Sistem Struktur Pembebanan Umum

16 Pada perencanaan jembatan ini digunakan pondasi tiang pancang mengingat letak tanah kerasnya yang terlalu dalam.

2.2.1 Sistem Struktur

Sistem struktur adalah sistem jembatan Indonesia serta dalam buku “ Indonesia Steel Bridge Proyec” , Jembatan di bedakan menjadi 3 tiga macam : 1. Kelas A.  Jumlah Jalur = 2 jalur  Lebar Jalur = 2 x 3,5 m  Trotoir = 2 x 1,0 m 2. Kelas B.  Jumlah Jalur = 2 jalur  Lebar Jalur = 2 x 3,0 m  Trotoir = 2 x 0,5 m 3. Kelas C.  Jumlah Jalur = 1 jalur  Lebar Jalur = 4,5 m  Trotoir = 2 x 0,5 m

2.2.2 Pembebanan Umum

Berdasarkan, ” Peraturan Muatan Untuk Jembatan Jalan Raya” σo. 12 Tahun 1987 pasal 1. 17 275 275 b a a 1 b 0,125 ma 0,5 ma 0,5 ma 500 400 Ma Ma 0,25Ma 275 Gambar2.1 Distribusi beban “T” 1. Muatan Mati  Beton bertulang = 2,5 T m  Perkerasan Jalan Beraspal = 2,2 T m 2. Muatan Hidup Yaitu muatan dari berat kendaraan yang bergerak dan berat pejalan kaki yang bekerja pada jembatan. Muatan hidup bibagi menjadi : a. Muatan “ T “ Adalah muatan oleh kendaraan yang mempunyai beban roda ganda sebesar 10 T, dengan ukuran – ukuran serta kedudukan tergambar. Keterangan : a 1 = a 2 = 30 cm ; Ms = Muatan rencana sumbu = 20 T b1 = 12,50 cm b2 = 50,00 cm 18 Beban garis P = 12 t Beban terbagi rata q tm Satu jalur b. Muatan “ D “ Adalah muatan pada tiap jalur lalu lintas yang terdiri dari muatan terbagi rata sebesar q T m dan muatan garis P = 12 T melintang jalur tersebut belum termasuk muatan kejut. Gambar muatan garis dan muatan terbagi rata pada jalur jalan muatan “ D “ berlaku 100 sebesar 5,5 m. Jika lebar lebih 5,5 m maka sisanya dihitung 50 dari muatan “ D “ Gambar 2.2 Distribusi beban “D” yang bekerja pada Jembatan ½ P 5,5 m 5,5 m ½ P P ½ q ½ q q Gambar 2.3 Penggunaan Beban D 19 Sandaran Ps = 100 kgm Pk = 500 kgm q = 500 kgm Gelagar memanjang Plat lantai jembatan Diafragma Aspal Shear Connector c. Muatan Pada trotoar, kerb dan sandaran. 1. Muatan pada trotoar  Untuk konstruksi q = 500 kg m 2  Untuk perhitungan gelagar q’ = 60 q = 60 x 500 = 300 kg m 2 2. Muatan Kerb pada tepi lantai jembatan Pk = 500 kg m, arah horizontal pada puncak kerb atau 25 cm diatas muka lantai kendaraan. 3. Muatan pada sandaran Ps = 100 kg m, arah horizontal. Gambar 2.4 Muatan Pada Sandaran 20 d. Muatan kejut Untuk memperhitungkan pengaruh – pengaruh getaran dan pengaru lainnya. Tegangan akibat garis “ P “ harus dikalikan koefisien kejut . Rumus : L K    50 20 1 keterangan: K = Koefisien kejut L = Panjang bentang

3.2.3 Konstruksi Struktur