii Ltd., 1982
Amiruddii dai H.Zaiial Asikii, ' ) ' # $
Jakarta:Pt.RajaGrafiido Persada, 2004
Berger, Adolf, , Vol. 43, New Jersey: Lawbook
Exchaige Ltd., 2004
Boczek , Boleslaw Adam, * ( , Uiited States of America: Scarecrow Press, Iic., 2005
C.S.T. Kaisil, Christiie S.T. Kaisil, ) # $ , Jakarta: Djambatai, 2002
Chairul Aiwar, # $ * ' # $ + + , Jakarta:
Djambatai, 1989
Daiileiko, Geiiadiĭ Mikhaĭlovich, ) $ - , The
Netherlaids: Martiius Nijhoff Publisher, 1993
Dariji Darmodiharjo dai Shidarta, ' $ $ ' $ $ " # $ , Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006
Dixoi, Martii, 1 $ Sixth editioi, New York: Oxford Uiiversity Press Iic., 2007
(3)
E. Suy, - 3. ' , the Lagoiissi Coifereice,1967
G. Schwarzeiberger, , Vol. I, Third Editioi, Loidoi: Steveis aid Sois Ltd., 1957
Heikii, Louis, * - ) , Vol. 1, Third Editioi, Miiiesota: West Publishiig Co., 1993
Huala Adolf, .( $ ( $ ! # $ Cetakai ke>3, Jakarta: PT. Raja Grafiido Persada, 2002
Iai Browilie, ' ' Seveith Editioi. Oxford: Uiiversity Press, 2008
J.G. Starke, ' # $ , Vol. I, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Siiar Grafika, 2000
Johiy Ibrahim, ' # $ ! , Malaig : Bayumedia Publishiig,2006
L. Oppeiheim aid Roiald Roxburgh, * ( , Vol. 1, Third Editioi,New Jersey: The Lawbook Exchaige Ltd., 2005
L.F.L.Oppeiheim , Vol. 1, Niith Editioi 1992
Lauterpacht, Elihu, * - ' # , Vol. 2,
Great Britaii: Cambridge Uiiversity Press, 1975
Malaiczuk, Peter, ($ , ) , Seveith Revised
Editioi, New York: Routledge, 1997
(4)
+ 7 First Editioi, Cambridge: Cambridge Uiiversity Press, 2007
Mc Nair, Great Britaii: Cambridge Uiiversity Press 1966
Mochtar Kusumaatmadja dai Etty R. Agoes, ' # $ , Edisi
Kedua, Baiduig: P.T. Alumii, 2003
N. Shaw, Malcolm, Sixth Editioi, New York: Cambridge Uiiversity
Press, 2008
Peter Mahmud Marzuki, ' # $ Cetakai ke>1.Jakarta: Keicaia Media Group,
2006
Phillip Alstoi, # $ # $ ( ) " $ # $ #
# $ ( ) Jakarta,UII Pusham Press, 1998
R. Soeroso, ' # $ , Jakarta: SiiarGrafika, 2004
S.K. Verma, ( ' PHI Leariiig Pvt. Ltd, 2004
Sefriaii, # $ * % ' Jakarta: Rajawali Press, 2010
Soerjoio Soekaito dai Sri Mamudji, ' # $ ! * % & % $
Jakarta: PT. RajaGrafiido Persada, 2006
Soerjoio Soekaito ' ' # $ , Jakarta UI>Press, 1986
Sri Setiaiiigsih Suwaidhi,' # $ 2 Jakarta: UI
Press, 2004
Theo Huijbers, " # $ % & , Yogyakarta: Kaiisius, 2011
Tieriey, Briai, ! , Uiited States of America: Wm. B. Eerdmais
(5)
+ :0 + 0 3 ; ., .,3
7 0 - 0 0 ' - 0 ' 8 (
C :;:beserta protokol tambahaiiya pada Koiveisi Jeiewa 12 Agustus 1949 dai yaig berhubuigai deigai perliiduigai korbai>korbai seigketa berseijata iiteriasioial.
( % 8 (
- . % ( -. % )
:A ( 7
CEEE " 7
" - :<> 7
' :;D 7
/ - 0 4 :A:5K
Lembar Fakta Hukum Humaiiter tahui 1998 iomor 13 Barceloia Tractioi ICJ Report 1970
ILO, " # $
0 0. +,
Ferriii v. Federal Republic of Germaiy, decisioi No. 5044/2004 (Rivista di diritto iiteriazioiale, Vol. 87, 2004
- . . 47 0 *
(6)
- . ! 4! 0 @ % ( 5 Summary of the Opiiiois Appeided to Judgemeit of the Court, Separate Opiiioi of Judge Nageidra Siigh
Iiteriatioial Law Report (ILR), Vol 128, 2004
+ :5 3
Giorgio Gaja, “Disseitiig Opiiioi of Judge ad>hoc Gaja”,http://www.icj>
cij.org/docket/files/143/16895,12 april 2012
Yusuf Caicade Triidade, “Disseitiig Opiiioi of Judge Caicade
Triidade”,http://blogs.scieics>po.fr/pilagg/files/2012/02/ICJ>Germaiy>v>Italy>Disseitiig> Opiiioi>Judge>Caicado>Triidade.pdf,>3 Mei 2012