19
Desi Maulidyawati, 2013 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Dengan
Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah medote eksperimen, karena dalam penelitian ini, sampel didesain menjadi dua kelompok
penelitian,yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil secara acak kelas. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan metode
penemuan terbimbing sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran dengan metode ekspositori. Perlakuan dan kontrol diatur secara sengaja sehingga
terdapat suatu kondisi yang dimanipulasikan dan akan dilihat akibat manipulasi tersebut. Bila sebab akibat tersebut dimanipulasikan oleh penelitia atau petugas
lain, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian eksperimenWirantiwi:2011. Peneliti berusaha agar kelompok tersebut seserupa mungkin, sehingga untuk
melihatnya diberikan tes awal pretest untuk kedua kelompok sebelum perlakuan diberikan, kemudian setelah perlakuan diberikan kepada masing-masing
kelompok, maka diberikan tes akhir posttest. Soal yang diberikan untuk tes awal dan tes akhir merupakan soal yang serupa.Penelitian ini menggunakan desain
penelitian “desain kelompok kontrol pretest-posttes”, dengan skema sebagai berikut:
A: O
1
X O
2
A : O
1
O
2
Keterangan: A
: pengambilan sampel secara acak kelas O
1
: tes awal X
: pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing O
2
: tes akhir Ruseffendi:2010
Desi Maulidyawati, 2013 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Dengan
Menggunakan Metode Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bandung yang terletak di jalan Ir. Juanda no. 93 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.
Berdasarkan informasi dari wakil kepala sekolah bagian kurikulum diketahui bahwa kelas X SMA Negeri 1 Bandung terdiri dari sepuluh kelas. Berdasarkan
desain penelitian yang digunakan diambil dua kelas sebagai sampel secara acak. Penetapan kelas X sebagai sampel didasarkan pada kesesuaian topik matematika
yang akan diteliti dan pelaksanaan pembelajaran. Topik yang akan diteliti adalah topik dimensi tiga pada semester genap.
C. Definisi Operasional