12
akselerasi laki-laki, serta perbedaan penyesuaian sosial siswa akselerasi SMPN 2 dan siswa akselerasi SMP PL Domenico Savio.
Sesuai yang dihipotesiskan pada penelitian kesembilan di atas, ditemukan hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dan penyesuaian sosial
baik di SMPN 2 maupun SMP PL Domenico Savio, dan ditemukan juga bahwa terdapat perbedaan penyesuaian sosial siswa akselerasi SMPN 2 dan SMP PL
Domenico Savio. Namun demikian tidak ditemukan perbedaan penyesuaian sosial siswa akselerasi perempuan dan siswa akselerasi laki-laki dari kedua sekolah
tersebut.
2. Landasan Teoritik
Beberapa teori yang menjadi landasan penelitian ini diantaranya adalah Accelerated learning, pembelajaran berdiferensiasi, dan The Enrichment Triad
Model. Konsep dasar pada program Accelerated learning adalah menggugah
sepenuhnya kemampuan para pelajar, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada
kebahagiaan, kecerdasan, kopetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia Dave Meier, 1980: 38. Pelajar yang berpotensi unggul namun mendapatkan
pelayanan seadanya,
akan menjadikan
mereka mengalami
kondisi “underachiever”.
Peserta Program akselerasi adalah pelajarsiswa yang menurut pendapat Renzulli dalam Khatena 1992: 9 memiliki keberbakatan, adapun keberbakatan
13
merupakan interaksi dari 3 ciri kluster yaitu intelektual, kreatifitas, dan pengikatan diri terhadap tugas.
Selain konsep Accelerated learning, penelitian ini juga berlandaskan pada teori dari Carol A. Tomlinson, 2005 yang mengibaratkan sekolah sebagaimana
bandara, dimana siswa datang dan pergi dengan berbagai tujuan. Menunjukan bahwa konsekwensi diferensiasi tidak saja ada pada kurikulum, namun juga pada
pembelajaran, dan kebutuhan siswa sehingga sesungguhnya diperlukan tindakan layanan pembelajaran yang diferensiasi.
Diferensiasi disiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa CIBI yang memang memiliki karakter yang diferensiasi pula dibandingkan dengan siswa
normal. Oleh karena itu dalam layanan pendidikan bagi siswa CIBI harus didiferensiasikan tidak boleh disamakan dengan siswa reguler di kelas normal,
demikian tutur Gross dalam buku Achieving Excellence Frances, 2005. Pelaksanaan Kurikulum berdiferensiasi menggunakan program pengayaan
bagi siswa cerdas istimewa, hal ini telah disediakan oleh tokoh gifted yaitu Renzulli 2008: 104 yang dinamakan dengan The Enrichment Triad Model. Teori
ini terpilih sebagai landasan penelitian ketiga karena kurikulum diferensiasi memerlukan teknis pelaksanaan yang luwes dan mendorong terjadinya proses
kreativitas dengan mengekpos topik, bidang minat dan kajian di lapangan, dan tujuan lebih lanjut sebagai bentuk upaya penerapan kurikulum tingkat tinggi
sesuai dengan pilihan bidang keilmuan siswa.
14
E. Metode Penelitian