Rancang bangun aplikasi pemesanan dan penjualan kue berbasis mobile android (studi kasus Cherie Cake's-Halim Perdana Kusuma)
160 6.1. Kesimpulan
Pembangunan aplikasi pemesanan kue di toko kue Chérie Cake’s ini diupayakan dapat menangani permasalahan yang ada serta sebagai salah satu solusi untuk dapat lebih mengoptimalkan kemudahan dalam melakukan pembelian produk kue. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan pemesanan kue ini :
1. Dengan adanya aplikasi pemesanan ini, konsumen lebih dimudahkan dalam melakukan pemesanan kue yang lebih efisien dimana tidak perlu mendatangi tempat usaha dan untuk mengetahui informasi produk yang ditawarkan serta harga produk dapat dengan mudah dilakukan karena aplikasi dilengkapi dengan katalog produk.
2. Kemudahan dalam pencarian atau pengelolaan data pesanan semakin mudah dengan adanya aplikasi ini dimana semua data pemesanan akan ditampung di dalam webserver.
3. Dalam aplikasi pemesanan ini, konsumen dapat langsung mengetahui total harga secara pasti yang harus dibayarkan, dan penjual dapat dengan mudah melakukan pencetakan struk tanpa harus menghitung lagi total biaya tiap pesanan yang diterima.
(2)
6.2. Saran
Adapun saran – saran yang dapat penulis berikan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Aplikasi lebih dikembangkan untuk Sistem Operasi lain yang saat ini juga banyak digunakan oleh masyarakat seperti IOS, Blackberry, maupun Windows Phone.
2. Pembayaran bisa dilakukan dengan Paypal.
3. Rekening yang digunakan dari berbagai Bank seperti Mandiri, BCA, BNI, maupun Bank lainnya.
4. Pemesanan bisa dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di wilayah Jabodetabek saja.
5. Pembatalan pemesanan dilakukan secara otomatis.
(3)
127 5.1. Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, implementasi perangkat lunak, implementasi perangkat keras, implementasi basis data, implementasi instalasi program, penggunaan program dan implementasi antar muka.
Implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan PHP dengan basis data yang digunakan adalah MySQL. Aplikasi tersebut dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi dan perangkat keras untuk aplikasi server. Untuk aplikasi client dapat dijalankan pada platform sistem operasi Android saja. Implementasi sepenuhnya dilakukan diperangkat keras PC (personal computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows 7.
5.1.1. Implementasi Perangkat Lunak
Dalam Implementasi aplikasi pemesanan kue ini, harus didukung oleh perangkat lunak yang digunakan agar sistem ini berjalan sebagaimana mestinya. Berikut perangkat lunak yang dibutuhkan :
1. Aplikasi untuk client dijalankan pada virtual device atau biasa disebut emulator.
2. Web Browser adalah browser internet sederhana yang dirancang untuk menampilkan halaman server yang berbentuk PHP, HTML, AJAX, dan lain
(4)
lain dengan benar contoh: Opera, Mozilla Firefox, Internet Explorer dan lain-lain
3. Lokal server Untuk menjadikan komputer kita agar bisa dijadikan sebagai localhost, kita membutuhkan sebuah program yang harus kita install. Contoh: XAMPP, AppServ dan lain lain
5.1.2. Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) yaitu peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan perangkat lunak (software) dan peralatan ini berfungsi untuk menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk laporan. Adapun perangkat keras yang digunakan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi yang digunakan untuk mendukung pembuatan program aplikasi ini sebagai berikut :
1. Server
a. Processor Intel Pentium IV atau setara b. Harddisk 40 GB
c. RAM 128 MB d. VGA 128 MB
e. Mouse, keyboard dan monitor 2. Client(mobile)
a. Processor 800 MHz b. Memori internal 160 Mb
(5)
c. RAM 256 Mb
d. Perangkat Jaringan (Speed HSDPA 7.2 Mbps)
5.1.3. Implementasi Basis Data
Dalam perancangan sistem digunakan aplikasi database MySQL versi 5.1.41. Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemograman yang digunakan adalah phpMyAdmin 3.2.4.
1. Sintaks Pembuatan Database CREATE DATABASE cherie; 2. Sintaks Pembuatan Tabel ‘admin’
CREATE TABLE `admin` (
`username` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL, `jabatan` varchar(50) NOT NULL, `telp` varchar(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`username`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1; 3. Sintaks Pembuatan Tabel ‘t_harga_produk’
CREATE TABLE `t_harga_produk` (
`id_harga_produk` int(10) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_produk` int(10) NOT NULL,
(6)
`harga` double NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_harga_produk`), KEY `id_produk` (`id_produk`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=23 ; 4. Sintaks Pembuatan Tabel ‘t_order’
CREATE TABLE `t_order` (
`id_order` int(50) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tanggal_order` date NOT NULL,
`total` double NOT NULL, `tanggal_kirim` date NOT NULL, `no_transaksi` varchar(50) NOT NULL, `status` varchar(20) NOT NULL, `nama_order` varchar(50) NOT NULL, `username` varchar(50) NOT NULL, `alamat_order` text NOT NULL,
`contact_order` varchar(18) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_order`),
KEY `username` (`username`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=18 ;
5. Sintaks Pembuatan Tabel ‘t_order_detail’ CREATE TABLE `t_order_detail` (
(7)
`id_order_detail` int(12) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_order` int(12) NOT NULL,
`id_produk` int(12) NOT NULL, `jumlah` int(12) NOT NULL, `harga` double NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_order_detail`), KEY `id_order` (`id_order`),
KEY `id_produk` (`id_produk`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=38 ;
6. Sintaks Pembuatan Tabel ‘t_produk’ CREATE TABLE `t_produk` (
`id_produk` int(12) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama` varchar(255) NOT NULL,
`resep` text NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL,
`image_list` varchar(100) NOT NULL, `main_image` varchar(50) NOT NULL, `tipe_jual` enum('Toples','Lusin') NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_produk`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1
AUTO_INCREMENT=15 ; 7. Sintaks Pembuatan Tabel ‘t_user’
(8)
CREATE TABLE `t_user` (
`username` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL, `email` varchar(50) NOT NULL, `gender` varchar(10) NOT NULL, `mobile` varchar(20) NOT NULL, `alamat` varchar(50) NOT NULL, `pos` int(10) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`username`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
5.1.4. Implementasi Antar Muka
Implementasi antar muka (interface) merupakan penerapan perancangan format tampilan yang telah dibuat sebelumnya dalam perancangan sistem. Adapun implementasi antar muka dari aplikasi pemesanan kue Chérie Cake’s adalah sebagai berikut.
1. Tampilan Antar Muka Login Admin (Webserver)
Berikut adalah tampilan antar muka untuk Admin, dimana Admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses halaman Admin. Untuk dapat login, Admin harus memasukkan username dan password ke form login yang telah tersedia, kemudian memilih tombol login.
(9)
Gambar 5.1. Tampilan Login Admin
2. Tampilan Antar Muka Main Menu
Halaman Main Menu Admin dapat diakses apabila sebelumnya Admin melakukan login terlebih dahulu.
(10)
3. Tampilan Antar Muka Unpaid Order
Halaman ini merupakan halaman untuk mencari dan melihat data-data pesanan yang dilakukan oleh Customer sebelum dilakukan Konfirmasi Pembayaran. Admin perlu melakukan pemilihan tanggal terlebih dahulu untuk melakukan pencarian data-data pesanan tersebut.
Gambar 5.3. Tampilan Antar Muka Unpaid Order
4. Tampilan Antar Muka Paid Order
Halaman ini merupakan halaman untuk mencari dan melihat data-data pesanan yang dilakukan oleh Customer setelah dilakukan Konfirmasi Pembayaran.
(11)
Gambar 5.4. Tampilan Antar Muka Paid Order
5. Tampilan Antar Muka Detail Pembelian
Tampilan ini merupakan tampian dari data-data yang lebih lengkap dari pesanan yang dilakukan oleh Customer. Tampilan ini dapat dilihat setelah melakukan pengecekan atau pencarian Paid Order maupun Unpaid Order.
Berikut akan ditampilkan Detail Pembelian dari masing-masing menu Paid Order dan Unpaid Order.
(12)
Gambar 5.6. Antar Muka Detail Pembelian Paid Order
6. Tampilan Antar Muka Struk
Tampilan ini dapat dilihat setelah melakukan pencarian data pesanan di Paid Order yang merupakan bukti dari pembelian.
(13)
7. Tampilan Antar Muka Laporan Penjualan
Halaman yang menampilkan laporan penjualan per bulannya.
Gambar 5.8. Tampilan Antar Laporan Penjualan
8. Tampilan Antar Muka Customer List
Halaman yang menampilkan daftar dari Customer yang telah melakukan pendaftaran.
(14)
9. Tampilan Antar Muka Add Customer
Tampilan untuk tambah data Customer yang bisa dilakukan oleh Admin.
Gambar 5.10. Tampilan Antar Muka Add Customer
10. Tampilan Antar Muka Update Customer
Berikut ini merupakan tampilan input username untuk mengubah data-data Customer dan tampilan data-data Customer yang akan diubah.
(15)
Gambar 5.12. Tampilan Antar Muka Update Data Customer
11. Tampilan Antar Muka Delete Customer
Tampilan yang berisi daftar Customer yang dapat dihapus oleh Admin.
(16)
12. Tampilan Antar Muka Menu Utama (Mobile)
Berikut ini merupakan halaman Menu Utama dari aplikasi pada mobile.
Gambar 5.14. Tampilan Antar Muka Main Menu (Mobile)
13. Tampilan Antar Muka Login Customer
Tampilan untuk login yang dilakukan oleh Customer pada aplikasi di mobile agar dapat melakukan pemesanan dan melihat menu-menu selanjutnya.
(17)
14. Tampilan Antar Muka Register
Berikut merupakan tampilan antar muka untuk Customer yang digunakan untuk registrasi untuk mendapatkan hak akses login. Untuk melakukan registrasi ini, Customer harus mengisi data dengan sebenar-benarnya karena kesalahan data hanya bisa diubah dengan menghubungi Admn.
Gambar 5.16. Tampilan Antar Muka Register
15. Tampilan Antar Muka My Menu
Halaman yang akan tampil setelah Customer berhasil melakukan login. Halaman ini digunakan untuk melakukan pemesanan, melakukan konfirmasi pembayaran, dan melihat produk yang dijual.
(18)
Gambar 5.17. Tampilan Antar Muka My Menu
16. Tampilan Antar Muka Products
Halaman yang terdapat di menu My Menu, yang dapat digunakan oleh Customer untuk melihat informasi produk-produk yang dijual.
(19)
17. Tampilan Antar Muka Order
Berikut ini merupakan tampilan antar muka yang digunakan untuk melakukan pesanan. Setelah memasukkan kriteria pesanan, cek Keranjang Belanja dan lakukan pesngisian data pemesan..
Gambar 5.19. Tampilan Antar Muka Order
(20)
Gambar 5.21. Tampilan Antar Muka Data Pemesan
18. Tampilan Antar Muka Order History
Pada halaman ini, Customer dapat melakukan cek total harga yang disesuaikan dengan tanggal pengiriman kue.
(21)
19. Tampilan Antar Muka Konfirmasi Pembelian
Tampilan antar muka Konfirmasi Pembelian digunakan untuk mengirimkan ID Transaksi atau Nomor Rekening pembayaran ke server dengan terlebih dahulu melakukan pembayaran melalui Bank ataupun via ATM.
Di halaman ini diperlukan setting tanggal pengiriman kue disesuaikan dengan pesanan yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah tampilan dari Konfirmasi Pembelian.
Gambar 5.23. Tampilan Antar Muka Konfirmasi Pembelian
20. Tampilan Antar Muka Profile
Halaman ini berisi sekilas profil tentang toko kue Chérie Cake’s dan bagaimana awal berdirinya usaha tersebut.
(22)
Gambar 5.24. Tampilan Antar Muka Profile
21. Tampilan Antar Muka Help
Petunjuk penggunaan aplikasi terletak pada halaman ini. Halaman ini dapat diakses langsung sebelum melakukan login dimana terletak pada halaman Main Menu.
(23)
5.1.5. Implementasi Instalasi Program
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memasukkan aplikasi mobile pemesanan kue ke dalam mobile phone. Aplikasi di convert menjadi file.apk terlebih dahulu, kemudian di kirim dan langsung install ke mobile phone atau dapat pula dikirimkan ke mobile phone melalui PC dengan menggunakan kabel data atau Bluetooth tanpa harus di convert terlebih dahulu, dengan syarat, driver untuk koneksi mobile ke PC harus di install sebelumnya. Berikut merupakan langkah-langkah untuk mengkonversikan aplikasi ke menjadi file.apk :
1. Pertama kali, klik kanan Project CherieApp, lalu pilih Android Tools, lalu pilih Export Signed Application Package.
(24)
2. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini, lalu klik tombol Next.
Gambar 5.27. Jendela Project Checks
3. Langkah selanjutnya yaitu membuat file Keystore, isi semua inputan yang disediakan seperti pada tampilan berikut, lalu klik tombol Next.
(25)
4. Selanjutnya, isi field pada jendela yang ditampilkan untuk membuat Key, dimana sebagai penanda bahwa aplikasi dibuat oleh kita, klik tombol Next.
Gambar 5.29. Jendela formKey Creation
5. Langkah selanjutnya kita harus menentukan nama file.apk yang akan dibuat. Aplikasi ini saya beri nama CherieApp.apk, Lalu klik Finish.
(26)
5.1.6. Penggunaan Program
Berikut ini merupakan Implementasi penggunaan aplikasi pemesanan kue Chérie Cake’s berbasis mobile.
1. Customer membuka aplikasi pemesanan dan penjualan kue Chérie Cake’s di smartphone yang bersistem operasi minimal Android 2.2.
2. Tampil halaman Menu Utama, kemudian pilih Login.
3. Jika belum memiliki hak akses, lakukan pendaftaran dengan memilih tombol Sign Up pada halaman Login.
4. Tampil halaman My Menu.
5. Pilih menu Products untuk mengetahui produk yang dijual dan pilih salah satu produk untuk melakukan pemesanan.
6. Kemudian Customer memilih menu Order untuk memesan.
7. Isi jumlah dan satuan produk yang dipesan dan klik tombol Add To Cart. 8. Customer memilih menu Cart di My Menu, pilih tombol Checkout, dan
setting tanggal pengiriman pesanan beserta data pemesan.
9. Pilih Order History untuk mengecek pesanan yang belum dibayar.
10. Lakukan pembayaran dan konfirmasikan ID Transaksi atau Nomor Rekening dengan memilih data pesanan pada halaman Order History.
5.2. Pengujian Sistem
Pada pengujian ini, metode yang di gunakan adalah metode pengujian Black Box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
(27)
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.
Dalam pengujian black box ini tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem atau perangkat lunak, yang diuji adalah masukan serta keluarannya. Dengan berbagai masukan yang diberikan, apakah sistem atau perangkat lunak memberikan keluaran seperti yang kita harapkan atau tidak.
5.2.1. Rencana Pengujian
Pengujian yang telah dilakukan selama membuat aplikasi ini, antara lain : 1. Pengujian unit, yaitu pengujian ini difokuskan pada suatu unit dari program
secara sendiri.
2. Pengujian Penerimaan, yaitu pengujian yang meyakinkan bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pengujian aplikasi pemesanan kue Chérie Cake’s (server) di bawah ini menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari Admin.
Tabel 5.1. Rencana Pengujian Server
Item Pengujian Deskripsi Jenis Pengujian
Login Admin Pengecekan login admin Black box
(28)
Data Detail Pembelian Pengecekan fungsi perhitungan dan data detail pembelian
Black box
Data Customer Pengecekan fungsi pengisian, edit, dan hapus data customer
Black box
Tabel 5.2. Rencana Pengujian Client
Item Pengujian Deskripsi Jenis Pengujian
Login Customer Pengecekan login customer Black box
Pesan Pemilihan kriteria produk yang dipesan
Black box
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian
Pengujian program dilakukan dengan melakukan validasi terhadap data-data yang akan dimasukan kedalam sistem, dengan adanya pengujian ini maka data yang dimasukan akan sesuai dengan kondisi yang telah dibuat. Kasus dan hasil pengujian dapat diliat pada tabel berikut :
a. Login Admin
Pengujian login pada perangkat lunak ini yaitu login admin, dimana petugas administrator yang mempunyai akses lebih untuk masuk ke dalam halaman admin.
(29)
Tabel 5.3. Kasus dan Hasil Uji Login Admin (data benar)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data terdaftar Login berhasil,
masuk ke halaman menu utama admin.
Dapat melakukan login.
Berhasil masuk ke halaman menu utama admin.
[x] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 5.4. Kasus dan Hasil Uji Login Admin (data salah)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data tidak
terdaftar Menampilkan pesan error ”Username tidak sesuai” atau “Password tidak sesuai”. Menampilkan pesan error ”Username tidak sesuai” atau “Password tidak sesuai”. [x] Diterima [ ] Ditolak
Data kosong atau tidak diisi semua
Menampilkan pesan ”Username dan Password kosong”. Menampilkan pesan ”Username dan Password kosong”. [x] Diterima [ ] Ditolak
(30)
b. Data Pesanan
Pengujian melihat data pesanan dilakukan guna meyakinkan bahwa proses data pesanan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan.
Tabel 5.5. Kasus dan Hasil Uji Data Pesanan (data benar)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tanggal pesanan Menampilkan data
pesanan
Menampilkan data-data pesanan yang dimaksud
[x] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 5.6. Kasus dan Hasil Uji Data Pesanan (data salah)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tanggal pesanan
salah Tidak menampilkan data pesanan Tidak menampilkan data-data pesanan yang dimaksud [x] Diterima [ ] Ditolak
c. Data Detail Pembelian
Pengujian dilakukan untuk meyakinkan bahwa perhitungan dari data pesanan yang dilakukan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan.
(31)
Tabel 5.7. Kasus dan Hasil Uji Data Detail Pembelian (data benar)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data pesanan Menampilkan
detail pembelian
Menampilkan data detail pembelian dan perhitungan total pembelian
[x] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 5.8. Kasus dan Hasil Uji Data Detail Pembelian (data salah) Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data pesanan salah Tidak menampilkan detail pembelian Tidak menampilkan detail pembelian [x] Diterima [ ] Ditolak
d. Data Customer
Pengujian Data Customer dilakukan guna meyakinkan bahwa proses penginputan, edit, dan hapus data customer oleh admin sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan.
Tabel 5.9. Kasus dan Hasil Uji Data Customer (data benar)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
(32)
Customer customer akan ditambahkan ketika tombol Daftar dipilih
[ ] Ditolak
Klik Link Update Customer.
Menampilkan data customer yang akan diubah
Data customer akan diubah ketika tombol Update dipilih
[x] Diterima [ ] Ditolak
Klik Link Delete Customer
Menampilkan data customer yang akan dihapus
Data customer akan terhapus jika memilih tombol Delete
[x] Diterima [ ] Ditolak
Klik Link
Customer List
Menampilkan data customer
Menampilkan data-data customer yang telah terdaftar
[x] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 5.10. Kasus dan Hasil Uji Data Customer (data salah)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Data kosong atau tidak diisi semua
Muncul pesan “Gagal
Ketika ada data yang kosong/tidak
[x] Diterima [ ] Ditolak
(33)
Menambahkan” di isi, muncul pesan “Gagal Menambahkan”
e. Login Customer
Pengujian login pada perangkat lunak ini yaitu login customer, dimana customer yang mempunyai akses lebih untuk masuk ke dalam halaman pemesanan.
Tabel 5.11. Kasus dan Hasil Uji Login Customer (data benar)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data terdaftar Login berhasil,
menampilkan pesan “Login Success”, masuk ke halaman pemesanan
Dapat melakukan login,
menampilkan pesan “Login Success”.
Berhasil masuk ke halaman menu utama.
[x] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 5.12. Kasus dan Hasil Uji Login Customer (data salah)
(34)
Data tidak terdaftar
Menampilkan pesan error ”Login Failed, Username or Password Wrong !!!”
Menampilkan pesan error ” Login Failed, Username or Password Wrong !!!”
[x] Diterima [ ] Ditolak
Data kosong atau tidak diisi semua
Menampilkan pesan error ”All Field Can’t Be Empty”
Menampilkan pesan error ” All Field Can’t Be Empty”
[x] Diterima [ ] Ditolak
f. Pesan
Tabel 5.13. Kasus dan Hasil Uji Pesan (data benar)
Data masukkan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Kriteria Pesanan Memunculkan konfirmasi pesanan Memunculkan konfirmasi pesanan [x] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 5.14. Kasus dan Hasil Pesan (data salah)
(35)
Kriteria Pesanan kosong
Menampilkan pesan “Field Jumlah Can’t Be Empty”
Menampilkan pesan “Field Jumlah Can’t Be Empty”
[x] Diterima [ ] Ditolak
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa sistem yang dibangun telah bebas dari kesalahan-kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan fungsi sesuai dengan yang diharapkan.
(36)
76 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis dokumen, analisis prosedur yang akan digambarkan dengan diagram use case dan diagram activity. Ini dilakukan untuk mengevaluasi dan memberikan gambaran rencana pemecahan masalah yang di hadapi.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan kue pada Chérie Cake’s yang sedang berjalan adalah :
Nama Dokumen : Nota Pembelian
Deskripsi : sebagai bukti pembayaran Fungsi : untuk bukti pembayaran
Sumber : Penjual
(37)
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Pada subbab ini akan diuraikan prosedur-prosedur dari kegiatan pemesanan yang sedang berjalan di Chérie Cake’s. Prosedur yang akan dibahas adalah prosedur pemesanan dan pembayaran. Prosedur tersebut akan digambarkan dengan diagram use case dan diagram activity.
4.1.2.1.Use Case Diagram
Permodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan–kegiatan dan hubungan yang terjadi antara para aktor dan use case didalam sistem yang sedang berjalan. Kegiatan yang dilakukan dan hubungan antara para aktor dalam sistem yang sedang berjalan digambarkan menggunakan use case diagram yang terlebih dahulu digambarkan melalui use case sekenario dimana sudah terwakili oleh gambaran umum sistem yang sedang berjalan.
(38)
4.1.2.2.Skenario Use Case
1. Skenario Pemesanan yang Sedang Berjalan Nama use case : Pemesanan
Aktor : Customer dan Owner Tujuan : Memesan produk
Tabel 4.1. Skenario Use Case Pemesanan yang Sedang Berjalan
Aktor Sistem
1. Customer mendatangi tempat usaha.
2. Owner melayani Customer yang datang.
3. Owner memberikan informasi produk kue yang dijual.
4. Customer menerima informasi produk yang dijual.
5. Jika tidak berkenan dengan produk, Customer meninggalkan tempat usaha, jika berkenan, Customer memesan salah satu atau beberapa produk yang
(39)
ditawarkan.
6. Customer mengajukan tanggal pemesanan, jumlah pesanan, topping atau tema.
7. Owner mencatat kriteria produk yang dipesan.
8. Owner mengecek dan
menyesuaikan kembali catatan kriteria produk yang dipesan. 9. Customer memberikan
konfirmasi.
10.Customer melakukan persetujuan jika catatan kriteria produk sesuai, jika tidak sesuai, mengulangi pemesanan produk beserta kriteria produk atau melakukan penambahan produk.
2. Skenario Pembayaran yang Sedang Berjalan Nama use case : Pembayaran
(40)
Tujuan : membuat nota pembelian beserta pembayaran
Tabel 4.2. Skenario Use Case Pembayaran yang Sedang Berjalan
Aktor Sistem
1. Owner melakukan perhitungan harga dari seluruh catatan kriteria produk yang dipesan. 2. Owner memberikan info
mengenai total harga yang harus dibayar oleh Customer.
3. Customer melakukan pembayaran.
4. Owner menerima pembayaran. 5. Owner membuat nota
pembelian.
6. Owner memberikan nota pembelian.
7. Customer menerima nota pembelian.
(41)
4.1.2.3.Activity Diagram
Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang berjalan.
a. Prosedur Pemesanan Yang Sedang Berjalan
Adapun prosedur pemesanan di Chérie Cake’s adalah sebagai berikut :
(42)
b. Prosedur Pembayaran Yang Sedang Berjalan
Adapun prosedur pembayaran di Chérie Cake’s adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3. Activity Diagram Pembayaran yang Sedang Berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, baik analisis terhadap prosedur yang ada, penulis menemukan beberapa permasalahan baik itu secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi kinerja terhadap sistem yang ada. Masalah-masalah ini apabila ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya. Setelah
(43)
melakukan identifikasi terhadap penyebab permasalahan yang ada, penulis juga melakukan pengamatan dengan maksud untuk mengumpulkan fakta atau data yang menjadi permasalahan pada sistem ini. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Kurang mudah dan nyaman dalam melakukan pemesanan produk yang dijual.
2. Kurang dapat memberikan informasi total harga produk yang telah dipesan
maupun kriteria produk yang dijual.
3. Kurang efektif dalam mengelola pemesanan produk.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan syarat untuk melakukan pengembangan sistem. Perancangan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk, berupa peng-gambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
(44)
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Proses perancangan sistem dilakukan setelah tahapan analisis sistem berjalan selesai dikerjakan, pada bagian perancangan ini analis sistem menentukan beberapa gambaran secara terukur mengenai apa-apa saja yang harus dikerjakan.
Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk : 1. Memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.
4.2.2. Perancangan Sistem Yang Diusulkan
Perancangan sistem adalah gambaran, perancangan dan pembuatan skema atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan mempunyai fungsi dan tujuan. Elemen-elemen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user. Dalam perancangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang ada, baik secara keseluruhan maupun memperbaiki sistem yang telah ada.
4.2.2.1.Use Case Diagram
Use case adalah gambaran dari fungsionalitas dari suatu sistem sehingga penguna sistem dapat mengerti dan memahami mengenai kegunaan sistem yang dibangun.
(45)
Gambar 4.4. Use Case yang Diusulkan
Use case diagram aplikasi pemesanan Chérie Cake’s berbasis client - server ini menggambarkan dimana Customer harus melakukan login terlebih dahulu untuk melakukan pesanan pada aplikasi mobile, sedangkan Admin login pada webserver untuk dapat melakukan proses pengelolaan data pesanan dan data Customer.
4.2.2.2.Skenario Use Case
1. Skenario Use Case Login Customer yang Diusulkan Nama use case : Login Customer
Aktor : Customer
(46)
Tabel 4.3. Skenario Use Case Login Customer yang Diusulkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Memilih aplikasi di ponsel
2. Menampilkan halaman menu utama.
3. Memilih menu Login.
4. Menampilkan halaman Login. 5. Memasukkan username dan
password.
6. Memvalidasi username dan password. Jika tidak valid, akan menampilkan konfirmasi tidak valid dan Customer kembali memasukkan username dan password.
7. Jika valid, sistem akan memberikan konfirmasi hak akses masuk ke halaman pemesanan. 8. Masuk ke halaman pemesanan.
(47)
2. Skenario Use Case Login Admin yang Diusulkan Nama use case : Login Admin
Aktor : Admin
Tujuan : validasi login untuk Admin
Tabel 4.4. Skenario Use Case Login Admin yang Diusulkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Mengakses webserver.
2. Menampilkan halaman Login. 3. Memasukkan username dan
password.
4. Memvalidasi username dan password. Jika tidak valid, akan menampilkan konfirmasi tidak valid dan Admin kembali memasukkan username dan password.
5. Jika valid, sistem akan memberikan konfirmasi hak akses masuk ke halaman menu utama web.
(48)
6. Masuk ke halaman menu utama web.
3. Skenario Use Case Melakukan Pesanan yang Diusulkan Nama use case : Melakukan Pesanan
Aktor : Customer
Tujuan : memesan dan memilih kriteria produk
Tabel 4.5. Skenario Use Case Melakukan Pesanan yang Diusulkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melakukan Login.
2. Menampilkan halaman My Menu.
3. Memilih menu Products.
4. Menampilkan halaman Products. 5. Memilih salah satu produk.
6. Menampilkan detail produk yang dipilih.
(49)
jumlah produk yang dipesan, dan satuan.
8. Memilih tombol Add To Cart.
9. Menampilkan konfirmasi sukses memasukkan pesanan ke keranjang.
10.Memilih menu Cart dari halaman My Menu.
11.Menampilkan halaman Cart. 12.Memilih tombol Checkout.
13.Menampilkan field data-data pemesan.
14.Memilih tombol Send To Other jika ingin mengirimkan ke orang lain.
15.Mengisikan field dengan lengkap dan setting tanggal pengiriman pesanan.
(50)
16.Memilih tombol Submit.
17.Menampilkan konfirmasi sukses melakukan order.
4. Skenario Use Case Melakukan Konfirmasi Pembayaran yang Diusulkan Nama use case : Melakukan Konfirmasi Pembayaran
Aktor : Customer
Tujuan : melakukan konfirmasi pembayaran produk yang dipesan
Tabel 4.6. Skenario Use Case Melakukan Konfirmasi Pembayaran yang Diusulkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melakukan Login.
2. Menampilkan halaman My Menu. 3. Memilih menu Order History.
4. Menampilkan halaman Order History dan data-data pesanan. 5. Memilih pesanan yang berstatus
(51)
6. Menampilkan halaman konfirmasi order.
7. Melakukan transaksi transfer pembayaran via Bank/ATM. 8. Mengisikan ID Transaksi atau
Nomor Rekening ke dalam field.
9. Memilih tombol Confirm Order.
10.Menampilkan konfirmasi sukses dan merubah status “dipesan” menjadi status “dibayar”.
5. Skenario Use Case Mengelola Data Pesanan yang Diusulkan Nama use case : Mengelola Data Pesanan
Aktor : Admin
Tujuan : mengelola data pesanan yang masuk
Tabel 4.7. Skenario Use Case Mengelola Data Pesanan yang Diusulkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
(52)
2. Menampilkan halaman menu utama.
3. Memilih menu Selling Page
4. Menampilkan halaman Selling Page.
5. Menampilkan halaman menu Unpaid Order.
6. Mengecek tanggal sekarang.
7. Setting tanggal kurang dari tanggal sekarang.
8. Memilih tombol Cek.
9. Menampilkan data-data pesanan.
10.Memilih Delete Pesanan.
11.Menghapus pesanan. 12.Setting tanggal lebih dari tanggal
(53)
13.Memilih tombol Cek.
14.Menampilkan data-data pesanan. 15.Memilih Detail Pembelian
16.Menampilkan halaman detail pembelian.
17.Memilih menu Paid Order.
18.Menampilkan halaman menu Paid Order.
19.Mengecek tanggal sekarang. 20.Setting tanggal sekarang atau
lebih dari tanggal sekarang. 21.Memilih tombol Cek.
22.Menampilkan data-data pesanan. 23.Memilih Detail Pembelian.
24.Menampilkan halaman detail pembelian.
(54)
25.Memilih menu Cetak.
26.Menampilkan Struk Pembelian.
6. Skenario Use Case Mengelola Data Customer yang Diusulkan Nama use case : Mengelola Data Customer
Aktor : Admin
Tujuan : melakukan tambah, edit, hapus data Customer
Tabel 4.8. Skenario Use Case Mengelola Data Customer yang Diusulkan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Melakukan login sebagai admin.
2. Menampilkan halaman menu utama.
3. Memilih menu Customer Page.
4. Menampilkan halaman Customer Page.
5. Menampilkan halaman Customer List.
(55)
7. Menampilkan halaman Add Customer.
8. Mengisi semua fields yang disediakan.
9. Memilih tombol daftar.
10.Memberikan konfirmasi sukses data disimpan.
11.Memilih tab menu Update Customer.
12.Menampilkan halaman Update Customer.
13.Memasukkan Username yang ingin di ubah.
14.Memilih tombol Go.
15.Menampilkan update form dan data-data yang ingin di ubah. 16.Mengubah data dan memilih
tombol update.
17.Memberikan konfirmasi update berhasil.
(56)
18.Memilih tab menu Delete Customer.
19.Menampilkan halaman Delete Customer.
20.Menampilkan data-data Customer.
21.Memilih menu Delete untuk menghapus Customer.
22.Memberikan konfirmasi Customer berhasil dihapus.
4.2.2.3.Activity Diagram
Activity diagram berikut ini memperlihatkan secara rinci aliran data secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data mengalir.
a. Activity Diagram Login Customer yang Diusulkan
Prosedur Login Customer yang diusulkan dimulai dari membuka aplikasi kemudian memilih menu login dan memasukkan username serta password. Jika username dan password tidak valid, Customer memasukkan username serta password kembali. Jika valid, Customer diberikan hak akses masuk ke menu pemesanan.
(57)
Gambar 4.5. Activity Diagram Login Customer yang Diusulkan
b. Activity Diagram Login Admin yang Diusulkan
Prosedur Login Admin yang diusulkan dimulai dari membuka webserver kemudian memasukkan username serta password. Jika username dan password tidak valid, Admin memasukkan username serta password kembali. Jika valid, Admin diberikan hak akses masuk ke halaman menu utama web.
(58)
Gambar 4.6. Activity Diagram Login Admin yang Diusulkan
c. Activity Diagram Melakukan Pesanan yang Diusulkan
Setelah login, Customer dapat melakukan pesanan dengan memilih menu Products, lalu menentukan produk yang akan dipesan, mengisi jumlah dan satuan pesanan. Setelah selesai, Customer memilih menu Cart, memilih dan mengisi data pengiriman dengan lengkap kemudian pilih Submit.
(59)
Gambar 4.7. Activity Diagram Melakukan Pesanan yang Diusulkan
d. Activity Diagram Melakukan Konfirmasi Pembayaran yang Diusulkan Setelah login dan melakukan pesanan, Customer melakukan pengecekan kembali di menu Order History. Kemudian, akan ditampilkan data-data pesanan dan pilih data pesanan yang berstatus “dipesan”. Customer melakukan pembayaran dengan cara transfer melalui Bank/ATM. Isikan ID Transaksi
(60)
pembayaran atau Nomor Rekening di form yang telah disediakan. Selanjutnya, Customer memilih tombol Confirm Order. Secara otomatis, status akan berubah menjadi “dibayar”.
Gambar 4.8. Activity Diagram Melakukan Konfirmasi Pembayaran yang Diusulkan
e. Activity Diagram Mengelola Data Pesanan yang Diusulkan
Setelah Admin melakukan login di webserver, mengelola data pesanan dapat dilakukan. Di webserver, terdapat dua pilihan pengaturan pesanan yaitu Unpaid Order atau data pesanan yang belum dibayar, dimana Admin dapat melihat data lengkap pesanan dan dapat menghapus pesanan, dan Paid Order atau
(61)
data pesanan yang telah dilakukan konfirmasi pembayaran, dimana Admin dapat melihat detail pesanan dan dapat mencetak struk untuk diberikan kepada Customer.
(62)
f. Activity Diagram Mengelola Data Customer yang Diusulkan
Admin dapat mengelola menambah data Customer yang ingin mendaftar secara langsung, dapat pula menghapus data Customer, maupun mengedit data Customer. Untuk dapat melakukan hal tersebut, Admin melakukan login di webserver, kemudian memilih menu Customer Page.
(63)
4.2.2.4.Sequence Diagram
Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message yang di letakkan diantara objek-objek di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri dari objek yang di gambarkan dengan kotak segi empat bernama. Message di wakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang di tunjukkan dengan progress vertical. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
a. Sequence Diagram Login Customer
Di bawah ini merupakan Sequence Diagram Login Customer yang menggambarkan proses yang sedang terjadi dalam login Customer. Prosesnya dimulai dengan Customer masuk ke dalam form login pada aplikasi mobile terlebih dahulu, selanjutnya Customer dapat melakukan login dengan memasukkan username dan password untuk dapat masuk ke dalam sistem. Proses login itu sendiri diikuti juga validasi yang dilakukan oleh sistem dimana terdapat proses verifikasi username dan password apakah sesuai atau tidak. Jika berhasil, Customer tersebut dapat masuk ke halaman pemesanan.
(64)
Gambar 4.11. Sequence Diagram Login Customer
b. Sequence Diagram Login Admin
Berikut ini merupakan Sequence Diagram Login Admin yang menggambarkan proses yang sedang terjadi dalam login admin. Prosesnya dimulai dengan Admin masuk ke dalam form login terlebih dahulu di webserver, kemudian Admin dapat melakukan login dengan memasukkan username dan password untuk dapat masuk kedalam sistem. Proses Login itu sendiri diikuti juga validasi yang dilakukan oleh sistem dimana terdapat proses verifikasi username dan password apakah sesuai atau tidak. Jika berhasil Admin tersebut dapat masuk ke halaman web.
(65)
Gambar 4.12. Sequence Diagram Login Admin
c. Sequence Diagram Melakukan Pesanan
Berikut merupakan Sequence Diagram yang menggambarkan aliran pesan dalam proses Melakukan Pesanan, dimana Customer melakukan pemilihan produk, mengisi jumlah produk, dan mengisi field data pemesan serta setting tanggal pengiriman pesanan yang kemudian akan muncul konfirmasi sukses.
(66)
d. Sequence Diagram Melakukan Konfirmasi Pembayaran
Dari gambar Sequence Diagram dibawah ini memperlihatkan aliran pessan dalam melakukan Konfirmasi Pembayaran. Customer melihat Order History untuk melihat data pesanan yang belum dibayar, kemudian, melakukan input ID Transaksi atau Nomor Rekening di Form Konfirmasi Pembayaran untuk merubah status menjadi “dibayar”.
Gambar 4.14. Sequence Diagram Melakukan Konfirmasi Pembayaran
e. Sequence Diagram Mengelola Data Pesanan
Sequence Diagram ini menggambarkan aliran pesan dalam Mengelola Data Pesanan yang dilakukan Admin di webserver. Admin melakukan setting tanggal terlebih dahulu, kemudian melihat detail pembelian dan dapat menghapus data pesanan atau mencetak struk pesanan.
(67)
Gambar 4.15. Sequence Diagram Mengelola Data Pesanan
f. Sequence Diagram Mengelola Data Customer
Pada Sequence Diagram ini menggambarkan aliran pesan dalam proses Mengelola Data Customer, Admin dapat melakukan penambahan data, update data, maupun hapus data Customer.
(68)
Gambar 4.16. Sequence Diagram Mengelola Data Customer
4.2.2.5.Class Diagram
Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Berikut adalah Class Diagram Sistem Pemesanan dan Penjualan Kue Pada Toko Kue Chérie Cake’s.
(69)
Gambar 4.17. Class Diagram yang Diusulkan
4.2.2.6.Object Diagram
Object Diagram adalah salah satu perancangan sistem yang digunakan untuk menjelaskan tentang nama obyek, atribut dan metode yang dipakai. Sebuah Object Diagram adalah gambaran dari objek-objek dalam sebuah sistem pada satu waktu. Berikut adalah gambar Objects Diagram Sistem Pemesanan dan Penjualan Kue Pada Toko Kue Chérie Cake’s.
(70)
Gambar 4.18. Object Diagram yang Diusulkan
4.2.2.7.Component Diagram
Component adalah unit fisik yang nyata yang menjadi bagian dari deployment independent. Component ini diimplementasikan meskipun pada sistem yang kecil. Perancangan menu pada aplikasi yang diusulkan digambarkan oleh gambar component diagram berikut.
(71)
Gambar 4.19. Component Diagram Aplikasi Server Yang Diusulkan
(72)
4.2.2.8.Deployment Diagram
Deployment / physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Gambar 4.21. Deployment Diagram yang Diusulkan
Aplikasi yang dijalankan pada sistem operasi android akan mengambil dan mengirimkan data ke server dengan menggunakan metode http_connection().
4.2.3. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka merupakan suatu langkah dalam membuat sebuah program aplikasi. Program dirancang sesuai dengan kebutuhannya. Perancangan
(73)
program dibuat meliputi beberapa perancangan diantaranya perancangan struktur menu, perancangan input dan perancangan output.
4.2.3.1.Struktur Menu
Perancangan menu digunakan untuk memudahkan dalam penelusuran program yang dibuat. Berikut ini merupakan struktur menu aplikasi Server dan Client pada toko kue Chérie’s Cake.
1. Struktur Menu Aplikasi Webserver
Berikut ini merupakan struktur menu dari aplikasi webserver.
(74)
2. Struktur Menu Aplikasi Mobile
Berikut ini merupakan struktur menu dari aplikasi mobile.
Gambar 4.23. Struktur Menu Aplikasi Mobile
4.2.3.2.Perancangan Input
Perancangan input merupakan gambaran interface atau antarmuka tempat memasukan data-data kedalam sistem. Berikut ini adalah form-form utama untuk input data.
1. Tampilan Form Login Admin (Webserver)
Tampilan form login Admin ini dikhususkan bagi Admin dimana sebagai pengelola data pesanan dan pengelola data Customer. Admin harus memasukkan username dan password untuk dapat melanjutkan ke halaman webserver.
(75)
Gambar 4.24. Tampilan Form Login Admin (Webserver)
2. Tampilan Form Unpaid Order (Webserver)
Tampilan ini digunakan oleh Admin untuk melakukan pencarian data-data pesanan yang belum dikonfirmasi pembayarannya oleh Customer berdasarkan tanggal pemesanan.
(76)
3. Tampilan Form Paid Order (Webserver)
Tampilan ini digunakan oleh Admin untuk melakukan pencarian data-data pesanan yang sudah dikonfirmasi pembayarannya oleh Customer. Pencarian data-data tersebut didasarkan pada tanggal pemesanan.
Gambar 4.26. Tampilan Form Paid Order (Webserver)
4. Tampilan Form Login Customer (Mobile)
Form login untuk aplikasi di mobile ini digunakan oleh Customer untuk melakukan pemesanan. Customer memasukkan username dan password pada form ini.
(77)
Gambar 4.27. Tampilan Form Login Customer (Mobile)
5. Tampilan Form Register (Mobile)
Tampilan Form Register ini digunakan oleh Customer untuk melakukan pendaftaran jika belum memiliki hak akses untuk menggunakan aplikasi ini. Customer wajib mengisikan seluruh isi field yang tersedia dengan sebenar-benarnya data yang dimiliki dikarenakan Customer tidak dapat melakukan pengeditan data-data diri di aplikasi melainkan harus menghubungi Admin secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar tidak adanya kenakalan dalam pengisian data atau dengan kata lain memasukkan data dengan sembarang dimana data tersebut tidak valid.
(78)
Gambar 4.28. Tampilan Form Register (Mobile)
6. Tampilan Form Pesanan (Mobile)
Form Pesanan akan muncul setelah memilih menu Products dan memilih kue yang ingin dipesan. Produk yang dipesan dibedakan menjadi dua kategori jumlah, yaitu berdasarkan lusin dan toples. Berikut adalah rancangan tampilan Form Pesanan.
(79)
7. Tampilan Form Konfirmasi Pembayaran (Mobile)
Berikut ini merupakan tampilan Form Konfimasi Pembayaran yang digunakan oleh Customer untuk mengkonfirmasikan pembayaran yang telah dilakukan dengan cara transfer via ATM ataupun melalui Bank. Customer terlebih dahulu melakukan setting tanggal pengiriman kue setelah itu menginputkan ID Transaksi atau Nomor Rekening.
Gambar 4.30. Tampilan Form Konfirmasi Pembayaran (Mobile)
4.2.3.3.Perancangan Output
Perancangan output ini merupakan rancangan informasi yang dihasilkan sebagai informasi bagi para penggunanya yaitu customer dan admin.
(80)
1. Tampilan Main Menu (Webserver)
Di dalam tampilan ini terdapat 2 daftar menu yang berfungsi untuk mengelola data pemesanan dan mengelola data-data customer. Tampilan ini muncul ketika Admin berhasil melakukan login terlebih dahulu,
Gambar 4.31. Tampilan Main Menu (Webserver)
2. Tampilan Unpaid Order (Webserver)
Berikut merupakan tampilan Unpaid Order dimana setelah melakukan setting tanggal pencarian pesanan dan memilih tombol Cek Pesan, maka tampilan ini muncul dan menampilkan informasi pesanan yang telah dilakukan oleh Customer namun belum ada konfirmasi pembayaran.
(81)
Gambar 4.32. Tampilan Unpaid Order (Webserver)
3. Tampilan Paid Order (Webserver)
Berikut merupakan tampilan Paid Order dimana setelah melakukan setting tanggal pencarian pesanan dan memilih tombol Cek Pesan, maka tampilan ini muncul dan menampilkan informasi pesanan yang telah dilakukan oleh Customer yang telah melakukan konfirmasi pembayaran.
(82)
4. Tampilan Detail Pembelian (Webserver)
Tampilan dari Detail Pembelian ini berisi data lengkap dari pesanan yang telah dilakukan. Pada tampilan Detail Pembelian dari Paid Order, Admin dapat melakukan cetak struk.
Gambar 4.34. Tampilan Detail Pembelian Unpaid Order (Webserver)
(83)
5. Tampilan Struk (Webserver)
Struk digunakan sebagai bukti pembelian dari suatu produk yang telah dipesan oleh Customer.
Gambar 4.36. Tampilan Struk (Webserver)
6. Tampilan My Menu (Mobile)
Tampilan ini merupakan tampilan setelah melakukan login pada aplikasi di mobile. Di halaman ini berisi daftar dari menu-menu pemesanan seperti Products, dan Order History.
(84)
Gambar 4.37. Tampilan My Menu (Mobile)
7. Tampilan Products (Mobile)
Tampilan Products disediakan untuk Customer pada aplikasi di mobile untuk lebih mudah mengetahui produk apa saja yang dijual, komposisi, serta harganya.
(85)
8. Tampilan Profile (Mobile)
Merupakan halaman yang berisikan tentang profil dan sejarah singkat perusahaan.
Gambar 4.39. Tampilan Profile (Mobile)
9. Tampilan Contact (Mobile)
Halaman Contact menampilkan nomor telpon dari pemilik toko kue Chérie Cake’s.
(86)
4.2.4. Perancangan Arsitektur Jaringan
Pada perancangan arsitektur jaringan berikut ini akan dijelaskan mengenai arsitektur jaringan yang akan digunakan pada aplikasi pemesanan Chérie Cake’s. Berikut ini rancangan yang akan diusulkan :
Gambar 4.41. Arsitektur Jaringan
Dari Perancangan arsitektur jaringan tersebut dapat dijelaskan, Bahwa : 1. Android Mobile. Aplikasi pemesanan Chérie Cake’s yang ditanamkan pada
Android Mobile akan mengirimkan data pesanan ke dalam server dengan metode http_connection.
2. Komputer Admin. Akan mengirimkan dan mengambil data dari dalam server dengan menggunakan sintaks MySql.
(87)
51 3.1. Objek Penelitian
Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukannya di Chérie Cake’s yang beralamat di Jl. Branjangan II No. 26 Komp. Rajawali Halim PK, Jakarta Timur 13610.
Penelitian yang dilakukan di Chérie Cake’s bertujuan untuk membuat suatu aplikasi. Aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi pemesanan dan penjualan berbasis mobile android yang dimaksudkan untuk mempermudah konsumen dalam kesibukannya untuk memesan dan mempercepat pengelolaan data bagi pemilik toko.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Awalnya, usaha ini dikembangkan dari hobi membuat kue pada acara ulang tahun keluarga dan pada hari-hari raya, yang kemudian mendapat pesanan dari teman dan keluarga dekat pada sekitar akhir tahun 2010. Perkembangan selanjutnya, pada pertengahan tahun 2011, dicobalah untuk lebih menekuni hobinya menjadi pekerjaan sampingan selain menjadi pegawai negeri di salah satu Lembaga Negara.
Sang pemilik, yang memiliki nama lengkap Riri Ardhya Febriani, memulai pencarian alat-alat yang lebih lengkap untuk mempermudah dalam pengolahan kuenya. Dalam proses penjualannya, usaha ini tidak menyediakan stock, dengan
(88)
alasan, kue tidak bertahan terlalu lama karena tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga penjualannya tergantung ada tidaknya pesanan. Jika ada pesanan, maka proses pembuatan kue bisa dilakukan.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Chérie Cake’s memiliki visi dan misi yang tertera di bawah ini.
a. Visi Chérie Cake’s
“Memperluas pemasaran dan memelihara konsumen dengan baik.” b. Misi Chérie Cake’s
1. Menjaga kualitas dan kebersihan produk yang dihasilkan. 2. Memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen.
3. Mendengarkan saran dan keluhan konsumen dan mencoba memperbaiki kesalahan yang ada.
4. Menciptakan kreasi produk-produk baru.
5. Menggunakan bahan-bahan yang halal, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi, namun harga jual tetap terjangkau dan rasa tetap enak.
6. Menata, membungkus produk kiriman sebaik mungkin.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi mempunyai arti penting karena struktur organisasi merupakan bentuk atau pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai bagian-bagian didalam suatu peusahaan. Dengan mengetahui struktur organisasi
(89)
dapat diperoleh gambaran tentang bagian-bagian yang ada di dalamnya, apa peranan masing-masing bagian tersebut dan wewenang serta tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya.
Berikut ini merupakan struktur organisasi pada toko kue Chérie Cake’s.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Chérie Cake’s
3.1.4. Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi yang tertera, berikut ini akan diuraikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing unit dalam struktur organisasi tersebut sebagai berikut:
1. Owner/Chef
Bertugas dalam mengontrol seluruh kegiatan dari proses pembuatan kue.dan mengelola data pemesanan di server secara berkala, dan juga
(90)
mengolah seluruh proses pembuatan kue dari mulai menakar bahan, mengocok adonan, hingga memberikan topping.
2. Chef Assistant
Memiliki peran dalam membantu Chef yaitu, antara lain mengolah seluruh proses pembuatan kue dari mulai menakar bahan, mengocok adonan, hingga memberikan topping.
3. Packaging
Bagian Packaging bertugas dalam menata kue yang telah siap untuk dikemas di dalam toples atau dus.
4. Administration
Mengelola pencatatan keuangan dari pemasukan dan pengeluaran untuk bahan baku dan mengelola penjualan.
3.2. Metode Penelitian
Pada subbab ini penulis akan menerangkan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian ini meliputi desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, serta metode pendekatan dan pengembangan sistem. Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Deskriptif dan Action Research. Sedangkan jenis pengumpulan data menggunakan data primer, dan data sekunder. Metode pendekatan sistem yang penulis pilih untuk perancangan aplikasi ini adalah pendekatan berorientasi objek dan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rational Unified Process (RUP).
(91)
3.2.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dan Action Research. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada. Dimana dalam metode ini menggambarkan semua data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya.
Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan metode Action Research (penelitian tindakan). Metode Action Research atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Membuat suatu program yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memilki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.
(92)
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara untuk memperoleh, mencari, mengumpulkan dan mencatat data yang di gunakan untuk menyusun karya . Adapun pengumpulan data itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli (nara sumber) / responden penelitian baik melalui pengamatan maupun pencatatan terhadap objek penelitian.
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :
1. Pengamatan Langsung (Observasi)
Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung tetapi tidak ada interaksi dengan objek yang diteliti dengan cara melakukan tinjauan langsung ke lapangan.
Penulis melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan terhadap objek yang diteliti dan melihat secara langsung kegiatan yang dimulai pemesanan hingga pengambilan pemesanan.
(93)
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak yang ikut terlibat langsung.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan lain-lain.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini, dokumen yang diperoleh akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan penelitian.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam merancang suatu sistem dibutuhkan sebuah metode pendekatan dan pengembangan sistem untuk membantu dalam proses perancangan dan pembuatannya. Berikut adalah penjelasan metode pendekatan dan pengembangan sistem yang akan digunakan.
(94)
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Pada dasarnya saat ini pengembangan sistem dapat dikategorikan dalam 2 pendekatan pengembangan, yaitu pengembangan secara terstruktur daan pengembangan secara object oriented (berorientasi objek). Metode pendekatan yang penulis ambil adalah pendekatan berorientasi objek yang divisualisasikan dengan UML.
Dalam jurnal yang ditulis oleh Hendrik, Fathul Wahid yang berjudul “Pengembangan Learning Management System” menerangkan bahwa :
“Metode berorientasi obyek (object oriented method) merupakan suatu cara pengembangan perangkat lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi obyek-obyek yang ada di dunia nyata. Brooks (1987) – dalam Nugroho (2002) – menyatakan bahwa bagian tersulit dari pengembangan perangkat lunak dan / atau sistem informasi adalah tahap analisis, yang didalamnya abstraksi dilakukan. Dalam metode berorientasi obyek kejadian atau hubungan antar entitas dalam dunia nyata direpresentasikan dalam obyek-obyek. ”
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan yang penulis pakai adalah metode Rational Unified Process (RUP). Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak.
(95)
RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu:
1. Dimensi pertama digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu atau beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. 2. Dimensi kedua digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili
aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment.
(96)
Gambar 3.2. Arsitektur Rational Unified Process (RUP)
(Sumber : Rational-The Software Development Company, Rational Unified Process: Best Practices for Software Development Teams)
Fase-fase dalam Rational Unified Process :
Berdasarkan pada Gambar 3.2. di atas, menjelaskan mengenai fase-fase pada Rational Unified Process yang termasuk ke dalam dimensi pertama dari RUP :
a. Inception (Insepsi)
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case). Pada akhir tahap ini, prototipe perangkat lunak versi Alpha harus sudah dirilis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya :
(97)
Ruang lingkup proyek meliputi, tata cara untuk menentukan waktu proyek dimulai, perencanaan lingkup proyek yang akan dikerjakan, pendefinisian ruang lingkup proyek, verifikasi proyek serta kontrol atas perubahan yang mungkin terjadi saat proyek tersebut dimulai.
2) Membuat Business Case.
Business Case adalah alat yang mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan-termasuk keputusan tentang apakah yang akan dibeli, produk apa yang akan dibawa ke pasar, proyek apa yang akan di danai, dan vendor mana yang akan dipilih, atau kapan proyek tersebut dilaksanakan. Business Case umumnya dirancang untuk menjawab pertanyaan seperti di atas tentang konsekuensi dari suatu tindakan atau keputusan.
3) Menjawab pertanyaan “apakah yang dikerjakan dapat menciptakan ‘good business sense’ sehingga proyek dapat dilanjutkan.
b. Elaboration (Elaborasi)
Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari menspesifikasikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototipe versi Betha dari perangkat lunak. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya :
1) Menganalisa berbagai persyaratan dan resiko
Di dalam sebuah proyek, terdapat beberapa persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu proyek tersebut dapat terlaksana dengan baik. Selain itu melakukan analisa terhadap resiko juga diperlukan agar pada saat resiko tersebut terjadi, sudah ada persiapan untuk menanggulangi resiko-resiko yang akan terjadi.
(98)
2) Menetapkan baseline
Baseline adalah sebuah copy dari suatu project. Kita dapat membandingkan antara baseline dengan kondisi yang sekarang untuk mengevaluasi progress. 3) Merencanakan fase berikutnya yaitu Construction
Merupakan titik awal perancangan dan pengembangan testing dan dapat dipakai untuk menganalisa iterasi.
c. Construction (Konstruksi)
Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini. Tujuan utama adalah untuk membangun sistem perangkat lunak. Pada tahap ini, fokus utama adalah pada pengembangan komponen dan fitur lain dari sistem yang dirancang. Ini adalah tahap ketika sebagian besar terjadi pengkodean. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya :
1) Melakukan sederetan iterasi
Melakukan serangkaian kegiatan dan tugas, dengan sumber daya yang ditetapkan, mengandung ketergantungan tugas, untuk iterasi. Biasanya terdapat 2 rencana iterasi yang aktif pada setiap waktu yang sama, yaitu :
a) Rencana iterasi yang saat ini digunakan untuk melacak kemajuan dalam iterasi yang sedang berlangsung.
b) Rencana iterasi yang selanjutnya adalah rencana yang digunakan untuk merencanakan iterasi selanjutnya. rencana ini di siapkan untuk menghadapi akhir dari iterasi saat ini.
2) Pada setiap iterasi akan melibatkan proses berikut : analisa desain, implementasi dan testing.
(99)
d. Transition (Transisi)
Instalasi, deployment, dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada tahap ini. Tujuan utama adalah untuk transisi sistem dari ke pengembangan produksi, membuatnya tersedia untuk dan dipahami oleh pengguna akhir. Kegiatan ini meliputi pelatihan tahap akhir pengguna dan pengelola dan beta testing dari sistem untuk memvalidasi sistem tersebut terhadap pengguna akhir. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya :
1) Membuat sistem yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi. 2) Dalam fase ini dilakukan :
a) Beta dan performance testing
Melakukan testing pada produk yang sudah jadi untuk mengetahui apakah masih terdapat bug atau tidak.
b) Membuat dokumentasi tambahan seperti : training, user guides dan sales kit. c) Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna.
Berikut adalah penjelasan mengenai langkah-langkah workflow pada Rational Unified Process yang termasuk ke dalam dimensi kedua dari RUP :
a. The Business Modeling Workflow
Model bisnis menjelaskan visi organisasi dimana sistem akan diturunkan dan bagaimana kemudian visi ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan proses, peran dan tanggung jawab. Tujuan dari model bisnis adalah untuk membangun pemahaman yang lebih baik serta sebagai saluran komunikasi antara teknik bisnis dan software engineering. Objek dari workflow ini sama dengan metodologi lainnya,
(100)
tetapi pada RUP teknik yang sama digunakan sebagai langkah selanjutnya dalam pengembangan, untuk meyakinkan proses end to end dan bahwa setiap orang berbicara dalam bahasa yang sama. Business Modeling menggambarkan kepada kita proses bisnis dengan menggunakan business use case yang bertujuan untuk meyakinkan suatu pemahaman umum antar semua stakeholders dari apa yang proses bisnis perlukan untuk mendukung organisasi tersebut. Business use case dianalisa untuk memahami bagaimana bisnis seharusnya mendukung proses bisnis itu.
Fase-fase yang terlibat dalam business modeling : 1) Inception
Pertama kalinya business modeling dideklarasikan dan didefinisikan. 2) Elaboration
Peninjauan kembali terhadap requirement bisnis untuk meminimalisasikan terjadinya perubahan pada tahap selanjutnya yaitu construction.
3) Construction
Penerapan dari business modeling yang telah terdefinisi dalam bentuk coding. 4) Transition
Dimungkinkan apablia terjadi kesepakatan antara developer dengan end users dalam perawatan software yang telah dibuat.
b. The Requirements Workflow
Objek pada tahap ini menyusun sistem apa yang seharusnya ada dan mengapa perlu dibuat, mendefinisikan batas dari sistem, melihat kemungkinan ancaman keamanan serta bagaimana cara penanggulangannya, dan mengestimasi biaya dan skala waktu yang rumit. Visi dari sistem dibangun yang kemudian diterjemahkan kedalam use
(1)
v
Ratnapuri, dan juga seluruh teman-teman Program Studi Informasi, khususnya SI-08 angkatan 2008 atas kerjasamanya dan bantuannya selama menjalani perkuliahan ataupun di luar perkuliahan. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita.
11.Serta semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungannya selama ini. Semoga selalu diberikan kemudahan oleh-Nya.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan ini banyak terdapat kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Namun, dengan pengetahuan dan kemampuan yang terbatas itu penulis berusaha menyelesaikan laporan ini. Maka untuk kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kemajuan di masa mendatang.
Kami juga berharap semoga laporan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya. Terimakasih atas segala dukungan dan perhatian.
Bandung, Januari 2013
(2)
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMESANAN DAN PENJUALAN KUE BERBASIS MOBILE ANDROID (STUDI KASUS CHÉRIE CAKE’S –
HALIM PERDANA KUSUMA)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
YOSTYO SISWANTORO NIM. 10508414
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(3)
(4)
BIODATA PENULIS
Nama : Yostyo Siswantoro
TTL : Kendari, 09 Maret 1990
Alamat : Jl. Branjangan II No. 26
Komplek Rajawali, Halim Perdana Kusuma-Jakarta Timur
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Belum Menikah
No Telepon : 085210850460
Email : queebec@yahoo.com
Hobi : Melukis dan mendengarkan musik
Riwayat Pendidikan :
1. - SDN Kraton IV Maospati
- SDS Angkasa X Jakarta
2. SMP Negeri 80 Jakarta
3. SMU Negeri 42 Jakarta
(5)
(6)