6
Brilianty Wijaya, 2014 EVALUASI KINERJA RUANG WORKSHOP KAYU DAN PLAMBING SMKN 5 BANDUNG
MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
G. JUDUL PENELITIAN SEJENIS
Bandung, Kamis 5 Juni 2014
Tabel 1.1. Judul Penelitian Sejenis Sumber: Dokumentasi Pribadi
Nama dan NIM
Judul Penelitian
Lokasi Penelitian
Universitas Abstrak
Dendi Mulyadi
E.014.99 4674
Penggunaan Skylighting
Sebagai Sumber
Pencahayaan Alami pada
Atrium Bandung
Trade Centre Bandung
Trade Centre BTC
Universitas Pendidikan
Indonesia UPI
- Konsep skylighting pada atrium BTC kurang perhatian
dari pengelola. Konsepnya dianggap asal ada tanpa memperhatikan kelayakan persyaratan.
- Penulis mengkaji konsep BTC di Jl. Dr. Djundjung No.
143-149 Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan ekualitatif yaitu
metode pembahasan dengan pemaparan, penguraian, penggambaran data dan teori-teori yang berhubungan
dengan permasalahan kemudian dianalisa dengan diambil suatu kesimpulan sehingga nantinya dapat
dibuat suatu masukan-masukan.
- Hasilnya, konsep skylighting pada atrium BTC secara
keseluruhan sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Namun masih banyak
kekurangan, yaitu dimensi atrium yang tidak sesuai standar, kualitas dan kuantitas cahaya yang masuk ke
atrium sering mengganggu tingkat kenyamanan pengunjung. Perlu pihak pengelola BTC memperbaiki
kekurangan.
Brilianty Wijaya, 2014 EVALUASI KINERJA RUANG WORKSHOP KAYU DAN PLAMBING SMKN 5 BANDUNG
MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif evaluatif. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun
data mengenai kondisi eksisting di lapangan, sedangkan metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses pengembangan dan produk yang
dihasilkan. “Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan yang berkenaan
dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih vari
abel yang berdiri sendiri” Sugiyono, 2010: 56. Data yang dihasilkan berupa angka-angka hasil pengamatan dilapangan
secara langsung, setelah data terkumpul kemudian dideskriptifkan, dibandingkan dengan standar yang ada, setelah itu dibuatkan solusi yang konkrit.
B. Paradigma Penelitian
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian
Sumber: Dokumentasi Pribadi
66
Kinerja Ruang WorkshopBengkel: Proporsi Ruang, Pencahayaan, Akustik Indikator:
Proporsi Ruang : Jumlah Penghuni, Dimensi Ruang, Penataan Ruang Area SirkulasiRuang Gerak. Pencahayaan
: Luminitas Cahaya Alami, Luas Bukaan, Posisi Bukaan, Luminitas Cahaya Buatan, Titik Ukur, Jenis, dan Jumlah Lampu
Akustik : Tingkat Kebisingan Dalam, Volume Ruang, Luas Bidang Datar Vertikal,dan Material Penyerap Bunyi.
Analisi dengan Parameter:
PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008; D.K.Ching 1996:63; Jatmiko, S. dan Dayusman, A.:1992; SNI 03-6197-2000 Sistem Pencahayaan Rata-Rata untuk Industri Umum, Tepatnya Pekerjaan Kasar; DIN 5035 dalam Ernst Neufert, Data
Arsitek: 1996, Tentang Penerangan Buatan; Keputusan Mentri Lingkungan Hidup Nomer 48 Tahun 1996;
Instrumen untuk Mengevaluasi Kinerja Bangunan Kesimpulan