PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIKLAT DALAM MATA DIKLAT PRAKTEK KERJA PLAMBING TERHADAP KESIAPAN KERJA PRAKTEK DI WORKSHOP SMKN 5 BANDUNG.

(1)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.7 Penjelasan Istilah ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keterampilan ... 6

2.1.1 Pengertian Keterampilan ... 6

2.1.2 Tahap-tahap Haasil Belajar Psikomotor... 7

2.1.3 Pembelajaran Psikomotor ... 8

2.1.4 Penilaian Hasil belajar Psikomotor ... 9

2.2 Belajar ... 9

2.2.1 Pengertian Belajar ... 9

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10

2.3 Praktek Kerja Plambing ... 12

2.3.1 Pengertian Praktek Kerja Plambing ... 12

2.4 Kompetensi Dasar Praktek Plambing ... 15

2.5 Kesiapan Kerja ... 22

2.5.1 Pengertian Kesiapan ... 22

2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan Kerja ... 23

2.6 Asumsi ... 26

2.7 Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 27

3.2 Lokasi Penelitian ... 27

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian ... 27

3.3.1 Variabel Penelitian ... 27


(2)

vi

3.4 Data dan Sumber Data ... 29

3.5 Populasi dan Sampel ... 30

3.5.1 Populasi ... 30

3.5.2 Sampel ... 31

3.6 Metode Mengumpulkan Data ... 32

3.6.1 Metode Angket ... 32

3.6.2 Metode Tes ... 33

3.7 Instrumen Penelitian ... 33

3.7.1 Angket ... 33

3.7.2 Tes ... 34

3.8 Ujicoba Angket Penelitian ... 34

3.8.1 Uji Validitas ... 34

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.9 Teknik Analisis Data ... 37

3.10 Pengujian Asumsi Statistik ... 39

3.10.1 Uji Normalitas ... 39

3.10.2 Perhitungan Gambaran Umum ... 41

3.10.3 Uji Homogenitas ... 42

3.10.4 Menghitung koefisien Korelasi ... 44

3.10.5 Uji Hipotesis ... 44

3.10.6 Mencari Koefisien Determinasi ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian ……….... 46

4.1.1 Hasil Uji Coba Validitas ………...………... 46

4.1.2 Hasil Uji Coba Reliabilitas ……….. 47

4.2 Deskripsi Data ……….. 48

4.3 Analisa Data ………. 51

4.3.1 Uji Normalitas Data ……… 51

4.3.2 Uji homogenitas... 53

4.3.3 Perhitungan Korelasi... 53

4.3.4 Perhitungan Determinasi ………... 54

4.3.5 Pengujian Hipotesis ………... 54

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 59

5.2 Saran ………... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kompetensi/Sub Kompetensi Pekerjaan plambing ... 14

3.1 Populasi Penelitian ... 30

3.2 Skala Likert ... 32

3.3 Skor Tes Item ... 33

4.1 Distribusi Frekuensi Keterampilan Belajar Peserta diklat dalam Mata Diklat Praktek Kerja Plambing ... 48

4.2 Gambaran Umum Keterampilan Belajar Peserta diklat dalam Mata Diklat Praktek Kerja Plambing ... 49

4.3 Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja Praktek di workshop ... 50


(4)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.2 Paradigma Penelitian ... 29

4.1 Diagram Lingkaran Gambaran Umum Variabel X ... 49

4.2 Diagram Batang Gambaran Umum Variabel X ... 49

4.3 Diagram Lingkaran Gambaran Umum Variabel Y ... 51

4.4 Diagram Batang Gambaran Umum Variabel Y ... 51

4.5 Uji Normalitas Variabel X ... 52


(5)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :

1. Uji validitas dan reliabilitas angket uji coba variabel y 2. Perhitungan gambaran umum variabel x dan variabel y 3. Perhitungan uji normalitas

4. Perhitungan uji homogenitas 5. Perhitungan koefisien korelasi 6. Perhitungan koefisien determinasi 7. Pengujian hipotesis

Lampiran 2 :

1. Kisi-kisi instrumen penelitian uji coba 2. Kisi-kisi instrumen penelitian

3. Angket uji coba variabel y 4. Angket variabel y

5. Soal tes variabel x

6. Data hasil penyebaran soal tes variabel x 7. Data hasil penyebaran angket variabel y 8. Silabus

9. Persetujuan soal tes variabel x dari tenaga ahli

Lampiran 3 :

1. Tabel nilai-nilai dalam distribusi t 2. Tabel nilai-nilai chi-kuadrat 3. Tabel harga-harga kritis dari o–z 4. Berita acara seminar 1

5. Berita acara seminar 2 6. Sk dekan

7. Lembar asistensi 8. Daftar riwayat hidup


(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya berbagai ilmu dalam bidang pendidikan, terutama di Sekolah Menengah Kejuruan yang membekali peserta diklatnya dengan berbagai keterampilan khusus, sehingga menghasilkan sumber daya manusia terampil yang memiliki kesiapan kerja praktek lebih matang, untuk itu peserta diklat harus lebih meningkatkan kemampuan keterampilan dalam belajarnya guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop.

Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan, menuntut semua peserta diklat untuk dapat memiliki keterampilan dalam belajar, baik secara individu maupun kelompok. Pada proses pelaksanaannya di sekolah, peserta diklat dibekali keterampilan khusus oleh gurunya sesuai dengan tugas-tugas yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pengajaran praktek kerja di SMKN 5 Bandung, pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Penulis melihat bahwa, masih banyak peserta diklat dalam menyelesaikan tugas prakteknya selalu ketinggalan, baik tugas ke satu, ke dua, dan seterusnya, tetapi ada juga peserta diklat yang mampu menyelesaikan semua tugasnya. Dengan melihat fenomena di atas, peserta diklat-nya dapat dikatakan belum terampil, dan kesiapan kerja paraktek yang dimilikinya belum matang.


(7)

2 Penulis dapat membayangkan apabila masalah ini tidak diteliti, peserta diklat yang selalu ketinggalan akan selalu ada dalam meyelesaikan tugas prakteknya, sehingga peserta diklatnya belum dapat dikatakan terampil dan akhirnya tidak memiliki kesiapan kerja praktek di workshop. Dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat mengetahui sejauh mana pengaruh keterampilan belajar terhadap kesiapan kerja praktek di workshop SMK Negeri 5 Bandung.

Berdasarkan alasan di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Keterampilan Belajar Peserta Diklat dalam Mata Diklat Praktek Kerja Plambing terhadap Kesiapan Kerja Praktek di Workshop SMK Negeri 5 Bandung”

1.2 Identifikasi Masalah

Penulis dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Didalam mengerjakan tugas praktek kerja plambing yang diberikan instruktur, tidak semua peserta diklat dapat memahaminya.

2. Sebagian besar peserta diklat sering terlambat dalam mengerjakan tugas prakteknya.

3. Kurangnya peserta diklat menyadari betapa pentingnya keterampilan yang harus dimiliki guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop.


(8)

3

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan, akan dibatasi pada keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing dan kesiapan kerja praktek di workshop peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) sebanyak 135 peserta diklat, dari 4 kelas yaitu TKBB, TGB 1, TGB 3, TGB 5 di workshop SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009.

1.4 Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang perlu dikaji antara lain :

1. Bagaimana gambaran keterampilan belajar peserta diklat pada mata diklat praktek kerja plambing di SMK Negeri 5 Bandung

2. Bagaimana gambaran kesiapan kerja praktek di workshop peserta diklat SMK Negeri 5 Bandung

3. Bagaimana pengaruh keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan kerja praktek di workshop SMK Negeri 5 Bandung

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :

1. Mengetahui bagaimana keterampilan belajar peserta diklat dalam

melaksanakan kerja praktek plambing di SMK Negeri 5 Bandung.

2. Mengetahui sejauh mana kesiapan kerja praktek di workshop yang dimiliki peserta diklat di SMK Negeri 5 Bandung.


(9)

4 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan kerja praktek di workshop SMK Negeri 5 Bandung.

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, sebagai berikut :

1. Bermanfaat bagi lembaga dalam hal ini SMK Negeri 5 Bandung agar lebih memotivasi peserta diklatnya khususnya dalam mata diklat praktek kerja plambing untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam belajar tentunya dengan memiliki kesiapan kerja praktek di workshop yang lebih matang.

2. Bermanfaat bagi peserta diklat SMK Negeri 5 Bandung dalam rangka meningkatkan keterampilan belajar khususnya pada mata diklat praktek kerja plambing guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop. 3. Bermanfaat bagi guru mata diklat praktek kerja plambing, agar selalu

mengingatkan peserta diklatnya untuk belajar praktek plambing dengan penuh kesungguhan, dengan demikian keterampilan dalam belajar dan kesiapan kerja praktek di workshop yang dimiliki peserta diklat akan tercapai dengan hasil yang maksimal.


(10)

5

1.7 Penjelasan Istilah

Penulis dalam penelitian ini, memberikan penjelasan istilah dalam judul yaitu sebagai berikut :

1. Keterampilan menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Menurut Singer (1972)

2. Kesiapan (readiness) adalah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi, latar belakang, pengalaman, hasil belajar yang lalu, dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang belajar. Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran (2002 : 48)

Keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing yang dimaksud pada kegiatan penelitian ini adalah keterampilan belajar peserta diklat dalam memahami macam dan fungsi peralatan plambing, serta menggunakan berbagai macam peralatan tangan kerja praktek plambing, seperti memotong, melipat, mematri pada plat seng, mengulir, membuat sambungan plat dan pipa galvanis.

Kesiapan kerja praktek yang dimaksud pada kegiatan penelitian ini adalah kesiapan kerja praktek yang harus dimiliki peserta diklat dalam menerima tugas-tugas praktek kerja yang diberikan oleh gurunya, pada saat akan melaksanakan kegiatan kerja praktek plambing di workshop SMK Negeri 5 Bandung.


(11)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:160) Penentuan dan pemilihan metode yang tepat digunakan dalam suatu penelitian sangat berguna bagi peneliti, karena dapat membantu dalam mencapai tujuan penelitian. Dari tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode asosiatif.

Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2002 : 34) mengatakan bahwa metode asosiatif adalah, suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris, kausal, dan interaktif.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung tepatnya di Jalan Bojong Koneng No.37 A.

3.3 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2008 : 3). Jumlah variabel


(12)

28

dalam penelitian tergantung pada luas dan sempitnya penelitian yang akan dilakukan. Dalam penenelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Variabel bebas (X) adalah keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing

2. Variabel terikat ( Y ) adalah kesiapan kerja praktek di workshop

3.3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma menurut Sedarmayanti dan syarifudin Hidayat (2002 : 46) dapat diartikan sebagai :

a. Keseluruhan konstelasi dari kepercayaan, nilai, teknologi, dan sebagainya yang dimiiki bersama oleh anggota dari suatu kelompok tertentu.

b. Suatu citra dasar dibidang kajian dalam suatu ilmu

c. Suatu model

Model dan pola pikir yang digunakan dalam penelitian ini, diperjelas dalam paradigma penelitian sebagai berikut :


(13)

29

4 5

6

Gambar 3.2. Paradigma Penelitian

3.4 Data dan Sumber Data

Data penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107), “Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh”.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek yang berhubungan dengan objek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari teknik penelitian langsung ke lapangan, melalui penyebaran angket kepada subjek penelitian, yaitu peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung, dengan mengambil sampel sebanyak 57 peserta diklat, dari 4 kelas yaitu TKBB, TGB 1, TGB 3, TGB 5 tahun pelajaran 2008/2009.

Temuan Penelitian

Kesimpulan dan Saran Keterampilan Belajar

Peserta Diklat dalam Mata Diklat Praktek

Kerja Plambing

(Variabel X)

Kesiapan Kerja Praktek diworkshop

(Variabel Y) Peserta Diklat

Kelas 1 Semester 1 Bidang Keahlian

Teknik Bangunan

SMKN 5 Bandung


(14)

30

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari subjek yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan memberikan informasi untuk bahan penelitian. Data sekunder didapat dari literatur dan studi kepustakaan yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Suharsimi Arikunto (2006 : 130). Populasi yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) sebanyak 135 peserta diklat, dari 4 kelas yaitu TKBB, TGB 1, TGB 3, TGB 5 di workshop SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009.

Populasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Subjek Penelitian populasi

1 Kelas 1 TGB 1 34 orang


(15)

31

3 Kelas 1 TGB 5 34 orang

4 Kelas 1 TKBB 32 orang

Jumlah 135 orang

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Suharsimi Arikunto (2006 : 131). Penulis mengambil semua sampel pada peserta diklat yang berasal dari program keahlian teknik bangunan dengan cara random atau sampel acak sebanyak 57 peserta diklat, dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip oleh Savilla adalah sebagai berikut :

n = (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002 : 143)

n =

, = 57, 44 ≈ 57

dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi


(16)

32

3.6 Metode Mengumpulkan Data 3.6.1 Metode Angket

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan unutk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 151). Jenis angket yang digunakan adalah jenis angket yang tertutup, yaitu angket yang memberi pernyataan sekaligus disertai dengan alternatif jawaban yang sudah tersedia. Pertanyaan yang digunakan pada angket berpedoman pada variabel kesiapan kerja praktek diworkshop.

Angket yang disebarkan berisi soal pertanyaan mengenai kesiapan kerja praktek berupa uraian yang disusun dengan skala likert yang terdiri dari empat jawaban dengan skala penilaian 4=ST, 3=S, 2=KS dan 1=TS untuk jawaban positif dan jawaban negative sebaliknya.

Tabel 3.2 Skala Likert

Item Pertanyaan

Bobot Skor

SS S KS TS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Ket: SS=sangat setuju, S=setuju, KR=kurang setuju, TS=tidak setuju Sumber : Sukardi (2003 : 147)


(17)

33

3.6.2 Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunkan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2006 : 150).

Metode tes digunakan untuk memperoleh skor keterampilan belajar peserta diklat. Jenis tes yang digunakan adalah jenis tes pilihan ganda, yang sudah disediakan alternatif jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dianggap benar, dengan skala penilaian 0 (bagi item yang dijawab salah) dan 1(bagi item yang dijawab benar).

Tabel 3.3 Skor Tes Item

Butir soal/item Alternatif jawaban Skor

1 Benar 1

2 Salah 0

Sumber : Suharsimi Arikunto (2001 : 76)

3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Angket

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga lebih mudah diolah. Suharsimi Arikunto (2006 : 160). Instrumen ini digunakan untuk mengukur kesiapan kerja praktek di workshop, peserta diklat kelas 1


(18)

34

semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung pelajaran 2008/2009, yang hal ini dituangkan dalam kisi-kisi yang telah terlampir.

3.7.2 Tes

Tes ini merupakan alat ukur untuk memperoleh data mengenai keterampilan belajar peserta diklat dalam melaksanakan kegiatan kerja praktek plambing diworkshop, yang hal ini dituangkan dalam kisi-kisi yang telah terlampir.

3.8 Uji Coba Angket Penelitian

Uji coba angket ini, yang diujicobakan adalah mengenai validitas dan reliabilitasnya. Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas tes penelitian adalah sebagai berikut :

3.8.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji tingkat validitas alat ukur ini digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson :

rxy =

(

)( )

(

)

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑

(Arikunto, 2006 : 170)

keterangan :

rxy = Koefisien korelasi butir

∑X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba

∑Y = Jumlah skor total item yang diperoleh responden uji coba


(19)

35

Kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) menurut Riduwan (2004 : 98) sebagai berikut :

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir (anabut) sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product Momen dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi taraf signifikansi, maka item pertanyaan atau pernyataan diuji ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut:

(

)

(

2

)

1 2

r N r t

− − =

(Sudjana, 2002 : 380) keterangan :

t = Uji signifikasi korelasi r = Koefisien korelasi


(20)

36

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf

kepercayaan 95%.

Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel, maka item

tersebut valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Rumus yang digunakan dalam pengujian reliabilitas instrumen adalah dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Adapun langkahBlangkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah varians dari setiap item dengan rumus :

N N X X n ) ( 2 2 2 Σ − Σ =

α (Arikunto, 2002 :186)

Keterangan : αn2 = Harga varians tiap itemnya

ΣX2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap itemnya (ΣX2) = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya

2. Mencari jumlah varians butir (∑αB2) yaitu dengan menjumlahkan varians dari setiap butirnya (

2

n

α ).

Menghitung harga varians total dengan rumus :

N N Y Y t ) ( 2 2 2 Σ − Σ =

α (Arikunto, 2002 :186)

Keterangan : αt 2

= Varians total

ΣY2 = Jumlah kuadrat jawaban total tiap responden


(21)

37

3. Mencari realiabilitas angket, menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

      Σ −     − = t b k k r 2 2 11 1 1 σ σ

(Arikunto, 2002 : 193)

Keterangan : k = jumlah item angket

Kriteria rhitung > rtabel sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :

r ll < 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah 0,40 – 0,599 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas kuat

0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat kuat

Sumber : (Sugiyono, 2007 : 216)

3.9 Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan langkah-langkah pengolahan data yaitu :

1. Persiapan, yang mencangkup pengecekan kelengkapan data

2. Tabulasi, kegiatan tabulasi ini, antara lain :

a. Pemberian skor (scoring) pada setiap item soal serta mengubah jenis data interval menjadi data ordinal.

b. Mengubah jenis data, disesuaikan dengan teknik analisis yang akan digunakan, misalnya data interval diubah menjadi data ordinal dengan membuat tingkatan.


(22)

38

c. Konversi Z-Score dan T-Score

Skor mentah diubah menjadi skor baku. Langkah-langkah perhitungan konversi Z-Score dan T-Score adalah sebagai berikut :

Menghitung rata-rata

( )

X

Dari tabel data mentah diperoleh (untuk Variabel X)

keterangan :

X = rata-rata

X = jumlah harga semua x

n = jumlah data (Suprian AS, 2001 : 67)

Menghitung simpangan baku

(

)

n X Xi

SD=

Keterangan

SD = simpangan baku

(

XiX

)

= selisih antara skor Xi dengan rata-rata

(Suprian AS, 2001 : 67) Mengkonversi Z-Score dan T-Score

Rumus yang digunakan untuk merubah skor mentah menjadi skor baku dari variabel X dan variabel Y adalah rumus angka Z-Score dan T-Score.

Z-score =

SD M Xi

n X


(23)

39

T-score = 50 + 10 

  

SD M Xi

Keterangan :

XI = Data ke i

M = Mean

SD = Simpangan baku

(Suprian AS, 2001 : 67)

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Pengolahan data yang diperoleh disesuaikan dengan jenis data, yakni data diskrit, ordinal, interval, dan ratio sesuai dengan pendekatan penelitian yang diambil. Dalam hal ini peneliti memilih mengolah data dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

3.10 Pengujian Asumsi Statistik 3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita olah berdistribusi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang digunakan, jika data tersebut tidak berdistribusi normal, maka kita gunakan metode statistik non parametrik. Sedangkan jika data tersebut berdistribusi normal, kita dapat digunakan statistik parametrik.

Langkah yang dilakukan untuk melakukan uji normalitas dengan rumus Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :


(24)

40

Langkah 1 : Tentukan rentang (R), ialah data terbesar dikurangi data terkecil

Langkah 2 : Tentukan banyak kelas interval dengan aturan sturges

Banyak Kelas = 1+3,3 Log n

Langkah 3 : Tentukan panjang kelas (p)

=

Langkah 4 : Membuat tabel distribusi frekuensi

Langkah 5 : Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:

x = ∑ (Sudjana, 2002 : 67)

Langkah 6 : Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:

= ∑ ∑ (Sudjana, 2002 : 94)

Langkah 7 : Membuat tabel distribuusi harga yang diperlukan dalam chi-kuadrat yaitu sebagai berikut :

(Sugiyono, 2008 : 107)

Dimana :

2 = Chi Kuadarat

= ! " − ""ℎ$ &


(25)

41

"0 = Frekuensi yang diobservasi

" = Frekuensi yang diharapkan

Membandingkan harga Chi Kuadrad Hitung dengan Chi Kuadrad Tabel. Bila harga Chi Kuadrad Hitung lebih kecil daripada Chi Kuadrad Tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak normal.

3.10.2 Perhitungan Gambaran Umum

Untuk mengetahui gambaran umum suatu data dari masing-masing variabel yaitu keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing (variable X) dan kesiapan kerja praktek diworkshop (variable Y), berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah-langkah perhitungan uji kecenderungan adalah sebagai berikut :

a) Menghitung rata-rata simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel

b) Menentukan skala skor mentah, untuk menghitung besarnya rerata ideal (M) dan simpangan baku ideal (SD) digunakan rumus :

+ = , SD= ,/ (Suprian AS, 2001 : 86) Keterangan :

M = Nilai rata-rata (mean)


(26)

42

N = Banyaknya siswa

SD = Simpangan baku

Y = X-M (selisih skor mentah dengan harga mean)

c) Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data

gambaran umum dari setiap variabel

Kriteria gambaran umum sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah :

M + 1,5 SD : sangat tinggi

M + 0,0 SD : tinggi

M - 1,5 SD : sedang

M - 3,0 SD : rendah (Suprian AS, 2001 : 86)

3.10.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari populasi yang beragam menjadi satu ragam atau ada kesamaan dan layak untuk diteliti. Dalam perhitungan uji homogenitas variansi digunakan metoda Bartlet

dengan langkah perhitungan sebagai berikut :

1. Menyusun data dan membuat tabel Bartlet.

2. Menghitung besaran varian data (S2) masing-masing kelompok

(

)

(

1

)

2 2

2

=

n n

X X

n

S i t


(27)

43

3. Menghitung nilai Bartlet dengan rumus:

a. Varian gabungan dari semua sampel dengan rumus:

(

)

(

1

)

1 2

2

=

t i i

n s n

S

(Sudjana, 2002 : 263)

b. Harga satuan B dengan rumus:

(

log 2

)

(

−1

)

= S ni

B

(Sudjana, 2002 : 263)

c. Distribusi kedalaman X2 dengan rumus:

(

)

(

(

)

2

)

2

log 1 10

ln B n si

X = −Σ −

(Sudjana, 2002 : 263)

4. Menentukan nilai Chi-Kuadrat (X2) dari daftar distribusi X2 dengan derajat

kebebasan dk = k – 1

5. Menentukan homogenitas dengan kriteria penerimaan: X2hitung < X2tabel dengan peluang 0,05 serta dk = k – 1.


(28)

44

3.10.4 Menghitung Koefesien Korelasi

a. Perhitungan Koefesien Korelasi

Perhitungan koefesien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan Rumus koefesien korelsi Rank-Spearman, yaitu :

(

1

)

6

1

2

2

Σ

=

n

n

b

i

ρ

(Sugiyono, 107)

kemudian harga koefisien korelasi 0 diinterprestasikan pada tingkat koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008 : 231) dengan kriteria yang telah ditentukan :

0,00 – 0,199 : hubungannya sangat rendah

0,20 – 0,399 : hubungannya rendah

0,40 – 0,599 : hubungannya sedang

0,60 – 0,799 : hubungannya kuat

0,80 – 1,000 : hubungannya sangat kuat

3.10.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji hipotesis (Ha) yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.


(29)

45

2 1

2

r n r t

− −

= (Riduwan, 2004 : 139)

Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada tahap kepercayaan 90% dan 95%. Kriteria pengujian adalah tolak H0 koefesien korelasi berarti, jika thitung > ttabel pada dk = n – 2.

3.10.6 Mencari Koefisien Determinasi ( r2)

Koefisien diterminasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase Interaksi Keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing sebagai variabel X terhadap kesiapan kerja praktek di workshop sebagai variabel Y. Rumus yang digunakan adalah :

KD = r2 x 100% (Sudjana, 2002 : 369)

Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus

diuji apakah nilai-nilai r2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan


(30)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis akan menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.

5.1 Kesimpulan

Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari permasalahan penelitian berdasarkan analisis data yang telah diperoleh. Secara garis besar penelitian ini menjawab seluruh pertanyaan yang dirumuskan dalam perumusan masalah. Demikian juga dengan hipotesis yang merupakan arah bagi penelitian ini telah terjawab, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peserta diklat kelas I semester 1 jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009, lebih dominan mempunyai keterampilan belajar yang sedang dalam mata diklat praktek plambing

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009, lebih dominan mempunyai kesiapan kerja praktek yang rendah di workshop.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan


(31)

61 kerja praktek di workshop. Hal ini terbukti dengan harga r (koefisien korelasi) sebesar 0,535 termasuk korelasi yang sedang. Besarnya pengaruh keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing memberikan pengaruh sebesar 28,594 % terhadap kesiapan kerja praktek di workshop, dan 71,406 % dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah : 1. Bagi pihak sekolah :

Hendaklah selama kegiatan belajar mengajar guru lebih memotivasi peserta diklatnya untuk lebih meningkatkan keterampilan belajarnya, guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop.

2. Bagi peserta diklat

Dari hasil penelitian pengaruh keterampilan belajar dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan kerja praktek di workshop tergolong pada tingkat sedang, maka harus lebih ditingkatkan lagi, terutama dalam keterampilan belajarnya.


(32)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Atmaja Saputra, Suprian.(2001). Evaluasi Pendidikan. Bandung : Diktat Perkuliahan FPTK UPI

Dave. (1967); Robert Gagne; (1977); Leighbody (1968); Mardapi. (2003); Mills. (1977); dan Singer. (1972). Penilaian Psikomotorik I. Membangun SMK Berbasis Industri [Oneline], 1 halaman. Tersedia:http://www.sudarmansmk. blogspot.com.html [20 November 2008]

Pamujo, Hendro. (2005). Kontribusi Minat Kerja dan Kemampuan Akademis

terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas III Jurusan

Bangunan Smk Ypt I Purbalingga Tahun Pelajaran 2004/2005. Tersedia: http://www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/wrdpdf-e/index/assoc/HASH4bd1. dir/doc.pdf

Helmi, Agus; Evri Tahar; dan Toto Suparta. (1997). Dasar-Dasar Plambing. Bandung : Angkasa

Hidayat, Syarifudin; dan Sedarmayanti. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju

Kartono, Kartini. (1985). Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta : CV.Rajawali Latif, Syahriful. (2009). Perangkat Administrasi Guru Mata Diklat Praktek Kerja

Plambing SMK Negeri 5 Bandung.

Menteri Negara Pekerjaan Umum.Tersedia:http://www.pu.go.id/Publik/IND/Produk/ Kebijakan/Dep_PU/kpts/Kepmen_2000_010.pdf –

Nugroho H, Dwi. Belajar Keterampilan Berbasis Keterampilan Belajar (Learning Skill Based Skill Learning). Tersedia: http://www.leony0508.files.wordpress. com.html [Februari 2008]


(33)

61

Sudjana, Nana; dan Daeng Arifin. (1987). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Sumadipura, Sutedja; dan Harmoni Syam. (2005). Mampu Berbahasa Indonesia

untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Suryabrata. (1989); Woldkowski. (2001); dan WS Winkel. (1984). Pengertian

Belajar dan Perubahan Perilaku dalam Belajar.[Oneline], 1 halaman. Tersedia: cafestudi061.wordpress.com [11 September 2008]

Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. (2002). Kurikulum

Pembelajaran. Bandung : FIP Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Sukses di Setiap Kesempatan.Tersedia: http://www.Sabdaspace.org


(1)

44 3.10.4 Menghitung Koefesien Korelasi

a. Perhitungan Koefesien Korelasi

Perhitungan koefesien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan Rumus koefesien korelsi Rank-Spearman, yaitu :

(

1

)

6

1

2

2

Σ

=

n

n

b

i

ρ

(Sugiyono, 107)

kemudian harga koefisien korelasi 0 diinterprestasikan pada tingkat koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008 : 231) dengan kriteria yang telah ditentukan :

0,00 – 0,199 : hubungannya sangat rendah

0,20 – 0,399 : hubungannya rendah

0,40 – 0,599 : hubungannya sedang

0,60 – 0,799 : hubungannya kuat

0,80 – 1,000 : hubungannya sangat kuat

3.10.5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji hipotesis (Ha) yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.


(2)

45 2

1 2 r n r t

− −

= (Riduwan, 2004 : 139)

Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel pada tahap kepercayaan 90% dan 95%. Kriteria pengujian adalah tolak H0 koefesien korelasi berarti, jika thitung > ttabel pada dk = n – 2.

3.10.6 Mencari Koefisien Determinasi ( r2)

Koefisien diterminasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase Interaksi Keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing sebagai variabel X terhadap kesiapan kerja praktek di workshop sebagai variabel Y. Rumus yang digunakan adalah :

KD = r2 x 100% (Sudjana, 2002 : 369)

Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai r2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.


(3)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penulis akan menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.

5.1 Kesimpulan

Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari permasalahan penelitian berdasarkan analisis data yang telah diperoleh. Secara garis besar penelitian ini menjawab seluruh pertanyaan yang dirumuskan dalam perumusan masalah. Demikian juga dengan hipotesis yang merupakan arah bagi penelitian ini telah terjawab, sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peserta diklat kelas I semester 1 jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009, lebih dominan mempunyai keterampilan belajar yang sedang dalam mata diklat praktek plambing

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peserta diklat kelas I semester 1 Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton (TKBB) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Bandung tahun pelajaran 2008/2009, lebih dominan mempunyai kesiapan kerja praktek yang rendah di workshop.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan


(4)

61 kerja praktek di workshop. Hal ini terbukti dengan harga r (koefisien korelasi) sebesar 0,535 termasuk korelasi yang sedang. Besarnya pengaruh keterampilan belajar peserta diklat dalam mata diklat praktek kerja plambing memberikan pengaruh sebesar 28,594 % terhadap kesiapan kerja praktek di workshop, dan 71,406 % dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah : 1. Bagi pihak sekolah :

Hendaklah selama kegiatan belajar mengajar guru lebih memotivasi peserta diklatnya untuk lebih meningkatkan keterampilan belajarnya, guna menunjang kesiapan kerja praktek di workshop.

2. Bagi peserta diklat

Dari hasil penelitian pengaruh keterampilan belajar dalam mata diklat praktek kerja plambing terhadap kesiapan kerja praktek di workshop tergolong pada tingkat sedang, maka harus lebih ditingkatkan lagi, terutama dalam keterampilan belajarnya.


(5)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Atmaja Saputra, Suprian.(2001). Evaluasi Pendidikan. Bandung : Diktat Perkuliahan FPTK UPI

Dave. (1967); Robert Gagne; (1977); Leighbody (1968); Mardapi. (2003); Mills. (1977); dan Singer. (1972). Penilaian Psikomotorik I. Membangun SMK Berbasis Industri [Oneline], 1 halaman. Tersedia:http://www.sudarmansmk. blogspot.com.html [20 November 2008]

Pamujo, Hendro. (2005). Kontribusi Minat Kerja dan Kemampuan Akademis terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas III Jurusan

Bangunan Smk Ypt I Purbalingga Tahun Pelajaran 2004/2005. Tersedia: http://www.digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/wrdpdf-e/index/assoc/HASH4bd1. dir/doc.pdf

Helmi, Agus; Evri Tahar; dan Toto Suparta. (1997). Dasar-Dasar Plambing. Bandung : Angkasa

Hidayat, Syarifudin; dan Sedarmayanti. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju

Kartono, Kartini. (1985). Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta : CV.Rajawali Latif, Syahriful. (2009). Perangkat Administrasi Guru Mata Diklat Praktek Kerja

Plambing SMK Negeri 5 Bandung.

Menteri Negara Pekerjaan Umum.Tersedia:http://www.pu.go.id/Publik/IND/Produk/ Kebijakan/Dep_PU/kpts/Kepmen_2000_010.pdf –

Nugroho H, Dwi. Belajar Keterampilan Berbasis Keterampilan Belajar (Learning Skill Based Skill Learning). Tersedia: http://www.leony0508.files.wordpress. com.html [Februari 2008]


(6)

61

Sudjana, Nana; dan Daeng Arifin. (1987). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Sumadipura, Sutedja; dan Harmoni Syam. (2005). Mampu Berbahasa Indonesia

untuk Perguruan Tinggi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia Suryabrata. (1989); Woldkowski. (2001); dan WS Winkel. (1984). Pengertian

Belajar dan Perubahan Perilaku dalam Belajar.[Oneline], 1 halaman. Tersedia: cafestudi061.wordpress.com [11 September 2008]

Syamsudin, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Tim Pengembang MKDK Kurikulum dan Pembelajaran. (2002). Kurikulum Pembelajaran. Bandung : FIP Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Sukses di Setiap Kesempatan.Tersedia: http://www.Sabdaspace.org Taksonomi Perilaku.Tersedia: http://www.psb-psma.org


Dokumen yang terkait

Sistem informasi registrasi peserta diklat berbasis web di SEAMEO Regional Center for QITEP in Science : laporan kerja praktek

0 10 1

Perancangan sistem informasi diklat di Pusdiklat PT.Pindad : laporan kerja praktek

1 19 73

KOMPETENSI ROOM SECTION PADA PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI HOTEL OLEH PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG.

0 3 10

PENGARUH MANAJEMEN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PRAKERIN TERHADAP MUTU PRAKTEK KERJA DI SMK BINA WARGA BANDUNG.

0 3 51

HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

1 1 48

PENGARUH PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG.

1 2 66

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMKN 5 BANDUNG.

0 8 55

KONTRIBUSI KETERAMPILAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KESIAPAN KERJA PRAKTIK KERJA NDUSTRI: Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMKN Kota Bandung.

0 0 67

(ABSTRAK) PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTEK SEKOLAH TERHADAP PEMBOBOTAN NILAI KERJA PRAKTEK PADA MATA DIKLAT PRAKTEK DASAR INSTALASI LISTRIK KELAS X SMK NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 2

PENGARUH KELENGKAPAN PERALATAN PRAKTEK SEKOLAH TERHADAP PEMBOBOTAN NILAI KERJA PRAKTEK PADA MATA DIKLAT PRAKTEK DASAR INSTALASI LISTRIK KELAS X SMK NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 91