EVALUASI KINERJA RUANG SMK NEGERI 5 BANDUNG DENGAN METODE PERFORMANCE METRIC : Studi Kasus Laboratorium Komputer.

(1)

i

EVALUASI KINERJA RUANG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

YUWITA NOVYANTI 1005365

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

EVALUASI KINERJA RUANG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANDUNG

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC


(2)

ii

Diajukan Kepada Dewan Penguji

Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbing I,

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005

Pembimbing II,

Suhandy Siswoyo, S.T.,M.T NIP. 19731101 200801 1 008

Mengetahui, Ketua

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T NIP. 19621231 198803 2 005


(3)

iii

EVALUASI KINERJA RUANG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PERFORMANCE METRIC

( Studi Kasus Ruang Laboratorium Komputer SMK Negeri 5 Bandung)

Oleh Yuwita Novyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Yuwita Novyanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung Dengan Menggunakan Metode Performance Metric (Studi Kasus Laboratorium Komputer) sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

YUWITA NOVYANTI


(5)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance MetricUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung Dengan Metode Performance Metric

(Studi Kasus Laboratorium Komputer) ABSTRAK

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah yang mempersiapkan lulusannya mampu bekerja dalam bidang tertentu. SMK Negeri 5 Bandung memiliki ruang laboratorium komputer untuk kompetensi keahlian menggambar dengan perangkat lunak. Kondisi ruangan laboratorium komputer dalam hal pencahayaan masih gelap, sedangkan dalam hal penghawaan di laboratorium komputer ini kurang nyaman karena terasa pengap. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gambaran umum mengenai kondisi laboratorium komputer, mengetahui lebih lanjut mengenai proporsi ruang, pencahayaan gabungan, dan sirkulasi udara di laboratorium komputer.

Penelitian ini membahas mengenai evaluasi kinerja ruang SMK Negeri 5 Bandung dengan metode performance metric studi kasus laboratorium komputer. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif evaluatif dengan menggunakan metode performance metric, mencakup tiga aspek yang ditinjau yaitu, proporsi ruang meliputi luas ruang, tata letak furniture, dan sirkulasi di ruang laboratorium komputer. Aspek yang kedua yaitu intensitas pencahayaan gabungan, dan aspek yang ketiga yaitu sirkulasi udara. Untuk pengukuran mengenai proporsi ruang dilakukan dengan cara mengukur ruangan menggunakan Meteran Roll, pengukuran intensitas pencahayaan gabungan menggunakan light meter, dan pengukuran sirkulasi udara menggunakan Anemometer. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, pengukuran dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Data perolehan pengukuran dari metrik-metrik yang telah disusun kemudian dibandingkan dengan standar PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 dan SNI yang berlaku.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ruangan tersebut ditinjau dari proporsi ruang untuk luas ruang, memiliki panjang 15,85 m dan lebar 8,85 m adalah terlalu besar untuk jumlah murid 35 orang. Furniture pada ruang laboratorium komputer masih kurang lengkap dan sebagian kondisinya rusak, beberapa sudah memenuhi standar dan ada yang belum memenuhi standar. Ruang sirkulasi di dalam kelas sebesar 2,08 m, jika dibandingkan dengan standar sirkulasi terlalu besar, karena pada standar lebar sirkulasi untuk dua orang berjalan yaitu 1,6 m. Intensitas pencahayaan gabungan yaitu 341,54 lux, hal tersebut cukup memenuhi standar yang disarankan SNI, namun disalah satu sisi masih gelap. Untuk ventilasi yang terdapat pada ruangan ini adalah 8,4 % dari luas lantai dan sudah memenuhi standar hanya kondisi beberapa jendela rusak, sehingga udara yang masuk hanya 0,03 m/detik, menyebabkan temperatur ruangan panas. Solusi yang disarankan untuk proporsi ruang yaitu penataan kembali furniture, mengganti serta menambahkan beberapa furniture. Sedangkan untuk pencahayaan sebaiknya meminimalisir pencahayaan buatan. Sedangkan pada area yang sangat terang sebaiknya menggunakan vertical blind yang berguna untuk mengurangi cahaya yang masuk agar sesuai standar.

Performance Evaluation Space of 5 Vocational School

Kata Kunci : Evaluasi kinerja ruang, Metode Performance Metric, Pemenuhan Standar, Laboratorium Komputer, Proporsi Ruang, Pencahayaan Gabungan, Sirkulasi Udara dan SMK Negeri 5 Bandung


(6)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance MetricUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

With Performance Metric Methods (The Case Study Computer Laboratory)

ABSTRACT

Vocational School is a secondary education institution that prepares graduates able to work in a particular field. SMK Negeri 5 Bandung has a computer lab space for drawing skills competency with software. The Conditions of computer lab room is still dark in terms of lighting, while in terms of air circulation in the computer lab is less convenient because it feels stuffy. This study aims to produce an overview of the computer laboratory condition, learn more about the proportion of space, combined lighting and air circulation in the computer lab 5 Vocational High School Bandung.

This study discusses the performance evaluation of space in 5 Vocational High School Bandung with the case study of computer lab with performance metrics method. This research is a descriptive evaluative research using performance metrics method which includes three aspects to be reviewed namely, the proportion of space includes spacious living room, furniture layout, and circulation in the computer lab. The second aspect is the combined illumination intensity, and the third aspect is the air circulation. For the measurement of the proportion of space was conducted by measuring the room using the Meter Roll, the combined illumination intensity measurements using a light meter, and air circulation measurements using anemometer. For the data collection; observation, documentation, measurement, and interview were employed. While, for The research instrument using the observation sheet. The data acquisition of measurement metrics which had been compiled, was compared with standar permendiknas No.40 Year 2008 and Indonesia National Standard (SNI) regulations.

The results showed that the performance of the space in terms of the proportion of space for living space as a length of 15.85 m and a width of 8.85 m is too large for 35 students. Then the furnitures in the computer lab space are still not complete and partially in damaged condition, do not meet the standards, but some already fulfill the existing standards. For the circulation space in the computer laboratory by 2.08 m width, when it was compared with the standard circulation is too large, because the standard width of circulation for two people walking is at 1.6 m. The combined illumination intensity is 341.54 lux, it is sufficient for recommended standard of SNI, but at one side is still dark. For ventilation in the computer lab is 8.4% of the floor area and it meets the standard conditions even though, some windows are broken , so that the incoming air is only 0.03 m / sec, which causes the heat of the temperature in the room. For the solution, it is suggested to organize the furniture due to the space proportion, replace and add some furniture. As for the lighting it should lessen the use of artificial lighting. According to the principle of performance metric, it is better to decrease the energy consumption. While in a very bright area it should use vertical blinds which are useful to reduce the incoming light to fit standard.

Keywords: Evaluation of the performance space, the Performance Metric Methods, Standards Compliance, Computer Laboratory, Proportion Space, Lighting Association, Air Circulation and 5 Vocational School Bandung


(7)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance MetricUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(8)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI Lembar pengesahan

Abstrak

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 3

1.4. Penjelasan Istilah dalam Judul ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kinerja Bangunan ... 7

2.2. Metode Performance Metric... 9

2.2.1. Pengertian Metode Performance Metric ... 9

2.2.2. Kerangka Kerja Performance Metric ... 10

2.2.3. Pengertian Metrik ... 13

2.2.4. Proporsi, Pencahayaan, Ventilasi dalam Performance Metric .. 15

2.2.5. Metrik Yang Signifikan Untuk Pengukuran Kinerja... 16

2.3. Proporsi ruang ... 19

2.3.1. Standar Ruang Laboratorium Komputer ... 21

2.3.2. Perawatan Ruang Komputer... 22

2.3.3. Penataan Furniture Laboratorium Komputer... 23

2.4. Sirkulasi ... 34

2.5. Standar Jarak Yang Direkomendasikan ... 35

2.5.1. Jarak Pandang Ke Komputer... 35

2.5.2. Jarak Komunikasi ... 37

2.6. Kenyamanan Bekerja Di Depan Komputer ... 38

2.7. Elemen Interior ... 39

2.7.1. Elemen Pembatas Ruang ... 39

2.7.2. Elemen Aksesoris Ruang ... 43

2.8. Teori Pencahayaan ... 45

2.8.1. Cahaya ... 45

2.8.2. Lux ... 45

2.8.3. Iluminasi ... 45

2.8.4. Pemantulan ... 46


(9)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.8.6. Pencahayaan Alami ... 46

2.8.7. Pencahayaan Buatan ... 50

2.8.8. Pencahayaan Bidang Kerja ... 51

2.8.9. Jenis Sumber Cahaya ... 53

2.8.10. Standar Kebutuhan Cahaya Dalam Ruangan Komputer ... 56

2.9. Penghawaan/ Sirkulasi Udara ... 57

2.9.1. Ventilasi ... 58

2.9.2. Penyegaran Udara ... 59

2.9.3. Pergerakan Udara ... 62

2.9.4. Syarat Ventilasi Di Ruang Komputer... 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 64

3.1. Metode Penelitian ... 64

3.2. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 65

3.2.1. Variabel Penelitian ... 65

3.2.2. Paradigma Penelitian ... 65

3.3. Data Dan Sumber Data ... 67

3.3.1. Jenis Data ... 67

3.3.2. Sumber Data ... 68

3.4. Populasi dan Sampel ... 69

3.4.1. Populasi ... 70

3.4.2. Sampel ... 70

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-Kisi Instrumen ... 70

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data ... 70

3.5.2. Kisi-Kisi Instrumen ... 70

3.6. Langkah-langkah penelitian ... 76

3.7. Teknik Analisis Data ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1. Deskripsi Data ... 79

4.1.1. Gambaran Umum Laboratorium Komputer ... 85

4.2. Hasil Analisis Data ... 87

4.2.1. Hasil Analisis Luas Laboratorium Komputer ... 87

4.2.2. Hasil Analisis Penataan Elemen Interior... 90

4.2.3. Hasil Penelitian dan Analisis Perabot ... 98

4.2.4. Hasil Penelitian Sirkulasi dan Tata Letak Furniture ... 106

4.2.5. Hasil Penelitian Pencahayaan Gabungan ... 116

4.2.6. Hasil Penelitian Sirkulasi Udara ... 127

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 137

5.1. Kesimpulan ... 137

5.2. Saran ... 138

Daftar Pustaka ... x Lampiran- Lampiran ... 141-i


(10)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Kriteria Sistem Rating oleh NREL...23

Tabel 2.2 Perbandingan standar ruang komputer ...29

Tabel 2.3 Standar jarak pengguna komputer ...36

Tabel 2.4 Karakteristik kinerja pencahayaan yang umum digunakan...56

Tabel 2.5 Klasifikasi intensitas pencahayaan yang direkomendasikan...57

Tabel 2.6 Kecepatan angin dan pengaruhnya terhadap kenyamanan...61

Tabel 2.7 Kecepatan udara dan kesejukan ...63

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian ...72

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara ...74

Tabel 4.1 Perhitungan Luasan Laboratorium Komputer...89

Tabel 4.2 Analisis elemen interior pembatas (Dinding)...92

Tabel 4.3 Analisis elemen interior pembatas (Lantai) ...94

Tabel 4.4 Analisis elemen interior pembatas (Langit-langit) ...97

Tabel 4.5 Analisis Furniture (Kursi Siswa) ...99

Tabel 4.6 Analisis Furniture (Meja Komputer Siswa)...100

Tabel 4.7 Analisis Furniture (Kursi Guru)...102

Tabel 4.8 Analisis Furniture (Meja Guru) ...103

Tabel 4.9 Analisis Furniture (Lemari Simpan) ...104

Tabel 4.10 Analisis Furniture (Papan Tulis) ...105

Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Gabungan...120


(11)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Performance Metric ... 14

Gambar 2.2 Skematik Performance Metric pada proyek bangunan ... 15

Gambar 2.3 Proporsi-proporsi modular ... 19

Gambar 2.4 Lay out tata letak komputer menghadap ke samping ... 25

Gambar 2.5 Tata letak komputer menghadap ke samping ... 25

Gambar 2.6 Lay Out tata letak komputer menghadap ke depan ... 26

Gambar 2.7 Tata letak komputer menghadap ke depan ... 26

Gambar 2.8 Lay out perletakan komputer berhadap-hadapan ... 27

Gambar 2.9 Tata letak komputer berhadap-hadapan... 28

Gambar 2.10 Pola sirkulasi orang berjalan ... 34

Gambar 2.11 Pola sirkulasi orang berdiri ... 34

Gambar 2.12 Pola sirkulasi orang duduk ... 35

Gambar 2.13 Standar jarak pengguna komputer ... 35

Gambar 2.14 Standar jarak pengguna komputer ... 36

Gambar 2.15 Penggunaan komputer yang benar dan yang salah... 38

Gambar 2.16 Penggunaan mouse yang benar dan yang salah... 38

Gambar 2.17 Penggunaan keyboard yang benar dan yang salah ... 39

Gambar 2.18 Dinding pemikul pembentuk batas-batas ruang ... 40

Gambar 2.19 Lantai pembentuk batas-batas ruang ... 41

Gambar 2.20 Lantai harus kuat dan tahan terhadap beban diatasnya ... 41

Gambar 2.21 Ilustrasi warna lantai ... 41

Gambar 2.22 Formasi Langit-langit ... 42

Gambar 2.23 Ketinggian langit-langit... 42

Gambar 2.24 Pencahayaan matahari di siang hari ... 47

Gambar 2.25 Diagram cahaya yang masuk ke dalam ruangan ... 48

Gambar 2.26 Pemantulan cahaya dalam ruang ... 49

Gambar 2.27 Prioritas daerah kerja... 51

Gambar 2.28 Pencegahan silau pada layar monitor ... 52

Gambar 2.29 Batasan Penyilauan ... 53

Gambar 2.30 Silau dan bayangan pada bidang kerja ... 53

Gambar 2.31 Bagian-bagian lampu pijar ... 54

Gambar 2.32 Bagian-bagian lampu fluorescent ... 54

Gambar 2.33 Lampu hallogen ... 55

Gambar 2.34 Bagian-bagian lampu HID ... 55

Gambar 2.35 Skema Ventilasi Horizontal ... 62

Gambar 2.36 Skema Ventilasi vertikal ... 62

Gambar 3.1 Diagram Paradigma Penelitian ... 66

Gambar 3.2 Populasi dan Sampel penelitian... 69

Gambar 4.1 Peta Kota Bandung ... 80

Gambar 4.2 Peta SWK Cibeunying ... 80

Gambar 4.3 Peta Lokasi SMK Negeri 5 Bandung ... 80

Gambar 4.4 Batas-batas SMK Negeri 5 Bandung ... 81

Gambar 4.5 Pembagian gedung SMK Negeri 5 Bandung ... 82

Gambar 4.6 Site plan SMK Negeri 5 Bandung... 82

Gambar 4.7 Suasana SMK Negeri 5 Bandung... 83

Gambar 4.8 Kondisi eksisting sekitar laboratorium komputer SMKN 5 ... 84


(12)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.10 Suasana ruangan ketika pembelajaran berlangsung ... 86

Gambar 4.11 Denah laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung ... 87

Gambar 4.12 Rencana dinding laboratorium komputer ... 90

Gambar 4.13 Dinding utara dan selatan ... 90

Gambar 4.14 Dinding timur dan barat ... 91

Gambar 4.15 Dinding utara laboratorium komputer dari luar bangunan ... 91

Gambar 4.16 Rencana lantai laboratorium komputer ... 93

Gambar 4.17 Kondisi eksisting lantai laboratorium komputer ... 93

Gambar 4.18 Gambar kerja rencana plafond laboratorium komputer ... 95

Gambar 4.19 Keadaan plafond laboratorium komputer ... 96

Gambar 4.20 Keadaan plafond laboratorium komputer yang sudah rusak ... 96

Gambar 4.21 Keadaan kursi siswa dan detail kursi siswa ... 99

Gambar 4.22 Keadaan meja siswa ... 101

Gambar 4.23 Detail Meja siswa ... 101

Gambar 4.24 Keadaan kursi guru dan detail kursi guru ... 102

Gambar 4.25 Standar kursi guru ... 102

Gambar 4.26 Meja guru ... 103

Gambar 4.27 Lemari penyimpanan alat ... 104

Gambar 4.28 Standar lemari ... 104

Gambar 4.29 Barang-barang yang tidak tersimpan di lemari ... 104

Gambar 4.30 Kondisi eksisting papan tulis... 105

Gambar 4.31 Denah layout furniture ... 106

Gambar 4.32 Jarak sirkulasi antar meja komputer siswa ... 106

Gambar 4.33 Standar jarak sirkulasi orang berjalan ... 107

Gambar 4.34 Denah jarak sirkulasi antara meja terdepan dengan papan tulis . 107 Gambar 4.35 Keadaan jarak antara meja terdepan dengan papan tulis... 108

Gambar 4.36 Standar jarak dari layar hingga baris pertama ... 108

Gambar 4.37 Denah jarak antara meja siswa dengan meja guru ... 109

Gambar 4.38 Keadaan jarak antara meja siswa dengan meja guru ... 109

Gambar 4.39 Standar jarak antara meja guru dengan meja siswa terdepan ... 110

Gambar 4.40 Denah jarak antara meja siswa dengan meja siswa ... 110

Gambar 4.41 Jarak antara meja siswa dengan meja siswa ... 111

Gambar 4.42 Standar jarak antara meja siswa dengan meja siswa ... 111

Gambar 4.43 Denah jarak antara meja guru dengan siswa paling belakang .... 112

Gambar 4.44 Jarak antara meja guru dengan meja siswa paling belakang ... 112

Gambar 4.45 Jarak antara meja guru dengan meja siswa paling belakang ... 113

Gambar 4.46 Denah perletakan furniture ruang laboratorium komputer ... 114

Gambar 4.47 Kondisi eksisting perletakan furniture laboratorium komputer 114

Gambar 4.48 Posisi duduk siswa ketika guru menerangkan materi ... 115

Gambar 4.49 Denah Laboratorium Komputer ... 117

Gambar 4.50 Potongan A-A ruang laboratorium komputer ... 117

Gambar 4.51 Potongan B-B ruang laboratorium komputer ... 117

Gambar 4.52 Keadaan ruangan ketika lampu dinyalakan ... 118

Gambar 4.53 Denah titik lampu laboratorium komputer ... 118

Gambar 4.54 Titik pengukuran intensitas pencahayaan gabungan ... 119

Gambar 4.55 Light Meter ... 119

Gambar 4.56 Grafik hasil pengukuran intensitas cahaya gabungan ... 121

Gambar 4.57 Kondisi pencahayaan pada pukul 07.00 ... 122

Gambar 4.58 Kondisi pencahayaan pada pukul 08.00-12.00 ... 123


(13)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.60 Kondisi pencahayaan pada pukul 14.00 ... 125

Gambar 4.61 Kondisi pencahayaan pada pukul 15.00 ... 126

Gambar 4.62 Anemometer ... 127

Gambar 4.63 Detail jendela yang terdapat di laboratorium SMKN 5 Bandung128 Gambar 4.64 Denah Laboratorium Komputer ... 129

Gambar 4.65 Potongan A-A ruang laboratorium komputer ... 129

Gambar 4.66 Potongan B-B ruang laboratorium komputer ... 129

Gambar 4.67 Titik-titik pengukuran kecepatan udara ... 130

Gambar 4.68 Grafik hasil pengukuran udara pertitik ... 132


(14)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 141-iii

Lampiran 2 Analisis Hasil Penelitian ... 147-iii

Lampiran 3 Lampiran PERMENDIKNAS No.40 Tahun 2008 mengenai Standar SMK dan Standar Laboratorium Komputer serta peralatannya…….

... 153-iii

Lampiran 4 Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara ... 163-iii

Lampiran 5 Berita Acara Seminar 1 ... 173-iii

Berita Acara Sidang Skripsi ... 174-iii

Lampiran 6 Surat Keterangan Dosen Pembimbing ... 175-iii Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ... 176-iii


(15)

1

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sekolah merupakan sarana yang dirancang agar proses pendidikan berjalan sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, sekolah diharapkan mampu memenuhi seluruh kebutuhan peserta didik terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah yang mempersiapkan peserta didik yang lulusannya mampu bekerja dalam bidang tertentu. Salah satu cara agar dapat menghasilkan tenaga profesional dan mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan meningkatkan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas sekolah.

Seorang peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya jika pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hal tersebut dapat diciptakan apabila tersedianya kelengkapan fasilitas-fasilitas di sekolah yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 mengenai Standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) menjelaskan bahwa sekolah menengah kejuruan harus memiliki kelengkapan fasilitas, salah satunya adalah laboratorium komputer yang akan digunakan oleh peserta didik guna menghasilkan tenaga profesional yang mampu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki 4 program keahlian, antara lain: Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu dan Beton, Teknik Survei dan Pemetaan, dan Analis Kimia. Pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan, mewajibkan para siswanya untuk dapat menggambar sebuah bangunan baik secara manual maupun digital.


(16)

2

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK Negeri 5 Bandung memiliki ruang gambar manual untuk kompetensi keahlian menggambar manual, dan memiliki ruang laboratorium komputer untuk kompetensi keahlian menggambar dengan perangkat lunak. Kondisi ruangan laboratorium komputer dalam hal pencahayaan masih gelap, sedangkan dalam hal penghawaan di laboratorium komputer ini kurang nyaman karena hanya mengandalkan penghawaan alami yang berasal dari jendela-jendela yang ada.

Dalam Pedoman Standarisasi Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Atas (2011) dijelaskan bahwa dalam ruangan laboratorium komputer sebaiknya terdapat penghawaan buatan seperti Air Conditioner dan exhausfan yang berguna untuk meminimalisir debu yang masuk. Dalam ruangan ini tidak terdapat penghawaan buatan, hanya terdapat penghawaan alami, dan terdapat ruangan yang sudah tidak digunakan lagi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan kertas. Sehingga ketidaksesuaian antara perencanaan dan pemakaian ini menunjukkan adanya masalah dan perlu adanya perubahan.

Rabinowitz (Snyder,1984:539) mengemukakan untuk dapat melakukan suatu perubahan/optimalisasi kinerja bangunan perlu diawali dengan kegiatan evaluasi. Evaluasi merupakan sebuah mekanisme dalam suatu pengelolaan bangunan yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi kualitas bangunan sejak perencanaan konstruksi, penghunian dan pengoperasian.

Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk mengevaluasi terhadap salah satu fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan. Khususnya salah satu ruang laboratorium komputer di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung, dengan Metode Performance Metric. Sebagai saran guna menjadikan bangunan Sekolah Menengah Kejuruan ini menjadi lebih baik, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


(17)

3

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam suatu penelitian perlu ditetapkan identifikasi masalah terlebih dahulu untuk mengetahui dan memperjelas kemungkinan berbagai permasalahan yang timbul dalam penelitian. Identifikasikan permasalahannya sebagai berikut: 1. Ruang laboratorium komputer ini sebelumnya merupakan ruang gambar

manual.

2. Pencahayaan alami di ruang laboratorium komputer kurang baik karena salah satu dinding berjendela terhalangi oleh gedung, yang menjadikan salah satu bagian menjadi gelap.

3. Penghawaan/sirkulasi udara di laboratorium komputer ini kurang nyaman karena hanya mengandalkan penghawaan alami.

I.3 PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH I.3.1 PEMBATASAN MASALAH

Untuk mempermudah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah, sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung, dengan objek penelitian yaitu laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung. 2. Hasil penelitian ini dibatasi pada proporsi ruang, pencahayaan gabungan, dan sirkulasi udara yang terdapat di ruang laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung.

I.3.2 RUMUSAN MASALAH

Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka penulis merumuskan masalahnya sehingga jelas arah yang harus dicapai, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kondisi eksisting laboratorium komputer yang ada ?

2. Bagaimana gambaran hasil evaluasi kinerja laboratorium komputer di SMK

Negeri 5 Bandung menggunakan metode performance metric ditinjau dari aspek proporsi ruang, pencahayaan ruang/ gabungan, dan sirkulasi udara ?


(18)

4

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I.4 PENJELASAN ISTILAH DALAM JUDUL 1.4.1 EVALUASI

Beberapa pengertian tentang evaluasi, sebagai berikut :

 “ To judge or calculate the quality, importance, amount or value of something”(The Cambridge Digital Dictionary, 2013).

 Evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari pengukuran (Sudijono, 1996).

 Evaluasi diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek,dan lain-lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. (Ahmad, 2007).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi merupakan proses penilaian untuk melihat sejauh mana keberhasilan suatu program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari hasil yang dicapai oleh program tersebut. Evaluasi dalam konteks ini merupakan Evaluasi terhadap bangunan yaitu sebuah mekanisme dalam suatu pengelolaan bangunan yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi kualitas bangunan sejak perencanaan, konstruksi, penghunian dan pengoperasian.

1.4.2 KINERJA BANGUNAN

National Renewable Energy Laboratory (NREL, 2005) mendeskripsikan kinerja bangunan adalah bangunan yang menggunakan pendekatan keseluruhan desain bangunan untuk mencapai energi, biaya, dan kinerja lingkungan yang lebih baik dari standar yang ada.

Harpurtlugil dan Hensen (2006) mendeskripsikan kinerja bangunan merupakan usaha untuk mengurangi pemakaian energi di dalam bangunan, untuk mencapai biaya bangunan yang rendah, untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan pemakai bangunan, dan meningkatkan kualitas hidup.


(19)

5

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja bangunan merupakan sebuah pendekatan dalam mendesain bangunan untuk mengurangi pemakaian energi tanpa menghilangkan kenyamanan, kesehatan penghuni dan juga lingkungan sekitar.

1.4.3 LABORATORIUM KOMPUTER

Laboratorium komputer adalah tempat dimana proses belajar mengajar praktik mengambar menggunakan perangkat lunak (software) dilaksanakan. Kegiatan praktik di laboratorium komputer ini berupa menggambar, eksprimen untuk pembuktian suatu teori, dan sebagainya. (Pra-perancangan fasilitas laboratorium komputer di SMK, 2006)

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan gambaran umum, mengenai kondisi laboratorium komputer yang ada.

2 Mengetahui lebih lanjut mengenai proporsi ruang laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

3 Mengetahui lebih lanjut mengenai pencahayaan ruang di dalam laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

4 Mengetahui lebih lanjut mengenai penghawaan/sirkulasi udara laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

1.6 KEGUNAAN PENELITIAN

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ke semua pihak yang terlibat. Manfaat yang diperoleh dari diadakannya penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan prosedur evaluasi kinerja laboratorium komputer di SMK Negeri 5 Bandung menggunakan metode performance metric yang memenuhi kriteria: proporsi ruangan, pencahayaan ruang/ gabungan, dan sirkulasi udara.


(20)

6

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Sekolah, dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan acuan dalam pelaksanaan penataan sarana dan prasarana pada tahun pelajaran yang akan datang.

3. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan menambah referensi studi mengenai evaluasi kinerja bangunan, juga dapat mengetahui standar proporsi ruang, pencahayaan ruang, dan sirkulasi udara. Selanjutnya harapan untuk penelitian kedepannya semoga komponen-komponen kinerja bangunan yang lain yang belum diteliti dilanjutkan.


(21)

64

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN

Dalam proses penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja Ruang Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung (studi kasus laboratorium komputer), metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, evaluatif dengan metode Performance Metric. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun dan memaparkan data tentang kondisi eksisting. Dalam metode ini peneliti mencoba menentukan sifat situasi sebagaimana adanya pada waktu penelitian dilakukan. Dalam studi deskriptif, tujuannya adalah menggambarkan “apa adanya” berkaitan dengan variabel-variabel/ kondisi-kondisi dalam suatu situasi ( Dantes, 2012).

Metode evaluatif meliputi pengukuran dan penilaian. Data yang dihasilkan berupa angka-angka hasil pengukuran dilapangan secara langsung, setelah data terkumpul kemudian dibandingkan dengan standar yang ada, setelah itu dibuatkan solusi. Dalam pengukuran variabel-variabel, metodologi yang digunakan yaitu Performance Metric.

Metode Performance Metric merupakan metodologi yang digunakan untuk mencari indicator kinerja suatu bangunan dengan pendekatan kuantitatif dari objek kinerja berdasarkan kriteria dalam suatu system dengan format yang distrukturkan. Format dinamis terstruktur dapat mengevaluasi setiap bagian di seluruh siklus hidup bangunan. Seluruh bagian dari performa bangunan yang akan diukur, diidentifikasi dan disusun menjadi metrik kinerja. Setiap metrik dapat mendefinisikan satu indikator kinerja yang akan diukur.

Prinsip dalam mendefinisikan metrik kinerja adalah untuk mengidentifikasi variabel terpenting yang dapat mempengaruhi tujuan kinerja tertentu. Setiap metrik juga harus mampu diperkirakan atau diukur sehingga pencapaian tujuan masing-masing dapat dievaluasi.


(22)

65

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap Performance metric yang dikembangkan dapat berbeda format yang mempresentasikan standarisasi yang minimal. Karenanya, spesifikasi Performance metric harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi berbagai bentuk format, namun juga menjadi standar agar memungkinkan adanya interpretasi yang konsisten. Hal tersebut tentunya membutuhkan definisi data untuk Performance metric yang mampu mewakili dan menangkap berbagai jenis data.

3.2 VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN 3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dimaksudkan untuk memberikan batasan pembahasan di dalam penelitian. Dalam penelitian ini evaluator menggunakan tiga variabel yang saling mempengaruhi antara variabel yang satu dengan yang lain. Variabel penelitian ini menilai bagian daripada indikator / kriteria Performance Metric yaitu proporsi ruang, sirkulasi udara, dan pencahayaan ruang/ gabungan laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

3.2.2 Paradigma Penelitian

Aspek kinerja laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung yang diteliti yaitu meliputi proporsi ruang, pencahayaan buatan dan sirkulasi udara. Indikator dari aspek proporsi ruang yang diukur adalah luas ruang, tinggi ruang, sirkulasi, dan penataan ruang. Indikator dari aspek pencahayaan adalah luminitas cahaya gabungan, titik pengukuran, luas bukaan, jumlah bukaan, posisi bukaan dan sebagainya. Sedangkan indikator dari aspek sirkulasi udara adalah ventilasi yang meliputi luas bukaan, jumlah bukaan, posisi bukaan, dan kecepatan aliran udara.


(23)

66

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Diagram Paradigma Penelitian

Sumber : Data Pribadi, 2014

Evaluasi kinerja ruang, yang meliputi : Proporsi Ruang, Pencahayaan, Sirkulasi udara

Analisis dengan menggunakan metode Performance Metric dan parameter standar

Temuan

Kesimpulan  Proporsi ruang

Panjang ruang, Lebar ruang, Tinggi ruang, Luas ruang, Penataan furniture ruang, sirkulasi dalam ruangan.

Pencahayaan gabungan

Luminitas cahaya gabungan, Titik pengukuran, Luas bukaan, Jumlah bukaan, Posisi bukaan

Sirkulasi udara

Ventilasi yang meliputi : Luas bukaan, Jumlah bukaan, Posisi bukaan, kecepatan aliran udara


(24)

67

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pengukuran aspek-aspek yang telah dibatasi dalam penelitian ini data akan dianalisis dengan menggunakan parameter. Parameter yang dipergunakan adalah teori-teori yang berhubungan dengan aspek-aspek penelitian tersebut diantaranya Lampiran PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 tentang sarana dan prasarana Sekolah Menengah Kejuruan, Pedoman Perancangan bangunan pendidikan, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan aspek penelitian.

Hubungan antara proporsi ruang, pencahayaan gabungan dan penghawaan/ Sirkulasi udara merupakan tiga aspek yang diambil dalam penelitian ini merupakan faktor utama karena secara langsung hal ini berhubungan dengan tingkat kenyamanan, kesehatan, dan kenikmatan pengguna ruang laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan ini. Setelah dianalisis maka diperoleh kesimpulan atau hasil penelitian yang menggambarkan apakah aspek-aspek yang diteliti pada ruangan laboratorium ini sudah sesuai dengan peratutan dan standar yang berlaku atau belum sesuai dengan standar yang berlaku. .

3.3 DATA DAN SUMBER DATA 3.3.1 Jenis Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber hasil penelitian dan pengamatan dilapangan. Data ini merupakan data yang harus ada yang akan digunakan dalam analisa yang akan dilakukan, data jenis ini seperti data geometri ruang, data hasil pengukuran tingkat pencahayaan dan data hasil pengukuran sirkulasi udara. Data primer didapatkan dari pengamatan dan pengukuran langsung dilapangan yaitu di laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung.


(25)

68

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pelengkap yang diperlukan dalam melakukan analisis. Data pendukung ini dapat berupa kumpulan kajian teoritis.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data merupakan hal yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui Sumber data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Berikut Jenis sumber data yang digunakan pada penelitian Evaluasi Kinerja Laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung, yaitu :

(a) Data dari hasil observasi pengukuran langsung di SMK Negeri 5 Bandung (b) Data eksisting dari dokumentasi pribadi berupa foto keadaan ruangan

laboratorium komputer di SMK Negeri 5 Bandung

(c) Data dokumen seperti gambar site plan dari pihak SMK Negeri 5 Bandung. (d) Data gambar kerja yang berupa denah yang peneliti buat sesuai keadaan

sebenarnya.

(e) Bahan pustaka relevan dengan permasalahan penelitian, salah satunya Lampiran PERMENDIKNAS No.40 Tahun 2008 mengenai Standar Sarana dan Prasarana SMK/ MAK, Data Arsitek 3, Time saver standard for building type, Ilustrasi desain interior, dan sebagainya.


(26)

69

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 POPULASI DAN SAMPEL

Lokasi penelitian dalam penelitian ini yaitu salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bandung. Tepatnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Bandung yang terletak di Jalan Bojongkoneng No.37 A Cikutra, Bandung, Jawa Barat. Program Keahlian yang terdapat di SMK Negeri 5 Bandung ini diantaranya memiliki 5 program keahlian, antara lain: Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu dan Beton, Teknik Survei dan Pemetaan, Analis Kimia, dan teknik komputer jaringan.

Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 5 Bandung ini adalah Sarana dan prasarana yang tersedia antara lain : Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Kelas, Ruang Agama / Musholla, Ruang Lab. Software, Ruang Lab. Hardware, Ruang Lab. Jaringan LAN/WAN, Laboratorium / Laboratorium komputer, Laboratorium Bahasa, Perpustakaan, Bengkel / Workshop, Lapangan basket & voli, Ruang OSIS, Ruang Konsultasi BK, Ruang UKS, Aula, Toilet. Dalam penelitian ini, ruangan yang akan diteliti adalah laboratorium komputer / Laboratorium komputer.

GEDUNG C

GEDUNG D

GEDUNG B

GEDUNG A Sampel :

Laboratorium

Gambar 3.1. Populasi dan Sampel penelitian


(27)

70

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.1 POPULASI

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

3.4.2 SAMPEL

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Dalam penelitian ini sampelnya yaitu salah satu laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN KISI-KISI INSTRUMEN 3.5.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Menurut Sugiyono (2010:193), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik adalah cara yang digunakan dalam penelitian. Alat pengumpul data (instrument) adalah alat yang digunakan pada saat peneliti menggunakan suatu metode. Teknik pengumpulan data secara tepat merupakan hal yang sangat penting, hal ini terkait dengan penyesuaian permasalahan yang diangkat

peneliti. Pendapat Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan”,

terdapat 5 teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data, yaitu: tes, kuesioner, interview (wawancara), observasi, dan dokumentasi.

Berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti maka teknik pengumpulan data yang dipakai adalah:

1. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan sebagai bukti nyata dari objek teliti di lapangan. Dokumentasi berbentuk gambar mengenai kondisi ruangan laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung. Dokumentasi tertulis untuk memperoleh data, yang terdiri dari data sekunder yang berasal dari instansi dimana penelitian dilakukan, yaitu data site plan SMK Negeri 5 Bandung. Serta data Lampiran PERMENDIKNAS No. 40 tahun 2008 mengenai Standar Sarana dan Prasarana, Data Arsitek 3, Heating,


(28)

71

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lighting and cooling, buku pedoman standar Sekolah Menengah Atas, Ilustrasi Desain Interior, dan sebagainya.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini merupakan pengamatan secara langsung mengenai kondisi laboratorium komputer yang ada. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah kriteria untuk penilaian kinerja laboratorium komputer ini, yaitu: proporsi ruang, sirkulasi udara/pertukaran udara, dan pencahayaan dengan menggunakan metode Performance Metric. Observasi yang dipergunakan yaitu: observasi struktur yang merupakan observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya, dan variabel apa yang akan diamati (Sugiyono, 2010:203).

Alat yang digunakan berupa layout pencatatan observasi, yang digunakan untuk mencatat dan menuliskan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian pada saat dilakukannya pengamatan langsung. Kemudian alat dokumentasi untuk hasil foto-foto yang memperlihatkan kejadian yang tengah berlangsung selama dilakukannya pengamatan di lapangan.

3. Pengukuran dengan Meteran Roll, Light Meter, dan Anemometer

Pengukuran ini digunakan untuk mengukur keadaan sebenarnya dari ruang laboratorium komputer. Pengukuran ini diukur dengan menggunakan alat ukur Meteran roll, untuk mengetahui panjang dan lebar suatu ruangan yang menyangkut pada proporsi ruang, Light meter yang berkenaan dengan pencahayaan dan Anemometer untuk mengukur sirkulasi udara.

4. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada beberapa siswa yang menggunakan laboratorium komputer. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan persepsi siwa dengan hasil pengukuran dan standar yang berlaku. Wawancara ini merupakan wawancara tidak terstruktur dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.


(29)

72

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 KISI-KISI INTRUMEN

NO KOMPONEN ASPEK KRITERIA PARAMETER INDIKATOR

1. Laboratorium Komputer

Proporsi Ruang

- Luas ruang sesuai dengan kapasitas murid

- Tinggi ruang sesuai dengan standar. - Kelas dengan

pengajaran model ceramah

- Pengaturan meja kursi agar bisa dipindah-pindah - Ada nya ruang gerak sirkulasi - Kelengkapan furniture ruangan - Jumlah maksimum penghuni (murid)

- Luas ruang kelas - Tinggi ruang

kelas

- Area ruang gerak guru mengajar - Area belajar

(view murid)

- Area

penempatan meja dan kursi - Area ruang

gerak /jarak antar area meja kursi

- Jumlah murid (org) - Panjang ruang (m) - Lebar ruang (m) - Tinggi ruang (m)

- Jarak meja terdepan dengan papan tulis/meja guru (m) - Ukuran meja ,kursi dan furniture lainnya (m)

- Jarak meja

terbelakang dengan papan tulis/meja guru (m)

- Jumlah tempat duduk dalam satu baris mendatar/ panjang (bh)

- Lebar/panjang/gang jarak antar barisan bangku (m) Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian


(30)

73

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencahayaan

gabungan Penerangan

cahaya gabungan merata di ruang kelas

- Luas bukaan

jendela (lubang cahaya) - Posisi jendela - Ambang jendela

- Pencahayaan

langsung

Jumlah bukaan jendela

- Tinggi jendela (m) - Lebar Jendela (m) - Tebal jendela (m) - Posisi jendela

(utara, selatan, timur, barat) - Jarak tinggi jendela

dari bawah lantai (m)

- Jarak jendela dari atas dinding (m) - Jarak jendela

dengan seluruh posisi meja

kiri/kanan/belakang (m)

- Jumlah lampu - Luminitas cahaya

buatan (lux) - Jenis lampu

(bohlam, neon, dll) - Jarak antar titik


(31)

74

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penghawaan/ Sirkulasi udara

Pertukaran udara cepat dan tidak mempengaruhi ruang kelas

- Aliran udara di dalam ruang

- Lubang/Bukaan

Ventilasi

- Volume pertukaran

udara (liter/detik) - Kecepatan aliran udara (m3/menit) - Jumlah bukaan - Besar ukuran

lubang/bukaan ventilasi (m2) - Posisi bukaan

(utara,

selatan,timur,barat)

No. Variabel Parameter Indikator

Proporsi Ruangan

Luas ruangan

- Kenyamanan dengan luasan ruangan yang ada

Perawatan

- Perawatan ruangan

Sirkulasi

- Jarak-jarak dari

posisi siswa

( papan tulis, meja guru, antar siswa , dan sebagainya.)

- Posisi duduk Tabel 3.2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara


(32)

75

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelengkapan furniture ruangan

- Kondisi

furniture dan Tata letak furniture

Pencahayaan Penerangan cahaya ruang/ gabungan merata di ruang kelas

Kondisi ruangan gelap jika tidak menggunakan pencahayaan buatan

Kesilauan layar Bayangan Kenyamanan pencahayaan gabungan Penghawaan Pertukaran udara cepat dan tidak

mempengaruhi suhu ruang kelas

Kecepatan angin Kenyamanan dengan

penghawaan seperti ini


(33)

76

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan, adalah: a. Tahap Perencanaan

- Rumusan permasalahan yang akan diteliti

Peneliti menentukan ruangan yang akan dijadikan sampel penelitian. -Merencanakan penelitian

Peneliti menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitian, lalu membuat jadwal penelitian, selanjutnya menentukan titik-titik area dengan membagi menjadi 15 titik untuk pengukuran pencahayaan ruang/ gabungan yang selanjutnya pengukuran dilakukan menggunakan alat light meter. Sedangkan untuk luasan ruang, menggunakan meteran roll, dan untuk sirkulasi udara menggunakan alat anemometer.

b. Pengukuran dilapangan - Tahap persiapan

Peneliti mempersiapkan berbagai alat yang dibutuhkan, meliputi alat light meter, meteran roll, anemometer, Kamera, lembar observasi, tabel pengukuran, dan alat tulis.

- Tahap pengukuran

Pengukuran dilakukan pada tanggal 21 Mei 2014. Dengan mengacu pada metrik-metrik yang telah disusun indikatornya, hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran luas ruang laboratorium komputer yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi ruangan. Lalu pengukuran furniture, luas bukaan (jendela), pengukuran intensitas pencahayaan di 15 titik area ukur dalam interval waktu mulai dari pukul 07.00 hingga 15.00, dan pengukuran kecepatan angin di 5 titik area ukur. Dengan metrik-metrik yang telah disusun indikatornya dari 3 variabel yang akan diteliti.


(34)

77

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Analisis data dan penilaian - tahap penilaian

Penilaian dilakukan dengan ketika data – data hasil pengukuran telah tersusun sesuai variabelnya lalu dibandingkan dengan standar yang berlaku yang mengacu pada Lampiran PERMENDIKNAS N0. 40 Tahun 2008 dan Standar Nasional Indonesia.

d. Wawancara

Karena menyangkut mengenai kinerja bangunan yang berarti sejauh mana kualitas bangunan yang diberikan bangunan kepada pemakainya, maka dari itu peneliti melakukan wawancara tidak terstruktur kepada pemakai ruangan ini yaitu siswa teknik gambar bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan persepsi siwa dengan hasil pengukuran dan standar yang berlaku.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Proses analisis data dalam penelitian menggunakan metode Performance metric ini merupakan tahap pembahasan dari semua unsur pengumpulan data yang dilakukan yaitu studi dokumentasi mengenai proporsi ruang dan tata letak furniture di laboratorium komputer, observasi, serta pengukuran menggunakan alat meteran roll, light meter dan Anemometer.

Tugas dalam menganalisis data terdiri dari mengumpulkan data mentah, memindahkan dan memasukan data, pengolahan data, menyamakan dengan standar yang ada, merumuskan hasil temuan, menginterpretasi data, serta melengkapi data akhir. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya:


(35)

78

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penguraian data mengenai keadaan eksisting lingkungan penelitian yaitu SMK Negeri 5 Bandung, lalu kodisi laboratorium komputer yang dijadikan sampel penelitian.

b. Pengolahan data yang telah dikumpulkan dari semua teknik yang digunakan mulai dari studi dokumentasi serta observasi , kemudian hasil pengukuran menggunakan alat Meteran roll, Light meter dan Anemometer .

c. Menginterpretasi data yang telah diuraikan, kemudian dilakukan penilaian dengan menggunakan tabel penilaian standar perancangan yang berlaku. d. Menjelaskan hasil akhir dari analisis data yang telah dilakukan berupa laporan

kajian yang telah membandingkan keadaan eksisting dengan standar perancangan yang sudah ada.

e. Memberikan beberapa solusi desain yang sesuai agar kinerja ruang dapat lebih baik, guna meningkatkan prestasi belajar pengguna ruangan tersebut.


(36)

137

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yaitu, ukuran luasan laboratorium SMK Negeri 5 Bandung, menurut hasil pengukuran dan penilaian adalah terlalu besar untuk murid yang berjumlah 35 orang. Penataan elemen interior ruangan laboratorium komputer SMK Negeri 5 Bandung dapat dilihat dari elemen pembatas seperti dinding, lantai, dan langit-langit, kemudian elemen estetik berupa perabot (furniture) yang ada pada ruangan tersebut, dengan rincian penilaian sebagai berikut:

a. Untuk dinding ruangan laboratorium komputer semua aspek sudah memenuhi standar.

b. Untuk lantai ruangan laboratorium komputer yang sudah memenuhi standar pada ketahanan, dan finishing

c. Untuk langit-langit ruangan laboratorium komputer masih ada beberapa aspek yang belum memenuhi standar.

d. Untuk elemen estetik (perabot) ada beberapa yang sudah memenuhi standar seperti meja komputer siswa, meja guru, kursi guru, papan tulis, penataan (lay out). Namun, masih ada beberapa perabot yang belum memenuhi standar seperti kursi komputer untuk siswa, lemari dan sebagainya.

e. Sirkulasi ditinjau dari ergonomi, ada beberapa yang telah memenuhi standar seperti jarak antara meja komputer siswa yang satu ke meja komputer siswa yang lain, sedangkan jarak antara siswa ke media pembelajaran baik siswa yang paling depan maupun yang paling belakang belum memenuhi standar.


(37)

138

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencahayaan diruang ini yang sudah memenuhi standar pada aspek jenis lampu yang digunakan, untuk besaran intensitas minimum cukup memenuhi standar. Sirkulasi udara diruang ini belum memenuhi standar. Hal ini terasa pada suhu ruangan yang melebihi standar suhu yang seharusnya pada ruangan laboratorium komputer.

Dengan demikian bahwa aspek proporsi ruang, pencahayaan gabungan, dan penghawaan pada ruangan laboratorium komputer ini, belum sepenuhnya sesuai dengan standarisasi yang telah ada dalam peraturan pemerintah maupun literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

5.2. SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang hendak penulis sampaikan bagi pihak perancang, pihak sekolah serta peneliti lain yang akan melakukan penelitian selanjutnya pada waktu yang akan datang, yaitu:

a. Bagi Sekolah

Berdasarkan temuan dalam penelitian pada laboratorium komputer ini, sebaiknya kepada pihak sekolah dapat lebih memberikan perhatian kepada setiap ruangan termasuk ruangan laboratorium komputer. dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana yang menunjang untuk proses pembelajaran yang lebih baik, dalam hal tata letak (lay out), pemenuhan prasarana pembelajaran penunjang lainnya. Berikut ini perinciannya:

 Efisiensi energi sesuai dengan tujuan performance metric yaitu mengurangi pemakaian energi tanpa menghilangkan kenyamanan, kesehatan penghuni, dan juga lingkungan sekitar. Karena pada laboratorium komputer memakai AC merupakan standar, maka pencahayaan buatan harus diminimalisir.


(38)

139

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Dilapisi dengan karpet, untuk menjaga suhu ruang tetap stabil, kebersihan, dan kenyamanan akustik.

Untuk furniture terutama kursi sebaiknya menggunakan kursi yang ergonomis yaitu kursi yang memiliki roda.

 Perlunya perawatan ruangan laboratorium komputer, baik itu ruangannya maupun peralatan komputer lainnya.

 Hindari bolong yang lama pada plafond, sebaiknya segera diperbaiki dan diganti, karena akan menyebarkan debu dan akan dihisap oleh mesin-mesin komputer sehingga mengganggu kinerja komputer.

 Untuk masalah intensitas cahaya yang terlalu besar, sebaiknya dapat dikurangi dengan pemasangan Vertical Blind yang berfungsi untuk mereduce cahaya yang masuk agar sesuai standar (Seperti terlihat pada Gambar 5.1). Sedangkan pada area gelap di sisi selatan sebaiknya pencahayaan buatan dinyalakan.

Gambar 5.1. Pemasangan Vertical Blind pada bagian yang mendapat banyak cahaya

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014

Vertical Blind


(39)

140

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagi Pihak Perancang

Sebaiknya dalam setiap perancangan memperhatikan serta mempertimbangkan standar yang telah tersedia sesuai dengan standar yang berlaku untuk laboratorium komputer. Serta dalam suatu perancangan sebaiknya memperhatikan serta menguasai wawasan mengenai ergonomi (kenyamanan) dilihat dari antropometri pemakai ruangan tersebut, jenis dan dimensi perabot (furniture) yang akan digunakan dan kenyamanan pemakai ruangan untuk mencapai kinerja ruangan yang optimal.

c. Bagi Penelitian Kedepannya

Bagi penelitian kedepannya, perlu dihitung kebutuhan pencahayaan buatan pada sisi yang gelap, perhitungan kebutuhan AC pada ruangan laboratorium ini, selain itu semoga komponen-komponen kinerja bangunan yang lain yang belum diteliti dilanjutkan guna mencapai kinerja ruang yang lebih baik.


(40)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

D.K. Ching, Francis. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga Frick, Heinz, dkk. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta : Kanisius

Ganslandt, Rüdiger and Hofmann, Harald. (1992). Handbook of Lighting Design. Germany : The

Vieweg publishing company is a Bertelsmann International Group company. Hidayat, Tedi Suriyadi. (2008). 20 Inspirasi memadukan rumah dan kantor. Jakarta : Griya

Kreasi

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal pendidikan menengah Direktorat pembinaan sekolah menengah atas (2011). Pedoman Standarisasi

Bangunan Dan Perabot Sekolah Menengah Atas. Indonesia : Kementerian

pendidikan dan kebudayaan.

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal pendidikan menengah Direktorat

pembinaan sekolah menengah atas (2011). Panduan Teknis Perawatan Laboratorium

Komputer dan Multimedia. Indonesia : Kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

Kementrian Kesehatan. K3 bekerja di depan komputer

Laurens, Joyce Marcella. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta : Grafindo Lechner, Norbert (2007). Heating, Cooling, and Humidity. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

M.C.Lam, William (1997). Sunlighting as formgiver for architecture. USA: McGraw-Hill

M.Deru dan Torcellini.(2005). Performance Metrics Research Project – Final Report. Midwest


(41)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Research Institute : USA

Mediastika, Christina E.(2009). Hemat energi dan lestari lingkungan melalui bangunan.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Neufert, Ernest.(1996). Data Arsitek. Terjemah : Sunarto Thajadi. Jakarta : Erlangga Nurwidyaningrum, Dyah. (2010). Karakteristik ppencahayaan buatan untuk ruang pembatik.

Tugas Akhir Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia: Tidak diterbitkan

P. Van, Harten, E. Setiawan (1985) Instalasi Listrik Arus Kuat, Jilid 2. Bandung : Percetakan Bina Cipta

Panero, Julius and Zelnik, Martin. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Terjemah :

Ir. Djoeliana Kurniawan. Jakarta : Erlangga

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2008). Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Jakarta: Depdiknas.

Pratama Natsir,Hendra.(2011). Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer

Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Yogyakarta. Tugas Akhir Skripsi.

Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak diterbitkan Richard D. (Ed), (1986) The Building Systems Integration Handbook, New York, The

American Institute of Architects, John Wiley &Sons

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31

Juli 2008. Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Indonesia : Kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

Satwiko, Prasasto.(2008). Fisika Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi Ofsett

Snyder, James C., Catanese, Anthony J. (1984). Pengantar Arsitektur. Terjemahan : Ir. Hendro


(42)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangkayo. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Soegijanto. (1998). Bangunan di Indonesia dengan iklim tropis lembab ditinjau dari aspek fisika

bangunan. Bandung : ITB.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Standar Nasional Indonesia SNI 03-2396-2001.(2001). Tata cara perancangan system

pencahayaan buatan pada bangunan gedung. Jakarta : Badan Standardisasi

Nasional(BSN)

Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2000.(2000). Konservasi Energi pada sistem

pencahayaan. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional(BSN)

Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2001. Sistem Ventilasi Bangunan. Jakarta : Badan

Standardisasi Nasional(BSN)

Virochsiri, Xantharid. (1997). Desin Guide For Secondary Schools In Asia, volume 4. Unesco

Regional Office for Education in Asia

Vitruvius. (1914 ). Ten Books on Architecture. London: Humphrey Milford Oxford University

Wolfgang F.E. Preiser and Jacqueline C. Vischer. (2005). Assesing Building Performance.

Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP : Elsevier Butterworth-Heinemann

Tim Penyusun UPI. (2010), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan

Tjahyani Busono. (2013). Evaluasi Kinerja Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Menggunakan Metode Performance Metric. Proposal penelitian Penelitian Pembinaan


(43)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan Pengembangan Kelompok Bidang Keilmuan (PPKBK). Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas pendidikan teknologi dan kejuruan Universitas pendidikan Indonesia

Yuliani, Yuli. (2013). “Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior

Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya”. Tugas Akhir Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas pendidikan Indonesia.

Website

Carapedia. (2013). Pengertian dan definisi evaluasi. [Online]. Tersedia:

http:// arapedia. o /pe gertia _defi isi_e aluasi_i fo .ht l [ 20 Desember 2013 ]

NREL, 2012, National Renewable Energy Laboratory High Performance Building

Research online, available from

http://www.nrel.gov/buildings/highperformance/ about.html last accessed November 2013.

Harputlugih, Gulsu Ulukayak and Hensen, 2006, The Relation Between Building Assessment Systems and Building Performance Simulation, available from

http://eber.ed.ornl.gov/commercialproducts/CW B.htm last accessed

November 2013.

Santika. (2013). Papan Tulis Sebagai Media Pembelajaran . [Online]. Tersedia:

http://sartikahi ata. ordpress. o / / / /papa -tulis-se agai- edia

-pe elajara /.

[5 Mei 2014 pukul 8:30]

Kendriya Vidyalaya Sangathan. (2013). Benchmarking of Computer Laboratory. [Online].

Tersedia: http://kvspgtcs.org/wp-content/uploads/2013/08/Benchmarking-of

-Computer-

Lab.pdf [7 Juni 2014 Pukul 9:28]

KBBI Online. (2014). Pengertian Sirkulasi. [Online]. Tersedia: http://k i. e .id/ [7 Juni 2014

Pukul 9:31]

Encyclopedia Of Educational Technology. (2014). Short Multimedia Articles.

[Online].

Tersedia:

http:// . og iti ehorizo s. o /assig e ts/ED / eekO e .ht

[7 Juni 2014 Pukul 9:35]

Admin. (2008). Posisi Sehat Di Depan komputer. [Online]. Tersedia:

http:// .f- uzz. o / / / /posisi-sehat-di-depa -ko puter [7 Juni 2014 Pukul 9:39]


(44)

Yuwita Novyanti, 2014

Evaluasi Kinerja Ruang SMK Negeri 5 Bandung D engan Metode Performance Metric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http:// . a seodesig . o / e -desig /hue-saturatio -a d-light ess/

[7 Juni 2014 Pukul 9:39]

Yusman, Andriana. (2012). LED lampu masa depan. [Online]. Tersedia:

http://led . logspot. o / [7 Juni 2014 Pukul 9:57] BP, Septana. (2013). Ventilasi Alami. [Online]. Tersedia:

http://septa a p. ordpress. o / / / / e tilasi-ala i/ [7 Juni 2014 Pukul 10:01]

Indotravelers. (2014). Peta Bandung. [Online]. Tersedia:

http:// .i dotra elers. o / a du g/peta_ dg.ht l [7 Juni 2014 Pukul 13:01]

Journal

Wisnu Arya Wardhana, dkk. (1997). “Aspek Keselamatan Kerja pada Pemakaian Komputer”.

Jurnal Elektro Indonesia . Edisi ke Tujuh, April 1997.

Sudjoko Kuswadji dr. (1996). Aspek Ergonomi dan Kesehatan Bekerja Dengan

Komputer.

Seminar Nasional Aspek Kesehatan Kerja dalam Globalisasi Teknologi Komputer.

Yogyakarta

Wong, N. Y. and Jan, W. L. S. 2000. Total building performance evaluation of academic


(1)

140

b. Bagi Pihak Perancang

Sebaiknya dalam setiap perancangan memperhatikan serta mempertimbangkan standar yang telah tersedia sesuai dengan standar yang berlaku untuk laboratorium komputer. Serta dalam suatu perancangan sebaiknya memperhatikan serta menguasai wawasan mengenai ergonomi (kenyamanan) dilihat dari antropometri pemakai ruangan tersebut, jenis dan dimensi perabot (furniture) yang akan digunakan dan kenyamanan pemakai ruangan untuk mencapai kinerja ruangan yang optimal.

c. Bagi Penelitian Kedepannya

Bagi penelitian kedepannya, perlu dihitung kebutuhan pencahayaan buatan pada sisi yang gelap, perhitungan kebutuhan AC pada ruangan laboratorium ini, selain itu semoga komponen-komponen kinerja bangunan yang lain yang belum diteliti dilanjutkan guna mencapai kinerja ruang yang lebih baik.


(2)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

D.K. Ching, Francis. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga Frick, Heinz, dkk. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogyakarta : Kanisius

Ganslandt, Rüdiger and Hofmann, Harald. (1992). Handbook of Lighting Design. Germany : The

Vieweg publishing company is a Bertelsmann International Group company. Hidayat, Tedi Suriyadi. (2008). 20 Inspirasi memadukan rumah dan kantor. Jakarta : Griya

Kreasi

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal pendidikan menengah Direktorat pembinaan sekolah menengah atas (2011). Pedoman Standarisasi Bangunan Dan Perabot Sekolah Menengah Atas. Indonesia : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Kementerian pendidikan dan kebudayaan Direktorat jenderal pendidikan menengah Direktorat

pembinaan sekolah menengah atas (2011). Panduan Teknis Perawatan Laboratorium

Komputer dan Multimedia. Indonesia : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Kementrian Kesehatan. K3 bekerja di depan komputer

Laurens, Joyce Marcella. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta : Grafindo Lechner, Norbert (2007). Heating, Cooling, and Humidity. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

M.C.Lam, William (1997). Sunlighting as formgiver for architecture. USA: McGraw-Hill

M.Deru dan Torcellini.(2005). Performance Metrics Research Project – Final Report. Midwest


(3)

Research Institute : USA

Mediastika, Christina E.(2009). Hemat energi dan lestari lingkungan melalui bangunan.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Neufert, Ernest.(1996). Data Arsitek. Terjemah : Sunarto Thajadi. Jakarta : Erlangga Nurwidyaningrum, Dyah. (2010). Karakteristik ppencahayaan buatan untuk ruang pembatik.

Tugas Akhir Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia: Tidak diterbitkan

P. Van, Harten, E. Setiawan (1985) Instalasi Listrik Arus Kuat, Jilid 2. Bandung : Percetakan Bina Cipta

Panero, Julius and Zelnik, Martin. (1979). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Terjemah :

Ir. Djoeliana Kurniawan. Jakarta : Erlangga

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. (2008). Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah

Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Jakarta: Depdiknas.

Pratama Natsir,Hendra.(2011). Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer

Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Yogyakarta. Tugas Akhir Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak diterbitkan Richard D. (Ed), (1986) The Building Systems Integration Handbook, New York, The

American Institute of Architects, John Wiley & Sons

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31

Juli 2008. Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Indonesia : Kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Satwiko, Prasasto.(2008). Fisika Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi Ofsett

Snyder, James C., Catanese, Anthony J. (1984). Pengantar Arsitektur. Terjemahan : Ir. Hendro


(4)

Sangkayo. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Soegijanto. (1998). Bangunan di Indonesia dengan iklim tropis lembab ditinjau dari aspek fisika

bangunan. Bandung : ITB.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Standar Nasional Indonesia SNI 03-2396-2001.(2001). Tata cara perancangan system

pencahayaan buatan pada bangunan gedung. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional(BSN)

Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2000.(2000). Konservasi Energi pada sistem

pencahayaan. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional(BSN)

Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2001. Sistem Ventilasi Bangunan. Jakarta : Badan

Standardisasi Nasional(BSN)

Virochsiri, Xantharid. (1997). Desin Guide For Secondary Schools In Asia, volume 4. Unesco

Regional Office for Education in Asia

Vitruvius. (1914 ). Ten Books on Architecture. London: Humphrey Milford Oxford University

Wolfgang F.E. Preiser and Jacqueline C. Vischer. (2005). Assesing Building Performance.

Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2 8DP : Elsevier Butterworth-Heinemann

Tim Penyusun UPI. (2010), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia : tidak diterbitkan

Tjahyani Busono. (2013). Evaluasi Kinerja Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Menggunakan Metode Performance Metric. Proposal penelitian Penelitian Pembinaan


(5)

Dan Pengembangan Kelompok Bidang Keilmuan (PPKBK). Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas pendidikan teknologi dan kejuruan Universitas pendidikan Indonesia

Yuliani, Yuli. (2013). “Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) Penataan Elemen Interior

Ruangan Kelas Teori Bangunan A SMK Negeri 2 Tasikmalaya”. Tugas Akhir Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Universitas pendidikan Indonesia.

Website

Carapedia. (2013). Pengertian dan definisi evaluasi. [Online]. Tersedia:

http:// arapedia. o /pe gertia _defi isi_e aluasi_i fo .ht l [ 20

Desember 2013 ]

NREL, 2012, National Renewable Energy Laboratory High Performance Building

Research online, available from

http://www.nrel.gov/buildings/highperformance/ about.html last accessed November 2013.

Harputlugih, Gulsu Ulukayak and Hensen, 2006, The Relation Between Building Assessment Systems and Building Performance Simulation, available from

http://eber.ed.ornl.gov/commercialproducts/CW B.htm last accessed November 2013.

Santika. (2013). Papan Tulis Sebagai Media Pembelajaran . [Online]. Tersedia:

http://sartikahi ata. ordpress. o / / / /papa -tulis-se agai- edia

-pe elajara /.

[5 Mei 2014 pukul 8:30]

Kendriya Vidyalaya Sangathan. (2013). Benchmarking of Computer Laboratory. [Online].

Tersedia: http://kvspgtcs.org/wp-content/uploads/2013/08/Benchmarking-of

-Computer-

Lab.pdf [7 Juni 2014 Pukul 9:28]

KBBI Online. (2014). Pengertian Sirkulasi. [Online]. Tersedia: http://k i. e .id/ [7 Juni 2014

Pukul 9:31]

Encyclopedia Of Educational Technology. (2014). Short Multimedia Articles. [Online].

Tersedia:

http:// . og iti ehorizo s. o /assig e ts/ED / eekO e .ht

[7 Juni 2014 Pukul 9:35]

Admin. (2008). Posisi Sehat Di Depan komputer. [Online]. Tersedia:

http:// .f- uzz. o / / / /posisi-sehat-di-depa -ko puter

[7 Juni 2014 Pukul 9:39]


(6)

http:// . a seodesig . o / e -desig /hue-saturatio -a d-light ess/

[7 Juni 2014 Pukul 9:39]

Yusman, Andriana. (2012). LED lampu masa depan. [Online]. Tersedia:

http://led . logspot. o / [7 Juni 2014 Pukul 9:57]

BP, Septana. (2013). Ventilasi Alami. [Online]. Tersedia:

http://septa a p. ordpress. o / / / / e tilasi-ala i/ [7 Juni 2014

Pukul 10:01]

Indotravelers. (2014). Peta Bandung. [Online]. Tersedia:

http:// .i dotra elers. o / a du g/peta_ dg.ht l [7 Juni 2014 Pukul

13:01] Journal

Wisnu Arya Wardhana, dkk. (1997). “Aspek Keselamatan Kerja pada Pemakaian Komputer”.

Jurnal Elektro Indonesia . Edisi ke Tujuh, April 1997.

Sudjoko Kuswadji dr. (1996). Aspek Ergonomi dan Kesehatan Bekerja Dengan Komputer.

Seminar Nasional Aspek Kesehatan Kerja dalam Globalisasi Teknologi Komputer.

Yogyakarta

Wong, N. Y. and Jan, W. L. S. 2000. Total building performance evaluation of academic