5 penelitian secara deskriptif. Data diperoleh dari penelusuran catatan rekam medik secara
retrospektif pada pasien pneumonia dengan terapi antibiotik yang dirawat inap.
2. Batasan Operasional
a. Evaluasi yaitu analisis pengobatan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Dokter Moewardi yang meliputi ketepatan indikasi, keefektifan antibiotik, keamanan antibiotik, segi harga antibiotik, spektrum antibiotik, ketepatan lama pemberian, waktu
pemberian, dosis, interval pemberian dan rute pemberian. b.
Pneumonia adalah hasil diagnosa dokter bahwa pasien menderita pneumonia yang diketahui dari kartu rekam medik pasien.
c. Evaluasi penggunaan antibiotik ditinjau berdasarkan diagram alur penilaian kualitatif
penggunaan antibiotik metode Gyssens Gyssens classification meliputi alternatif antibiotik lain yang lebih efektif, lebih tidak toksik, lebih murah, spektrum lebih
sempit, dan lama pengobatan, dosis, interval, rute pemberian, serta waktu pembe rian antibiotik.
3. Alat dan Bahan
a. Alat penelitian
Lembar pengumpulan data pasien yang memuat identitas pasien nama, jenis kelamin dan usia, nomor rekam medik, diagnosa pe nyakit, dan obat yang diberikan,
Diagram alir Gyssens Gyssens classification dan Guideline Pedoman dan Diagnosis Penatalaksanaan Pneumonia tahun 2003 yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter
Paru Indonesia. b.
Bahan penelitian Catatan rekam medik pasien yang berisi informasi pasien meliputi, identitas
pasien tanggal masuk rumah sakit MRS, nama, umur, jenis kelamin, alamat, berat badan, tinggi badan, diagnosa dokter tentang penyakit, dan obat yang diberikan kepada
pasien.
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosa pneumonia yang menjalani rawat inap dalam catatan rekam medik selama tahun 2013 di Rumah Sakit
Umum Daerah Dokter Moewardi . b.
Sampel
6 Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pneumonia di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Moewardi yang terpilih. Sampel yang dipilih adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:
1 Pasien dengan diagnosa pneumonia. Dokter telah menegakkan diagnosa pneumonia
pada pasien berdasarkan tanda dan gejala dengan atau tanpa menggunakan cara dan alat seperti laboratorium, foto rontgen, dan klinik.
2 Pasien yang mendapatkan pengobatan antibiotik. Proses penyembuhan penyakit
berdasarkan diagnosis menggunakan obat berupa antibiotik. 3
Pasien rawat inap di rumah sakit. Proses perawatan pasien dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit pneumonia, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit. 4
Pasien dengan data rekam medik lengkap. Data rekam medis harus mencakup identitas pasien, diagnosa, terapi pengobatan dan nilai laboratorium yang meliputi
serum kreatinin, ureum, SGOT dan SGPT. Kriteria eksklusi:
1 Pasien hamil. Hampir semua antibiotik dapat membahayakan pasien hamil sehingga
akan mempersulit penelitian. 2
Pasien dengan infeksi lain. Infeksi lain selain pneumonia akan membingungkan evaluasi karena tidak dapat dipastikan apakah antibiotik yang digunakan hanya
untuk infeksi pneumonia atau infeksi penyerta.
5. Teknik Sampling