C. PENGELUARAN SURAT PERINTAH MELAKUKAN PENYITAAN SPMP
Sebelum surat perintah melakukan penyitaan SPMP dibuat, terlebih dahuluwajib pajak diberitahukan bahwa akan dilakukan penyitaan dengan
menyampaikansurat pemberitahuan akan dilakukan penyitaan. Surat pemberitahuan ini dibuat danditeruskan kepada kasie penagihan dan verifikasi untuk diteliti dan
diparaf kemudianditeruskan ke kepala KPP untuk ditanda tangani dan dibuat rangkap 2 dua, lembarke-1 untuk wajib pajak dan lembar ke-2 untuk arsip berkas penagihan.
a. Prosedur pengeluaran SPMP
Apabila setelah 2x24 jam setelah tanggal pemberitahuan surat paksa, wajibpajak masih belum melunasi utang pajaknya, maka dapat dilakukan penyitaan
terhadapharta kekayaan wajin pajak yang bersangkutan segera dilakukan penagihan denganmengeluarkan SPMP.
Tanggal dan nomor SPMP yang sudah ditanda tangani oleh kepala KPPdicatat dalam buku registrasi pengawasan penagihan, buku registrasi SPMP, bukuregistrasi
penagihan dan pada tindakan STPSKPKBSKPKBTSK PembetulanSKKeberatan Putusan banding yang bersangkutan. Asli SPMP diserahkan pada jurusitahendaknya
mengumpulkan dan mempelajari data mengenai kekayaan wajib pajakyang akan disita tersebut. Datanya dapat diperoleh antara lain SPT, laporanpemeriksaan pajak
dan laporan pelaksanaan surat paksa.
Universitas Sumatera Utara
b. Pelaksanaan penyitaan
Dalam melaksanakan penyitaan diikuti ketentuan-ketentuan, antara lain : sitaharus diikuti oleh 2 orang saksi warga Negara Indonesia berumur 21 tahun
yangdikenal jurusita pajak dan dapat dipercaya. Pertama-tama menyita barang bergerak,apabila belum mencukupiuntuk melunasi utang pajaknya maka disita barang
yangtidak bergerak serta biaya pelaksanaannya sebesar Rp.100.000,00. Untuk barang bergerak jurusita membuat berita acara penyitaan secaralengkap
dan jelas mencantumkan taksiran harga barang, sebab-sebab jika penyitaantidak bisa dilakukan serta mencantumkan nama saksi, pekerjaan, dan alamatnya sertaikut
menandatanangi berita acara penyitaan serta salinannya. Berita acarapelaksanaan sita yang sudah dibuat harus disampaikan kepada kasie penagihan korlakpaling lama 31
hari sesudah pelaksaanan sita.Barang-barang yang bergerak yangdisita dititipkan pada wajib pajak dan diberitahukan kepada polisi untuk menjagabarang tersebut.
Untuk barang yang tidak bergerak, jurusita juga membuat berita acarapenyitaan yang ditandatangani oleh jurusita 2 orang saksi serta wajib pajak
atauwakilnya. Disamping itupenyitaan barang tak bergerak ini harus didaftarkan padabadan pertahanan nasional BPNsyahbandarkantor pengadilan setempat,
apabilatanah dan bangunan yang disita belum didaftarkan pada BPN maka pemberitahuanpenyitaan dimaksudkan ditunjukan kepada kantor pengadilan negeri
Universitas Sumatera Utara
setempat. Haltersebut dilakukan dengan maksud agar instansi yang bersangkutan mengetahuibahwa barang tersebut menjadi sitaan atas nama pajak dari pemiliknya.
Kemudian berita acara sitaan dibuat dalam rangkap 3, lembar ke-1 aslidiserahkan kepada kasie penagihan dan korlak penagihan untuk digabungkan
dalamberkas penagihan wajib pajak yang bersangkutan.Pelaksanaan penyitaan dicatat padakartu pengawasan tunggakan pajak.Pada lembar ke-2 salinan untuk
ditempatkanditempat umum atau ditempat-tempat bergerak dan tidak bergerak kepunyaan wajibpajak disita dan pada lembar ke-3 untuk arsip jurusita yang
bersangkutan.
c. Pencabutan sita
Apabila setelah dilaksanakan penyitaan tetapi belum dilaksanakan lelang.Wajib pajak telah melunasi pajaknya serta biaya pelaksanaannya maka
penyitaandicabut dengan mengirimkan surat pencabutan sita oleh kepala KPP kepada wajibpajak yang dibuat dalam rangkap 2, lembar ke-1 untuk wajib pajak dan lembar
ke-2untuk arsip seksi penagihan dan verifikasi dan dimasukan kedalam berkas penagihanwajib pajak yang bersangkutan.
D. LELANG