2.1.6 Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Bank yang sehat adalah bank yang dapat
menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalulintas pembayaran serta dapat
dipergunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Bank dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat serta bermanfaat bagi perekonomian secara keseluruhan.
Tingkat kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajiban dengan
baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Menurut surat edaran direksi Bank Indonesia No. 6 10 PBI 2004 tanggal 12 April 2004
tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum, menyatakan bahwa tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif terhadap berbagai
faktor yang mempengaruhi kondisi dan perkembangan bank dalam hal ini adalah faktor permodalan, aktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas, faktor likuiditas dan
faktor sensitivitas. Kelima faktor ini dikenal dengan istilah CAMEL.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang analisis kinerja keuangan perbankan dengan metode CAMEL telah diteliti oleh beberapa peneliti sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Tahun Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Marlupi
Nanda Permata
Sari 2006
Analisis Kinerja Perbankan
Dengan Menggunakan
Metode CAMEL Studi pada BEJ
periode 2002- 2004
Dependen : Z-Score
Independen : Rasio CAMEL :
CAR, RORA, Profit Margin,
ROA, BOPO, LDR
Variabel yang terbukti paling dominan dalam
membedakan status tingkat kesehatan bank
adalah CAR, ROA, dan RORA. Sedangkan LDR,
BOPO dan Profit Margin tidak mampu
membedakan status tingkat kesehatan bank
2. Dayu
2008 Analisis Rasio
CAMEL untuk Menilai
Kesehatan Perbankan
Studi Kasus Pada Bank Go
Public yang Terdaftar di
BEJperiode 2004-2005
Rasio CAMEL Didapatkan bukti empiris
bahwa semua bank yang diteliti berdasarkan rasio
CAMEL memiliki predikat sehat
3. Imam
Ahmadi 2009
Analisis Model Z-Score dan
Rasio CAMEL Untuk Menilai
Tingkat Kesehatan
Perbankan Studi Pada
Perbankan BUMN yang
Terdaftar di BEI tahun 2005-
2007 CAR, KAP,
NPM, ROA, BOPO, Call
Money, LDR, Z- Score
Secara Umum, ketiga Bank berdasarkan
CAMEL dalam kondisi sehat. Penilaian dengan
menggunakan metode Z- Score menunjukkan
semua bank selama 3 tahun masuk ke dalam
kategori bangkrut.
4. Melissa
Rizky 2012
Analisis kinerja Keuangan
Dengan Menggunakan
metode CAMEL Studi Kasus
Pada PT.Bank Sulselbar Tahun
2008-2010 CAR, KAP,
PPAP, NPM, ROA, BOPO,
Cash Ratio, LDR
Berdasarkan analisis metode CAMEL,
PT.Bank Sulselbar tergolong perusahaan
perbankan yang berpredikat sehat.
2.3 Kerangka Pemikiran
Bank Umum Swasta Nasional Devisa sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dan meyalurkan kembali kepada masyarakat perlu untuk dinilai
kinerja keuangannya. Penilaian kinerja keuangan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity. Rasio keuangan yang
digunakan adalah CAR, KAP, NPM, ROA, BOPO dan LDR. Dengan menggunakan metode CAMEL, maka kita dapat mengetahui tingkat kesehatan Bank Umum Swasta
Nasional Devisa. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini :
Bank Umum Swasta Nasional
Devisa
Kinerja Keuangan
Metode CAMEL
Liquidity
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Earning Management
Asset Capital
ROA, BOPO
LDR NPM
KAP CAR
Tingkat Kesehatan Bank
2.4 Hipotesis