Rancang Bangun Aplikasi Pencarian dan Pemesanan Hotel Berbintang Berbasis Mobile Android di Kota Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

DIANTI EKA APRILIA

1.05.09.327

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

(3)

(4)

v

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6


(5)

vi

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1 Aplikasi ... 11

2.2 Hotel ... 11

2.3 Android ... 13

2.3.1 Sejarah Android ... 14

2.3.2 Arsitektur Android ... 15

2.3.3 Komponen Aplikasi Android ... 18

2.3.2 Versi Android ... 18

2.4 Sistem Layanan Berbasis Lokasi (Location Based Service) ... 22

2.5 Google Maps. ... 24

2.6 Konsep Perancangan Berorientasi Objek ... 25

2.6.1 Object / Objek ... 25

2.6.2 Class / Kelas ... 27


(6)

vii

2.6.6 Polymorphisme / Kebanyakrupaan ... 29

2.6.7 Encapsulation / Pembungkusan ... 29

2.6.6 Responsibilities / Tanggung Jawab ... 30

2.6.7 Unified Modeling Language (UML) ... 30

2.7 PHP ... 32

2.8 Mysql ... 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung . 36 3.1.2 Profil Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 38

3.1.3 Visi dan Misi Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 40

3.1.4 Struktur Organisasi ... 41

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 43

3.2 Metode Penelitian ... 44


(7)

viii

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 47

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 47

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 47

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 48

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 51

3.3.4 Pengujian Software ... 55

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 59

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 59

4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 59

4.1.2 Pemodelan Sistem yang Berjalan ... 60

4.1.2.1 Use CaseDiagram pada Sistem Berjalan ... 60

.4.1.2.2 ActivityDiagram pada Sistem Berjalan ... 66

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 71


(8)

ix

4.2.2.1 Use CaseDiagram pada Sistem yang Diusulkan ... 74

4.2.2.2 ActivityDiagram pada Sistem yang Diusulkan ... 82

4.2.2.3 Class Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 90

4.2.2.4 Sequence Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 92

4.2.2.5 Deployment Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 96

4.2.2.6 Component Diagram pada Sistem yang Diusulkan ... 97

4.2.3 Perancangan Antarmuka ... 97

4.2.3.1 Perancangan Antarmuka Frontend Application ... 98

4.2.3.2 Perancangan Antarmuka Backend Application ... 107

4.2.4 Perancangan Arsitektur Jaringan... 113

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI ... 115

5.1 Implementasi ... 115

5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak ... 115


(9)

x

5.1.5 Implementasi Class ... 119

5.1.6 Implementasi Antarmuka ... 120

5.1.6.1 Implementasi Antarmuka Aplikasi Frontend ... 120

5.1.6.1 Implementasi Antarmuka Aplikasi Backend ... 132

5.2. Pengujian ... 138

5.2.1 Rencana Pengujian ... 138

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 141

5.2.2.1 Pengujian Pilih Menu Hotel ... 141

5.2.2.2 Pengujian Detail Hotel ... 141

5.2.2.3 Pengujian Pencarian Data Hotel ... 142

5.2.2.4 Pengujian Rute Hotel ... 143

5.2.2.5 Pengujian Peta Hotel ... 143

5.2.2.2 Pengujian Booking Hotel ... 144

5.2.2.3 Pengujian Menu Tentang ... 145


(10)

xi

5.2.2.3 Pengujian Update Data Hotel ... 148

5.2.2.4 Pengujian Delete Data Hotel ... 149

5.2.2.5 Search Data Hotel ... 149

5.2.2.6 View Data Hotel ... 150

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 151

6.1 Kesimpulan ... 152

6.2 Saran ... 153

DAFTAR PUSTAKA ... 154 LAMPIRAN


(11)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan

pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan

kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya jualah

Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Laporan Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI PENCARIAN DAN PEMESANAN HOTEL BERBINTANG BERBASIS MOBILE ANDROID DI KOTA BANDUNG” disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana, Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Selama penyusunan Usulan Penelitian ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan

dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material

maupun spiritual.

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

4. Diana Effendi, ST., MT selaku Dosen Wali SI-8 angkatan 2009.


(12)

iv

6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis,

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang, doa

dan dukungan kepada penulis. Nenek dan semua keluarga serta saudara-saudara

penulis yang sangat saya cintai.

8. Keluarga besar Saung Budaya (SADAYA) UNIKOM yang telah memberikan

melodi dan dinamika dalam sebuah kebersamaan dan pengalaman berharga dalam

berkesenian dan berorganisasi selama ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Putri Purnama Sari, Lia Yulianti, Chairiyatul

Hayati, Tesa Pandini, R. Fiana Kusumah dan Fitri Apriyanti dan Ramadhan Dwi

Rakhmawan.

10. Seluruh keluarga Comic8 yang senantiasa menemani dalam suka maupun duka

dan selalu membagikan keceriaan.

11. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu penulis yang tidak dapat

disebutkan satu per satu terima kasih atas bantuan, dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi

penolong kita di akhirat. Meski banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,

mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada

khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juli 2013


(13)

153

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2010. From Zero to A Pro: Membuat Aplikasi Laporan Menggunakan PHP. Andi. Yogyakarta.

Agus Bahtiar. 2008. PHP Script Most Wanted. Andi. Yogyakarta.

Ariesto H. Sutopo. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. J&J. Yogyakarta.

Baban Bakti Nugraha. 2012. Aplikasi Layanan Informasi Transportasi Umum Kota Bandung Berbasis Android. 53-56.

Bunafit Nugroho. 2005. Database Relasional dengan MySQL. Andi. Yogyakarta. Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Juliansyah Noor. 2010. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Kencana. Jakarta.

Masyhuri dan M. Zainuddin. 2008. Metode Penelitian – Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Refika Aditama. Bandung.

Muhammad Miftakul Amin. 2010. Pengembangan Aplikasi Web Menggunakan PHP Data Object (PDO). Graha Ilmu. Yogyakarta

Nazruddin Safaat H. 2006. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.

Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung.

SP Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Yasmi Afrizal, Wahyuni. 201. Rekayasa Perangkat Lunak. UNIKOM. Bandung Embedded Linux Wiki. Android Architecture.15 Januari 2013. http://elinux.org/ Wikipedia.Aplikasi/ 28 Mei 2013. http://wikipedia.org/wiki/aplikasi

Wikipedia.Hotel/28 Mei 2013. http://wikipedia.org/wiki/hotel


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kemajuan teknologi yang berkembang dengan cepat pada saat ini berdampak pada perubahan segala aspek dalam kehidupan manusia. Dengan teknologi yang penuh dengan inovasi yang semakin canggih tersebut, maka gaya hidup pun berubah menjadi masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya. Masyarakat dapat melakukan pengelolaan dan pencarian informasi secara lebih aktual, praktis dan optimal dengan menggunakan teknologi yang ada.

Salah satu teknologi yang berkembang dengan signifikan adalah

handphone. Selain untuk berkomunikasi, sebagian besar orang telah bergantung pada handphone untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan. Dengan menggunakan perangkat bergerak (mobile device) yang praktis karena berukuran kecil, informasi bisa didapatkan di mana pun dan kapan pun dalam waktu yang singkat. Salah satu fitur yang sudah tersedia pada

handphone masa kini adalah sebagai alat untuk mencari lokasi dengan layanan

Global Positioning System (GPS) yaitu sistem yang menggunakan fasilitas satelit untuk menentukan posisi seseorang di atas bumi dan Location Based Service


(15)

mendeteksi letak pengguna berada dengan berbasis pada lokasi geografis menggunakan layanan selular GSM.

Salah satu platform yang menyediakan layanan GPS dan LBS adalah Android. Saat ini, sebagian besar vendor smartphone sudah memproduksi

smartphone berbasis Android, yaitu vendor HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Dell, Sony, Acer, Asus, Nexian dan masih banyak lagi vendor dunia yang memproduksi Android. Hal ini, karena Android adalah sistem operasi yang

open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun. Android memiliki sejumlah kelebihan, diantaranya kemampuan Multi-Tasking

yang tidak terbatas, Notification untuk memudahkan mengakses informasi, memiliki tampilan grafis yang memukau, nyaman untuk dipakai browsing, menyediakan berbagai aplikasi dan game gratis, terkoneksi dengan produk Google dan masih banyak lagi kelebihan yang ditawarkan Android. Dengan banyaknya kelebihan dan vendor yang tersedia tersebut, maka saat ini Android telah berkembang dengan pesat dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device

yang ada di dunia, sehingga masyarakat luas dan Bandung bisa memilih

smartphone Android sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Bandung adalah kota yang memiliki potensi luar biasa di bidang pariwisata seperti wisata belanja, wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya dan wisata religi. Berbagai Factory Outlet, café atau restoran maupun tempat wisata lain selalu menjadi serbuan wisatawan pada saat akhir pekan ataupun saat libur panjang. Sebagai sarana pendukung wisata tersebut, hotel-hotel pun bermunculan mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang yang mewah. Wisatawan dapat memilih


(16)

hotel yang tersebar di Kota Bandung sesuai dengan fasilitas maupun biaya yang diinginkan.

Sebagai sarana penunjang wisata, tentunya hotel adalah salah satu tempat yang sering dicari wisatawan. Lokasi dan informasi tentang hotel adalah salah satu informasi yang sering dicari oleh wisatawan. Namun, dengan pencarian informasi manual yang mengandalkan buku panduan wisata dan peta konvensional yang tidak semua dimiliki oleh wisatawan, sering kali para wisatawan kesulitan dalam menemukan lokasi dan informasi tentang hotel yang diinginkan hotel yang diinginkan, khususnya di kota Bandung. Adapun pencarian hotel melalui website dan aplikasi mobile yang ada masih dirasakan belum maksimal dalam fitur dan penggunaanya.

Tabel 1.1 Rekapitulasi dan Daftar Nama Potensi Hotel di Kota Bandung Tahun 2012

No Klasifikasi Jumlah Potensi Jumlah Kamar Satuan

1 Bintang 1 10 306 Kamar

2 Bintang 2 23 1.519 Kamar

3 Bintang 3 30 2.868 Kamar

4 Bintang 4 25 3.323 Kamar

5 Bintang 5 9 1.958 Kamar

6 Melati 1 58 930 Kamar

7 Melati 2 76 1.431 Kamar

8 Melati 3 95 3.139 Kamar

Jumlah 327 15.474


(17)

Pada tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa pada tahun 2012 Kota Bandung telah memiliki 327 buah hotel dengan jumlah kamar sebanyak 15.474 kamar yang diklasifikasikan menjadi delapan tipe atau kelas. Hotel melati 3 memiliki jumlah potensi yang paling banyak yaitu 95 potensi. Sedangkan jumlah kamar yang paling banyak ada pada hotel bintang 4 dengan jumlah 3.323 kamar. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Bandung memiliki jumlah hotel dan kamar yang tersedia yang cukup banyak terbukti dengan besarnya potensi perhotelan di Kota Bandung.

Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka untuk membantu wisatawan dalam menemukan lokasi hotel di kota Bandung, dibangunlah sebuah aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang. Aplikasi ini akan dapat memberikan informasi tentang lokasi hotel, seperti: deskripsi singkat, alamat dan fasilitas yang tersedia. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga dapat menampilkan peta yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute terdekat menuju lokasi hotel yang akan dituju melalui Google Maps APIs. Selain fungsi pencarian tersebut, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk pemesanan atau booking hotel secara online yang dikelola melalui pihak ketiga.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengembangkan sebuah aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang. Aplikasi ini dapat diakses secara online melalui smartphone yang memiliki sistem operasi Android.

Adapun judul usulan penelitian ini yaitu “Rancang Bangun Aplikasi Pencarian dan Pemesanan Hotel Berbintang Berbasis Mobile Android di Kota Bandung”.


(18)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah bertujuan untuk mencari dan menentukan permasalahan yang ditemukan di lapangan, sehingga dapat diketahui dan direncanakan bagaimana pemecahan masalahnya.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, pada pencarian hotel di Kota Bandung terdapat berbagai masalah, yaitu:

1. Tampilan peta yang terdapat di dalam website kurang jelas menampilkan lokasi hotel karena bersifat umum, yaitu selain hotel, peta tersebut menampilkan restoran, bar, penginapan dalam waktu yang bersamaan sehingga tampilan lokasinya saling berdempetan.

2. Peta hanya menampilkan lokasi hotel, tidak menampilkan rute untuk menuju hotel yang diinginkan.

3. Belum lengkapnya fitur aplikasi informasi hotel di Kota Bandung berbasis

mobile.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan, diantaranya :

1. Bagaimana merancang sistem pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis mobile Android di Kota Bandung.

2. Bagaimana membangun aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis mobile Android di Kota Bandung.


(19)

3. Bagaimana melakukan pengujian aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis mobile Android di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk membangun aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang yang berbasis Android di Kota Bandung yang dapat diimplementasikan kepada masyarakat untuk memberikan kemudahan pencarian dan pemesanan hotel berbintang di Kota Bandung dengan menggunakan sumberdaya teknologi informasi yang ada, kususnya pada bidang

mobile teknologi.

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan rancangan pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis

mobile Android di Kota Bandung.

2. Menghasilkan perangkat lunak aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis mobile Android di Kota Bandung.

3. Menghasilkan aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang berbasis

mobile Android di Kota Bandung yang layak dan efektif.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis kegunaan penelitian, yakni: 1.4.1 Kegunaan Praktis


(20)

a. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Bagi kepentingan instansi khususnya Bidang Sarana Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan usulan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang aplikasi pencarian dan pemesanan hotel berbintang mobile

Android, sehingga dapat membantu untuk meningkatkan pelayanan pariwisata Kota Bandung.

b. Bagi Masyarakat dan Wisatawan

Usulan penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat dan wisatawan dalam mencari informasi tentang informasi hotel, peta dan rute perjalanan menuju hotel di Kota Bandung. Dengan aplikasi ini masyarakat atau wisatawan dapat memperoleh informasi tentang hotel dengan menggunakan mobile device dengan

platfrom Android.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini yaitu: a. Bagi Pengembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan khususnya bidang keilmuan Sistem Informasi tentang pencarian lokasi menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) pada platfrom Android. Diharapkan temuan-temuan yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan pengkajian dan pengembangan bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia khususnya mahasiswa dengan program studi Sistem Informasi.

b. Bagi Peneliti


(21)

menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisis dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalah yang ada didalam lapangan, khususnya dalam perancangan dan pembuatan aplikasi pencarian lokasi hotel menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) pada platfrom Android.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil penelitian tentang perancangan dan pembuatan aplikasi pencarian lokasi menggunakan teknologi Location Based Service (LBS) pada platfrom Android sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk membatasi pembahasan dan agar masalah-masalah menjadi lebih terarah. Adapun batasan-batasan tersebut diantaranya:

1. Aplikasi ini hanya berisi informasi mengenai hotel berbintang di Kota Bandung.

2. Aplikasi ini hanya menampilkan informasi mengenai hotel yang telah terdaftar di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

3. Aplikasi ini menyediakan fasiltitas pemesanan hotel melalui pihak ketiga yaitu rajakamar.com sebagai penyedia booking hotel secara online.


(22)

4. Aplikasi ini tidak membahas mengenai rute terpendek dan pencarian kendaraan umum menuju hotel.

5. Aplikasi ini berbasis client-server dan membutuhkan koneksi internet untuk dapat menjalankannya.

6. Aplikasi ini membutuhkan sinyal yang akurat dari satelit Global Position Service (GPS) tanpa terhalang secara visual oleh apapun (pohon, awan, atap atau gedung) .

7. Aplikasi ini dibuat di atas platform Android sehingga hanya dapat dijalankan pada mobile device yang menggunakan platform Android.

8. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) sehingga hanya dapat dijalankan pada device yang mendukung sistem operasi Android minimal versi 4.0.

9. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan tool pengembangan Android Develpment Tool Bundle v21.0.0, Java Development Kit v.7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Instansi yang menjadi objek penelitian penulis adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang Beralamat di Jalan Jend. A. Yani No. 227 Bandung.

Penelitian yang penulis lakukan telah terjadwal, dalam beberapa tahap dan disertai dengan lama waktu penelitian yang dibutuhkan. Adapun jadwal mengenai kegiatan yang penulis lakukan digambarkan pada tabel di bawah ini.


(23)

Tabel 1.2 Jadwal Tahapan Penelitian Skripsi

No Kegiatan

Tahun 2013

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Business Modeling

2 Requirements

3 Analysis and Design

4 Implementation

5 Test

6 Deployment

7 Configuration and

change management

8 Project management


(24)

11

2.1 Aplikasi

Sumber Wikipedia (28:05:2013) Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

2.2 Hotel

Sumber Wikipedia (28:05:2013) Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.

Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan


(25)

dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.

Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota New York. City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable. Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan lokasi yang strategis. Tapi juga pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.

Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

Biaya dan kualitas hotel biasanya berdasarkan jangkauan dan tipe pelayanan yang tersedia. Dikarenakan kenaikan besar-besaran dalam turisme di seluruh dunia, selama dekade terakhir abad 20, pendirian hotel terutama yang kecil telah meningkat secara drastis. Untuk pembandingan, sistem penilaian telah diperkenalkan satu sampai lima bintang dan juga tingkat melati di Indonesia yang lebih murah.


(26)

2.3 Android

Menurut Nazruddin Safaat H. (2012:1) Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi,

middleware dan aplikasi.

Android dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, NVIDIA yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android dipuji sebagai “platform mobile pertama

yang Lengkap, Terbuka dan Bebas”

a. Lengkap (Complete Platform): Para desainer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform android. Android merupakan sistem operasi yang aman dan banyak meyediakan tools

dalam membangun software dan memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi.

b. Terbuka (Open Source Platform): Platform Android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux Kernel 2.6.

c. Bebas (Free Platform): Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk

develop. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada


(27)

biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi untuk Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.

2.3.1 Sejarah Android

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama

Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuat lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat selular.

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis

smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Telepon selular ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010.

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdingd, Atheros Communicatons, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Pada masa saat ini sebagian besar vendor-vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor ini antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell,


(28)

Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendor smartphone di dunia yang memproduksi android. Hal ini, karena android itu adalah sistem operasi yang open source

sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

2.3.2 Arsitektur Android

Secara garis besar, Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:

1. Application dan Widgets

Application dan widget ini adalah layer sebagai pengubung dengan aplikasi, di mana biasanya aplikasi tersebut dapat di-download, diinstalasi dan kemudian dijalankan. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Application Frameworks

Android adalah Open Development Platform, yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifications, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang


(29)

supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse).

Sehingga bisa kita simpulkan Application Frameworks ini adalah layer

dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa SMS dan panggilan telepon.

Komponen-komponen yang termasuk ke dalam Application Framework

adalah sebagai berikut: a. Views

b. Content Providers

c. Resource Manager

d. Notification Manager

e. Activity Manager 3. Libraries

Libraries adalah layer di mana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas Kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta:

a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video b. Libraries untuk manajemen tampilan

c. Libraries Graphics mencangkup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D


(30)

d. Libraries SQLite untuk dukungan database

e. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security

f. Libraries LiveWebcore mencangkup modern web browser dengan engine embeded web view

g. Libraries3D yang mencangkup implementasi OpenGL ES 1.0 API’S

4. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari Operating System dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory, resource, drivers dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux Kernel yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.6.

Gambar 2.1 Arsitektur Android Sumber: http://elinux.org


(31)

2.3.3 Komponen Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java dikompliasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi di mana prosesnya di package oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket

Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang kita sebut dengan aplikasi, dan nantinya dapat di-install di perangkat mobile. Ada empat jenis komponen pada aplikasi Android yaitu:

1. Activities merupakan komponen utama untuk menyajikan user interface

(tampilan program) pada pengguna.

2. Service merupakan komponen yang tidak memiliki user interface (tampilan program), tetapi service berjalan secara backgrounds.

3. Broadcast Receiver merupakan komponen yang berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi.

4. Content Provider merupakan komponen membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga bisa digunakan oleh aplikasi lain.

2.3.4. Versi Android

a. Android Versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search


(32)

b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android Versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel), pengadaan resolusi VWGA.

d. Android Versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan


(33)

dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile

terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah

handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.


(34)

f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung

multiprocessor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom.

h. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb

untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus.


(35)

i. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

2.4 Sistem Layanan Berbasis Lokasi (Location Based Service)

Menurut Nazruddin Safaat (2012:218) Location-Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi, adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan.

Dua unsur utama LBS adalah:

1. Location Manager (API Maps)

Menyediakan tools/source untuk LBS, Application Programming Interface

(API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi maps/peta berserta fitur-fitur lainnya seperti tampilan satelit, street (jalan), maupun gabungannya. Paket ini berada pada com.gooogle.android.maps.


(36)

2. Location Providers (API Location)

Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh

device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global Positioning System) dan data lokasi real-time. API location berada pada paket Android yaitu dalam paket android.location. Dengan Location Manager, kita dapat menentukan lokasi kita saat ini, Track gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan mendeteksi perpindahan.

Ada dua tipe layanan yang bisa digunakan device/perangkat dalam LBS untuk memperoleh posisi pengguna, yaitu dengan menggunakan posisi sel jaringan atau Global Positioning System (GPS) maupun aGPS. Dari kedua cara ini akan didapatkan posisi pengguna dalam bentuk koordinat latitude dan longitude.

Latitude adalah representasi dari arah Utara-Selatan, sedangkan longitude adalah representasi dari arah Timur-Barat.

Selain dari sisi posisi pengguna, LBS juga bisa dilihat dari sisi layanan yang diberikan. Dari sisi layanan yang diberikan, LBS bisa dibagi menjadi dua yaitu reactive LBS dan proactive LBS. Reactive LBS adalah layanan yang hanya aktif jika ada aksi yang dilakukan pengguna. Layanan yang hanya akan memberi jika ada permintaan dari pengguna. Sedangkan proactive LBS merupakan layanan yang akan selalu memberi informasi kepada pengguna walaupun pengguna tidak melakukan permintaan terhadap layanan.


(37)

2.5 Google Maps

Menurut Wikipedia (30:05:2013) Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com. Ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia

Layanan Google Maps ini memungkinkan para pengembang untuk mengintegrasikan Google Mpas ke dalam website masing-masing dengan menambahkan data point sendiri. Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat ditampilkan pada website eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu, diperlukan kode unik yang digenerasikan oleh Google untuk suatu website tertentu, agar server Google Mpas dapat mengenali.

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

a. Roadmap, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi b. Sattelite, untuk menampilkan foto satelit

c. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai

d. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada Roadmap (jalan dan nama kota).


(38)

2.6 Konsep Perancangan Berorientasi Objek

Untuk memahami titik pandang dan maksud dari “berorientasi objek”

kita dapat mempelajarinya dari alam secara luas. Objek ada disekeliling kita, baik yang konkrit atau konseptual. Dalam susut pandng Eksekutif perusahaan : Karyawan, Absesnsi, Gaji, Profit dapat disebut sebagai Objek. Seorang Arsitek melihat Gedung, Biaya dan tenaga kerja sebagai objek. Konsep-konsep dasar dalam memahami Objek dapat dilihat pada subjudul berikut:

2.6.1 Object / Objek

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:165) Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata dan penting bagi suatu aplikasi. Sebuah objek adalah Entitas yang memiliki Identitas, States

(keadaan sesaat) dan Behavior (perilaku).

State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam Atribut atau property. Behavior sebuah objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/bereaksi yang dinyatakan dalam Operation. Satu objek dapat diturunkan menjadi objek dalam bentuk lain, kemudian saling mengkait menyusun sesuatu yang lebih rumit.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak berorientasi objek adalah melakukan Abstraksi yaitu kegiatan atau suatu usaha untuk mengenali objek-objek dan mengelompokkannya kedalam suatu kelas. Misalkan objek Hewan : Unggas, Reptil, maka Unggas dan Reptil adalah kelas-kelas dalam objek Hewan. Tata cara atau notasi pembuatan entitas objek digambarkan sebagai berikut:


(39)

Gambar 2.2 Notasi Pembuatan Entitas Objek Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012:166)

2.6.2 Class / Kelas

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013 : 166) Class adalah kumpulan atau himpunan objek-objek yang sejenis, memiliki kesamaan atribut/property, perilaku, serta relasi dengan objek lain yang mirip.

Notasi kelas digambarkan dengan kotak, dengan nama kelas didalamnya ditulis menggunakan huruf besar di awal kata. Bila sebuah kelas memiliki 2 suku kata atau lebih, maka penulisannya disatukan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku menggunakan huruf besar. Contohnya adalah Barang Elektronik dapat dikatakan sebagai sebuah Kelas apabila memiliki kesamaan dengan objek yang ada padanya misalnya Mesin Cuci, Televisi, Radio, Kulkas adalah objek-objek yang dapat dikelompokkan kedalam satu kelas yaitu Barang Elektronik rumah tangga.

Televisi merk

model noSeri besarInchi ubahVolume() ubahChannel() aturContrast()

Object Name

Attribute


(40)

MesinCuci merk: String = 'sharp' model: String

noSeri: String kapasitas: integer

Gambar 2.3 Notasi Class

Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:166) 2.6.3 Attribute / Atribut

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013 : 166) Attribute adalah data yang dimiliki suatu objek atau property dari sebuah Class yang menggambarkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari kelas.

Sebuah atribut bisa memiliki nol atau lebih atribut. Notasi atribut digambarkan dengan kotak dibawah class, dengan nama atribut didalamnya ditulis menggunakan huruf kecil. Jika sebuah atribut memiliki 2 atau lebih suku kata, maka semua suku kata ditulis disatukan tanpa spasi, awal suku kata pertama dengan huruf kecil dan awal suku kata berikutnya dengan huruf besar.

Notasi atribut dapat ditambahkan informasi dengan tipe-tipe atribut tersebut. Penulisan tipe pada atribut dipisahkan denngan tanda titik dua (:), tipe ditambahkan berupa String, Floating-Point number, Integer dan Boolean.

Gambar 2.4 Notasi Attribute BarangElektronik MesinCuci merk model noSeri kapasitas

Notasi Class

Notasi Attribute dengan tambahan tipe atau


(41)

MesinCuci merk: String = 'sharp' model: String noSeri: String kapasitas: integer masukkanBaju(C: String) keluarkanBaju(C: String) tambahkanSabun(D: integer) nyalakan(boolean)

Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:167) 2.6.4 Operation / Operasi

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 167) Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class.

Notasi penulisannya sama dengan atribut. Bagian operation ini juga bisa diberikan tambahan informasi, yaitu dengan menambahkan parameter yang akan dilakukan operation dalam tanda kurung. Contoh parameternya adalah function.

Gambar 2.5 Notasi Operation

Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:167) 2.6.5 Inheritance / Pewarisan

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 168) Inheritance atau pewarisan memungkinkan dibuat class yang menyerupai class lain yang telah ada sebelumnya, tetapi masih memiliki beberapa sifat induknya. Misalkan dari sebuah mobil biasa, anda dapat membuat mobil balap serta mobil angkutan umum. Prosesnya adalah dengan mengubah sifat dari mobil biasa tersebut.

MesinCuci merk model noSeri kapasitas masukkanBaju() keluarkanBaju() tambahkanSabun() nyalakan() atau Operation


(42)

Gambar 2.6 Penggambaran Inheritance Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:168) 2.6.6 Polymorphism / Kebanyakrupaan

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 165) Polymorphisme adalah objek yang memiliki fungsi sama dengan objek dasar tetapi memiliki satu atau lebih sifat berbeda.

Polymorphism dengan kata lain adalah pemisahan secara jelas diantara subsistem yang berbeda. Sebagai contoh misalkan sebuah kelas memiliki operasi

‘OPEN’, operasi open ini bisa dipakai untuk membuka pintu, membuka buku, membuka baju dan lainnya. Meskipun ‘OPEN’ memiliki tujuan yang sama, tapi apa yang dilakukannya berbeda.

2.6.7 Encapsulation / Pembungkusan

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 168) Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (Hidding), suatu konsep berdasarkan fakta di dunia nyata yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak perlu diperlihatkan. Misalnya kita tidak perlu tahu apa yang dilakukan sistem ketika kita menekan remote untuk menghidupkan televisi.

PeralatanElektronikRumahTangga

Kulkas

merk model noSeri

MesinCuci

merk model noSeri

Televisi

merk model noSeri


(43)

2.6.8 Responsibilities / Tanggung Jawab

Menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2012 : 165) Responsibilities adalah model tambahan yang digambarkan pada bagian bawah suatu kelas setelah bagian operasi digunakan untuk menjelaskan pernyataan-pernyataan mengenai apa-apa yang bisa dilakukan oleh kelas tersebut.

Gambar 2.7 Pembuatan Responsibilities Sumber : Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:168) 2.6.9 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Han (1998) yang dikutip Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2013:183) UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasiyang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.

UML merupakan gabungan dari metode Grady Booch (Booch Method), James Rumubaugh (OMT) dan Ivar Jacobson (OOSE). Tetapi UML ini akan mencakup lebih luas daripada OOA&D. Pada pertengahan pengembangan UML dilakukan standarisasi proses dengan OMG (Object Managemet Group) dengan harapan UML akan menjadi bahsa standar pemodelan masa yang akan datang.

MesinCuci merk: String = 'sharp' model: String noSeri: String kapasitas: integer masukkanBaju(C: String) keluarkanBaju(C: String) tambahkanSabun(D: integer) nyalakan(boolean)

mesin cuci diisi air terlebih dahulu selanjutnya masukkan baju, tambahkan sabun,

nyalakan selama 10 menit keluarkan pakaian untuk dibilas


(44)

UML disebut sebagai pemodelan bukan metode. Kebanyakan metode terdiri paling sedikit prinsip, bahasa pemodelan dan proses. Bahasa pemodelan (sebagai besar grafik) merupakan notasidari metode yang digunakan untuk mendesain secara cepat.

Bahasa pemodelan merupakan bagian terpenting dari metode. Ini merupakan bagian kunci tertentu untuk komunikasi. Jika anda ingin berdiskusi tentang desain dengan seseorang, maka anda hanya membutuhkan bahasa pemodelan bukan proses yang digunakan untuk mendapatkan desain.

UML merupakan bahasa standar untuk penulisa Blueprint Software yang digunakan untuk Visualisasi (Visualize), Spesifikasi (Specify), Pembentukan (Contruct) dan Pendokumentasian (Documentation) alat-alat dari sistem perangkat lunak.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk:

1. Merancang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis

3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

4. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan system.


(45)

Keunggulan menggunakan UML dibandingkan menggunakan metodologi terstruktur:

1. Uniformity

Pengembang cukup menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga perancangan. Memungkinkan merancang komponen antarmuka secara integrasi bersama perancangan PL dan perancangan struktur data

2. Understandability

Kode yang dihasilakn dapat diorganisasi kedalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah yang sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami.

3. Stability

Kode program yang dihasilkan relative stabil sepanjang waktu, karena mendekati permaslahan yang sesungguhnya.

4. Reusability

Dengan metodologi berorientasi objek, dimungkinkan pengguna ulang kode, sehingga pada akhirnya akan sangat mepercepat waktu pengembangan perangkat lunak (atau sistem informasi).

2.7 PHP

Menurut Muhammad Miftakul Amin (2010:1) PHP merupakan bahasa pemrograman server side scripting yang lahir sejalan dengan perkembangan internet. PHP (PHP: Hypertext Processor) merupakan sebuah script yang terintegrasi dengan HTML dan mampu menyajikan informasi yang dinamis.

PHP adalah produk open source yang dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar untuk menggunakannya. Intepreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (disebut server-side), sedangkan tanpa adanya


(46)

interpreter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan.

PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan didalam server web. Jika dilihat dari sejarah mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk kebutuhan pribadinya, skrip tersebut sebenarnya dimaksudakan untuk digunakan sebagai keperluan untuk membuat website pribadi, akan tetapi kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi sebuah bahasa yang disebut “Personal Home Page”, inilah awal munculnya PHP sampai saat ini.

2.8 MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2005:1) MySQL adalah sebuah program

database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multiuser serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language)

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu Free Software dan Shareware.

MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL Free Software yang berada di bawah lisensi GNU/GPL (General Public License). MySQL menggunakan logo standar berbentuk lumba-lumba.

MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain sebagai database server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berpotensi sebagai

server. Pada saat itu berarti program kita berposisi sebagai client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai client maupun server.


(47)

Menurut Bunafit Nugroho (2005:3) Database MySQL memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan database lain, diantaranya adalah:

a. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

b. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)

c. MySQL adalah sebuah software database yang open source, yang artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya.

d. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini, kita dapat menghubungkannya ke media internet sehingga dapat diakses dari jauh.

e. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query dengan mengakses database pada server. Jadi MySQL juga dapat berperan sebagai

client.

f. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau Multi Threading.

g. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar, hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

h. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.

i. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.


(48)

j. MySQL merupakan server database yang multiuser, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi merupakan database

yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

k. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan field (kolom).

l. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci unik. m. MySQL didukung oleh sebuah komponen dan Perl API, sehingga database

MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang berada di bawah protokol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang sering digunakan adalah PHP dan Perl.

n. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.


(49)

36

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:38) objek penelitian atau variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Objek penelitian merupakan suatu hal yang dapat diteliti untuk tujuan memperoleh data tertentu yang pada akhirnya dapat diambil kesimpulannya.

Dengan demikian yang menjadi objek penelitian ini adalah “Rancang Bangun

Aplikasi Pencarian dan Pemesanan Hotel Berbintang Berbasis Mobile Android di Kota Bandung”. Selanjutnya, untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugasnya di bawah ini.

3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang berhubungan dengan tourism atau perpelancongan. Pemerintah Pusat dalam mengatur kepariwisataan di seluruh Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 30 Tahun 1986 yang berisi tentang pembentukan Dewan Pertimbangan Kepariwisataan Nasional. Lembaga ini mempunyai tugas utama yaitu membantu Presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang kepariwisataan nasional. Di dalam keputusan ini dicantumkan pula tentang pembentukan


(50)

Direktorat Jenderal Pariwisata dalam suatu Struktur Organisasi Departemen Perhubungan.

Pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9/1969 yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional (BAPARNAS) dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektiif dan berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta. BAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri Perhubungan dan Dirjen Pariwisata.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 71/11/1969, dibentuklah Dinas Pariwisata di Tingkat Daerah (Dinas Pariwisata Daerah/DISPARDA). Kemudian Pemerintah Tingkat I Jawa Barat Membentuk Dinas Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuklah Dinas Pariwisata Kotamadya Tingkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah No. II/1969. Pada tahun 1971 sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor Pariwisata Daerah (KAPARDA).

Sejak keluarnya Peraturan Daerah No. II/1985 tentang pembentukan Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung, maka sejak tahun 1987, KAPARDA diganti menjadi Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung. Sejalan dengan adanya otonomi daerah Indonesia, seluruh tingkat Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, provinsi maupun kota dan kabupaten mengalami beberapa perubahan. Berdasarkan UU No. 22/1999, Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Kotamadya mengalami perubahan menjadi Dinas Pariwisata


(51)

Kota Bandung dan mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih luas terhadap urusan Biro Perjalanan dan Hotel Berbintang.

Sehubungan dengan hal di atas, dalam upaya memenuhi kewenangan yang diberikan berdasarkan UU No. 22/1999 struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pariwisata Kota Bandung pun mengalami beberapa perubahan yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 5 tanggal 7 Maret 2001 mengenai struktur organisasi Dinas Pariwisata Kota Bandung. Kemudian pada tanggal 4 Desember 2007 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 Dinas Pariwisata Daerah Kota Bandung diubah lagi menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung samapai sekarang.

3.1.2 Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dari Pemerintah Kota Bandung yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di bidang kebidayaan dan pariwisata berdasarkan asa otonomi dan pembantuan. Dinas ini terdidri dari 4 Bidang yaitu Bidang Objek Wisata, Bidang sarana Wisata, Bidang Pemasaran, Bidang Seni Budaya dan 1 sekretariat.

Setiap Bidang dibagi kedalam 2 Seksi yaitu untuk Bidang objek Wisata dibagi menjadi Seksi Pembinaan dan Pengembangan Objek Wisata. Bidang Sarana Wisata dibagi menjadi Seksi Pembinaan dan Pengembangan Saran Wisata. Bidang Pemasaran dibagi menjadi seksi Promosi dan Kerjasama Wisata. Biodang seni Budaya dibagi menjasi Seksi Kesenian dan Kebudayaan. Sedangkan untuk


(52)

Sekretariat dibagi menjadi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Keuangan dan Program. Ditambah satu unit Pelaksana teknis (UPT) Padepokan Seni.

Karyawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berjumlah 61 orang Pegawai Negeri Sipil terdiri dari:

Tabel 3.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No Golongan Jumlah Pegawai

1 Golongan IV 10 orang 2 Golongan III 23 orang 3 Golongan III 11 orang 4 Golongan I 4 orang

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Sedangkan secara garis besar susunan pegawai dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung peiode tahun 2012 sebagai berikut:

Tabel 3.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah Pegawai

1 Kepala Dinas 1 orang

2 Sekretariat 1 orang

3 Kepala Bidang 4 orang

4 Kepala Seksi 8 orang

5 Kepala Sub Bagian 2 orang

6 Kepala UPT 1 orang

7 Kepala Sub Bag TU UPT 1 orang

8 Pelaksana 43 orang


(53)

Sedangkan berdasarkan pendidikan terdiri dari:

Tabel 3.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

1 S 2 12 orang

2 S 1 25 orang

3 D 3 1 orang

4 SMA 15 orang

5 SMP 4 orang

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Selain itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandng telah memiliki Situs Internet yang dapat di akses masyarakat yaitu www.bandungtourism.com situs ini berisi informasi mengenai kegiatan-kegiatan Pariwisata di Kota Bandung.

3.1.3 Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2009-2013 adalah:

“MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI BUDAYA

DAN TUJUAN PARIWISATA TAHUN 2013”.

Visi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung sebagai Kota Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata saat ini merupakan upaya yang secara intens dilakukan pada periode 2004-2008 akan dan perlu dimantapkan keberadaannya pada periode 2009-2013. Sehingga Kota Bandung ke depan benar-benar menjadi Kota Seni Budaya dan Kota Tujuan Wisata yang berdaya saing


(54)

tinggi yang sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata.

Misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah:

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan kelembagaan kepariwisataan yang profesional, berkarakteristik Sunda dan berwawasan global;

2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan dan kesenian;

3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan terlaksananya sapta pesona;

4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional.

5. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata dengan pemangku kepentingan dan/atau kabupaten/kota/negara lain.

3.1.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut:


(55)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi


(56)

3.1.5 Deskripsi Tugas

Berdasarkan Perda 13 Tahun 2007, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian urusan Daerah di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Sedangkan rincian Tugas Pokok dan Fungsinya ditentukan dengan Peraturan Walikota Bandung Nomor: 467 Tahun 2008. Pada dasarnya kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah melakukan pembinaan dan pengembangan bidang-bidang kebudayaan dan kepariwisataan.

a. Sekretariat melaksanakan pelayanan administratif kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian serta keuangan dan program Dinas, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang serta melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian kegiatan kesekretariatan Dinas.

b. Bidang Objek Wisata melaksanaan pembinaan objek wisata yang sudah ada seperti museum, kebun binatang, tempat hiburan, sedangkan pengembangan objek wisata mencari alternatif yang bisa dijadikan objek wisata baru seperti wisata belanja, wisata kuliner dan wisata air Cikapundung.

c. Bidang Sarana Wisata melaksanakan pembinaan sarana wisata yang sudah ada seperti hotel-hotel dan restoran-restoran, sedangkan pengembangan sarana wisata antara lain dengan merekomendasikan pendirian hotel-hotel dan restoran-restoran baru serta memantau mobilitas masyarakat pengguna sarana wisata.


(57)

d. Bidang Pemasaran melaksanakan promosi dengan mengadakan pameran-pameran, merekomendasikan acara-acara untuk menarik wisatawan, sedangkan kerjasama wisatawan dilakukan dengan menggaet pihak-pihak swasta seperti agen perjalanan wisata untuk bekerjasama mempromosikan Kota Bandung.

e. Bidang seni Budaya melaksanakan pengembangan dan pembinaan kesenian dan kebudayaan yang ada di Kota Bandung terutama kesenian dan kebudayaan tradisional dengan memfasilitasi kelompok-kelompok masyarakat yang berkecimpung di bidang seni budaya.

f. Unit pelaksanaan Teknis Padepokan adalah salah satu gedung yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dapat digunakan untuk berbagai macam acara-acara pementasan kesenian atau acara seremonial, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Bandung atau acara-acara Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam pemperoleh peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Masyhuri:2008).

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.


(58)

Metodologi penelitian dapat dikatakan sebagai suatu cara atau metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk memperoleh sesuatu atau tujuan tertentu.

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Malhotra dalam Juliansyah Noor (2010:107) desain penelitian adalah kerangka atau cetak biru dalam melaksanakan suatu proyek riset. Suatu prosedur penting untuk informasi yang dibutuhkan untuk menyusun pemecahan masalah penelitian.

Adapun menurut Philips (Cooper, 2008) dalam Juliansyah Noor (2010:107) desain penelitian untuk membantu penelitian dalam membantu penelitian dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas dengan menempatkan pilihan penting dalam metodeologi.

Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian, agar peneltian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksaan penelitian, dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (Development Research) dan penelitian tindakan (Action Research).

Penelitian pengembangan (Development Research) adalah penelitian yang bermaksud menyelidiki pertumbuhan atau perubahan sesuatu sebagai fungsi waktu (Masyhuri, 2008). Peneliti bermaksud untuk mengembangkan temuan-temuan baru aplikasi pencarian lokasi yang telah ada.

Penelitian tindakan (Action Research) atau yang disebut juga Applied Research adalah penelitian untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah di dunia kerja atau


(59)

dunia aktual yang lain (Masyhuri, 2008). Peneliti memecahkan permasalahan di dunia aktual dengan mencari dan memilih alternatif metode pendekatan yang tepat.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari pengamatan langsung (observasi) dan wawancara, sedangkan sumber data sekunder, yaitu diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang berhubungan dengan penelitian.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama, biasanya disebut responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuisioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Menurut Jonathan Sarwono (2006:16) Yang termasuk dalam kategori ini adalah:

a. Studi Kasus, menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Biasanya studi kasus bersifat longitudinal.

b. Survei, merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei menggunakan kuisioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin besar sampel, semakin mencerminkan populasi hasilnya.

c. Riset Ekperimental, menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi. Pada umumnya riset ini menggunakan dua kelompok atau lebih untuk dijadikan sebagai objek studinya. Kelompok pertama merupakan kelompok yang diteliti, sedang kelompok kedua sebagai kelompok pembanding (control group).


(60)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi unttuk menjawab masalah yang diteliti (Sarwono, 2006). Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi (job description), data kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bandung, rekapitulasi dan daftar nama potensi hotel di Kota Bandung, data Hotel di Kota Bandung 2012 dan data-data yang bersangkutan dengan instansi terutama dalam data hotel di Kota Bandung.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan aplikasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem. Dalam penelitian ini metode pendekatan sistem yang digunakan ialah metode pendekatan berorientasi objek dan untuk mengembangkan sistem informasinya menggunakan metode pengembangan RUP (Rational United Process).

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode berorientasi objek. Orientasi objek merupakan teknik dalam menyelesaikan masalah yang kerap muncul dalam pengembangan perangkat lunak. Teknik ini


(61)

merupakan titik kulminasi dalam menemukan cara yang efektif dalam membangun sistem dan menjadi metode yang paling banyak dipakai oleh para pengembang perangkat lunak saat ini. Orientasi objek merupakan teknik pemodelan sistem riil yang berbasis objek (Prabowo Pudjo, 2011). Inti dari konsep ini adalah objek yang merupakan model dari sistem nyata.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk membangun suatu sistem yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi, dibutuhkan metode-metode pembangunan sistem agar dapat menuntun pembuat untuk menghasilkan suatu sistem standar. Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan orang menggunakan suatu metodologi pengembangan sistem.

Menurut SP Hariningsih (2005:81) Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Dalam konteks pengembangan menunjuk pada bagian awal dari siklus hidup pengembangan sistem, yaitu survei, analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan sistem. Hal yang lebih penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah konsep mengidentifikasi dan mengorganisasi domain aplikasi dibandingkan dengan fokus penggunaan bahasa pemrograman, berorientasi objek atau tidak.

Metode Pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah model Rational Unified Process (RUP) yaitu merupakan suatu metode rekayasa


(62)

perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak.

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). RUP memiliki dua dimensi, yaitu:

1) Dimensi pertama

Dimensi ini digambarkan secara horizontal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari phase selanjutnya. Setiap phase dapat berdiri dari satu beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction, dan Transition. 2) Dimensi kedua

Dimensi ini digambarkan secara vertikal. Dimensi ini mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing, what, how dan when. Dimensi ini terdiri atas Business Modeling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Manegement, Project Management, Environtment.


(63)

Secara umum tahapan pada model Rational Unified Process (RUP) dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.2. Arsitektur Pengembangan Rational Unified Process

Sumber: http://era.nih.gov/docs/rup_fundamentals.htm)

Pengembangan RUP yang memiliki dua standar ini jika diterapkan pada sistem yang berorientasi objek (object orinted) memiliki manfaat:

1) Improve productivity

Standar ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia atau dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas.


(64)

2) Deliver high quality system

Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat pada komponen-komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan kualitas yang tinggi.

3) Lower maintenance cost

Standar ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standard yang jelas.

4) Facilitate reuse

Standar ini memiliki kemampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.

5) Manage complexity

Dengan standar ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam perancangan Aplikasi Pencarian dan Pemesanan Hotel Berbintang Berbasis


(65)

Mobile yang dikembangkan penulis adalah dengan pendekatan berorientasi objek dengan pemodelan Unified Modelling Language (UML):

1) Use Case Diagram

Menurut Pilone (2005:bab7.1) yang dikutip Prabowo dan Herlawati, use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.

Diagram use case bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan

use-case dan actor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu system yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Diagram u se case terdiri dari :

a. Use case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.

Gambar 3.3. Simbol Usecase

b. Actor, menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.


(66)

c. Relationship,

d. System boundary boxes (optional),

e. Packages (optional), untuk mengelompokan use-case.

Gambar 3.5. Contoh Diagram Use Case

Sumber : Prabowo Pudjo (2011:17)

2) Activity Diagram

Diagram Aktivitas (Activity Diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu system dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

Penyetoran Uang

Penarikan Uang

Transfer Uang

Tambah Bunga Nasabah


(67)

Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan akse-aksi.

3) Sequence Diagram

Diagram Sequence bersifat dinamis. Diagram ini adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu. Sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah sekenario tunggal. Diagram ini menunjukan sebuah objek contoh dan pasan-pesan yang melewati objek-objek dalam use case.

4) Class Diagram

Class diagram menunjukan property dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek dan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, Antarmuka-Antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

5) Deployment Diagram

Deployment diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih


(1)

menampilkan data yang sudah di-update

menampilkan hasil update data

Kasus dan hasil pengujian (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data yang

diinputkan tidak sesuai dengan ketentuan

Data yang di edit tidak bisa

tersimpan

Data yang di edit gagal dan tidak tersimpan di databse

[ ] diterima [ ] ditolak

5.2.2.12 Pengujian Delete Data Hotel

Pengujian ini dilakukan pada saat admin memilih delete pada halaman manage data hotel.

Tabel 5.15 Pengujian Delete Data Hotel

Kasus dan hasil pengujian (data benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih salah satu

data hotel yang akan dihapus Menampilkan konfirmasi data berhasil dihapus Menampilkan pesan data berdasarkan nomor id berhasil dihapus

[ ] diterima [ ] ditolak

5.2.2.13 Pengujian Search Data Hotel

Pengujian ini dilakukan pada saat admin memilih menu manage data hotel kemudian admin memasukan dan sistem akan menampilkan data wisata berdasarkan pencarian.


(2)

150

Tabel 5.16 Pengujian Search Data Hotel

Kasus dan hasil pengujian (data benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kata Kunci :

“Horison”

Menampilkan data berdasarkan kata kunci Menampilkan data hotel berdasarkan nama wisata “Horison”

[ ] diterima [ ] ditolak

Kasus dan hasil pengujian (data salah)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Kata kunci yang

diinputkan tidak sesuai

Menampilkan pesan “No results found.”

Menampilkan pesan “No results found.”

[ ] diterima [ ] ditolak

5.2.2.14 Pengujian View Data Hotel

Pengujian ini dilakukan pada saat admin memilih menu lihat data dan akan menampilkan semua data hotel pada halaman view data hotel.

Tabel 5.17 Pengujian View Data Hotel

Kasus dan hasil pengujian (data benar)

Data masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih menu view

data hotel

Menampilkan semua data hotel

Menampilkan semua data hotel

[ ] diterima [ ] ditolak


(3)

151 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Hotel Berbintang Berbasis Mobile di Kota Bandung” adalah sebagai berikut:

1. Dengan dibangunnya aplikasi pencarian hotel ini dapat menambah informasi mengenai pencarian hotel di Kota Bandung bagi masyarakat dan wisatawan secara lengkap.

2. Aplikasi ini dilengkapi dengan informasi mengenai hotel seperti klasifikasi, foto, alamat, wilayah, nomor telepon, deskripsi, rute menuju hotel.

3. Aplikasi ini dilengkapi dengan informasi berupa peta hotel-hotel berbintang di Kota Bandung.

4. Aplikasi ini dilengkapi dengan pemesanan atau booking hotel berbintang online melalui siteus penyedia booking hotel rajakamar.com

5. Aplikasi ini hanya dapat digunakan oleh pengguna device yang bersistem operasi Android pada saat koneksi internet dan GPS aktif.


(4)

152

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam pembuatan “Rancang Bangun Pencarian Hotel Berbasis Mobile Android di Kota Bandung” yang terdapat banyak kekurangan, maka perlu dilakukan pengembangan dan perbaikan lebih lanjut agar mampu menyempurnakan kekurangan yang ada pada aplikasi ini, diantaranya:

1. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangan agar dapat menampilkan juga hotel melati, wisma dan penginapan.

2. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan agar dapat menampilkan perkiraan harga dan melayani reservasi hotel.

3. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan agar dapat menampilkan rute terpendek dan menampilkan informasi pencarian kendaraan umum menuju hotel.

4. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan dengan menambah fungsi booking secara langsung melalui aplikasi mobile.

5. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan dengan menambah fungsi room rate dan harga secara akurat.

6. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan agar dapat digunakan pada saat aplikasi tidak terkoneksi dengan internet (offline)

7. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan agar dapat digunakan oleh multi platform, dan dapat digunakan oleh semua versi Android.


(5)

A. Biodata

NIM : 10509327

Nama Lengkap : Dianti Eka Aprilia Nama Panggilan : Dian

Tempat & Tanggal Lahir : Kuningan, 9 April 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cikalimiring No. 18 RT. 01 RW. 03 Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang

Kabupaten Bandung

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Nomor Telepon : 085721099400


(6)

B. Pendidikan Formal

1. 1997-2003 : SD Negeri Cikalimiring 2. 2003-2006 : SMP Negeri 1 Cilengkrang 3. 2006-2009 : SMA Negeri 10 Bandung

4. 2009-2013 : Mahasiswa Strata Satu (S1) Program Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung