Buldan Abdul Rohman, 2013 Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Pembelajaran Larutan
Penyangga Dengan Model Learning Cycle 5E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-eksperimental dengan one shot case study. Pada penelitian ini suatu
kelompok akan dikenakan perlakuan tertentu, kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini tidak dilakukan kelas pembanding
dan tanpa adanya tes awal Cambel dan Stanley dalam Arikunto, 2006.
Keterangan: X
= perlakuan berupa pembelajaran dengan model leraning cycle tipe 5E O
= tes yang dilakukan setelah pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui hasil dari perlakuan tersebut.
B. Desain Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan analisis terhadap materi
pelajaran kimia mengenai sifat larutan penyangga pada buku kimia SMA kelas XI sesuai standar isi KTSP dan melakukan studi literatur mengenai metode
praktikum, model Learning Cycle 5E, dan keterampilan proses sains.
b. Tahap kedua yang dilakukan adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP. Lembar Kerja Siswa LKS dan lembar tes tertulis yang akan digunakan dalam pembelajaran, terlampir dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP.
c. Tahap ketiga yang dilakukan ialah pengkajian ulang LKS dan lembar tes
tertulis. Kaji ulang LKS ini dilakukan bersamaan dengan uji coba prosedur praktikum. Uji coba prosedur praktikum dilakukan untuk memperoleh prosedur
praktikum yang baik dan benar. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang dibuat adalah lembar penilaian
X O
Buldan Abdul Rohman, 2013 Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Pembelajaran Larutan
Penyangga Dengan Model Learning Cycle 5E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
jawaban siswa pada LKS dan lembar tes tertulis, pedoman observasi, serta pedoman wawancara. Ketiga instrumen penelitian ini disesuaikan dengan LKS
dan tes tertulis yang telah dibuat. d.
Tahap keempat yang dilakukan ialah optimalisasi prosedur praktikum dan validasi instrumen. Optimalisasi prosedur praktikum dilakukan untuk
mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali percobaan, sedangkan validasi
instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validasi instrumen dilakukan oleh dosen
pembimbing. e.
Tahap kelima yang dilakukan adalah penyempurnaan prosedur praktikum dan penyempurnaan
instrumen penelitian.
Tahap ini
dilakukan untuk
meyempurnakan prosedur praktikum dan instrumen penelitian yang telah dibuat.
f. Tahap keenam yang dilakukan pada tahap persiapan ialah analisis instrumen
yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrumen dalam mengukur
keterampilan proses sains siswa pada materi sifat larutan penyangga. Caranya dengan menyesuaikan instrumen dengan keterampilan proses sains siswa yang
akan diukur. Jika instrumen yang telah dibuat dapat mengukur keterampilan proses sains siswa pada materi sifat larutan penyangga, instrumen penelitian
tersebut dapat digunakan pada tahap pelaksanaan. Tetapi jika instrumen penelitian yang telah dibuat belum sempurna atau perlu dikaji ulang, maka
penelitian kembali ke tahap tiga.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Tahap pelaksanaan diawali dengan komunikasi antara peneliti dan guru bidang
studi kimia di sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Peneliti memberikan informasi kepada guru bidang studi tentang praktikum sifat
larutan penyangga dan tujuan dari penelitian ini. Peneliti mendiskusikan skenario pembelajaran yang telah dirancang dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP dan menentukan kelas yang akan dijadikan tempat
Buldan Abdul Rohman, 2013 Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Pembelajaran Larutan
Penyangga Dengan Model Learning Cycle 5E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penelitian dengan guru bidang studi. Peneliti mengelompokkan siswa dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi, berdasarkan rata-rata dari dua hasil
ulangan harian. Setelah siswa dikelompokkan barulah dilakukan praktikum sifat larutan penyangga. Selama siswa melakukan praktikum, observer mengisi
lembar observasi. Hasil observasi dituliskan dalam pedoman observasi.
b. Setelah itu dilakukan penilaian terhadap jawaban siswa yang ada pada Lembar
Kerja Siswa LKS dan lembar tes tertulis. Hasil penilaian tersebut dituliskan dalam lembar penilaian jawaban siswa pada LKS dan lembar tes tertulis,
kemudian hasilnya dimasukkan ke tabel tabulasi .
c. Tahap selanjutnya adalah wawancara. Wawancara dilakukan setelah diperoleh
data dari pedoman observasi dan lembar penilaian jawaban siswa pada LKS dan lembar tes tertulis. Siswa yang akan diwawancara ditentukan berdasarkan
data tersebut.
3. Tahap Akhir
a. Mengolah Data Hasil Penelitian
Data yang telah didapatkan dari pedoman observasi dan lembar penilaian LKS serta lembar tes tertulis diolah ke dalam bentuk tabel dan grafik.
b. Menganalisis dan Membahas Temuan Hasil Penelitian
Temuan hasil penelitian kemudian dianalisis dan dibahas. Hasil wawancara digunakan sebagai data tambahan dalam pembahasan hasil penelitian.
c. Menarik Kesimpulan Hasil Penelitian
Tahap yang terakhir dilakukan adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat harus berdasar kepada tujuan penelitian.
Alur Penelitian yang dilakukan pada penelitian kali ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Buldan Abdul Rohman, 2013 Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Pembelajaran Larutan
Penyangga Dengan Model Learning Cycle 5E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran Sifat Larutan Penyangga denagan Metode Praktikum dan Model Learning Cycle
Wawancara Tes Tertulis
Kaji ulang LKS dan Lembar Tes Tertulis Uji Coba Prosedur Praktikum
Tahap
Tahap Tahap
Optimalisasi Prosedur Praktikum Penyempurnaan Prosedur Praktikum
Kesimpulan Pengolahan Data
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran Analisis
Materi Pelajaran Kimia Mengenai Sifat Larutan Penyangga pada Buku Kimia SMA
Kelas XI Sesuai Standar Isi KTSP
Studi literatur mengenai:Metode Praktikum,
Model Learning
Cycle Tipe 5E, Keterampilan proses sain
Pembuatan Lembar Penilaian Jawaban Siswa pada LKS dan Lembar Tes Tertulis, Pedoman Observasi,
dan Pedoman wawancara instrumen
Validasi Instrumen Penyempurnaan instrumen
Analisis dan Pembahasan Temuan Penelitian
R evi
si R
evi si
Observasi
Buldan Abdul Rohman, 2013 Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas XI Pada Materi Pembelajaran Larutan
Penyangga Dengan Model Learning Cycle 5E Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam penelitian tidak lepas dari subjek penelitian yang menjadi sumber diperolehnya data. Adapun subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
jurusan IPA pada salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di kota Garut sebanyak satu kelas yang sedang menjalani proses belajar semester II dan
belum mempelajari materi larutan penyangga.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda serta untuk mewujudkan kesatuan pandangan dan pengertian yang berhubungan dengan
penelitian ini, maka perlu ditegaskan istilah – istilah sebagai berikut :
1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa karangan, perbuatan,
dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya Depdiknas, 2001.
2. Keterampilan proses sains ialah keterampilan yang melibatkan keterampilan-
keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial. Rustaman, 2003. 3.
Larutan penyangga adalah larutan yang tidak berubah pH-nya setelah penambahan asam atau basa dalam jumlah tertentu yang sangat kecil atau
setelah diencerkan Omay, 2006. 4.
Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan kegiatan percobaan Rustaman, 2003.
5. Model pembelajaran Learning Cycle 5E merupakan salah satu model
pembelajaran yang terdiri dari 5 tahap, yaitu: pembangkitan minat mengajak engagement,
eksplorasi menyelidiki
exploration, menjelaskan
explanation, memperluas elaboration extention, dan evaluasi evaluation Lorsbach, 2002 dalam Made Wena, 2009.
E. Instrumen Penelitian